¤ Hyesõng Highschool "The Moaning Behind The Wall" ¤

03:54

¤ Hyesõng Highschool "The Moaning Behind The Wall" ¤

- Cast: Jung Hyunri,Kim Hyesong,Lee Chærin (CL),Lee Jieun (IU).
- Genre: serial-horor/romantic.
- Author: Shy Turtle.
- Theme song: Sungkyunkwan Scandal,Ost.Tru Calling-Somebody Help Me.





Episode #4




"Brakkk!" Jessica mendorong Hyesong merapat pintu toilet dan gadis itu terjepit.

"Jadi Kau Si Misterius Gipsy Lee,Curious World Kim Hyesong!!!" tandas Jessica "Kau tampak seperti badut saja! Dasar muka dua!"

"Apa yang Sunbæ inginkan?" Hyesong tampak ketakutan.

"Berhenti berpura-pura! Wajah lugu ini,hanya TOPENG! Dasar muka busuk!" bentak Tiffany.

"Kau tahu kan Jessica dan Jonghyun Oppa punya hubungan khusus? Kenapa menggodanya?" sambung Yuri.

"Sumpah bukan Aku,tapi Sunbæ..."

"Plokk!" tangan Jessica melayang dan mendarat di pipi Hyesong "Kau mau bilang Jonghyun Oppa yang menggoda Mu?!"

"Animnida~ aaa!" Hyesong kesakitan sa'at Tiffany menjambaknya.



"Hahaha~" Kuartet Jessica keluar dari toilet dengan tawa bahagia.



Hyesong terduduk di lantai merengkuk menudukkan kepala,tubuhnya basah dan Ia menangis.

"Memang sangat sulit,Aku pun sama sa'at itu"

"Pergi Kau!" Hyesong mengibaskan tangan yang membelai rambutnya "Hentikan! Berhenti mengikuti Aku,Kim Hyejin!" bentaknya "Apa mau Mu?!"

"Tolong Kami,jangan berhenti Kim Hyesong"

Pintu toilet terbuka "Oh! Hyesong,kau kenapa?" Sunyoung kaget menemukan Hyesong dengan kondisi seperti itu.





Hyunri menundukkan kepala dan terlihat senyum2 sendiri duduk di samping Tæmin. Aneh baginya tiba2 Tæmin mengajak bertemu di tepi danau.

"Terima kasih Hyunri atas kerjasamanya" ucap Tæmin sambil tersenyum manis menatap Hyunri.

"Ya Tuhan~" gumam Hyunri dalam hati sambil menatap Tæmin "Senyumnya...Tuhan indah sekali Kau ciptakan makhluk ini"

"Hyunri~aa kenapa Kau diam?"

"Aa animnida Sunbæ" kontan wajah Hyunri memerah.

"Awalnya Aku sangat ingin tahu tentang Hyesong,Aku penasaran padanya"

"Begitu ya" suara Hyunri berubah tak semangat "Dia memang misterius pasti bukan hanya Sunbæ yang merasa begitu"

"Aku mendukungnya jika memang Dia punya hubungan khusus dengan Jonghyun Sunbæ"

"Mwo??"

"Mereka pasti akan jadi pasangan yang serasi"

Hyunri masih menunjukkan ekspresi kaget dan Tæmin menertawakannya.

"Kenapa Sunbæ tertawa?"

"Kau lucu Hyunri,Aku suka itu" Tæmin mencubit pipi merah Hyunri.



Hyesong diam,sementara Sunyoung mengeringkan rambutnya dengan handuk. Terdengar ribut2 dan keduanya menengok keluar,tampak seorang siswi pingsan baru tiba di UKS.

"Kau di sini rupanya!" Hongki memegang tangan kanan Hyesong "Aish~ Kenapa Kau basah semua? Ayo ikut Kami!"

"Tunggu! Ada apa ini?" cegah Sunyoung.

"Sebaiknya Sunbæ juga ikut Kami ke gedung olah raga" Minhyuk menengahi "Siswi itu menjerit histeris lalu pingsan di sana" tambahnya sembari menatap Hyesong.



Sunyoung menemani Hyesong menuju gedung olah raga. Tampak murid berkerumun di depannya namun Tæcyeon dan Changmin juga beberapa guru menghalangi mereka masuk. Minhyuk memimpin masuk,di dalam tampak Jieun menangis dalam pelukan Chærin. Ada Yunho,beberapa guru dan dewan senior juga F4. Junsu duduk di lantai dan menangis,di hadapannya mayat Dolphin. Kucing itu mati mengenaskan,kepalanya terputus dbn seluruh isi perutnya berhamburan. Hyesong langsung berlari keluar dan muntah2 karenanya. Tampak sebuah gambar bintang terbalik yang di buat dari darah kucing hitam itu.





"Hah~ nasib baik benar2 berpihak pada Kita,ternyata papan itu benar milik Hyesong" Tiffany terlihat senang "Jieun langsung mengakuinya,dasar penakut!"

"Kalau Aku di posisi Jieun pasti juga akan langsung mengaku,mengerikan sekali di introgasi kepala sekolah seperti tadi" sahut Yoona.

"Apa benar itu papan pemanggil arwah?" sela Jessica "Aku tidak percaya pada hal seperti itu"

"Itu asli dari Thailand" ucap Minji yang sedari tadi sibuk mengotak-atik kamera digital miliknya "Ritual apa semalam"
***





"Aku tidak percaya Kau melakukannya di sini Komet" Wooyoung tampak kesal.

"Sudah Ku bilang bukan Dia!" bela Kibum "Dia bersama Ku semalam,sampai pesta usai di perpustakaan bersama Yonghwa Hyung"

"Itu benar,tapi Aku menyesalkan soal papan itu Hyesong" sambung Yonghwa "Aku masih tidak percaya mendengar pengakuan Mu tadi"

"Itu memang milik ku,tapi Aku tidak tahu siapa yang mengambil dan...hatcing!" Hyesong bersin "Aku pasti mati setelah ini" sambil menggosok hidungnya "Aku...pembunuh"

"Tidak! Papan itu tidak cukup menjadi bukti untuk memutuskan bahwa Kau pelakunya" bantah Jinki.

"The Mist...jeosonghamnida" Hyesong membungkuk dan berjalan pergi.

"Andwæ!" Minho memegang pundak Kibum yang hendak mengejar Hyesong "Dia baik2 saja,percayalah"



"Hyesong!" Chærin menghampiri.

"Wæ??"

"Jieun~aa"



Bilik 313 jadi pusat perhatian sore itu,terdengar jeritan Jieun dari dalam sana. Siswi yang berkumpul langsung minggir dan memberi jalan untuk Chærin dan Hyesong. Mereka berbisik dan bergumam lirih menatap Hyesong.

"Dasar Penyihir!" cela Tiffany sa'at Hyesong melintas di hadapannya.

"Kau~" Jieun menatap Hyesong yang baru tiba "Ini sebuah awal" suara Jieun berubah serak "Siapa yang tidak waspada pasti akan celaka! Kematian! Darah! Hahaha"
***



"Apa?? Kau yakin bukan Dia pelakunya? Kim Hyesong mengakui papan itu miliknya" Yunho heran mendengar penjelasan Junsu.

"Kim Hyesong takut pada kucing,tidak mungkin Dia membunuh Dolphin,Aku yakin itu"

"Ini asli dari Thailand" Nichkhun tampak memeriksa papan itu "Bagaimana siswi itu bisa memilikinya?"

"Hyesong mengakui itu miliknya dan Ia menyimpannya di gudang belakang sekolah,Mereka suka memainkan papan itu di sana,ma'af ini kelalaian Ku" Gahee menunduk.

"Lalu apa benar gambar bintang itu untuk ritual pembangkitan arwah?" sela Changmin.

"Kau pasti terlalu sering nonton film horor" Tæcyeon merangkul Changmin "hanya permainan memanggil arwah"

"Apa beda memanggil dan membangkitkan?"

"Sudahlah,Changmin" tutup Yunho.





"BOOM!! Ini ledakan hebat karena komet itu jatuh di sekolah ini" Yoseob menggelengkan kepala.

"The Mist...Gipsy Lee itu Kim Hyesong dan Curious World...benar2 misterius" Kevin menatap laptopnya "Memang aneh sejak pertama kali bertemu di perempatan koridor sekolah,gadis itu..." kenangnya.

"Lalu Kau percaya kalau Dia pelakunya?" tanya Gikwang.

"Sebuah papan tidak cukup jadi bukti,meski Kim Hyesong sudah mengakui itu miliknya,ini janggal sekali bukan?"

"Aigo,Jonghyun~a Kau benar sudah di butakan bintang berekor itu ya?" goda Yoseob.

"Aku setuju dengan Jonghyun" ucap Kevin.

"Mwo?! Kalian??"

"Kalau benar semalam adalah ritual pembangkitan,lalu siapa yang di bangkitkan dan untuk apa?" Jonghyun dengan serius.
***




"Hah~ waktu terasa lambat sekali berjalan,hari ini terasa sangat panjang" Chærin merebahkan badan "Jieun~aa sebaiknya Kau istirahat,berhenti menyalahkan dirimu terus"

"Aku yang pantas di salahkan,sudah menyeret Kalian dalam masalah ini,bahkan Chærin sampai di copot dari jabatan ketua,Aku mohon ma'afkan Aku"

"Cenayang! Aku malah senang bisa lepas dari jabatan itu,soal papan itu...sayang sekali..."

"Kepala Sekolah jadi membakarnya?" sela Hyunri.

"Belum,Aku ingin mengambilnya"

"Kita curi saja,bagaimana kalau malam ini?"

"Hyunri! Kau sudah gila ya?!" bentak Chærin.

"Kita seperti dalam film The Faculty saja,Kita kuartet terasing. Aku tidak mau di jadikan kambing hitam seperti ini! Dasar mereka itu pengecut!" Hyunri kemudian mengomel melampiaskan kekesalannya "Tapi...apa itu benar ritual pembangkitan? Lalu tadi itu siapa? Bukan Pangeran kan? Apa Kim Hyejin yang selalu mengekor pada Mu?"

"Astaga Hyunri! Cenayang apa harus memakai darah kucing? Kasihan sekali paman Junsu"

"Bisa juga"

"Tapi Kau bilang tidak sembarang orang bisa melakukan ritual itu,bintang ada 5 sudut harusnya Kau ada di sana kan?" cerocos Jieun membuat Chærin+Hyunri kompak menatapnya tajam "Ma'af,Aku membaca dari artikel Seunghyun yang di dapat dari Curious World milik Hyesong"

"Aku juga penasaran siapa pelaku dan apa tujuannya melakukan ritual itu,tentang siapa yang merasuki tubuh Jieun...bisa saja Dia" sambil membetulkan letak kaca matanya "Jika Kau ingin tahu kenapa itu Kau" menatap Jieun "Bukan karena Kau lemah,mungkin saja cakra Mu sudah tidak penuh lagi Jieun"

"Cakra?? Hahaha Cenayang seperti dalam naruto saja!"

"Dasar otak anime!" cela Hyunri "Memang ada seperti itu?"

"Apa bisa terjadi lagi pada Ku?" tanya Jieun lirih.
***





Kuartet Chærin benar terasing,bahkan Jæjin,Junho dan Jungshin pun menjaga jarak.

"Aku tidak percaya Jæjin melakukan ini pada Ku" gerutu Chærin "Ya! Kenapa kemari?!" tanyanya ketus pada Seunghyun.

"Hanya berdua? Mana Hyesong dan Hyunri?"

"Hyunri entah kemana,Kepala Sekolah kembali memanggil Hyesong,kali ini bersama The Mist"

"The Mist..." bisik Jieun "Hyesong kasihan sekali,semalam Dia bilang The Mist akan berakhir padahal Mereka baru mulai...Mereka bukan band sesat"

Ketiganya terdiam hanya terdengar hembusan angin di taman sekolah.



"Kau tidak perlu menghindari Aku" Tæmin berhasil mencegat Hyunri "Belum ada bukti juga,abaikan saja"

"Tapi,Sunbæ..."

Tæmin mendorong Hyunri hingga gadis itu merapat ke tembok dan menatapnya serius. Hyunri hanya bisa diam tak berani melawan.

"Ya Tuhan...apa yang akan di lakukannya?" gumam Hyunri dalam hati "Ada apa ini? Jantung Ku..."

Tæmin semakin mendekatkan wajahnya "Aish~ Aku tidak percaya ini"

"Nee??"

"Kau...Hyesong,Jieun dan Chærin..."

Hyunri hanya diam menggelengkan kepala.





"Kepala sekolah memanggil Jinki,Minho dan Wooyoung?" Jonghyun kaget mendengar berita itu dari Yoseob.

"The Mist di anggap band sesat,Mereka muncul dan BOOM! Semua meledak!" jawab Yoseob "Entah siapa yang mulai menyebarkan isu itu"

"Aku dengar akan di bentuk semacam kelompok khusus dari dewan senior untuk menyelidiki masalah ini" tambah Gikwang.

"Gawat jika Kuartet Jessica terlibat" Kevin menatap Jonghyun.

"Jeosonghamnida Hyungnim" Hyesong membungkukkan badan di hadapan Jinki,Minho dan Wooyoung "Aku..."

"Esst..." Wooyoung menggaruk kepalanya "Komet! Sebenarnya apa yang terjadi? Kau menyembunyikan sesuatu dari Kami! Kau dendam pada Kami karena telat menyapa Mu?!"

"Tentu saja tidak Hyung"

"Kenapa Kami tidak boleh terlibat?" tanya Minho "Kau tidak percaya pada Kami?"

"Apa tidak bisa Kita seperti dulu?" sambung Jinki.
Hyesong membetulkan letak kaca matanya "Ini tugas Ku!" kemudian membungkuk dan pergi.

"Ya! Hyesong~a!" bentak Wooyoung.

Hyesong berhenti kemudian menoleh dan tersenyum "Aku baik-baik saja,kugjungamayo"
***





Atmosfer Hyesõng Highschool sedikit berubah bagi kuartet Chærin yang terasing juga murid yang masih mau berhubungan dengan Mereka. The Mist masih menjadi obrolan namun banyak yang menolak keberadaan Hyesong. Trio Jinki,Minho dan Wooyoung muncul sebagai idola baru di kalangan siswi.


"Minho keren juga,Kita mengabaikan Mereka selama ini" Yuri memulai.

"Jinki,Minho,Wooyoung...Kibum?? Siswa kuper itu,kenapa harus Dia? Coba Kalian pikir siapa yang pantas menggantikan si culun itu?" usul Yoona.

"Tæmin!" Tiffany antusias "Sempurna kan??"

"Trio idola baru,bisa jadi target Kita,benar kan?" Jessica dengan tatapan genit.

"Selama ini apa pesona Kita pernah tertolak?" jawab Yuri membanggakan diri "Oh,kecuali Tæmin dan Jonghyun Sunbæ"

"Yuri!!!" bentak Jessica dan Tiffany kompak.

"I'm so tired of being here,supprissed by all my childish fear,and if you have to leave,I hope that you just leave,because your present still lingers here,and it won't leave me alone..." Hyesong menggenjreng gitar dengan keras sampai salah satu senarnya putus. "Hah..." Ia menghela nafas dan menundukkan kepala. "Haruskah seberat ini?"

"Sini" Kibum meraih tangan Hyesong dan membungkus jari Hyesong yang terluka karena senar putus dengan sapu tangan "Ini milik Mu,Aku kembalikan" tersenyum manis "Kau menangis?"

"Keadaan tidak berubah,meski sudah di umumkan Aku bukan pelakunya,kamsahamnida,itu karena bukti yang Sunbæ berikan"

"Memang tidak memperbaiki keadaan,tapi setidaknya mengulur waktu untuk mencari bukti hanya itu yang bisa Aku lakukan"

"Iye..." menatap danau "Kim Jæjoong dan Kim Hyejin" menunjuk perahu "Mereka di sana"

"Kau melukisnya,indah sekali,kepala sekolah tertarik bukan?"

Hyesong menoleh dan menatap Kibum kemudian membetulkan letak kaca matanya seperti biasa "Memang mirip"

"Mwo??" Kibum menoleh dan keduanya saling berpandangan.

"Pangeran lebih tampan" bisik Hyesong.

Kibum memalingkan muka "Harusnya Mereka tak memungut Ku hanya karena merasa menemukan Dia pada diri Ku"

"Apa begitu buruk jadi saudara angkat Kim Jonghyun? Pangeran pergi,Kim Jonghyun pergi dan Sunbæ...Semua
keturunan keluarga Bangsawan Kim..."

"Jonghyun Hyung...Orang yang baik meski sangat dingin"

"Sunbæ di bully karena Sunbæ pandai dan..."

"Di anggap mirip Kim Jæjoong? Hah~ alasan yang tidak masuk akal"

"Karena Sunbæ tampan" suasana jadi hening "Itu menimbulkan Mereka iri,membingungkan kenapa tidak ada yang puas dengan diri Mereka sendiri..."

Keduanya terdiam menatap danau dan tanpa di sadari Jonghyun memperhatikan hal itu.
***




"Apa ini?"

"Ruang gerak Kita sempit hanya itu yang bisa Aku kumpulkan" Jieun tersenyum.

"Gomawo,ada banyak kejanggalan tapi memang sulit mencari informasi tentang sekolah ini,harus ada saksi hidup yang Kita temukan"

"Paman Junsu?"

Hyesong menggelengkan kepala.

"Padahal baru tiga hari tapi serasa setahun! Hah...pengumuman sudah keluar tapi keadaan tidak berubah" keluh Chærin "Kita seperti alien di sekolah ini"

"Iye...Mianhæyo..."

"Gwænchanna,seru juga menjadi terkenal sejenak haha"

"Hyunri kemana??" tanya Hyesong dan Chærin+Jieun kompak menggelengkan kepala.




"Dasar Kelompok penyihir!!" Tiffany mengangkat tangannya dan "Plokk!!" menampar pipi Hyunri.

"Ya!!" bentak Hyunri sambil berusaha lepas dari pegangan Yuri+Yoona.

"Mwoya!! Mau berontak?!" Tiffany melotot "Berhenti mendekati Tæmin! Jangan buat masalah! Sekali sulut Kuartet Mu akan celaka,apa Kau lupa Kalian sudah cacat!!"

"Ya! Ada Tæmin!" seru Jessica.

"Malam2 masih berkumpul di sini ada apa?" tanya Tæmin sambil memperhatikan ke empatnya "Hanya berempat?" merasa curiga.

"Aku juga di sini Sunbæ" Hyunri lengkap dengan senyum manisnya "Sunbæ...ini ruang ganti anak perempuan kan??" bisik Hyunri sukses membuat wajah Tæmin merah padam.

"Mianhæ" Tæmin berlari pergi.

"Aaa!!!" Hyunri kesakitan sa'at Tiffany menjambaknya.



"Listrik padam! Ah,sekolah ini jadi semakin aneh!" gerutu Chærin "Aaw! Jieun jangan terlalu keras memeluk Ku"

"Aku takut!" Jieun semakin erat memeluk Chærin.

"Khaja!" Hyesong menyalakan lampu emergency miliknya.

"Cenayang,keren Kau punya banyak!"

"Ini kebutuhan! Ayo Kita cari Hyunri"

"Serius sekali?"

"Perasaan Ku tidak enak,khaja!" Hyesong memimpin.



Jieun terus memegang pundak Hyesong dan Chærin berada di belakangnya. Ketiganya berhasil keluar asrama dan mulai mencari Hyunri mengikuti langkah Hyesong.

"Ya! Hyunri~aa!!" panggil Hyesong sambil menyorotkan lampu.

"Kau?!!" Tiffany kaget melihat ketiga teman Hyunri.

"Ige mwoya? Mengendap-endap menculik teman Kami?" Chærin siap menyerang.

"Kalau nekat Kalian bicara,Kuartet Kalian celaka!" ancam Jessica.

"Memangnya Kalian berbuat apa? Kami hanya akan menjemput Hyunri ke perpustakaan" jawab Hyesong santai.

"Haish!" Tiffany mendorong Hyunri pada Hyesong.





Jieun dan Chærin mengobati luka di bibir Hyunri. Hyesong dan Kibum duduk berhadapan,Kibum tampak serius menatap laptop milik Hyesong,sementara Hyesong meletakkan kepalanya di atas meja. Hyunri menyikut Chærin agar melihat Hyesong,jika jari telunjuk Hyesong bergerak lilin di hadapannya padam dan jika bergerak lagi lilin itu kembali menyala. Mulut Chærin ternganga melihatnya,Jieun mengusap kedua matanya tak percaya apa yang Ia lihat dan Hyunri kembali menelan ludah karenanya.

"Berhenti melakukan itu!" ucap Kibum.

"Wæ?"

Kibum memberi kode pada Hyesong yang segera menoleh pada ketiga temannya.

"Kalian kenapa? Ini hanya trik hehehe"

"Sudah dapatkan yang Kalian cari?" Yonghwa bergabung.

"Mereka butuh Kau untuk ritual itu kan?" Seunghyun menatap Hyesong "Ada 5 titik,satu titik untuk satu orang,tidak sembarangan orang bisa melakukan ritual itu kan?"

"Menurut Kalian siapa yang di bangkitkan?" tanya Yonghwa "Tujuannya apa? Menguasai dunia seperti dalam film?"

"Aku tidak mengerti" Chærin menggelengkan kepala.

"Terlalu banyak teka-teki dan rahasia hah~" keluh Jieun.

"Mereka sudah mendapatkan yang mereka inginkan" celetuk Hyesong "Mereka sudah mendapatkan Aku"

"Mwo?? Kau bersama Ku malam itu" Kibum heran.

"Kita di sini kan?" Yonghwa senada dengan Kibum.

"Papan itu..."

"Apa papannya bisa membangkitkan roh? Oo memanggil dan membangkitkan itu sama kan?" celetuk Hyunri.

"Ada apa dengan papan itu?" tanya Kibum.

"Ada darah Ku di sana" suasana jadi hening dan semua menatap Hyesong "Papan itu,Aku pernah melumurinya dengan darah Ku dan...Aku juga pernah menggantungnya selama tiga hari tiga malam di atas makam angker"

"Cenayang! Kau serius??" Chærin melotot.

"Kau menggabungkan ritual dari beberapa negara? Astaga Hyesong..." Kibum mengelus tengkuknya.

"Mungkin Dia benar2 bangkit"

"Siapa?" Hyunri penasaran begitu juga yang lain diam menatap Hyesong.
***



Tangan Hyesong gemetar membaca kertas di tangannya,sebutir air mata jatuh di atas kertas itu.

"Kim Hyesong" panggil Yoochun lagi "Coba pikirkan,kalau Kau setuju maka ketiga teman Mu akan selamat dan melanjutkan karir Mereka"

"Itu artinya...The Mist tidak akan ada lagi"

"Hanya Kau yang tidak akan ada lagi. The Mist akan tetap hidup dan bukan band sesat,Kau pun akan di umumkan secara resmi bersih dari kasus itu"

"Apa ini permintaan kepala sekolah? Apa peristiwa itu...Sonsængnim..."



Hyesong membersihkan wajahnya dari sisa air matanya kemudian menemui Jinki,Minho dan Wooyoung yang sudah menunggunya.

"Hyungnim,chukæ!!!" Hyesong terlihat baik "Hyung bertiga harus mengharumkan nama sekolah ini juga teater Miracle"

"Ya! Komet! Masih bisa tersenyum dengan kondisi ini?" Wooyoung mengomeli.

"Kami tidak akan pergi tanpa Kau,Gipsy Lee!" Minho menegaskan.

"Itu benar! Karena The Mist adalah Hyesong,Wooyoung,Jinki dan Minho" tambah Jinki.

"Aish! Komet,Kau ingin membuktikan bahwa ramalan Mu waktu itu benar terjadi kini? Apa ini? Putus asa!?" Wooyoung mulai marah "Kami tidak akan pergi tanpa Mu!"





"Ini tidak adil!" Chærin menggebrak meja di taman "Mengirim The Mist untuk festival band antar sekolah,tapi mengeluarkan Mu seenaknya!"

"Kenapa Yoochun sonsængnim tega melakukan itu?" Jieun heran.

"Apa peristiwa di gedung olah raga ada hubungannya dengan hal ini?" Hyunri tampak berpikir "Tapi,jika tujuannya hanya mengambil alìh The Mist kenapa harus separah itu? Tanpa Kau,mereka bukan The Mist kan? Aku setuju ucapan Jinki
Sunbæ"

"The Mist...tidak ada lagi,tapi jujur Aku tidak keberatan asal Hyungnim bisa terus berkarya dan..."

"Dan Kita bersih dari tuduhan tanpa ada penyelidikan lebih lanjut?? Aku benci Kau Cenayang!"

"Aku juga tidak terima! Aku akan tetap mencari bukti bahwa bukan Kita pelakunya!"

"Chærin...Hyunri~" Jieun merasa tidak enak pada Hyesong.


"Kim Hyesong" Jonghyun menemui Kuartet Chærin "Bisa Kita bicara berdua saja?"

Chærin,Hyunri dan Jieun mengangguk kemudian meninggalkan Hyesong dan Jonghyun. Jonghyun duduk di hadapan Hyesong dan menatap gadis itu.


"Datang karena keputusan Yoochun Sonsængnim,Sunbæ datang sendiri dan merasa tidak enak padaku" Hyesong mengangkat wajah menatap Jonghyun "Jangan ucapkan ma'af karena merasa bersalah,semua ini memang harus terjadi" tersenyum manis "Sunbæ,Aku mohon jaga Hyungnim Ku,mereka bertiga orang yang sangat berarti untuk Ku"

Jonghyun terdiam dan masih menatap Hyesong,tak biasanya gadis itu bicara panjang seperti itu.

"Aku merasa lega sekarang jadi Sunbæ jangan merasa bersalah lagi" Hyesong berdiri menundukkan kepala bermaksud pamit.

"Hyesong!" Jonghyun memeluk Hyesong "Aku mohon ma'afkan Aku" bisiknya "Aku janji Aku akan menjaga Mereka dan usai festival nanti The Mist akan kembali dengan Mu"

"Sunbæ,tidak perlu seperti itu" Hyesong berusaha melepas pelukan Jonghyun yang semakin erat mendekap tubuhnya.

"Ijinkan Aku tetap memeluk Mu" bisik Jonghyun "Aku...menyukai Mu,Kim Hyesong...Aku minta,Kau akan ada untuk Ku di sini sa'at Aku kembali"

Hyesong dapat merasakan detak jantung Jonghyun yang berdetub kencang,namun Ia hanya diam mematung dalam pelukan Jonghyun.





"Aaaaaaa!!!" hampir saja Jessica membanting kamera Minji "Anjing! Sialan! Penyihir brengsek! Sudah cukup Aku bersabar! Kim Hyesong mati Kau!"
***





Hyesong menatap The Mist dari atap gedung sekolah. Ia ingin mendekat dan mengucapakan selamat jalan,tapi Ia tak sanggup.

"Hanya dari sini?" Kibum mengejutkan "Kau benar melepaskan Mereka"

"Sudah cukup Hyungnim menderita karena Aku,sekarang tidak ada lagi,kembali seperti setahun belakangan berjuang sendiri,Aku mulai terbiasa"

"Aku akan menjaga Mu..."

"Kita harus menjaga diri Kita sendiri"


"Hyesong!" Hyunri tiba bersama Tæmin dan Hyesong menatapnya dengan heran "Tæmin Sunbæ membantu Ku menemukan Mu" Hyunri salah tingkah.

"Tidak mau mengucapkan selamat tinggal pada The Mist,Kim Hyesong?" Tæmin dan Hyunri ikut berdiri melihat The Mist dari atap.

"Sudah,setahun yang lalu"

"Mwo??"




"Apa Kau putus asa?" sa'at Junsu menerima gitar akustik Hyesong "Baiklah Aku akan menjaganya"

"Ajushi~"

"Nee"

Hyesong tersenyum "Tenang saja,Dolphin tidak akan mati sia-sia"

"Mwo?? Hyesong~aa sudah cukup!"

"Aku tidak bisa menariknya kembali,tapi Aku janji akan menghentikannya"
***





Listrik kembali padam malam itu. Jieun,Seunghyun,Chærin dan Kibum tampak sibuk di gudang arsip perpustakaan.

"Untung Yonghwa~ssi mendukung Kita" Chærin memecah kesunyian.

"Dan untung Hyesong punya banyak lampu emergency" sambung Jieun.

"Mereka lama sekali!"

"Apa Mereka tersesat?" sela Seunghyun.

"Aku rasa tidak mungkin,Cenayang bisa berjalan dalam gelap,Dia itu kan..."

"Aku akan menyusul Mereka" potong Kibum,

"Sendirian?" tanya seunghyun.

"Emm! Kau jaga Mereka"

"Nee...Sunbæ! Hati-hati!"

"Arasho!"



Kibum pun pergi menyusul Hyesong dan Hyunri.

"Listrik padam dan Kau berkeliaran?" sapa Tæmin "Kau dekat dengan Kuartet Chærin kalau tim khusus dari dewan senior melìhat Mu bisa gawat!"

"Kau melihat Hyesong dan Hyunri?"

"Mereka hilang?"

"Tadi Kami berkumpul di gudang arsip,listrik tiba2 padam,Mereka berdua pergi untuk mengambil tambahan lampu emergency,harusnya Mereka kembali,sudah setengah jam"

"Kita cari bersama-sama,Aku khawatir dewan senior menemukan mereka"

"Gawat!"

"Khaja!" Tæmin memimpin Kibum menuju kantor dewan senior.




Hyunri mendekap erat Hyesong sementara beberapa siswi senior terus memukuli keduanya. Mereka menghajar Hyesong
dan Hyunri tanpa ampun.

"Hyunri~aa" Hyesong di sela tangisnya.

"Gwænchanna" bisik Hyunri menahan sakit "Aku akan melindungi Mu...Hyesong...jangan khawatirkan Aku"



"Ya!!!!!" teriakkan Junsu mengejutkan semua "Apa yang Kalian lakukan???" sambil berjalan mendekat dan menyorotkan lampu senter miliknya.

Gerombolan Sunabe itu pun lari berhamburan.

"Oh,Hyesong...Hyunri....' Junsu berlari mendekat "Siapa mereka???"

"Aa...ju...shi..." suara Hyunri lemah.

"Brukkk!!!!" Hyunri pingsan di samping Hyesong.






"Hahaha....siiip.....ini jenius,hanya dengan mengintip dan mencuri foto murid yang berpacaran di malam hari Aku bisa dapat banyak uang hahaha....Minji Kau memang jenius..." Minji berjalan pulang "Apa Hyesong dan Hyunri baik-baik saja??? Ah,sudahlah..." tiba2 lampu senternya mati "Aish!!!!" Minji memukul senternya "Dasar barang tua!!!" kemudian mengambil tangga yang biasa IA gunakan untuk naik ke atas atap untuk masuk asrama lantai 2. Minji sudah lihai,2 tahun belakangan Ia melakukan hal ini sejak 1,5tahun yang lalu. "Mwo?? Kau??? Apa Kau mau bantu???" Minji menoleh dan tangganya roboh sedang Ia masih di ujung genting "Aish....tangga Ku...Ya!!! bagus ulurkan tangan Mu..." Minji meraih tangan itu "Aha!! Bagus....mwo...kau...aaaaaaaaaaaa......."

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews