* It's bout Me TURTLE by Shy Turtle *

22:29

* It's bout Me TURTLE by Shy Turtle *



Kura-kura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



Kura-kura kubus Florida Terrapene carolina



Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Sauropsida

Ordo: Testudinata Linnaeus, 1758

Subordo





Cryptodira Pleurodira Mengenai suku-suku Testudinata, lihat pada uraian.



Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.

Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.



Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).





Evolusi



Bagaimana batok kura-kura itu terbentuk dan berkembang dalam proses evolusinya, belum diperoleh keterangan yang jelas. Fosil kura-kura tertua kedua yang berasal dari Masa Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini. Perbedaannya, tulang belulang di bagian punggung belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna. Kura-kura purba hidup dan berkembang kurang lebih sejaman dengan dinosaurus. Archelon, misalnya, merupakan kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m. Fosil kura-kura tertua yang ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang ebrasal dari sekitar 220 juta tahun silam.

Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.





Kebiasaan Hidup



Kura-kura hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar maupun di lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) atau campuran (omnivora).

Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.

Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Labi-labi terbesar adalah labi-labi irian, dengan panjang karapas sekitar 51 inci. Sementara kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Seychelles panjangnya dapat melebihi 50 inci. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.

Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu menetas kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.

Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan hewan betina. Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.

Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun, bahkan seekor kura-kura darat dari Kep. Seychelles tercatat hidup selama 152 tahun (1766 – 1918).





Kura-kura dan Manusia



Kura-kura secara tradisional merupakan hewan yang akrab dengan manusia. Mitologi Hindu menyebutkan bahwa bumi ini disangga oleh empat ekor kura-kura. Demikian pula, kisah kuno Adiparwa menceritakan bahwa kura-kura raksasa berperan penting menyangga gunung, yang diputar dan digunakan untuk mengaduk lautan, dalam mencari tirta amerta –air kehidupan.

Labi-labi juga menjadi hewan yang disucikan, sehingga kerap dipelihara di kolam-kolam kuil Hindu atau tempat suci lainnya. Karena itu, lukisan kura-kura kadang-kadang muncul pada relief candi atau makam.

Pada sisi yang lain, daging kura-kura dan penyu telah sejak lama dikenal sebagai makanan yang lezat. Beribu-ribu ekor labi-labi, kura-kura dan penyu, terutama penyu hijau, berakhir hidupnya setiap tahun di dapur restoran. Demikian pula nasib telur-telurnya, banyak yang akhirnya menjadi santapan manusia.

Sejenis penyu, yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata), diburu orang untuk diambil sisiknya yang indah sebagai bahan perhiasan. Bersama penyu sisik, beberapa jenis penyu yang lain juga kerap dibunuh dan dikeringkan (diopset) untuk dijadikan hiasan dinding.

Di samping itu banyak jenis kura-kura yang ditangkapi untuk diperdagangkan sebagai hewan timangan (pet). Baik karena keindahan warnanya, keunikannya, atau –ironisnya- kelangkaannya. Beberapa jenisnya dapat mencapai harga yang sangat mahal.

Tekanan yang tinggi dan terus-menerus ini, telah menurunkan banyak populasi kura-kura ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Apalagi kebanyakan habitat alaminya di sungai-sungai, rawa dan hutan juga telah turut rusak akibat aktivitas manusia. Pada pihak lain, perkembangan populasi kura-kura amat lambat dan kebanyakan malah belum diketahui sifat-sifat dan kebiasaannya. Oleh sebab itu tindakan konservasi bagi hewan ini amat diperlukan.

Dari semua bangsa kura-kura, hanya penyu yang telah dilindungi dengan cukup baik di Indonesia. Hampir semua jenisnya telah dilindungi oleh undang-undang. Banyak pantai peneluran penyu yang telah dimasukkan ke dalam kawasan yang dilindungi, seperti misalnya Pantai Sukamade di Jawa Timur dan Pantai Jamursba-Medi di Papua. Meski demikian, penangkapan penyu dan pengambilan telurnya masih juga berlangsung secara ilegal dan sulit dihentikan.





Keanekaragaman Jenis dan Penyebaran



"Chelonia" dari karya Ernst Haeckel Artforms of Nature, 1904

Seluruhnya, diperkirakan terdapat sekitar 260 spesies kura-kura dari 12-14 suku (familia) yang masih hidup di pelbagai bagian dunia. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 45 jenis dari sekitar 7 suku kura-kura dan penyu.

Suku-suku tersebut dan beberapa contohnya:



Anak bangsa Pleurodira





Chelidae, kura-kura leher ular



Suku ini dinamai demikian karena kebanyakan anggotanya memiliki leher yang panjang. Karena tak dapat ditarik masuk, kepala kura-kura ini hanya dilipat menyamping di sisi tubuhnya di bawah lindungan pinggiran tempurung badannya.

Suku kura-kura leher ular menyebar terutama di Papua dan Australia serta pulau-pulau di sekitarnya, dan di Amerika Selatan. Di luar tempat-tempat tersebut ditemukan pula di Pulau Rote, Nusa Tenggara. Habitat kura-kura ini adalah perairan tawar. Beberapa jenisnya yang ada di Indonesia, di antaranya:

* Kura-kura rote (Chelodina mccordi)
* Kura-kura papua (Chelodina novaeguineae)
* Kura-kura perut putih (Elseya branderhosti)





Pelomedusidae



Seperti kerabat terdekatnya, Chelidae, anggota suku ini merupakan kura-kura air tawar. Kura-kura ini hidup di Amerika Selatan, Afrika dan Madagaskar dan tidak didapati di Indonesia.



Anak bangsa Cryptodira



Cheloniidae, penyu



Penyu hidup sepenuhnya akuatik di lautan. Kecuali yang betina ketika bertelur, penyu boleh dikatakan tidak pernah lagi menginjak daratan setelah dia mengenal laut semenjak menetas dahulu. Kepala, kaki dan ekor penyu tak dapat ditarik masuk ke tempurungnya. Kaki-kaki penyu yang berbentuk dayung, dan lubang hidungnya yang berada di sisi atas moncongnya, merupakan bentuk adaptasi yang sempurna untuk kehidupan laut.

Penyu tersebar luas di samudera-samudera di seluruh dunia. Dari tujuh spesies anggota suku ini, enam di antaranya ditemukan di Indonesia. Beberapa contohnya adalah:

* Penyu hijau (Chelonia mydas)
* Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)

Dermochelyidae, penyu belimbing

Suku penyu ini hanya memiliki satu anggota saja, yakni penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Hidup di lautan-lautan besar hingga ke daerah dingin, penyu ini merupakan kura-kura terbesar yang masih hidup. Panjang tubuhnya (panjang karapas) dapat mencapai 3 m, meski umumnya hanya sekitar 1.5 m atau kurang, dan beratnya mendekati 1 ton.



Chelydridae

Suku ini terdiri dari kura-kura air tawar berekor panjang dan berkepala besar, yang menyebar di Amerika. Dengan perkecualian satu marga anggotanya (Platysternon) yang menyebar di Tiongkok dan Indochina. Beberapa ahli memasukkan Platysternon ke dalam suku tersendiri, Platysternidae. Tidak ada di Indonesia.



Kinosternidae

Yakni suku kura-kura air tawar kecil dari Amerika bagian tengah. Hewan yang mampu mengeluarkan bau tak enak ini tidak terdapat di Indonesia.



Dermatemyidae

Juga menyebar terbatas di Amerika Tengah. Dermatemys berukuran relatif besar dan hidup di sungai-sungai.



Carettochelyidae, labi-labi moncong babi

Suku ini hanya memiliki satu anggota yang hidup, yakni labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta). Lainnya telah punah dan hanya ditemukan dalam bentuk fosil. Labi-labi ini menyebar terbatas di Papua bagian selatan dan di Australia bagian utara.



Trionychidae, labi-labi

Menyebar luas di Amerika utara, (Eropa ?), Afrika dan Asia, ini adalah suku labi-labi yang paling banyak jenisnya. Di Australia, suku ini hanya tinggal berupa fosil. Beberapa contohnya dari Indonesia adalah:

* Bulus (Amyda cartilaginea)
* Manlai alias labi-labi bintang (Chitra chitra)
* Labi-labi hutan (Dogania subplana)
* Labi-labi irian (Pelochelys bibroni)
* Antipa, labi-labi raksasa (Pelochelys cantori)



Emydidae

Ini adalah suku kura-kura akuatik dan semi akuatik yang hidup di air tawar di Eropa, Asia dan terutama di Amerika. Emydidae merupakan salah satu suku kura-kura terbesar dari segi jumlah anggotanya. Tidak ada spesiesnya di Indonesia kecuali dalam bentuk hewan introduksi sebagai hewan peliharaan. Salah satu contohnya yang banyak dipelihara di Indonesia adalah kura-kura telinga merah (Trachemys scripta).



Geoemydidae

Merupakan suku kura-kura yang terbanyak anggotanya, Geoemydidae (dahulu disebut Bataguridae) terutama menyebar di Asia Tenggara. Di luar itu, anggota suku ini juga ditemukan di Afrika bagian utara, Erasia dan Amerika tropis. Ini adalah suku kura-kura air tawar yang terutama hidup di sungai-sungai, meskipun sering pula ditemui di daratan. Di Indonesia terdapat sekitar 11 jenisnya. Di antaranya:

* Biuku (Batagur baska)
* Beluku atau tuntong (Callagur borneoensis)
* Kuya batok (Cuora amboinensis)



Testudinidae, kura-kura darat sejati

Adalah suku kura-kura darat dengan banyak anggota yang tersebar luas di seluruh dunia. Kura-kura raksasa dari Kepulauan Galapagos dan kura-kura darat berumur panjang dari Kep. Seychelles di atas termasuk ke dalam suku ini. Dua anggotanya terdapat di Indonesia:

* Baning sulawesi (Indotestudo forsteni)
* Baning coklat (Manouria emys)

Anak bangsa Paracryptodira

Telah punah.









Makna Turtle dan Totem / Hewan Simbolisme dari Turtle yang

Mereka dengan penyu, seperti mereka totem binatang dapat berhubungan dengan yakin dan mantap "pesan" makhluk ini membawa kepada hidup kita.

Ini juga merupakan totem kuat untuk perlindungan menarik diri ke's shell itu adalah sebuah mekanisme pertahanan diri yang menakjubkan.

kura-kura memiliki sedikit pemangsa, yang memberi energi tidak bersalah. Hal ini juga meningkatkan umur, dan sehingga memiliki makna simbolis untuk umur panjang dalam banyak kebudayaan.

Simbolisme Hewan penyu meliputi:

* Order Pesanan
* Creation Penciptaan
* Patience Kesabaran
* Strength Kekuatan
* Stability Stabilitas
* Longevity Umur panjang
* Innocence Kemurnian
* Endurance Daya tahan
* Protection Perlindungan



Karena yang tampaknya bermata lebar,-hidup, riang sikap panjang penyu sering dianggap paling bijaksana jiwa antara kerajaan hewan.Kita semua akan melakukannya dengan baik untuk mengambil ini sebagai pelajaran dan bergerak dengan kecepatan sendiri kami sebagai kura-kura tidak.

Selanjutnya, kura-kura mengambil kebijaksanaan satu hari pada satu waktu - tidak bereaksi, hanya menerima dan bergerak di dalam metode alami.,Sekali lagi, ini adalah analogi yang kuat bagi umat manusia, dan kami akan mendapat manfaat dari mengadopsi pola perilaku yang sama.

Tutles berbagi asosiasi dengan air, yang meminjamkan makna gerak, intuisi dan emosi dengan segudang makna simbolik lebih dari penyu.

Asosiasi lain untuk kura-kura termasuk:

* Water Air
* Winter Musim dingin
* Humidity Kelembaban
* Venus (Roman) Venus (Romawi)
* Aphrodite (Greek) Aphrodite (Yunani)
* Northern directions Arah Utara
* Lunar ( moon aspect ) Lunar ( aspek bulan )
* Femininity (except in African lore where it is considered a male symbol) Feminitas (kecuali di Afrika pengetahuan di mana ia dianggap sebagai simbol laki-laki)

Di Cina dan Jepang penyu adalah simbol untuk umur panjang .

Dalam mitos Asia penyu merupakan urutan kosmik:

* Its shell is symbolic of the heavens shell adalah simbol langit
* Its body symbolic of the earth Its simbolis bumi tubuh
* Its undershell represents the underworld. undershell Its mewakili dunia bawah



Selain itu, dianggap telah membawa penciptaan alam semesta dari bagian-bagiannya.

Apa lagi, penyu adalah simbol ibu dan penciptaan. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang itu di sini .

Ramalan atau meramalkan telah diketahui dilakukan dengan membaca shell penyu dan perut. Bagian-bagian dari penyu dikatakan untuk menggambarkan peta bintang dan tulisan-tulisan suci. Selain itu, sebagian besar penyu dibagi menjadi tiga belas bagian yang berhubungan dengan tiga belas fase bulan dalam setahun .



Turtle Pertahanan terhadap hambatan, kesuburan, kritik membantu, keamanan, keuntungan lambat. beberapa jalur asli Amerika melihat Penyu sebagai wakil dari Ibu Bumi.



PENYU merupakan Lambang Panjang Umur dan's Berkat Surga . Kura-kura tampaknya memiliki sebuah dan dewa-seperti perlawanan yang patut ditiru untuk penuaan dan Merupakan Long Life . Turtle adalah Simbol Tata Fortune dan merupakan pertanda positif membawa 10.000 tahun kebahagiaan. Penyu membawa dunia di punggungnya. Ini adalah simbol kesuburan, vitalitas, dan kesabaran. Orang Cina percaya hewan ini meramalkan kejadian di masa depan. Turtle melindungi dengan mengajar keluarga untuk melindungi diri mereka sendiri . Dia membawa berkat-berkat dari surga ke rumah. Kura-kura melambangkan kedua stabilitas energi bumi, dan misteri magis surga. Ini adalah Simbol Good Luck CINTA, dan Kesehatan.



Gui (龟) mungkin adalah karakter yang paling manusia hidup pictographic Cina.

Rasanya seperti pandangan depan dan samping kura-kura dalam prasasti oracle tulang dan perunggu script prasasti (termasuk script segel) masing-masing, dengan kepala kura-kura jelas diidentifikasi, shell, cakar dan ekor.

Jadi kura-kura yang digunakan untuk menggambarkan umur panjang dalam bahasa Cina, seperti ungkapan-ungkapan seperti "guishou" (yang berarti "hidup panjang"), "guihu" (berarti "kura-kura dan angsa", keduanya merupakan simbol panjang umur), "Guiling "(berarti" kura-kura 'usia ", sebuah metafora untuk" usia yang terhormat ") dan" heshou Guiling "(berarti" kura-kura' umur dan hidup crane ", panjang umur seseorang frase lain yang menggambarkan's").

Kura-kura adalah salah satu dari "empat binatang ilahi" Cina kuno, tiga lainnya menjadi naga, unicorn Cina dan phoenix.

Keempat binatang ilahi awalnya disebut dewa binatang yang kuat dan cerdas disembah oleh orang-orang di zaman kuno terpencil.

Asal-usul para dewa dikatakan langsung dihubungkan dengan penyembahan primitif bintang.

Keempat binatang ilahi adalah maskot sangat dicintai oleh orang Cina kuno.

Dan karakter yang tertulis tertua di naskah prasasti oracle terutama diwariskan melalui pembawa cangkang kura-kura.





_______SHY TURTLE_______

You Might Also Like

1 comments

Search This Blog

Total Pageviews