¤ Hyesõng Highschool "The Moaning Behind The Wall" ¤

03:51

¤ Hyesõng Highschool "The Moaning Behind The Wall" ¤

- Cast: Jung Hyunri,Kim Hyesong,Lee Chærin (CL),Lee Jieun (IU).
- Genre: serial-horor/romantic.
- Author: Shy Turtle.
- Theme song: Sungkyunkwan Scandal,Ost.Tru Calling-Somebody Help Me.





Episode 3



"Hyesong~ aku mohon sadarlah" Hyunri duduk di samping ranjang sambil menggenggam tangan kanan Hyesong.
"Dasar Cenayang patung purba! Tadi lihat apa sampai tidak menyadari ada bola menuju padanya!" Chærin kesal tapi juga khawatir.
"Aku yang melempar bola padanya" Hyunri menundukkan kepala.
"Sudahlah" Jieun mengelus pundak Hyunri "Kita tadi sedang bermain dan posisi Hyesong memang paling dekat dengan ring,Kau juga sudah berteriak memperingatkan Dia,hanya saja Hyesong tertegun entah melìhat apa"



"Sudah Ku bilang,cara Kalian terlalu kuno jika membalas kekesalan Kalian dengan meneror atau menintimidasi kuartet junior itu!" cela Minji menahan Jessica yang emosi dan hendak menemui Hyesong ke UKS.
"Lalu bagaimana? Aku tidak bisa membiarkan Dia terus mendekati Jonghyun Oppa!" Jessica menghentakkan kakinya dengan manja.
"Bukan Dia,tapi Jonghyun Sunbæ yang terus mendekati" Minji meralat.
"Minji~aa!!" bentak Yoöna+Yuri.
"Kau pikir Jessica bercanda?!" Tiffany mengerutkan muka "Tæmin juga sering menemui Hyunri,mereka sama penyihirnya"
"Berarti mantra Mereka ampuh hahaha" Minji bermaksud bercanda "Kekerasan bukan jalan satu-satunya kan?"
"Kau ada ide?" Jessica dengan tatapan putus asa.
"Tentu..." Minji tersenyum licik.
"Aha!" Yoona+Yuri kompak memetik jari "Kami paham maksud Mu!"



"Apa?? Kau bercanda?! Hey,Cenayang! Tidak ada siapa pun di sana,Kau...Aish!" Chærin kesal dan keluar di susul Jieun.
"Sungguh...Aku tidak bohong...Gadis itu berdiri di sana dan Dia sering mengikuti Aku" Hyesong menundukkan kepala "Sudah Ku duga pasti akan begini"
Hyunri memeluk Hyesong "Aku percaya" bisiknya "Sejak awal Aku percaya pada Mu dan Aku janji itu tidak akan berubah"
"Gomawo" Hyesong membalas pelukan Hyunri "Aku pun percaya pada Mu dan Aku janji itu tidak akan berubah"
Hyunri tersenyum dan menunjukkan jari kelingking tangan kanannya "Yaksokhæ" bisiknya.
"Nee" Hyesong mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Hyunri.
"Mulai sekarang Kita sahabat untuk selamanya dan Kau Kim Hyesong bisa memanggil Ku Hyung jika Kau mau,Aku tahu Chærin mengabaikan Mu"
"Aih~" Hyesong tersenyum.
"Wæyo?"
"Kau terlalu cantik untuk di panggil Hyung"





"Hyunri!" Tæmin mencegat Hyunri "Bagaimana Dia?"
Hyunri sedikit masam,Tæmin menemuinya hanya untuk bertanya soal Hyesong "Dia sudah sadar" dengan sedikit malas.
"Bukan itu!" tolak Tæmin "Apa Dia menerima tawaran itu?"
"Mwo?? Tawaran??"
"Tiket emas"
"Oh~ F4?? Belum memberi keputusan,Aku yang menyimpan angket pendaftarannya,sepertinya Dia enggan tidak bernafsu malahan" Hyunri diam sejenak "Sunbæ menanyakan hal itu,wæyo? Astaga! Apa F4 benar2 kuartet jahat seperti dalam BBF?? Ah~ celaka"
Tæmin tertawa kecil melihat ekspresi Hyunri.
"Ya,Sunbæ malah tertawa! Wæ??"
"Aniya~ F4 benar2 band berbakat,tapi cara mereka memperlakukan Hyesong bisa menyeret gadis itu dalam bahaya"





"Kenapa Kau terus mengikuti Aku?"
"Kita sama,Aku mohon tolong Aku"
"Aku tidak bisa"
"Kau bukan tidak bisa tapi tidak mau!"
"Kau memang di kirim kemari,Kau pikir ini hanya kebetulan?"
"Kau mengancam? Dunia Kita berbeda,jadi berhentilah mengikuti Aku. Kita tidak saling kenal hentikan saja!"
"Munafik!"
"Apa?? Hagh~ terserah!"
Pintu terbuka dan Hyunri masuk "Kau bicara dengan siapa?" melihat seisi ruangan hanya ada Hyesong "Apa DIA datang lagi?"
Hyesong pun menceritan semua yang Ia alami mulai awal masuk sekolah itu "Aku lelah~ dan Aku tidak mau terus menerus di kejar seperti ini"
Hyunri diam takut salah bicara "Mung...Mungkin Kau ada di sini memang untuk itu,kenapa tidak di coba? Atau memang ada yang membaca blog mu dan sengaja mengirim formulir pendaftaran non seleksi,dulu kan ada"
"Bukannya kebijakan itu sudah di hapus sejak 5tahun yang lalu?"
"Iya juga,Kau juga bukan siswa tidak mampu yang mendapat beasiswa karena pandai,tahun ini kan Jieun,jadi intinya ada yang ikut tes atas nama Mu begitu kesimpulannya,tapi siapa?"
"Entahlah~ Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi,tapi Aku takut"
"Kau juga punya rasa takut Kim Hyesong? Haha aneh mendengar Kau mengatakan kata takut"
"Itu akan membawa Ku dekat pada kematian Ku"
***





Jieun masuk eskul sains bersama Seunghyun. Jæjin+Jungshin memilih ekskul jurnalistik. Chærin,Hyunri dan Junho bergabung ekskul dance. Sedangkan Hyesong lebih memilih masuk ekskul teater,tidak ada yang mendaftar ekskul musik dari 2 kuartet itu.


"Jessica sunbæ dan kuartetnya ikut ekskul dance?" Chærin kaget melìhatnya "Aneh,aku dan Hyunri bisa lolos,padahal kan Mereka ekstrim sekali pada kuartet ku"
"Dia wakil ketua dan ketua Kita adalah Lee Tæmin" jelas Junho.
"Mwo?? Tæmin sunbæ??" Hyunri kaget mendengarnya "Aigo~ Aku pikir Dia ada dalam ekskul musik" bisiknya lirih.
"Wah,sepertinya Kalian akan menderita di sini kekeke" Junho terkekeh "Tapi tenang,Aku akan melindungi Kalian"
"Ih~" Chærin+Hyunri kompak.



Hari ini hari sabtu,hari bebas untuk ekskul. Jieun+Seunghyun bertemu Sunyoung+Jungsoo di ekskul sains. Sesuai keinginannya Jæjin bertemu Dara+Park bomm di eskul jurnalistik,sementara Jungshin senang bisa bekerja sama dengan Minhyuk+Joonghun lagi.



"Katanya pembina ekskul dance sangat tampan ya?" Hyunri memulai pembicaraan lagi.
"Iya,katanya begitu bule impor dari Thailand" Junho membenarkan.
"Bule impor? Hahaha" Chærin terdengar tak percaya "Memang benar?"
"Aku sendiri belum tahu,Kita lihat saja sebentar lagi" Junho menunjuk ke depan.
Tæmin muncul bersama para senior pengurus eksul termasuk jessica dan kuartetnya.
"Annyeong,Aku Lee Tæmin ketua ekskul dance "Yucca Dance Club",Aku ucapkan selamat datang,semoga kalian betah bersama Kami" Tæmin diam sejenak,"Dan inilah pembina Kita yang tampan,Prince of Thai Nichkhun Buck Horvejkul sunbaenim"
Nichkhun muncul lengkap dengan senyumnya. Mulut Chærin sampai ternganga melihat sosok Nichkhun,Ia terpesona pada ketampanan Nichkhun.
"Annyeong,tolong jangan panggil Aku sonsængnim" Nichkhun sambil tersenyum yang di sambut tawa para junior.




"Jadi tidak berhasil membawanya kemari?" tanya Yoochun. Park Yoochun adalah guru pengajar ekskul musik.
"Membawa siapa?" tanya Yunho,Jung Yunho si Kepala sekolah.
Memang ekskul musik dan film di bina langsung oleh Yunho dan sahabatnya Yoochun. "Color,Melody & Harmony" begitu nama club ekskul nomer satu di Hyesõng Highschool ini.
"Hyesong??" Yoochun+Yunho kompak.
"Nee,Sonsængnim. Gadis itu sangat unik" jelas Jonghyun.
"Benarkah? Unik dari segi apa?" Yoochun penasaran.
"Biasanya gadis cupu ya sudah cupu saja,tapi Hyesong di balik penampilannya yang terkesan kuper dan kuno itu Dia punya bakat yang luar biasa,Dia tidak hanya bisa memainkan gitar tapi suara yang Ia miliki sangat berkarakter" kenang Jonghyun.
"Sudah pernah melihatnya?" tanya Yunho "Di mana? Sepertinya Dia benar menarik perhatian Mu Snow Prince"
"Nee,Sonsængnim" Jonghyun tersipu "Dia tampil sa'at malam evaluasi"
"Memangnya Kau tidak tahu Yunho?" sela Yoochun.
"Sa'at malam evaluasi Aku tidak hadir,itukan acara dewan senior,tapi kalau Jonghyun yang bicara,Aku percaya gadis itu pasti benar istimewa"
Hyesong berjalan pelan memasuki gedung seni&teater,masih sepi atau memang segini jumlah peserta "Miracle theatre" begitu tanya di benak Hyesong.
"Ya! Komet!" panggil seorang siswa.



Hyesong langsung menoleh ke samping kiri "Aa! Hyung!" wajah Hyesong berbinar menghampiri siswa tingkat 2 itu

"Wooyoung Hyung ikut ekskul ini juga?"
"Aish! Teater Miracle! Ya,jelas! Aku kan bendahara!" Jang Wooyoung membanggakan diri.
"Benarkah? Keren sekali! Lalu yang lain?"
"Apa Kau memilih ekskul ini karena kami?" sahut seorang siswa "KO-MET!"
Hyesong menoleh "Minho Oppa!?" terlihat begitu senang.
"Aish! Giliran Minho selalu Kau panggil Oppa,dengan nada mesra pula!" protes Wooyoung.
"Dari dulu hanya Minho Oppa yang memperlakukan Aku layaknya perempuan" Hyesong membela diri.
"Senang bisa berkumpul lagi" Minho mengelus kepala Hyesong.
Hyesong angguk2 "Lalu di mana Dia? Tidak di sini ya?"
"Itu!" Minho menunjuk dua orang yang sedang sibuk ngobrol.
"Khaja-khaja!" Wooyoung merangkul Hyesong.
"Hyungnim!" panggil Hyesong dan pemuda itu menoleh "Oh! Yonghwa~ssi? Anda disini?"
"Hi,Hyesong! Dunia sempit sekali ya?" Yonghwa tersenyum manis.
"Yonghwa Hyung adalah pembina Kita" ucap Jinki "Akhirnya bisa menyapa Mu,KOMET" Lee Jinki mengelus kepala Hyesong.
"Nee Hyungnim,ternyata Aku tidak salah pilih" Hyesong nyengir.
"Hyungnim??" Yonghwa tampak bingung.
"Nee Hyung,komet kecil ini selalu memanggil Aku dan Jinki "Hyung" tapi pada Minho Dia selalu menyebut "Oppa" tidak adil kan?" Wooyoung sedikit sewot.
***





"Aku bertemu soulmate Ku! Tiga malaikat penjaga Ku!" Hyesong antusias.
"Malaikat? Siapa?" Hyunri penasaran.
"Wah,Hyesong punya idola juga ya?" Jieun ikut senang.
"Tapi serakah sekali langsung 3 orang,dasar cenayang! Eh,tapi siapa?"
"Sa'at Kalian do'a pagi,Aku berkeliling dan Aku menemukannya!"
"Kau menemukan mereka sa'at do'a pagi?" Chærin makin penasaran.
"Aku menemukan tempat itu"
"Ya! Cenayang! Kau itu mau cerita malaikat atau tempat?!"
"Kalian harus bantu Aku"
"Ha?? Mendapatkan 3 malaikat itu??"
"Bukan Chærin! Hyunri,Kau sudah janji kan?"
"Aku?? Janji?? Memang iya ya?? Ma'af Aku lupa hehehe"
"Temani Aku menemui Kim Jæjoong,karena Aku tidak bisa melakukannya sendiri"
"Mwo!!!" Chærin,Hyunri,Jieun kompak.
"Ya! Cenayang! Kau mulai tidak waras lagi ya?!"
"Kim Jæjoong kan sudah mati,bagaimana Kau mau menemuinya?"
"Kalian tenang dulu" Hyunri meredam "Akan ku jelaskan" kemudian menceritakan semua yang di alami Hyesong dari awal Ia masuk ke sekolah itu.
"Kalau Aku pasti Aku menyerah dan memilih keluar dari sini,pasti menderita sekali,Kau sampai tak berani tidur di ranjang" Jieun mengelus pundak Hyesong "Kau juga sering terjaga,ternyata itu semua alasannya"
"Jadi,Kau mau Kami membantu mencari jawaban dari semua ini?" Chærin terdengar lunak "Tapi,bagaimana?"
"Hyesong tahu jalannya,Kita bantu ya?" Hyunri memelas.
"Hah~" Hyesong menghela nafas "Dia muncul lagi" keluhnya menatap ke arah perahu di pinggir danau.
"Iya?? Bisa Aku melihatnya??" pinta Jieun.
"Bisa ya??" Chærin ikut penasaran.
"Pegang tangan Ku" Hyesong mengulurkan kedua tangannya dan Jieun menggenggam tangan kiri Hyesong lalu Chærin tangan kanan "Hyunri,Kau pengang tangan Chærin"



Pukul 8 malam,Kuartet Chærin berjalan mengendap-endap hendak keluar asrama. Keempatnya bersembunyi di bawah tangga sa'at tampak sosok Gahee sang ibu asrama.

"Ini gila! Aku pasti sudah kehilangan akal sehat Ku! Aku tidak percaya aku ikut dalam rencana Mu ini Cenayang! Hah~ untung saja hantu tadi cantik,kalau jelek dan mengerikan,Kau pasti sudah habis Aku hajar!" cerocos Chærin.
"Bukan hantu tapi arwah,kalau hantu tidak akan bisa muncul di siang hari" protes Hyesong.
"Beda ya?" sahut Jieun.
"Tentu beda. Nah,itu dia gudangnya" tunjuk Hyesong.
"Kita akan melakukannya disana?" Jieun terlihat enggan.
"Iya. Aku sudah masuk dan memeriksanya,ada lampu tapi hanya 5 watt,Aku tahu Kau takut gelap,Aku juga sudah membawa beberapa lilin" Hyesong sambil berjalan lagi memimpin.
Keempatnya sudah di dalam gudang dan Hyesong mulai menggelar peralatan yang Ia bawa dalam tasnya.
"Kita seperti pembasmi hantu saja hehehe" canda Hyunri "4 pembasmi hantu haha"
"Padahal masih jam 8 tapi sudah begini ngeri" Chærin mengelus2 lengannya "Cenayang! Masih lama kah?"
"Dasar penakut!" ejek Hyunri.
"Ini yang namanya papan pemanggil arwah?" Jieun jongkok di hadapan Hyesong.
"Iya,aku mendapatkannya dari Thailand"
"Thailand??" Chærin menelan ludah dan mengelus tengkuknya.
"Negara dengan rating film horor nomer satu di Asia,aku suka film mereka,selalu sadis!" Hyunri menyikut Chærin.
"Hyunri! Hentikan candaan konyol Mu itu!" bentak Chærin.
"Sudah,ayo duduk!" ajak Hyesong.


Keempatnya duduk melingkari papan persegi empat itu. Hyesong meletakkan jari telunjuknya diatas koin perak kuno yang Ia letakkan di tengah2 papan yang kemudian di ikuti Jieun,Hyunri dan Chærin. Usai memandang ketiga temannya yang memberi isyarat mereka sudah siap,Hyesong pun menutup mata dan mulai mengucap mantra sambil memimpin menggerakan koin memutar membentuk lingkaran. Tiba2 angin berhembus dan koin bergerak semakin cepat beberapa sa'at kemudian berhenti di tengah2 papan. Chærin terlihat paling ketakutan di buatnya,Hyesong membuka mata dan tersenyum pada ketiganya.

"Dia sudah datang" bisik Hyesong "Aku akan mulai" ketiganya mengangguk "Annyeong. Apa benar ini Kau,Pangeran Kim Jæjoong?"
Koin bergerak sendiri menuju tulisan "YES"
"Apa benar?? Kau tidak bohong??" sambung Chærin dan koin bergerak memutar cepat "Iya...Iya Aku percaya,ma'afkan Aku"
"Dasar!" bisik Hyunri mencela "Pangeran,Kau tampan sekali" puji Hyunri "Sempurna"
Koin bergerak menuju huruf alfabet yang berderet di sekeliling papan "T-H-A-N-K-S"
"Terima kasih?" Hyunri tersenyum "Apa Kita bisa jadi teman?"
"YES" bergerak ke tulisan yes.
"Tidak keberatan berteman dengan Kami?" sambung Jieun.
"NO"
"Boleh Kami tanya beberapa hal?" sambung Hyesong.
"YES"
"Apa kami cantik?" serobot Hyunri.
"YES"
"Semuanya??"
"YES"
"Pangeran,apa ada yang naksir Kami?" Chærin mulai tertarik.
"A-D-A"
"Ha?? Ada?? Siapa??"
"S-E-N-I-O-R"
Setelah puas dengan pertanyaan iseng,Hyesong mulai bertanya hal serius.
"Apa benar Pangeran mati bunuh diri?" semua menata Hyesong.
"M-E-N-U-R-U-T-M-U-?"
"Aku tidak percaya,apa Pangeran merasa terganggu karenanya?"
"H-E-L-P-M-E-!" koin kemudian bergerak semakin cepat dan berhenti di tengah lagi.
***





Hari minggu,para murid di izinkan keluar. Tak jauh dari sekolah,sekitar 5km ada desa dan pasar rakyat. Seminggu sekali para murid biasa belanja segala keperluan mereka di sana. Sejak pagi Hyesong sudah menghilang entah kemana bahkan ponselnya tidak dapat di hubungi. Chærin,Hyunri dan Jieun terpaksa meninggalkan Hyesong dengan bus pertama.



"Hyung tidak pernah bilang" Wooyoung memeriksa.
"Jadi hanya Aku gadis di sini?" sela Hyesong.
"Memangnya,Kau yakin diri Mu seorang gadis?" goda Wooyoung.
"Ini" Minho memberikan sebotol air mineral "Jinki lama sekali!"
"Penyakit lama Hyungnim tak pernah berubah ya Oppa"
"Kau masih sering insomia?"
"Emm" mengangguk sambil meneguk air "Tapi,semalam Aku kencan dengan Pangeran tampan hehehe"
"Ah! Aku tidak percaya! Mana ada pangeran melirik mu?" Wooyoung sambil memainkan kepangan Hyesong dan Yonghwa hanya tersenyum melihatnya.
"Annyeong~" Jinki datang bersama seorang temannya.
"Oh! Sunbænim!" Hyesong membungkuk memberi salam.
"Kau??" Kibum heran melihat Hyesong ada di sana.
"Kau dan Komet Kecil Ku sudah saling kenal?" Jinki bingung.
"Dia pernah menolong Ku. Jadi Komet yang sering Kalian ceritakan itu Hyesong?"
"Yupz!" Wooyoung merangkul Hyesong.
"Lengkap sudah!" Yonghwa menyatukan kedua tangannya.
***




Poster2 tentang Hyesong Festival sudah di pasang di dinding sekolah. Acara tahunan ini rutin di gelar satu bulan setelah masa aktif sekolah di mulai. Semua murid pun sibuk mempersiapkan diri mereka untuk berpartisipasi dalam ajang unjuk bakat tersebut.


"Jessica Sunbæ dan kuartetnya meminta ma'af pada Ku dan Chærin,sekarang mereka jadi baik pada Kami" Hyunri asik ngemil menemani Hyesong melukis di pinggir danau "Tapi aneh juga mereka jadi begitu,hah~ tidak sabar menunggu festival ini pasti seru" mengintip lukisan Hyesong kemudian melihat ke arah danau "Kau...melukis apa Hyesong?"
"Apa yang Aku lihat"
Hyunri menelan ludah sambil menatap danau,memang ada perahu tapi kosong sedang dalam lukisan Hyesong ada dua sejoli yang duduk di atas perahu yang mengapung di tengah danau itu.
"Aku kecewa pada keputusan Mu ini Kim Hyesong!" Jonghyun menghampiri bersama Gikwang.
Hyunri kaget hingga terjatuh dari duduknya sementara Hyesong tetap tenang melukis.
"Kenapa Kau lakukan itu? Kau sengaja ingin mempermalukan Kami?" bentak Gikwang.
Hyesong berdiri dan membungkuk "Jongmal jeosonghamnida Sunbænim. Tiket emas itu sangat berharga bagiku,tapi ma'af tempat Ku memang bukan di sana,Aku sudah melihatnya"
"Mwo?" Jonghyun melongo.
"Sebagai sesama seniman,harus bisa saling menghargai bukan? Aku mohon ma'afkan Aku" membungkuk 90 derajat di hadapan Jonghyun.
"Kau,Chærin dan Hyunri" ucap Tæmin.
"Kami?? Sunbæ memilih Kami??" Junho menunjuk dirinya sendiri.
"Iya,Kita berempat!" Tæmin menegaskan.


"Kau memang bodoh menolak tiket emas dan F4!" cela Hyunri sa'at Jonghyun dan Gikwang pergi "Kau tahu kan ekskul teater di anggap ekskul paling miskin,hah~ andai yang dapat tiket emas itu Aku! Ya,memangnya apa yang Kau cari di ekskul teater?"
"Belahan jiwa ku"
"Mwo??"
"Tidak! Aku ingin belajar akting"
"Hyesong!"
"Hehehe sudahlah Aku malas membahasnya"
***




Sejak mencoba bermain memanggil arwah Kuartet Chærin mulai ketagihan. Sudah 3X keempatnya memainkan papan pemanggil arwah di gudang belakang sekolah,begitu juga malam ini.
"Pangeran tidak bosan pada Kami?" Hyunri memulai.
"NO"
"Kenapa?"
"K-E-S-E-P-I-A-N"
Hyunri memandang ketiga temannya.
"Kami ingin tahu soal festival" Jieun mengalihkan.
"Iya beri tahu Kami Pangeran" sambung Chærin "Pasti seru ya?"
"N-E-W-S-T-A-R"
"New star?" bisik Hyunri dan koin bergerak lagi.
"B-A-N-Y-A-K-K-E-J-U-T-A-N"
"Banyak kejutan?" Chærin tampak berpikir.
"S-E-B-U-A-H-A-W-A-L"
"Sebuah awal?" Hyunri menatap ketiga temannya.
***



"Benar ini arsipnya?" Hyesong memasang ekspresi tidak percaya.
"Hyesong~" Jieun menyikut pinggang Hyesong.
"Hehehe Aku hanya bercanda" kemudian pergi dari hadapan Yonghwa dan duduk di meja baca bersama Jieun.


Keduanya mulai membaca arsip murid angkatan 1985. Jieun menahan tawa melihat foto2 jadul itu.
"Ini Kim Jæjoong!" tunjuk Jieun dan keduanya membaca isi halaman Jæjoong "Wah wah,sejak masuk Pangeran ini sudah mengukir banyak prestasi,Dia meninggal satu minggu menjelang ujian kelulusan,apa benar Dia bunuh diri?"
"Buka halaman berikutnya"
"Kim Junsu ini kan?"
"Ajushi? Satu angkatan dengan Pangeran?"
"Lihat! Ok Tæcyeon,Park Yoochun dan Shim Changmin,Mereka satu angkatan? Apa ini hanya kebetulan?"
Hyesong diam dan terlihat berpikir mengingat sesuatu "Cari siswi itu!"
"Siswi??" Jieun kemudian mengangguk paham dan kembali membuka buka tua itu "Ini kan??"
"Iya itu Dia!"
"Kim Hyejin...Wah Dia siswi berprestasi juga"
"Omo!"
"Wæ?"
"Dia lahir di bulan dan tanggal yang sama dengan Ku"
"Apa karena itu Dia terus mengikuti Mu?"




"Sepertinya Kau serius tentang ini" Junsu memberikan secangkir teh hangat pada Hyesong "Bukannya Kau bisa melihatnya dengan mudah Kim Hyesong?"
"Sesuatu yang ingin Aku ketahui justru sangat sulit di raba,tapi hal yang tidak Aku inginkan malah terlihat dengan mudah" Hyesong dengan tatapan kosongnya "Aku lelah dengan semua ini,Dia terus mengikuti Aku dan rintihan meminta tolong itu..."
"Kau yakin itu Hyejin?" Kibum duduk agak jauh sambil memangku Dolphin.
"Bukan" Hyesong membetulkan letak kaca matanya "Sangat berbeda"
"Di tempat seperti ini hal seperti itu sudah biasa terjadi. Sebaiknya berhenti saja,jangan bertindak terlalu jauh" saran Junsu.
***




Tiffany geram melihat Tæmin berlatih bersama Hyunri dance berpasangan.
"Harusnya Kita tidak mengikuti saran Minji" gumamnya sambil meremas kertas di tangannya.
"Kau pikir Aku bisa lega?! Meski penyihir itu tidak masuk ekskul musik tapi Jonghyun Oppa masih sering menemuinya" gerutu Jessica.
"Sabar! Aku yakin rencana Kita akan berhasil" Yuri merangkul Jessica.
"Iya benar,Kita mengalah untuk menang" Yoona menambahi.



Hyesong Festival hanya kurang seminggu. Poster resmi sudah beredar lengkap dengan susunan acara mulai dari pameran sampai konser dan daftar para pengisi acara. Para murid heboh membicaran The Mist yang namanya tercatat dalam daftar pengisi konser.

"Menurut Kalian siapa The Mist itu?" Chærin memulai obrolan sa'at makan siang.
"Entahlah,tapi seseorang mengirim profil Mereka tapi sayang tidak ada fotonya" Jungshin menanggapi.
"Aku jadi authornya" sambung Jæjin "Hanya ada sedikit penjelasan di tulis begini "The Mist are M is Mysterious,I is Incredible,S is Soul and T is Thunder. We are The Miracle In Suffer Time" menurut Kalian apa maksudnya?"
Semua diam dan tampak berpikir.
"Membingungkan saja!" Junho menyerah.
"Mungkin Mereka memang sengaja bertindak seperti itu,pamor F4 terlalu tinggi untuk Mereka kalahkan" Hyunri urun pendapat.
"Sesuatu yang luar biasa,seperti petir yang bisa menyambar jiwa setiap orang,memang sebuah keajaiban bukan?" Seunghyun mencoba menjabarkan.
"Apa Mereka mencoba menyaingi F4?" Jieun ikut bicara "Namanya saja sudah membuat heboh"
"Huah~" Hyesong menguap bangun dari tidurnya "Kalian ramai saja,tidur Ku jadi terganggu" kemudian pergi meninggalkan makan siangnya yang masih utuh.
"Dia itu jarang sekali makan ya? Aku heran melihatnya" bisik Jæjin.
"Dia akan lebih memilih tidur daripada makan" jawab Chærin.
"Pasti sa'at malam Ia terlalu lelah mengembara hahaha" Junho asal bicara.



F4 menemui Jinki usai makan siang.
"Kau pasti ada hubungannya dengan The Mist,siapa Mereka?" tandas Gikwang.
"Nee,Sunbænim. Saya memang perantara Mereka" Jinki terlihat tenang "Mereka meminta bantuan Saya dan Mereka lolos seleksi penyaringan"
"Semudah itu?" Jonghyun tak percaya "Tidak mudah menembus Kepala Sekolah Jung dan juga Yoochun Sonsængnim"
"Seperti F4,Saya rasa The Mist juga punya pendukung dari dewan guru,ma'af bukan porsi Saya untuk menjawab tentang ini Saya hanya perantara bagi mereka"
"Mereka sebuah band? Aku yakin dari kalangan rendah,tidak berbakat seperti Kalian anak teater yang hanya bisa melakukan kabaret saja,lip sing!" Yoseob mengolok.
"Kami menunggu penampilan Mereka" Kevin menepuk pundak Jinki sebelum pergi.
***






Akhirnya Hyesong Festival pun tiba. Pameran di gelar siang hari. Karya para murid di pajang di aula.

"Lukisan ini...siapa yang melukisnya?" tunjuk Yoochun.
"Ini..." wajah Changmin berubah pucat.
"Ya! Ini hanya lukisan!" Tæcyeon menyikut Changmin.
"Dua sejoli dalam perahu,romantis sekali" Yunho menyentuh lukisan itu "Together? Judul yang sesuai"


"Haha pasti seru..." Hyunri tiba sambil merangkul Hyesong "Oh,Sonsængnim" Hyunri membungkuk di ikuti Hyesong di hadapan Changmin,Yoochun,Yunho dan Tæcyeon.

"Kalian tahu ini lukisan siapa?" Yunho masih menyentuh lukisan itu.
"Oh...Dia" Hyunri menunjuk Hyesong.
"Kau..." Yunho membaca nama di seragam Hyesong "Kim Hyesong??"
Yoochun langsung mengamati gadis itu.
"Nee" Hyesong membungkuk "Kim Hyesong imnida dan itu lukisan saya" membetulkan letak kaca matanya seperti biasa.

Yoochun menelan ludah melihat gadis itu. Yoochun segera mengajak Yunho dan yang lain pergi dengan ekspresi janggal membuat Hyesong dan Hyunri saling pandang kebingungan.



Malam harinya konser pun di gelar. Acara di mulai usai Yunho menyampaikan pidato singkatnya. Jieun berkumpul bersama Seunghyun,Jungshin dan Jæjin.

"Tidak sabar ingin melihat Chærin dan Junho" Jæjin menggosok kedua tangannya.
"Hyunri berpasangan dengan Tæmin?" tanya Jungshin.
"Iya,Hyunri sendiri tidak menyangka Tæmin sunbæ memilihnya" Jieun ikut senang.
"Pasti keren kolaborasi Mereka"
"Aku juga tidak sabar menunggu The Mist" semua menatap Seunghyun "Wæ? Aku penasaran,apa mereka benar sehebat namanya"
"Yap! Aku setuju dengan Mu" Jæjin manggut2.


Suasana begitu ramai teriakan antusias para penonton. Kuartet Jessica tampil dance cover seperti biasa di sambung penampilan yang paling di tunggu dari Tæmin si ketua ekskul dance. Kolaborasi antara senior dan junior. Tæmin memilì lagu lawas milik Backstreet Boy's-Everybody untuk mengiringi dance berpasangannya bersama Hyunri,Junho+Chærin dan 3 pasangan lagi dari ekskul dance. Jæjin+Jieun tak hentinya berteriak memberi dukungan.


Ekskul musik menampilkan drama musikal pendek dan F4 pun tampil untuk pemanasan membawakan 2 buah lagu sebelum kembali tampil di puncak acara.


Penampilan terakhir sebelum puncak acara adalah kabaret dari Teater "Miracle" yang sukses membuat penonton tertawa karena ulah kocak mereka. Usai kabaret,The Mist yang paling di tunggu pun bersiap tampil.


"Jadi Jinki dan Minho itu sendiri The Mist?" Yoseob menunjuk keduanya yang naik keatas panggung.
"Apa hanya Mereka? Kalau di perhatikan dari uraiannya mereka pasti ada 4 personil" analisis Gikwang sementara Jonghyun+Kevin hanya diam memperhatikan.
"Sepertinya hanya berdua,lìhat sudah mulai!" Yoseob lengkap dengan tampang innocentnya.


Jinki memainkan intro lagu dengan keyboard dan Minho mengiringi dengan gitar. Suasana berubah hening,tampaknya semua benar ingin menjadi juri bagi penampilan perdana The Mist.


"Hanya berdua? Kalian kenal?" bisik Jæjin.
"Keduanya anak teater,itu Lee Jinki dan Choi Minho" balas Jungshin.


Semua tertegun sa'at suara lembut Jinki mengalun menyanyikan lagu Over The Rainbow-The Trax piano version.
Semua menikmati perform dari duo Jinki+Minho. F4 sendiri di buat tertegun oleh keduanya.

Usai Minho ikut urun suara,Wooyoung dan seseorang yang memakai kostum serba hitam naik ke atas panggung. Semua bertanya2 siapa sosok misterius itu. Bahkan Gikwang sempat menggerutu di buatnya,begitu juga Chærin+Hyunri yang sudah bergabung dengan Jieun.


"Here We are The Mist" ucap sosok misterius itu sedikit berbisik. Jinki kembali memainkan intro Over The Rainbow rock version. Wooyoung mulai memukul drumnya mengiringi alunan intro yang di mainkan Jinki dan Minho mulai mengelus gitarnya ikut masuk dalam lagu. Hyesong membuka topi hoddienya dan mulai menyanyi. Semua ternganga melìhat Hyesong. Gadis yang biasa tampil lugu dan cupu dengan kepang dua+kaca mata kotaknya malam itu muncul dengan rambut terurai dan dandanan gothic menjadi vokalis The Mist band yang beraliran rock-alternatif,sungguh mengejutkan.



"Itu...Cenayang??" tunjuk Chærin.
"Pantas saja tiap hari Dia mendengar lagu ini ternyata untuk ini" Hyunri mengangguk paham.
"Kapan dan di mana mereka bertemu dan latihan?" Jæjin keheranan.
"Jadi Mereka 3 malaikat penjaga Hyesong" Jieun tersenyum lega.
"Gadis itu dæbak!" puji Junho di ikuti anggukkan Jungshin.


Jonghyun tersenyum melihat Hyesong "Sudah Ku bilang Dia unik"
"Dia bisa membawakan lagu ini dengan karakternya sendiri,Aku setuju dengan Mu" Kevin menepuk bahu Jonghyun.


"She's amazing" bisik Tæmin.
"wow!" Minhyuk geleng2 bertepuk tangan begitu juga Hongki+Joonghun.


Lagu kedua yang di bawakan The Mist adalah Bring Me To Life-Evanescene dan Minho siswa tingkat 2 yang terlihat biasa dan pendiam itu membuat kejutan dengan menunjukkan kemampuan rapnya berduet dengan Hyesong.
Penonton bertepuk tangan dan berteriak "We want more!" yang di pelopori Hyunri dan Chærin untuk mendukung Hyesong. Melihat antusiasme para penonton Jungsoo dan Sunyoung selaku MC malam itu memberi kesempatan The Mist untuk tampil membawakan satu lagu lagi.

The Mist memberikan penampilan terakhir dengan membawakan lagu Somebody Help Me (Ost.Tru Calling).


"Dengarkan! Lagu ini pantas jadi theme song untuk Hyesong ya hehe" Hyunri mulai usil.
"Memangnya kenapa?" Jæjin penasaran.
"It's a girl secret!" ucap Chærin+Hyunri kompak.
"Dasar! Anak perempuan itu selalu saja berlaku aneh"
"Karena Kami venus" Jieun tersenyum manis.
***



F4 menyambut The Mist di belakang panggung.
"Ma'af sempat mengejek Mu waktu itu" ucap Yoseob.
"Aku akui kalian keren!" Gikwang mengacungkan jempol.
"Salut pada Mu" Kevin kembali menepuk pundak Jinki.
Jonghyun mendekatkan wajahnya pada Hyesong membuat semua melotot "Aku semakin menyukai Mu,Kim Hyesong" bisiknya.



"Aaaaaaa!!!" Jessica menjerit histeris melihat foto yang di tunjukan Minji "Ini tidak bisa di diamkan!!! Kim Hyesong,mati Kau!!"
"Tenangkan diri Mu Jessica" Yuri panik.
"Iya tarik nafas dalam2 dan keluarkan pelan2" Yoona memberi contoh.
"Kalian!" bentak Tiffany dan keduanya langsung diam.



"Ajushi,Sunbænim kamsahamnida" Hyesong membungkuk di hadapan Junsu dan Kibum "Ajushi sudah meminjamkan tempat untuk Ku berlatih"
"Nee,Aku senang melihat Kalian sukses" Junsu tersenyum lega.
"Meow~" Dolphin mengeong pada Hyesong yang segera bersembunyi di balik Kibum.
"Kau sudah menemui Yonghwa Hyung?" tanya Kibum.
"Belum,iya Aku juga harus berterima kasih padanya karena telah menjaga Kami"
"Aku antar"
"Nee"



"Kita lakukan sekarang???"
"Iya malam ini,semua sibuk di aula"
"Baiklah,Aku akan mempersiapkan semua"
"Dimana???"
"Ada. Khaja!!!"

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews