Bilik shytUrtle

¤ Bilik Shy Turtle - 26 Januari Setelah 2008 ¤

17:10

¤ Bilik Shy Turtle - 26 Januari Setelah 2008 ¤





Tempurung Kura-kura 26.01.2011

Pagi yang dingin memulai hari di tanggal 26 Januari 2011. Hah~ rasanya masih ingin menarik selimut dan tidur lagi,tapi tidak mungkin karna hari ini akan sibuk sekali,ada apa?

Fiuh~ bagaimana menyebutnya? Suami atau mantan suami? Hahaha~ ini hanya sebuah tulisan dari orang gila. Saya bingung harus memanggil Mas Jeje dengan panggilan apa sekarang? Mas Jeje...Aku pada mu ^o^ *teriak dari puncak semeru

Hari ini Kim Jæjoong ultah yang ke-26. Sængil chukahamnida...and wish you all the best.

Mas Jeje~ bisakah Kita balikkan lagi kayak dulu?? Hahaha~ #sarap

Ah~ Saya masih gila sejak 2008 dan biang keringetnya nie adalah si Mas Jeje aka Hero aka Kim Jæjoong. Tidak adil dah menyebut Mas Jeje sebagai biang keringet,emang gitu? Kayaknya iya dah hehe *di tabokin hey!JJ

Tidak perlu di jelaskan lagi,karna di ultah mas jeje taon kemaren saya sudah mengulasnya secara "panjang x lebar x tinggi = volume" tentang hubungan mas jeje dan saya (?) hahaha~ dalam lautan khayalan pastinya ^^

Pernikahan kami... Saya pikir akan bisa bertahan tapi sejak awal september 2010 mulai goyah (Nae Sangsang Kajok Iyagi). Jika mengingat posisi Saya sekarang rasanya sangat sulit,bisa melihatnya tapi tak bisa menyentuhnya (?) meski sering bersama. Ada batasan di antara Kami dan tembok itu sangat tinggi sekali. Mas Jeje~ kenapa Kau lakukan ini pada Ku TT.TT tega nian diri Mu pada Ku *pukul" dada Mas Jeje
Sungguh,Ku tak percaya Kau cinta pertama Ku tega melakukan ini TT.TT #sarapakut


Adududu~ pagi-pagi uda ngegaje.mode.on ckckck shy turtle wake up! *di tabok konci pakek penggorengan*
/alah tetep aja ngayal ngayal ngayal/

yang pasti hari ini akan sangat melelahkan =,,=
siapa yang akan menemaniku? Mas jeje~

#np keep holding on
hah~ harus semangat! *yang baca bingung tulisan ini arah dan tujuannya kemana (¿/@#?\)

Saya yakin jika emak saya baca tulisan ini pasti akan langsung mengirim saya ke RSJ aka Rumah Sir Jæjoong wkwkwk~ emak saya mana itreng soal mas jeje? Mending saya skarang nyanyi "Araro" sambil ngebayangin naik perahu berlayar ke korea nyusul mas jeje /gedubrak

oya jadi inget tentang kelanjutan Nae Sangsang Kajok Iyagi,saya pernah bertanya pada teman-teman Shi Gui dan putri-putri saya begini "lebih setuju Jæyoung ato Keyoung reason ya"

jawabannya mengejutkan ^o^ saya hehehe~ "Jæyoung" mendapat dukungan tertinggi *hug mas jeje,merong ke konci* <-- ada="" adil="" air="" akan="" aku="" anak="" apakah="" aranghaeso="" astaga="" ato="" bagaimana="" bagi="" begitu="" berharap="" berjalan="" berlari="" bersama="" bibir="" bisa="" bisakah="" bisiknya.="" bisiknya="" boo="" boram="" bukan="" bukankah="" bum="" cepat="" cinta="" crazy="" daebak="" dalam="" dan="" dek="" dekapan="" depan="" di="" dingin="" drama="" duduk="" dy="" e="" edan="" egiya="" egois="" gendeng="" gila="" hah="" hahaha="" hangat="" hangatnya="" hari="" harus="" harusnya="" hasilnya="" hati="" hey="" hmmm...hwek...uhuk="" hug="" hurt="" ia="" in="" ini.="" ini="" itu.="" itu="" itung="" iyagi="ma'afkan aku mas jeje~ bagaimana aku harus mempertanggung jawabkan ini? Aku cinta kau dan dia kini" j="" jatuh.="" jeje="" jigum="" joong="" juga="" junki="" junma="" jurang="" kacau="" kah="" kajok="" kakak="" kalkulator="" kalo="" kami="" karenanya="" kau="" ke="" kecil="" kembali="" kemudian="" kenapa="" kepala.="" kepala="" key="" kibum="" kim="" kita="" kroyok="" ku.="" ku="" lagi...="" lagi="" lakukan="" lalu="" lambat="" lee="" lihat="" lirih.="" lirih="" locket="" love="" lumayan="" m="" ma="" mad=".=" malah="" manusiawi="" mas="" masih="" mata="" me="" melihatnya="" melow="" memang="" membisu="" membuangnya.="" memeluk="" menatap="" mencintai="" mendekap="" mendengarnya="" mendorongnya="" mengecup="" menggeleng="" menggendong="" menghela="" meninggalkan="" menjaga="" menjauh="" mensyukuri="" menundukkan="" menunggu.="" menyambut="" menyesal="" meski="" mianh="" mianhae="" michyeosso="" michyo="" milik="" nae="" nafas="" nan="" nundukin="" oo="" pada="" pakek="" panjang="" pelan="" pergi="" pertahankan="" pertanyaan="" poppo="" pulang="" pun="" punya="" putra="" ragukan="" rame-rame="" rasa="" rasakan="" sa="" sakit="" saling="" sangat="" sangsang="" sarap="" sedang="" sedari="" sekali="" sekarang...aku="" sekarang.="" short="" sini="" still="" tadi="" tahu="" tangan="" tangkap="" tanya="" tapi...mianh="" tapi="" tega="" telah="" terjadi="" terkesiap="" tersayang.="" tersenyum="" tertahan="" tetap="" tidak="" tt.tt="" tubuh="" uhuk="" uljima="" uluran="" umma="" untuk="" with="" yang="" you="" youngie="">" bisik ku lirih sambil menoleh kemudian melangkah pergi.





hahaha akhirnya memilih boram,tapi bagaimana donk? Saya cinta dan sayang mereka berdua kim jæjoong dan kim kibum... <-- br="" gila="" ngotot="">


"Mas junki gimana dunk?"



"meneketehek ai don no! Sumpek ngrasain kamu!"



"benul! Stuju!" jæjin ngacungin jempol.



"mbakyu~ listen to your heart aja dah" tætæ sok puitis.



"tanya boo~" usul jæjin.



"sini aku yang tanya" tætæ ngrebut boram bocah laki-laki 2,5th tu "boo~ suka jejung appa ato ki appa?"



"ki~ appa"



"woo~" tætæ+jæjin kompak "ki appa ato jejung appa?" tætæ mengulangi.



"mmm...je jung ap-pa"



"woa~ nuna mampus kau! One mom's two dad hahaha" jæjin ngakak.



"piye mbakyu?? Pilihan di tangan mu,mas jeje apa mas konci hehehe ato sama aku aja? Aku kan juga figur appa yang baik :D" *di lempar botol bekas ma mas jæbum.



=,,= biar waktu saja yang menjawab semua "boo~ sini sayang~"



"umma~" hug me.



"poppo :-*"



":-* chu~"





_shy turtle_

Fan Fiction FF

¤ Hyesõng Highschool "The Moaning Behind The Wall" ¤

20:48

¤ Hyesõng Highschool "The Moaning Behind The Wall" ¤


- Cast: Jung Hyunri,Kim Hyesong,Lee Chærin (CL),Lee Jieun (IU).
- Genre: serial-horor/romantic.
- Author: Shy Turtle.
- Theme song: Sungkyunkwan Scandal,Ost.Tru Calling-Somebody Help Me.




Episode 7



Siang itu Jieun membantu Hyesong mencari arsip siswi yang sering muncul dalam mimpinya.

"Kalian masih lama?" Yonghwa tampak buru-buru.

"Belum,Hyung ada urusan?" jawab Kibum.

"Iya,nanti Kau simpan kuncinya" yonghwa segera pergi membuat Kibum kebingungan.

"Jung Jiyoo!" celetuk Hyesong tiba-tiba sambil menunjuk sebuah foto "Jung Jiyoo,Dia lah gadis dengan tulisan 2 jadi 1 itu!"

Jieun,Kibum dan Seunghyun langsung merapat mengerumuni Hyesong.

"Jung Jiyoo...Dia siswi yang di nyatakan hilang" ucap Kibum.

"Hilang??" tanya Seunghyun.

"Paman Junsu pernah mengatakan hal itu"

Semua diam dan tampak berpikir.



"Ckckck! Menampar sepupu sendiri demi penyihir itu" Tiffany dan teman-temannya mencegat Chærin+Hyunri "Sibuk sekali dan jarang tampil bersama,pembagian tugas yang sempurna!"

"mwo?!" Chærin menatap tajam Tiffany.

"Di mana penyihir itu menyembunyikan kamera Minji?" sahut Yuri "Aku yakin Kalian ada hubungannya dengan semua ini"

"Bukankah Kalian yang jadi rekan Minji Sunbæ? Kenapa malah bertanya pada Kami?!" Chærin ketus.

"Sebelum mati,Minji bertemu dengan Mu kan!" Yoona menuding Hyunri "dan hyesong"

"ya! Atas perintah kalian!" hyunri melipat muka tampak kesal "ayo kita pergi! Jangan meladeni orang-orang stres ini!" merangkul Chærin pergi.




"Ma'af Kami terlambat" Hyunri yang tadi tiba dengan riang langsung menarik senyumnya mendapati Hyesong dan yang lain membisu dan muram.

"Hey,Cenayang! Ada apa??" Chærin duduk di hadapan Hyesong "Kenapa dengan Kalian ini?!"

"Yoochun Sonsængnim meninggal semalam" jawab Seunghyun.

"Mwo??" Chærin+Hyunri sangat kaget sampai mulutnya membentuk huruf O.

"Ia bunuh diri,mencekik lehernya sendiri dengan senar gitar" tambah Kibum "Ini di rahasiakan dan Yonghwa hyung sekarang berangkat untuk mendampingi F4 dan The Mist,Kita harus merahasiakannya"

"Kematian lagi" Chærin melirik Hyesong.***



Berita kematian Yoochun di rahasiakan,bahkan murid ekskul musik tidak ada yang tahu.

"Semalam,sebelum meninggal kami masih ngobrol..." changmin tak kuasa menahan air matanya "Aku tidak menyangka itu menjadi obrolan terakhir kami" menangis tersedu.

"Tenangkan diri Mu" Tæcyeon mengelus bahu changmin "Aku juga tidak percaya yoochun bunuh diri hah~ ada masalah apa sampai bunuh diri? Yoochun bukan tipe orang seperti itu...apa Dia tidak cerita pada Mu jika ada masalah?"

"Tidak"

"Aku pergi dulu"




Hyesong membasuh muka dan tangannya usai membersihkan ruang teater.

"Hyesong,bisa bantu mengembalikan ini ke gedung olah raga?" pinta salah seorang temannya.

"Nee,choa"


Hyesong berjalan pelan menuju gedung olah raga. Ia langsung masuk karena pintu tak terkunci dan mengembalikan barang di dekat ruang ganti wanita. Pintu ruangan itu sedikit terbuka dan sepertinya di dalam ada orang. Hyesong hanya diam menatapnya,Ia malas jika harus masuk dan mencari tahu siapa yang ada di dalam. Ia pun menundukkan kepala hendak pergi dan bersamaan dengan itu Tæcyeon keluar dari ruang ganti perempuan sambil merangkul Yoona. Bukan hanya Hyesong yang tersentak kaget,Tæcyeon dan Yoona pun sama kagetnya.

"Apa yang Kau lakukan di sini?!" Tæcyeon sinis "Kau...mengintip?!"

"Nee?? Animnida Sonsængnim,Saya hanya mengembalikan barang"

"Alasan!" sahut Yoona yang sudah berdiri melipat tangan dan menatap Hyesong dengan pandangan sinis "Dia pasti mengintip"

"Animnida Sunbænim" bantah Hyesong "Sungguh Aku hanya mengembal..."

Tangan Tæcyeon memegang wajah Hyesong dan gadis itu sedikit kesakitan karenanya "Awas kalau sampai ada orang yang tahu!"

"Ap...pa maksudnya??"

"Plok!!" tangan kanan Tæcyeon mendarat dengan bebas di pipi Hyesong.***




"Cenayang,Kau kenapa??" Chærin kaget sa'at keluar dari kamar mandi dan mendapati Hyesong tampak menggigil "Kau sakit??" menyentuh kening Hyesong "Tidak panas,Kita ke klinik saja ya?"

"Aniya~ biarkan saja sebentar lagi juga mendingan"

"Siapa yang mendingan? Eh,Hyesong Kau sakit?" Hyunri baru tiba bersama Jieun "Pucat sekali"

"Kau menggigil,Kita bawa ke klinik saja" usul Jieun.

"Aku baik-baik saja!" Hyesong dengan nada agak meninggi "Mianhæ,sebaiknya Kalian istirahat saja" membaringkan badannya menghadap tembok membelakangi ketiga temannya.



Tæcyeon kembali ke gedung olah raga malam itu usai mendapat sebuah pesan singkat.

"Hah?? Kau yang datang??" sa'at seseorang itu masuk "Jadi Kau yang mengirim pesan pada Ku?? Ah~ jangan hanya diam dan mengangguk begitu,bicaralah..." menatap seseorang itu "aish~ kau nakal juga,kemarilah" merentangkan kedua tangannya bersiap memeluk seseorang yang sedang berjalan mendekatinya "ayo kita bersenang-senang malam ini" tersenyum lebar.***






Burung berkicau menyambut pagi,semua kembali mengikuti do'a pagi di gereja. Hyesong terlambat bangun dan mendapati biliknya juga asrama venus sudah kosong. Jika hari minggu do'a pagi akan berlangsung agak lama. Kepala Hyesong masih terasa berat,namun Ia tetap melangkahkan kakinya entah kemana tanpa tujuan.


"Kim Hyesong!" terdengar suara seorang pria memanggil dan Hyesong menghentikan langkahnya tepat di perempatan koridor sekolah. Perlahan Hyesong membalikkan badannya dan menoleh.

"Pangeran??" bisiknya kaget sa'at menoleh dan tampak Jæjoong berjalan menuju ke arahnya. Hyesong terpaku di tempat Ia berdiri.

Hanya kurang 1,5meter lagi Jæjoong sampai di hadapan Hyesong,namun "Dor!!!" terdengar suara letupan senjata api dan Jæjoong ambruk di hadapan Hyesong. Hyesong terbelalak hendak mendekat namun siswa bertubuh gemuk dan membawa senjata api laras panjang itu muncul mendekati Jæjoong yang tersungkur kesakitan. Darah segar mengucur dari punggung Jæjoong yang tertembus peluru. Hyesong gemetaran dan menatap siswa itu. Ia menangis dan terlihat sekali amarah dan kemarahan di wajahnya.

Jæjoong mengulurkan tangan "Dong-Hee...A-Ku sang-ngat...men-cin-ta-i hye-jin...ma'-af...A-ku ti-dak bis-sa men-ja-ga-nya...te-mu-kan...Ji-yoo".

Siswa itu menangis dan menurunkan senjata sambil berlutut di hadapan Jæjoong yang tampak berjuang antara hidup dan mati. Tiba-tiba ada gerombolan siswa datang dan menangkap siswa gemuk itu.

"Andwæ...andwæ..." Jæjoong merayap namun situasi makin tak terkendali,gerombolan siswa itu terus menghajar siswa gemuk itu habis-habisan.

"Shin Dong Hee!!" teriak Junsu yang baru tiba dan di halangi ketika hendak menolong siswa itu.


Hyesong terduduk lemas di lantai menangis dan menutup mulut dengan tangan kanannya sambil terus menggelengkan kepala tak ingin menyaksikan kejadian itu.

"Hyesong~" Kibum memegang bahu Hyesong.

"Sunbænim~" memeluk erat Kibum "Aku tidak mau melihatnya...Aku tidak mau!!!" di sela tangisnya.
***



"Shin Dong Hee??" bisik Hyesong kembali datang ke perempatan koridor sore itu "jadi...Pangeran meninggal di sini,berarti darah waktu itu..."

"Ya!" Jessica menjambak Hyesong menariknya dan mendorong ke tembok "Plok!!" tangan kanannya langsung mendarat di pipi kiri Hyesong.

"Sunbæ! Ada apa?!" bentak Hyesöng.

"Kau! Kau membunuh Tæcyeon Sonsængnim kan!" Tiffany mencekik Hyesong.

"An.,nee"

"Kau mau mengelak?!" sahut Yuri "Tæcyeon Sonsængnim di temukan tewas siang ini di gedung olah raga,tubuhnya penuh sayatan dan di gantung di ring!"

"mm...mwo??"

"Kami datang untuk menangkap Mu! Sa'at ini Yoona sudah melapor ke dewan sekolah!" tambah Tiffany.


Hyesong terjepit,matanya menangkap tangan Jessica yang hendak memukulnya kembali,Ia terbelalak dan sekuat tenaga mendorong Tiffany. Hyesong berhasil kabur dan berlari tanpa arah sambil meraìh ponsel di sakunya hendak menelfon teman-temannya namun sial ponselnya terjatuh. Hyesong terus berlari dan menangkap sosok Hyunri yang tampak berjalan pelan sambil menundukkan kepala.

"Hyunri~aa!!" Hyesong berteriak sambil berlari mendekati Hyunri "Gelang~ Aku...Aku tahu gelang itu..." sambil menggoyangkan lengan Hyunri "Hyunri~aa wæ...wæyo??" heran melihat Hyunri diam tak bereaksi malah menatap Hyesong berkaca-kaca menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Itu Dia!" gerombolan dewan senior berlari mendekat dan segera menangkap Hyesong. Hyesong kebingungan dan mencoba berontak,namun Hyunri hanya berdiri mematung menundukkan kepala membiarkan Dewan Senior membawa Hyesong.



Di ruang sidang dewan sekolah tidak hanya ada kepala sekolah juga dewan sekolah,tapi ada Chærin dan Jieun juga Hongki dan Yoona yang menatap sinis sa'at Hyesong di bawa masuk. Changmin menatap Hyesong penuh kebencian mengingat kondisi mayat Tæcyeon yang mengenaskan.

"Saya berani sumpah atas nama Tuhan yang Saya yakini,Saya tidak membunuhnya!" bantah Hyesong.

"Itu benar,Cenayang...maksud Saya Kim Hyesong sakit semalam tidak mungkin Ia berkeliaran Kami yakin itu" tambah Chærin.

"Diam Kau!" Gahee sang Ibu asrama membentak Chærin "Aku pikir setelah kejadian itu Kalian menghentikan semua tapi ternyata Kalian masih melakukannya"

"Sonsængnim,Saya tahu Hyunri telah memberi kesaksian perihal pemanggilan arwah yang masih sering Kami lakukan di bilik,akan tetapi Saya yakin dan berani menjamin bahwa Hyesong bukan pembunuh" sahut Jieun.

"Tapi semua korban tewas bertemu dan menjahati Hyesong sebelumnya" sela Yoona.

"Berarti Tæcyeon Sonsængnim benar berbuat jahat pada Cenayang? Sunbæ tahu sesuatu tapi memojokkan Kami!" Chærin angkat bicara "Cenayang tidur bersama Ku semalam"

"Sudah! Sudah!" Gahee memotong "Lalu ini apa?!" menunjukkan kamera Minji "Kami menemukan ini di dalam Bilik 313 dalam lemari Kim Hye Song!"
Chærin,Hyesong dan Jieun tersentak kaget mendengarnya dan saling melempar pandangan.

"Kim Hyesong,Kau masih mau mengelak?" tanya Gahee kembali "dan benar kan kesaksian Lee Hongki dan Im Yoonah bahwa semua korban sebelum di temukan tewas,kesemuanya bertemu dengan Mu dan menyakiti Mu,Jung Hyunri telah membenarkan itu semua,jika Kau kesal kenapa sampai harus membunuh?"

"Sial! Hyunri! Ternyata Dia sendiri yang berkhianat,astaga! Jangan-jangan Dia sendiri pembunuh itu dan sengaja menjadikan Cenayang kambing hitam??" gumam dalam hati Chærin.

"Sebaiknya Kau mengaku saja Kim Hyesong" sahut Yunho "dan Kita selesaikan semua dengan baik"

"Sonsængnim~ jawaban Saya tetap sama,bukan Saya yang membunuhnya"



Hyunri duduk di bawah pohon di tepi danau sambil menangis dan menggenggam ponsel Hyesong yang Ia temukan tergeletak di koridor. Ia terus memaki dirinya sendiri yang telah memberikan kesaksian di depan dewan guru yang berarti membenarkan tuduhan bahwa Hyesong adalah pembunuh.

"Aku tidak percaya Kau melakukan ini Jung Hyunri" Kibum datang bersama Seunghyun "Kau tega sekali pada Hyesong"

"Sunbænim~" bangkit dari duduknya.

"Tadinya Aku pikir Kau akan benar mendukung dan menjaganya,tapi...Chærin yang Aku ragukan justru Dia yang bisa di percaya" tambah Seunghyun.

Hyunri ingin bilang "ma'afkan aku,posisi ku terjepit dan kesaksian Hongki dan Yoona Sunbæ benar adanya,aku tidak bisa mengelak" namun mulutnya terasa terkunci rapat oleh rasa bersalah yang teramat dalam menderanya.

Kibum merebut ponsel Hyesong dari tangan Hyunri "sudah,cukup sampai di sini saja!"

"Kau tahu,sa'at ini Chærin,Hyesong dan Jieun di ikat tambang dan di kurung di gereja" tambah Seunghyun "Mereka bertiga benar-benar di anggap penyihir sekarang,semoga tidak terjadi sesuatu pada Jieun"

Hyunri menatap punggung Kibum dan Seunghyun "Mianhæ".
***


"Hyunri~aa" Tæmin berhasil menemukan Hyunri "Kenapa masih di sini?" menatap langit mendung yang mulai meneteskan gerimis "khaja!" membantu Hyunri bangkit.

Hujan turun deras,Hyunri dan Tæmin berlari menuju teras gedung "Hyesông Museum" namun angin dan derasnya hujan tetap membuat keduanya sedikit basah. Beruntung gedung itu tak terkunci hingga keduanya bisa masuk dan berteduh dengan nyaman. Di dalam memang sedikit mengerikan,apalagi jika mengingat 3 jenazah korban pembunuhan sempat bermalam di sana tapi bertahan di luar bukanlah ide yang bagus karena keduanya pasti basah kuyup. Tubuh Hyunri menggigil dan bajunya sedikit basah,Tæmin langsung membuka jaketnya dan menyelimutkan pada tubuh Hyunri.

"Huft~ begini derasnya hujan turun secara tiba-tiba" duduk di samping Hyunri "Sudah merasa baikkan?"

Hyunri menggeleng pelan "Aku pengkhianat! Pengecut! Pecundang! Aku pantas di hukum!" menekuk kakinya dan merengkuk menundukkan muka "Aku telah menjeremuskan teman-temanku sendiri" menangis lagi "Aku tidak pantas di sebut TEMAN,bodoh! Aku sangat bodoh! Pecundang!"

Tæmin merangkul dan menepuk pelan bahu Hyunri mencoba menenangkan "Aku yakin Hyesong paham situasi yang Kau hadapi,Aku tetap percaya pada Mu"

"Sunbæ tidak takut kalau ternyata pembunuh itu adalah Aku?" menatap Tæmin dengan matanya yang masih penuh air mata.

"Emm...Aku pasti akan mati di tangan Mu malam ini" tersenyum manis "Aku tidak peduli jika itu Kau,tapi Aku merasa senang karna Aku tahu itu Kau"

"Teman-teman sunbæ mati dan Hongki Sunbæ telah memberikan kesaksian,masih bisa setenang ini?"

"Bisa jadi memang Kau pembunuhnya,semua terjadi karena ada sebabnya,jika benar itu Kau,sebelum membunuh Ku...Aku mohon beri tahu alasan kenapa kau melakukan ini"

Hyunri menunduk "Chærin,Hyesong,Jieun...bukan Mereka...juga bukan Aku...Kibum Sunbæ...Seunghyun...Aku pantas di benci! Hyunri bodoh! Hyunri egois! Hyunri pengkhianat!" memukul wajahnya sendiri.

"Hentikan!" meraih tangan Hyunri dan menggenggamnya erat sambil menatap gadis itu dalam-dalam "Tidak peduli apa yang akan terjadi setelah ini...Aku akan tetap berada di samping Mu...Aku tetap mempercayai Mu...Jung Hyun Ri!"

Keduanya saling bertatapan dan Hyunri mengangguk pelan mengiyakan bahwa Ia juga percaya pada Tæmin. Tæmin tersenyum dan mengusap sisa air mata di pipi mulus Hyunri kemudian menatap bibir merah Hyunri yang sedikit gemetar karena kedinginan. Tangan Tæmin masih memegang pipi kiri Hyunri dan perlahan semakin mendekat dan mendaratkan bibirnya pada bibir merah Hyunri. Hyunri memejamkan mata sa'at ciuman hangat bibir Tæmin dengan lembut menyentuh bibirnya.
***



Chærin,Hyesong dan Jieun di kurung di gereja. Tangan ketiganya di ikat ke belakang pada bangku paling depan dan saling berjauhan. Hyesong berada di tengah di antara Jieun dan Chærin.

Chærin berusaha melihat Jieun karena Hyesong sepertinya pingsan. "Jieun! Apa Kau baik-baik saja? Kau lihat Cenayang,apa Dia pingsan?"

"Nee~" suara Jieun terdengar lemah "Se-di-kit sak-kit" di sela nafasnya yang terengah-engah.

"Jantung Mu! Aish!" menggerakan tangannya berusaha melepas ikatan kuat itu "Ya! Cenayang! Kau tidak pingsan kan! Aku mohon lakukan sesuatu!"

"Gelang!" celetuk Hyesong "Gelang itu...Jessica Sunbæ...Dia...Pelakunya"

"Mwo??" Chærin kaget dan menghentikan gerak tangannya sementara Jieun mengangkat kepala dan menatap ke arah Hyesong. "Maksud Mu,Jessica Sunbæ yang membunuh semua?" tambah Chærin "Bagaimana bisa??"

"Aku tidak tahu bagaimana awalnya,tapi Aku yakin Dia bersarang di tubuh Sunbæ"

"Dia??" sahut Jieun "Siapa??"

"Cenayang! Kenapa Kau baru bilang!"

"Kita harus keluar dari sini!" Hyesong memperhatikan sekelilingnya.

"Iya! Tapi bagaimana caranya!" Chærin kembali menggerakan tangannya yang terikat.

"Kim Hyejin! Pangeran! Jung Jiyoo! Datanglah!" Hyesong seperti mengucap mantra membuat Chærin dan Jieun ternganga. "Kim Hyejin! Pangeran! Jung Jiyoo! Datanglah! Kami membutuhkan bantuan Kalian! Kim Hyejin! Pangeran! Jung Jiyoo! Aku mohon bantu Kami!" terus mengucapkan kata itu sambil memejamkan mata.
Angin dingin tiba-tiba berhembus di dalam gereja yang tertutup rapat itu.


"Cenayang???" Chærin heran melihat tali yang mengikat tangan Hyesong tiba-tiba terlepas.

Hyesong segera melepas ikatan Chærin dan kemudian ikatan Jieun. Keduanya panik melihat Jieun berkeringkat dan wajahnya sangat pucat. Chærin berusaha membuka jendela untuk mencari jalan keluar. Tiba-tiba terdengar suara,sepertinya ada orang yang datang.


Kibum dan Seunghyun berhasil masuk gereja. Keduanya berlari segera mencari tiga gadis yang terkurung di sana namun yang di temukan hanya tiga tambang yang tergeletak di lantai. Kibum panik dan meneriakan nama Hyesong,begitu pun Seunghyun ikut memanggil Chærin dan Jieun.


Mendengar suara Kibum,Hyesong pun keluar dari tempat persembunyiannya. Kibum langsung memeluk erat tubuh Hyesong melepaskan kekhawatirannya.

Hyesong menceritakan semua dan segera membagi tugas.

"Jujur tadinya Aku berpikir Jieun lah pembunuh itu,karena Dia yang paling lemah dan pernah kerasukkan,Jieun paling berpotensi,tapi bagaimana bisa Jessica Sunbæ??" komentar Seunghyun.

"Tidak ada waktu lagi! Kami harus menemukannya,tolong Kau jaga Jieun. Chærin,Kau harus berhasil masuk Bilik dan mengambil obat Jieun dan segera kembali,jika bertemu Hyunri tahan emosi Mu,Jieun lebih penting dari keinginan Mu menghajar Hyunri"

"Arasho~ tapi Cenayang,Kau yakin akan mencarinya?"

"Aku akan menemaninya!" Kibum menggenggam tangan kanan Hyesong "Jangan khawatir Aku akan menjaganya"
Chærin tersenyum lebar "Algessoyo,khaja!"
***


Suasana sangat gelap,listrik kembali padam dan sangat sepi sa'at ketiganya sampai di depan gedung venus. Bangunan itu seperti tak berpenghuni hingga membuat ketiganya merinding.

"Kau yakin akan pergi sendirian?" Hyesong merasa khawatir.

"Jangan khawatir! Pembunuh itu lebìh penting,setelah memberikan obat pada Jieun,Aku akan kembali menyusul Kalian" Chærin menepuk pelan tangan Hyesong yang menggenggam tangannya dan Mereka berpisah menjalankan tugas masing-masing.



Chærin merasa merinding berjalan mengendap-endap menyusuri koridor hanya di bantu cahaya senter. Biliknya kosong dan obat Jieun sudah di tangan. Rasanya ingin lari saja dan segera keluar. Chærin mempercepat langkahnya namun cahaya senter menangkap seseorang yang tampak berdiri di dekat pintu masuk koridor venus untuk siswi tingkat satu. Chærin menelan ludah,sepertinya itu Gahee. Ia sudah memperhitungkan dan siap membuat perlawanan.



"Brukkk!" Chærin yang berlari ketakutan menabrak Hyesong yang berlari menuruni tangga.

"Cenayang!!!" memeluk erat tubuh Hyesong "Aku...Aku,Gahee...Gahee Sonsængnim...tewas...mengerikan!!!" mempererat pelukkannya.

"Kau dapatkan obatnya!? Hyunri??"

"Tidak ada! Kalian kenapa??"

"Tiffany,Yoona dan Yuri di bantai di kamarnya" sahut Kibum "mengenaskan,kejam sekali!"

"Dia mengamuk?? Membantai??" Chærin panik "Semua kemana??"

"Sepertinya menyelamatkan diri,mungkin di evakuasi"

"Kita harus bagaimana!? Cenayang! Jangan diam saja!"

"Lekas ke geraja dan tetap di sana!"

"Lalu kau??"

"Aku harus menemukan Jessica Sunbæ,Kami akan ke asrama mars,Chærin! Kau bisa kan??"

"Jæjin! Cenayang! Jæjin!" menggoyang tangan Hyesong.

"Arasho! Cepat bawa obat itu pada Jieun! Kita harus cepat!"

"Emmm!" Chærin mengangguk dan Mereka kembali berpisah.




Hyesong dan Kibum bergegas menuju asrama mars,Hyesong yakin Jessica di sana.

"Hyesong!!!" Hyunri berlari dan memeluk Hyesong "Mianhæ..." bisiknya sambil menangis.

"Bagaimana Kalian bisa keluar?" Tæmin heran "Apa yang terjadi? Sepi sekali,listrik padam 30menit yang lalu"

"Untung Kau selamat Hyunri,tidak punya banyak waktu!" Hyesong melepas pelukan Hyunri.

"Kau marah pada Ku?"

"Aku harus segera menemukannya,mianhæ..." bergegas pergi.

"Hyesong!" Hyunri menyusul langkah Hyesong,Kibum dan Tæmin mengikuti keduanya.



*25tahun yang lalu*

Kim Hyejin,Jung Jiyoo dan Shin Donghee berteman baik. Donghee adalah siswa pandai yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Hyesõng Highschool. Karena sedikit kuper dan bertubuh gemuk,Donghee sering menjadi bahan olokan dan jarang jadi korban bullying murid-murid apalagi para senior. Hyejin dan Jiyoo berbeda,keduanya sangat baik pada Donghee hingga Donghee merasa aman dan nyaman ketika berada bersama keduanya. Donghee merasa sangat berguna sa'at Jæjoong meminta bantuannya untuk mendekati Hyejin. Bersama Junsu dan Jiyoo,Donghee membantu Jæjoong dan berhasil membuat Jæjoong berpacaran dengan Hyejin.
Donghee berubah murung sejak kematian Hyejin yang menurutnya tidak wajar. Apalagi Jiyoo juga berubah menjadi pendiam dan tiba-tiba menghilang dari sekolah secara misterius 2 minggu setelah kematian Hyejin.

13 desember 25tahun yang lalu,Donghee tiba-tiba mengamuk dan dengan brutal menembaki murid-murid yang selalu berbuat jahat padanya dan tanpa sengaja menembak Jæjoong hingga tewas di perempatan koridor.
***




"Ajushi!!" Hyesong menghampiri Junsu yang terbaring lemah bersimbah darah "Ajushi~" memegang tangan Junsu. Hyesong melìhat semua,Jessica mengamuk sambil membawa kapak di tangannya. Ia menebas teman-temannya sendiri,termasuk Gahee dan Junsu. "Changmin Sonsængnim" bisik Hyesong melihat Jessica menyeret Changmin.

"tem-mu-kan me-re-ka" Junsu menggenggam erat tangan Hyesong "hye-song..."

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tæmin kebingungn dan tampak frustasi.

"Sunbæ..." menatap Kibum dan Kibum mengangguk paham.



Keempatnya segera menuju gedung tua berbentuk persegi tanpa genting itu. Suasana begitu gelap dan hanya ada satu senter. Tæmin menggenggam erat tangan Hyunri berjalan di belakang Kibum dan Hyesong.

"Itu???" tunjuk Tæmin sambil menelan ludah "Kita akan kesana?"

"Kau bisa tinggal jika Kau takut!" sahut Kibum.

"Kau yakin Mereka di sana?" sela Hyunri yang di jawab anggukkan yakin Hyesong yang segera berjalan menuju gedung itu tanpa ragu.



"Sunbæ!!!" panggil Hyesong pada Jessica yang sudah mengangkat kapak dan siap menebas Changmin yang menangis dan berlutut di hadapannya.

Tak jauh dari tempat keduanya tampak mayat seorang gadis dalam posisi duduk dan melahirkan bayi. Keempatnya ternganga melihat kondisi mayat yang masih utuh. Mayat itu adalah Jung Jiyoo yang di nyatakan menghilang secara misterius. Hyunri menangis tak kuasa melihatnya dan Tæmin langsung memeluknya.


"Ji-yoo...??" bisik Jessica menatap Hyesong yang berdiri mematung di depan pintu masuk "Hye-jin??" menjatuhkan kapaknya dan berjalan mendekat "Kau...kah itu??"

Hyesong tampak ragu "Shin-Dong-Hee..." bisiknya dan Jessica tiba-tiba memeluknya erat.

"Nee...ini Aku...Donghee" bisik Jessica "Mianhæ..."



Donghee marah ketika mendapati foto-foto Jiyoo sa'at di perkosa di kirim padanya. Ia mengamuk dan melakukan tindakan brutal,Ia di hasut dan tanpa sengaja juga membunuh Jæjoong.
Dönghee tampak frustasi,wajahnya lebam dan penuh luka. Ia menggali sebuah liang dan sudah berdiri di dalamnya. Ia memasukkan ujung senjata laras panjang dalam mulutnya dan "dor!!!"


Hyesong tersentak dan mendekap Jessica yang masih memeluknya. Air matanya jatuh dan menetes membasahi bahu Jessica.

"Uljima~" Jessica mengelus pelan rambut Hyesong yang terurai "Sudah berakhir..."

"Kau...bunuh diri??"

"Anee~ Aku kembali...sekarang tidak akan ada lagi yang menyakiti Mu lagi"

"Wæ??"

"Aku tahu sekarang...Mereka...Augh!!!" Jessica mempererat pelukkannya.

Hyesong merasakan cairan hangat itu mengaliri tangannya "darah??" bisiknya ikut berlutut seiring robohnya tubuh Jessica "Donghee!! Katakan apa yang sebenarnya terjadi" memeluk Jessica.

"sem-pur-na-kan ka-mi..." Jessica terbata dan tampak membisikkan sesuatu di telinga Hyesong sebelum tewas dalam pelukan Hyesong.

Hyesong menangis tersedu dan masih memeluk tubuh Jessica.

"Sonsængnim!!" bentak Kibum "Kenapa membunuh Jessica?!"

"Kibum~aa!! Jangan mendekat!" seru Tæmin.

"Dia...Dia...bukan Jessica...Dia Shin Donghee!!" Changmin tampak kacau dan mengarahkan kapaknya pada Kibum.

"Sunbæ~" Hyunri masih menangis dan tampak khawatir Changmin akan menebas Kibum.

"Sonsængnim...letakkan kapak itu...semua sudah berakhir" bujuk Kibum.

"Anee~" Changmin menggeleng "Yoochun...Tæcyeon..." menangis.


Hyesong bangkit dan berdiri di hadapan Changmin "Kalian kejam sekali!" ucapnya dengan wajah tertunduk "Park Yoochun,Ok Tæcyeon,Shim Chang Min!"

"Ka...Kau...bicara apa??" Changmin mengarahkan kapaknya pada Hyesong.

"Kalian! Kalian bertiga,memperkosa Jung Jiyoo hingga hamil dan membunuh Kim Hyejin karena Dia hendak buka mulut atas kejahatan Kalian! Lalu Kalian mengurung Jiyoo di sini hingga tewas!"

Kibum,Hyunri dan Tæmin sangat kaget mendengarnya.

"Aku...Aku terus menunggu dan menunggu...tidak ada yang mendengar Ku..."

"Ka...Kau?!!!" Changmin mencoba mengenali suara itu "Jung...Jung...Jiyoo...??"

Hyesong mengangkat kepala,wajahnya pucat pasi dan tersenyum mencibir kemudian menoleh ke arah mayat Jiyoo.

"Tidak! Tidak! Kau,sudah mati! Kau sudah MA-TI!!" mengangkat kapaknya.


"Hyesong!!!" jerit Hyunri.


"dor!!!" terdengar letupan senjata api.


"Brukkk!!!" tubuh Changmin roboh dan darah segar keluar dari jantungnya yang tertembus peluru.


"Hyesong!" dengan gesit Kibum menangkap tubuh Hyesong yang melayang ringan dan pingsan.


Junsu berjalan sempoyongan dan menjatuhkan pistolnya. Ia menangis dan berlutut di hadapan mayat Jiyoo "Usai sudah penantian dan pencarian Ku" kemudian roboh dam menghembuskan nafas terakhirnya.
***





Hyesong,Hyunri,Kibum dan Tæmin,juga Chærin,Jieun dan Seunghyun duduk di depan bangunan Hyesông Museum di pagi buta itu sambil menunggu proses evakuasi jenazah para korban termasuk jenazah Jiyoo dan penggalian untuk mencari tulang belulang Donghee.

Hyesong mendongak kemudian memberi isyarat kepada ke enam temannya agar melihat ke arah pohon besar di hadapan gedung itu. Keenamnya kaget tampak Jæjoong,Hyejin,Donghee,Jiyoo dan Junsu tersenyum lebar pada Mereka sebelum akhirnya pecah menjadi cahaya-cahaya putih yang terbang berhamburan ke udara seiring terbitnya matahari.

Hyesong tersenyum menggenggam tangan Kibum dan Hyunri yang duduk di samping kanan dan kirinya kemudian menyadarkan kepalanya di pundak Kibum dan memejamkan mata lelahnya.



Rombongan Yonghwa yang baru sampai heran melihat banyaknya polisi dan ambulans di sekolah. F4 dan The Mist pulang membawa kemenangan tapi apakah Mereka patut bangga akan hal itu?
***





+ 3 tahun kemudian +

Setelah terungkapnya peristiwa pembunuhan itu,Hyesông Highschool di tutup karena di anggap menyimpang. Yunho yang di anggap terlibat di penjara. Semua murid yang selamat di transfer ke sekolah-sekolah ternama untuk bisa melanjutkan pendidikan mereka.


Hyunri dan Tæmin sudah membuat janji untuk bertemu Chærin,Jieun dan Seunghyun. Rasanya rindu sekali setelah lama berpisah dan hari ini Mereka berkumpul untuk bersama-sama menyaksikan mini konser The Mist.
Hari ini semacam reuni,bahkan Jonghyun pun hadir bersama Kevin,Gikwang dan Yoseob. Chærin datang bersama Jæjin paling akhir.


"Senang bisa bertemu kembali,Kalian semua tampak baik" sapa Jonghyun.

"Sunbæ juga begitu" Tæmin tersenyum manis.

"Kalian awet ya,Tæmin-Hyunri,Seunghyun-Jieun" sahut Gikwang "Jadi iri"

"Ya,iri sekali" tambah Yoseob dan semua tertawa.

"Sunbæ terima kasih telah mengembalikan The Mist" Hyunri membungkuk di hadapan Jonghyun.

Jonghyun terdiam seolah mengenang sesuatu kemudian tersenyum manis dan mengangguk.

"Yorobun,ayo Kita masuk!" seru Jæjin.

"Khaja! Khaja!" Chærin mendorong punggung Jæjin.



Penonton tampak tak sabar menunggu penampilan The Mist. Mereka langsung histeris ketika Jinki muncul di atas panggung di susul Wooyoung,Minho dan Kibum. Kuartet The Mist sudah lengkap di atas panggung dan penonton berteriak menyerukan nama idola masing-masing.

Jonghyun tersenyum bangga menatap Kibum yang berdiri sebagai front man The Mist dan mulai menyapa para fans.


"Lagu terakhir...Kami persembahkan untuk seseorang yang sangat Kami sayangi dan Kami rindukan...Gipsy Lee..." Kibum menundukkan kepala tak bisa melanjutkan ucapannya.

Minho merangkul Kibum di sebelah kiri dan Jinki di sebelah kanan,Wooyoung Sang drummer pun ikut maju.

"Ya! Kalian mau menyanyi atau bermain drama??" canda Wooyoung sa'at suasana mulai haru "Ya,lagu ini adalah lagu favorit dari bungsu kami Si Komet Ajaib"

"Ya! Bagaimana Kau bisa menyebutnya Si Komet Ajaib?" protes Jinki yang di ikuti tawa para fans.

"Sudahlah,apa Kalian tidak malu bertengkar di depan fans?" Minho menyela "Wooyoung kembali pada posisi Mu,Kau juga Jinki!" lalu menatap Kibum "Ayolah bernyanyi dengan baik"


"Woo~" fans meneriaki ke empatnya.

"Aa~ mianhæ mianhæ" Kibum yang berhasil menguasai emosinya membungkuk menghadap fans "Itu tadi intermezzo dari Kami. Baiklah satu lagu terakhir yang berhasil membawa Kami sampai ke titik ini dan...merupakan lagu..." menatap teman-temannya di bawah panggung "Embrace One Soul untuk Gipsy Lee...semoga Kau bahagia selamanya....Kami merindukan Mu"

Kibum mulai menyanyi dan konser pun berakhir sukses.

"Aku bisa tersenyum....tapi,jika mengingat Mu.....sakit....Kim Hyesong....." Kibum menatap langit malam.









___________THE END______________

Fan Fiction FF

¤ January 24th,Saranghaeso Mianhae ¤

20:06

Annyeong ^^shy turtle is back dan kali ini mau nyoba buat ff oneshoot lagi happy reading =_=;







¤ January 24th,Saranghaeso Mianhae ¤.



Cast: Kim Jay TRAX,Max Changmin TVXQ,Lee Youngie,Kim Tærin.

. Author: Shy Turtle.

. Genre: Oneshoot/romance.









"Hey! Bangun! Aku sudah menunggu Mu! Cepat turun!" isi pesan yang di kirim Tærin untuk Ku pagi ini. Aku tersenyum dan menggeliat kemudian segera turun dari tempat tidur Ku. Minggu yang cerah,bersepeda pasti menyenangkan dan Kami melakukannya!



"Huft~" Tærin menyelonjorkan kaki usai Kami bersepeda.

"Youngie!" panggilnya.



"Emm??" Aku mengangkat wajah sambil terus mengelus sepeda gunung Ku.



"Tadi sudah liat Dia kan?"



"Dia??" =,=a Aku serius berpikir "Oh~ Kim Jay?? Ya,Dia datang kemarin kan?""Aigo~ Kau tahu??""Changmin" jawab Ku datar.



"Makin tampan ya?" mata Tærin segera membentuk bulan sabit kembar karena senyumnya.



"Apanya yang tampan!? Sok! Itu yang benar!" dan Tærin hanya terkekeh menanggapinya.

***





Kim jay?! Aku tidak pernah tertarik,meski Tærin selalu berseri-seri ketika bercerita tentang pemuda itu.

Ya,Kim Jay...Dia senior Kami sejak SMP. Sa'at itu Dia pindah ke sekolah Kami ketika kelas 3 SMP. Aku tidak begitu mengenalnya,bukan murid yang menonjol hehehe pasti tidak terkenal. Sejak sa'at itu Dia tinggal satu komplek dengan Kami. Rumah Ku,Tærin dan Kimjay ada dalam satu deret dan hanya berjarak 2 rumah saja diantara kediaman Kami. Sedang Changmin teman sekolah Ku sejak SD,rumahnya berhadapan dengan rumah Kimjay,ya mereka lumayan dekat sampai sekarang.





"Aish~" Aku menggerutu pelan sa'at Changmin dan Tærin datang. Pasti setelah ini Kim Jay yang jadi bahasan keduanya. Yapz! Benar! Lagi-lagi Kim Jay!



"Jadi akan menetap di sini??" Tærin manggut-manggut "Kim Jay Oppa makin keren ya!".



"Aku juga keren!" Changmin tak mau kalah sambil melirik Ku yang sedari tadi diam tak berkomentar apapun hanya sibuk memainkan game di ponsel Ku.

***





"Annyeong...Ini Lee Youngie kan?" <-- aish="" akhirnya="" aku="" angkuh="" asing="" atau="" balas="" balasan.="" belakangan="" berpikir=".=a" bertemu="" bosan="" bukan="" cepat="" chang="" changmin="" copot="" dan="" dari="" deg="" dekat="_=" dengan="" di="" dia="" diam="" ee="" genit="" hawa="" him="" hingga="" hntkn="" im="" ini="" iseng="" isi="" itu.="" itu="" jadi="" jantung="" jay="" juga="" kah="" kalau="" kali="" kamar="" kau="" ke="" kenapa="" keusiln="" kim="" kira-kira="" kirim="" ku.="" ku="" lagi="" lupa="" malam="" manis="" masuk="" membaca="" mengirim="" mereka="" min="" mlm="" mu="" nama="" ng="" nomer="" nugu="" omo="" pada="" pagi="" panas="" pasti="" pemuda="" pesan="" posel="" rang="" rin="" sdh="" sehari="" sejenak="" sekali="" selang="" setelah="" siapa="" singkat="" sms="" smsan="" sok="" somb="" t="" tampak="" tengah="" terasa="" tersenyum="" tiba-tiba="" waktu="" yang="">o< Aku tersipu dan wajah Ku terasa panas sekarang. Ya,Tuhan...Aku malu (?) dan terpanah oleh senyuman itu. Malam harinya kembali smsan dan berlanjut makin asik saja,padahal hanya bahasan ringan seputar zaman sekolah dulu. Ya,Kami jadi satu sekolah di SMP-SMA. Sebut saja Kami sedang reuni.Ha? Reuni? Memang dulu Kami akrab sekali? Tidak! Jangankan bertegur sapa,melihatnya saja Aku malas! Kim Jay terlalu angkuh dan somböng. Sama sekali tidak berminat untuk mengenalnya lebih jauh. Ya,begitu! Setidaknya sampai waktu sebelum sms asing itu masuk 3 hari yang lalu. *** Changmin! Shim Changmin! Kau gila ya?!! Ya,Tuhan!! Kenapa Kau bawa Dia kemari?? Omo!! Aku jadi salting sendiri!!Tærin!! Dia malah senyam-senyum gak jelas! "Youngie,Aku minta nomer ponsel Jinki,Kau punya kan?" ucap Kim Jay. "Lee Jinki?? Sepupu Ku??" jawab Ku cepat. "Iya! Memang ada Jinki yang lain?!" sahut Changmin "Kim Jay Hyung dulu kan satu kelas dengan Jinki Hyung waktu SMA" "Iya,kelas XI-2 kan?" sambung Tærin "Juga XII-4,2 tahun bersarang di kelas artis" lengkap dengan senyum khasnya. "Ada~" Aku segera mencari kontak Jinki "Ini,Oppa..." Ku sodorkan ponsel Ku. Astaga!! Tangan Ku sedikit gemetar! "Oppa..." aneh sekali sa'at Aku menyebut kata itu untuk memanggil Kim Jay! Wajah Ku terasa panas mungkin sudah merah padam sekarang. Umma~!!! Ada apa dengan anak Mu ini?!! *** Seminggu berjalan,Kami rajin sms-an. Hehehe aneh,tapi Aku menikmatinya. Sudahlah,biarkan go with the flow! Ucapan selamat pagi dan selamat tidur rajin Aku kirimkan pada Kim Jay,kenapa Aku jadi begini perhatian? Sampai-sampai mengingatkan untuk sarapan,makan siang dan makan malam. Umma~ Aku pasti sudah gila sekarang,apa Umma tahu Aku jadi begini senang sa'at Dia membalas sms Ku??Lee Youngie!!! Kau kenapa?? Sambil ku pukul-pukul kecil kedua pipi tembem Ku! Selasa malam,Aku duduk sendiri di kursi taman di samping rumah. Biasanya Tærin akan muncul,tapi sepertinya tidak malam ini. Ini Januari,mana ada bintang? Yang ada hanya udara dingin yang menusuk tulang.Ah~ Aku tidak peduli! Lee Youngie tetap ingin menatap bintang,ups langit! Aku langsung memasang headset pada kedua telinga Ku dan mulai menatap langit serta berkhayal.Berkhayal? Ya,berkhayal! Lee Youngie suka berkhayal,tentang apa? Haha tidak bukan khayalan tingkat tinggi,hanya sebuah kisah romantis untuk seorang Lee Youngie. Aku belum pernah pacaran sampai sekarang,terkadang sangat ingin punya pacar hehehe betapa romantisnya membayangkan hal itu. Sederhana saja,duduk berdua sambil melìhat gemerlap bintang di langit malam. Hah~ =,,= "Apa yang Kau lakukan sendirian di sini?" Aku meluruskan punggung Ku! Suara itu...Aku pun perlahan menoleh dan betapa kagetnya Aku mendapati Kim Jay sudah berdiri di belakang Ku. Jadi salting,lagi-lagi begitu di hadapnya. "Aa...Anee~ hanya menatap langit" jawab Ku. Kim Jay lalu duduk jarak satu lengan di samping Ku. Keduanya tangannya Ia simpan dalam saku jaketnya. Kedua pipi dan hidung mancungnya sedikit memerah karena udara dingin malam ini. Aku jadi tersenyum sendiri melihatnya. "Huft~ dingin sekali ya~" sambil menggosok kedua tangannya. "Kita buat api unggun saja!" Astaga!! Kenapa kata itu yang keluar?? Pasti tampak bodoh! "Ide bagus!" jawab Kim Jay cepat "Mana kayunya?" sambil tersenyum manis ke arah Ku. Aku jadi tersipu-sipu sendiri. Kami bekerja sama,mengambil kayu dan membuat api unggun kecil tepat di depan kursi tempat Kami duduk. Kim Jay berusaha dan akhirnya berhasil juga membuat api menyala. Kami kembali duduk berdampingan,tak terlalu dekat masih dalam jarak yang sama seperti sebelumnya. "Aku perhatikan,Kau sering sekali melakukan ini..." Kim Jay memulai percakapan. Apa?? Memperhatikan Aku?? Omona~ "Ha??" Aku pura-pura tidak mengerti maksudnya. "Duduk sendirian seperti ini" "Oh~" Aku manggut-manggut berlagak sudah paham "Hanya menatap bintang" Aku mendongak menatap langit "tapi malam ini tidak ada,tapi tetap saja merasa nyaman menatap langit" Aku tahu Kim Jay menoleh menatap Ku,tapi Aku tak berani menoleh membalas menatapnya. Ia pun ikut mendongak menatap langit. "Apa benar bisa membuat tenang?" Aku menatapnya sedekat ini,kenapa? Cerita saja,Aku rasa Kau butuh teman bicara. Aku siap jadi pendengar yang baik. Kata ini hanya tertahan dalam hati. Kami pun ngobrol,hanya obrolan ringan awalnya tentang masa-masa di SMA dulu. Aku kaget,Kim Jay justru lebih banyak ingat tentang kebiasaan Ku daripada Aku sendiri? Astaga~ Sementara Kim Jay asik bercerita tentang masa SMA,Aku sibuk mengumpulkan ingatan Ku tentang masa itu agar tetap bisa nyambung. Payah! Aku benar-benar payah! Apa ini? Dia cerewet juga hehe begitu kesan awal yang Aku dapat. Ya sudahlah,Aku kan sudah janji mau jadi pendengar yang baik,tapi tetap saja heran melihat bercerita panjang lebar seperti itu. Nah,Aku yang aneh atau Dia?? Obrolan terus berlanjut,Aku pun memberikan komentar ringan setiap kali Ia selesai bicara dan sesekali Kami tertawa bersama. 9.00pm,meski sangat dingin Kami masih bertahan. Api unggun kecil itu masih menyala menemani Kami. Omona~!! Dia jadi curhat?? Ya,Tuhan...padahal Aku hanya bertanya kemanakah Ia pergi selama 2 tahun ini? Pembicaraan jadi serius. Aku hanya bisa diam mendengarkan cerita tentangnya. Pahit sekali jalan hidupnya? Tapi,lucu juga mendengar Ia menceritakan semua pada Ku. Eh,kenapa tiba-tiba jadi begini terbuka pada Ku?? "Appa ingin Aku cepat menikah" ucapnya sedikit ragu "Hah~ lucu ya?" "Lucu?? Hehe itu wajar Oppa,hmmm pasti Oppa sudah punya calon ya?" "Apa Kau pernah melihat Ku membawa pulang seorang gadis seperti kakak-kakak Ku?" Yah,malah balik bertanya padaku?? Mana Aku tahu?! Memperhatikan Mu saja tidak pernah,hanya menggerutu dalam hati. "Hah~ susah sekali mencari gadis baik yang tidak hanya bisa menerima Ku tapi juga Ibu Ku" Ah~ iya Aku ingat,Kim Jay putra tunggal dari istri kedua Tuan Kim. Lagi-lagi Aku hanya membisu. "Kau tahu kan tentang status Umma Ku??" "Iye~" sambil ku anggukkan kepala Ku. Ia mulai bercerita lagi,kali ini lebih privasi tentang keluarganya. Perasaan apa ini? Simpati kah? Aku bersimpati pada Kim Jay?? Tapi,Aku terharu mendengar ceritanya. Benarkah anak tiri selalu di perlakukan tidak adil seperti ini? Aku menatap punggungnya. Astaga! Otak Ku teringat adegan ketika Chækyong tiba-tiba memeluk punggung Pangeran Shin. Tidak! Aku tidak ingin melakukan itu. Tangan kanan Ku bergerak hendak menepuk bahunya,hanya ingin melakukan itu,tapi Aku urungkan. 10.00pm,sa'at hawa dingin itu makin menusuk tulang dan api telah padam. Ia berterima kasih dan pamit. Ia tidak mau pergi sebelum Aku masuk rumah,ya Tuhan its so sweet. Aku menuruti kemauannya dan segera masuk rumah. 15menit pasti Dia sudah sampai di rumahnya,tidak! Tidak boleh! Aku pun tidak jadi mengirimkan sms ku. *** Kamis malam,Kim Jay mengirim pesan dan ingin ngobrol lagi? Ya,Tuhan~ betapa senangnya Aku. Aku pun mengiyakan dan menunggu kedatangannya. Tærin menemani Aku dan 15menit kemudian Kim Jay datang bersama Changmin. Kami berkumpul berempat ngobrol bersama hanya sekitar 30menit lalu Tærin merengek meminta Changmin mengantarnya pulang. Kim Jay membetulkan kayu-kayu itu sebelum kembali duduk di samping Ku. "Pesta akhir tahun kemarin meriah ya di sini?" "Oppa tahu??" "Tadinya ingin bergabung tapi...hatching!" "Omo!! Oppa sakit?? Chamkkammanyo~" Aku berlari ke dalam dan mengambil obat flu untuknya. "Gomawo" "Nee~ cuaca sangat dingin harus pandai-pandai jaga kesehatan" ckckck! Youngie,Kau sok sekali menasehatinya? "Arasho~" senyum manis itu kembali terkembang. "Hehehe abaikan! Aku sendiri ceroboh" "Tapi,Kau sudah merawat Ku" "Mwo??" Aku menatapnya dengan ekspresi kaget tapi Dia malah tertawa. "Besok,Aku akan keluar kota,satu minggu" "Nee?? Tapi,Oppa kan masih sakit??" astaga! Nada bicara Ku khawatir sekali. "Oh~ mianhæ" aish! Memalukan! "Sebenarnya tidak ingin pergi,tapi tuntutan tugas" Aku akan menunggu Mu. Ya,Tuhan...pantaskah Aku mengatakan ini meski hanya dalam hati? "Arasho~ Oppa,hwaiting!!!" Aku menyamangati dan Kim Jay terkekeh di buatnya. Dasar! Aku kan tidak sedang melawak,tapi melihat tawa itu Aku senang >,<

***



Jum'at sore,Aku melihat mobil sport hitam miliknya melaju dari loteng rumah Ku. Seminggu...lama sekali? Aigo~ Aku ini bicara apa?? Ingat Youngie,Kau bukan siapa-siapa bagi Kim Jay!

***



Menunggu,itu yang Aku lakukan. Terakhir Kami smsan sa'at Ia sampai di tempat tujuan dengan selamat. Aku lega membaca smsnya.





Seminggu berlalu,Ia akan tiba kembali sehari sebelum ulang tahunnya,24 januari.

Omo!? Aku jadi tahu tanggal ulang tahunnya?? Ini tidak sengaja,karena malam itu Tærin membahas ultah Jæjin yang jatuh pada 24 januari.

"Oya?? Ultah Ku juga 24 januari,Kami beda satu tahun" yah~ Aku ingat dengan jelas ucapannya kala itu.

***



Dia kembali,tapi kenapa jadi begitu dingin pada Ku? Kim Jay kembali pada dirinya yang angkuh dan sombong,ada apa ini? Apa Aku buat kesalahan? Aku terus mengingat-ingat,ah~ rasanya tidak lalu ada apa dengannya?



Pesan itu sudah Aku ketik,ucapan selamat ulang tahun untuk Kim Jay,tapi...Dia berubah dan Aku hanya menyimpannya di draft.



Aku,Changmin dan Tærin merayakan ultah Jæjin di rumah. Hanya sebuah kejutan kecil tapi menyenangkan.

Rasanya bodoh sekali,akhirnya Aku kirim sms itu pada Kim Jay. Tapi,tidak ada balasan. Sudah,berhenti saja! Aku membaringkan tubuh,tapi ponsel Ku berdering. Kim Jay membalas pesan Ku? Aku berbinar namun ragu membukanya.



"Saranghæso,mianhæ~" <-- atau="" balasannya="" br="" hanya="" ini="" isi="" kasih="" kata="" lain.="" tanpa="" terima="" yang="">


Tangan Ku gemetar,jantung Ku berdetak kencang. Aku tidak tahu harus merasa senang atau sedih sekarang.

***





Tidak ada yang berubah meski 3 bulan berlalu. Tidak ada lagi smsan atau tegus sapa seperti waktu itu.



Hanya 2 minggu,ya 14 hari saja Aku dekat dengannya,seorang Kim Jay yang angkuh dan sombong itu. Pantaskah Aku menyesalinya? Ataukah Aku harus mensyukuri kenangan itu?





Aku pun ingin mengatakan hal yang sama "Saranghæso,mianhæ"

Ma'afkan Aku karena telah lancang mencintai Mu. Harusnya,Aku tidak membiarkan hati Ku larut,tapi Aku terhanyut.



Terima kasih,sejenak meluangkan waktu untuk Ku dan tanpa Kau sadari,Kau telah mewujudkan kencan impian Ku meski hanya menatap langit yang tak berbintang.

Aku akan selalu mengenangnya dalam memori Ku.

Kim Jay Oppa saranghaeso,mianhae.......























___THE END___







Aduuu gak tau dah nui crita gimana hehehe

ma'af kalo gaje,tapi ff shy turtle emang slalu gaje hahaha



don porget R.C.L yow





matur suwun

_shy turtle_

Fan Fiction FF

= Sebuah Kejutan "FF buat omma by Hilda" =

04:53

= Sebuah Kejutan "FF buat omma by Hilda" =





Annyeong~

shy turtle mw berbagi kebahagiaan nui coz dapet kejutan dari salah satu putri ku "Hilda"













FF buat omma.

Hehehe. Ancur banget. Nggak tau ini gimana maksudnya (?).

Kayaknya nggak dapet feel deh. Aaaaaaah.

Mianheee omma kalau ngecewain.









Tittle : Mianhe



Author : Hilda



Cast : Lee Youngie *Youandrow Amabelle

Kim Jaejoong

Kim Kibum (Key)









“Noona?”



Aku terhenyak mendengar seseorang memanggilku. Mengusikku yang sedang larut dalam pemikiranku.

“Ne? Kibum?”



Kibum tersenyum. Lalu mengambil posisi duduk di sebelahku.

“Sedang apa di sini? Serius sekali.”



Aku tersenyum kecil mendengar pertanyaannya.

“Hanya memandangi langit. Langitnya sangat indah, eoh?”



“Begitulah.”



Lagi – lagi aku tersenyum. Senyuman tipis sebagai jawaban. Lalu mengalihkan pandanganku ke arah langit. Memandangi langit dan merasakan hembusan angin yang begitu hangat.



“Jaejoong Hyung?”



“Hm?”



“Dimana Jaejoong Hyung?”



Senyumanku menghilang. Teringat seseorang itu. Seseorang yang membuatku akhir – akhir ini sering memandangi langit.



“Dia sibuk.” Hanya jawaban singkat dariku. Tapi, sukses membuat jantungku berdegup kencang dan merasakan mata ini mulai memanas. Sangat sakit.



Kibum hanya mengangguk kecil. Tanda mengerti.



Apa dia tahu? Apa dia mengerti? Dia sama sekali tidak mengerti.



“Akhir – akhir ini aku jarang melihat kalian berdua bersama. Kupikir ada masalah.”



Eoh? Masalah? Hanya masalah hati. Hanya masalah yang timbul dari pemikiranku sendiri. Masalah yang sama sekali tidak dirasakan oleh Jaejoong. Hanya aku yang merasa sakit dan sangat lelah. Merasa tidak dibutuhkan dan selalu diacuhkan. Seseorang yang telah dilupakan. Padahal berstatus sebagai kekasih? Tapi kenapa begitu jauh? Seakan – akan hanya aku yang mempertahankan hubungan ini. Tapi Jaejoong? Dia tak pernah menganggapku. Hati ini benar – benar sakit. Hubungan yang sudah berjalan selama 2 tahun. Tapi bagiku 2 tahun yang sangat suram. Yang hanya kulalui sendirian.



“Noona?”



Aku tersadar. Ah, lagi – lagi melamun dan memikirkan orang yang sama. Kim Jaejoong.



“Noona menangis lagi?”



Eoh? Lagi? Aku menoleh. Tahukah dia? Tahukah dia aku sering duduk di sini dan menangis memikirkan Jaejoong?

Kulihat Kibum memandangiku. Aku tak mengerti dengan pandangan itu. Simpati? Atau kasihan?

Aku tersentak saat Kibum mengulurkan tangannya dan beralih menyentuh pipiku. Menghapus air mata yang sama sekali tidak aku sadari bahwa lagi – lagi aku menangis. Sentuhan halus dan sangat lembut darinya. Kenapa di saat – saat seperti ini hanya Jaejoong yang ada dalam pikiranku? Dia tidak pernah sekalipun melakukan ini padaku. Tangisanku semakin keras. Aku benar – benar tidak tahan. Aku memang butuh seseorang saat ini. Seseorang yang mengerti perasaanku.





“Uljima noona. Uljima.”

Kibum memelukku. Pelukan yang sangat hangat. Aku tidak peduli dengan statusku sebagai kekasih kakaknya saat ini. Mengelus kepalaku lembut. Membuatku semakin mengeraskan tangisanku. Jaejoong tidak pernah melakukan ini terhadapku. Tidak pernah dan tak akan pernah.



Aku membalas pelukan Kibum. Meletakkan kepalaku di bahunya. Dan terisak di sana. Membuat kemejanya basah karena air mataku. Semakin mengeratkan pelukanku. Aku benar – benar membutuhkanmu Kibum. Hanya kau.



“Uljima.”

***





Drrt. Drrt



Noona. Aku akan sampai dalam 10 menit.



Aku tersenyum membaca pesan singkat dari Kibum. Aku merasa benar – benar, err, bahagia? Bolehkah?

Memandangi diriku yang sekarang berdiri di depan cermin untuk yang kesekian kalinya. Apa pantas hanya dress warna putih selutut di tambah dengan cardigan dengan warna senada. Apa aku sudah terlihat muda? Eh muda? Astaga. Umurku hanya berbeda 1 tahun dengan Kibum. Bahkan tidak ada 1 tahun. Huh. Kibum berhak memanggilku tanpa embel – embel noona. Hanya basa – basi saja mengingat aku kekasih kakaknya. Mataku tiba – tiba memanas. Haruskah teringat lagi di saat seperti ini. Saat aku merasa bahagia. Youngie, kau tidak ingin merusak acaramu dengan Kibum hari ini kan? Lupakan dia. Ne?



“Ya! Kibum ah. Kita mau kemana?”



Kibum terus menggengam tanganku. Mengajakku berjalan di pinggiran kota yang sangat ramai. Menggenggam tanganku sangat erat. Seakan – akan takut genggaman ini akan terlepas dan aku hilang di antara keramaian ini. Err aku merasa aneh. Seperti. Seperti kencan? Ah ani. Kugelengkan kepalaku keras – keras.

Jujur saat ini dia benar – benar... tampan? Hey, bolehkah aku memuji namja lain? Dengan t-shirt warna merah dipadu jaket hitamnya dan celananya yang juga warna hitam *author ngebayangin Key waktu di mv noona neomu yeppo XD*. Cocokkah denganku yang serba putih ini? Ehm. Cocok?



“Noona mau es krim?”



Aku melengos lalu memandang Kibum dengan tatapan kesal. Memang aku anak kecil? Yang suka makan es krim? Tapi yang terjadi malah aku menganggukkan kepalaku. Eoh? Apa yang terjadi denganku? Aku merasa wajahku panas sekarang. Malu?



Kibum memberikan es krim rasa vanilla. Darimana dia tahu aku sangat suka vanilla?

“Ehm. Gomawo.”



Kibum tersenyum dan menggenggam tanganku lagi.

“Anggap saja kita sekarang kencan. Aku lebih suka melihat noona yang tersenyum begini. Lebih manis jika di lihat. Araso?”



Bluuush. Entah wajahku sekarang seperti apa. Yang pasti sudah sangat meerrrraaah. Aku memukul pelan lengan Kibum. Ya! Kau tahu? Aku benar – benar malu.



Tiba – tiba aku teringat sesuatu. “Hey. Aku mau tersenyum tapi dengan satu syarat.”

Kibum mengerutkan keningnya. “Apa?”



“Jangan panggil aku noona, ne?”



Dia mendengus pelan. “Ya! Mana bisa?”



“Aku terlihat tua tau!” aku menggerutu. Kesal. Di tambah sekarang Kibum tertawa. Tertawa keras sekali. Aigoo. Aku semakin malu. Aku menunduk dalam – dalam. Apa dia tidak malu begitu banyak orang yang melihatnya karena terganggu dengan tawanya?



Tiba – tiba aku merasa Kibum mengangkat daguku. Aku masih malu.

“Youngie ah.”



Aku menutup mataku. Bibirku bergetar. Jantungku berdegup kencang. Youngie, ada yang salah dengan hatimu saat ini. Hey mau apa dia? Untuk apa kau menutup matamu? Apa kau berharap...



“Kau berharap aku cium ya?”



Aku membelakkan mataku. Memukul lengan Kibum sangat keras. Menutupi rasa maluku yang teramat sangat.

“Ya! Menyebalkan!” kesaaaal. Aku kesal padanya!!! Memukuli lengan Kibum dengan serangan bertubi – tubi (?).



“Aduuuh tanganku.” Kulihat Kibum tiba – tiba meringkuk sambil memegangi lengannya. Eoh? Dia kenapa?



“Kibum. Ya! Waeyo? Gwenchana?” tanyaku bertubi – tubi. Aku khawatir sekali melihatnya. Pukulanku tadi tidak terlalu keras, hey.



“Lenganku sakit sekali. Mungkin lebam.”



HEEH??!! Omoo.. Salahku? Salahku yang tadi memukulnya? Aiiishh. Babo Youngie. Kau apakan anak orang ini? Aku benar – benar terkejut mendengarnya. Astagaa aku harus berbuat apa?



“Mianhee..” hampir saja air mataku menetes. Aku memegang tangannya untuk memeriksa lengan yang ku pukul tadi. Kibum masih meringis kesakitan. Sesakit itukah?



“Sini aku lihat lenganmu. Benar – benar sa..”



Cup.



Jantungku serasa berhenti berdetak. Tubuhku benar – benar kaku sekarang. Lidahku kelu. Kibum mencium pipiku! Kyaaaa!!!

“Ya! Apa yang kau...”



Kulihat Kibum tersenyum nakal. “Begitu sudah cukup kok. Aku sembuh sekarang.”



Ah, entah wajahku sekarang berbentuk apa. Yang pasti perasaanku campur aduk sekarang. Dan pastinya wajahku penuh dengan berbagai macam ekspresi.



“Kyaaa!! Kibum. Kau ini!!!”

***



‘Noona sudah tidur? Selamat tidur neee....’



‘Hey. Sudah kubilang berapa kali untuk tidak memanggilku noona euhm?’



‘Hahaha. Ne ne youngie ah. Selamat tidur.’



‘Ne. Selamat tidur.’



‘Euhm. Poppo.’



‘Kau cari mati?’



‘Hahaha. Baiklah. Baiklah. Aku saja kalau begitu. Chuuu...’



Aku tersenyum sendiri membaca pesan terakhir darinya. Haruskah aku balas? Aku harus jawab apa?

Poppo? Chuu?

Ah. Aku malu.

Aku belum pernah bersikap manja dan mesra begini pada laki – laki. Jaejoong tidak pernah membuatku sesenang ini. Seperti yang Kibum sering lakukan padaku. Kibum benar – benar membuatku merasakan bagaimana memiliki seorang kekasih. Aku merasa nyaman saat bersamanya. Kenapa aku jadi membandingkan Jaejoong dengan Kibum? Hah. Ada apa denganmu akhir – akhir ini Youngie? Jaejoong itu kekasihmu dan Kibum hanyalah adik dari kekasihmu.

Jahatkah aku selama ini? Kedekatanku dengan Kibum apakah bisa diartikan bahwa aku telah menduakan Jaejoong?

***





Tet. Tet.



Euh? Kibum kah?

Apa aku buat janji dengannya hari ini?

“Apa dia mau buat kejutan? Hah. Akhir – akhir ini dia memang selau membuatku terkejut.



Eh?

Jaejoong?



Lidahku kelu saat memandangnya berdiri di depanku sekarang. Untuk apa dia kemari? Dadaku bergemuruh. Jantungku berdetak sangat cepat. Bahkan aku masih belum bisa menghilangkan rasa sakitku karena dia. Tapi, aku masih benar – benar mencintainya. Benarkah? Masihkah aku mencintainya? Lalu Kibum?





“Honey?”



Aku terisak. Dia? Masih ingatkah dia dengan panggilan sayang itu? Aku tidak bisa menahan air mata ini. Aku merindukannya. Benar – benar merindukannya. Aku masih sangat mencintai Jaejoong. Tapi...



“Youngie? Gwenchana?”



Jaejoong menyentuh pundakku. Tidak merasa bersalahkah dia selama ini? Meninggalkanku? Membuatku kesepian?

Aku menepis tangannya yang berada di pundakku. Lalu berjalan masuk ke dalam apartemenku dan merebahkan diri duduk di sofa. Aku tahu bahwa Jaejoong mengikutiku. Dan sekarang dia duduk tepat berada di sebelahku. Entahlah apa yang aku rasakan. Marah? Kecewa? Tentu aku kecewa. Beberapa hari ini dia tidak menghubungiku. Dan membuatku hampir seperti orang gila.



“Mianhe.”



Aku menoleh ke arahnya. Terkejut dengan ucapannya yang tiba – tiba.



“Apa?”



“Adakah yang kau rasakan kepadaku?”



Aku terhenyak. Jaejoong. Tahukah kau bahwa aku sakit karenamu? Tahukah kau bahwa aku benci dengan sifatmu yang tidak peduli padaku? Tahukah kau bahwa aku sekarang marah kepadamu? Kau menyebalkan Jaejoong. Kau tidak pernah peduli padaku. Kau tidak bisa seperti Kibum. Bahkan kau tak tahu bahwa aku dekat dengan Kibum. Kau tak tahu bahwa jantungku sekarang berdetak lebih cepat saat bersama Kibum. Tahukah kau bahwa aku merasa nyaman bersama Kibum. Tahukah kau aku mulai mencintai Kibum. Tahukah kau?



Aku menutup mataku. Merasakan perasaan bersalah teramat sangat. Membiarkan air mataku mengalir dan membentuk lekukan – lekukan kecil di pipiku. Aku tidak bisa. Aku bersalah. Aku bersalah pada Jaejoong.



“Kau marah padaku?”



Aku menghentikan isakanku. Memandang tajam Jaejoong. Jaejoong hanya menatapku sendu. Aku benci dengan tatapan ini. Tatapan yang membuatku semakin bersalah kepadanya. Jaejoong menggenggam kedua tanganku. Aku masih menatapnya sambil menangis. Kulepaskan tanganku lalu kuayunkan memukuli dadanya. Aku benar – benar membencinya. Marah kepadanya. Kau jahat padaku.



Jaejoong memelukku. Aku tersentak. Benarkah ini Jaejoong? Jaejoong yang ku kenal dingin kepadaku? Yang sama sekali tidak mempedulikanku?



“Mianhe. Jeongmal mianhe. Maafkan aku Youngie. Maafkan aku.”



Kurasakan pundakku basah. Jaejoong? Kau menangis?

Aku mencoba melepaskan pelukannya. Menjauh darinya. Memberanikan diri menangkup kedua pipinya. Ada air mata disana.



“Waeyo?” pertanyaan bodoh. Kenapa aku menanyakan itu padanya? Benarkah dia sadar bahwa selama ini aku sakit?



“Aku cemburu Youngie. Sangat cemburu.”



Eoh? Cemburu? Aku memiringkan kepalaku. Menunggu kelanjutan cerita darinya.



“Aku benar – benar cemburu kau bersama Kibum akhir – akhir ini.”

Aku merasa ada setumpuk batu besar yang jatuh di dalam perutku. Darimana dia tahu?



“Jae...”



“Tidak penting aku tahu darimana. Tapi kau membuatku cemburu Youngie. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya.”



Jaejoong seakan – akan tahu apa yang sedang aku pikirkan. Apa aku ketahuan? Ketahuan berselingkuh? Tapi, kenapa dia meminta maaf padaku?



Jaejoong lagi – lagi memelukku. Sangat erat.

“Kembalilah padaku, honey. Aku mencintaimu.”



Tahukah kau Jaejoong bahwa aku sangat mencintaimu? Karena itu aku bertahan? Bertahan selalu berada di sampingmu. Walau selama ini kau tak pernah menganggapku.

***









“Kami akan menikah.”



Kibum hanya tersenyum menanggapi pernyataanku.



Hari ini aku bertemu dengan Kibum di kafe favorit kami. Kibum tetap tampan seperti biasanya. Dan tetap membuatku jantungku berdetak cepat saat bersamanya.



“Jaejoong sudah berjanji padaku untuk berubah. Dia akan lebih meluangkan waktunya bersamaku.” Aku tersenyum. Teringat beberapa hari yang lalu kami mengikrarkan janji untuk merubah sifat kami masing – masing.



“Dan dia sudah membuktikannya padaku. Aku nyaman bersamanya.” Tambahku. Meyakinkan pada diriku bahwa aku mencintai Jaejoong dan tak ingin menghianatinya.



“Aku senang noona. Aku senang kau baikan lagi dengan Jaejoong Hyung.”



Aku tersenyum miris mendengar ucapannya. Noona? Panggilan itu berlaku lagi untukku?



“Gomawo.” Akhirnya aku dapat mengucapkan kata itu. Jika ada kata lebih dari kata terima kasih, pasti akan aku ucapkan. Aku benar – benar berterima kasih pada Kibum. Untuk selama ini. Bahwa Kibum pernah membuatku bagaimana rasanya dicintai. Memberikanku hari – hari yang paling indah dalam hidupku.



Kibum tersenyum. Sangat tampan. Dia menatapku seakan ingin menangis. Apa aku sangat menyakitinya?



“Aku sangat menyayangimu, noona.”



Air mataku hampir menetes. Aku benar – benar bahagia mendengar ucapannya. Kebahagiaan yang seharusnya aku rasakan bersama Jaejoong. Salahkah aku?



“Nado. Nado Kibum ah.” Jawabku dengan bibir gemetar.





Kibum berdiri dan berlalu dari hadapanku. Kupandangi punggungnya yang semakin lama menjauh dari pandanganku. Haruskah aku mengejarnya? Memeluknya dari belakang?



Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak ingin menghianati Jaejoong.

Air mata ini akhirnya menetes. Aku tidak bisa menahannya. Aku masih terduduk di kafe itu dan menangis sejadi – jadinya. Aku menyayangimu Kibum. Dan juga mencintaimu.





Kibum ah. Mianhe...



FIN.











Hehehe.

Omma mianhe geje ini ff.

Endingnya aneh yaa?

Wkwkwkwkwk.

Mau buat berpart – part terus jadiin kayak sinetron, tapi aku nggak bisa.

Omma tahu sendiri alasannya. Hahaaha.

Kapan – kapan deh bikin lagi.

Hihihihi.

Moga omma suka. Neeeeeeeeee....



















wow~~~ dilema.........youngie..... apakah akan jadi "jaeyoung" ato "keyyoung"????? hahahahaha *di kroyok Hey!JJ ma Locket dah...



kamsahamnida buat Hilda...*hug



kapan2 buatin lagi ya umma ff hehehe ngarep.on











_shy turtle_



here Kim JaeBum aka KimJaejoong mix Kim Kibum heheheRO~ kekekeY~













Bilik shytUrtle

¤ From Me To You ¤

04:28

¤ From Me To You ¤


sebenarnya catatan lama tapi saya mau menerbitkannya di sini ^^v





¤ From Me To You ¤


=Tempurung Kura-kura 12.10.2010=



-Shy Turtle-

tdk tahu pastix kapan,tapi menurut note paling tua tercatat "12 Oktober 2009",okay Saya ambil sbg 1st date debut Saya sbg penulis ff. Tidak ada hal yg istimewa yg bisa Saya lakukan selain menulis curahan isi hati Saya dlm "From Me To You".





Awalx,Saya buta apa itu ff. Pernah zaman awal pny fb dgn lugux Saya mengirim comment pd status tmen kira2 isix begini "pengen buat ff,tp..." lupa lnjtanx,maklum uda 1thn yg lalu n memori otak Saya sngt terbatas. Meski sebelumx Kami berteman di fs n tmen Saya itu sering nulis dialog antara dy n JJ,Saya tdk paham apa itu ff,bahkan dlm comment Saya distatus itu menyangka ff adalah situs jejaring sosial baru (yg pada akhirx Saya temukan dgn nama Twitter). Mungkin waktu itu temen Saya ktawa ampek pingsan baca comment Saya hingga dy gak ngebalas comment yg amat sangat tdk penting n tdk jelas sekali maksudx.







Keseringan sms-an dgn Nao (Beby Jung),Saya nekat sms Penyiar Radio Sola Gracia fm bwt dapet nope Nao (Nao cengar-cengir mrasa besar kpala hehe ^^v piss). Itu berbuah manis karena Nao tiba2 kirim sms pd Saya dan Kami berteman. Meski lebih muda dari Saya,tapi Nao lbh dulu mengenal n berkecimpung di dunia Kpop Lover. Kami pun jd makin akrab n dari Nao,Saya baru tau apa itu ff/fanfic. "na Qta smsan kayak gini kan jg trmsk ff Omma" kira2 begitu sms Nao. Oh,Saya trasa malu inget comment Saya di fb,tp sudahlah tdk ada respon jg haha. (Nao jg yg mendaftarkan Saya dlm sebuah fc kpop lover-tvxq n membuat Saya bertemu Cha n Hilda,juga temen2 læn yg g mungkin Saya sebutkan disini semua)





Oh,ternyata sprt itu ff. Otak "CANCER" Saya yg emang hobi melakukan perjalanan maya (berkhayal) langsung bekerja secara otomatis. Saya masih takut2 membuat ff pertama Saya. Waktu itu Saya sangat tergokil-gokil pd TVXQ n baru dapet sumbangan video Banjun Drama TVXQ dari Teman Saya yg punya rental dvd. Ide di kepala Saya muncul cerita fantasy tentang sebuah kerajaan,ya sebuah fantasy n muncullah "Fairytale in Cassiopeia Land" sbg debut Saya publish ff di fb. Kebodohan tdk berhenti disini,Saya tdk pny komputer,baru mengenal fb n waktu ke warnet amat sangat terbatas sekali. Beruntung Saya mendapat "hadiah" hape jadul yg menjadi impian Saya sejak SMA n berkat Dia,Saya bisa publish ff Saya. Masalah baru,bagaimana agar tulisan Saya dibaca? Okay,promo via status+sms. Saya sangat berterima kasih pd Teman2 yg slalu memberi dukungan Saya n bersedia membaca ff Saya mesk sangat ribet karna Saya masih belum paham apa itu "tag".





Berlanjut ke ff ke-2 "Amazing Trip". Saya masih bodoh disini n terlalu takut membuat cerita yg bisa menimbulkan kemarahan fans yg mungkin membaca ff Saya. Berlatar belakang bumi Indonesia,Saya mematok keaslian peran dlm ff ini n harus bersusah payah menenteng kamus "Inggris-Indonesia,Indonesia-Inggris" setiap kali publish. Saya tidak bisa bahasa Korea n TVXQ jelas tdk bisa bahasa Indonesia,penengahnya adl bahasa Inggris. Dalam ff ini ada beberapa reader baru n disinilah ilmu Saya kembali bertambah. Ada dua orang yodongsæng yg dngan sabar menjelaskan n mengajari Saya tentang "tag". Anna n Melvil,terima kasih banyak,berkat bantuan Kalian Saya jd bisa "tag" ff Saya. Saya merasa senang berhasil tag ff waktu itu "Phantom" n "Huarang Archeon & 7 Clover".





Saya merasa bersyukur,ilmu bertambah,reader pun bertambah. Saya saling tukar tag ff dgn author læn n pengetahuan Saya tentang ff semakin bertambah. Saya jadi tdk terlalu mematok cerita harus benar nyata antara fans+idola. Saya juga mendapat nama Korea berkat bantuan Anna. "Park Hyun Young" itu nama Korea yg Saya dapatkan namun Saya merubah marganya menjadi "Lee" mengikuti nama kebesaran Saya (lebay.on) semasa SMA yaitu "Kotriex Lee". Namun pd akhirnya nama Korea Saya,Saya ganti karna ada skandal rebutan nama dngn tmen fb. "Lee Young Ie" tapi Saya tdk tahu apa artinya T.T menurut Saya sedikit mirip dgn "Yu-i" (ulasan yg tdk penting). Pada akhirnya Saya nyaman memakai Shy Turtle sbg author nick Saya hingga kini. Saya merasa masih sangat bau kencur sekali dlm dunia ff. Tetapi juga super ke-PD-an merasa punya reader setia yg selalu menunggu untuk di tag di ff Shy Turtle (dilempar sampah sama reader).







Saya sangat berterima kasih kepada Damy Lee,Qta sohiban dari jaman fs n Damy banyak bantu kasih list n sumbangan mp3 TVXQ,Damy jg yg msh setia jd reader yg rajin RCL smpai skrg bwt author gaje+maksa macam Saya.

Anna Jaejoong (mian aq tls nick nui),yg slalu kasih news ttg TVXQ (n slalu gak mu ngalah urusan JJ,dlu Kau jodohkan diri Q dgn Uknow n skarang beralih pd Key :'( apa tdk bisa sejenak merelakan JJ bersama Q hahaha) n jg ngajari Aq bnyk hal.

Also Thanks to Melvil,Cherly,Hilda,Cha,Widya,Missy,Anne,Lintang,Ai Gyuri,Luvita,Faiza,Novi "Vie",Chacha,Ading,Dhila,Mukti,RaeRa,Danic,Siseh,Yana,Adhel,Vionita,Rissa,Cha "Mishil",Aisita,Yana,Azty,Yuri,Drefa,Nitta,Anita,Lora,Irha,Phipi,Timy,Bonanza_chan,April dan smw reader yg aq tag yg mungkin lupa gak aq sebut disini,juga bwt smw silent reader yg sngaja atau tdk sngaja membaca ff Saya.

Buat semuanya KULO NGATURAKEN MATUR SUWUN INGKANG AGUNG.

Saya bisa terus berkarya hingga sekarang berkat dukungan dari Teman2 reader semua.

Terima kasih juga kpd Rendra yg udah bantu Saya mengenal kembali dunia komputer n internet yg jd cikal bakal Saya kenal fb n pny page Yui Kagemiya ini.

Terima kasih buat Nao yg uda memberi Saya bnyk pengetahuan tentang dunia Kpop.

Terima kasih kepada pencetus fb (gak tau namax),penemu internet haha dan semua pihak.

Terima kasih pada TVXQ especially Hero JJ,karna sejak mengenal JJ,Saya jadi punya banyak teman dan dapat menyalurkan hobi nulis Saya.

Terima kasih pada SHINee,CN.Blue,2pm dan semua ff juga film yg Saya tonton dan memberi Saya inspirasi.

Terima kasih pada Temen2 yg udah nyumbang ide sa'at Saya lagi stuck.

Pokoknya terima kasih buat semua,hari ini Shy Turtle bingung sampai tidak tahu harus menulis apalagi.

Satu lagi rasa terima kasih dan syukur kepada ALLOH SWT yg telah memberikan berkah pada Saya.





Saya berharap bisa menjadi lebih baik dan lebih maju lagi dan terus berharap dukungan teman-teman.





Love you all

_Shy Turtle_

Random (KPOP)

Percayalah by Ungu,lagu ini bisakah jadi theme song buat Cassiopeia Indonesia?

04:17

Percayalah by Ungu,lagu ini bisakah jadi theme song buat Cassiopeia Indonesia?


Tempurung Kura-kura 05.12.2010





First,would say thank you to my sweet daughter Cha aka Pcb-chun yg uda kasih tau aq soal lagu Percayalah-Ungu.

Jujur awalx reaksi Q datar waktu Cha sms soal lagu dr Ungu ini plus ide Cha yg merasa lagu ini cocok dijadikan theme song buat Cassie di Indonesia,tapi dari sms itu jg note ini lahir. This is for you my sweety daughter Cha.





Sy belum dunlud lagu ini,mendengarx saja gak sngaja waktu nganterin Onni belanja ke swalayan. Pas masuk terdengar musik n suara Pasha "Wah,jangan2 ini lagu yg di sebut Cha" gumam dlm hati Q. Trus baru tadi siang Aq dengerin lagu ini secara full dari awal sampek akhir di radio Andalus itu pun scara gak sngaja waktu nyalain radio langsung di sambut tu lagu.



Lalu apa yg membuat Sy setuju ma Cha kalo lagu ini pantes jd theme song cassie indo? Langsung aja Qta simak lirikx.









_Percayalah by Ungu_





Aku tak tahu apa yg kurasakan

Dalam hatiku sa'at pertama kali

Lihat diri Mu,melihat Mu.

--> waktu tu aq ilfil sama dandanan mas jeje yg gaje dgn anting panjang gaje T.T





Seluruh tubuh Ku terpaku n membisu

Detak jantung Ku berdetak tak menentu

Sepertinya Aku tak ingin berlalu.

--> kesan setelah membaca translete lagu Doushite Kimi Wo Sukini Natte Shimattan Darou? Sy memang merinding waktu tau kesan yg dibawa dlm lagu tsb.





* Berikan cinta Mu jg sayang mu,percaya pd ku,ku kan menjaga mu hingga akhir waktu menjemput ku.



** Ku berikan cinta ku jg sayang ku,percaya pd ku,ku kan menjaga mu hingga akhir waktu menjemput ku.

--> ma'af nurut sy terlalu lebay jk "hingga akhir waktu menjemput ku" tapi poin yg penting adalah kata2 sebelumx yg menunjukkan keterkaitan rasa antara TVXQ n Cassiopeia untuk saling menjaga n saling percaya.





Sa'at Ku tahu Kau akan pergi jauh

Izinkan Aku tuk slalu menanti mu

untuk katakan ku ingin diri mu.

Agar kau tahu betapa ku mencintai mu

Aku akan menunggu hingga diri mu kembali untuk ku.

--> ini sa'at TVXQ terpecah menjadi JYJ-HOMIN. TVXQ trasa pergi jauh ke planet pluto (?) n Qta para cassie tetap setia menunggu TVXQ kembali.





* n ** repeat







Tolonglah aku,bagaimana diriku

ungkapkan itu rasa yg membelenggu

dalam hati ku,ku cinta pada mu.

--> ditengah keraguan,rasa lelah n cinta yg masih ada,Qta tetap menunggu meski Qta tdk tahu bagaimana akhir dari penantian ini.



* n ** repeat

* repeat







Itu ulasan menurut Sy sendiri n jujur waktu mendengar lagu ini rasax trenyuh.



Andai Oppa-oppa TVXQ tahu lagu ini ^^ pasti mas jeje akan berpendapat sama dgn Sy (?) haha kePDan n nasisx kumat dah.

Mungkin Achun langsung mewek :'( trus Dolphin bakal bilang "DAEBAK",Kang Uno n Minnie bakal bilang TERIMA KASIH banyak.



Lalu TVXQ kembali berlima n nyari band namax Ungu trus ketemu di Indonesia n akhirx ngajakin Ungu buat duet. Na Mas Pasha dkk bingung kok ada artis Kpop setenar TVXQ nyari mereka? Trus mas jeje inget note Shy Turtle ini n nyari'in yg namax yUi Kagemiya aka aYu' ampek ke Poncokusumo-Malang JATIM n aYu' di ajakin jd model mv,tp sebelumx aYu' jemput Cha coz si pencetus ide adalah Cha. Kami berdua jd cassie paling beruntung sedunia coz uda jd model mv duet TVXQ-Ungu n lagux mix Miduhyo-Percayalah (bisa ngebayangin kagak gmna jdix dua lagu tu di mix?) Oh betapa senangx >,<



Udah ah ujung2 na jd ngayal gak jelas.





FREE COMMENT but NO BASHING PLEASE!









_Shy Turtle_

22.55 WIB

Bilik shytUrtle

¤ Bilik Shy Turtle - Catatan Awal Tahun ¤

03:54

Tempurung Kura-kura 16.01.2011



...Huah~ *mulet kayak uler kékét* aduh~~ badan ku sakit semua nyo~!!!

Ah~ gak seru! Masak awal nulis udah ngeluh? Trus mana ada kura" suaranya "nyo~"?? Hehehe ^^v



Hallo,semua ^o^ Shy Turtle is back! Do U miss me??

astaghfirullah~ emang aq beneran mirip setan?? Whatever~ *ala Kareena Kapoor di pilem KKKG (?)



Yupz! Inilah catatan awal tahun. Setelah hampir dua minggu merasa bad mood dengan pesbuk,akhirnya hari ini shy turtle ngumpulin sisa" rupiah dan beli pulsa hanya untuk publish catatan ini wkwkwk *o*


Sebelumnya saya mau ngucapin terima kasih pada sodara dan teman" yang udah rela kehilangan pulsa buat ngebales sms aneh dan gak jelas dari saya ^^v hingga saya bisa menerbitkan catatan ini. Terima kasih juga pada Ai Gyuri aka Aiyu Aurora Cassiopeia dan juga Haris yang menyambut saya dengan menandai saya dalam catatan kalian,jujur itu jadi tambahan suntikan semangat buat saya kembali bergentayangan (?) di note fb.


Catatan ini berdasarkan poling (¿) sms yang sengaja di buat oleh shy turtle entah atas dasar apa




sms yang di kirim "tolong gambarkan saya dalam satu kata dan kasih alasannya ya,terima kasih ^^" dan di kirim pada sekitar 35 kontak di hape dan yang membalas sekitar 30 kontak.


Sungguh ini tidak bermaksud pamer!



Berikut hasil sms yang saya terima:


. Baik

9 sms memberi saya kata. Wah,jujur saya tidak merasa baik. Justru saya sangat jauh dari kata baik hehe.

Ada alasan "pokok e "BEST" wes mbak :-)" <-- .="" 3="" 5="" :="" a="" ajak="" ak="" alias="" alsn="" anak="" aneh..="" aneh.="" aneh="" ap="" apa="" ari="" asyk="" b.="" b="" baek.="" baik="" beast="" berimajinasi="" berkhayal="" best="" bgt.="" biasa.="" bikin="" bingung="" bisa="" bnyk="" bowoh="" brshja="" brskap="" brtmn="" bsa="" bt="" bu="" buat="" can="" cancer="" cara="" cos="" coz="" cra="" curious="" dan="" daun="" dg="" dh="" di="" dn="" dr="" e="" emng="" eon="" ff..="" gak="" gede="" gt="" guru="" haha="" hahay="" hangat="" happy.="" he3x="" hebat="" hehe="" hehehe="" hobi="" hohoho="" hve="" i="" ibu="" ice="" imajinasi="" ingt="" itu="" jadi="" jelasin="" jrg="" juga="" juh="" kalau="" kaliee="" kamu="" kasih="" kata="" kdng="" keibuan.kykx.="" keibuan="" kekeke="" kenapa="" kepala="" ketahuan="" klo="" km="" kmu="" ktm="" ku="" liatny="" lot="" love="" luar="" m="" ma="" maklumlah="" malah="" me="" memberi="" menyenangkan="" mke="" mksdny="" mnrt="" msh="" msk="" n="" ng="" ngobrol="" novel="" nui="" nunuti="" nya="" of="" org="" orgny="" otak="" pantez="" pd="" pean="" pelangi="" peri="" pkk="" plangi="" plngi="" pny="" q="" qta="" ramah.="" ramah="" rame="" ribut="" rlht="" rmah="" s="" sabar="" satu="" saya="" sekali="" selimut="" senangnya="" ska="" sllu="" smpyn="" sms="" snng="" snym="" spt="" ssorg="" suka="" sulit="" supel="" tau="" tebak="" thng="" those="" tp="" ttp="" tu="" tuh="" u="" udah="" uhmm="" umma..="" unnie="" upz="" waduh="" who="" wlpn="" word="" wow="" wrn="" xdd="" y="" ya="" yapz="" yg="" yk=""> trnyt q bs nggmbl jug" <-- ....jg="" .="" :="" abar="" aja="" alasanx......hehehehehehe="" alasanx......krn="" ap="" aq="" astaga="" b="" bahasa="" banyak="" bentuk="" bingung="" bisa="" bkin="" bs="" bt="" buah="" ckckck="" cnda="" cz="" dan="" dari="" dear="" dr="" durian="" ff..="3" ff="" fitnah="" gak="" geto="" hahaha="" hehe="" hihi...="" hmmm="" ini="" iyalah="" jago="" jare="" jeje="" jrg="" ju2r="" jwb="" kalem...="" kalem="" kan="" kejatohan="" kelhatan="" ketauan="" kgk="" kirim="" kmu="" korea="" kotak="" ku..="" ku="" lead="" lebih="" lucu="" mart.="" mas="" masalah="" merelakan="" mnrt="" n="" nobody="" nui="" nyo="" omona="" onni="" p="" perfect="" pernah="" polos="" q="" qt="" sabar="" salah="" satunya="" saya="" sbr="" sgt="" smart="" sms-an="" sms="" soale="" soalx="" spongebob="" suarax="" suka="" sumpah="" tangan="" tapi="" tnggng="" tnx="" tp="" utk="" wjah="" y="" ya="" yang="" yg="" yui="" z="">chngu tu ibratkn tngan yg sll da dlm saat pa pun jg,,brtpuk tgn saat bhgia n mnghpus airmata saat sdih" <-- at="" br="" kita="" menjadi="" merasa="" nyaman="" sa="" sama="" tangan="">

. Apel

apel (?) Dia bilang apel bukan buah apel?? =,=a ada yang tahu maksudnya?


. Asik

asik buat apa'an nich??


. Cassioppeia

^^ saya meragukannya skarang.


. Dewasa

saya merasa saya sangat kekanak-kanakan ^^


. Gokil

haha I'm not crazy I'm just a little unwell (?)


. Kalem

ha? KAyak LEMbu?? Ato saKAL geLEM?? Astagfirullah~


. Lucu

yupz coz I'm shy turtle ^^b


. Matahari

omona!!! Saya mungkin memang menghangatkan (?) tapi sama sekali tidak menyilaukan ^^ saya tidak mau menjadi matahari,tapi saya ingin menjadi bulan yang teduh ^_^


. Pemalu

ah~ cenderung malu"in dah kayaknya


. Pensil warna

??? Apakah saya membuat hidup Anda berwarna??


. Unik

everyone is unique,terima kasih sudah menyebut saya unik ^^


. Bunga Raflesia

"Bunga Raflesia indah megah n elegan tp berbau busuk.lambng egois tingkt tnggi!smua d nikmtn sendri n g jarang enggn membgi enth itu kesnangn.ksdhn atw pun yg bersft sepele skalipun asik dgn dunia n dri sndri itu mksd dr bau nya. tp jk tw n mw menyelami n memahami dia adlh prbdy yg hngt..." <-- a="" adanya.="" becoz="" benar="" br="" bukankah="" curious="" dan="" elegan="" feel="" gambaran="" girl="" haha="" hahaha="" i="" indah="" ini="" itu="" ketika="" lagi...jujur="" m="" makhluk="" mata="" megah="" memang="" membacanya="" menerimanya="" mengejutkan="" o="" paling="" saya="" sms="" so="" tapi="" terbelalak="" tidak="" wanita="" yang="">



Ini permainan yang menyenangkan. Saya mendapatkan kata" yang tak terduga dari sodara,adek dan juga temen" semua benar" mengejutkan. Terima kasih buat semua.










thanks n love you all

_shy turtle_

Fan Fiction FF

¤ Hyesõng Highschool "The Moaning Behind The Wall" ¤

04:00

¤ Hyesõng Highschool "The Moaning Behind The Wall" ¤

- Cast: Jung Hyunri,Kim Hyesong,Lee Chærin (CL),Lee Jieun (IU).
- Genre: serial-horor/romantic.
- Author: Shy Turtle.
- Theme song: Sungkyunkwan Scandal,Ost.Tru Calling-Somebody Help Me.




Episode 6


Hyesong dan Kibum kembali ke depan pintu usai mengelilingi bangunan persegi itu dan tak mendapatkan apapun.


"Sekarang bagaimana?" Kibum tampak putus asa "Sepertinya area ini benar2 sudah di tinggalkan,gedung ini rapat sekali bahkan tidak ada celah untuk sekedar mengintip ke dalam" beralih menatap Hyesong yang menyentung daun pintu perlahan dengan tangan kanannya.

"Huft~" Hyesong menghela nafas 15menit kemudian dan Kibum menajamkan tatapan penasarannya "2 jadi 1 dalam secarik kertas,gadis itu membawanya"


"Ya! Cenayang!" seru Chærin sambil berjalan terburu2 menuju Hyesong dan Kibum "Kau mau mati ya! Tega sekali menakuti Jieun! Bukannya Kau sendiri yang memberitahu Kami Jieun punya sakit jantung!" langsung memarahi Hyesong dan semakin kesal melihat ekspresi bingung di wajah Hyesong "Aish! Jieun menjerit ketakutan hingga membanting ponselnya,sa'at Dia menelfon Mu yang terdengar justru suara rintihan minta tolong!"

"Aku tidak membawa ponsel Ku"

"Deg!" Jieun langsung memegang dadanya.

"Jieun,Kau baik2 saja?" tanya Kibum yang menyadari wajah Jieun berubah pucat.

"Iye,hanya terkejut tapi Aku baik2 saja" mengembangkan senyum di bibirnya "Kita pergi sekarang? Seunghyun sudah menunggu"



Kelimanya berkumpul di kediaman Junsu. Tak lama kemudian Junsu kembali bergabung sambil menghidangkan teh hangat dan biskuit.

"Bergerak seperti ini bisa berakibat fatal kalau ketahuan,sebaiknya sudahi saja" Junsu kini duduk berhadapan dengan Hyesong.

"Tidak bisa!" protes Chærin "Setelah semua perlakuan tidak adil yang Kami terima,Paman mudah saja menyuruh Kami berhenti? Paman tidak tahu betapa menderitanya Kami,di keroyok dan di asingkan bahkan oleh saudara ku sendiri,apa kami masih pantas berdiam diri tanpa membuktikan bahwa Kami tidak bersalah??"

"Situasinya sangat sulit"

"Aish! Kalau tidak mau bantu sudah diam saja! Tapi,apa Paman lupa kalau Dolphin juga jadi korban?!"

"Chærin...ma'afkan Kami Paman..." Jieun merasa tidak enak melihat Junsu menundukkan kepala kini.

"Bangunan apa itu?" celetuk Hyesong dan mendengarnya Junsu langsung mengangkat kepala "Kenapa di tutup serapat itu? 2 papan kayu besar di paku rapat di pintu...sudah di tinggalkan ya? Lalu benarkah Kim Hyejin mati bunuh diri? Bagaimana dengan Pangeran? Gadis itu...2 jadi 1 dalam secarik kertas...Cantik...namun redup..."

"Hentikan!" bentak Junsu sambil menggebrak meja membuat semua kaget.

Hyesong tetap datar seperti biasa "untuk apa bertahan di sini? Puas hanya dengan menjadi penjaga sekolah tukang kebun"

"Kim Hyesong!"

"Sangat mirip dengan Hyejin ya? Aku juga tidak menginginkannya"

"YA!!!" Junsu terengah menahan emosi.

"kenapa banyak kematian?"

Kali ini semua terkejut mendengarnya.

"Ehem!" Seunghyun berdehem "Ma'af menyela,tapi Aku juga ingin tahu soal kecelakaan yang terjadi 25tahun yang lalu,Aku menemukan catatan tidak resmi tentang itu,Paman apa itu benar?"

Junsu kembali duduk dan menatap satu persatu dari 5 murid itu "Kalian sudah bertindak terlalu jauh!"

"Jadi benar?" Seunghyun memastikan "akan tetapi jika Aku teliti berdasarkan statistik jumlah siswa harus jumlah korban 33 murid termasuk Kim Jæjoong dan Kim Hyejin"

"Hyejin tidak mati bunuh diri!"

"Masih menyisakan dua murid...soal bangunan yang di katakan Hyesong,itu adalah gedung tempat hukuman murid kan? Menurut catatan ini gedung itu di tutup tak lama usai kecelakaan itu kan?"

"Sebelumnya...di tutup sebelumnya"
***




"Kalian kembali" Hyunri menyambut dengan nada riang "kenapa? Tidak dapat apa2 ya? Padahal Aku pikir menyenangkan"

"Apa menurut Mu berkeliaran mencari informasi yang cukup beresiko ini menyenangkan?!" Chærin dengan nada agak meninggi "Bahkan hantu itu muncul di siang hari menakuti Jieun!"

"Benarkah?"

"Wajah Mu berseri sekali Hyunri?" Jieun mengamati "sepertinya Jung Hyunri benar2 sudah kembali"

"Ah biasa saja" Hyunri memegang wajahnya.

"Dia telah mendapatkan Pangeran impiannya" celetuk Hyesong sambil berjalan masuk ke dalam kamar mandi dan sukses membuat Chærin+Jieun menatap Hyunri dengan ekspresi ingin tahu.

"Aniyo~" Hyunri menggelengkan kepala namun wajahnya berubah memerah bak udang rebus.




Hyesong,Hyunri dan Jieun duduk di lantai mulai membahas hasil pencarian mereka hari ini.

"Ada ya? Pasti mengerikan sekali ada bangunan untuk mengurung murid yang melakukan pelanggaran,apa mereka juga di siksa?" Hyunri benar penasaran "Aku ingin tahu,Hyesong bawa Aku kesana ya?"

"Hyung bercanda? Tidak mendapatkan apa2 di sana,Aku takut ada tikus dan ular" Hyesong di tertawakan Hyunri+Jieun

"kenapa?" kedua rekannya hanya menggelengkan kepala sambil berusaha menghentikan tawa mereka.

"Oya,Seunghyun itu jeli dan pandai mengumpulkan informasi,Dia itu hebat! Jieun menurut ku,kau serasi dengannya hehehe" Hyunri terkekeh dan Jieun hanya tersenyum tersipu menanggapinya. "Paman Junsu tidak mau membantu? Pelit sekali,padahal menurut ku,Beliau tahu banyak hal,Aku setuju dengan Hyesong merasa aneh melihatnya bertahan puas hanya menjadi tukang kebun"

"Beliau bilang posisi apa yang bisa di dapat siswa dengan kemampuan rata2 seperti dirinya" sahut Jieun "tapi...tadi Ia sempat menahan Mu kan Hyesong?"

"Bicara empat mata saja? Hyesong ada apa??"

"Bertahan demi cinta pertamanya"

"cot sarang??" Hyunri+Jieun kompak.

"tidak masuk akal,siapa cinta pertamanya?" tambah Hyunri "Kim Hyejin ya?"

"Paman Junsu bilang Kim Hyejin itu sepupunya" sahut Jieun.

"Aku tidak tahu" sambil membetulkan letak kaca matanya "...dan Kim Hyejin tidak mati bunuh diri"

"Jadi rumor itu hanya bohong belaka?" Hyunri makin penasaran "Lalu apa penyebab kematian Kim Hyejin?"

"Keracunan di laboratorium kimia"

"Apa?? Tidak ada yang tahu Kim Hyejin di sana?" Jieun benar kaget.

"Dia terbiasa berada sendiri di lab bahkan terkadang sampai larut malam,tidak ada yang curiga"

"Janggal!" potong Hyunri "Kim Hyejin bukan tipe ceroboh,Aku yakin itu,aku rasa itu bukan kecelakaan tapi Kim Hyejin sengaja di bunuh dengan cara seperti itu,otak yang jenius..."



Tiba-tiba "Pyorrr!!!" terdengar suara benda pecah dari kamar mandi. Ketiganya langsung bangkit dan menggedor pintu kamar mandi sambil meneriakkan nama Chærin.

Untuk pertama kalinya ketiga gadis ini mendapati Chærin menangis karena ketakutan. Tubuhnya gemetar dan tangan kanannya terluka terkena pecahan cermin di kamar mandi yang sengaja Ia hancurkan dengan meninju cermin yang tergantung di tembok itu. Jieun mendekap Chærin sementara Hyesong sibuk merawat tangan Chærin yang terluka.

"Kau kuat juga Chærin" Hyunri duduk bergabung usai membereskan pecahan kaca di kamar mandi "bagaimana kita menggantinya? Ini akan merepotkan. Sebenarnya apa yang terjadi?"

Chærin masih menggigil namun berusaha menenangkan dirinya,sambil terbata Ia pun mulai bicara "A-ku...me-lihat-nya...di-dal-am cer-min" kembali mengatur nafasnya yang terganggu oleh isak tangisnya "pu-cat...dan...me-nang...is darah" menutup wajah dan kembali menangis "Aku tidak mau melihatnya lagi!"




Hyesong kembali berdiri di depan gedung usang itu. Sendiri dan di pandanginya bangunan persegi itu. Angin yang berhembus sepoi menyentuh wajah pucat Hyesong. "Dor!!!" suara yang terdengar mirip letupan senjata api itu memecah kesunyian dan Hyesong terbangun di tengah malam dengan wajah penuh keringat dan nafas terengah-engah. Di lihatnya jam di dinding menunjukkan pukul 2 dini hari.
***





Tiffany memberanikan diri menemui Tæmin,bersama Jessica Ia berhasil menemukan Tæmin di sanggar dance sa'at jam istirahat.

"Aku tidak percaya bahkan Kau memberikan hati Mu pada salah satu The Witch kuartet itu!" Tiffany berkaca-kaca sa'at Tæmin menolak ungkapan cinta Tiffany malah mengatakan bahwa Ia dan Hyunri telah resmi menjadi sepasang kekasih

"Apa yang Dia punya dan tak ada pada Ku?"

"Hyunri,Jung Hyunri. Gadis Ku punya nama!" Tæmin mulai kesal meladeni keduanya "Bagi Ku mereka lebih mirip malaikat daripada penyihir seperti yang Kalian katakan"

"Mwo??" mulut Jessica membentuk huruf O karena "Kami bahkan lebih cantik dari mereka,Chonsa adalah julukan Kami!" protesnya.

"Chon-sa?? Aish~" Tæmin menertawakannya "Mana ada malaikat yang kerjanya menghasut orang lain untuk saling membenci dengan menyebarkan fakta2 bualan seperti itu? Sebaiknya Kalian berkaca diri sebelum menjelek-jelekan orang lain!" tersenyum mencibir kemudian pergi.

"Ya! Tæmin~aa!! Aish!" Tiffany menghentakkan kakinya.





Laptop itu menyala,tapi Hyesong malah melamun mengabaikannya. Ia memikirkan mimpi2 aneh yang Ia alami belakangan ini. Gadis cantik yang selalu memberikan secarik kertas bertuliskan "2 jadi 1" itu semakin sering hadir dalam mimpinya.


"Hyejin~aa!" siswi cantik itu berlari dan segera duduk di hadapan Hyejin kemudian merebut buku yang sedang di baca Hyejin. "Perhatikan Aku!"

"Apa?" ucap Hyejin lembut.

"hehehe anee"

Hyejin menghela nafas sambil menggeleng kecil.

"Jangan belajar terus~" suara itu terdengar manja "Kau itu sudah pandai dari lahir,tanpa belajar pun kau bisa menguasai semua"

"kau menyindir ku ya?" dengan tatapan serius.

"Anee" gadis itu memasang muka menyesal khawatir Hyejin benar2 marah "aku..."



Hyesong memperhatikan keakraban dua gadis yang duduk sekitar 10meter di hadapannya itu. Kemudian tampak seorang siswa menghampiri keduanya. "Junsu ajushi?" bisik Hyesong masih terus menatap ketiganya. Kemudian Junsu tampak melambaikan tangan memanggil seorang siswa yang tampak malu2 bersembunyi di balik pohon. "Siswa itu...??"


"Bukan! Ini Kami!"

"Sunbæ???" Hyesong tersadar dan kaget mendapati Dara,Gyuri,Junghoon,Minhyuk dan Park Bom sudah mengelilinginya

"Sunbænim itu laptop ku!" serunya pada Gyuri.

"Hmmm,curious way...Kau mau menulis apa hari ini Gipsy Lee? Berakhirnya The Mist atau rentetan kematian di sekolah ini?"

"Sunbæ" berdiri "aku mohon kembalikan"

"ckckck benar2 cocok laptop ini di miliki penyihir seperti mu" sahut park bom yang ikut melihat isi laptop di tangan Gyuri.

"Kau pasti tahu sesuatu" tandas Junghoon "dimana kau sembunyikan kamera Minji?"

"nee?? Aku sama sekali tidak tahu"

"Aku rasa kau berbohong" sahut Minhyuk "kalian tampak sibuk sekali belakangan ini,menyelidiki atau merencanakan sesuatu?"

"Jangan2 pembunuhan baru" sambung Dara "Dasar The Witch Kuartet!"

"Itu tidak benar!" bantah Hyesong "kami bukan pembunuh juga bukan penyihir!"

"kita cari saja di sini" jari Gyuri mulai menari mengotak-atik laptop di tangannya.

"Sunbænim,andwæ!" sambil berjalan menuju Gyuri.

"Bomm! Tangkap!" Gyuri melempar laptop mungil itu pada Park bom dan Hyesong beralih tujuan. Park Bom melempar kepada Minhyuk. Hyesong jadi bulan-bulanan,Ia terlihat putus asa dan berkaca-kaca karena tak berhasil merebut laptopnya.


"Hongki! Tangkap!" Dara melempar laptop pada Hongki yang baru sampai dan "prokk!!" laptop mungil itu jatuh di atas paving tepat di hadapan Hongki.

"Ups! Mianhæ!" Dara berlari pergi di susul ke empat temannya meninggalkan Hongki dan Hyesong.

Hyesong terduduk lemas memangku laptopnya menahan air mata. Layarnya pecah dan tak mau menyala lagi.

"Kim...Kim Hyesong..." Hongki merasa bersalah "mianhæ..."

"Ini bukan salah Sunbæ" memeluk laptopnya dan perjalan pergi.
***



Hyesong ingin menangis tapi tak bisa "Oppa...Hyung...Mianhæ" bisik di hatinya menatap laptop.

"Ini tidak bisa di biarkan!" Chærin naik darah "Aku akan menemui mereka!"

"Jangan Chærin!" Hyesong menarik tangan Chærin.

"Ck! Kalau Kita terus diam,Kita akan terus di injak-injak begini!"

"Padahal ini pemberian Hyung dan Oppa Mu kan..." Hyunri masih tak rela melihat laptop Hyesong tak bisa berfungsi lagi.

"Sebaiknya Kita melapor saja ke bagian tata tertib sekolah" usul Jieun.

"The Witch Kuartet? Ah~ aku tidak setuju,Kita tidak akan di percaya" Hyunri melipat tangan.
***




Kesedihan Hyesong masih berlanjut meski Ia berusaha menutupinya. Hyunri tahu akan hal itu namun tak tahu harus berbuat apa dan entah kenap tiba2 saja Ia curhat via sms pada Tæmin.


"Kita akan kemana?" tanya Hyesong namun Hyunri hanya tersenyum dan terus menuntunnya. Keduanya sampai di depan "Hyesông Museum" di mana Kibum dan Tæmin sudah menunggu. Tæmin tersenyum menyambut keduanya kemudian menggandeng tangan Hyunri,sementara Kibum dan Hyesong berjalan berdampingan di belakangnya.


Ini pertama kalinya bagi Hyesong,Hyunri dan Kibum masuk ke dalam gedung ekskul musik. Ketiganya terpana begitu masuk dan di sambut kemewahan dalam gedung itu.

"Hyesong,apa Kau tahu malam ini The Mist akan kembali bertanding?" ucap Tæmin memulai.

"Bertanding?? Memangnya kompetisi tækwondo?" sahut Hyunri membuat semua tertawa "Hyesong sudah tahu,Minho Sunbæ selalu mengupdate news The Mist pada Hyesong" tambahnya sebagai juru bicara Hyesong.

"Kalau nilainya tinggi lagi maka The Mist akan lolos ke perempat final kan?" sahut Tæmin.

"Nee" Hyesong meredup.

"Gipsy Lee...juga akan tampil kan??"

"Mwo??" Hyesong bingung menatap Tæmin.

"Menyanyilah untuk Kami" sahut Kibum "Tæmin bilang,Hyunri resah dan khawatir karena Kau terus bersedih,bukan hanya karena masalah yang kau hadapi tapi juga karena laptop mu pagi ini..." saling memandang dengan Hyesong "Kau bilang,jika sedang sedih menyanyi bisa membuat mu lebih baik,kami...hanya bisa melakukan ini untuk Mu"

Hyesong berkaca2 karena terharu "Baiklah,Aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk kalian" kemudian duduk di belakang piano.


Tæmin,Hyunri dan Kibum duduk di tribun paling depan siap menyaksikan penampilan solo Gipsy Lee.
Jari2 Hyesong mulai menari diatas tuts-tus piano dan sebuah musik mengalun syahdu,namun terhenti sa'at Hyesong tiba2 menundukkan kepala berhenti memainkan piano. Kibum menahan diri di tempat Ia duduk meski sangat ingin menghampiri Hyesong.

"Jeo-bit-ppangure bichin,mæul geurimda mæm dolmyeon" Hyesong mulai bernyanyi sambil memainkan kembali piano di hadapannya "Jomdeun neo-ui gin nunsseop,areumdappkke geurimyeo deuri-uneun i achime. Dæchung saldeon samjocha,bi-eut-ssetteon na-inde. Neo-ui shimjang sorineun,næ salmui shiggye dweeo oneureul tto salgo isseo..."



Di waktu yang sama,Trio The Mist tampil di atas panggung menyanyikan lagu yang sama "Embrace One Soul - The Trax" dan Minho menjadi vokal utama menggantikan Hyesong.

"Shi-teui-ui pado sa-ireul,tteodaneun urin du gæ-ui jagunbæ,oseul boeseo noheun chæ-keobe keopireul ttaranoko... Naui yeonghoneul gamssa anajweo..."

Jonghyun terus memperhatikan Minho yang terlihat menyanyi dari hati hingga para penonton ikut merasa trenyuh terbawa suasana sendu lagu itu. Meski Hyesong dan Trio The Mist berada di tempat yang berbeda,namun di waktu yang sama keduanya menyanyikan lagu yang sama pula.




"...naui nuneul barabone...Jigeumcheoreom yeongweonhage..." jari lentik Hyesong pun berhenti.

"Motchimnida!!!" seru Hyunri sembari bertepuk tangan bersama Kibum dan Tæmin. Hyesong pun turun kemudian menunduk di depan ketiganya.



Keempatnya keluar,mendung hitam menyelimuti langit Hyesông Highschool. Ada suara ribut2 yang berasal dari lapangan tempat berlatih climbing.

"Ada apa?" Tæmin mencegat seorang siswa.

"Kang Minhyuk dan Choi Junghoon terjatuh sa'at latihan climbing,Mereka tewas!" siswa itu buru2 pergi.
Hyesong,Hyunri dan Kibum saling melempar pandangan.
***



Hyesong gemetaran,duduk merengkuk di pojok ranjang. Jieun duduk di tepi ranjang menemaninya,sementara Chærin dan Hyunri keluar mencari tahu kronologis kejadian. Satu jam kemudian Chærin kembali dan terengah-engah,Hyesong mengangkat kepala menatapnya.


"Da-ra...Gyu-ri...Park-bomm Sun-bæ" Chærin mengatur ulang nafasnya "Me-reka,di temukan tewas...di ruang pemandian air hangat"

"Apa??" Hyesong+Jieun terperanjat.

"Mereka...tewas tersengat aliran listrik,ada kabel yang jatuh ke dalam bak tempat ketiganya berendam"

Hyesong langsung lemas terasa tak bertulang mendengarnya.

"Tutup pintunya" perintah Hyunri yang baru tiba "Hyesong" duduk dan menggenggam tangan Hyesong yang gemetaran "kugjungma,ada aku"

"Hyung~" bisik Hyesong dengan ekspresi ketakutan.

"Kami ada bersama mu" Jieun memegang pundak Hyesong.

"Kalau sampai ada yang menuduh Mu macam2,Aku akan menghajarnya! Cenayang,Kau tenang saja" Chærin menyingsingkan lengan "tapi,apa ada orang lain yang tahu kelima sunbæ itu mengerjai Mu habis2 an di taman pagi tadi?"

"Hong-ki sunbæ...Aku...sempat berpapasan dengannya tadi dan tatapan itu..."

"Jika Aku di posisinya,Aku pun akan berpikir itu Kau dan meski Hyunri dekat dengan Tæmin Sunbæ ini tidak akan mudah,dua rekannya tewas sekaligus" Chærin memprediksikan.

"Apa...Tæmin Sunbæ bertanya sesuatu pada Hyung?"

"Anee" Hyunri menggeleng.





Jenazah Dara,Gyuri dan Parkbom di semayamkan dalam Hyesông Museum menunggu ambulans datang,sementara jenazah Minhyuk dan Junghoon sudah di pulangkan ke kediaman masing2.


Kuartet Jessica tak mau kalah. Mereka pun mencari tahu apa kematian ini ada hubungannya dengan Hyesong dan The Witch Kuartet.


Tæmin menemani Hongki di klinik. Hongki masih tampak shock. Gambaran kejadian itu masih terus muncul di otaknya.

Dalam Dewan Sekolah juga terjadi perpecahan karena adanya beda pendapat menanggapi rentetan kematian yang terjadi di sekolah. Changmin terus mengusulkan agar untuk sementara siswa di liburkan sampai penyelidikan selesai,namun Yunho dan beberapa anggota dewan sekolah mentah2 menolak usulannya.
***




Keesokkan harinya jenazah Dara,Gyuri dan Park Bomm di pulangkan. Semalam suasana di sekolah terasa mencekam,namun pagi ini terlihat mulai normal kembali. Beberapa murid masih tertarik membicarakan 2 kecelakaan yang menewaskan 5 murid kemarin. Jika kematian Minhyuk dan Junghoon di nyatakan murni kecelakaan,lain halnya dengan kematian Trio Dara. Namun seperti sebelumnya,penyelidikkan masih mengambang.


Seunghyun menguraikan informasi yang baru Ia dapatkan,namun Hyesong tampak acuh dan melamun.

"Hyesong!" bisik Jieun sembari menggoyang bahu Hyesong.

"Aa! Iya,ada apa?" Hyesong sadar dari lamunannya "Apa yang Aku lewatkan?" Jieun dan Seunghyun kompak menggelengkan kepala dengan ekspresi heran. "Mianhæ" bisik Hyesong seraya membetulkan letak kaca matanya.

"Kau memikirkan sesuatu atau menemukan sesuatu?" tanya Seunghyun.

"Iye...belakangan ini sering sekali Aku bermimpi di sa'at tidak tidur"

"Mwo??" Jieun+Seunghyun kompak.




"Apa Kim Hyesong yang menyuruh Kalian kemari?" Hongki tampak tak senang ketika Chærin dan Hyunri datang menjenguk.

"Animnida,ini inisiatif Kami sendiri" Hyunri menunjukkan senyum terbaiknya "Sunbænim,Kami turut prihatin atas kejadian kemarin"

Hongki langsung membuang muka mendengarnya.

"Aku tahu sa'at ini Sunbænim pasti sangat membenci Kami terlebih Cenayang,maksud Ku Hyesong" Chærin mulai bicara

"Jika Aku ada dalam posisi Sunbæ,Aku pun pasti akan berpikir begitu,tapi Kami kemari hanya ingin bilang bukan Cenayang pelakunya"

Hongki menatap Chærin tajam dengan mata lelahnya "Jika Aku percaya,apa Dia akan melepaskan Aku dan tidak membunuh Ku?"

"Sunbænim!" Hyunri dengan nada meninggi.

"Mereka yang mati kemarin adalah mereka yang berbuat jahat pada Hyesong,apa Kalian pikir ini hanya kebetulan?"

Ucapan Hongki membuat Chærin dan Hyunri diam tak berkutik.

"Katakan saja padanya Aku akan tutup mulut" Hongki berbaring membelakangi keduanya.




"Melihat kejadian seperti menonton sebuah film?" Seunghyun mengulangi ucapan Hyesong.

"Nee,nyata sekali di hadapan Ku...Kim Hyejin,Paman Junsu juga siswa dan siswi cantik itu"

"Kau ingat wajahnya?" sela Jieun "Kita cari saja seperti waktu itu"

"Aku setuju!" Seunghyun mengangguk.
***



Dara,Gyuri dan Park Bomm terlihat asik bersenda gurau sambil berendam di kolam air hangat sebelum akhirnya kabel beraliran listrik itu jatuh ke dalam kolam dan merenggut nyawa ketiganya.
Hyesong terbangun,nafasnya terengah-engah dan wajah pucatnya basah penuh keringat. "Ada yang sengaja memasukkan kabel itu,tapi...tangan siapa itu??" gumam di hatinya.
***



"Kau banyak diam belakangan ini" Yoona duduk dan merangkul Jessica "Pasti rindu sekali pada Jonghyun Sunbæ..." mengelus bahu Jessica yang segera tersenyum kecil "Kau juga Tiff" beralih menatap Tiffany.

"Menyebalkan sekali Tæmin lebih memilih salah satu penyihir dari The Witch Kuartet itu daripada Aku!" jawab Tiffany kesal.

"Siapa?" sela Yuri.

"Jung Hyunri"

"Jung Hyunri?? Gadis yang jadi pasangannya waktu itu??" Tiffany mengangguk mengiyakan "Wah,jangan2 Tæmin jatuh cinta pada pandangan pertama"

"Bukannya dulu Tæmin gencar mencari tahu tentang Hyesong?" sahut Yoona.

"Apa Kalian tidak takut?" tanya Jessica tiba2 "Belum genap 2 minggu ada 7 kematian" suasana jadi hening "...dan anehnya ada pendapat dari anggota dewan guru katanya ini ada campur tangan dari dunia gaib?? Bwahahahaha" tawa Jessica meledak memenuhi biliknya "Di tahun 2010 masih percaya pada hal gaib?? Aneh! Kuno!"

"Tapi bisa jadi kan?" sahut Yoona "Kalian ingat kejadian di lapangan olah raga?"

"Yang katanya ritual pembangkitan itu?" ucap Yuri "Memang benar?"

"Apa Kalian tidak merasa janggal pada rentetan kematian itu?" Tiffany mendadak serius "Minji,Nichkhun Sunbæ dan Kelima murid kemarin lusa..,sampai sekarang Kita tidak tahu kemana raifnya Kamera Minji"

"Aku ingat!" celetuk Yuri "Malam itu Nichkhun Oppa sempat bilang akan ke klinik"

"Apa itu artinya Sunbæ menemui Hyesong dan Hyunri?" tebakan Yoona.

"Malam itu...sebelum tewas terjatuh dari atap...Minji membantu Kita memanggil Hyesong dan Hyunri,apa..."

"Apa ini ada hubungannya dengan Mereka?" sela Yuri.

"Diam2 Aku memperhatikan Curious Way,Kim Hyesong bukan gadis biasa,Aku rasa Dia itu benar2 indigo" jelas Yoona.

"Bisa saja itu hanya karangan hasil khayalannya saja kan?" sahut Jessica "Jangan terlalu mempercayai isi blog itu!"

"Bagaimana Ia bisa menciptakan pembunuhan seperti ini?" Yuri memikirkan sesuatu di otaknya.

"Kalau itu benar,berarti Kita akan jadi korban selanjutnya hahaha" Jessica terbahak "Sudahlah! Berhenti berfantasi!"
***



"Chærin,Kau serius?" Hyunri memegang lengan Chærin "Sudahlah hentikan"

Chærin menatap tajam Hyunri yang berdiri di hadapannya "Apa Aku terlihat bercanda?!"

"Aku tahu,tapi Jæjin menjauhi Mu juga,Aku khawatir akan tambah parah"

"Jæjin sepupu Ku dan Hyesong teman Ku,Aku tidak bisa mempercayai keduanya ataupun mencurigai keduanya!"

"Jadi...secara tidak langsung diam2 Kau juga mencurigai Hyesong memang ada hubungannya dengan kematian2 itu?? Dan Kau melakukan ini karena takut nantinya Jæjin juga akan mati??"

"Aku tidak tahu! Aku baru mengenal Cenayang dan Jæjin..." diam sejenak "...Aku tidak tahu harus berbuat apa?!"
"Lalu??"

"Lalu?!"

"Iya!! Lalu.."

"Lalu apa maksud Mu?!" keduanya saling berpandangan.

"Hah~ Aku paham sekarang" Hyunri mengangguk "Jadi sebenarnya Kau juga tidak yakin pada Hyesong?? Kau curiga benar Dia pelakunya kan??"

"Hyunri~"

"Tidak apa-apa,dari awal Kau memang tidak suka padanya yang selalu kau panggil CE-NA-YANG! Harusnya Kau tidak perlu pura-pura mendukung Kami seperti itu"

"Hyunri,Kau salah paham" tapi Hyunri tetap menatapnya tajam "Aku hanya mengkhawatirkan Jæjin juga Hyesong...Aku mau Kau temani Aku menemui Jæjin karna waktu itu Kau bersama Cenayang kan?"


Keduanya di sambut dingin oleh Jæjin. "Jadi Dia menyuruh Kalian berdua?!"

"Anee,bahkan Hyesong tidak tahu perihal surat ini" jawab Hyunri santai. Belum sempat Jæjin menjawab Hyunri sudah memarahinya habis-habisan,Chærin sampai melongo karenanya. "Kau itu! Seperti tidak pernah mengenal Kami saja sebelumnya,dasar kekanak-kanakan sekali!"

"Aa...Aku..." Jæjin jadi bingung mau bicara apa "Aku hanya ingin memastikan saja"

"Memastikan kalau Hyesong benar pelakunya? Kalau itu benar maka hati2 korban berikutnya adalah Kau,Lee Jæjin! Aku yakin itu!"

"Hyunri! Kau sengaja menakuti Jæjin?!" bentak Junho "tapi Jæjin benarkah kau menulis surat kaleng pada Hyesong??"

"Haish! Babo!" Hyunri memukul kepala Junho dengan surat di tangannya. "Perlu Kau tahu sa'at kecelakaan itu terjadi,Hyesong ada bersama Ku juga Tæmin dan Kibum Sunbæ,Dia menyanyi untuk Kami"

"Nyanyian mengendalikan arwah" sahut Jæjin.

"Plokk!!" tangan Chærin mendarat di pipi kanan Jæjin dan semua di buat kaget karenanya. "Percuma bicara pada orang ber-IQ rendah seperti Mu! Tadinya Aku akan menjelaskan perihal Cenayang tapi..." menatap Jæjin "Percuma!"

"Kau bahkan membela gipsy itu daripada Aku sepupu mu sendiri"

"Kau saja tidak percaya pada Ku bagaimana Aku bisa percaya pada Mu?! Tindakan Mu memalukan Aku saja!"

"Gawat kalau surat itu di temukan orang lain,dasar Jæjin!" cela Jungshin "Sekarang bagaimana kondisi Hyesong bagaimana?" menatap Chærin dan Hyunri,namun kedua gadis itu malah membuang muka kemudian pergi.
***





"Kau terlalu lelah dan belakangan ini suka berpikir macam-macam jadinya begini" Tæcyeon menasehati Changmin "Kita berada di sini hampir 15 tahun dan tidak pernah terjadi apa-apa,Aku rasa kejadian belakangan ini memang murni kecelakaan"

"Dalam 2 minggu 7 nyawa melayang,Kau masih bisa tenang?"

"Sobat!" menepuk pundak Changmin "Yang sudah mati tidak bisa bangkit lagi,sebaiknya Kau istirahat,jangan terus terjaga seperti ini,lihat Kau semakin kurus dan kusut seperti kakek-kakek saja" kemudian pergi.


Changmin duduk terdiam tampak memikirkan ucapan Tæcyeon. Tiba-tiba ponselnya berdering.

"Yoochun??" bisiknya "yeoboseyo?"

"kau sudah tidur?"

"Belum! Kau sudah tahu kan masalah ku?"

"Kau pikir benar ada hubungannya?"

"Entahlah,otak ku kacau!"

"Sudah mencoba menemuinya?"

"Aku..."

"Sudah Ku duga Kau tidak punya nyali melakukannya"

"Seperti kutukan saja bagiku...Mereka semua yang tewas..."

"Ada apalagi?"

"Tidak..."

"Katakan saja"

"Aku rasa ada yang ingin di sampaikan"

"Pada Mu??"

"Emmm"

"Oh~"


Tiba-tiba terdengar suara aneh dari seberang sana dan kurang jelas di dengar Changmin.

"Yoochun...Kau masih di sana?? Yoochun!! Yoochun~aa!!!"

Search This Blog

Total Pageviews