Fan Fiction FF

Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy - Land #53

18:41

   Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy

 


It's about rainbow, love, hate, glory, loyalty, betrayal and destiny.

 

 

. Judul: “Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy”

. Author: shytUrtle

. Rate: Serial/Straight/Fantasy/Romance.

. Cast:

-                  Song Hyu Ri (송휴리)

-                  Rosmary Magi

-                  Han Su Ri (한수리)

-                  Jung Shin Ae (정신애)

-                  Song Ha Mi (송하미)

-                  Lee Hye Rin (이혜린)

-                  Park Sung Rin (박선린)

-                  Song Joongki, L,Joe Teen Top, L Infinite, Jung Daehyun B.A.P, Jo Jonghwan 100%, Baro B1A4, Jang Geunsuk, Yoo Seungho, Kim Sunggyu Infinite, Choi Joonghun FT.Island, Cho Kyuhyun Super Junior, and many other found it by read the FF.

 

 

Ketika kau melihat pelangi, apa yang ada di benakmu? Tujuh warnanya yang indah atau...? Di sini, di Wisteria Land, kami percaya jika pelangi adalah jelmaan sang Naga. Naga arif dan bijaksana yang selalu mengawasi dan menjaga tanah Wisteria Land. Naga yang pada suatu waktu muncul dengan keelokan wujudnya dengan tujuh warna pelangi. Apa kau juga percaya akan hal ini?

 

Land #53

 

Kenangan masa kecil bersama Putri Ahreum memenuhi benak Joong Ki. Saat gadis kecil itu menggenggam erat tangannya sambil berlari di tengah kebun bunga, lalu bersama-sama merunduk, bersembunyi di balik rimbun bunga perdu untuk menghindari kejaran Ha Mi. Ketika Joong Ki tertangkap Ha Mi, Putri Ahreum tiba-tiba muncul untuk mengebom rumah jaga dan menyelamatkannya, hingga membuat Ha Mi kesal dan merajuk.

Saat pertama kali bertemu dan Putri Ahreum tak ragu mengulurkan tangan padanya dengan wajah dihiasi senyum. Padahal kebanyakan bangsawan istana selalu mencibir dan menganggapnya sebagai aib bagi keluarga kerajaan. Namun, tidak dengan Putri Ahreum. Gadis itu dan keluarganya menyambutnya dengan baik. Ketika Joong Ki berjalan dengan kepala tertunduk karena kesal atas ocehan orang yang mencibirnya, Putri Ahreum tak memintanya untuk mengangkat kepala.

"Tak apa. Menunduk saja. Ucapan mereka tidak penting, karena kita punya dunia sendiri. Aku pun selalu mendengarnya karena aku anak sulung dan perempuan. Mereka sering menganggapku sebagai pertanda buruk dan pembawa sial. Keturunan Raja haruslah laki-laki. Tapi, justru aku yang lahir sebagai anak sulung. Kata Ayah, Abaikan saja! Karena, derajat orang yang gemar menghina dan mencibir itu lebih rendah dari orang yang dihinanya. Tapi, sesekali Orabeoni harus berani mengangkat kepala dan menatap mereka. Orabeoni tahu kenapa mereka bersikap begitu? Karena mereka iri pada keberadaan kita yang lebih beruntung daripada mereka. Mulai sekarang, mari berteman baik dan bersama-sama melawan orang-orang jahat itu. Orabeoni mau, kan?" Putri Ahreum mengulurkan tangan kanannya. Wajahnya cerah, dihiasi senyum lebar dan tulus.

Joong Ki turut tersenyum, lalu mengulurkan tangan dan menjabat tangan Putri Ahreum.

Putri Ahreum memperat genggaman tangannya dan berkata, "Mulai sekarang kita adalah sekutu. Jangan pernah ragu untuk meminta bantuanku ya. Aku pun tidak akan ragu untuk meminta bantuan Orabeoni di saat aku butuh."

Joong Ki tersenyum dan menganggukkan kepala tanda setuju.

"Anee. Kita bukan sekutu. Tapi, kita adalah saudara. Eum? Sekutu sekaligus saudara? Saudara sekaligus sekutu?" Putri Ahreum memiringkan kepala.

Joong Ki tertawa geli melihat tingkah Putri Ahreum. "Kita adalah saudara sekaligus sekutu. Bagaimana?"

"Begitu ya? Baik!"

"Tuan Putri jangan khawatir. Apa pun keadaannya, saya akan tetap berada di sisi Tuan Putri dan mendukung Tuan Putri."

"Harus. Karena kita sama dan kita sekutu."

Joong Ki dan Putri Ahreum tertawa bersama.

Tangan kanan Joong Ki yang menggenggam cawan semakin erat, sedang tatapannya terfokus pada Magi yang juga balas menatapnya. Wajah ayu itu masih dihiasi senyum. Senyum tulus seperti yang ia lihat saat keduanya pertama kali bertemu.

Saat mendengar kabar bahwa Raja dan keluarganya mengalami kecelakaan dan Putri Ahreum dinyatakan hilang, Joong Ki dirundung kesedihan. Ia mendesak ayahnya untuk mencari dan menemukan Putri Ahreum. Namun, pencarian selalu berakhir nihil. Saat ayahnya naik tahta dan ia harus tinggal di istana, semakin ia rasakan kekosongan dan kerinduan itu. Istana yang ia datangi sebelumnya selalu tampak cerah karena keberadaan Putri Ahreum. Namun, saat ia mendapat izin untuk tinggal, matahari dalam istana itu hilang. Membuat istana terasa suram.

Joong Ki belajar dan berlatih dengan keras. Ia ingin menjadi kuat dan berkuasa agar bisa melawan Ratu Maesil dan menemukan Putri Ahreum yang ia yakini masih hidup. Namun, ketika ayahnya meninggal dan ia naik tahta, memiliki kekuasaan pun tak mempermudah jalannya untuk melawan Ratu Maesil dan mencari Putri Ahreum. Walau ia terus melawan, sering usahanya gagal karena banyaknya pejabat negara yang bertindak korup dan mendukung Ratu Maesil.

Ketika pertama kali bertemu Magi, jantungnya dibuat berdetak lebih kencang oleh gadis itu. Senyuman Magi mengingatkan Joong Ki pada senyuman tulus Putri Ahreum. Rasa rindu itu semakin meronta. Ketika bertemu Magi, ia telah dibuat jatuh cinta. Jauh di dalam hatinya, Joong Ki merasa bersalah karena telah berjanji setia pada Putri Ahreum. Hanya karena bertemu gadis cantik bernama Magi, perasaannya teralihkan. Baru ia sadari jika rasa sayang itu telah berubah menjadi rasa cinta dalam diam. Ia merindukan Putri Ahreum yang diam-diam ia cintai. Namun, malam ini Joong Ki mendapati perasaannya tak salah. Ia jatuh hati pada orang yang sama yaitu Putri Ahreum.

Joong Ki menghela napas pelan dan meletakkan cawan di atas meja. Kemudian, ia membalas senyuman Magi padanya. "Orabeoni?? Apa maksudmu menyapaku seperti itu?"

Senyum di wajah Magi sirna. Ia terkejut menerima respon Joong Ki. "Orabeoni..." bisiknya lirih.

Joong Ki kembali menghela napas. Hampir saja ia tersihir dan terbawa suasana. Tak seharusnya ia serapuh itu. Bagaimana jika gadis ini adalah utusan Ratu Maesil. Atau parahnya Ratu Maesil sendiri. Ratu Maesil seorang keturunan penyihir yang memiliki kemampuan sihir. Ratu Maesil bisa memanipulasi manusia biasa sepertinya. Cara itulah yang digunakan Ratu Maesil untuk mengambil alih tugas dokter kerajaan yang ditugaskan ke Hwaseong Academy untuk menjemput Putri Ahreum. Dengan cara itu pula Ratu Maesil berhasil menipu semua orang dengan membawa Hyu Ri ke dalam istana sebagai Putri Ahreum Yang Hilang. Walau ia merasa senang jika benar Magi adalah Putri Ahreum yang asli, tapi ia tak boleh selengah itu.

"Orabeoni tidak mengenaliku?" Magi memburu Joong Ki yang bersikap seolah tak mengenalinya.

"Jangan memanfaatkan perasaanku padamu dengan pura-pura menjadi Putri Ahreum. Kau boleh saja memercayai rumor itu, bahwa Song Hyu Ri adalah Putri Ahreum palsu. Tapi, haruskah kau bertindak sejauh ini?" Walau dadanya dihujam rasa sakit, Joong Ki harus tetap bersikap demikian untuk memastikan gadis di hadapannya lawan atau kawan.

"Jeosonghamnida, jika Orabeoni merasa dimanfaatkan. Aku mempersiapkan malam ini sebagai sekutu yang kembali setelah sekian lama bersembunyi. Aku merasa tersanjung atas perasaan Orabeoni padaku. Aku memang jahat karena memanfaatkan perasaan itu untuk mengatur pertemuan malam ini. Aku tidak mau masuk istana seperti yang Orabeoni tawarkan. Jika sudah berada di dalam istana, aku tidak akan bisa keluar lagi. Ruang gerakku pun akan sangat terbatas. Aku hanya sekutu yang kembali untuk menawarkan sebuah kerja sama."

"Mulai sekarang kita adalah sekutu. Jangan pernah ragu untuk meminta bantuanku ya. Aku pun tidak akan ragu untuk meminta bantuan Orabeoni di saat aku butuh." Suara Putri Ahreum kecil terdengar jelas di telinga Joong Ki.

"Sebagai sekutu, aku datang untuk meminta bantuan Orabeoni. Mari, bersama-sama melawan Ratu Maesil."

Suasana kembali hening selama beberapa saat. Joong Ki hanya diam dan memandang Magi. Melihat sikap Joong Ki, Magi pun memaklumi. Sebagai orang nomor satu di Wisteria Land, pasti selama ini banyak orang yang berusaha memanfaatkan Joong Ki. Wajar jika pemuda itu merasa was-was dan bersikap hati-hati. Terlebih Magi menunjukkan diri dengan memanfaatkan perasaan Joong Ki yang sedang jatuh hati padanya. Magi tak kalah jahatnya dari orang-orang yang selama ini berusaha memanfaatkan Joong Ki.

Magi menghela napas pelan. Ia tidak memiliki pilihan lagi. Kalung naga telah hilang dari lehernya, satu-satunya jalan untuk meyakinkan Joong Ki adalah dengan menunjukkan tato naga di tubuhnya. Karena telah sepakat menjadi sekutu, dahulu Magi membagi rahasia tentang tato naga yang menghiasi tubuhnya. Tato naga itu dibuat oleh Willow sahabat mendiang Raja. Mantra pelindung yang ditulis dalam bentuk tato naga di tubuh Magi untuk melindunginya dari Ratu Maesil dan para penyihir hitam.

"Kalung yang bisa membuktikan bahwa aku adalah Putri Ahreum yang asli ada pada Hyu Ri. Tapi, aku masih punya satu bukti. Aku harap, Orabeoni masih mengingat tentang hal ini. Karena dulu aku pernah membagi cerita ini pada Orabeoni." Magi berusaha meyakinkan Joong Ki.

Joong Ki terkejut mendengarnya. Ia tahu selain kalung naga, bukti lain tentang Putri Ahreum adalah tato naga. Kebanyakan orang hanya tahu tentang kalung naga dan tato. Tapi, hanya orang dekat Raja yang tahu tentang tato di tubuh Putri Ahreum adalah tato naga. Ia beruntung mengetahui hal itu karena Putri Ahreum membaginya sendiri.

"Melihat sikap Orabeoni, jika aku menghadirkan Choi Jin Hyuk Ajushi pun belum tentu Orabeoni akan memercayainya. Padahal, Ratu Maesil tidak akan bisa menyamar jadi dua orang secara bersamaan, kan?" Magi beranjak dari duduknya dan mendekati Joong Ki.

Melihat Magi berjalan mendekat padanya, detak jantungnya semakin meningkat. Apa yang akan kau lakukan? Ia hanya bisa bersuara dalam hati.

"Jika Choi Jin Hyuk di sini, aku harus menghilang. Atau, jika aku di sini, Choi Jin Hyuk Ajushi yang menghilang. Begitulah jika aku adalah Ratu Maesil." Magi sudah duduk dekat di samping kanan Joong Ki. Menghadap pada Joong Ki. Ia tersenyum menatap Joong Ki yang berusaha mengabaikannya.

"Bibiku memang bisa mengubah penampilannya menjadi orang lain, tapi tidak bisa menggandakan dirinya sendiri atau mengubah orang lain untuk berpenampilan seperti yang ia mau." Magi menatap Joong Ki lurus-lurus walau pemuda itu tak mengalihkan pandangan padanya. Magi menghela napas dan mengubah posisi duduknya jadi membelakangi Joong Ki.

Walau tak mengalihkan pandangan pada Magi, Joong Ki bisa mengetahui apa yang dilakukan Magi karena gadis itu berada dekat di samping kanannya. Magi kini duduk memunggunginya. Membuat detak jantungnya terus meningkat. Hentikan! Apa yang akan kau lakukan! Suhu tubuhnya pun turut meningkat.

Kedua mata sipit Joong Ki terbelalak, jantungnya pun seolah terjun bebas ke lantai ketika ia menyadari Magi menanggalkan Jeogori (bagian atas hanbok) yang dikenakannya. Joong Ki mengepalkan kedua tangannya dan memejamkan mata.

Tak mengetahui reaksi Joong Ki, Magi yang telah melepas Jeogori menyingkirkan rambut panjangnya yang digelung sebagian. Karena rambut yang terurai itu menutupi punggungnya. "Tolong jangan menutup mata dan lihat kemari." Pinta Magi tanpa mengubah posisi tubuhnya. "Jika Orabeoni benar sekutuku yang dulu, pasti Orabeoni mengenali tato ini."

Kedua tangan Joong Ki yang mengepal gemetaran. Kedua matanya pun masih terpejam. Magi telah bertindak sejauh ini. Ia merasa bersalah karena terlalu mencurigai sekutunya yang baru saja kembali usai menyembunyikan diri. Setelah menguatkan hati, Joong Ki pun membuka mata dan menoleh ke arah kanan. Magi masih duduk memunggunginya. Bagian atas punggung Magi yang putih menyambut pandangan Joong Ki. Ada tato naga menghiasi tubuh Magi. Sama persis seperti yang pernah diperlihatkan Putri Ahreum kecil padanya.

Joong Ki terdiam menatap tato naga di tubuh Magi. Gadis ini benar adalah Putri Ahreum yang ia rindukan. Putri Ahreum yang selama ini ia cari. Mendapati kenyataan itu, dadanya dihujam rasa sakit tak tertahankan hingga membuatnya menitikan air mata.

Tangan kanan Joong Ki bergerak, hendak menyentuh tato naga di tubuh Magi. Tubuhnya merasa kaku ketika tiba-tiba ia mendengar bisikan suara. Suara wanita itu mendorong Joong Ki untuk tak membuang kesempatan karena Magi telah menyerahkan diri padanya. Bahkan, suara itu meyakinkan Joong Ki bahwa gadis di hadapannya adalah miliknya.

Aroma vanila berpadu dengan kayu amber yang menguar dari tubuh Magi menyerang indra penciuman Joong Ki. Membuatnya menelan ludah ketika menatap punggung Magi yang putih bersih dan mulus. Ada hasrat menyeruak dalam dirinya. Ingin menjatuhkan ciuman dan mengendus aroma itu lebih dekat. Tersihir, Joong Ki pun mencondongkan tubuhnya ke depan semakin dekat pada punggung Magi. Ia memejamkan mata dan menghirup aroma tubuh Magi yang mengeluarkan aroma vanila berpadu kayu amber. Sedikit saja, ia akan sampai dan mencumbu tubuh yang begitu menggodanya itu. Sedikit lagi. Joong Ki tak menolak keinginan itu dan terus bergerak mendekati punggung Magi.

"Yang Mulia! Yang Mulia! Hal buruk telah terjadi! Yang Mulia! Aku mohon keluarlah!"

Suara Su Ri yang berteriak membuat Joong Ki tersentak kaget dan membuka mata. Di saat yang sama, Magi beranjak dari duduknya sembari menyambar Jeogori yang tergeletak di atas lantai dan memakainya kembali. Joong Ki memaki dirinya sendiri yang hampir saja mencumbu Magi. Ia mengumpat dalam hati, lalu bangkit dari duduknya dan mengikuti Magi yang berjalan menuju pintu.

***

 

Fan Fiction FF

Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy - Land #52

04:48

  Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy

 


 

It's about rainbow, love, hate, glory, loyalty, betrayal and destiny.

 

 

. Judul: “Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy”

. Author: shytUrtle

. Rate: Serial/Straight/Fantasy/Romance.

. Cast:

-                  Song Hyu Ri (송휴리)

-                  Rosmary Magi

-                  Han Su Ri (한수리)

-                  Jung Shin Ae (정신애)

-                  Song Ha Mi (송하미)

-                  Lee Hye Rin (이혜린)

-                  Park Sung Rin (박선린)

-                  Song Joongki, L,Joe Teen Top, L Infinite, Jung Daehyun B.A.P, Jo Jonghwan 100%, Baro B1A4, Jang Geunsuk, Yoo Seungho, Kim Sunggyu Infinite, Choi Joonghun FT.Island, Cho Kyuhyun Super Junior, and many other found it by read the FF.

 

 

Ketika kau melihat pelangi, apa yang ada di benakmu? Tujuh warnanya yang indah atau...? Di sini, di Wisteria Land, kami percaya jika pelangi adalah jelmaan sang Naga. Naga arif dan bijaksana yang selalu mengawasi dan menjaga tanah Wisteria Land. Naga yang pada suatu waktu muncul dengan keelokan wujudnya dengan tujuh warna pelangi. Apa kau juga percaya akan hal ini?

 

Land #52

 

L.Joe tahu jika orang tuanya adalah sahabat mendiang Raja, karena keduanya telah membagikan tentang hal itu saat ia masuk usia remaja. Bagi orang tuanya, hidup mereka bukanlah milik mereka sendiri. Melainkan ada hak milik Raja di dalamnya. L.Joe kesal akan hal itu. Baginya, hidupnya adalah miliknya sendiri.

Suatu ketika L.Joe terlibat cek-cok dengan sang ayah karena ia mengetahui ayahnya berhubungan dengan Lesovik. Ayahnya menjadi salah satu donatur yang mendukung aktivitas Lesovik. Lagi-lagi hal itu membuatnya kesal. Lesovik hanya organisasi tanpa arah yang mendukung keberadaan hantu, begitu menurutnya. Karena ia meyakini jika Putri Ahreum sudah meninggal bersama Raja dan Ratu. Desas-desus tentang keberadaannya yang masih hidup hanyalah akal-akalan Lesovik untuk membuat goyah pihak Ratu Maesil.

Sebelum pergi, Ayah L.Joe memberi perintah padanya untuk mengunjungi Jalan Elder Flower dan melihat gadis pendongeng di sana. Menurut ayahnya, gadis itulah yang sedang diperjuangkan keluarganya dan Lesovik saat ini. Penasaran, L.Joe pun pergi. Ia menemukan Magi di sana. Bayangannya tentang sosok putri hancur. Magi bukanlah gadis cantik bak putri dalam dongeng. Namun, gadis berambut oranye berkepang dua itu berhasil menarik perhatian dan membuatnya semakin penasaran.

Hari itu L.Joe menjadi penguntit Magi. Selesai menggelar pertunjukan di Jalan Elder Flower, gadis itu pulang menuju Rumah Seni Snowdrop di Kampung Lupin. L.Joe kembali dibuat bingung. Kenapa putri tinggal di kampung seni? Ia bertahan dan menemukan Magi meninggalkan Rumah Seni Snowdrop tak lama kemudian. Ia terus membuntuti hingga membawanya ke Cafe Golden Rod. Karena kafe itu dibuka untuk semua umur, L.Joe bisa masuk dengan mudah. Terlebih statusnya adalah pelajar SMA.

L.Joe mendapat meja nomor delapan. Setelah memesan makanan, ia mengamati sekitar untuk mencari sosok Magi. Namun, pencariannya nihil. Justru Yoo Jae Suk sang pemilik kafe yang menemukannya dan kemudian menemaninya. Yoo Jae Suk adalah salah satu teman dekat ayahnya, wajar jika Jae Suk bisa langsung mengenalinya. Melihat Magi masuk ke dalam kafe ini, ia yakin jika Yoo Jae Suk juga masuk dalam daftar pendukung Raja terdahulu yang kini mendukung Putri Ahreum.

Hari itu Jae Suk berkata, "Kamu sudah datang jauh-jauh kemari, tunggulah sebentar lagi. Kamu pasti akan bertemu dengannya," saat L.Joe hendak pergi. L.Joe sedikit terkejut, tapi mungkin saja ayahnya sudah menghubungi Yoo Jae Suk perihal dirinya yang besar kemungkinan akan menguntit Magi hingga ke Cafe Golden Rod hanya demi menjawab rasa penasaran. Ia sedikit kesal karena ayahnya bisa menebak apa yang akan ia lakukan. Tapi, itu bukan hal aneh. Karena ia dan ayahnya memiliki sifat yang nyaris sama.

Pengunjung heboh ketika MC naik ke atas panggung dan menyapa mereka. Di mejanya, L.Joe dan Jae Suk pun ikut menyimak MC. Pengunjung semakin heboh ketika MC menyebutkan Snapdragon yang akan segera mengisi panggung. Tepuk tangan riuh mengiringi panggilan MC yang mempersilahkan Snapdragon naik ke atas panggung. Lima gadis cantik naik ke atas panggung dan mengisi tempat masing-masing, bersiap memainkan alat musik yang sudah ditata di atas panggung.

"Gadis yang posisinya di tengah, dia adalah Bronze Butterfly Snapdragon, Rosemary Magi." Jae Suk berbisik seraya menuding gadis yang mengisi posisi di tengah formasi.

L.Joe terkejut mendengarnya. Rasanya sulit dipercaya jika gadis cantik itu adalah Rosemary Magi yang sebelumnya ia temui di Jalan Elder Flower.

"Dia memang unik. Jika orang lain berdandan agar tampil cantik, tapi tidak dengannya. Dalam keseharian, ia justru berdandan agar terlihat... aneh?" Alih-alih menyebut kata jelek, Jae Suk lebih memilih kata aneh. "Padahal itulah penampilannya yang sesungguhnya. Tanpa make up pun, ia sudah begitu cantik."

L.Joe menyunggingkan senyum di bibirnya, sedang matanya masih terfokus menatap panggung. Benar kata Jae Suk, Rosemary Magi memang unik. Ia pun semakin dibuat penasaran.

Sejak hari itu, L.Joe hampir selalu datang untuk menonton pertunjukan Magi di Jalan Elder Flower dan juga di Cafe Golden Rod. Ia yang memiliki hobi fotografi tak jarang mengabadikan aksi Magi dalam bidikan kameranya. Tanpa ia sadari kebiasaan itu menumbuhkan rasa suka di hatinya pada Magi. Rasa penasaran yang membuatnya semakin ingin mengenal lebih dekat gadis itu. Namun, sayangnya Magi selalu menolak permintaannya untuk bertemu.

L.Joe tersenyum menatap menara air yang berdiri menjulang di hadapannya. Berhenti dan menatap menara itu, membawa ingatannya kembali pada kenangan bagaimana ia mengenal Magi hingga jatuh hati pada gadis itu. Menara air itu pun memiliki kenangan baginya dan Magi. Di atas sana keduanya memulai hubungan dan melepaskan ciuman pertama.

L.Joe menghela napas panjang. Saat ini hubungannya dengan Magi bisa dikatakan sedang tak baik. Sejak datang ke pemakaman, ia belum berbicara sama sekali dengan kekasihnya itu. Ia ingin memberi penghiburan pada Magi, menjadi seseorang yang tetap berada di sisinya di saat suka maupun duka. Namun, saat ia berusaha, ia merasa Magi sengaja menghindarinya dengan bersikap bungkam dan acuh tak acuh padanya.

Tak ingin membuat Magi merasa tak nyaman, ia pun memutuskan memberikan waktu bagi Magi. Ia tahu Lee Jun Ki adalah anggota Lesovik. pasti hal itu sangat memukul Magi. Namun, saat ini dia di sini, di kebun maha besar milik keluarganya atas perintah sang ayah, ada rasa aneh yang saat ini bergemuruh di dalam dadanya. Ia takut tidak akan bisa bertemu Magi lagi setelah ini. L.Joe menghela napas panjang dan menaiki tangga menara air. Sesampainya di atas, ia memejamkan mata dan menghirup udara segar pegunungan dalam-dalam. Rongga dadanya terasa sangat sejuk, tapi tak bisa memberikan ketenangan di hatinya. Ia membuka mata dan lagi-lagi menghela napas panjang.

L.Joe duduk dan mengeluarkan ponsel dari sakunya. Tak ingin menahan diri lagi dan menghubungi Magi. Tersambung, tapi Magi tak kunjung menerima panggilan itu. Mencoba lagi dan lagi, hasilnya tetap sama. Membuatnya kesal hingga mengembuskan napas dengan kasar. Jari-jarinya dengan cepat mengetik dalam ponselnya dan tanpa pikir panjang mengirimkannya pada Magi.

Usai mengirimkan pesan, L.Joe termenung sejenak. Ia memiringkan kepala, menimbang apakah tindakannya benar atau salah. Lekas ia gelengkan kepala untuk mengusir keraguan di benaknya. Harusnya tak boleh memakai ponsel seperti ini kan? Karena bisa saja informasinya diretas. Namun, ia tak punya pilihan. Lagi pula nanti malam ia akan kembali. Ia tak mau saat kembali Magi bersikap acuh tak acuh padanya. Ia menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan cepat. Ia yakin tindakannya tidaklah salah.

***

 

Search This Blog

Total Pageviews