Tradisi Yang Hanya Dijumpai Pada Bulan Ramadan
21:19
Tradisi Yang Hanya Dijumpai Pada Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah bulan yang paling ditunggu oleh umat islam. Tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Seluruh umat islam di dunia merayakan hadirnya bulan kesembilan dalam kalender islam tersebut dengan menjalankan puasa selama sebulan penuh. Perayaan yang hadir satu kali dalam setahun ini memiliki beberapa tradisi.
Berikut beberapa tradisi yang hanya bisa kita jumpai di bulan Ramadan.
1. Haul akbar
Lima belas hari menjelang Ramadan, ada tradisi bernama haul akbar. Masyarakat desa, terutama kaum pria kerja bakti membersihkan makam. Lalu, di mushola-mushola digelar khataman yaitu pembacaan Al-quran 30 juz.
Selain itu, masyarakat desa menggelar tahlil bersama di makam. Untuk mendoakan kerabat yang sudah meninggal.
2. Tradisi mencuci perlengkapan beribadah
Salah satu tradisi yang biasa dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan Ramadan adalah mencuci perlengkapan ibadah di mushola atau masjid.
Menjelang bulan Ramadan, tempat-tempat berupa sumber mata air atau sungai pasti ramai. Karena banyak masyarakat yang berkumpul untuk mencuci perlengkapan ibadah di mushola dan masjid seperti karpet dan sajadah.
Hal ini dilakukan agar ketika Ramadan tiba, orang-orang bisa beribadah dengan nyaman.
3. Megengan
Megengan biasanya digelar pada H-1 Ramadan. Megengan adalah selamatan atau syukuran untuk menyambut Ramadan. Selain sebagai wujud rasa syukur karena kembali dipertemukan dengan Ramadan, tradisi ini juga digelar untuk mendoakan sanak saudara yang sudah meninggal.
Pada masa lampau, tradisi megengan dilakukan dengan selamatan dan saling mengantar makanan kepada tetangga sekitar. Beberapa tahun terakhir, megengan digelar dengan cara lebih simpel. Warga membawa satu hantaran dalam satu wadah yang sekiranya cukup untuk dimakan satu keluarga ke mushola. Lalu, diadakan tahlil bersama. Hantaran dibagikan kembali pada warga dengan cara acak. Dilakukan dengan cara seperti ini untuk meminimalisasi terbuangnya makanan karena seluruh warga mengadakan saling tukar hantaran.
4. Sahur, puasa, dan berbuka
Tradisi paling utama dari Ramadan yang dilakukan oleh seluruh umat islam di dunia adalah berpuasa. Tradisi yang mengikutinya adalah sahur dan berbuka.
Jika pada bulan lain menjalankan ibadah puasa sunah sendirian, pada bulan puasa, kita menjalankan ibadah puasa bersama keluarga. Menjalankan makan sahur dan berbuka puasa bersama. Tradisi yang dapat mempererat hubungan dalam keluarga.
5. Tarawih
Salah satu tradisi yang membuat mushola-mushola dan masjid menjadi ramai saat Ramadan adalah tradisi salat tarawih. Salah tarawih adalah ibadah salat sunnah yang khusus dilakukan pada bulan Ramadan.
Walau bisa dilakukan sendirian di rumah, mayoritas orang memilih berjamaah di mushola atau masjid.
6. Tadarus
Salah satu tradisi yang hanya bisa kita temui saat Ramadan adalah tadarus. Saat Ramadan, kita akan mendengar lantunan merdu pembacaan ayat-ayat suci Al-quran dari mushola dan masjid.
Tradisi ini digelar setiap hari selama bulan Ramadan. Umumnya pada pagi hari setelah salat subuh, sore hari setelah salat ashar, dan malam hari setelah salat tarawih. Tradisi ini dilakukan oleh pria dan wanita tanpa batasan usia. Jika sudah bisa membaca al-quran dengan baik dan benar, siapapun boleh ikut tadarus.
7. Tradisi jalan pagi, bazar, dan petasan
Selama bulan Ramadan, jalan-jalan utama selalu ramai karena ada tradisi jalan pagi setelah jamaah salat subuh. Biasanya, orang-orang akan langsung turun ke jalan setelah selesai melaksanakan jamaah salat subuh di mushola atau masjid. Jadi, jangan heran jika melihat perempuan-perempuan dan wanita-wanita bermukena berkeliaran di jalan.
Jika para orang tua hanya jalan pagi saja, berbeda dengan anak-anak. Terutama anak laki-laki. Mereka turut menjalankan tradisi jalan-jalan pagi setelah jamaah pagi, plus membawa petasan untuk dinyalakan sambil berjalan-jalan. Tak jarang dari mereka yang berbuat usil dengan melempar petasan pada pejalan kaki lain. Yang takut petasan sebaiknya menghindar ya.
Bazar Ramadan yang digelar setiap sore. Tujuan ngabuburit. Berbelanja takjil dan masakan, bahkan jajanan untuk berbuka puasa.
8. Menjemput Lailatul Qadar
Pada sepuluh hari terakhir Ramadan, umat islam berlomba-lomba untuk beribadah. Dengan harapan mendapatkan berkah dari malam Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Diyakini Lailatul Qadar ada pada salah satu malam pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Karena itu, umat islam berlomba-lomba untuk mendapatkan berkah dari malam Lailatul Qadar. Pada sepuluh hari terakhir, masjid akan selalu ramai sejak Maghrib. Pada sepertiga malam terakhir (biasanya dimulai pada pukul satu dinihari) dilakukan salat malam, lalu berdzikir dan berdoa bersama.
9. Selamatan di bulan Ramadan
Slametan malem selikur dan malem songo. Syukuran atau selamatan ini biasa digelar pada malam ke 21 (malem selikur) dan sehari menjelang lebaran atau malam terakhir Ramadan. Tradisi ini sama seperti megengan. Hanya saja waktunya digelar pada malam ke 21 dan satu malam sebelum lebaran.
10. Zakat fitrah
Sama seperti puasa, hal yang wajib dilakukan umat islam saat bulan Ramadan adalah zakat fitrah. Umat islam, baik pria maupun wanita wajib mengeluarkan zakat fitrah pada bulan Ramadan.
11. Takbiran
Pada malam terakhir Ramadan yang juga menjadi puncak perayaan, masyarakat menyambut datangnya 1 Syawal dengan mengadakan takbiran bersama di mushola-mushola dan masjid. Tidak hanya itu, ada tradisi takbir keliling dengan berjalan kaki dan membawa obor. Malam semakin meriah dengan digelarnya nggredek mercon. Yaitu menyalakan banyak petasan di malam terakhir Ramadan.
Demikian 11 tradisi yang hanya bisa kita jumpai saat bulan Ramadan. Adakah tradisi yang sama?
Tempurung kura-kura, 07 Mei 2019.
- shytUrtle -
0 comments