Markas Sarang Clover Disambangi Goblin

03:15

Markas Sarang Clover Disambangi Goblin


Ingatkah kalian pada Cermis - Penampakan Nggak Ikut Libur Puasa? Tahun ini markas kembali mengalami kejadian itu.

Sebenarnya walau bulan Ramadan memang ada hal creepy yang menyambangi markas. Terlebih ketika Tunjung berada di markas. Hal-hal creepy tersebut pasti akan terungkap. Pun demikian dengan kejadian dua hari yang lalu.

Ketika aku mengatakan, "Ini pasti gara-gara ada kamu di markas. Makanya mereka pada menampakan diri!"
Tunjung mengelak dengan berkata, "Nggak lah. Kamunya aja yang nggak bisa lihat mereka. Aslinya emang mereka sering berkunjung ke markas walau aku nggak ada."

DEG!

We-te-ef banget kalau kenyataannya kayak gitu. Kan jadi mengurangi nyali pas lagi bersendirian di markas! Heuheuheu...

Selasa, dua hari yang lalu kami berbuka puasa bersama di markas—aku dan Tunjung. Selesai berbuka dan membereskan segala peralatan makan, kami duduk-duduk di ruang tengah menunggu Isya'. Kebetulan ada Tahu Bulet juga. Intinya markas rame malam itu.

Pas lagi ngumpul, Tahu Bulet tiba-tiba ketakutan. Sambil minta gendong, ia menuding ke arah kulkas. Ia mengatakan, "Wedi. Wedi. Wedi." Tahu Bulet ketakutan.

Kami yang ngumpul di ruang tengah pun reflek ikut menatap ke arah kulkas. Tentu saja kami nggak melihat apa-apa di sana. Dan, tentu aja nggak dengan Tunjung. Kami kepo, ingin tahu apa yang ada di sana hingga membuat Tahu Bulet ketakutan.

"Ada apaan sih?" Tanyaku kepo.
Tunjung yang duduk bersila di atas lantai, fokus menatap kulkas.
Aku pun menunggu. Biasanya kalau Tahu Bulet sampai ketakutan, wujud makhluk astral yang dateng pasti ngeri. Pengalaman pas markas disamperin kolong wewe kan macem gitu reaksi Tahu Bulet. Ketakutan banget.
"Apa yang dateng?" Aku kembali bertanya pada Tunjung.
"Apa sih itu namanya, goblin ya?" Tunjung akhirnya buka suara.
"Yang kayak gimana?"
"Yang ijo kecil itu lho! Kayak di Lord Of The Ring."
"The Lord Of The Ring? Iya, ada goblin. Telinga runcing? Eh, lebar, giginya runcing."
"Iya. Telinga lebar."
"Hidung panjang?"
"Dia nggak punya hidung malahan."
"Ngapain ke sini?"
"Tau!"
"Di mana dia sekarang?"
"Itu malah jongkok di depan kulkas."
"Waduuu."



Tahu Bulet yang ketatukan ngajak masuk ke dalam tempurung kura-kura, ke dalam kamarku. Kami pun membubarkan diri, aku dan Tahu Bulet masuk ke kamar. Meninggalkan Tunjung sendirian di ruang tengah.

"Aduh U! Iki seng teko tambah sangar!" Ujar Tunjung dari ruang tengah. Katanya, ada lagi yang datang dan lebih menyeramkan.
"Apaan?" Aku pun penasaran.
"Parah deh! Sangar bener!"
"Apaan sih?"
"Nggak bisa aku sebutin! Dia di sini. Kamu diem di kamar dulu ya. Jangan keluar. Aku halau dia biar di ruang tamu aja. Nggak sampai ke sini."
"Oke."

Tunjung kembali diam. Aku ikutan deg-degan. Kalau Tunjung sampai ndak sebutin wujudnya, pasti genting banget. Kalau udah gini, aku pun nggak berani nanya macem-macem.

Setengah jam kemudian, Tunjung udah ngebolehin kami keluar kamar. Kami pun balik ngumpul di ruang tengah.

"Masih di sini mereka?" Tanyaku. "Apaan yang sangar?"
Tunjung pun membisikan wujud makhluk yang datang ke markas setelah goblin.
"Njir! Serem banget! Eh, aku jadi ngebayangin wujudnya dia. Kondisi terakhirnya pasti kayak gitu. Ngapain dia ke sini? Masa yang itu sih?"
"Bukan."

Maaf ya. Untuk bagian itu belum dapat izin untuk dipublikasi. Intinya percakapan kami kayak di atas itu.

Lagi-lagi bulan Ramadan, penampakan nggak libur. Walau katanya setan pada di kerangkeng waktu puasa, tapi masih ada aja penampakan. Emang penampakan itu setan??

Kalau goblin ini yang dateng ke markas, nggak bakalan takut yak. Kekeke. Om Goblin yang cakep.



Tapiii goblin ini yang nyambangin markas. Ngeri banget kan!!! Heuheuheu...



Lagi-lagi, Penampakan Nggak Ikut Libur Puasa.


Tempurung kura-kura, 16 Mei 2019.
- shytUrtle -

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews