Tips Berpuasa Bagi Penderita GERD.

20:57

Tips Berpuasa Bagi Penderita GERD.



Datangnya bulan suci Ramadhan tentu menjadi suka cita bagi umat Islam. Sekali dalam setahun umat Islam diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh saat bulan Ramadhan tiba. Sayangnya dalam momen bahagia yang paling dinanti ini, ada sebagian orang yang tidak bisa turut berpuasa karena sakit. Khusus bagi penderita GERD, momen puasa bisa menimbulkan rasa galau. Khawatir antara bisa ikut berpuasa atau tidak.

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah salah satu penyakit saluran pencernaan. Dikatakan GERD apabila terjadi kenaikan asam lambung atau terkadang isi lambung naik kembali ke esofagus (refluks) sehingga menyebabkan penderita merasa mual bahkan muntah. Gejala lain yang turut menyertai adalah nyeri di ulu hati, mulut terasa pahit, rasa panas di tenggorokan dan dada. Bahkan, pusing dan kliyengan. Dengan banyaknya sensasi yang ditimbulkan dari GERD, tentu saja membuat penderita seringnya merasa takut untuk berpuasa.

Sebagian penderita GERD atau penderita GERD yang masih parah memang beberapa tidak diwajibkan berpuasa. Karena, salah satu terapi yang harus di jalankan adalah makan sering dalam porsi kecil. Metode ini biasanya diterapkan dengan cara makan setiap dua jam sekali. Dengan metode seperti ini, tentu saja penderita tidak bisa menjalankan ibadah puasa.

Namun, ada pula yang menyarankan puasa sebagai terapi penyembuhan. Biasanya diberlakukan pada pasien yang kondisinya sudah membaik.

Bahkan, menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD- KGEH, MMB, FINASIM, FACP, Konsultan Gastroenterologi Hepatologi PB-PABDI, puasa bagi penderita asam lambung sangat disarankan.

Dr. Ari menjelaskan, gangguan asam lambung secara umum dibagi menjadi dua, yaitu fungsional dan organik. 70-80 persen penderita mengalami gangguan asam lambung fungsional, tidak terdapat kelainan apa pun pada lambung, melainkan terjadi karena pola hidup yang buruk.

Menurut Dr. Ari, puasa bisa menjadi media tes untuk menentukan apakah pasien mengalami gangguan asam lambung fungsional atau organik. Jika dalam waktu dua minggu berpuasa gejala sudah membaik, maka itu dikarenakan gangguan asam lambung fungsional.

Puasa pada minggu pertama memang akan terasa sangat berat bagi penderita asam lambung. Namun, pada minggu kedua, lambung akan mulai terbiasa dan aman.

Berikut tips berpuasa bagi penderita asam lambung.

- Saat sahur

Bangun lebih awal. Setelah bangun, perut dalam kondisi kosong, minum segelas air putih hangat. Minum dengan pelan. Lalu, tunggu selama 15-30 menit. Boleh ditambah dengan segelas air madu hangat. Satu sendok teh madu dilarutkan dalam air hangat dan diminum pelan-pelan.

15-30 menit kemudian makan sahur dengan porsi lengkap. Nasi, lauk pauk, dan sayur. Perbanyak protein sebagai lauk. Contoh sahur dengan lauk tahu, tempe, telor. Sayuran berupa kacang-kacangan dan sayuran hijau. Nasi boleh diganti oatmeal.

15-30 menit setelah makan sahur, minum segelas air putih. Sebagai tindakan pencegahan—karena takut perut perih atau mual, lima menit menjelang imsak minum Ranitidine dan segelas air putih. Minum Ranitidine bisa dilakukan pada hari pertama sampai ketiga puasa. Setelah itu lambung akan terbiasa dengan kondisi puasa.

Jangan tidur setelah sahur. Isi waktu dengan sholat tahajud, berdzikir, atau membaca Al-Quran hingga waktu Subuh tiba.

Setelah sholat tubuh, keluar untuk jalan pagi. Cukup 10-30 menit saja. Untuk yang masih dihinggapi sensasi kliyengan, selingi dengan jalan mundur. Jalan mundur efektif untuk melawan kliyengan.

Jangan lupa berjemur. Vitamin D dari sinar matahari sangat baik untuk tubuh.

- Saat berpuasa

Tetap beraktivitas seperti biasa. Jika tubuh sudah mencapai batas kemampuan, ambil waktu untuk istirahat. Boleh tidur siang atau sekedar meditasi.

Sore hari bisa dibuat ngabuburit. Jalan-jalan ke bazar Ramadhan, misalnya. Jalan sebagai olah raga sore, plus cuci mata untuk melepas penat usai seharian bekerja. Selain itu bisa berburu takjil. Hindari takjil dengan bahan santan atau es bagi yang lambungnya belum kuat.

- Saat berbuka

Awali dengan minum segelas air hangat atau air putih suhu ruang. Jangan minum air dingin (air putih yang ditaruh di dalam kulkas) atau air es. Karena bagi lambung yang belum kuat, kadang akan timbul sensasi perut perih.

Kalau kuat, setelah minum air putih hangat, sholat Maghrib dulu. Kalau tidak, boleh makan besar dengan pelan-pelan. Atau, dilanjut dengan buah manis sebagai takjil seperti kurma, pisang, pepaya, melon, garbis/blewah, semangka. Lalu, sholat Maghrib dan makan besar.

Jika setelah taraweh ingin ngemil, sebaiknya ngemil buah atau salad sayur.

Dengan metode seperti di atas, inshaa ALLOH penderita GERD atau gangguan asam lambung tetap bisa menjalankan puasa dengan aman.

Selamat menunaikan ibadah puasa.

Tempurung kura-kura, 06 Mei 2019.
- shytUrtle -

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews