Review Film FALL IN LOVE AT FIRST KISS (2019)

01:31

FALL IN LOVE AT FIRST KISS (2019)


. Native Title: 一吻定情
. Also Known As: Sealed With a Kiss, Mischievous Kiss, A Kiss Token of Love, Yi Wen Ding Qing, Xin Ban E Zuo Ju Zhi Wen, It Started with a Kiss, 恶作剧之吻
. Directed: Frankie Chen
. Starring: Darren Wang, Lin Yun
. Release date: February 14, 2019
. Running time: 122 minutes
. Country: Taiwan
. Language: Mandarin

Zhishu Jiang adalah seorang siswa pandai, sementara Xiangqin Yuan adalah siswi ceroboh yang tak suka belajar. Hari pertama di semester baru, Xiangqin berpapasan dengan Zhishu, si pemuda tampan yang disukai ribuan gadis. Bermula dari sebuah ciuman tak terduga, Xiangqin pun merasakan cinta, walau tak berbalas.



Beberapa orang berkata, orang yang kau suka saat berusia 16 tahun, akan berdampak pada hidupmu selamanya.


Film yang diadaptasi dari dorama Jepang Itazura na Kiss ini adalah film pertama yang saya tonton setelah kurang lebih dua minggu hiatus. Refreshing sejenak setelah ngebut nulis dalam waktu 15 hari. Hehehe.

Berkisah tentang Jiang Zhishu (Darren Wang) dan Yuan Xiangqin (Lin Yun), dua remaja SMA yang sangat bertolak belakang. Zhishu seorang siswa populer di SMA Dunan. Zhishu adalah siswa jenius yang memiliki IQ 200 dan masuk dalam kelas. Kelas paling mewah dan berisi murid-murid pandai. Sedang Xiangqin siswi bodoh yang masuk kelas F.



Suatu pagi di hari pertama sekolah, Xiangqin yang terburu-buru tidak sengaja menabrak Zhishu. Zhishu menolong Xiangqin yang hampir terjatuh di tangga. Dan, secara nggak sengaja keduanya berciuman dalam insiden itu. Zhishu mau meraih ponselnya, eh Xiangqin narik tas Zhishu jadilah mereka berciuman dengan tidak sengaja. Zhishu yang tampan dan cool, membuat Xiangqin jatuh hati setelah nggak sengaja berciuman dengan Zhishu.



Dalam pidato penyambutan murid baru, Zhishu mewakili murid untuk berpidato. Mendengar tentang jeniusnya Zhishu dan segudang presrasinya, Xiangqin makin jatuh hati. Ia pun masuk dalam deretan  gadis yang mengidolakan Zhishu.

Sejak saat itu Xiangqin memendam rasa pada Zhishu. Sedang di kelas F, ada siswa yang sangat menyukai Xiangqin bernama Ah Jin (Kenji Chen).  Ah Jin punya dua kroco yang setia. Dia macem premannya sekolah. Preman ganteng rada alay yang pinter masak. Dia selalu memperhatikan Xiangqin, memasak makanan lezat untuk Xiangqin.

Ketika makan siang, Ah Jin membuat hidangan sea food untuk Xiangqin. Saat itu Ah Jin hendak menyatakan cinta pada Xiangqin. Tapi, Xiangqin justru termotivasi untuk menyatakan cinta pada Zhishu. Xiangqin pun pergi menyusup ke kelas A dengan bantuan dua sohib ceweknya.

Xiangqin yang berhasil menyusup ke kelas A menemukan Zhishu. Ia langsung menyatakan cinta dan memberikan surat pada Zhishu. Sialnya, Xiangqin justru dipermalukan oleh Zhishu dan murid-murid kelas A. Video rekaman Xiangqin menyatakan cinta ke Zhishu jadi viral.

Di saat yang bersamaan, rumah tempat tinggal Xiangqin dan ayahnya roboh. Berita itu sampai diliput di televisi. Xiangqin pun makin dikenal publik dalam citra kurang baik.

Di sekolah, Ah Jin dan teman-teman Xiangqin menggalang dana untuk menolong Xiangqin. Xiangqin yang hendak kabur tidak sengaja tertangkap Ah Jin. Ah Jin pun memintanya turut berorasi. Tapi, Xiangqin menolak. Saat itu, Zhishu lewat dan lagi-lagi merendahkan Xiangqin dan kelas F. Karena kesal, Xiangqin pun bersumpah jika ia bisa setara dengan Zhishu. Xiangqin besrumpah anak kelas F bisa setara dengan kelas A.

Ketika Xiangqin mengutarakan keinginan pada ayahnya untuk cuti sekolah karena masalah ekonomi yang mereka hadapi, sahabat ayah Xiangqin datang untuk menjemput. Keduanya sementara di ajak tinggal di rumah sahabat sang ayah tersebut yang ternyata seorang kaya raya dengan memiliki dua anak yang jenius. Si sulung tak lain adalah Zhishu. Tanpa sengaja Xiangqin dan Zhishu tinggal di rumah yang sama.

Ibu Zhishu senang dengan kehadiran Xiangqin. Bahkan, ia meminta Zhishu dan Xiangqin berangkat sekolah bersama. Zhishu pura-pura setuju, namun di tengah jalan meninggalkan Xiangqin setelah sempat menyampaikan peraturan yang harus dipatuhi Xiangqin.

Zhishu tiba-tiba menemui Xiangqin di sekolah. Alasannya ternyata karena Xiangqin mengirimkan video konyol Zhishu saat ulang tahun mamanya pada Zhishu. Dengan menggunakan video itu, Xiangqin meminta Zhishu membantunya belajar. Takut videonya tersebar, Zhishu pun setuju jadi guru privat Xiangqin. Keduanya belajar bersama di rumah.

Well, saya belum nonton drama versi Jepang atau Korea dari film ini. Tapi, nonton versi Mandarinnya tuh awal-awal sempet membatin, ini film lebay banget yak. Tapiii lebay-nya bikin ngakak pas nonton. Hehehe. Menghibur banget. Walau adegan pertemuan pertama antara tokoh utama pria dan wanita umum banget yaitu nggak sengaja bertabrakan, tetep nggak bikin bosen karena ada sisi unik dan konyolnya.

Cerita juga umum sih ya. Cowok kaya raya yang tampan dan pandai, sempurnalah dan cewek bego yang miskin. But, sama kayak alasan sebelumnya, walau umum tetep asik buat ditonton karena punya sisi unik dan konyol yang sukses bikin gemes, sebel, dan ketawa ndiri.

Peran Ah Jin juga sukses bikin baper. Walau dia seringnya lebay, tapi dia perhatian banget sama Xiangqin. Suka banget adegan Ah Jin berusaha melindungi Xiangqin pas gadis itu sibuk belajar sambil jalan. Trus, suka adegan pas Ah Jin ikutan Xiangqin membuntuti Zhishu yang lagi jalan sama Sha Hui—siswi populer di sekolah yang boleh dibilang couple-nya Zhishu. Tapi, kasihan si Ah Jin apes mulu. Hehehe.




Kena second lead syndrome, as always saya sempet ngarep Xiangqin jadian ama Ah Jin aja. Apalagi pas momen jalan-jalan di hutan tuh. Mereka serasi lho. Ah Jin juga makin cakep pas udah lulus dan kerja di kantin Universitas Dunan. Dia jadi chef gitu deh. Chef tampan. Kekeke.





Film ini mengingatkan saya pada novel The Chronicles of Audy karya Orizuka. Kira-kira visualisasi Audy dan Rex tuh ya kayak Xiangqin dan Zhishu gini. Ceritanya mirip-mirip juga sih. Bedanya, Rex beneran lolos masuk kampus di luar negeri. Nah, kalau Zhishu ini gagal. Bukan karena Xiangqin, tapi karena dia pengen ambil jurusan yang sesuai cita-cita dia.

Kalau menurut saya, film ini kurang menyajikan adegan Zhishu dan Xiangqin di rumah yang bikin Zhishu berubah. Itu mamahnya Zhishu yang ngomong. Tapi, saya justru nggak dapet feel-nya di bagian itu. Mungkin karena sosok Zhishu yang kurang bisa mengekspresikan perasaannya ke Xiangqin aja kali ya.


Dan, apa banget ini film sukses bikin air mata meleleh padahal banyak konyolnya. Kebayang nggak sih, perjuangin cinta pertama bertahun-tahun, tapi ditarik ulur mulu. Sakit. Si cowok kayak punya rasa, tapi selanjutnya nolak. Kadang perhatian, kadang bikin kesel. Jungkir balik tuh dunia Xiangqin. Tapi, dia gagal move on dan tetep cinta sama Zhishu.

Xiangqin adalah sesuatu yang ingin dilenyapkan Zhishu, tapi tidak bisa. Pun tidak bisa ia cerna secara logis. Tapi, ia takut kehilangan Xiangqin. Yo, itu namanya cinta, Le! Kekeke.


Kenapa liat Darren Wang malah keinget mendiang Jjong ya? Heuheuheu. Ada rasa-rasa (?) Yonghwa juga di muka dia. Itu yang jadi mamahnya Zhishu dulu yang jadi putri duyung di film Mandarin yang pernah saya tonton zaman kecil. Seingat saya dulu nama panggungnya Cecilia Chung. Tapi, sekarang jadi Christy Chung. Saya kok suka liat Kenji Chen yak? Kekeke.

Silahkan ditonton. Jalan cerita simpel dan menghibur. Bikin ngakak, tapi bikin nangis juga. Ikutan rasain nyeseknya. Sekian review dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata.


Tempurung kura-kura, 30 Mei 2019.
- shytUrtle -


You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews