¤ FF TVXQ.JYJ,SHINee,2PM - TRIANGLE ¤

23:08

¤ T.R.I.A.N.G.L.E ¤





* Cast:

- Lee Youngie/Yui Kagemiya,Jung Heebyul,Song Hyuri,Park Chaebin,Kim Hyejin/Moon Hyeoseo.

- TVXQ.JYJ,SHINee,2PM



* Genre: Serial/Straight/Horor-Fantasy



* Daftar Istilah:

- Hallow: makhluk 1/2 siluman atau darah campuran.

- Hyõnin: para pejabat tinggi pemegang pemerintahan dalam Utopia.

- Hon: golongan roh gentayangan.

- Saviour: golongan manusia ksatria pembasmi Viper yang tergabung dalam Utopia.

- Utopia: tempat berkumpulnya para ksatria pembasmi.

- Valour: golongan ksatria dari kaum Yowl.

- Viper: siluman golongan hitam yang menggunakan kekuatan goblin dan bertransformasi menjadi makhluk abadi penghisap darah (vampir)

- Voracious: siluman yang telah terinfeksi racun Viper dan menjadi monster yang selalu haus darah dan pemakan daging dan merupakan budak kaum Viper.

- Yowl: golongan siluman putih.













Episode #8







"Kau melihatnya?" tanya Wooyoung.



"Tidak,Aku...Aku tidak tahu,Aku tidak tahu siapa Paman Seunghyo,sama sekali tidak tahu" Youngie terlihat benar menyesal. "Junsu,apalagi yang Kau tahu tentang ini?"



"Tidak ada Nona. Mereka hanya sibuk membicarakan Lee Seung Hyo yang tiba-tiba muncul lalu selebihnya hanya gosip saja"



"Kak Wooyoung,tolong perintahkan orang untuk menyelidiki hal ini"



"Aku sendiri yang akan bergerak"



"Baiklah. Aku pun tidak akan diam"

***









"Lee Seung Hyo muncul di pesta ulang tahun Presiden Utopia?" Jaejoong memastikan.



"Iya,Tuan. Hal ini sudah sangat ramai di bicarakan" Changmin membenarkan.



Jaejoong terdiam dan tampak berpikir. "Kapan Hyesõng Academy akam mengadakan kegiatan out door Mereka?"



"Ada apa gerangan Tuan Penasehat menanyakan hal ini?"



"Tidak. Aku memerintahkan Panglima Taecyeon menyelidiki Pangeran Nichkhun,yang Aku dengar Beliau dekat dengan salah satu murid sekolah itu. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi"



Changmin terdiam sejenak. "Baik,Tuan Penasehat!"



"Sepertinya ada yang ingin Kau tanyakan,Panglima". Changmin tampak ragu. "Katakan saja"



"Ma'af Tuan Penasehat,mungkin ini lancang tapi Saya penasaran untuk apa Tuan Penasehat mendatangkan Putri Vampir dari barat? Apakah benar Tuan Penasehat akan menikahi salah satu dari Mereka?"



Jaejoong menyunggingkan senyum di bibir tipisnya. "Untuk apa Aku menikahi Mereka? Aku mendatangkan Mereka untuk Panglima berdua"



"Kami??" Changmin lalu teringat sesuatu "Tuan?!"



"Dua spesies dari klan terbaik,ada empat kemungkinan. Aku membutuhkan yang terbaik"



"Tuan! Ini menyalahi aturan! Ratu pernah mengatakan Kita tidak boleh menempuh jalan ini"



Mata Jaejoong memerah terlihat sangat marah dan menatap tajam Changmin yang segera berlutut memegang lehernya dan meronta kesakitan. "Jiwa Mu adalah milik Ku! Lakukan apa yang harus Kau lakukan dan berhentilah bicara tentang aturan. Aturan di ciptakan hanya untuk menghalangi kesempurnaan!"











"Hey!" Nichkhun menggoyang tangannya tepat di depan wajah Youngie yang berjalan di sampingnya. Malam ini Youngie menepati janjinya untuk menemani Nichkhun jalan-jalan. Namun sepertinya gadis itu melamun sepanjang perjalanan. "Menyedihkan sekali,bagaimana bisa Kau mengabaikan Aku seperti ini? Jadi,dari tadi Aku mengoceh sendiri? Kau tidak mendengarkan Aku!"



"Hanya beberapa bagian saja yang Aku lewatkan hehe ma'af"



"Aish! Masih berani bicara sejujur itu??"



"Aku kan sudah minta ma'af" mengabaikan Nichkhun yang terlihat kesal dan berjalan mendahului.



"Hey!" berlari kecil menyusul langkah Youngie "Kau baik-baik saja?" menghentikan langkah Youngie dan memegang kedua bahu Youngie kemudian menempelkan keningnya pada kening Youngie.



"Aku bukan anak kecil!" mendorong tubuh Nichkhun "Pangeran pikir Aku demam ya?"



"Kau ini manusia bukan?? Kenapa jantung Mu tidak berdebar kencang waktu Aku mendekatkan wajah Ku pada Mu?"



"Apa? Aish~ Pangeran??"



"Aku benar mengkhawatirkan Mu. Kau disini tapi pikiran Mu di tempat lain,itu membuat Ku merasa aneh"



"Sedari awal ini memang aneh"



"Aneh??"



"Bagaimana tidak,seorang pemburu berjalan beriringan dengan buruannya,berdua berjalan-jalan menikmati malam. Kenapa melakukan ini? Dan kenapa Aku?"



"Kenapa Kau? Karena Aku menyukai Mu sejak pertama kali Aku melihat Mu"



"Benarkah? Sa'at transaksi malam itu ya?"



"Bukan tapi di restoran Phunggyõng"



"Restoran Phunggyõng? Benarkah? Aku tidak tahu"



Nichkhun menceritakan kejadian ketika Ia pertama kali melihat Youngie di restoran Phunggyõng. "Betapa bodohnya Aku mengira gadis itu melambai pada Ku. Aku jadi sedikit kaku ketika Ia seolah berjalan menuju ke arah Ku tapi kenyataannya Aku tertipu. Aku benar-benar pada diri Ku sendiri. Begitulah kejadian malam itu". Nichkhun menunggu reaksi Youngie. Ia berharap gadis itu akan menertawakan kebodohannya malam itu dan sangat yakin Youngie pasti tertawa karena Ia sangat menyukai ekspresi itu.



"Ah~ Aku sama sekali tidak ingat" dengan ekspresi yang terkesan bodoh dan lucu.

Sebenarnya Nichkhun suka melihatnya tapi Ia pura-pura marah. "Aku tidak meminta Mu mengingatnya" sedikit memasang ekspresi masam.



"Hehehe ma'af. Sekarang Kita akan kemana?"



"Lebih baik pulang saja"



"Apa? Pulang? Bukannya Pangeran ingin jalan-jalan?"



"Kau ada di samping Ku tapi Kau mengacuhkan Aku jadi Aku pikir lebih baik pulang saja. Apa untungnya jalan-jalan jika pasangan Ku mengacuhkan keberadaan Ku"



"Hey! Itu bahasa Viper! Jangan main-main,siapa pasangan Pangeran? Viper menyebut pasangan hanya untuk kekasìh atau istri Mereka. Ck! Aku tidak mau jadi pasangan Pangeran. Harusnya Pangeran malu memakai kata itu"



"Malu?? Kenapa??"



"Karena Pangeran Vampir bukan Viper kekeke~"



"Dasar!" menatap senyum Youngie dan ikut tersenyum. "Kenapa tidak mau menjadi pasangan Ku?"



"Jika Aku mau,apa itu bisa? Kucing dan tikus hidup bersama itu sangat tidak mungkin karena suatu sa'at ketika kucing lapar,Dia pasti akan memakan tikus. Itu hukum alam apa bisa Kita menentangnya?"

***







"Kak Yoochun!" Heebyul langsung duduk dan menyela "Di luar sangat ramai di bicarakan,tentang Lee Seung Hyo,Dia kembali muncul di kota ini,sebenarnya apa yang terjadi?"



"Ehem!" Yoochun berdehem merasa sungkan pada Hyuri yang lebih dulu duduk dan ngobrol bersamanya.



Heebyul menatap Hyuri dan mengamati gadis itu. "Ma'af. Pacarnya Kak Yoochun ya?"



"Hush! Dia ini Song Hyuri,Fallen Leaves" Yoochun memperkenalkan.



"Halo. Senang bertemu dengan Anda Nona Jung" sapa Hyuri ramah.



"Dia...Dia Fallen Leaves??" sambil menuding Hyuri.



"Iya. Hyuri,sebenarnya Byul sangat mengidolakan Fallen Leaves"



"Benarkah? Ya,Tuhan. Itu benar-benar membuat Ku tersanjung....terima kasih..."



"Byul ini sangat menyukai karya Mu. Dia mengoleksi setiap tulisan Mu"



"Kak Yoochun!" wajah Heebyul memerah.



"Aku pernah melihat Mu,tapi Jung Heebyul ternyata sangat cantik" puji Hyuri.



"Oh,iyakah?? Maksud Ku Kita pernah bertemu sebelumnya? Dimana? Pantas saja Aku merasa deja vu"



"Kita pernah makan bersama usai Caliptra memenangkan lomba". Heebyul mencoba mengingatnya. "Sudahlah,tidak perlu berusaha mengingatnya seperti itu"



Heebyul tersenyum "Ma'af"



"Dia memang seperti itu,terlalu acuh pada keadaan sekitar dan terlalu asik dengan dunianya sendiri" Yoochun menengahi. "Kenapa tiba-tiba kemari Byul?"



"Aku dengar hari ini Lee Seung Hyo muncul di Bank Utopia dan mengurus hak waris dari harta kekayaan Mendiang Paman Junki,apa Lee Seung Hyo kembali membawa Kak Junho?"









Yunho menutup ponselnya. Baru saja salah seorang anak buahnya menelfon memberitahukan perihal kemunculan Seunghyo di Bank Utopia. Ia menatap keluar jendela menerawang jauh.





Dengan cepat berita ini sampai ke dalam dinding Hyesõng Academy. Cerita semakin berkembang dan banyak gosip bermunculan tentang akan bangkitnya kembali klan Hyõnin Trisula"

***







"Kakak sudah mendengarnya juga" Youngie ketika berkunjung ke rumah Junsu.



"Ini seperti virus flu di udara,dengan mudah menyebar dan menjangkit siapa saja. Kemunculan Lee Seung Hyo menimbulkan banyak rumor beredar" sela Kibum.



"Apa yang terjadi di luar sana lebih dari itu. Apa Kakak ingin mendengar cerita yang sebenarnya?"



"Apa Paman Seunghyo datang membawa Junho bersamanya?" Junsu mencoba menebak "Aku hanya menduganya saja"



"Iya!" Youngie sangat yakin "Lee Seung Hyo datang membawa Lee Jun Ho". Suasana jadi hening.



"Kakak,apa Dia juga membawa Tuan Muda Lee Taemin?" Kibum memecah kebisuan. "Kakak,bukankah ini berita bagus? Kakak bisa kembali berkumpul bersama Tuan Muda Junho dan Tuan Muda Taemin"



Junsu dan Youngie kompak menatap Kibum yang terlihat amat bahagia melebihi keduanya. "Lalu apa rencana Mu?" tanya Junsu "Apa Kau akan kembali pada Mereka"



"Tidak! Aku tidak akan kembali pada Mereka"



"Kakak! Kakak sadar pada ucapan Kakak?! Bukankah ini yang selama ini Kakak inginkan?" Kibum benar kaget mendengar jawaban Youngie.



"Awalnya memang begitu tapi Lee Youngie sudah mati. Aku berpikir lebih jauh dan telah memutuskan jalan ini"



"Jalan ini?? Jadi Kakak tidak akan kembali pada keluarga Lee dan membiarkan Mereka berjuang sendiri?"



"Aku akan tetap mendukung Mereka sebagai langit Ku"



"Kakak! Aku benar tidak paham maksud Mu!"



"Kau telah memikirkan jalan lain?" tanya Junsu. "Apapun itu,Aku akan tetap mendukung Mu"



"Paman Seunghyo,Aku rasa Beliau ingin mengembalikan nama baik Hyõnin Trisula. Sangat janggal jika Beliau kembali membawa Kak Junho tanpa tujuan itu. Aku yakin Paman Seunghyo ingin membersihkan nama Ayah,Paman Seungwoo dan Paman Jaewook dari kata penghianat. Karena itu,Aku akan menjadikan Kak Junsu sebagai langit Ku"



"Ap...apa??"







Youngie kembali pulang dan menyendiri di atap kastil tempat Ia tinggal. Ia menatap langit yang bertaburan bintang. "Sudah berapa lama? Hampir 14tahun bukan? Kakak,apa Kau kembali bersama Kak Jinki dan Taemin kecil Ku? Taemin kecil? Tidak! Dia pasti sudah besar kini,apa Dia setampan Ayah Ku? Hah...Aku sangat ingin menemui Kakak dan menanyakan hal ini langsung tapi...ma'afkan Aku,Kakak"











Heebyul terlalu sibuk dengan sekolah malamnya. Apalagi pelajaran sudah memasuki tahap pertahanan fisik. Belajar bertarung membasmi Viper sangat melelahkan. Ia benar kesulitan dalam tingkat ini. Kembali terjaga dan Ia pun bangkit menyalakan komputer di kamarnya untuk mengunjungi ruang chatting yang lama tak Ia urus. Ada 2 surat masuk dalam inboxnya.



Pesan #1 Key: Nooonaaaaaaa!!! Korea!!! Ternyata sangat indah \~0~/



"Ha?? Anak ini...riang sekali? Bukankah Dia juga tinggal di Korea?? Ataukah sebelumnya Dia bukan di Korea?"



Pesan #2 Key: Ah! Bodohnya Aku! Kenapa Aku baru sadar jika negeri Ku seindah ini? Aku terlalu sibuk mengurung diri dan tidak pernah bersosialisasi. Noona,kenapa tiba-tiba Aku ingin bertemu dengan Nuna ya? Aku ingin tahu seperti apa wajah Silence Noona. Pasti cantik sekali ya :)



"DEG!!!" Heebyul tertegun membaca pesan kedua dari Key. Bukankah selama ini Key tidak pernah membahas untuk ingin bertemu langsung tapi kenapa tiba-tiba Ia mengutarakan keinginan itu.

***











Youngie tersenyum sendiri menatap Kibum yang terlihat amat antusias menikmati es krim. "Oh! Kakak! Es krim Mu meleleh!" Kibum mengambil sapu tangan di sakunya dan melap tangan Youngie dari lelehan es krim. "Kenapa tidak memakannya? Malah menatap Ku seperti itu. Aku ini benar-benar memalukan ya?"



"Tidak! Kau terlihat sangat manis. Aku suka". Ucapan Youngie sukses membuat wajah Kibum memerah. "Kau mau memakannya untuk Ku?" menyodorkan es krimnya. "Ah~ sudahlah!" hendak membuang es krim itu.



"Jangan! Kakak membelinya tapi menyia-nyiakannya,itu tidak boleh. Sini" mengambil es krim di tangan Youngie dan mulai memakannya. "Kalau tidak suka es kenapa membelinya? Padahal ini enak sekali"



"Em! Di lidah Ku semua makanan rasanya sama,hambar"



"Kenapa bisa begitu?"



"Sudah 7tahun Aku kehilangan indra perasa Ku"



"Tapi,waktu itu Kakak mengatakan masakan Ku enak"



"Ma'af. Aku hanya mencium baunya,sangat sedap. Kibum"



"Emm???"



"Apa Kau suka? Berjalan-jalan dengan Ku di awal musim panas tahun ini?"



"Kenapa Kakak menanyakan hal itu? Tentu saja saaangaaat suka"



"Kau bohong!"



"Apa Aku harus bersumpah??". Youngie tertawa kecil sembari menggelengkan kepala dan berjalan. "Kakak! Kakak tidak percaya? Sungguh ini teramat istimewa bagi Ku. Apa ada hal lain yang ingin Kakak lakukan dengan Ku?"



"Laut! Sebenarnya Aku ingin sekali melihat laut. Di musim panas,pasti menyenangkan bermain air di pantai"



"dan berjemur" sahut Kibum seraya tersenyum lebar "ayo,Kita lakukan?"



"Kau mau membunuh Ku ya?" memukul pelan lengan Kibum. "Ayo! Kita jalan lagi!"









Hyuri terlihat cantik siang itu. Hyuri sempat berpikir Blackjack telah melupakannya,tapi semalam tiba-tiba Blackjack mengirim sms dan ingin bertemu hari ini. Pasti Blackjack adalah seorang laki-laki,romantis sekali mengajak Hyuri bertemu di awal musim panas seperti ini. Hyuri yakin akan hal itu dan tidak bisa di pungkiri,Ia sedikit gugup hari ini. Sesekali kembali memperhatikan dan merapikan penampilannya usai melihat jalan. Sudah 15menit Hyuri menunggu,tapi Blackjack belum menampakkan batang hidungnya. Berdiri di depan toko permen M&M milik keluarga Minkyung,melelahkan dan Hyuri mulai merasa bosan mengusik rasa penasarannya pada Blackjack. Menjadi tegang dan Hyuri melebarkan matanya. Apakah Dia itu Blackjack? Tanya di benak Hyuri ketika Hyeoseo berjalan ke arahnya. Berusaha tenang dan bersiap menyapa namun Hyeoseo hanya lewat. Hyuri menghela nafas,Ia masih ingat dengan jelas pertemuannya dengan Hyeoseo. Namun Hyeoseo mengacuhkannya,tidak apa-apa,Hyuri memaklumi hal itu dan kembali rileks. "GINGER!!!" suara seorang pemuda dengan jelas terdengar di telinga Hyuri. Hyuri merasa tegang dan sangat ragu untuk membalikkan badan. Jadi benar Blackjack seorang lelaki? Jadi dugaan Hyuri benar? Menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan cepat,lalu meletakkan tangan kanan di dadanya bermaksud menyemangati dirinya sendiri. 1...2...3!!! Hyuri membalikan badan. Inikah Blackjack? Masih muda sekali? Pertanyaan itu muncul di benak Hyuri sa'at Ia mendapati Kibum tersenyum manis padanya.



"Kau...Blackjack???" terdengar ragu.



"Bukan tapi Dia" Kibum beralih dan Youngie tersenyum lebar.



"Kau???"



"Iya,ini Aku. Kenapa? Berlebihan sekali reaksi Mu,Ginger tidak pernah berubah! Kostum Mu benar-benar cocok untuk menyambut musim panas. Hai,Ginger! Aku lah Blackjack. Hey,apa Kau masih hidup?"



Hyuri tertawa geli sa'at Youngie mengucap kata sandi pembuka sms keduanya setiap malam "Tentu saja Aku masih hidup,Kau pikir Aku kemana? Berburu? Aku bukan Viper" menyambung ucapan Youngie. "Aku tidak percaya kalau Blackjack adalah Kau"



"Aku sudah tahu Ginger adalah Song Hyuri dan siapa yang lebih tahu tentang restoran Phunggyõng? Kejam sekali tidak mengenali Aku!"



"Ma'af,tapi ini benar-benar mengejutkan dan di luar dugaan Ku"



"Sudah siang,ayo Kita makan. Aku yang traktir,restoran Phunggyông bagaimana?"



"Loyal sekali? Bukannya Kau paling perhitungan soal uang?"



"Aish!! Dasar,Ginger! Jangan menjatuhkan harga diri Ku di depan pacar Ku!!!" melirik Kibum.



"Dia?? Pacar Mu??"



"Aish! Ayo!" menyeret Hyuri dan Kibum.







Sangat ramai sa'at jam makan siang,tapi meja no.8 sudah di pesan Youngie sebelumnya.



"Jika Kau laki-laki pasti Aku sudah jatuh hati pada Mu" obrolan berlanjut sa'at makan "Aku memang bodoh tidak menyadarinya,tahu begini Aku langsung meminta bantuan Mu"



"Tapi Kau terlìhat sangat membenci Ku sa'at Kita pertama kali bertemu. Song Hyuri tidak seramah di sms"



"Aku benci asap rokok dan Kau tetap menghisapnya"



"Astaga! Kakak merokok??" sahut Kibum.



"Kakak?? Bukannya Dia pacar Mu??"



"Kau pikir Aku mau berpacaran dengan bocah ingusan seperti Dia? Itu tidak akan membuat Ku cepat kaya"



"Blackjack! Kibum~ssi,jangan ambil hati ucapan Blackjack maksud Ku Yui". Kibum hanya tersenyum menganggukkan kepala.



Youngie menangkap sosok Heebyul berjalan keluar bersama Chansung juga Yoochun. "Jadi akan datang juga" celetuk Youngie.



"Em??" Hyuri mengikuti arah pandangan Youngie begitu juga Kibum. "Mereka...terburu-buru sekali,mau kemana?"



"Kau ini wartawati bukan?"



"Tentu saja,memang kenapa?"



"Kau tidak tahu hari ini ada konferensi pers yang akan di lakukan Lee Seung Hyo?"



"Lee Seung Hyo??" Hyuri benar-benar tidak tahu mengenai hal ini.



"Aku dengar hari ini Beliau akan memperkenalkan Lee Junho pada publik. Sepertinya perang akan kembali bergejolak". Menatap Hyuri "Lekas makan,sebentar lagi Kita menyusul kesana"



"Kita??"













Hotel dimana Seunghyo akan mengadakan konferensi pers mulai ramai. Wartawan televisi dan media cetak sudah bersiap meliput pengumuman secara resmi kembalinya putra tunggal mendiang Hyõnin Lee. Hyuri,Kibum dan Youngie sampai dan tak menyangka jika suasana begitu ramai. Banyak polisi yang berjaga,ada pula pasukan khusus pengawal presiden Utopia di tempat itu. Publik semakin penasaran apakah Presiden Utopia juga hadir dalam konferensi pers? Sedangkan disana juga hadir Perdana Menteri Ibu Kota Changgong.



"Aku pikir Lee Seung Hyo itu orang bodoh" celetuk Youngie.



"Sst! Jaga bicara Mu! Kau bisa celaka"



"Lee Junho yang celaka. Sebagian orang membenarkan jika Lee Junki adalah penghianat tapi malah secara resmi memperkenalkan Lee Junho pada publik. Benar-benar menantang"





Seunghyo muncul di dampingi Perdana Menteri dan Park Jin Young Presiden Utopia. Seunghyo mulai bicara menjelaskan maksud dari konferensi pers hari ini.



"Kau benar,Aku bisa menangkap apa maksud dari pidato ini" bisik Hyuri "Beliau ingin menyatakan secara langsung keinginannya untuk mencari kebenaran dan membersihkan nama baik Hyõnin Trisula"



"yang jadi pertanyaan Ku kenapa Presiden Utopia juga hadir"



"Sst! Lee Junho akan segera muncul" potong Kibum.



Lee Junho akhirnya muncul di depan publik. Wartawan berlomba untuk mendapatkan gambar terbaik dari keturunan Hyõnin Lee. Junho kemudian duduk dan siap meladeni pertanyaan para wartawan. Junho terlihat tenang melayani para wartawan yang terus mengajukan pertanyaan padanya.









"Hah...hari yang melelahkan" Youngie menggeliat "Senang tidak? Harusnya Kita berkencan ke tempat yang romantis tapi malah menghadiri konferensi pers"



"Kau mengatakannya untuk siapa?" tanya Hyuri "Itu tadi juga ide Mu"



"Eh! Tapi yang paling di untungkan adalah Kau,iya kan?!". Hyuri malah tertawa cekikikan melihat Youngie. "Ish! Malah tertawa! Sudah sana pergi! Kau mengganggu acara kencan Ku saja!"



"Ya sudah Kita berpisah di sini"



"Ginger!"



"Iya??"



"Setelah ini,jangan berubah setelah ini pada Ku". Hyuri tersenyum manis sembari menganggukkan kepala kemudian pergi. "Apakah ini hari yang menyenangkan?" tanpa menoleh ke arah Kibum dan terus menatap punggung Hyuri yang berjalan semakin menjauh.



Kibum menoleh menatap Youngie yang berdiri di samping kirinya. Gadis ini,pandai sekali berpura-pura. Bagaimana Ia bisa menahan air mata dan tetap terlihat riang ketika melihat kakak laki-laki yang telah 14tahun Ia cari berdiri di hadapannya? Datar,sama sekali tidak berubah. Bagaimana hal itu bisa dengan mudah Ia lakukan?

***







Heebyul tersenyum sa'at keluar dari ruangan VVIP di restoran Phunggyõng. Usai konferensi pers Yoochun mengajak Junho serta Heebyul makan di restoran miliknya untuk mengadakan sebuah reuni kecil. Heebyul permisi pergi ketika Yunho datang bergabung. Harusnya ini menyenangkan namun Heebyul tak ingin tetap tinggal dan tentu saja alasannya adalah Yunho. Ia mengabaikan Sang Kakak karena Ia terlalu senang bisa bertemu kembali dengan Junho. Semasa kecil dahulu sebelum Youngie datang,Junho sangat menyayangi Heebyul layaknya adiknya sendiri dan itu tidak berubah sampai sa'at keduanya bertemu kembali beberapa jam yang lalu. Heebyul berandai-andai jika Hyejin masih hidup pasti hari ini keduanya bisa berbagi kebahagiaan bersama. Hyochan,tidak mungkin Heebyul berbagi kebahagiaan dengannya. Sejak kecil tak terlalu akrab bagaimana bisa berbagi dengan Hyochan. Chansung,tidak Dia sangat sibuk hari ini sampai-sampai meninggalkan Heebyul di tengah-tengah jalannya konferensi pers. Hanya bisa mendengus kesal dan merasa bosan menunggu di ruangan Yoochun. Tapi tiba-tiba saja ponsel Heebyul berdering. Yui? Ada apa? Kenapa tiba-tiba menelfon?



"Halo?" Heebyul menyapa.



"Ajak saja Aku bicara,tampaknya Kau bosan sekali" jawab Yui di seberang sana.









Menjadi canggung,entah kenapa berubah seperti itu sejak Yunho bergabung. Merasa terbatas untuk ngobrol tak senyaman ketika hanya ada Heebyul dan Yoochun.



"Kenapa jadi begini kaku?" Yunho kembali bicara "Junho,setelah ini apa rencana Mu?"



"Rencana? Aku tidak punya mungkin mencari Youngie dan Taemin"



"Kau yakin Mereka masih hidup?"



"Entahlah,dunia ini terlalu kejam untuk Mereka tapi Aku yakin Mereka tidak akan mengalah begitu saja pada nasib"



"Yoochun juga sangat gencar mencari Youngie"



"Aku tahu Dia pasti melakukannya karena Yoochun sudah berjanji akan menjaga Youngie untuk Ku dan Dia tidak akan mengingkari itu" tersenyum manis pada Yunho. "lalu bagaimana dengan Utopia? Apa sudah lelah mencari-cari tentang siapa itu Lee Youngie?". Yunho jadi sedikit kaku di buatnya. "Harusnya Presiden Utopia tidak perlu mencemaskan ramalan mendiang Paman Jaewook. Aku yakin Youngie sama sekali tidak berminat menjadi pemimpin tiga kaum. Takdir memang tidak bisa di ubah tapi Aku yakin,Adik Ku tidak mungkin menempuh jalan itu"

***







Sore yang hangat. Jam kerja Chaebin sudah usai. Ia duduk sendiri di taman sepertinya sedang menunggu seseorang. Sesekali Ia melihat jam tangan kemudian melìhat sekeliling namun sepertinya orang yang Ia tunggu-tunggu belum juga muncul.



"Ma'af telah membuat Mu menunggu,Nona Manis" Jonghyun membungkuk ala seorang Pangeran yang meminta ma'af pada Putri. "Kau sudah lama menunggu Ku?"



"Kak...Kau?? Kakak Senior,apa yang Kau lakukan disini?!!" Chaebin sudah berdiri di hadapan Jonghyun.



"Bukannya Kita memang ada janji di sini?"



"Kita??!!!" berpikir sejenak "Ya Tuhan! Jadi itu Kau Kakak Senior??"



"Kalau bukan Aku siapa lagi?? Kau pikir siapa yang menemukan ponsel Mu? Dasar,Park Chaebin!"



"Hehehe ma'af" sambil menggaruk kepalanya. "Ternyata Kakak Senior benar-benar payah!"



"Apa??"



"Tega sekali membuat seorang gadis menunggu begitu lama. Aku sendirian bagaimana kalau ada yang berniat jahat pada Ku?!"



"Aish! Kau!"



"Hahaha ekspresi Kakak sangat lucu jika seperti itu"



"Kau ini! Benar-benar!" menatap Chaebin tak melanjutkan kata-katanya.



"Benar-benar apa?"



"Ayo!" langsung meraih tangan Chaebin dan menggandengnya tanpa ragu.





Tampaknya Jonghyun tak peduli pada ribuan pasang mata yang mungkin saja memperhatikannya. Tetap saja tanpa ragu Ia berjalan sambil menggandeng tangan Chaebin. Hanya berjalan-jalan di mall sore itu tapi Chaebin terlihat amat senang. Sudah berapa lama Ia tak melakukan hal ini? Ia ingat terakhir berjalan-jalan seperti ini adalah sa'at pertama kali bertemu Youngie,kira-kira 4tahun yang lalu. Chaebin memang gadis periang dan punya banyak teman namun teman akrabnya hanya Youngie. Keduanya terlalu sibuk mencari uang apalagi Youngie jadi tidak ada waktu untuk sekedar jalan-jalan seperti ini. Wajah Jonghyun juga Chaebin sama-sama berbinar,sepertinya keduanya bahagia dan nyaman satu sama lain. Jonghyun,pemuda ini benar-benar membuat Chaebin merasa nyaman ada di sisinya. Chaebin,gadis ceria yang terkadang juga ceroboh mampu membuat Jonghyun selalu merasa bahagia jika berada di dekatnya. Berawal dari peristiwa di bawah pohon besar di belakang sekolah kemudian berlanjut via sms dan telefon hingga bertemu sore ini,sepertinya hubungan Jonghyun dan Chaebin akan berlanjut lebih dari seorang teman.

***







"Aku akan mengikuti rencana Mu" Junsu memberikan keputusannya pada Youngie "Sa'at Kau kembali dari kegiatan out door sekolah,Aku akan tinggal bersama Mu dan sepenuhnya mengikuti rencana Mu"



"Itu artinya Kakak bersedia menjadi boneka Ku?"



"Iya!"



"Bagaimana dengan Mu?" beralih pada Kibum.



"Aku telah memberikan hidup Ku pada Kakak sejak Kakak menyelamatkan Aku malam itu"



"Baiklah. Kita akan berjuang bersama dan saling menopang satu sama lain"

***







"Jadi kegiatan out door akan di mulai esok? Apa Pangeran Nichkhun mengetahui hal ini?"



"Sepertinya tidak,Beliau sibuk dengan tugas yang Tuan Penasehat berikan" jawab Taecyeon.



"Lalu bagaimana perkembangan penyelidikan Kalian?"



"Siswi Hyesõng Academy itu bernama Yui Kagemiya. Dia dekat dengan Pangeran Nichkhun sejak menjadi perantara pembelian rumah yang kini di tempati Pangeran" Changmin menjelaskan.



"Yui Kagemiya??"



"Kami juga menyelidiki rumah yang di sewa Pangeran. Pemilik rumah itu adalah Ken Kagemiya. Orang ini dahulu pernah bermukim di Gyõndong dan dekat dengan warga Koyangi" sambung Taecyeon "Tapi yang Saya dengan Dia sudah meninggal setahun setelah peristiwa meledaknya gereja 7tahun lalu"



"Rumah itu dekat gereja?"



"Iya,letaknya tak jauh dari gereja itu Tuan" Taecyeon membenarkan.



"Yui Kagemiya..."



"Dia adalah anak asuh putra sulung Presiden Utopia,Park Yoochun" Changmin menambahkan.



"Gadis ini...Aku tertarik pada gadis ini. Panglima Shim tolong selidiki lebih lanjut. Panglima Ok,cari tahu lebih banyak tentang Ken Kagemiya dan hubungannya dengan Koyangi"



"Baik,Tuan!!!" jawab Changmin dan Taecyeon.

***











Murid tingkat I dan Dewan Senior berkumpul dan bersiap berangkat menuju Hutan Gõwl yang terletak di wilayah Gyõndong dan tak jauh dari Desa Suaka Koyangi. Aesook,Chaebin dan Youngie sudah berkumpul. Tak lama kemudian perhatian ketiganya tertuju pada Heebyul yang baru saja sampai dan berjalan menyeret koper menuju ketiganya.



"Hey,Nona! Kau mau liburan? Satu koper besar dan..." Chaebin melihat tas silang Heebyul "astaga...Kau membawa semua isi lemari Mu?"



"Aku tidak mau kerepotan sa'at berada di hutan karena ini pertama kalinya Aku camping"



"Tapi ini sangat berlebihan"



"Itu karena Kau laki-laki!" sahut Youngie "Wajar jika seorang gadis membawa banyak keperluan seperti ini" membuat Heebyul segera tersenyum tulus padanya.



"Aish! Di kelompok ini siapa yang membawa barang paling sedikit seperti seorang laki-laki? Itu Kau! Dasar Mata Uang Won!"



"Tidak apa-apa! Aku suka laki-laki ini" Aesook merangkul Youngie "Iya kan Heebyul?"



"He'em" Heebyul mengangguk antusias membuat Chaebin langsung memanyunkan bibirnya.









"Mohon perhatiannya!" seru Lee Jaejin "Silahkan berbaris sesuai kelompok! Kami akan melakukan absensi sebelum Kita berangkat". Semua murid tingkat I berbaris sesuai kelompok dengan masing-masing ketua berada di depan. Jaejin mengabsen nama-nama murid tingkat I yang total berjumlah 45 Orang.



"Aku Choi Joonghun Ketua Panitia dari kegiatan out door ini" Joonghun memberikan sambutan. "Aku harap Kalian tidak merasa tegang dan takut menghadapi kegiatan out door ini meskipun kegiatan ini di sebut juga kegiatan evaluasi. Setelah 3 bulan Kalian menempuh pendidikan Kami akan mengadakan evaluasi dari kemampuan masing-masing pribadi dan juga kelompok sebagai calon ksatria Utopia. Kami akan membagikan jadwal beserta daftar tugas pada masing-masing ketua". Choi Minhwan dan Lee Hongki membagikan kertas berisi jadwal dan daftar tugas pada para ketua kelompok. "sebelum berangkat,mari Kita berdo'a. Let's pray!" semua menundukkan kepala dan berdo'a. "Finish! Silahkan menuju bus masing-masing"







2 buah bus mengangkut murid tingkat I dan dewan senior menuju Gyõndong tepatnya menuju hutan Gôwl.



"Seperti apa hutan Gôwl itu? Kenapa di namakan Gôwl? Apa mirip angsa?" tanya Chaebin pada Aesook yang duduk di sebelahnya.



"Entahlah. Aku tidak begitu paham" tanpa mengalihkan pandangan dari buku di pangkuannya.



"Karena di sana ada danau yang di huni banyak angsa" sahut Youngie yang sudah berdiri dari kursi tempat Ia duduk.



"Katanya disana sangat indah,sayang Kita datang kesana tidak untuk berlibur"



"Kau juga tahu? Ah~ Kau membuat Ku semakin ragu" Chaebin dengan tatapan skeptis.



"Ragu?? Eh,memang Aku kenapa?"



"Hahaha! Sudahlah duduk sana! Aku lelah mendengar ocehan Mu!"



"Aish! Dasar Otak Dollar!" gerutu Youngie seraya duduk kembali.



"Kenapa menyela obrolan Mereka?" tanya Heebyul.



"Karena Kau diam terus! Itu membuat Ku bosan dan mengantuk!"



"Ma'af"



"Apa ada yang salah dengan jadwal itu? Dari tadi Kau terus membacanya"



"Apa sa'at disana Kita akan benar-benar bertarung melawan Viper?"



"Entahlah,kenapa?"



"Kau tahu kemampuan bertarung Ku paling buruk dalam kelompok 41. Aku paling buruk dalam segala hal"



"Memang sedikit merepotkan tapi tenang saja,Aku pasti akan menjaga dan melindungi Mu" sambil menggenggam tangan Heebyul.



"DEG!!!". Ini seperti yang sering di lakukan Hyejin pada Heebyul. Heebyul segera menarik tangannya. Youngie jadi bingung dan segera menatap keluar jendela mengacuhkan Heebyul yang sempat melihat kearahnya lalu kembali menunduk menyentuh tangan kanannya.







Satu jam perjalanan rombongan ini sampai di desa Koyangi. Dewan Senior memimpin murid tingkat I untuk mengadakan upacara penghormatan. Chaebin tersenyum sendiri melihat Jonghyun ada dalam barisan dewan senior. Usai upacara,semua beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju hutan Gôwl. Heebyul berdiri menatap kediaman mendiang Lee Taeyun hingga tak menyadari Youngie sudah berdiri di sampingnya.



"Apa yang Kau lihat?" tanya Youngie setelah 5menit berdiri di samping Heebyul.



"Masa kecil yang sangat menyenangkan,Ayah yang tampan,Ibu yang cantik dan gadis kecil itu...Lee Youngie..." ucap Heebyul seraya tersenyum seolah benar-benar menyaksikan hal itu.



"Dulu ini memang kediaman Lee Taeyun"



"Eh,Yui?? Sejak kapan Kau disini?"



"Sejak kecil Aku di sini"



"Ha??"



"Ayo! Semua bersiap pergi ke hutan Gõwl"



"Kita kesana jalan kaki?"



"Tidak tapi terbang! Jelas saja jalan kaki! Kau ini ternyata jauh lebih manja dari yang Aku bayangkan"



"Koper Ku..." keluh Heebyul menyusul langkah Youngie.











Setelah menempuh jarak 1,5km rombongan ini sampai di hutan Gôwl. Benar-benar hutan belantara tapi disinilah setiap tahunnya murid tingkat I menjalani evaluasi. Usai beristirahat,semua terlihat sibuk mendirikan tenda masing-masing. Setelah semua tenda berdiri,murid tingkat I kembali di kumpulkan untuk mendapat pengarahan dari senior. Tampak pula rombongan tim medis dan seksi konsumsi baru hadir. Aesook terlihat senang melihat Minho. Youngie dan Hyuri sempat berpandangan kemudian saling tersenyum. Yoochun lagi-lagi memberi kesempatan Hyuri agar gadis itu bisa melakukan observasi.











Di hari yang sama Junho berkunjung ke Gyõndong. Tujuan pertamanya adalah desa suaka Koyangi. Di temani Yoochun,Jinki,Taemin dan beberapa pengawal,Junho melakukan upacara penghormatan di desa Koyangi. Taemin merasa senang dan terharu akhirnya Ia dapat berkunjung langsung ke tanah leluhur serta makam kedua orang tuanya.



"Kenapa desa ini tidak di biarkan hidup? Semasa hidupnya Ayah Ku memperjuangkan hal itu tapi setelah Ayah Ku meninggal desa ini benar-benar mati. Meski 3/4 klan Koyangi hancur tapi Yowl golongan kucing tidak musnah seluruhnya"



"Selama bergabung dalam Utopia,hal ini beberapa kali di usulkan tapi tidak ada tindak lanjut sampai para pendukung Hyõnin Trisula mengundurkan diri"



"Lalu apa alasan Mu mundur dari Utopia?"



"Jika Aku tetap bertahan disana,Aku tidak akan pernah bisa bergerak bebas untuk mencari Youngie"



"Lalu bagaimana dengan status Mu sebagai pewaris tahta?"









Taemin menatap kediaman Lee Taeyun. Di pandanginya seluruh halaman dan bangunan yang mulai usang itu. "Di sinikah tempat Ku di lahirkang? Kak Youngie..."







Jinki berkeliling sendiri untuk melihat tempat asal Youngie. Di sinilah Angsa Liar itu di lahirkan dan menghabiskan sebagian masa kecilnya.











Junho menyusul Seunghyo yang sudah menantinya di kediaman Keluarga Song. Tidak mungkin kembali ke rumah Junki,bangunan itu sudah rusak akibat kebakaran pada peristiwa di tahun 1997. Ada juga Yunho yang membantu persiapan pesta untuk menyambut kembalinya Junho sang Putra Tunggal Penguasa Gyõndong dan pemimpin tertinggi dari Hyônin Trisula.





Malam tiba,kediaman keluarga Song berubah menjadi ramai. Lampion-lampion cantik menghiasi rumah bergaya kuno itu. Semua yang datang memakai hanbok sesuai tradisi keluarga Bangsawan Hyõnin.





Jinki berjalan-jalan di dekat kediaman Junki yang mulai rusak. Kenangan pesta ulang tahun terakhir Lee Junki masih lekat dalam ingatannya. "Jika Kau masih hidup,seperti apa Kau sekarang? Sa'at bulan purnama muncul siapa yang mengikat dan menjaga Mu? Youngie,apa Kau masih suka berjalan dengan menyincing hanbok Mu?" sambil menatap langit "Tahu kah Kau jika Aku sangat merindukan Mu? Aku terlalu lambat untuk kembali,dimana Kau berada Youngie..."



"KROSAK!!!" suara daun yang bergesek itu mengejutkan Jinki. Sekelebat orang berkostum serba hitam terlihat berdiri tenang di dahan pohon dan menatap ke arah Jinki.



"Siapa disana?!!" tanya Jinki namun sosok itu hilang bersama munculnya hembusan angin.

***







"Dimana Chaebin?" tanya Heebyul.



"Entahlah. Yui juga pergi"



"Yui pamit berkencan dengan petugas konsumsi"



"Apa?? Petugas konsumsi??" Aesook langsung menduga pasti Youngie berkencan dengan Minho.



"Tenang saja bukan Choi Minho kok"



"Oh..." Aesook merasa lega.



"Kelompok 41 hanya tinggal Kalian berdua?" Hyeoseo datang menghampiri. Tampak Minkyung menemaninya. "Dimana yang lain?"



"Chaebin tiba-tiba sakit perut dan Yui mengantarnya" jawab Aesook cepat.



"Setelah Yui kembali tolong suruh Ia segera melapor sebelum jam malam berakhir"



"Baik,Senior!"



"Hey! Kau berbohong?" bisik Heebyul sa'at Hyeoseo pergi.



"Apa yang harus Aku katakan selain itu? Mereka berdua tiba-tiba menghilang sa'at hari gelap"









Pagi di hari pertama kegiatan outdoor. Pagi-pagi seluruh murid tingkat I di pimpin untuk lari pagi bersama mengelilingi danau. Usai sarapan,berbagai kegiatan evaluasi mulai di lakukan. Mencari dan menjawab soal tersembunyi,ketrampilan dan puncaknya usai istirahat siang. Murid tingkat I berbaris di bawah sinar matahari musim panas yang terasa amat terik. 15 menit,semua masih bertahan dan tampak baik. 15menit berikutnya sepertinya semua masih mampu bertahan.



"Yui..." bisik Minkyung.



Hyeoseo menoleh ke arah Yui. Wajah gadis itu tampak merah dan muncul bercak-bercak merah di sekujur tubuh Youngie. "Kau baik-baik saja?" tanya Hyeoseo yang sengaja mendekati Youngie.



"Kakak Senior Aku..." dan "BRUKK!!!" Youngie pun roboh.



"Yui!!!" Aesook,Chaebin dan Heebyul kompak mengerubuti tubuh Youngie dan mencoba menyadarkan gadis itu kembali.



"Tolong! Tolong angkat Dia!" teriak Minkyung yang juga panik.



"Kalian tetap di sini! Kami akan membawa Yui ke tenda medis" perintah Hyeoseo pada Aesook,Chaebin dan Heebyul kemudian menyusul Jaejin dan Minkyung menuju tenda medis.









Jaejin membaringkan Youngie yang masih tak sadarkan diri. Park Shi Hoo Dokter Utopia yang bertugas menjadi tim medis langsung memeriksa Youngie.



"Dokter,apa yang terjadi pada Yui? Apa Yui baik-baik saja?" tanya Minkyung.



"Tinggalkan saja Dia di sini,Dia menderita alergi sinar matahari"



"Alergi sinar matahari? Ada penyakit semacam itu?" tanya Hyeoseo.



Shihoo tersenyum "Tentu saja ada. Sa'at terkena sinar matahari yang terik,akan muncul bercak-bercak pada tubuh penderita dan ini menimbulkan rasa gatal yang amat sangat"



"Apa sampai pingsan seperti Yui?" tanya Minkyung.



"Jika kondisi fisik lemah bisa jadi begitu. Biarkan Dia istirahat". Hyeoseo,Minkyung dan Jaejin pergi. Shihoo mengintip keluar tenda memastikan Hyeoseo dan kedua temannya benar-benar pergi. "Hey,Anak nakal! Lekas bangun! Jangan pura-pura lagi" sudah kembali berdiri di samping ranjang Youngie "YUI KAGEMIYA!"



Youngie membuka mata kanannya memastikan kondisi aman kemudian membuka kedua matanya dan duduk. "Terima kasih Dokter sudah berakting di depan Kakak-kakak Senior seolah Aku ini benar sakit hehe"



"Dasar Anak nakal! Kenapa Kau meminum ramuan akar merah?"



"Dokter tahu tentang ini?"



"Orang awam jelas menganggap ini alergi tapi Aku tahu ini alergi yang sengaja di buat apalagi di hutan ini merupakan daerah endemi rumput akar merah. Kau tidak malu berbuat seperti ini?"



"Karena Aku ketua kelompok 41 dan Aku anak asuh Park Yoochun putra sulung Presiden Utopia? Aku lelah mendengarnya. Aku tidak benci sinar matahari tapi jika berlama-lama di jemur Aku bisa terbakar hidup-hidup"



"Kau itu! Katakan saja Kau malas"



"Gawat! Sebentar lagi! Aku pergi!" langsung berlari keluar tenda dan menjauh kemudian memuntahkan semua isi perutnya. Youngie sengaja meminum ramuan akar merah yang Ia buat sendiri 6 jam sebelumnya. Sesuai perhitungan ramuan itu bereaksi dan Youngie berhasil lolos dari kegiatan yang di juluki "berjemur bersama menyambut musim panas" itu. Sedikit sempoyongan Youngie berjalan menuju tenda kelompok 41. Youngie menghentikan langkahnya sa'at melewati tenda tempat penyimpanan bahan makanan dan diam menajamkan indra pendengarannya. Dari dalam terdengar suara seorang pria yang merintih kesakitan. Youngie mengendap-endap mendekati tenda dan berganti menggunakan indra penciumannya mencoba mengenali bau yang samar-samar bercampur udara. "Voracious??" bisiknya lalu memasuki tenda. Youngie menemukan seorang pemuda terbaring merengkuk di atas tanah dan merintih kesakitan. "Siapa Kau?!!"



"Tol...long..." rintih Minho ketika sinar matahari menembus ke dalam dari pintu tenda yang sedikit terbuka.



"Kau takut sinar matahari dan ini adalah bau khas Voracious,apa Kau seorang penyusup?" mengambil sword (senjata khas ksatria Utopia) yang tergantung di pinggangnya kemudian menekan tombolnya hingga berubah menjadi pedang. "Katakan! Siapa Kau sebenarnya?!" mengarahkan ujung pedang pada Minho. "Tidak mau bicara? Baiklah!"



Hyuri kembali dari mengambil air putih dan benar kaget mendapati Youngie di dalam sudah siap menyerang Minho. "HENTIKAN!!!" berlari ke hadapan Youngie "Aku mohon hentikan ini"



"Dia siapa?"



"Choi Minho,penjaga kantin. Dia terluka"



Youngie menarik pedangnya dan segera memeriksa tubuh Minho. "sepertinya Dia terinfeksi" kemudian menyobek lengan kanan baju Minho. Hyuri memalingkan muka sambil menutup mulutnya dengan tangan tidak tega melihat luka Minho. "Kapan Mereka menggigit Mu?"



"Tiga hari yang lalu. Bunuh saja Aku. Aku tidak mau menjadi budak Viper"



"Yui,Aku mohon jangan lakukan itu!" rengek Hyuri "Pasti ada jalan untuk menyembuhkannya"



"Apa yang Kalian lakukan!" tiba-tiba Hyeoseo muncul dan menemukan Youngie,Hyuri dan Minho.



"Kakak Senior..."















_TBC_









cameo:

1. FT.Island

2. Park Shi Hoo

















_shytUrtle_

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews