Review Korean Movie The Handmaiden
17:34
The Handmaiden
Profile
Movie: The Handmaid (English tilte) / Lady (literal title)
Revised romanization: Agasshi
Hangul: 아가씨
Director: Park Chan-Wook
Writer: Sarah Waters (novel), Park Chan-Wook, Jung Seo-Kyoung
Producer: Yoon Suk-Chan, Jung Won-Jo
Cinematographer: Jung Jung-Hoon
World Premiere: May, 2016 (Cannes Film Festival)
Release Date: June 1, 2016
Runtime: 144 min.
Genre: Thriller / Period-1930 / Erotic / Award Winning
Distributor: CJ Entertainment
Language: Korean
Country: South Korea
Plot Synopsis by AsianWiki Staff ©
Set in the 1930's in South Korea and Japan. Story revolves around 4 people: a noble lady (Kim Min-Hee) who has inherited a fortune, a swindler count (Ha Jung-Woo) who is after the noble lady’s fortune, a young female pickpocket (Kim Tae-Ri) hired by the swindler count and the noble lady’s uncle (Cho Jin-Woong) who is her guardian.
Cast:
- Kim Min-Hee as Lady Hideko
- Kim Tae-Ri as Sook-Hee
- Ha Jung-Woo as Count Fujiwara
- Cho Jin-Woong as Uncle Kouzuki
- Moon So-Ri as Aunt
- Kim Hae-Sook as Sasaki
- Lee Dong-Hwi as Goo-Gai
Berlatar tahun 1930-an di Korea Selatan dan Jepang. Cerita berputar di sekitar 4 orang: seorang wanita bangsawan (Kim Min-Hee) yang telah mewarisi kekayaan, seorang penipu (Ha Jung-Woo) yang mengincar kekayaan wanita bangsawan itu, seorang pencopet wanita muda (Kim Tae-Ri) yang disewa oleh jumlah penipu dan paman wanita bangsawan (Cho Jin-Woong) yang adalah wali nya.
The Handmaiden atau Agasshi adalah film yang diadaptasi dari novel karya Sarah Waters yang berjudul Fingersmith. Novel tersebut rilis pada tahun 2002 dengan latar abad ke-19 di London. Oleh Park Chan-Wook novel di filmkan dengan latar tahun 1930-an dengan lokasi di Korea dan Jepang.
Sook Hee (Kim Tae Ri) dikirim ke sebuah rumah besar milik keluarga Jepang untuk menjadi pelayan. Ia berada dalam misi yang dipimpin seorang penipu bernama Fujiwara (Ha Jung Woo). Fujiwara yang aslinya orang Korea namun menyamar sebagai bangsawan Jepang berniat merebut kekayaan seorang Lady kaya raya bernama Lady Hideko (Kim Min Hee).
Cerita yang beredar, Lady Hideko dibesarkan pamannya yang bernama Kouzuki (Cho Jin Woong) untuk kemudian dinikahi sendiri oleh sang paman agar hartanya tak menjadi milik orang lain. Fujiwara berniat menikahi Lady Hideko dan menguasai hartanya. Karenanya, ia mengirim Sook Hee untuk misi membuat Lady Hideko jatuh hati padanya.
Sook Hee yang seorang pencopet dan penipu pun setuju pergi karena bayaran yang diberikan sepadan. Sook Hee hidup bersama ibu asuh dan dua rekannya. Mereka terbiasa melakukan penipuan dan sejenisnya. Misi pun di jalankan.
Ketika sampai di rumah mewah tempat Lady Hideko tinggal dan bertemu dengan majikannya, Sook Hee dibuat terkesima pada kecantikan Lady Hideko. Menurut kepala pelayan, di malam hari Lady Hideko sering terbangun karena mimpi buruk. Karenanya Sook Hee diberikan kamar yang langsung terhubung dengan kamar Hideko.
Benar saja, di malam pertama Sook Hee menginap, ia mendengar Hideko berteriak-teriak ketakutan. Sook Hee menenangkannya. Hideko bercerita jika bibinya mati bunuh diri di pohon sakura yang bisa dilihat dari kamarnya. Sook Hee sempat menjerit ketakutan karena terkejut melihat Hideko yang berdiri dengan terbungkus selimut putih.
Sook Hee melayani Hideko dengan baik. Sambil menjalankan misi untuk membuat Hideko jatuh hati pada Fujiwara. Sook Hee dan Hideko pun menjadi dekat dan mulai memahami satu sama lain.
Warning! Film ini mengandung adegam erotis dan diselipi beberapa kata-kata vulgar. Juga, ada adegan sadis, kekerasan. Jadi, jangan nonton film ini dengan anak di bawah umur ya! Film ini juga berkisah tentang LGBT, jadi yang anti LGBT nggak usah nonton!
Saya bukan pendukung LGBT, download film ini juga karena nggak sengaja nemu di web. Kebetulan film ini sempet ramai dibicarakan, jadi saya download dan nonton demi menjawab rasa penasaran saya. Ada apa sih dengan film ini?
Mengesampingkan adegan erotis dan dialog vulgar, film ini dikemas dengan apik. Diceritakan dari dua sudut pandang. Pertama dari sudut pandang Sook Hee. Pencopet dan penipu yang boleh dibilang polos. Dia penipu, tapi masih bisa ditipu.
Kedua dari sudut pandang Hideko. Hideko ini misterius. Kayak orang gila, juga kayak psikopat. Saya sempet mikir dia beneran jahat ke Sook Hee. Tapi, semua terjawab saat film disajikan dari sudut pandang dia.
Fujiwara, si sutradara yang mempertemukan Sook Hee dan Hideko adalah sutradara yang ditipu aktor yang ia sewa untuk memainkan peran dari skenario yang ia buat. Kasihan sekali nasibnya berakhir tragis.
Film ini menegaskan bahwa cinta bisa merubah segalanya. Walau cinta itu, bagi pandangan orang normal dan lurus adalah salah.
Plot twist dari film ini keren! Khas Jepang banget kalau menurut saya. Benar-benar tak terduga kisah sebenarnya seperti apa dan itu terjawab di akhir. Dan, ada selipan psikopatnya itu yang makin bikin kerasa banget Jepang nya.
Seperti yang saya tulis di atas; mengesampingkan adegan erotis dan dialog vulgar, film ini dikemas dengan apik. Jalan cerita tak terduga. Di awal kita digiring seolah film ini berkisah tentang hantu dari Bibi Hideko yang mati bunuh diri di pohon sakura. Tapi, salah.
Film ini juga banyak menampilkan kemewahan. Rumah Lady Hideko yang besar, mewah, dan megah. Namun, juga menyimpan banyak misteri. Penampilan Lady Hideko yang elegan dan mewah, namun dari wajahnya menampilkan kesan misterius. Kepolosan Sook Hee dan ambisi Fujiwara. Juga, tampilan Kouzuki yang keras dan sangar. Sajian yang tentu saja membuat penonton penasaran dan ingin menonton hingga akhir.
Sekian review dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Selamat menonton.
Photo by: Google search
Tempurung kura-kura, 09 Juni 2019.
- shytUrtle -
0 comments