Review Film Padmaavat (2018)
19:59
Padmaavat
From Wikipedia
Padmaavat (sebelumnya berjudul Padmavati) adalah sebuah film India tahun 2018 yang disutradarai oleh Sanjay Leela Bhansali. Film ini dibintangi oleh Deepika Padukone yang berperan sebagai Rani Padmavati, dan juga oleh Shahid Kapoor sebagai Maharawal Ratan Singh dan Ranveer Singh sebagai Sultan Alauddin Khilji. Aditi Rao Hydari, Jim Sarbh,Raza Murad dan Anupriya Goenka juga tampil sebagai pemeran pendukung. Film ini didasarkan pada puisi Padmavat (1540) karya Malik Muhammad Jayasi dan mengisahkan kehidupan Padmavati, seorang ratu Rajput yang melakukan jauhar (bakar diri) untuk melindungi dirinya dari Khilji.
- Directed by:
Sanjay Leela Bhansali
- Produced by: Sanjay Leela Bhansali, Sudhanshu Vats, Ajit Andhare
- Written by: Sanjay Leela Bhansali, Prakash Kapadia
- Story by: Malik Muhammad Jayasi
- Based on: Padmavat
by Malik Muhammad Jayasi
- Starring: Deepika Padukone, Shahid Kapoor, Ranveer Singh
- Release date: 25 January 2018
- Running time: 163 minutes
- Country: India
- Language: Hindi,Urdu
Rajasthan pada abad pertengahan, Ratu Padmavati menikah dengan seorang raja yang mulia dan mereka tinggal di sebuah benteng yang makmur dan kabar itupun sampai kepada Sultan yang ambisius mendengar keindahan Padmavati.
Pada abad ke-13, di Afganistan, pemimpin dari Dinasti Khilji, Jalaluddin Khilji berencana merebut tahta di Delhi. Di waktu yang sama, keponakannya, Alauddin Khilji (Ranveer Singh) datang dengan membawa seekor burung unta. Ia mengatakan Jalaluddin lah yang memintanya. Saat itu, ia melihat putri Jalaluddin, Mehrunisa. Di depan forum, Alauddin melamar Mehrunisa.
Mehrunisa
Di malam pernikahannya, Jalaluddin mencari keberadaan Alauddin. Salah satu orang kepercayaannya memergoki Alauddin sedang bermesraan dengan wanita lain dan menegurnya. Alauddin membunuh kepercayaan Raja Jalaluddin, kemudian kembali ke pesta.
Alauddin
Di Sinhala, Putri Padmavati (Deepika Padukone) sedang berburu. Sayangnya ia melakukan kesalahan. Anak panahnya bersarang di tubuh seorang pria yang ternyata adalah Maharawal Ratan Singh (Shahid Kapoor). Raja Ratan Singh berkunjung ke Sinhala untuk membeli mutiara demi ratunya Nagmati (Anupriya Goenka).
Padmavati
Putri Padmavati dan Raja Ratan saling jatuh hati. Lalu, Raja Ratan menikahi Putri Padmavati dan memboyongnya ke Mewar. Ia pun tinggal di istana Raja Ratan di Chittor. Upacara penyambutan pun digelar. Ratu Padmavati di ajak ke kuil untuk diberkahi oleh pendeta kerajaan Raghav Chetan.
Raja Ratan
Raghav Chetan terkesima oleh kecantikan Ratu Padmavati. Ia pun melakukam serangkaian tes untuk menguji kecerdasan sang ratu. Tak seperti yang ia duga, Ratu Padmavati menjawab semua pertanyaannya dengan jawaban cerdas. Raghav pun makin terpesona.
Ratu Nagmati
Suatu malam, Raja Ratan dan Ratu Padmavati sedang memadu kasih. Ratu merasa ada yang mengawasi, namun Raja mengatakan mungkin saja itu karena rembulan malam iri pada kemesraan mereka. Tapi, akhirnya Raja menyadari jika memang ada yang mengintip. Raja pun menyerang. Namun, tak menemukan siapapun di luar istana.
Ratu mengambil pisau Raja yang menempel di tembok kayu. Pisau itu bersimbah darah. Ratu mengatakan jika ia mencium aroma cendana. Dan, ia tahu satu-satunya orang yang memakai aroma cendana di Chittor.
Raghav Chetan dipanggil menghadap Raja. Ia kedapatan sebagai pelaku yang mengintip Raja dan Ratu. Raja pun memerintahkan untuk memenjarakannya. Tapi, Ratu meminta Raghav Chetan diusir dari Mewar. Mendapat perlakuan itu, Raghav Chetan marah dan bersumpah akan membuat Chittor tunduk.
Alauddin telah berhasil merebut tahta Jalaluddin dan menjadi sultan Delhi. Raghav Chetan menemuinya dan mengatakan jika Alauddin akan bisa menjadi semakin hebat jika berhasil mempersunting Ratu Padmavati di Chittor. Alauddin yang haus kekuasaan pun terhasut. Ia mengirim pasukan ke Chittor untuk berperang.
Raja Ratan tak gentar. Terlebih Ratu Padmavati selalu mendukungnya. Walau dikepung pasukan maha besar dari Delhi, Raja Ratan tetap tenang. Ia meminta istana dan rakyat tetap melalukan perayaan Diwali dan Holi. Ia pun sempat menyerang pasukan sultan hingga membakar banyak tenda dan lumbung sultan terbakar.
Lelah dan kesal, Sultan Alauddin mencoba taktik baru. Ia mengirim orang kepercayaannya, Malik Kafur (Jim Sarbh) untuk menyampaikan pesan pada Raja Ratan bahwa ia akan berkunjung secara damai. Raja Ratan setuju dengan syarat sultan harus datang sendiri dan tanpa senjata.
Sultan Alauddin pun setuju, lalu datang sendiri ke Chittor. Ia menghadiahkan pedangnya pada Raja Ratan. Ketika Sultan Alauddin meminta bertemu Ratu Padmavati, Raja Ratan marah dan menghunuskan pedang. Namun, Ratu Padmavati setuju untuk menemui Sultan Alauddin. Sultan pun menunggu di satu ruangan. Lalu, tirai dari salah satu jendela di buka. Samar-samar Sultan bisa melihat sesosok wanita yang tampak berkilau di bawah bias matahari senja. Belum sempat ia melihat wajah Ratu Padmavati dengan jelas, tirai kembali diturunkan. Sultan pun marah.
Sultan Alauddin menarik pasukan dan mengundang Raja Ratan ke tendanya. Raja pun datang tanpa senjata. Sialnya itu jebakan Alauddin. Raja pun dibawa sebagai tawanan. Raja akan dibebaskan jika Ratu Padmavati mau ke Delhi.
Saya selalu dibuat jatuh hati sama film India kolosal atau zaman dulu. Kemegahan dan kemewahan di sana-sini. Ditambah kecantikan dan keanggunan artis-artisnya yang dibalut Saree.
Kalau nonton film India, sediakan waktu yang benar-benar luang ya! Karena, butuh waktu paling tidak 3 jam untuk menonton. Ini aja kemarin bagian nyanyi-nyanyi saya skip. Kecuali pas Ratu Padmavati menampilkan tarian Ghoomar untuk Raja Ratan. Suer saya suka banget liat cewek India nari pakek Saree. Keren!
Saya tahu film Padmavaat ini dari video Ghoomar yang lewat di beranda Youtube. Lalu, mencari review filmnya. Kok bagus. Jadi penasaran dan download. Untung nemu yang Indo sub.
Film ini dirilis pada tahun 2018 dan sempat menimbulkan kontroversi. Katanya, ada adegan yang bikin rakyat Hindu marah. Yaitu ketika Sultan Alauddin mimpi bermesraan dengan Ratu Padmavati. Tapi, di film nggak ada adegan itu. Entah dihapus atau gimana. Bisa jadi dihapus karena protes keras dari masyarakat Hindu.
Baca-baca artikel, katanya sampai ada gerakan anti Deepika Padukone lho. Serem banget. Sampai ada yang mau penggal kepala Deepika. Padahal doi kan cuman artis yang meranin yak.
I love this movie! Keren! Padmavati keren dari jadi putri sampai jadi ratu. Udah cantik, cerdas, ahli perang juga. Beruntung banget Raja Ratan dapetin dia. Oh iya, satu lagi, setia. Berkat kecerdasan Ratu Padmavati, Raja Ratan berhasil diselamatkan dari penjara Sultan Alauddin. Ini berkat bantuan Ratu Mehrunisa juga sih. Saya sempet takut Ratu Mehrunisa dibunuh. Ternyata di penjara aja sama Sultan Alauddin. Kasihan banget sama ratu cantik satu ini.
Pokoknya Ratu Padmavati ini istri idaman banget dah. Bahkan, untuk kematiannya sendiri, ia meminta izin pada Raja Ratan. Jika Chittor jatuh ke tangan Sultan Alauddin, Ratu Padmavati meminta izin untuk melakukan Jauhar (membakar diri massal). Raja Ratan pun mengabulkan.
Kalau Alauddin ndak curang, saya yakin Raja Ratan bisa ngalahin pasukan sultan di final battle. Malik Kafur memanah Raja Ratan ketika raja berduel dengan sultan. Baginya, cara apapun boleh demi kemenangan sultan.
Mendengar raja telah gugur, seluruh wanita di dalam benteng melakukan Jauhar bersama Ratu Padmavati. Sultan Alauddin pun tak pernah bisa melihat wajah Ratu Padmavati walau ia memenangkan peperangan atas Chittor.
Ratu Padmavati saat melakukan ritual Jauhar
Yah! Ini jadinya saya ceritain ending nya dong. Kekeke. Tapi, beneran ini film keren banget! Ketamakan dan keserakahan tak selamanya menang. Cinta dan kesetiaan lah akhirnya yang menang.
Katanya, di masa lalu Jauhar ini memang menjadi tradisi. Para wanita lebih memilih membakar diri daripada dijadikan budak setelah kalah perang.
Silahkan ditonton dan selamat baper sama kisah cinta Raja Ratan dan Ratu Padmavati. Yang gampang mewek, jangan lupa sedia tisu ya. Kekeke.
Sekian review dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Selamat menonton.
Photo by: Google search
Tempurung kura-kura, 03 Juni 2019.
- shytUrtle -
0 comments