Review Daddy You, Daughter Me
05:12
Review Daddy You,
Daughter Me
Profile
Movie: Daddy You, Daughter Me (English title) / Dad is
Daughter (literal title)
Revised romanization: Abbaneun Ddal
Hangul: 아빠는 딸
Director: Kim Hyung-Hyub
Writer: Takahisa Igarashi (novel), Choi Yoon-Mi, Kim Ji-Sun,
Jin Na-Ri, Jo Sung-Woo
Producer: Kim Yoon-Suk, Kim Se-Hoon, Kim Dong-Gyoon, Hwang
Jung-Lim, Lee Hong-Suk, Jung Yoo-Dong
Cinematographer: Jung Ki-Won
Release Date: April 13, 2017
Runtime: 115 min.
Genre: Comedy / Switched Bodies
Distributor: Megabox Plus M
Language: Korean
Country: South Korea
Plot Synopsis by AsianWiki Staff ©
Do-Yeon (Jung So-Min) is a high school student. She doesn't
have a good relationship with her father (Yoon Je-Moon) who is constantly
nagging to her to study. Do-Yeon’s dream is to go on a date and her first date
is approaching. Meanwhile, Do-Yeon’s father has worked as a chief section for
years and never had a promotion. His chance for a promotion is finally
approaching. Both father and daughter have important moments arriving, but they
suddenly change bodies.
Daddy You, Daughter Me mengisahkan
tentang kehidupan sebuah keluarga kecil dengan kehidupan—yang tampaknya—normal.
Film dimulai dengan adegan Won Sang-Tae (Yoon Je Moon) yang sedang memanggul
putri kecilnya untuk menangkap sebuah daun—yang pada akhir cerita saya baru
ngeh kalau itu daun dari pohon ginkgo. Sang putri mengatakan jika dia besar
kelak, dia akan menikah dengan ayahnya; Won Sang Tae. Won Sang Tae meminta
putri kecilnya berjanji, mereka pun saling mengaitkan jari kelingking.
Adegan berikutnya menampilkan Won
Sang Tae sedang menonton video rekaman. Jadi adegan ia memanggul putri kecilnya
tadi adalah rekaman video yang sedang ia tonton. Rekaman video beberapa tahun
lalu yang membuatnya hampir menangis. Mendengar ribut-ribut, ia pun keluar.
Sang istri sedang sedikit mengomel pada putri semata wayang mereka Won Do Yeon
(Jung So Min). Do Yeon menginginkan pelembab bibir dari perusahaan kosmetik
tempat ayahnya bekerja. Namun, ia meminta sang ibu untuk jadi juru bicara.
Ketika Sang Tae menegur, Do Yeon malah menghindar.
Hubungan Sang Tae dan Do Yeon tak
sebaik seperti dalam video yang ditonton Sang Tae. Do Yeon hampir tidak pernah
berbicara pada Sang Tae. Kalaupun Sang Tae ngajak Do Yeon ngomong, remaja SMA
itu akan menjawabnya dengan ketus dan malas-malasan. Setiap pagi mereka berada
di meja makan yang sama untuk meminum jus masing-masing—jus untuk Sang Tae
berwarna hijau sedang jus untuk Do Yeon berwarna oranye. Setelah itu Do Yeon
keluar rumah hampir bersamaan dengan Sang Tae. Do Yeon pergi ke sekolah, Sang
Tae pergi bekerja.
Do Yeon mengambil jalan yang berbeda
dari Sang Tae walau ujung-ujungnya mereka ketemu juga di jalan utama. Sepanjang
jalan, Sang Tae berjalan di belakang Do Yeon. Di stasiun pun mereka masuk ke
dalam kereta dari pintu yang berbeda. Orang nggak bakal ngira kalau mereka itu
ayah dan anak. Karena emang kayak orang asing yang nggak saling kenal.
Ketika pulang sekolah, Do Yeon
disamperin Kang Ji Oh (Lee You Jin). Kakak senior Do Yeon yang sebenarnya Do
Yeon juga naksir. Ji Oh mengundang Do Yeon untuk ikut audisi band sekolah. Do
Yeon menyanggupi. Ketika Do Yeon yang berbunga-bunga hatinya sedang ngoceh
sendiri, Sang Tae tiba-tiba ada di belakangnya. Sang Tae sempet liat Ji Oh dan
nggak suka sama pemuda itu. Cek-cok antara bapak dan anak itu pun nggak bisa
dihindari hingga sebuah pesan masuk ke ponsel masing-masing yang isinya tentang
Kakek Do Yeon (ayah dari ibu Do Yeon) jatuh dan dibawa ke rumah sakit. Sang Tae
dan Do Yeon bersama-sama menuju rumah Kakek Do Yeon.
Di rumah sang kakek, Do Yeon hanya
sibuk dengan ponselnya. Membuat Sang Tae geram. Ibu Do Yeon memintq Sang Tae
pulang berdua saja dengan Do Yeon karena ia masih mengkhawatirkan sang ayah. Do
Yeon berjalan keluar lebih dulu. Sang Tae menyusul dengan mobilnya. Sang Tae
turun dan menegur Do Yeon. Lagi-lagi cek-cok tidak bisa dihindari. Sang Tae dan
Do Yeon mengucap harapan andai masing-masing bisa merasakan kehidupan satu sama
lain. Do Yeon berharap sang ayah memahami bagaimana sulitnya sekolah. Sang Tae
pun sama. Ia ingin Do Yeon belajar dengan baik karena ia sudah kerja banting
tulang demi Do Yeon.
Kakek Do Yeon tiba-tiba muncul dan
mengatakan jika Sang Tae dan Do Yeon harus hati-hati ketika mengucapkan
harapan. Karena mereka bertengkar di bawah pohon ginkgo yang umurnya sudah
ribuan tahun. Katanya, setiap harapan yang diucapkan di bawah pohon itu pasti
akan terkabulkan. Sang Tae dan Do Yeon pergi sebelum sang kakek selesai
menjelaskan. Naasnya, mereka mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang.
Permainan pun dimulai. Ketika berada
di rumah sakit dan tersadar, jiwa Do Yeon dan Sang Tae tertukar. Jiwa Do Yeon
ada di dalam tubuh Sang Tae, dan jiwa Sang Tae ada di tubuh Do Yeon. Merasa
kacau, Sang Tae mengajak Do Yeon menemui temannya yang seorang psikiater.
Sialnya teman Sang Tae nggak percaya walau Sang Tae—yang ada di dalam tubuh Do
Yeon—membongkar rahasianya. Sang Tae dan Do Yeon pun diusir.
Tidak ada pilihan lain. Mereka harus
menjalankan peran masing-masing. Sang Tae dan Do Yeon pun sepakat untuk tidak
memberi tahu Ibu Do Yeon. Hal-hal unik dan lucu mulai terjadi. Bahkan, Sang Tae
dan Do Yeon sempat disebut gila. Mereka pun menelpon Kakek Do Yeon untuk
bertanya tentang pohon ginkgo ajaib. Sang Kakek langsung paham jika Sang Tae
dan Do Yeon bertukar jiwa. Sang Kakek mengatakan semua itu akan netral dalam
waktu 7 hari dan berpesan, jangan bertengkar lagi.
Mau nggak mau Sang Tae dan Do Yeon harus
bekerja sama. Menjalankan peran masing-masing; bekerja dan sekolah. Sang Tae
yang berada di dalam tubuh Do Yeon berangkat ke sekolah dan kemudian mengikuti
audisi karena penasaran dengan Ji Oh. Sang Tae yang berada di dalam tubuh Do
Yeon menyanyikan lagu kuno sambil memainkan gitar yang anehnya justru membuat
Ji Oh terpukau. Ji Oh yang dasarnya juga naksir Do Yeon makin suka sama Do
Yeon. Ketika dia melihat Do Yeon ke sekolah dengan memakai celana seragam bukan
rok, Ji Oh makin dibuat jatuh hati sama cewek nyeleneh itu.
Do Yeon yang ada di dalam tubuh Sang
Tae pun berangkat kerja. Ia berpikir ayahnya seorang dengan kedudukan tinggi di
kantornya. Ternyata ia salah. Sang Tae memimpin sebuah tim kecil di bagian
pemasaran yang kantornya ada di dalam gudang. Bertukar tempat membuat
masing-masing memahami bahwa kehidupan yang di jalani masing-masing punya
masalah dan kesulitan sendiri.
Walau film ini diklaim bergenre
komedi, menurut saya adegan komedinya kurang. Tapi, tetep lah adegan lucu dan
konyolnya ada. Meski ada adegan menyentuh, untungnya saya nggak sampek nangis.
Hehehe.
Kisah Switched Bodies memang selalu
menarik untuk disimak. Terlebih ini unik, antara anak dan ayah. Jadi keinget
fan fiction yang pernah saya tulis beberapa tahun lalu. Sama-sama tentang
Switched Bodies. Bedanya, fan fiction yang saya tulis yang tukeran badan,
tukeran jiwa adalah dua remaja SMA yang orang tuanya saling berseteru. Halah!
Malah bahas fan fiction. Bagus kok buat ditonton. Ceritanya nggak berat. Saya
terkesima sama keunikan pohon ginkgo. Hehehe.
Untuk review film lainnya bisa cek di sini
Tempurung
kura-kura, 03 Februari 2019.
- shytUrtle -
0 comments