Review Film Oo Nina Bobo

22:01

Review Film Oo Nina Bobo


Dari Wikipedia Indonesia.

Oo Nina Bobo adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 20 Maret 2014 dan dibintangi oleh Revalina S. Temat dan merupakan film horror pertama setelah Pocong 2.

Sinopsis

Seorang anak mengalami gangguan mental karena seluruh keluarganya mati di rumah. Ia yakin kalau keluarganya dibunuh oleh setan. 5 tahun kemudian seorang dokter bermaksud melakukan terapi dengan membawa anak itu kembali ke rumahnya.

Film pertama yang saya tonton setelah hiatus nonton selama kurang lebih 15 hari. Awalnya saya pengen nonton Petak Umpet Minako. Penasaran aja setelah nonton cuplikannya di Youtube. Nah, ini film saya juga dapat di Youtube. Judulnya ditulis Petak Umpet Minako. Sebelum download, saya intip sebentar. Kok beda ya? Tapi, karena pemainnya mbak cantik Revalina S. Temat, ya udah download aja. Setelah ditonton, ternyata judulnya Oo Nina Bobo.

Oo Nina Bobo menceritakan tentang anak laki-laki bernama Ryan (Firman Ferdiansyah) yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) setelah melihat ayah, ibu, dan adeknya mati di rumahnya. Peristiwa itu terjadi ketika Ryan berumur 7 tahun. Sejak peristiwa itu, Ryan dirawat di sebuah rumah sakit karena menderita PTSD.

Lima tahun kemudian, seorang psikiater cantik bernama Karina (Revalina S. Temat) yang sedang menempuh pendidikan S2 menjadikan Ryan sebagai bahan penelitiannya. Karina mengajukan permohonan pada dosen-dosen pembimbingnya untuk membawa Ryan kembali ke rumahnya. Menurutnya, syok terapi seperti itu sangat efektif untuk membantu kesembuhan Ryan.

Permohonan Karina dikabulkan. Dari waktu satu bulan yang ia ajukan, hanya diberikan waktu dua minggu saja. Walau sempat kecewa, Karina akhirnya pergi membawa Ryan. Dibantu sahabat karibnya, Bams (Daniel Topan), Karina membawa Ryan kembali ke rumah yang ia tinggali bersama keluarganya 5 tahun yang lalu. Karina optimis ia bisa menyembuhkan Ryan dengan syok terapi. Proses terapi pun dimulai untuk Ryan di rumah yang memiliki kenangan buruk bagi Ryan.

Film dimulai dengan adegan seorang wanita yang sedang meninabobokan anaknya. Lalu, di kamar lain seorang anak laki-laki pun bersiap tidur. Di samping ranjang anak itu, berdiri sesosok makhluk hitam besar. Mirip dementor di film Harry Potter. Lalu, anak laki-laki itu menahan napas demi menghindari makhluk mengerikan yang berada di tepi ranjangnya. Setelah kejadian itu, ayah, ibu, dan adik dari anak laki-laki bernama Ryan itu ditemukan tewas. Ayahnya ditemukan mati jatuh dari tangga. Ibunya mati gantung diri, dan adik perempuannya mati di kamarnya. Setelah itu, adegan dikisahkan sudah lima tahun kemudian.

Teka-teki mulai terjawab ketika Karina membawa Ryan ke rumahnya. Awalnya Ryan takut, tapi perlahan mulai membuka diri dan bisa beradaptasi.

Walau film ini mengusung tema berbeda dari film horor Indonesia kebanyakan, tapi masih memiliki banyak kekurangan. Seperti munculnya suara-suara aneh, namun setelah didekati sama Karina, malah nggak ada apa-apa. Atau seperti kamera memfokuskan pada satu ruangan, membuat penonton penasaran, tapi kemudian udah. Nggak ada apa-apa.

Kalau penampakan arwah ayah, ibu, dan adek Ryan. Menurut saya itu wajar terjadi. Karena, biasanya orang yang mati nggak wajar di suatu tempat, arwahnya pasti terjebak di sana. Jadi, wajar kalau Ryan atau Karina melihat penampakan ayah, ibu, dan adek Ryan.

Walau ada penampakan, tapi nggak serem. Cuman musiknya yang bikin kaget. Tadi nobar sampai Rara menjerit karena kaget. Hehehe. Penampakannya juga nggak serem. Mukanya aja pucet pasi. Pakek baju tidur putih yang mereka kenakan pas mati.

Tapi, mungkin beberapa penonton bakalan bertanya-tanya, ini maksudnya para penampakan muncul gangguin Karina kenapa. Kalau sependek yang saya tahu, katanya emang kayak gitu. Mereka ganggu karena pengen manusia tahu mereka ada. Tapi, kalau arwah penasaran, biasanya maunya minta disempurnakan. Kalau di film Oo Nina Bobo ini kayaknya antara minta disempurnakan dan kayak kata Bams, arwah ortu dan adek Ryan terjebak di rumah itu karena Ryan belum bisa nerima kematian mereka. Di ending ada adegan itu Ryan ngunjungin makam ortu dan adeknya buat say bye. Yap, at the end Ryan sembuh seperti harapan Karina.

Yang janggal lagi, adegan Karina hipnotis Ryan buat tanya-tanya ke Ryan apa yang bikin Ryan takut dari rumah itu. Kalau di film-film yang udah saya tonton kan biasanya pas proses kayak gitu selain yang dihipnotis menjawab pertanyaan yang diajukan, sama ada adegan potongan dari masa lalu yang bikin penonton penasaran. Di film ini nggak ada. Selain Ryan ngomong yang saya agak nggak jelas dengernya, tetiba Ryan bereaksi kayak orang kesurupan plus munculnya suara-suara aneh.

Padahal saya ngarepnya ada cuplikan adegan masa lalu yang bikin makin penasaran dan bertanya-tanya kenapa keluarga Ryan dibunuh. Tapi, nggak ada. Habis Ryan kejel-kejel kayak orang kesurupan, ditenangin, udah.

Di tengah-tengah nonton, saya nebak, jangan-jangan itu makhluk mirip dementor temennya si Ryan. Karena alasan itu Ryan nggak dibunuh di malam pembantaian. Mirip di film Boogeyman yang pernah saya tonton zaman kanak-kanak dulu di tivi. Teman masa kecilnya yang tidak tampak jadi hantu jahat yang meneror karena saat si anak beranjak remaja, si anak mulai mengabaikan si Boogeyman, malah nggak percaya lagi sama adanya Boogeyman.

Selain itu, saya juga nebak jangan-jangan sumber masalahnya si Ryan. Jadi, dia yang memulai permainan, lalu keluarganya jadi korban. Ryan nggak dibunuh karena dia yang harus menyelesaikan permainan.

Faktanya, makhluk mirip dementor itu datang setelah lagu Nina Bobok dinyanyikan. Awalnya dia berteman dengan Ryan. Tapi, ketika Ryan mulai bosan dan males main sama itu makhluk. Si makhluk berubah jadi jahat dan mulai neror keluarga Ryan. Ryan selamat dari pembantaian karena Ryan nemuin cara biar nggak terdeteksi sama mahluk itu. Yaitu dengan cara menahan napas. Kalau tahan napas, si makhluk jadi nggak bisa mendeteksi keberadaan manusia. Itu alasan kenapa Ryan sering belajar tahan napas lama.

Kalau di film Boogeyman, si hantu jahat balik jadi baik lagi setelah teman manusianya mengingatnya kembali. Di film ini, pas hantu mau bunuh Karina, Ryan giring dia ke lantai atas dan Ryan bikin susunan kartu. Setelah Ryan pingsan, Bams bisa buka pintu rumah dan nolongin Karina yang pingsan. Teror selesai.

Jadi, selama ini yang meneror Karina itu arwah ayah, ibu, dan adek Ryan. Karena si hantu mirip dementor munculnya setelah Karina nyanyi lagu nina bobo. Saya menyimpulkan demikian. Hehehe.

Ajaibnya, Ryan sembuh total setelah syok terapi di rumahnya. Karina malah jadi gila. Macem kisah Harley Quinn ya. Hehehe. Trus, si hantu mirip dementor ke mana? Kayaknya balik stay di kamar yang selalu terkunci dan di dalamnya ada mainan kayu dan kartu.

Film ini nggak serem amat dan nggak gaje amat. Walau ada beberapa kekurangan, saya enjoy nontonnya karena nggak ada adegan yang nggak masuk akal. Nggak ada umbar keseksian yang bikin kesel. Jadi aman kalau mau ditonton sama anak di bawah umur. Kita bakalan dibikin ketawa sama tingkah Bams. Dia lawaknya di film ini.

Revalina S. Temat makin cantik aja. Demen deh kalau ada dokter cantik dan modis macem Karina. Betah pasiennya. Hehehe.

Tempurung kura-kura, 01 Mei 2019.
- shytUrtle -

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews