[190427] Road To MATOS Best Cover & Transmart MX Mall Malang

04:50

 [190427] Road To MATOS Best Cover and Transmart MX Mall Malang



"Terakhir ke MATOS kapan Mbak Je?"
"Tahun 2014."
"Oemji!!!"

Fakta! Itu fakta! Kekeke. Trus, saya inget-inget, kayaknya bukan 2014. Tapi, pas ada Asian Lover Festival. Tahun berapa itu ya. Kalau nggak salah 2011 apa 2012 gitu. Kalau terakhir dateng ke event Kpop emang tahun 2014. Acaranya STONEL di Dome UMM.

Perjalanan tanpa rencana. Sabtu pagi, Linda mengirim pesan via WhatsApp. Nanya apa saya sibuk. Saya jawab aja agak longgar. Emang posisinya lagi agak longgar dikerjaan.

[27/4 10.22 AM] Linda Bojone Daniel: Mbkkkkk jeeeee free aa
[27/4 10.28 AM] Kurayui: Ada apa? Rada longgar ini habis lampu mati.
[27/4 10.28 AM] Linda Bojone Daniel: Sore soree nanti maksudkuu ayoo nang matoss nonton dance cover
[27/4 10.30 AM] Kurayui: Dance cover apa? Acaranya free? Jam berapa e?

Lalu, Linda mengirim poster promosi acara MATOS Best Cover. Wah! Keren nih! Free pula! Akhirnya, saya pun setuju. Tapi, sayangnya Jagiya—motor jadul saya—pas nggak ada di rumah. Maunya, saya naik Jagiya ke rumah Linda. Karena, udah pasti ke kota naik motor Linda. Betapa beruntungnya saya, Linda bersedia menjemput ke rumah. Padahal jarak rumah kami lumayan jauh. Kami pun sepakat untuk  menonton MATOS Best Cover. Berangkat sehabis pulang kerja.

Entah kebetulan atau bagaimana, setiap kali saya ada rencana kencan sama Linda, pasti turun hujan. Begitu juga dengan hari Sabtu kemarin. Sebelumnya di tempat saya sudah tidak pernah turun hujan. Ndilalah kersane Gusti ALLOH kok Sabtu kemarin hujan turun dengan derasnya di tempat Linda. Di tempat saya hanya mendung gelap.

Sama kayak waktu pertama kali janjian kencan, dramanya pun karena hujan. Pas mau berangkat, di tempat Linda hujan. Giliran di tempat Linda hujan reda, di tempat saya yang hujan. Sabtu kemarin pun demikian. Padahal udah ready, udah dandan cantik. Eh, hujan. Kami pun menunggu hujan reda sambil ngobrol di WhatsApp.

Saya udah pasrah. Kalau Tuhan kasih rezeki berangkat, pasti kami berangkat. Ketika Linda bilang di tempatnya hujan reda, saya lega. Nengok keluar, eh di tempat saya turun dengan derasnya. Buru-buru kasih kabar ke Linda. Tapi, centang satu aja. Wah! Kayaknya ini anak udah otewe ke markas.

Beneran. Nggak lama kemudian Linda nyampek rumah. Pakek mantel. Rencana berangkat pukul setengah empat sore, molor jadi pukul lima kurang seperempat. Dengan memakai mantel, kami pun berangkat menuju MATOS.

Waktu kencan pertama kali sama Linda, kencan berburu kuliner Korea, sepanjang perjalanan hujan sudah reda. Tapi, tidak dengan Sabtu kemarin. Sepanjang jalan kami dihujani. Pulang pergi hujan turun, dengan syahdunya membelai tubuh kami. Kekeke.

Awalnya saya pakek jaket mantel aja. Tapi, sampai Sawojajar, hujan makin deras. Akhirnya berhenti deket Rampal buat pakek celana mantel. Di lapangan Rampal ada event yang digelar Teh Pucuk. Kata Linda, "Ntar kalau nggak hujan, kita mampir ya Mbak Je." Saya mah oke aja. Manut kata jokinya. Hehehe.

Saya lupa kalau hari Sabtu. Jalanan lebih ramai dari biasanya. Baru pas berhenti di lampu merah Rampal inget kalau kami pergi di hari Sabtu.
"Eh, ini hari Sabtu ya? Wah! Kita malem mingguan dong ya?"
"Yoi. Nggak kalah dong sama yang lain. Kita juga malem mingguan."
Pas banget. Bojone Daniel dan Bininya Jaejoong malem mingguan bersama. Wkwkwk.

Malang hari biasa aja macet. Apalagi malem minggu. Makin macet. Walau hujan, jalanan tetep macet. Untungnya Linda tahu jalan trabasan. Tapiii tetep macet juga. Pas mau nerabas, saya nanya, "Ini lewat belakangnya rumah sakit ya?" Kata Linda, iya.

Auto keinget kamar mayat. Jadi rada parno. Saya punya kenangan buruk sama kamar mayat di rumah sakit itu. Kok ya kebetulan macetnya di situ. Saya nggak berani noleh ke arah kanan dan terus memanjatkan doa. Alhamdulillah bisa melewati kemacetan.

Hari sudah gelap ketika kami masuk kota. Mendekati MATOS, jalanan makin padat. Hal sial menimpa kami. Linda udah nyalain lampu sein ke kanan, lha kok ada mobil nyrempet kami. Untung Linda pinter bawa motornya. Jadi, kami nggak sampai jatuh. Kaget dong saya. Lagi enak-enak ngobrol sama Linda, tiba-tiba, buk! Kaki kanan disenggol mobil. Iya, mobil! Mobil gede warna item.

"Kaki sampean nggak papa Mbak Je?" Linda langsung nanya.
"Nggak papa kok." Saya emang nggak ngrasain sakit. Kaget aja. Untungnya nggak sampek gemeteran.
Itu mobil langsung pergi aja. Padahal dia yang salah. Motor sein udah nyala ke kanan, eh masih di trombol.

Perjalanan Sabtu kemarin emang rada bikin emosi. Sebelumnya, udah tahu jalanan banyak genangan air. Eh, ada sesama pengguna motor nggak tahu aturan. Jadilah kami basah kena cipratan dari itu motor gaje. Heran! Sesama pengguna motor kok ya ndak bisa menghargai pengguna lain.

Sampai di MATOS, drama selanjutnya berburu tempat parkir. Full banget. Alhamdulillah dapet satu tempat. Walau udah pakek mantel, masih basah yes. Celana saya basah. Kaos kaki juga basah. Untungnya nggak parah banget. Kata Linda malah kayak bermotif celananya. Kekeke.

Kebiasaan kura ya. Selalu nyari toilet duluan. Apalagi habis kehujanan sepanjang jalan. Jadinya kebelet pipis. Dari parkiran, langsung nyari toilet. I know pasti toiletnya WC duduk. Tapi, nggak ada pilihan. Nahan pipis bisa bahaya. Bukannya nggak bisa makeknya. Tapi, kadang ragu aja pakek WC duduk di toilet umum. Bersih kok toiletnya. Cuman saya termasuk golongan orang yang sensitif. Jadinya, sering was-was gitu. Bismillah deh dan pipis. Alhamdulillah ndak muncul gatal-gatal.

Karena Linda ada trauma naik ke lantai berikutnya lewat eskalator, jadinya kami naik ke lantai berikutnya dengan menggunakan lift. Deng deng! Kalau ini saya yang takut. Bismillah. Untungnya lift sepi. Saya mojok, pegangan erat, dalam hati memanjatkan doa. Mau merem malu. Wkwkwk. Sama Linda diterapi. Takut ada, alhamdulillah bisa ngalahin dan berani masuk lift.

Drama hujan dan macetnya jalan, juga jarak tempuh yang lumayan jauh. Membuat kami sampai di lokasi pada detik-detik akhir acara. Kebagian performance all dancer walau cuman seiprit. Trus, ikutan dengerin pengumuman pemenang.

Waktu nama B-Ice disebut sebagai salah satu pemenang, saya merasa nggak asing. Kayaknya itu timnya Zi. Tapi, masih ragu. Pas semua personel B-Ice naik panggung, ternyata beneran. Ada Zi di sana. Congratulation, Zi. Selamat ya grupnya udah jadi salah satu pemenang. Sayangnya saya ragu mau nyamperin. Zi sibuk banget gitu. Padahal itu pertemuan pertama kami setelah lima tahun. Awal ketemuan di Dome UMM pas acara STONEL. Padahal, kalau bisa foto bareng kan seru.

Oya, kami juga sempet nyamperin stan Debrina Eonni. Tapi, sayang Debrina Eonni sibuk ladeni pembeli. Jadinya, cuman say hi doang. Kami pun nggak pamit pas mau balik. Mian ya Eonni.





 Kelar nonton MATOS Best Cover, lanjut jalan Transmart. Linda emang udah bilang kalau ntar sekalian mampir Transmart. Mumpung ke sana. Jadilah kami jalan kaki ke Transmart. Hujan nggak kunjung reda, lupa bawa payung lipat. Untungnya pakek hoodie Infinite yang ada kupluknya. Jadi, kepala terlindungi dari tetesan air hujan. Hehehe.

Ngomong-ngomong soal kostum, sempet candaan ama Linda mau pakek kaos Kpop. Mau pakek kaos ToppDogg, Hoodie Infinite, dan bawa ransel Wanna One. Nyatanya, pakek kaos Joger warna kuning dan hoodie Infinite. Tas bawa tas silang kecil. Untung bawa tas kecil. Kalau bawa ransel, bisa kerepotan pas pakek mantel. Kekeke.

Buat temen-temen ndeso pecinta naik motor macem saya, kalau mau main ke Transmart, parkirnya di MATOS aja ya. Di Transmart nggak ada parkir buat motor. Jadi, nebeng parkirnya di MATOS aja. Lalu, jalan kali ke Transmart.

Transmart ini dulunya MX Mall. Sampai sekarang nama MX juga masih disematin. Jadinya, Transmart MX Mall Malang. Pertama kali ke sana, namanya masih MX, waktu ada Asian Lover Festival. Yang saya sebut di atas tadi. Sekitar tahun 2011-2012. Sekitar delapan tahun yang lalu. Tapi, dulu ke event-nya doang. Alias nggak masuk ke mall-nya. Event-nya digelar di luar mall. Kalau MATOS sempet masuk.

Banyak sekali perubahan pas masuk MATOS. Yang pasti makin bagus. Ada zona selfie juga. Ketika saya menemukan tulisan bagus ini, saya nyesel nggak bawa salah satu anak saya buat foto di sana. Hiks!

Saat di MATOS, saya benar-benar menahan diri waktu melihat tulisan GRAMEDIA. Menahan diri untuk tidak masuk ke sana. Padahal sempet berhenti lama di depannya. Heuheuheu...



Back to Transmart! Setelah jalan, nyampek juga kita di Transmart. Suasana di pintu masuk sama kayak di MATOS. Banyak orang ngumpul. Nunggu jemputan mobil kayaknya. Kalau di Transmart lebih tertib. Nggak menghalangi pintu masuk. Di MATOS, udah tahu ada orang mau masuk, pada nggak mau minggir.

Ketika masuk, disambut dua... apa sih itu namanya. Pokoknya orang yang pakek kostum robot. Saya nggak tahu itu robot apa. Mungkin The Transformers atau sejenisnya. Bisa selfie sama mereka lho. Saya boro-boro selfie, liatin aja udah nggak ada nyali buat deket-deket. Kekeke.

Lalu, hidung ini mengendus aroma-aroma kelezatan. Lantai dasar Transmart khusus untuk makanan. Pecinta kuliner bakalan seneng banget deh. Mulai dari restoran cepat saji sampai restoran seafood aja. Mulai dari jajanan sampai makanan berat ada. Stan masakan dan jajanan Jepang juga ada. Sayang nggak ada stan kuliner Korea. Atau, mungkin saya dan Linda yang melewatkannya?

Akses naik turun di Transmart menggunakan eskalator. Eskalator di Transmart bentuknya tanpa anak tangga. Kayak di bandara-bandara gitu deh. Apa sih namanya? Travelator Walking belt? Conveyor belt? Mbuh lah wes! Pokoknya yang kayak gitu. Kita tinggal diem, udah nyampek lantai berikutnya.

Di lantai dua, sembako. Buah, sayur, dan kebutuhan rumah tangga ada di sana. Begitu sampai di lantai dua, disambut sama aroma durian. Deket eskalator berjajar durian montong. Linda sampai mupeng-mupeng. Kekeke.

Saya sempet mau lari ke stan buah dan sayur. Pengennya nyari buah dan sayur yang selama ini cuman bisa saya lihat di Internet. Tapi, urung. Kenapa? Ramai orang. Heuheuheu. Iya lah ramai orang, kura! Namanya aja mall. Goblok apa geblek sih ini kura? Padahal Linda juga udah nawarin, "Pean mau beli apa Mbak Je?"

Lanjut ke lantai tiga. Baju dan sejenis itu. Ada perhiasan, trus apa sih namanya, furniture? Macem gitu deh. Banyak diskonan baju. But you know lah, walau diskonan eike kagak bisa beli. Kenapa? Karena eike big size! Heuheuheu.

Nah, ke eskalator buat lanjut ke lantai empat adalah eskalator dengan anak tangga. Beda dari eskalator sebelumnya. Di lantai empat ada zona permainan. Plus zona selfieable. Banyak spot seru yang bisa buat selfie.

Nyampek lantai empat tuh berasa balik ke zaman kanak-kanak dulu. Saya jadi keinget zaman masih kecil dan diajakin main ke Gajah Mada Plaza Malang. Zaman dulu adanya cuman Gajah Mada sama Mitra. Eh satu lagi, Ramayana. Nah, di Gajah Mada dulu ada zona bermain dalam ruangan. Begitu nyampek lantai empat, saya berasa kembali ke masa lalu. Masa kanak-kanak yang sangat bahagia kalau diajak main ke zona permainan macem gitu. Hehehe.

Sistem mainnya pakek kartu. Cuman saya nggak tahu isi kartunya sebelah mana. Hahaha. Emang kita nggak ada niatan main sih. Cuman jalan keliling aja. Ada itu tuh yang ambil boneka kayak di drama atau reality show Korea. Nah, bisa dicoba tuh kalau ke Transmart. Hehehe.






Sepertinya masih ada satu lantai lagi. Tapi, kami nggak naik. Udah capek. Laper juga. Kayaknya di lantai lima itu bioskop. Kami pun kembali turun ke lantai satu untuk makan.

Drama lagi. Linda nanya saya mau makan apa. Saya bilang, saya manut aja. Debat itu lho sepanjang jalan turun. Hahaha. Beneran saya maunya manut aja ama Linda. Soalnya biasanya makanan rekomendasi Linda itu enak. Setelah debat gaje, akhirnya kami belok ke stan Bakso Boedjangan.

Saya emang pernah bilang ke Linda kalau saya penasaran sama Bakso Boedjangan karena liat iklannya nongol di IG. Akhirnya kami sepakat nyobain. Sayangnya udah banyak menu yang sold out. Linda ngalah. Bakso wagyu-nya buat saya, karena saya masih puasa makan pedas. Linda pilih bakso pedes. Akhirnya keturutan nyobain Bakso Boedjangan.



Kami pun keluar dari Transmart, balik ke MATOS buat ambil motor dan pulang. Sebenernya Thata nitip jajanan di Ai Ci Ro. Tapi, karena khawatir nyampek rumah udah malem, jadinya batal beli. Maaf ya Thata. Heuheuheu.

Pulang pun masih hujan. Kami lanjut ke Burger King di Ijen. Beli paket diskon. Trus, lanjutin perjalanan pulang. Batal mampir ke Rampal karena selain udah malem, kondisi masih hujan deras. Lanjut pulang deh. Alhamdulillah jalan masih lumayan rame. Kami nyampek rumah pukul setengah sebelas malam.

Malam mingguannya ditemani hujan. Kekeke. Tapi, seru perjalanannya. Di terapi masuk mall yang ramai, di terapi naik lift sama Linda. Makasih ya Linda. Maaf kalau saya selalu bikin repot tiap jalan sama kamu. Heuheuheu. Thanks for everything. Semoga kalau ntar kita kencan lagi, nggak ada drama dibikin galau karena hujan. Aamiin.




Thanks, God. I have an amazing Saturday with my dearest friend.

Tempurung kura-kura, 30 April 2019.
- shytUrtle -

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews