Review My Son (Korean Movie)
04:43
Review My Son
(Korean Movie)
Profile
Movie: My Son
Revised Romanization: Ahdeul
Hangul: 아들
Director: Jang Jin
Writer: Jang Jin
Producer: Kang Woo-Suk, Kim Jin-Young
Cinematographer: Choi Seng-Ho
Release Date: May 1, 2007
Runtime : 103 min.
Genre: Drama / Father & Son / Tearjerker
Distributor: Cinema Service
Country: South Korea
Language: Korean
Plot
Lee Kang-Sik (Cha Seung-Won) is serving a life sentence for
murder. Due to good behavior by Lee Kang-Sik for the past 15 years, he is
granted a special 1 day release from prison to visit his family. Lee Kang-Sik
can't even remember what his son looks like. What will he say?
Lee Kang-Sik (Cha Seung-Won) menjalani hukuman seumur hidup
karena pembunuhan. Karena perilakunya yang baik oleh Lee Kang-Sik selama 15
tahun terakhir, ia diberikan pembebasan khusus 1 hari dari penjara untuk
mengunjungi keluarganya. Lee Kang-Sik bahkan tidak bisa mengingat seperti apa
rupa putranya. Apa yang akan dia katakan?
Saya memang rapuh terhadapa godaan.
Gara-gara komentar Kookie Noona, langsung deh otewe download dan nonton film
ini. Bukan hanya Kookie Noona, komentar di AsianWiki pun ramai soal plit
twist-nya. Jadilah saya makin penasaran.
My Son berkisah tentang
Lee Kang Sik yang menjalani masa tahanannya atas kasus pembunuhan dan
perampokan. Kang Sik dihukum seumur hidup dan selama 15 tahun di penjara, ia
berkelakuan baik. Karena itu pengajuan untuk mendapatkan kebebasan selama hari
yang ia ajukan dikabulkan. Kang Sik pun mendapat satu hari bebas untuk bisa
bertemu ibu dan anaknya.
Kang Sik akan pergi ditemani Mr.
Park, salah satu petugas penjara. Sebelum pergi, Kang Sik mendapat pelatihan
berkomunikasi karena sudah lama berada di penjara dan tidak pernah berinteraksi
dengan dunia luar. Hingga hari itu tiba, Kang Sik akhirnya pergi bersama Mr.
Park.
Kang Sik antusias dan gugup. Di
tengah perjalanan ia mabuk karena terlalu lama tidak naik mobil. Saat di kereta
ia pun ketiduran. Padahal dia sudah berniat untuk tetap terjaga demi melihat
dunia luar yang tidak pernah ia lihat selama 15 tahun hidup di dalam penjara.
Kang Sik dan Mr. Park tiba di
rumahnya. Rumah itu tidak terkunci. Kang Sik bertemu ibunya yang sudah pikun.
Karena tidak sabar menunggu di rumah, Kang Sik memohon pada Mr. Park agar bisa
menunggu di depan sekolah anaknya Lee Joon Suk. Mr. Park pun setuju. Ia menemani
Kang Sik menunggu di depan sekolah Joon Suk. Mr. Park memberi usul untuk
membawa papan nama agar Joon Suk lebih mudah mengenali Kang Sik. Kang Sik pun
setuju. Ia berdiri di depan gerbang sambil membawa sebuah kardus yang diberi
tulisan untuk Joon Suk.
Sekolah semakin sepi, tapi Kang Sik
tak kunjung bertemu anaknya. Saat Mr. Park akan masuk, muncul siswa yang
separuh wajahnya tertutup syal. Kang Sik merasa senang. Akhirnya ia bisa
bertemu dengan putra semata wayangnya, Joon Suk. Namun, keduanya sama-sama
canggung. Kang Sik yang maju demi mengurangi jarak yang terlalu panjang di
antara mereka. Kang Sik pun menyapa Joon Suk untuk pertama kalinya.
Mr. Park mengusulkan makan malam di
rumah saja. Ia berjanji akan masak untuk Kang Sik, Joon Suk, dan Ibu Kang Sik.
Saat sampai di rumah, suasana canggung masih berlanjut. Mr. Park pun undur diri
untuk belanja keperluan masak. Meninggalkan Kang Sik bersama Joon Suk.
Saat makan malam bersama, suasana
pun masih canggung. Saat itu Kang Sik menyadari jika Joon Suk tak lagi kidal.
Menurutnya dulu Joon Suk cenderung menggunakan tangan kiri. Kang Sik sering
memarahinya karena hal itu. Kang Sik pun sangat senang melihat Joon Suk bisa
menggunakan tangan kanannya dengan baik.
Setelah makan malam, Mr. Park yang
sedang menemani Ibu Kang Sik mendadak heboh. Joon Suk buru-buru memeriksa
diapers yang dikenakan neneknya. Ternyata neneknya pupita. Dengan cekatan Joon
Suk mengganti diapers. Kang Sik dan Mr. Park tertegun melihat kesigapan Joon
Suk. Kang Sik merasa bersalah karena melihat Joon Suk yang masih muda harus
merawat ibunya.
Mr. Park tidur di ruang tamu. Sedang
Kang Sik tidur bersama Joon Suk. Masih saling canggung berada dalam satu
ruangan yang sama. Hanya berdua saja. Karena tidak bisa tidur, Kang Sik
mengajak Joon Suk keluar. Joon Suk pun setuju. Keduanya berlari setelah keluar
rumah. Kang Sik berlari di belakang Joon Suk. Mereka berhenti di tepi sungai
dan melihat indahnya pemandangan bulan purnama yang tampak begitu besar dari
tepi sungai. Kang Sik dan Joon Suk mulai saling bicara.
Adegan romantisnya itu ketika Kang
Sik dan Joon Suk terjebak hujan. Berteduh dalam bilik telepon umum yang sempit.
Adegan bapak sama anak bisa begitu romantis dan menyentuh. Hanya karena Joon
Suk melihat seekor lalat, mereka bisa ngobrol dengan lebih santai. Joon Suk pun
mengenalkan Kang Sik ke pacarnya. Joon Suk mengatakan kalau Kang Sik kerja di
Amerika.
Selesai membawa Kang Sik bertemu
pacarnya, Joon Suk dan Kang Sik menghabiskan waktu di sauna. Di sanalah
hubungan keduanya semakin dekat. Ketika keduanya sama-sama menenggelamkan diri
di dalam kolam sauna. Di dalam air mereka tertawa bersama.
Tiba waktunya Kang Sik pergi. Joon
Suk mengantarnya ke stasiun. Ketika Joon Suk tiba-tiba menggandeng tangan Kang
Sik, Kang Sik pun menangis tersedu-sedu. Namun, tiba-tiba ia bertanya, "Di
mana Joon Suk-ku?" Membuat Mr. Park dan Joon Suk yang ada di depannya
terkejut.
Walau banyak adegan diam dan saling
canggung, tapi penonton digiring untuk lebih dekat mengenal Kang Sik dan Joon
Suk karena keduanya menjadi narator yang mengungkapkan perasaan masing-masing.
Bahkan, Mr. Park juga turut menjadi narator yang menjelaskan situasi hubungan
antara Kang Sik dan Joon Suk.
Kenapa Kang Sik bertanya, "Di
mana Joon Suk-ku?" kepada Joon Suk? Tonton saja sendiri. Hehehe. Jujur
tebakan saya juga meleset. Walau udah ada bocoran tentang plot twist, tetep aja
tebakan saya meleset. Untungnya nggak sampek nangis.
Yang menarik itu adanya keluarga
angsa, yang hendak bermigrasi tapi si pemimpin malah lupa jalan. Hanya sebagai
pemanis dari cerita, tapi unik dan lucu. Hehehe.
Film ini saya rekomendasikan untuk
ditonton. Mungkin memang ada sesuatu yang terlambat dan membuat kita sangat
menyesal. Tapi, jika kita tulus dan bersungguh-sungguh, Tuhan pasti tidak akan diam
dan memberikan satu keajaiban untuk menutup luka kita.
Gomawo Kookie Noona udah rekomen film ini.
Tempurung
kura-kura, 11 April 2019.
- shytUrtle -
0 comments