Review Film Korea The Great Battle
05:29
Review Film Korea The
Great Battle
Profile
Movie: The Great Battle (English title) / Ansi Fortress
(literal title)
Revised romanization: Ansisung
Hangul: 안시성
Director: Kim Kwang-Sik
Writer: Kim Kwang-Sik, Kim Yoo-Jin, Park Eun-Kyo
Producer: Koo Tae-Jin, Kim Yong-Sun
Cinematographer: Nam Dong-Geun
Release Date: September 19, 2018
Runtime: 135 min.
Genre: Action / Period-7th Century
Distributor: Next Entertainment World
Language: Korean
Country: South Korea
Plot Synopsis by AsianWiki Staff ©
In 645, massive Tang forces, led by Emperor Li Shimin (Park
Sung-Woong), invade Goguryeo kingdom. Goguryeo forces, led by Yeon Gaesomun (Yu
Oh-Seong), are defeated repeatedly. Yeon Gaesomun decides to retreat to
Pyongyang Castle which is the capital of Goguryeo and he orders Sa-Mool (Nam
Joo-Hyuk) to kill Yang Man-Chun (Zo In-Sung). Yang Man-Chun is the lord of Ansi
Fortress and Yeon Gaesomun calls him a traitor for not taking part in the war
with the Tang forces. Sa-Mool travels to Ansi Fortress to kill Yang Man-Chun,
but, there, he is touched by the way Yang Man-Chun cares about his people.
Meanwhile, Emperor Li Shimin and his Tang army are nearing
Ansi Fortress. The fortress resides on the Tang forces' march to the capital of
Pyongyang. Yang Man-Chun and his army decide to defend Ansi Fortress to the
death.
From AsianWiki.
Dini hari tadi dapet komentar dari
Kookie Noona yang rekomendasiin dua
judul film saeguk. Akhirnya langsung download
dua-duanya. Yang paling bikin penasaran The
Great Battle karena ada Jo In Sung Oppa
dan Nam Jo Hyuk. Hehehe. Full pria tampan. Jadilah nonton TGB dulu.
Kalau semalem nonton Rampant bisa nahan air mata biar ndak
jatuh. Nonton TGB pertahanan jebol. Air mata runtuh. Nangisnya bukan karena
romansanya yang ala-ala Romeo and Juliet.
Tapi, karena pidato Komandan Yang Man-Chun di depan pasukannya pas mau perang.
Karena pengorbanan ksatria-ksatria dan rakyat jelata yang rela mati demi
kemenangan perang.
Air mata makin ngucur deras pas
adegan Woo Dae pamitan ke ibunya yang pikun. Ajushi ini akhirnya mati bersama
beberapa rekannya para penambang demi merobohkan pertahanan lawan. Mereka
terkubur terowongan yang mereka bikin dan hancurkan sendiri.
TGB berkisah tentang peperangan pada
Dinasti Goguryeo. Dinasti Goguryeo mendapat serangan dari Kaisar Tang dari
Dinasti Tang, Cina. Film di buka dengan adegan peperangan antara pasukan
Goguryeo dan pasukan Kaisar Tang. Yang pertama muncul Nam Jo Hyuk. Dia meranin
Samul. Prajurit kadet dari Goguryeo yang turut maju ke medan perang. Sialnya
pasukan Goguryeo dijebak dan kalah telak dari pasukan Kaisar Tang. Bahkan teman
baik Samul mati dalam pertempuran dan peramal kerajaan dijadikan tahanan.
Peramalnya cewek, cantik banget. Dia selalu bawa busur dan anak panah suci
milik Dinasti Goguryeo.
Di tengah kekisruhan perang, Samul
ditugaskan oleh Yeon Gaesomun untuk
membunuh Yang Man Chun yang dicap sebagai pengkhianat dan menetap di Ansi.
Kebetulan Samul asalnya Ansi juga. Nggak mau dicap penghianat, Samul pun
menerima tugas untuk membunuh Yang Man Chun. Ia pergi sendiri ke Ansi. Di
tengah perjalanan, Samul bertemu dua orang prajurit yang ngaku sebagai orang
Goguryeo. Mereka bertiga pun pergi bersama.
Mendekati wilayah Ansi, ketiganya
bertemu dengan rombongan yang gerobaknya terjebak lumpur. Orang itu meminta
bantuan Samul dan kedua rekannya. Samul mengatakan ingin bertemu Komandan Yang
Man Chun. Ternyata orang yang meminta bantuannya itu lah Komandan Yang Man Chun
(Jo In Sung) yang sedang patroli bersama orang kepercayaannya Chu (Bae Sung
Woo). Man Chun meminta Chu memeriksa kuda yang ditunggangi Samul dan dua
temannya. Ternyata pada dua kuda rekan Samul tidak ditemukan kacang di bawah
pelana (Maaf kalau ini salah nyebut. Hehehe.) dan terbongkarlah identitas
mereka sebagai mata-mata Kaisar Tang. Samul pun dibawa untuk di introgasi.
Komandan Yang Man Chun bikin jatuh
hati. Orangnya tenang dan berwibawa. Penuh kasih. Tapi, kadang bisa slengekan
dan arogan juga. Walau dia tahu tentang misi yang diemban Samul, dia membiarkan
Samul tetap disisinya. Ia akan memberi kesempatan Samul untuk membunuhnya tapi
tidak saat itu. Karena udah mau perang.
Samul yang akhirnya ketemu langsung
sama sosok Yang Man Chun yang melegenda mulai galau. Man Chun sangat dicintai
rakyat Ansi. Melihat bagaimana Man Chun mempertahankan benteng Ansi, jiwanya
sebagai pemuda Ansi pun mulai tergugah. Hingga suatu malam di pertempuran
kedua, Samul menyelamatkan Man Chun yang hampit terbunuh.
Man Chun terkenal sebagai prajurit
yang memenangkan banyak pertempuran. Samul menyaksikan langsung bagaimana
cerdiknya Komandan Yang Man Chun dalam strategi perang. 5000 orang pasukannya
yang berada di benteng kecil Ansi mampu bikin kualahan 20.000 tentara Kaisar
Tang.
Man Chun selain punya pengkut setia
bernama Chu, juga punya pengikut setia lainnya yaitu Poong (Park Byung Eun) dan
Hwal Bo (Oh Dae Hwan) yang demen berantem. Poong ahli pedang sedang Hwal
Bo ahli kapak. Keduanya punya pasukan sendiri-sendiri yang demen berantem di
pasar cuman gegara makanan. Sampai-sampai Man Chun bikin aturan Poong harus
berhitung 1 sampai 10 kalau mau marah ke Hwal Bo. Dan, Hwal Bo harus jaga jarak
5 langkah dari Poong. Dalam perang pertama, Hwal Bo menyelematkan Poong. Di
situ mereka mulai akur. Sebenernya akur sih mereka ini. Macem soulmate gitulah.
Cuman ya itu emang selalu cek-cok. Tapi, pas malam mau final battle, obrolan mereka bikin nyesek juga. Heuheuheu.
Ada juga Pa So (Um Tae Goo) yang
memimpin pasukan berkuda dengan senjata panah. Dan, Baek Ha (Seol Hyun AOA)
yang jadi pemimpin pasukan wanita Ansi. Nah, Pa So dan Baek Ha inilah Romeo and Juliet nya Ansi.
Ada pemeran-pemeran pembantu yang
bikin baper juga. Macem Ma Ro (Yeo Hoi Hyeon) prajurit muda Ansi yang setia
pada Man Chun dan akhirnya mati di final
battle. Nggak tega liat dia mati. Ada juga prajurit wanita tangan kanan
Baek Ha yang mati di final battle
juga. Sadis banget cara dia mati.
Yang nyebelin itu si peramal. Dia
mantan tunangannya Man Chun. Dia dikirim Kaisar Tang untuk negosiasi dengan Man
Chun. Ternyata dia malah berkhianat dan jadi mata-mata buat Kaisar Tang. Dia
yang nyebabin misi penyerangan Pa So gagal dan mengakibatkan Pa So mati.
Peramal itu akhirnya mati di tangan Samul. Dia kesel karena peramal itu bilang
masa depan Ansi adalah kehancuran. Tapi... peramal ini keren lho pas memanah. Peramal
dan pinter manah. Jadi keinget Kikyo. Hehehe.
Sempet sebel sama Baek Ha. Kenapa
juga bunuh diri dengan dateng sendirian ke markas musuh. Tapi, cinta emang
kadang bikin buta. Saat dia udah di serang tombak dari berbagai arah, begonya
aku masih ngarep dia bergerak buat lepasin panah ke Kaisar Tang. Suer Kaisar
Tang itu nyebelin. Pengen tusuk muka dia sama pisau. Kekeke.
Seperti yang aku tulis di atas,
pengorbanan Woo Dae dan rekan-rekannya bikin nyesek. Komplit deh film ini.
Sukses mengaduk-aduk emosiku. Sampai nangis. Heuheuheu...
Silahkan ditonton sendiri. Walau
durasinya 2 jam 16 menit 10 detik nggak bikin bosen. Nggak melulu tegang dan
sedih juga. Makasih Kookie Noona udah
rekomendasiin film bagus ini.
Tempurung
kura-kura, 20 Januari 2019.
- shytUrtle -
0 comments