¤ Bilik shytUrtle – (Today) Story of Malem Jum’at Kliwon ¤
10:13
¤ Bilik shytUrtle – (Today) Story of Malem Jum’at Kliwon ¤
Assalamualaikum.
Subhanallah. Alhamdulillah.
Bismillahirohmanirohim. Niat
menulis catatan hanya untuk berbagi tanpa ada niat dan tujuan lain.
Awalnya cuman pengen bikin jurnal
tentang perjalanan hari ini, tapi karena cerita yang baru saja dituturkan sama
Bapak dan Ibu, cerita dari dalam tulisan jadi sedikit berubah haluan. Saya jadi
buka-buka kalender nyari sejarah (?) tentang Malem Jum’at Kliwon di beberapa
bulan sebelumnya. Dimulai dari Malem Jum’at Kliwon di bulan Januari dimana kala
itu saya harus camping di RS buat jagain Ibu yang sedang rawat inap. Bulan
Februari nggak ada Malem Jum’at Kliwon. Maret sejarahnya tertulis dalam ¤ Bilik
shytUrtle – Story (Malem) Jum’at Kliwon (This is not a creepy story) ¤ ← Malem Jum’at Kliwon
yang damai dan sejahtera. Ouh… I miss time like that. April menghabiskan Malem
Jum’at Kliwon dengan Captured Picture: ToppDogg From "[ON Air 탑독(ToppDogg)] 08 140405 부산센트럴파크 팬사인회
현장 (140405 Busan central park Fansign sketch)' ← untuk note ini saya
dapet sebuah komentar, huaaa ini amazing hehehe. Dan mala mini, Malem Jum’at
Kliwon 15 Mei 2014 saya bawa cerita lagi. Ada creepy juga sih. Bismillah…..
Semalem kesel sekali
pakek banget karena dilanda nggak bisa bobok. Walau hari ini tanggal merah,
tapi saya nggak libur. Ada jadwal wisata rohani (yang sempet tertunda dua kali)
bareng temen-temen Sarang Clover ke Makam Kyai Ageng Gribik. Dibilang jauh sih
nggak, tapi bahaya juga kan kalau nyetir sambil ngantuk. Apalagi hari ini
patner saya nggak bisa nyetir motor jadi PP harus saya yang jadi joki.
Heuheuheu… kenapa Mbak Insomnia malah nyiksa saya? Pas menjelang pagi tertidur
bentar eh malah mimpi buruk sekali. Ah, ada apa ini? saya khawatir perjalanan
kali ini bakal gagal lagi. Berusaha menepis pikiran negatif itu (TT.TT)
Alhamdulillah jam setengah Sembilan mulai berangkat.
Di jalan yang akan kami
lalui ada beberapa titik yang terkenal angker dan rawan terjadi kecelakaan.
Saya nggak ada pikiran negatif sama sekali sampai pada satu titik di jalan menanjak
yang di sana katanya juga sering terjadi kecelakaan. Pas lagi naik di tanjakan
itu tiba-tiba ada bunyi kayak bagian motor itu gesekan keras sama aspal. Saya
yang lagi asik ngomongin darah rendah sama Mbak Nur pun kaget. Apa saya lupa
nggak naikin jagrak ya? Akhirnya pas nyampek di atas jurang kami berhenti untuk
memeriksa jagrak motor. Ternyata jagrak motor udah aman. Sepi di jalan itu.
Jadi ngeri sendiri. Saya buru-baru nyalain motor dan pergi. Sepanjang
perjalanan saya mikir, itu bunyi apaan yah? Lama melaju pelan kayanya aman,
saya mulai nambah kecepatan. Eh bunyi itu muncul lagi sampai saya harus
berhenti lagi di tengah perkampungan buat periksa motor. Nggak ada apa-apa
dibawah sana. Akhirnya setelah ketiga kali mendengar bunyi itu, saya cuman berani
melaju dengan kecepatan 40KM/jam dan saya ketinggalan rombongan sodara (TT.TT)
Alhamdulillah ditungguin
sama Tunjung di pendopo gang menuju makam. Soalnya ini pertama kalinya bagi
kami jadi saya nggak tahu sama sekali letak Makam Kyai Ageng Gribik. Masuk gang
nggak jauh, sampailah kami di depan komplek Makam Ki Ageng Gribik. Tenang dan
hening walau letaknya di tengah perkampungan padat. Suasana kaya gini saya jadi
inget kampung halaman di Sendang-Lamongan (TT.TT) Pas kami nyampek, gerbang
masih tertutup rapat dan di sekitar makam masih sepi. Lumayan lama nunggu
sampai akhirnya ada seorang bapak nyamperin kami dan tak lain adalah salah satu
pengurus makam. Bapak ini meminta maaf kepada kami karena membiarkan kami
menunggu. Dikiranya si bapak, kami adalah tamu dari rumah yang letaknya tepat
di samping makam. Pintu gerbang pun dibuka dan kami diminta membawa motor kami
masuk ke area makam biar aman. Lalu kami ditanya darimana dan tujuan ke makam
buat nyari makam sapa. Kemudian kami diantar langsung menuju makam Kyai Ageng
Gribik.
Subhanallah. Suasananya
emang bikin kangen Sendang. Kangen ziarah ke makam Raden Rahmat di Sendang. Di
makam Kyai Ageng Gribik ini kita bisa langsung masuk ke area makam, sama kaya di
makam Raden Rahmat di Sendang. Selain ke
makam Kyai Ageng Gribik, kami juga ke makam Bupati I Kabupaten Malang. Di komplek
ini selain makam Kyai Ageng Gribik, ada juga makam Bupati I, II dan III Kabupaten
Malang. Trus yang bikin saya penasaran sampai sekarang adalah makam Nyi
Ranigoro (Mojoagung) dan makam Raden Ajeng Minah. Saya nyari jawaban di Mbah
Google, nggak nemu (TT.TT)
Saat keluar dari area
makam Bupati I, tatapan saya langsung tertuju pada satu pohon dengan buah yang
menurut saya aneh di depan area makam tersebut. Saya langsung keluarin kamera
dan setelah nanya boleh foto-foto apa nggak ke salah satu pengurus makam yang
lagi nyapu halaman di area itu, saya mulai jepret-jepret pohon yang narik
perhatian saya itu. Penasaran sama pohon satu itu. Bunganya, subhanallah,
cantik. Buahnya juga unik. Saya nggak pernah liat pohon ini sebelumnya. Di
tengah obrolan dengan Tunjung yang saling bertanya “ini kira-kira pohon apa
yah?”, tiba-tiba salah seorang pengurus makam menghampiri kami.
“Itu pohon Nogosari.”
Kata bapak pengurus makam itu.
“Nogosari?! Itu kan
pohon yang kamu cari!” Tunjung berbinar natap saya.
“Subhanallah… jadi ini
pohon Nagasari, Pak?” tanya saya memastikan.
“Iya. Itu pohon yang
kayunya untuk membuat tongkat milik Pak Karno.” Terang bapak pengurus makam.
“Subhanallah. Akhirnya
saya ketemu sama pohon ini. Saya sudah lama penasaran sama pohon Nagasari ini.”
saya bener-bener seneng kaya ketemu pujaan hati (>o<)
Dalam satu FF saya (yang
akhirnya saya hapus dari ruang terbit karena dibajak) saya memasukan kayu
Nagasari sebagai kayu yang dijadikan tongkat yang menjadi senjata tokoh utama
dalam FF fantasi itu. Sejak saat itu saya penasaran sama pohon Nagasari itu.
Bahkan udah niat maen ke Kebun Raya sekalian sama nyari pohon-pohon yang lain.
Pucuk dicinta she saya ketemu pohon Nagasri di area makam Ki Ageng Gribik.
Subhanallah.
“Itu buanhnya bisa jadi
obat, Mbak. Ambil saja nggak papa.” Kata bapak pengurus makam. “Ayo ikut saya.
Di sana lho banyak.”
Kami pun mengekor bapak
pengurus makam yang membawa kami ke area terbuka dimana banyak pohon Nagasari
tumbuh. Kami mulai memungut biji-biji dari buah Nagasari yang sudah jatuh ke
tanah. Selain pohon Nagasari, di area ini juga ada pohon Ndaru, Kenanga
dan Gading juga Beringin. Lagi asik
mungut, eh saya nemu satu pohon yang sedang berbunga lebat. Saya penasaran sama
bunga Nagasari itu, saya cium aromanya. Subhanallah… udah cantik, wangi pula.
Saya jadi inget bunga Rose of Winter Magnolia Japonica. Bunga Nagasari yang
putih itu mirip bunga Magnolia Japonica putih. Saya mupeng. Akhirnya saya
nyeret Prime Onni buat minta izin minta setangkai bunga Nagasari yang cantik
itu. Alhamdulillah kami dikasih izin. Saya dan Prime Onni metik masing-masing
satu. Di area ini Tunjung tertarik sama satu makam dengan nama “Raden Ajeng
Minah”. Kata Tunjung, cantik orangnya. Mulai dah tuh anak abnormal.
Karena tahu motor saya
rewel, saat perjalanan pulang saya nggak ditaruh diurutan paling belakang lagi.
Temen-temen khawatir motor saya tiba-tiba ngadat di tengah jalan jadi saya
ditaruh ditengah. Saat perjalanan pulang ini pun bunyi itu muncul lagi dari
motor saya. Dan bunyi itu muncul setiap kali kami melewati makam. Gimana nggak
parno coba? Nyampek markas diperiksa, eh
ternyata kunci dari rantai motornya ilang dua apa gimana gitu. Dan katanya
untung nggak putus di tengah jalan (TT.TT)
Markas masih ramai
hingga malam. Ada aja yang datang. Sampai pada Ibu dan Bapak pulang dari besuk
ke RS. Saya heran kok muka Bapak pucat gitu sih? Apa belum buka puasa? Eh,
ternyata iya Bapak belum buka puasa. Kasian banget dah udah lewat Isya’ juga
belum buka. Ini bagian creep-nya. Suer saya merinding ngetik part ini. Ibu sama
Bapak cerita, katanya pas lewat di tempat dimana dulu truk susu milik salah
satu saudara kami di tabrak pengemudi motor yang ngebut hingga tewas di tempat,
Bapak dan Ibu melihat sesosok… saya biasa nyebut dia Mr.Poci… dengan posisi
persis seperti apa yang digambarkan saudara kami ketika si penabrak itu mati di
tempat kejadian kecelakaan. Oh, pantesan muka Bapak pucat pasi. Bapak nggak
tatak ketemu pepesan itu. Saya aja yang denger ceritanya merinding ampek panas
dingin na gimana Bapak sama Ibu yang liat langsung??? (TT.TT)
Well, this is today creepy story. Sekian dan terima
kasih. Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kalimat yang kurang berkenan dalam
tulisan ini.
-shytUrtle_yUi-
tempurung kUra-kUra, 15 Mei 2014.
shytUrtle
jalan yang dilalui tadi ^___^
di depan gerbang
di bawah pohon Nagasari
bunga, biji dan buah Nagasari
0 comments