¤ FF TVXQ.JYJ,SHINee,2PM - TRIANGLE ¤
23:36Annyeong My Lovely Shi-Gui ^^sebelumnya saya mau minta ma'af atas keterlambatan dari episode #4 ini. seminggu kemarin saya (sok) sibuk sekali dengan sebuah dunia baru saya hehehe.
oKEY~ Shi-Gui,welcome to lautan khayalan shytUrtle.
¤ T.R.I.A.N.G.L.E ¤
* Cast:
- Lee Youngie/Yui Kagemiya,Jung Heebyul,Song Hyuri,Park Chaebin,Kim Hyejin/Moon Hyeoseo.
- TVXQ.JYJ,SHINee,2PM
* Genre: Serial/Straight/Horor-Fantasy
* Daftar Istilah:
- Hallow: makhluk 1/2 siluman atau darah campuran.
- Hyõnin: para pejabat tinggi pemegang pemerintahan dalam Utopia.
- Hon: golongan roh gentayangan.
- Saviour: golongan manusia ksatria pembasmi Viper yang tergabung dalam Utopia.
- Utopia: tempat berkumpulnya para ksatria pembasmi.
- Valour: golongan ksatria dari kaum Yowl.
- Viper: siluman golongan hitam yang menggunakan kekuatan goblin dan bertransformasi menjadi makhluk abadi penghisap darah (vampir)- Voracious: siluman yang telah terinfeksi racun Viper dan menjadi monster yang selalu haus darah dan pemakan daging dan merupakan budak kaum Viper.
- Yowl: golongan siluman putih.
episode #4
Junsu hanya diam menatap Youngie dan Wooyoung secara bergantian. Tangan Wooyoung terlihat gemetar menahan emosi masih memegang amplop yang bertuliskan "Hyesõng Academy" dan Youngie masih menatapnya dengan tatapan sendu itu.
"Nona..." Junsu mencoba menengahi,tapi Youngie memberi isyarat bahwa Junsu tak perlu membantunya.
"Tuan Muda Park Yoochun memberikan tawaran itu. Tadinya tidak pernah terpikir untuk kembali berhubungan dengan Utopia,tapi belakangan ini Aku sangat ingin melakukannya dan tawaran itu datang" Youngie mencoba menjelaskan "semua tidak seperti yang Kak Wooyoung pikirkan"
"Bagaimana kalau ini benar jebakan? Bagaimana kalau Yoochun sebenarnya curiga pada Mu?"
"Kalau benar begitu rencananya,maka Aku akan memberikan apa yang Ia cari dari Ku"
"Youngie..."
Junsu masih setia menemani Youngie yang duduk melamun di atas atap sebuah gedung. "Nona,tolong bicaralah dan katakan apa yang bisa Aku lakukan?"
"Aku tidak tahu...tidak ada yang harus Kau lakukan"
"Nona...melihat Nona seperti ini Aku jadi merasa sedih... Aku sudah berjanji untuk melayani Nona tapi jika begini sama artinya Aku adalah Hon bodoh yang tidak berguna"
Youngie mengembangkan senyum di wajahnya menatap Junsu "sa'atnya berburu" kemudian bangkit dari duduknya dan kembali memakai topengnya.***
Heebyul masih terjaga. Jam meja di kamarnya menunjukkan pukul 11.00 pm. Ia tersenyum dan segera menyalakan komputer di kamarnya. Senyumnya semakin lebar ketika kembali mengunjungi sebuah ruang chatting internet.
Silence: Annyeong ^^ <--- Heebyul menyapa teman chattingnya
Key: sudah standby?
Silence: seperti biasa tapi sedikit terlambat. baru muncul,sibuk ya?
Key: tidak tapi lumayan,Nuna?
Silence: sama,lumayan juga ^^ akan ada kompetisi,kami mulai berdengung seperti lebah sekarang
Key: hmm...
Silence: Kau ingat tantangan Mu?
Key: ma'af? Kita ada taruhan lagi?
Silence: kau ini pelupa sekali (__")
Key: aku benar2 lupa,ada apa sebenarnya (--)?
Silence: sebenarnya tidak ada taruhan hahaha
Key: nuna!
Silence: jadi kau benar2 lupa? Ah,kau payah! Bagaimana bisa kau menyebut diri mu "key"?? tapi tidak bisa menjadi kunci yang sebenarnya payah --"
Key: nuna marah? jangan marah ya please >/\<
Silence: baiklah Mr.Key yang sangat pelupa! Kita tidak ada taruhan tapi Aku akan melawan rasa benci ku dan mencari tau alasan kenapa aku benci
Key: nuna bicara apa? aku benar2 tidak paham --a
Silence: :-/
Key: haha aku bercanda,tentang sekolah aneh itu?
Silence: he'em
Key: APA?!! NUNA SERIUS??
Silence: reaksi mu berlebihan sekali ,"? ini saran mu
Key: (--")?
Silence: kau pernah bilang "kenapa nuna benci? tapi anehnya nuna tak tahu apa alasannya,itu konyol. segala sesuatu punya alasan,benci tanpa ada alasan hah...bodoh! kalau aku jadi nuna,aku akan melawan rasa benci itu dan mencari tahu alasannya bukan malah diam memendam rasa itu saja" kau ingat tidak?
Key: hehehe...apa aku yang mengatakan itu semua?
Silence: dasar!
Key: hehe gud luck nuna,i like it ^^b
Silence: tapi sa'at aku mulai aktif jadi siswa pasti akan jarang menyapa mu seperti ini
Key: kita rubah saja waktunya
Silence aka Heebyul mengenal Key setahun yang lalu dalam sebuah ruang chatting internet. Meski Heebyul tak tahu pasti siapa sebenarnya Key tapi Ia merasa nyaman berteman dan berbagi rasa kesepian dengan Key. Bagi Heebyul,Key adalah pribadi yang menyenangkan. Key adalah pribadi yang manja dan kekanak-kanakan tapi bisa juga berubah menjadi sosok yang dewasa yang mampu meredam perasaan kalut Heebyul.***
Chaebin sudah siap berangkat menuju kediaman presiden tempat Ia bekerja. Ia tersenyum melihat sosok Yui muncul dengan tunggangan favoritnya sekuter warna hitam.
"Pagi,Chaebin!" sapa Youngie sa'at sekuternya berhenti tepat di depan Chaebin. "Tunggu apa lagi? Urusan pekerjaan dan uang harus tepat waktu" memberikan helm pada Chaebin "pegangan yang erat Aku tidak terbiasa mengendara dengan pelan" sa'at Chaebin naik dalam boncengannya. Chaebin memeluk erat pinggang Youngie sa'at gadis itu ngebut dengan sekuternya. "Woa~ ini istanya?" Youngie benar terkagum-kagum sa'at tiba di depan kediaman Park Jinyoung.
"Cepat! Cepat! Jalan karyawan di samping" ajak Chaebin memimpin Youngie masuk.
Youngie menunggu di ruang ganti pelayan. Ia mengintip dari balik jendela dan tersenyum melihat para pelayan melakukan apel pagi lengkap dengan seragam Mereka. Setelah 15 menit menunggu Chaebin datang menjemput Youngie untuk menemui Joongki.
"Annyeong hasimnikka,jonun Park Youngie imnida" dengan sopan Youngie memperkenalkan diri di hadapan Joongki.
"Aku Song Joongki,Kepala Pelayan di rumah ini. Chaebin cerita banyak tentang Mu,apa benar Kau pernah bekerja di sebuah EO?"
"Iya,Tuan. Selama setahun"
"Pasti Kau paham tentang pesta,Aku akan merasa senang jika Kita bisa mendiskusikannya bersama,mulai besok datanglah kemari dan bersiap dengan yang lain"
"Tuan menerima Saya?"
"Iya,bekerjalah dengan baik meski hanya sebagai pelayan tambahan sementara"
"Iya,Tuan. Terima kasih"
"Chaebin,tolong jelaskan pada Youngie bagaimana peraturan disini"
"Iya,Tuan". Chaebin dan Youngie keluar dari ruangan Joongki. "Berseri sekali? Kau terpesona ketampanan Kepala Pelayan Song?"
"Apa??"
"Ah! Sudahlah lupakan! Dengar,mulai hari ini Aku akan memanggil Mu Youngie,Aku tidak mau ketahuan kalau Kau jika Kau bukan orang Korea"
"Aku orang Korea!"
"Kau dapat pelayan tambahan? Cepat sekali..." Jisun muncul bersama Gyuri dan Sunyoung "Siapa Dia? Apa kepala pelayan Song menerimanya?"
"Pilihan Ku pasti langsung di terima" Chaebin sedikit menyombongkan diri "Dia ini Park Youngie"
"Dia langsung lolos?" Gyuri dengan ekspresi tak percaya.
"Dia hanya pelayan tambahan sementara,setelah pesta usai Dia akan pergi" jawab Jisun "Sepertinya Kau bukan gadis biasa" mengamati Youngie "semoga Kau betah"
"Mohon bimbingannya" Youngie membungkukkan badan.
"Park Youngie...nama Mu mencolok sekali" celetuk Sunyoung.
"Mencolok?" tanya Chaebin.
"Pasti Nona Senior terpengaruh cerita Lonely Star,karena cerita itu nama Youngie jadi populer" jawab Youngie.
"Kau juga mengikutinya?" Sunyoung terlihat tertarik "Iya,Aku suka membaca karya tak bertuan itu" tambahnya malu-malu.
"Sudah! Sudah! Lekas mengerjakan tugas masing-masing" potong Jisun "Chaebin,Aku serahkan gadis ini pada Mu"
"Baik,Senior". Jisun pun pergi di susul Gyuri dan Sunyoung.
"Astaga~ Aku benar di buat pusing" keluh Youngie.
"Kenapa?" Chaebin tampak keheranan.
"Semua orang di sini bermarga Park dan Aku terjebak di dalamnya"
"Aish~ Kau ini! Ayo,banyak hal yang harus Kau pelajari"
***
"Tumben Kau datang kemari?" Minkyung kaget sa'at Hyeoseo berkunjung ke tokonya "seingat Ku,Kau tidak suka coklat dan permen"
"Aku mau lolipop"
"Ha?? Lolipop?? Untuk Mu sendiri??"
"Mmm...bukan tapi untuk penjaga perpustakaan Hyesõng Academy"
"Kak Jaebum?? Hey,ada apa?? Kau mulai perhatian padanya,tapi lolipop bukan ide yang bagus untuk memulai"
"Minkyung! Aku hanya mau minta ma'af,sebut saja ini gerakan menyuapnya"
"suap? dengan lolipop? apa itu! trend 2011?"
"Aku hanya ingin minta ma'af pada Kak Jaebum. Aku banyak meminjam buku tapi terlambat mengembalikannya,sering sekali seperti ini"
"Oh...lalu menurut Mu,Kak Jaebum suka lolipop? Hyeoseo ini konyol!"
"Entahlah,tapi Aku rasa ini cukup baik. Tolong berikan permen terbaik dari toko ini"
"Kau lihat-lihat saja dulu" Minkyung menyambut Hyuri yang baru tiba "Selamat datang Nona,seperti biasa?"
"Iya,satu toples permen coklat Magic" jawab Hyuri.
"Baiklah,tunggu sebentar"
"Tolong sekalian di hias ya" seru Hyuri kemudian menoleh dan tersenyum pada Hyeoseo. "Baru pertama kali kemari?" tanya Hyuri memulai.
"Apa kelihatan sekali?" Hyeoseo sambil memegang kedua pipinya.
"Permen coklat Magic saja,itu senjata andalan Ku"
"Yang terbaik dari toko ini ya?"
"Bukan tapi yang terbaik menurut Ku" dengan senyum penuh keyakinan.
"Ini pesanan Anda Nona" Minkyung datang.
"Tolong ganti pitanya dengan warna biru" pinta Hyuri.
"Astaga~ ma'af,Aku lupa kalau Nona tidak suka warna merah,tunggu sebentar ya"
"Minkyung! Aku juga mau satu!" pinta Hyeoseo seraya tersenyum pada Hyuri yang segera membalas senyum padanya.
Hyeoseo keluar sambil memeluk bungkusan permen dari toko MM. Ia optimis Jaebum pasti akan suka.
"Apa ini?" tanya Yoochun "Kau datang dan membawa toples cantik berisi permen coklat,apa ini berarti Kau menyuap Ku?"
"Terserah Tuan menganggapnya apa,Saya hanya ingin berbagi kebahagiaan. Ma'af pitanya berwarna biru padahal Tuan suka warna merah"
"Kau tahu?? Hahaha tidak apa-apa,terima kasih"
"Ada apa Tuan memanggil Saya kembali?"
"Song Joongki,Kau kenal Dia?"
"Song Joongki??"
"Melihat ekspresi Mu,Aku rasa Kau tidak mengenalnya. Dia Kakak kandung Song Hami dan Dia berkerja sebagai kepala pelayan di rumah Ku"
"Kakak kandung Nona Hami?"
"Iya. Kemarin Joongki meminta pendapat Ku tentang keinginan yang di ajukan adiknya Hami. Hami ingin Kami merekomendasikan Song Hyuri untuk masuk Hyesõng Academy. Aku ingin bertanya langsung pada Mu,apa Kau butuh akses masuk ke dalam Hyesõng Academy?". Hyuri tampak memikirkannya. "Jika Kau butuh,Aku bersedia membantu"
"Jika apa yang Tuan maksud dengan sesuatu yang belum di temukan kunci dari semua misteri ini ada di dalam Utopia tidak mungkin Tuan mengundurkan diri dari Utopia". Yoochun tersenyum mendengarnya. "Tadinya sempat berpikir seperti itu tapi setelah melakukan wawancara dengan Tuan,Saya sadar kunci itu tidak berada disana selain itu pihak Utopia sampai sa'at ini masih terus mengawasi Saya,jika Saya bergabung sama saja dengan bunuh diri"
"Jadi Kau benar-benar tidak butuh akses masuk dalam Hyesõng Academy?"
Hyuri kembali berpikir "Sebenarnya Saya membutuhkannya Tuan. Ada beberapa hal yang ingin Saya ketahui dari sana"
"Begitu ya...bagaimana kalau Kita bekerja sama?"
"Bekerja sama?"
***
Hyeoseo sengaja berangkat setengah jam lebih awal dan langsung menuju perpustakaan Hyesõng Academy. Ia menyembunyikan toples permen di balik punggungnya,"Annyeong..."
"Annyeong" jawab Jaebum _Park Jaebum_ si penjaga perpustakaan "Datangnya pagi sekali? Ada apa? Kau butuh buku lagi?"
"Kakak menghina Ku? Buku-buku yang Aku pinjam belum ada yang kembali"
"Kekeke~" Jaebum terkekeh mendengarnya "lalu apa?"
Hyeoseo tersenyum manis dan meletakkan bingkisan toples permen coklat Magic di meja Jaebum. "Mungkin ini terkesan konyol tapi Aku benar-benar minta ma'af karena Aku sering merepotkan Kak Jaebum" membungkukkan badan. "Ma'af Aku tidak tahu apa kesukaan Kak Jaebum jadi hanya ini yang bisa Aku berikan"
"terima kasih,ini pertama kalinya Aku menerima hadiah. Aku sangat senang"
"Benarkah?? Kak Jaebum hanya ingin menghibur Ku saja kan?"
"Hehehe Aku ketahuan. Aku tidak sepayah itu,meski Aku yatim piatu tapi Aku punya banyak teman. Terima kasih,Aku sangat suka permen coklat Magic. Lain kali tidak usah begini,Hyeoseo terlambat mengembalikan buku,bukanlah hal baru jadi tidak perlu merasa sungkan pada Ku"
"Kak Jaebum,ma'afkan Aku"
(Hyungga-kantor Dewan Senior Hyesõng Academy,06.00pm)
"Tahun ini jumlah calon Saviour meningkat tajam tapi tidak dengan Valour,kemana perginya kaum Yowl?" Minkyung memeriksa satu per satu map pendaftaran "Harusnya ini bukan tugas Kita hah..." menghela nafas panjang melihat tumpukkan map di hadapannya.
"Kalau mengeluh terus tidak akan selesai!" cerca Eunsuh _Lee Eun Suh_ "Kita hanya perlu merapikan map-map ini sebelum di kirim ke Utopia"
"Kalian sudah dengar gosip yang beredar?" tanya Minrie _Park Minrie_ yang di jawab anggukkan kepala Minkyung dan Eunsuh "Dewan Senior meributkan rumor anak asuh Tuan Park Yoochun dan perihal Jung Heebyul yang akan mengikuti pendidikan Saviour tahun ini"
"Jung Heebyul adik dari Jung Yoomi dan Jung Yunho?" Eunsuh memastikan "Dia akhirnya mau bergabung?"
"Pasti di paksa" komentar Minkyung "Aneh kan Dia tiba-tiba bergabung? Selama ini yang Kita tahu Heebyul sangat membenci Utopia karena Ia merasa Utopia telah membunuh kedua orang tuanya"
"Entahlah" Minrie mengangkat kedua bahunya.
"Berhenti bergosip membicarakan hal tidak penting itu!" bentak Hyeoseo.
Heebyul berjalan pelan memasuki halaman Hyesõng Academy. Di pandanginya bangunan besar bergaya klasik khas bangunan Belanda itu secara menyeluruh. Kedua tangannya masih memeluk map merah. Heebyul menundukkan kepala dan lagi-lagi menghela nafas panjang kemudian kembali melangkahkan kakinya. Ia berhenti di depan papan denah sekolah dan mengamatinya.
"Musim gugur telah berlalu,musim dingin pun usai,ini pertengahan musim semi tapi kenapa masih murung?". Suara itu mengejutkan Heebyul dan Ia segera menoleh ke samping kanan tempat sumber suara berasal. "Kau bertanya sejak kapan Aku di sini?" tanya Youngie membuat Heebyul makin bingung merasa gadis itu membaca pikirannya. Youngie menggosok hidungnya "Baru saja sampai,Kau saja terlalu serius melihat denah ini. Aku Yui Kagemiya" mengulurkan tangannya "Kau,Jung Heebyul kan?" tapi Heebyul masih terdiam tak menjabat tangannya "huh! tidak mau rupanya" menarik tangannya kembali "sombong sekali" sambil menggerutu.
"Ma'af??"
"Iya! S-O-M-B-O-N-G S-E-K-A-L-I!" Youngie memperjelas ucapannya "Apa semua keluarga Hyõnin seperti Mu? Aku tahu Kau memang pantas bersikap begitu,jangan merasa istimewa,Kau itu bukan apa-apa,hanya terbawa kehebatan kedua kakak Mu,jika Aku jadi Kau,Aku malu bersikap seperti itu"
"Nona! Ma'af! Ucapan Anda sangat menyinggung sekali. Aku tidak merasa hebat dan tidak ingin di istimewakan!"
"Kenapa memanggil Ku Nona?"
"Meskipun Anda Senior tapi tetap saja Aku tidak suka mendengar ucapan Anda tadi"
"Senior? Aku Yui Kagemiya dan Aku bukan senior" melangkah pergi.
"Hey! Tunggu!" Heebyul menyusul langkah Youngie "Kau bukan senior?"
"Bukan. Ma'af jika Kau tersinggung,sikap Mu membuat Ku kesal"
"Jadi Kau juga calon siswa?"
"kenapa?"
"Tidak"
"Heran Aku tahu siapa Kau?"
"Iya"
"Dari kalung Mu,bintang Byul haha"
"Bohong!"
"Siapa bilang Aku jujur? Aku tidak minta Kau percaya". Youngie dan Heebyul berjalan beriringan sambil terus beradu argumen.
"BERHENTI!!!" suara teriakan itu menghentikan langkah sekaligus percakapan Youngie dan Heebyul serta kompak memandang ke arah sumber suara.
"Chaebin??" Youngie kaget melihat Chaebin.
"Yui??" Chaebin pun sama "Apa yang Kau lakukan di sini?"
"Apa yang Kau lakukan di sini?"
"Aish! Kau tidak lìhat?" menunjukkan stok untuk mengepel lantai di tangannya "Apa yang Kau lakukan di sekolah ini?"
"Oh,Aku mengantar Nona ini hehe". Heebyul langsung menatap heran pada Youngie. "Hey Otak Dolar! Kau juga bekerja di sini?"
"Haha Mata Uang Won,Kau tahu saja. Ada waktu luang,lumayan menambah isi dompet! Dia calon Savior? Memutar saja lantainya masìh basah!"
"Ok! Bye Otak Dolar!"
"Daag! Mata Uang Won!" Chaebin melambaikan tangan kanannya.
"Mengantar Nona ini? Hey! Kau ini sebenarnya siapa?" Heebyul mulai lagi "tadi Kau bilang Kau juga calon siswa tapi sebentar saja sudah berubah"
"Aigo~ kelihatannya saja pendiam ternyata sangat cerewet! Sudah Ku bilang berulang kali Aku Yui Kagemiya,apa Kau tidak dengar?"
"Aish! Kau itu menyebalkan sekali!"
"Sudah tahu begitu tapi kenapa Kau terus mengekor pada Ku?"
"Ma'af?!!!"
"Oh...itu Dia!" Youngie mengalihkan topik "Hyungga...mengerikan sekali sebutannya" segera menuju ruangan itu dan Heebyul masih mengekor di belakangnya. "Annyeonghasimnikka"
Minkyung terbelalak melihat Youngie "Yui?? Apa yang Kau lakukan di sini??"
"Minkyung" Youngie tersenyum lebar "Aku mengantar ini" menyerahkan map merah yang baru saja Ia keluarkan dari tas silangnya.
"Kau melamar jadi calon siswa? Ini tidak menghasilkan uang,Kau tertarik?" kemudian menatap Heebyul yang berdiri di belakang Youngie "Anda juga datang untuk melamar?"
"Iya" Heebyul menyerahkan mapnya.
"Jung Heebyul??" Minkyung kembali menatap Heebyul membuat Minrie,Eunsuh dan Hyeoseo ikut melihat ke arah Heebyul.
"dan Aku Yui Kagemiya,apa ada yang salah?" sela Youngie.
"Pengumumannya seminggu lagi,Kalian yang lolos akan menerima surat undangan" Eunsuh angkat bicara.
"Semua tetap di seleksi apakah bisa lolos menjadi calon siswa" sambung Minrie.
Hyeoseo bangkit dari duduknya hendak keluar. Ia sempat saling berpandangan dengan Heebyul sebelum meninggalkan Hyungga. Heebyul meletakkan tangan kanan di dadanya dan berbalik menatap punggung Hyeoseo yang berjalan menjauh. Heebyul merasa tak asing dengan tatapan itu dan terus memikirkannya.
"Dia itu Moon Hyeoseo" Youngie memecah kebisuan sa'at keduanya berjalan pulang. "Mahasiswi tingkat akhir Changgong University jurusan psikolog. Wanita yang hebat. Kau merasa tak asing ya?"
"Wanita merasakan deja vu bukan hal yang aneh" jawab Heebyul.
"Dia mengingatkan Mu pada seseorang??"
"Yui~ssi!"
"Jangan marah! Tidak Aku tidak bisa membaca pikiran orang,itu hanya dugaan Mu"
"Kau bisa membaca pikiran Ku"
"Ahahaha...Kau benar berpikir begitu?"
"Tidak juga"
"Padahal iya,hah...dasar!"
"Itu..."
"Lupakan saja. Sebentar lagi pasti bisa mencari tahu banyak tentang Moon Hyeoseo,Kau tertarik?"
"Aku??"
"Pasti tidak! Apalagi Kau sangat sibuk mempersiapkan kompetisi dance tingkat nasional itu"
"Kau juga tahu tentang itu?"
"Posternya tersebar di mana-mana,Caliptra..."
"Bahkan Kau tahu tentang Caliptra? Kau ini siapa?"
"Hah...malam yang dingin dan Aku di temani gadis yang dari tadi bertanya Aku ini siapa..." kemudian menatap langit
"Byul..." tersenyum.
Heebyul ikut mendongak menatap langit. "tidak ada bin..." menoleh namun Youngie tak lagi di sisinya. Heebyul memeriksa sekelilingnya namun Youngie tidak ada dan jalanan tampak sepi. Heebyul mengelus tengkuknya dan memeriksa jam di ponselnya. "kemana Dia pergi? cepat sekali..."
Sedan metalik itu muncul dan menyorot Heebyul dengan lampu jauh. Heebyul segera mengangkat tangan kanan untuk menutupi wajahnya karena silau. Mobil itu berhenti tepat di hadapan Heebyul yang berdiri di trotoar. Chansung _Hwang Chansung_ muncul dan tersenyum manis pada Heebyul yang segera membalas senyum.
***
Youngie duduk di hadapan Ken dan Wooyoung,sementara Junsu duduk tak jauh di belakang Youngie. Wooyoung masih tampak kesal dan marah.
"Apa yang menurut Yui benar,selama ini terbukti benar adanya. Jika Kau merasa ini benar dan ini keputusan Mu,maka Kakek hanya bisa mendukung"
"Tapi,Tuan" protes Wooyoung.
"Kak Wooyoung..." potong Youngie "Bantu saja Aku,seperti sebelumnya. Jika Taemin masih hidup,pasti Dia juga akan masuk akademi,Aku rasa ini akan berguna"
"Aku rasa? Bertindak tidak hanya butuh rasa tapi juga logika"
"Hey,Jang Wooyoung! Apa pernah Nona bertindak tanpa memikirkannya lebih dulu?" sela Junsu "Kau itu terlalu berlebihan!"
Youngie tersenyum melihat keduanya "Hati Ku berkata semua akan baik-baik saja,pasti ada sesuatu di sana. Bagaimana kalau Kita keluar dan mencari udara segar saja?"
"Berburu? Asik!" Junsu antusias.
"Kenapa tidak mencoba untuk tidur? 7 tahun belakangan Kau tidak pernah meluangkan waktu untuk benar-benar tidur" tanya Ken.
"Aku takut. Aku takut jika Aku terlelap,Ratu Black Widow selalu muncul,Aku takut Dia menguasai jiwa Ku. Itu kenapa selama 7 tahun ini Aku tidak bisa benar-benar tidur". Ketiga pria di ruangan itu menatap iba Youngie. "Jangan menatap Ku seperti itu,Aku baik-baik saja" menunjukkan senyum terbaiknya. Tiba-tiba ponsel Youngie berdering dan seseorang menelfonnya. "Aku harus pergi"
"Berburu? Aku ikut!" pinta Junsu.
"Gudang uang! Aku pergi dulu" langsung hilang dari ruangan itu.
"Wooyoung!" cegah Ken sa'at Wooyoung hendak menyusul "Biarkan Dia pergi. Dia tahu apa yang harus Ia lakukan"
*Restoran Phunggyõng*
Sudah hampir jam tutup,tapi malam ini suasana restoran masih ramai pengunjung.
"Pangeran suka kota ini?" tanya Hyunjoo _Son Hyunjoo_ "Apa tempat ini terlalu padat?"
"Tidak. Aku senang bisa berbaur" Nichkhun merasa nyaman "Ini restoran terbaik di kota ini,ramai sekali"
"Apa perlu menyewa tempat VIP?"
"Tidak"
"Ma'af Tuan mau pesan apa?" tanya Juyeon.
"Wine kualitas terbaik"
"Baik,Tuan. Mohon tunggu sebentar"
Youngie baru sampai di restoran Phunggyõng. Ia mendengus kesal melihat suasana restoran yang padat. Di awasinya seluruh ruangan dan berhasil menemukan Yoochun yang duduk di meja no.8. Youngie tersenyum dan membalas lambaian tangan Yoochun.
Nichkhun merasa bingung menoleh ke kanan dan kirinya. Ia berpikir apakah gadis yang berdiri di dekat pintu masuk itu tersenyum dan melambai padanya. Nichkhun jadi sedikit salah tingkah apalagi gadis itu tampak berjalan mendekatinya. Nichkhun membenahi posisi duduknya berusaha rileks dan menunjukkan ekspresi terbaiknya bersiap menyambut Youngie yang berjalan menuju padanya. Namun Youngie hanya melewatinya dan menuju meja no.8. Nichkhun menarik senyumnya dan merasa malu.
"Ada apa menelfon dan meminta Ku datang? Ada uang?" tanya Youngie tanpa sungkan sembari duduk di hadapan Yoochun.
"Miss Fussy,Kau tidak lihat ada orang lain disini?"
"Siapa Dia? Pacar baru Mu? Halo Nona" melihat Hyuri sekejap mata "Bisnis? Uang?" kembali menatap Yoochun.
"Aish! Sopan sedikit" merasa sungkan pada Hyuri "Dia ini..."
"Song Hyuri" potong Youngie "Dia bekerja di Song's Magazine dan jadi incaran Utopia karena tulisannya...Fallen Leaf"
Yoochun merasa kehabisan kata-kata "yah...Dia lah Yui Kagemiya"
"Kau mau Aku bantu Dia? Sial! Kenapa mengajak bertemu di sini?" cerca Youngie "Aku tunggu di gang"
Nichkhun terus menatap Youngie yang berjalan keluar. "Siapa Dia? Makhluk apa Dia?" gumamnya lirih.
"Ma'af?" Hyunjoo kemudian mengikuti arah pandangan Nichkhun "Ada apa dengan gadis itu Pangeran?"
"Baru pertama kali ini Aku merasakan detak jantung seperti itu"
Hyuri berjalan memasuki gang dan menatap sekelilingnya.
"Aku di sini!" Youngie duduk di atas sebuah tong dengan rokok di mulutnya. "Kau benci ini?"
"Tidak" bantah Hyuri meski sebenarnya Ia merasa terganggu.
"Siapa suruh memakai aroma melon" meniupkan asap rokok ke arah Hyuri "langsung saja,Kau mulai dari harga berapa?"
"Ma'af??"
"Informasi seperti apa yang Kau inginkan? Kau ini wartawan apa detektif?"
"Informasi dari tahun 1993-2004. Tuan Yoochun bilang Kau tahu banyak hal dan pasti benar-benar istimewa"
"Karena Aku anak asuhnya? Aku hanya butuh uang,Dia menyuruh Ku membuat kekacauan di akademi. Bagi Ku itu mudah saja asal ada uang. Kau penasaran tentang isu Hallow bernama Lee Youngie? Tulisan Mu mengarah padanya. Dia tenar sekali begitu banyak yang mencarinya"
"Kau tidak ingin tahu Aku ada di pihak mana?"
"Itu tidak penting! Bagi Ku hanya uang yang penting! Karena yang Kau cari adalah informasi yang banyak di cari orang jadi harganya agak mahal"
"Berapa pun akan Aku bayar"
Youngie kembali mengamati Hyuri "Baiklah. Aku yang buat aturannya"
***
(bangunan tua tak terawat jauh di sudut Kota Changgong)
Pertengahan musim semi,namun hawa terasa begitu dingin. Jaejoong berdiri di balkon dan menatap luasnya cakrawala.
"Tuan Penasehat" Changmin datang bersama Taecyeon "Ada utusan dari barat"
Jaejoong berbalik menghadap keduanya "Apa pesan yang di bawa?"
"Putri Vampir akan segera tiba di Ibu Kota Changgong"
"Itu saja?"
"Ada juga informasi tentang seorang Pangeran Vampir dari Thailand juga tiba di Ibu Kota" jawab Taecyeon "Kami sedang melacaknya"
"Apa ada perkembangan lagi"
"Tentang Hallow itu...ma'af Tuan Penasehat,Kami belum menemukan titik terang"
"Persiapkan semua dan lindungi para Putri Vampir yang akan tiba"
"Baik,Tuan!" Changmin dan Taecyeon kompak kemudian pergi.
Jaejoong kembali melihat tangan kanannya. Separo bagian dari tangan itu hilang "Aku tidak akan mema'afkan Mu,Lee Youngie! Kau harus membayar atas kekacauan yang Kau buat!" bisiknya dengan tatapan penuh dendam.
Nichkhun berdiri di temani Hyunjoo dan beberapa pengawalnya. Ia mengamati rumah tua yang masih berdiri tegak di hadapannya. Tak jauh dari bangunan itu masih tampak sisa bangunan gereja yang hancur akibat peristiwa di tahun 2004. "Aku suka rumah ini" Nichkhun tersenyum dan masih mengamati rumah tua itu.
"Jadi Pangeran akan menyewanya?" tanya Hyunjoo yang di amini anggukkan kepala Nichkhun. "Baiklah,perantaranya akan datang mungkin sedikit terlambat"
10 menit kemudian Youngie muncul. Nichkhun tampak terkejut melihatnya. "Ma'af membuat Anda menunggu,mari!" langsung memimpin Hyunjoo untuk masuk ke dalam rumah. "Ini Dia!" usai membuka pintu "Saya Yui Kagemiya,Anda yang akan menyewa rumah ini silahkan melihat-lihat dahulu" lengkap dengan senyumannya.
"Kami akan menyewanya!" ucap Nichkhun tegas.
"Tidak ingin melihat-lihat dulu?"
"Tidak"
"Baiklah" mengeluarkan kertas-kertas dari tasnya "Kalian pasti aman di sini"
"Ma'af??" tanya Hyunjoo.
"Sejak peristiwa 2004,kawasan ini di abaikan,baik Viper ataupun Saviour tidak pernah muncul di sini"
"Kau tahu siapa Kami?" sahut Nichkhun.
"Tentu saja. Wajah putih pucat,berkulit dingin dan tak memilki detak jantung"
"Kau! Jaga bicara Mu!" bentak Hyunjoo.
"Tenang saja. Bagi Ku tidak ada yang menarik dan penting kecuali uang" sembari menyodorkan kertas dalam map pada Nichkhun "Tanda tangan di sini dan bayar uang sewanya" menatap Nichkhun tanpa ragu.
Nichkhun tersenyum mengambil map dari tangan Youngie "Ada lagi yang ingin Kau sampaikan?"
"Rumah ini sangat berarti bagi Kakek Ku,jadi tolong di jaga"
"Jangan khawatir tentang itu" kembali menyerahkan map nya kemudian memberi isyarat agar Hyunjoo memberikan koper berisi uang sewa itu pada Youngie.
"Baiklah,Aku pergi!" usai menerima koper "Aku akan menghitungnya nanti"
***
Hari ini hari terakhir bagi pendaftaran calon Saviour dan Valour. Hyeoseo dan Minkyung terlìhat lelah dan bosan menunggu jam piket berakhir sambil terus menatap jam dinding. Hanya kurang 10 menit tapi terasa begitu lama. Samar-samar terdengar suara derap kaki sedang berlari. Hyeoseo menajamkan telinganya,Ia paham ada dua orang yang berlari mendekati kantor Hyungga. Hyeoseo dan Minkyung saling melempar pandangan penasaran.
Sunyoung terus menggandeng tangan Chaebin dan terus menyeretnya berlari menuju kantor Hyungga. "Sillyehamnida..." Sunyoung terengah-engah.
"Keluarga Presiden tahun ini merekomendasikan Park Chaebin" Hyeoseo membaca isi formulir yang baru saja di tinggalkan Sunyoung. "Dari penampilannya,Aku rasa Dia tidak secakap Park Minyoung yang di rekomendasikan tahun lalu"
"Dia juga menjadi office girl di akademi ini sejak sebulan yang lalu" komentar Minkyung "Aku heran kenapa Tuan Park Yoochun merekomendasikan Yui sebagai anak asuhnya?"
"Ada masalah?"
"Setahu Ku,Dia itu tidak punya keahlian dan hanya bisa membuat kekacauan. Semoga saja Mereka tidak jadi satu kelompok"
"Mereka?"
"Yui dan Chaebin"
"Apa hubungannya?"
"Tidak ada sih..."
Semua data calon Saviour dan Valour di kirim ke Utopia dan siap di seleksi tahap awal.
"Anak asuh Yoochun bernama Yui Kagemiya?" Yunho kembali bertanya "Dia orang Jepang?"
"Menurut Yoochun,Gadis itu peranakan Korea-Jepang. Aku sendiri penasaran ingin tahu siapa sebenarnya gadis itu" jawab Yoomi.
Yunho mengangguk pelan "Lalu siapa yang akan di kirim ke Hyesông Academy?"
"Aku sendiri dan beberapa orang dari Badan Pengawas lalu Jenderal Pasukan Wilayah Timur Choi Siwon"
"Siwon Hyung..."
"Aku sedang mengajukan permohonan agar 3 jendral utama bisa bergabung,jadi tidak hanya Jenderal Choi tapi juga Kau dan Jenderal Pasukan Wilayah Utara Kim Jeong Hoon"
Yunho tersenyum tulus "Terima kasih Nuna"
***
Youngie memasuki studio tempat Caliptra berlatih. Ia langsung duduk di samping Chansung yang tampak serius mengamati Caliptra berlatih. "Buruk sekali" celetuk Youngie.
Chansung kaget dan langsung menoleh dan menatap heran pada Youngie. "Kau siapa? Sejak kapan ada di sini?"
"Sejak kapan? Aku juga lupa hehe". Chansung menatap tajam pada Youngie. "Baru saja. Apa bagusnya Mereka sampai-sampai mata Mu tak berkedip menatapnya dan tidak sadar ada Aku di sini!"
"Ma'af,tapi...Aku benar-benar tidak..."
"Aku Yui Kagemiya. Ah! Byul payah sekali!"
"Apa??"
"Kenapa tidak bilang padanya kalau dancer paling buruk dari Caliptra adalah Naomi Jung! Aigo~ begitu masih saja mendongak"
"Berjalan saja Dia menunduk" Chansung sambil menggaruk kepalanya.
"Diantara Mereka Vicotria paling baik,lalu setingkat di bawahnya Nana,Lizzy dan Amber,Naomi paling bawah haha menyedihkan"
"Hey,Nona! Kau ini sebenarnya siapa? Apa tujuan Mu mengatakan itu semua?"
"Aku hanya mengatakan apa yang ada di otak Ku,jika tidak suka jangan di dengar. Hey,Tuan! Kau ini tampan tapi kenapa tetap bertahan di samping Heebyul? Dia itu..."
"Hey!" seru Heebyul "Kau!" berjalan menuju Chansung dan Youngie "Apa yang Kau lakukan di sini? Kau tahu tempat ini? Kenapa malam itu Kau tiba-tiba menghilang?" cerocosnya sa'at sudah berdiri di hadapan Youngie.
"Ish!" Youngie memasukkan jari telunjuknya ke telinga merasa terganggu oleh ocehan Heebyul "Ah~ annyeong" tersenyum lebar menyambut keempat teman Heebyul "Si Cantik Victoria,Si Ulzzang Nana,Si Cute Lizzy dan Si Charming Amber,aigo~ Aku sangat senang bisa bertemu Kalian" puji Youngie membuat ke empat teman Heebyul tertawa geli "Perkenalkan! Aku Yui Kagemiya" membungkukkan badan.
"Yui! Kau itu!" bentak Heebyul.
"Oh iya,Si Jutek Naomi"
"Yui!!!"
"Byul,teman Mu ini lucu sekali" Victoria balas memuji "sering-seringlah kemari"
"Aku ulzzang?? Hah..." Nana menggelengkan kepala.
"Terima kasih. Kau benar-benar lucu!" Lizzy mencubit pipi chubby Youngie.
"Aku tampan? Haha,Aku perempuan" sambung Amber dan keempatnya pergi.
"Aigo~ orang-orang yang menyenangkan!" Youngie beralih menatap Heebyul "Aku akan sering-sering kemari"
"Kau datang untuk mengganggu Ku lagi?!!"
"Heebyul..." sela Chansung.
"Oppa tidak tahu betapa menyebalkannya Dia!" Heebyul terdengar manja.
"Aku pergi dulu ya! Daag!" Youngie melambaikan tangan dan pergi.
"Meski terkesan aneh tapi Aku rasa Dia gadis yang baik"
"Oppa!" Heebyul langsung cemberut.
"Jangan bersikap skeptis padanya,Aku yakin Dia orang yang baik" mengelus mesra kepala Heebyul.
***
"Seragam Hyesõng Academy keren sekali! Aku tidak sabar ingin melihat Nona memakainya" Junsu usai menyetrika seragam milik Youngie "Ah~ pagi-pagi Nona sudah pergi"
"Ada apa pagi-pagi sudah mengomel?" tanya Ken.
"Nona mengantar semua pesanan dengan cepat lalu pergi begitu saja,padahal Aku ingin Nona mencoba ini dulu"
Sementara Wooyoung hanya duduk membaca koran dan tampak acuh.
"Aku akan menempuh pendidikan Saviour di Hyesông Academy ahahaha Park Chaebin akan jadi saviour" Chaebin membanggakan diri "Akhirnya Tuan Presiden melirik bakat Ku"
"Aku heran kenapa Kau yang di rekomendasikan"
"He?? Yui,apa maksud Mu??"
"Aku rasa Senior Sunyoung lebih pantas tapi kenapa Kau?"
"Kenapa Aku?? Hey! Kau pikir Aku ini payah?? Hey! Park Youngie! Kau iri pada Ku??"
"Iri?? Aish~ siapa yang bertugas menyeleksi?"
"Jadi Kau menghina Kepala Pelayan Song? Kau merasa hebat Otak Dolar?"
"YOUNGIE!!!"
"Chaebin bantu Aku" Sunyoung menyeret Chaebin yang masih mengomel.
Youngie terkekeh melihat Chaebin. "Hey! Pelayan!" suara pemuda itu menghentikan tawa Youngie. "Iya" Youngie berbalik dan sangat kaget melihat pemuda yang menengok dari jendela kamarnya.
"Kau! Ambilkan seragam sekolah Ku!" perintah Yoohwan _Park Yoohwan_ pada Youngie. "Kenapa diam saja! Cepat Aku sudah terlambat!" bentaknya.
"Ii..iya Tuan Muda" Youngie menunduk dan segera pergi sambil meletakkan tangan kanan di dadanya. Jantungnya berdetak kencang kala melihat Yoohwan. Jika Taemin masih hidup,pasti akan seperti Yoohwan Putra Bungsu dari keluarga Presiden. Youngie tersenyum kemudian memeluk seragam Yoohwan dan segera menuju kamar Yoohwan. "Tuan Muda,ini seragamnya" berdiri di depan pintu kamar Yoohwan yang terbuka. Youngie kembali merasa iri melihat Yoohwan bercanda dengan Hyochan sang kakak.
"Kau pelayan baru? Aku tidak pernah melihat Mu sebelumnya" sapa Hyochan ramah "masuklah! Kenapa menatap Ku seperti itu? Aku Park Hyochan,Kakak kedua Yoohwan"
Youngie berdiri mematung dan menatap Hyochan dengan terharu. "Senang bertemu dengan Anda" membungkuk 90 derajat di hadapan Hyochan. "Saya Youngie,Park Youngie" tersenyum lebar pada Hyochan.
_______TBC_______
Cameo:
1. Victoria+Amber f(x)
2. Nana+Lizzy Orange Caramel-After School
3. Park Yoo Hwan
4. Son Hyun Joo
_shytUrtle_
0 comments