[BTS] Novel My Creepy Love Story
04:25
[BTS] Novel My Creepy
Love Story
Back again with
behind the story ^^
Alhamdulillah tahun ini kembali lairan.
Anak kedelapan yang kali ini dibantu penerbit Pena Borneo.
Behind the story kali ini tentang
anak kedelapan yang bernama My Creepy
Love Story. Sama kayak saudara-saudaranya, si anak kedelapan ini juga punya
cerita tersendiri. Bagi saya, setiap naskah punya takdirnya masing-masing.
Begitu juga dengan naskah My Creepy Love
Story. Saya sendiri nggak menargetkan dia bakal jadi anak kedelapan. Tapi,
takdir akhirnya memilih dia jadi anak kedelapan.
My Creepy Love Story termasuk dalam
keluarga novel trail rider vs. author
kpopers. Merupakan naskah ketiga setelah novel Cintaku Bersemi di Kios
Bensin dan novel AIR. Sama seperti dua kakaknya, novel ini pun tokoh utama pria
adalah seorang trail rider. Sedang
tokoh utama wanita seorang kpopers. Sama seperti dua kakaknya juga, novel ini
pun bergenre romance.
Genre romance tapi kok judulnya serem? Sampulnya juga serem.
Itu yang sedikit membedakan My Creepy Love Story dengan dua kakaknya
Cintaku Bersemi di Kios Bensin dan AIR. Ada racikan bumbu-bumbu creepy dalam novel My Creepy Love Story. Kisah cinta itu bisa bermula dari mana saja.
Termasuk berawal dari hal creepy.
Oya, sama seperti dua kakaknya, novel My Creepy Love Story juga terinspirasi
dari kejadian nyata. Jadi... beberapa kejadian di dalam novel memang pernah
terjadi di dunia nyata. Beberapa murni fiksi. Oke! Mari kita bahas lebih lanjut
tentang My Creepy Love Story. ^^
Sebelumnya maaf kalau isi behind the story -nya random. Maafkan
saya yang tidak bisa mengingat detail kisah anak kedelapan saya ini. Dan,
begonya saya nggak buat catatan khusus tentang detail proses penulisannya.
Ide dari naskah My Creepy Love Story muncul setelah saya membaca berita yang
dikirimkan Mbak Menur. Beritanya tentang sebuah event trail adventure yang menyediakan hiburan tak biasa di tengah
rute adventure.
Beritanya bisa di baca di sini:
Setelah membaca berita itu, cring!
Muncul ide di kepala. Kenapa kita nggak nulis cerita kayak gini aja? Berawal
dari event trail adventure yang
menyediakan hiburan gadis desa mandi di kali.
Sama seperti kakak keduanya yang
bernama AIR, ide cerita muncul, kemudian afa event lomba menulis novel di salah
satu penerbit. Kali ini penerbit indie yang ngadain lomba. Tuhan selalu memberi
apa yang saya butuhkan. Hehehe.
Proses penulisan alhamdulillah berjalan
lancar. Naskah pun akhirnya bisa ikut serta lomba.
Munafik kalau saya bilang saya nggak
ngarep menang di lomba XD
Tapi, kalau udah usaha dan doa. Selebihnya hanya bisa pasrah
tho? Biar Tuhan yang ngatur dan nentuin ending -nya gimana.
Sama seperti kakak keduanya yang
bernama AIR, My Creepy Love Story
belum rezeki memenangkan lomba. Alhamdulillah. Nggak papa. Memang belum
rezekinya.
Naskah My Creepy Love Story lumayan lama ndekem di dalam perut gUi. Setiap
kali ikut lomba dan belum beruntung, saya selalu bilang ke diri sendiri, “Nggak
papa. Nanti kan bisa diterbitin sendiri.” Yap! Dibikin mudah aja. Kalau ndak
lolos ya ndak papa. Ntar kan bisa self
publishing.
Kadang rencana memang berjalan tak
sesuai dengan harapan kita. Tapi, Tuhan selalu memberikan kejutan ketika kita
benar-benar membutuhkan pertolongan dari-Nya.
Memilih self publishing artinya kita melakukannya semua sendiri. Sekarang
lebih mudah karena banyaknya penerbit indie yang siap membantu kita untuk
melahirkan anak-anak kita. Tinggal siapin aja duit, semua bisa beres dengan
mudah. Masalahnya, siapin duit itu nggak segampang ngomong. Hahaha.
PR saya di tahun 2018 banyak banget
mulai awal tahun. Rencana buat nerbitin buku itu selalu ada. Itu kenapa selalu
ada dana khusus yang disisihkan untuk memenuhi rencana itu. Tapi, karena
banyaknya PR yang harus dikerjakan. Uang tabungan buat lairan buku sering
ikutan terpakai. Lalu, saya teringat kalau tahun akhir 2017 saya dapat voucher
terbit gratis dari Pena Borneo. Alhamdulillah.
Di tengah persiapan untuk mengirimkan
naskah, Pena Borneo kembali membuka lowongan untuk terbit gratis. Syaratnya
mudah pula. Aaaaa!!! Jangan sia-siakan kesempatan, kura-kura! Ayo maju dan
ambil!
Maju dan ambil. Syaratnya bayar Rp.
75.000,- untuk ISBN. Iya daftar ISBN emang gratis. Tapi, kan kudu ngirim tiga
buku ke perpusnas.
Alhamdulillah akhirnya naskah My Creepy Love Story ketemu jodohnya,
Penerbit Pena Borneo. Akhirnya anak kedelapan saya lahir pada bulan Oktober
2018. Sebagai hadiah anniversary ke 9 debut menulis juga. Subhanallah.
Alhamdulillah.
Btw, itu bulan lahir AIR sama My Creepy Love Story bisa samaan.
Hehehe. Bulan Oktober. Cintaku Bersemi di Kios Bensin juga akhir tahun.
Subhanallah. Kebetulan yang unik.
Sama kayak kedua kakaknya, novel My Creepy Love Story juga dapat endors dari Kak Riskaninda Maharani.
Saya sempet minta endors ke
temen-temen trail rider di Facebook. Tapi, hasilnya nihil. Hehehe.
Akhirnya di endors sama penghuni
Sarang Clover sendiri. Diwakili Prime Dante Eonni dan Dree.
Ini adalah dua cover My Creepy Love Story. Setelah dibuat
polling, cover nomer satu yang menang. Walau banyak yang bilang cover nomer 1
serem, tapi akhirnya cover itu yang menang polling. Saya pribadi juga lebih
suka cover nomer 1. Hehehe.
Poster-poster promo dari penerbit.
E-Sertifikat dari penerbit
Sempat mendekam lama di dalam perut
gUi, akhirnya naskah My Creepy Love Story
lahir sebagai anak kedelapan dengan bantuan Pena Borneo. Setiap naskah punya
takdir dan jodoh sendiri. ^^
Terima kasih Pena Borneo atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan pada saya. Terima kasih Kak Riskaninda
Maharani, Dree, dan Prime Dante Eonni yang udah mau meluangkan waktu membaca
dan kasih endors. Terima kasih pada semua pihak yang membantu proses kelahiran
anak kedelapan saya.
Tempurung kura-kura, 15 November 2018.
- shytUrtle -
0 comments