[180501] My Curious Way: Road To Taman Keceh & Sumber Sira
02:55
[180501]
My Curious Way: Road To Taman Keceh & Sumber Sira
Manusia
bikin rencana, terserah Tuhan mau kabulin rencananya atau malah mengganti
dengan kejutan lain.
Saat
tahu tanggal 1 Mei adalah tanggal merah, kami udah berencana mau piknik
kecil-kecilan ke Taman Keceh. Bocah-bocah kecil di markas Sarang Clover minta
renang mulu. Mumpung belum puasa, kata mereka.
Setelah
dipikir-pikir, nggak papa lah nganterin mereka main ke Taman Keceh. Kan rencana
kopdar sama dulur-dulur MAG area Tumpang agak siangan. Nunggu kafe tempat
kopdarnya buka. Senin malam chat sama Mbak Nita, aku bilang pagi aku mau
nganter anak-anak dulu ke Taman Keceh. Ternyata Mbak Nita mau ikut. Aku seneng
bacanya. Pasti seru ntar anak-anaknya renang, main air. Emak-emaknya duduk
ngerumpi. Hehehe.
Alhamdulillah
Mbak Dessy setuju pindah tempat kopdar ke Taman Keceh. Mbak Nia yang mundur,
nggak jadi ikut karena lokasi kejauhan dan nggak ada yang nganter. Maklumlah,
kami para pejuang GERD anxiety. Kadang untuk pergi keluar rumah bisa jadi bak
urusan hidup dan mati bagi kami. Bukannya lebay, tapi GERD dan anxiety nggak
akan bisa dipahami sebelum merasakannya sendiri. Tapi, aku berharap nggak akan
ada lagi orang yang menderita GERD dan anxiety. Aamiin...
Oya,
Mbak Dessy setuju dan minta aku jadi patner dia berkendara. Jadi, aku dibonceng
gitu. Karena alasan ini, aku berangkat belakangan. Nggak bareng sama rombongan
Sarang Clover.
Rombongan
Sarang Clover berangkat pukul sembilan pagi. Aku jagain markas sambil nunggu
Mbak Dessy sama Mbak Nita. Rencana berangkat pukul setengah sepuluh. Tapi, baru
berangkat... hampir jam sebelas deh kayaknya. Lumayan lama nunggu di emperan
markas. Hahaha. It's OK. Dibonceng Mbak Dessy, kami menyusul ke Taman Keceh.
Taman
Keceh lokasinya ada di Desa Sukoanyar, Wajak. Ini alamat lengkapnya. Jalan Raya
Sukoanyar, Sukoanyar, Wajak, Malang, Jawa Timur 65173.
Kalau
dari arah utara, ntar di pertigaan tugu di pasar Wajak itu belok kanan. Jalan
lurus aja. Ntar ada papan petunjuk kok. Taman Keceh ada di kiri jalan. Masuk
gang dikit. Lokasinya kelihatan dari jalan raya.
Tempat
parkir motor dan mobil luas. Untuk parkir motor Rp. 3.000,-
Harga
tiket masuk ke Taman Keceh Rp. 5.000,- per orang. Dewasa atau anak-anak
tarifnya sama.
Fasilitas
kolam renang anak. Ada kolam renang buat remaja juga. Ini baru jadi kayaknya.
Karena pas pertama kali ke sana belum ada. Toilet dan ruang ganti memadai.
Kalau pengunjung banyak, harus sabar ngantri aja. Hehehe.
Kantin
pun bertebaran di sekitar kolam. Ada yang jual sosis bakar, makanan ringan,
bahkan makanan berat seperti nasi goreng dan tahu campur. Harga bersahabat kok
sama kantong. Kalau hari Minggu ada panggung hiburannya. Pas pertama ke sana
kan hari Minggu, di panggung deket kolam anak ada hiburan orkes dangdut. Kalau
kemarin kosong panggungnya. Pengunjungnya yang membludak.
Ada
fasilitas taman bunga juga. Tempatnya teduh dan sejuk. Cocok buat jalan-jalan
berdua sama pasangan. Kalau ada pasangan. Hahaha. Di taman bunga ada banyak
gazebo bambu. Kemarin udah pada penuh. Bahkan, ada yang sampai gelar tikar di
taman karena nggak kebagian gazebo. Buat yang demen sama phone photography, di
taman bunga banyak bunga-bunga cantik yang bisa diabadikan lho. Yang hobi
nyemak, para pecinta lensa makro, seru juga dah berburu hewan unyu-unyu di
taman. Hehehe.
Taman
Keceh ini masih terus di bangun. Kayaknya ntar bakalan jadi makin luas dan
banyak fasilitas yang ditawarkan. Oya, di dalam Taman Keceh ini ada Warung
Enneh. Nasi gorengnya unik di sana. Coba aja deh. Hehehe.
Karena
di Taman Keceh rame, makin siang makin rame. Mbak Dessy ngajakin ke Sumber
Sira. Mbak Nita setuju. Aku ngikut aja. Kan dibonceng. Makmum dah. Hehehe.
Lagian belum pernah juga ke Sumber Sira. Hehehe. Aku pun pamit ke rombongan
Sarang Clover dan melanjutkan perjalanan menuju Sumber Sira.
Sumber
Sira terletak di Gondanglegi. Tepatnya di Desa Putukrejo. Kalau alamatnya di
google ini ya. Jalan Sunan Gunung Jati, RT.05/RW.02, Putukrejo, Gondanglegi,
Putukrejo, Gondanglegi, Malang, Jawa Timur 65174. Tapi, alamat yang tertera di
karcis Desa Putukrejo, Jalan Sunan Ampel No. 1B (0341) 8751645.
Lokasinya
lumayan deket dari Taman Keceh. Nurut aku. Dibanding ke Sumber Maron lho ya.
Lebih deket ke Sumber Sira.
Jalan
menuju Sumber Sira, setelah masuk gang dari jalan utama, udah aspal. Tapi,
rusak. Jadi, pelan-pelan aja. Ada jalan yang makadam juga. Dan, jalan tanah
berpasir. Tapi, cuman dikit aja yang tanah berpasir. Selanjutnya jalan cor.
Walau
lokasi berada di tengah kebun tebu, udah rame kok. Udah ada area parkir untuk
motor. Untuk mobil yang kurang memadai. Tapi, jangan khawatir. Walau parkir
mobilnya di pinggir jalan, ada mas-mas yang jaga kok. Untuk parkir motor
tarifnya Rp. 2.000,-
Harga
tiket masuknya Rp. 3.000,- per orang. Murah ya. Jalan menuju lokasi juga deket.
Cuman jalannya menurun agak curam. Kalau turunnya nyantai, baliknya itu yang
agak ngos-ngosan. Hehehe.
Di
lokasi udah banyak warung. Jadi, jangan khawatir kalau nggak bawa bekal. Nggak
bakal kelaparan atau kehausan. Bangku buat duduk juga banyak disediakan. Cuman
kalau tanggal merah kayak kemarin udah pasti pada full. Karena pengunjungnya
padat. Kami aja kaget waktu masuk lokasi. Padat pengunjungnya. Tak sepi kayak
perkiraan kami. Hehehe.
Ruang
ganti, kamar mandi, dan toilet ada. Malah dipisah buat cowok sendiri, cewek
sendiri. Bersih juga tempatnya. Airnya juga mengalir lancar. Kalau nggak bawa
baju ganti buat renang, di sana ada yang jual kok.
Kolamnya
luas dan terhubung ke sungai. Jadi, bisa sewa ban dan tubing di sungai.
Ganggang yang jadi ikon juga banyak di dalam kolam. Sayangnya aku kemarin nggak
bawa ganti. Jadi, nggak bisa masuk kolam. Padahal bagus banget kolamnya. Airnya
bening.
Oya,
ada loker buat penitipan barang juga. Maaf harga sewanya nggak tahu. Kemarin
nggak baca soal ini. Harga sewa ban juga nggak tahu. Kalau ke toilet, Rp.
2.000,- per orang. Murah kan.
Selain
kolam dari sumber mata air, di Sumber Sira kita bisa menikmati wisata ala-ala
petani. Karena di kanan dan kiri sungai sawah. Indah banget. Sawahnya lagi
ditanemin padi. Adem dah mata lihat permadani hijau sambil rendam kaki di sungai.
Wisata ala petani tuh bawa bontot alias bekal, ntar dimakan di pinggir sawah.
Karena kemarin nggak ada rencana ke Sumber Sira, kami pun hanya menikmati weci
anget yang beli di salah satu warung di Sumber Sira. Karena nggak bawa bekal
apa pun. Andai bawa nasi empok, jangan pedes, kulupan, sama iwak asin. Hmmm,
pasti nikmat dah dimakan di pinggir sawah. Hehehe.
Pas
nyampek lokasi, aku sempet merasa kayaknya aku pernah deh ke sini. Hehehe. Deja
vu. Lagi-lagi begitu. Tapi, emang ada sisi yang nurut aku mirip sama Umbulan di
Ngadireso. Nurut aku lho ya.
Perjalanan
kemarin di tutup dengan makan bakso di Bakso Ilham Krebet. Makasih Mbak Nita buat
traktiran baksonya. Hehehe.
Perjalanan
tanpa rencana kemarin alhamdulillah sukses. Kami para pejuang GERD dan anxiety
berhasil melawan takut. Keluar dari zona aman dan menikmati hidup. Hebatnya,
Mbak Dessy nyetir motornya pulang-pergi. Tanpa aku gantiin.
Bener
kata Dr. Robert Anthony, "Ambil langkaha pertama. Bergeraklah! Lawan
ketakutan dengan tindakan!" Kami semua baik-baik saja dan bahagia.
Subhanallah. Alhamdulillah.
Terima
kasih. Maaf jika ada salah kata. Semoga bermanfaat.
Tempurung
kura-kura, 02 Mei 2018.
-
shytUrtle -
0 comments