The Next Story Of Hwaseong Academy ‘Love, Music and Dreams’ (다음 이야기 화성 아카데미’사랑, 음악과 꿈’)
09:04
The
Next Story Of Hwaseong Academy ‘Love,
Music and Dreams’
다음 이야기 화성 아카데미’사랑, 음악과 꿈’
. Judul: The Next Story Of Hwaseong Academy ‘Love, Music and Dreams’
. Revised Romanization: da-eum
iyagi Hwaseong Akademi 'salang, eum-aggwa kkum'
. Hangul: 다음 이야기 화성 아카데미’사랑, 음악과 꿈’
. Author:
shytUrtle
. Rate:
Serial/Straight
.
Cast
- Fujiwara Ayumu (藤原歩) aka Jung Jiyoo (정지유)
- YOWL
1. Kim Jaejoong (김재중)
2. Oh Wonbin (오원빈)
3. Lee Jaejin (이재진)
4. Kang Minhyuk (강민혁)
- Song Hyuri (송휴리)
- Kim Myungsoo (김명수)
- Jang Hanbyul (장한별) and all cast in Hwaseong Academy ‘Love, Music and Dreams’ ver. 1
New Cast:
- Jung Shin Ae
- Trio Orenji High School:
1. Kim Hyerien
2. Han Sunyoung
3. Song Hami
- Kim Taerin
- Kim Changmi
- Etc…
- Fujiwara Ayumu (藤原歩) aka Jung Jiyoo (정지유)
- YOWL
1. Kim Jaejoong (김재중)
2. Oh Wonbin (오원빈)
3. Lee Jaejin (이재진)
4. Kang Minhyuk (강민혁)
- Song Hyuri (송휴리)
- Kim Myungsoo (김명수)
- Jang Hanbyul (장한별) and all cast in Hwaseong Academy ‘Love, Music and Dreams’ ver. 1
New Cast:
- Jung Shin Ae
- Trio Orenji High School:
1. Kim Hyerien
2. Han Sunyoung
3. Song Hami
- Kim Taerin
- Kim Changmi
- Etc…
PROLOG
Cinta,
musik dan impian adalah tiga ritme yang mampu membuat manusia tetap bersemangat
dalam hidup. Cinta akan menunjukan jalan untuk meraih impian, dan musik
memberikan harapan dalam mengiringinya. Cinta menguatkanmu, musik
menginspirasimu dan impian akan memberimu ribuan harapan untuk tetap berjuang
dan hidup…
***
Fujiwara
Ayumu (Ai) – Jung Jiyoo
Jeonggu Dong, di sanalah aku di lahirkan. Kampung preman,
perampok dan bajingan. Setiap kali orang mendengar nama Jeonggu Dong, pastilah
hal itu yang muncul di benak mereka.Aku bertumbuh di sana, hingga kini. Ketika
di luar sana, kami anak Jeonggu Dong selalu di pandang sebelah mata, tak jarang
di kucilkan dan di hina. Kamilah anak-anak berandalan itu, para pembuat onar
dan pembuat masalah. Jika mereka mau melihatnya lebih dalam, tak semua
demikian. Namun kami hanya bisa menerimanya begitu saja. Jeonggu Dong mempertemukan
aku dengan mereka. Bagaimana menyebutnya? Sahabat? Patner sejati? Malaikat
penjaga? Yah, semacam itulah.
Lee
Minki. Oppa yang aku dapatkan sejak aku lahir, walau kami sempat terpisah.
Namun kami bertemu kembali setelah kedua orang tua asuhku meninggal. Dia cinta
pertamaku dan malaikat penjagaku. Ah, cinta pertama? Malaikat penjaga, itulah
yang benar untuknya. Orang yang tanpa lelah merawat dan mejagaku sejak Bibi Lee
pengasuhku yang juga ibu kandung Minki Oppa meninggal. Kami hidup bersama,
berdua saling menopang dalam kerasnya lingkungan Jeonggu Dong. Darinya aku
belajar bela diri. Aku tak mau terlalu menyusahkannya. Hidup di Jeonggu Dong,
aku harus bisa menjaga diriku sendiri. Darinya pula aku mengenal musik dan
mulai mencintainya.
Kim
Jaejoong. Si tampan yang selalu mempesona sejak pertama aku melihatnya, ketika
aku di bawa kembali ke Jeonggu Dong. Ia menyambutku ramah walau kami tak saling
kenal. Ia tersenyum dan mengulurkan tangan menawarkan persahabatan tanpa
syarat. Kami merasa senasib dan karenanya kami menjadi begitu dekat. Jaejoong
menjelma sebagai Minki Oppa kedua bagiku. Orang yang selalu ada ketika Minki
Oppa tak di sisiku. Orang yang sangat… sangat berbakat dalam musik. Dan yang
paling menggelikan darinya adalah, dia sangat terobsesi pada Jack Sparrow sejak
ia melihat tokoh itu. Dia bisa di andalkan. Dan dia yang membantu mengasah
kemampuan bertarungku juga bermusikku.
Oh
Wonbin. Dia ini pria yang jarang sekali bicara. Pertemuanku dengannya secara
tak sengaja dan terjadi beberapa kali. Awalnya ketika kami bertabrakan saat
berlari dari arah berlawanan. Aku menghindari preman-preman tukang target itu
dan bertabrakan dengan Wonbin. Pikirku ia tak jago berkelahi, namun aku salah.
Ia membelaku dari preman-preman itu. Beberapa waktu selanjutnya sering kami
bertemu dan karena aku selalu menyapanya, kami pun akhirnya berteman.
Lee
Jaejin. Pemuda yang kental dengan logat Busan ketika ia bicara. Aku
menertawakannya ketika tak sengaja berbarengan belanja di minimarket dekat dari
daerah Jeonggu Dong. Tawaku membawa kemarahan Jaejin hingga ia sempat memakiku.
Dan ketika aku berjalan pulang di belakangnya, Jaejin menuduhku membuntutinya. Aku
kesal dan menantangnya berkelahi. Aku mengatakan dia bukanlah pria dengan mulut
pandai berucap seperti itu. Bisa di tebak Jaejin tak terima. Dan perkelahian
pun tak di hindarkan.
Kang
Minhyuk. Dia datang saat aku dan Jaejin tengah berkelahi. Pemuda jangkung ini
berusaha melerai kami. Ia menariku dalam pelukannya agar aku berhenti menyerang
Jaejin. Barulah ia sadar jika aku adalah perempuan. Jaejin tak kalah terkejut
darinya. Minhyuk segera melepaskan aku dan senada dengan Jaejin menatapku
heran. Keduanya kemudian meminta maaf yang justru membuatku tertawa geli. Dua
orang ini benar-benar lucu, menurutku.
Kim
Kibum. Dia ini lebih lembut dari wanita. Aku saja kalah darinya. Dia gemar
membeli bunga di florist milikku, bunga untuk sang mama. Tak ku sangka jika
Kibum juga pemuda Jeonggu Dong. Ada pemuda seperti ini di Jeonggu Dong?
Pertemuan kedua kami setelah di florist adalah ketika aku menemukan Kibum babak
belur usai di bully oleh pemuda Jeonggu Dong lain. Memalukan. Kami tinggal
dalam satu lingkungan namun penindasan pada sesama pemuda wilayah ini masih
sering terjadi.
Musik.
Bagaimana aku menggambarkannya? Ia mempertemukan kami. Aku, Jaejoong, Wonbin,
Jaejin dan Minhyuk. Hingga aku memutuskan untuk membentuk band amatir bernama
YOWL. Nama yang lucu atau mungkin aneh. Kami di sebut-sebut sebagai kucing yang
mengeong ketika pertama kali tampil di jalanan. Tak hanya sekali, di hina dan
di bully. Bahkan perkelahian hampir selalu mewarnai perjalanan karir bermusik
kami. Tak mudah mencari tempat untuk tampil dan untuk mendapatkan itu, tak
jarang kami harus adu kekuatan. Karena kami pemuda Jeonggu Dong, berandalan dan
pembuat onar. Pada akhirnya kami bisa benapas lega. YOWL mulai di akui
keberadaannya, walau hanya di jalanan. Kami tetap menikmatinya.
Memasuki
masa SMA, inilah puncak kemarahan Jaejoong padaku. Aku memutuskan pergi
meinggalkan Korea. Menurutnya alasanku konyol, sangat konyol. Iya, Jaejoong
bisa terima jika aku kembali ke Jepang untuk melanjutkan sekolah di sana.
Jaejoong menjadi marah karena aku pergi bukan untuk itu. Aku merasa bosan
dengan dunia pendidikan dan pergi meninggalkan
Korea untuk melanglangbuana, tanpa tujuan ke Jepang, Cina dan Thailand. Aku
sendiri tak tahu alasan pasti ku apa, hanya saja aku ingin pergi dan kebetulan
memiliki sedikit tabungan untuk mewujudkannya. Mengunjungi tiga negara itu. Aku
meninggalkan YOWL yang telah di terima di Hwaseong Academy. Sekolah impian
mereka. Aku menikmati perjalananku namun membiarkan Jaejoong, Wonbin, Jaejin
dan Minhyuk dalam masalah. Aku terus mendapatkan semua informasi tentang mereka
dari Kibum. Kibum yang juga membuang kesempatan baginya untuk masuk Hwaseong
Academy setelah lamaran yang ia ajukan lolos seleksi. YOWL sangat menderita di
sekolah ini. Tertindas kaum kaya raya bernama Viceroy. Dan parahnya Jaejoong
tergila-gila pada kaum kaya raya versi perempuan, salah satu dari mereka Nih Yi
Young, leader dari Red Venus, para putri bukan mereka menyebut Red Venus
sebagai dewi. Aku tak mau terlalu membahas semua ini terlalu detail ketika aku
kembali ke Korea. Iya, aku sudah tahu semuanya dari Kibum. Dan memang
keinginanku untuk kembali ke sekolah, membalas semua perlakuan tak adil itu,
yang mereka lakukan seenaknya pada keempat sahabatku.
Sisa
dari delapan bulan yang aku habiskan di luar sana, aku mempelajari apa itu
Hwaseong Academy dan segala seluk beluknya. Boleh di katakan, aku mulai
menyusun rencana untuk balas dendam. Siapa itu Viceroy, Red Venus dan beberapa
hal lain tentang Hwaseong Academy, aku dapatkan lengkap dari Kibum. Pemuda ini
sangat bisa di andalkan. Aku mulai memikirkannya baik-baik, masuk sekolah ini
dan misi yang harus aku jalankan. Mereka tak boleh menghina YOWL lagi, tak
boleh mendiskriminasikan Jaejoong, Wonbin, Jaejin dan Minhyuk hanya karena
mereka berasal dari Jeonggu Dong. Aku tak terima dan mengumpulkan semua
keberanianku untuk maju.
Aku
kembali kemari, Korea, Seoul, Jeonggu Dong. Tak ada yang berubah walau hampir
setahun aku tak di sini. Miris. Keinginanku makin mendesakku untuk maju. Aku
membulatkan tekadku. Aku memutuskan masuk sekolah itu. Hwaseong Academy. Aku
akan menemui mereka, Viceroy juga Red Venus. Aku akan membawa raungan YOWL
masuk dalam sekolah ini dan menegaskan siapa YOWL sebenarnya. Aku telah
merencanakan semuanya. Sangat optimis, karena aku akan kembali berkumpul dengan
mereka, YOWL, Jaejoong, Wonbin, Jaejin dan Minhyuk.
***
Kim Jae
Joong
Dia adalah satu-satunya pesaingku.
Dia yang membuat tiga member YOWL yang lain seolah tak menganggapku sebagai
leader dari YOWL. Aku, Kim Jaejoong. Sejak kecil kami bersama, tumbuh bersama.
Aku menyayanginya dan tak jarang aku dibuat iri olehnya. Dia misterius. Anak
malam. Seperti Jaejin selalu menyebutnya, Vampire. Dia Fujiwara Ayumu. Kami
memanggilnya Ai. Satu-satunya pesaingku. Jujur saja, aku iri padanya, aku ingin
sepertinya. Semua seolah baik di tangannya. Tapi tidak denganku. Namun ia
mengatakan, aku iri padamu dan ingin sepertimu. Bagaimana kami bisa berada
dalam lingkaran ini? Aku iri padanya dan ia iri padaku.
Kami
berjuang bersama, sejak kami memutuskan untuk bersama. Saling menopang dalam
kerasnya kehidupan Jeonggu Dong. Terkadang aku lupa jika Ai adalah seorang
perempuan. Jika bertengkar, kami akan bertengkar ala laki-laki. Tak jarang
mereka menyebut kami ini kakak adik. Iya, karena kami begitu dekat. Aku sangat
marah padanya ketika ia pergi. Namun aku tetap membutuhkannya, bahkan sangat
membutuhkannya. Ketika ia kembali aku merasakan hidupku juga kembali. Semangat
dan impian itu. Ai selalu berkata, aku akan membawamu pada impianmu asal kau
janji jangan melupakan Jeonggu Dong dan semua yang ada di sana. Ia memintaku
untuk tak melupakan Jeonggu Dong? Terkadang aku tak bisa memahami bagaimana
gadis ini berpikir. Jalan pikirannya, apa yang di katakannya, terkadang aku tak
memahaminya.
Aku tak
akan melupakannya, Jeonggu Dong. Perlahan aku paham akan kata itu. Jika aku
hanya mengingat Ai, maka aku akan lupa tentang semua. Tapi jika aku tetap
mengingat Jeonggu Dong, maka semua tentangku dan Ai akan tetap tersimpan rapi
di sini, dalam memoriku. Benar begitu kan? Ah, Jaejoong! Kau payah!
***
Oh
Wonbin
YOWL,
aku menjadi bagian dari mereka. Entah karena aku ingin atau hanya menuruti
ajakan gadis itu, Ai. Gadis yang aku ketahui sebagai gadis dengan impian mulia
untuk Jeonggu Dong. Aku mendukungnya untuk itu dan bersedia bergabung dengan
YOWL setelah Ai mengetahui bakat bermusikku. Aku ingat ketika ia memintaku
untuk bergabung dalam YOWL, ia rela di guyur hujan hanya untuk menunggu
persetujuanku. Bodoh! Namun ia tetap melakukannya. Apakah aku yang terlalu
angkuh? Aku membuatnya menderita. Aku menyesalinya. Dan aku menyerah padanya.
Sejak sadar telah melukainya dengan keangkuhan itu, aku berjanji untuk selalu
menjaganya dan tak ingin melihatnya menderita lagi. Karenanya aku tetap tinggal
dan di sinilah aku sekarang, YOWL.
***
Lee
Jaejin
Aku berasal dari keluarga Busan. Kedua orang tuaku orang
Busan. Dia menertawakan ku karena logat bicaraku yang ‘sangat Busan’. Kenapa
memang? Toh, aku masih bisa bertahan dengan baik di Seoul, di Jeonggu Dong. Aku
meladeninya berkelahi karena awalnya aku tak tahu dia ini perempuan. Hah,
memalukan sekali. Dia menyebutku ‘ludicrous’ bukan ‘funny’, bukankah itu
menggelikan? Apa yang lucu dariku? Logat bicaraku? Karena itu semua, aku
menunjukan kemampuan terbaikku. Ketika ia berniat membuat sebuah band, aku
langsung menunjukan apa yang aku bisa. Aku bisa memainkan gitar dan bass dengan
baik. Tak memujiku, vampire ini malah mengatakan, karena itu takdir membawamu
kemari. Aku terlalu membencinya di awal. Maaf. Tapi sekarang, aku sangat
menyanyanginya. Dia memahi aku lebih dari yang aku duga. Dan aku nyaman berada
dalam YOWL. Terima kasih telah mengundangku kemari.
***
Kang
Minhyuk
The Luminous Yowl,
bukankah ini berlebihan? Aku memang mengaguminya sejak aku tahu siapa gadis
ini. Menurutku dia lebih pantas sebagai leader YOWL daripada Kim Jaejoong. Ssh…
ini rahasia. Jaejoong tidak akan suka mendengarnya. Bagaimana dia bisa
menyebutku demikian? The Luminous Yowl. Aku merasa aku tak begitu bersinar. Aku
tak setampan Jaejoong dengan suara merdunya. Hah, julukan yang sebenarnya
membuatku merasa terbebani. Tapi aku menyukainya hehehe. Karena aku
menyayanginya, aku bertahan dalam YOWL. Dan karena aku mencintai musik itu
sendiri. Aku akan terus berjuang.
***
Kim Kibum
Namaku di sebut? Tak banyak yang
ingin aku ungkap, karena aku hanya tahu sedikit. Aku merasa aman bersama mereka
dan nyaman. Dia, Ai juga yang lain menganggapku sama, sederajat dengan mereka.
Bukan pemuda lembek yang menjadi sasaran bullying. Mungkin aku tak bisa menjadi
pria kuat yang bisa melindunginya, tapi aku akan tetap bertahan di sisinya sebagai…
apapun itu.
***
Lee Minki
Kisah yang tak akan pernah kau duga,
tentang cinta, musik dan impian. Pertarungan dari tiga sisi kecil dari
kehidupan itu sendiri. Apa yang kau rencanakan, terkadang tak berjalan sesuai
yang kau ingin. Ini bukan karena Tuhan tak menyayangimu. Tuhan lebih sering
memberi apa yang kau butuhkan, bukan apa yang kau minta. Percayalah pada
kekuatan cinta, ambilah musik sebagai sumber inspirasi dan impian itu akan
berjalan semakin dekat padamu.
***
Cinta , musik dan
impian adalah tiga ritme yang berhembus dalam satu nafas. Love, music and
dreams are three rhythm that blows in one breath. –‘The
Onyx of Yowl’ Oh Wonbin-
Hitam dan putih mungkin
selamanya tak akan bisa menyatu, tapi dalam ada kalanya ketika Tuhan menunjukan
keajaibannya. Hitam dan putih melebur perbedaan yang ada. -‘The Ludicrous Yowl’ Lee Jaejin-
Cinta mengiringi impian menciptakan harmoni
indah yaitu musik. -‘The Luminous Yowl’ Kang Minhyuk-
Cinta
memberikan banyak jalan pada impian. ‘The Yew of YOWL Kim Jaejoong-
Cinta
memberi mu jalan untuk merasakan indah dari penantian, cemburu dan patah hati.
Cinta mengajarkan mu apa itu pengorbanan dan ketulusan. Cinta menunjukan pada
mu indahnya berbagi. Musik senantiasa mengiringi setiap langkah dalam hidup mu,
menjadi melodi dari jatuh cinta, penantian, patah hati, senyum, tangis dan
luka. Impian, sesuatu yang membuat mu kuat, tegar dan tak pernah menyerah pada
kerasnya kehidupan. Cinta, musik dan impian, tiga harmoni yang akan selalu
beriringan dalam alur kehidupan. –Fujiwara ‘Ai’ Ayumu-
.shytUrtle.
0 comments