Sweet Moment With KMC

00:46

Sweet Moment With KMC


Uwah! Nggak terasa udah di penghujung tahun 2019 aja ya. Udah bulan Desember aja. Besok udah Natal. Bentar lagi tahun baru. Ganti tahun. Heuheuheu....

2019 memberikan saya banyak kenangan, memori pahit, manis, asam, asin. Rame deh ya kayak iklan permen aja. Kekeke. Ya emang banyak banget dan rasanya bermacam-macam. Syukur alhamdulillah bisa menjalani sepanjang tahun 2019 dengan berusaha melakukan yang terbaik.

Tapi dalam catatan kali ini saya mau berbagi pengalaman menjelang penghujung akhir tahun. Apa itu? Salah satu pengalaman di dunia literasi yang nggak akan pernah saya lupakan karena amazing banget! Suer!!!

Pengalaman apa itu? Sweet moment with KMC. Yuhu!!!

Apa sih KMC itu?

KMC adalah singkatan dari Komunitas Menulis Cerdas. Saya tahu KMC dari Kak Siti Al Muhajirin. Kebetulan waktu itu Kak Siti jadi editor untuk buku saya yang berjudul Aku, GERD-Anxiety, dan Adenomiosis. Karena penasaran, saya pun add akun Kak Siti di Facebook. Dari sana saya tahu tentang Kak Siti dan KMC. Ternyata Kak Siti founder-nya KMC lho! Daebak!

Kalau pengen tahu seluk beluk tentang KMC, bisa kepoin di Blog KMC

Nanti di sana ada link menuju akun Facebook juga. KMC ini juga ada penerbitnya lho! Namanya KMC Publisher. Jadi kalau mau nerbitin buku di KMC juga bisa. Jadi yang punya naskah boleh tuh terbitin di KMC Publisher. Harga paketnya murah-murah! Tapi kualitas buku nggak murahan lho!

Awalnya saya gabung di grup KMC di Facebook. Lalu saya melihat ada promo pembukaan member KMC. Kalau nggak salah waktu batch 6. Saya mau ikut udah ketelatan. Ya udah belum rezeki. Tapi, masih ada harapan karena mau ada lagi batch 7. Jadi saya nunggu, siapa tahu ada rezeki gabung di batch 7.

Alhamdulillah di batch 7 nggak ketinggalan. Dapat kesempatan daftar jadi member. Dari sinilah kejutannya dimulai. KMC emang daebak! Memberi pengalaman tak terlupakan sepanjang saya berkecimpung di dunia literasi.

Cara daftar jadi member KMC itu amat sangat gampang sekali pakek banget. Tinggal baca ketentuan di banner aja. Lalu, hubungi nomor yang tertera di banner untuk daftar. Setelah itu akan ditanya apakah memenuhi syarat atau tidak. Karena yang tahu kita memenuhi syarat atau tidak kan kita sendiri.

Lalu saya diminta membagikan banner di akun sosial media dan kirim bukti berupa screenshot. Setelah itu kirim data dengan format Nama_domisili_umur.



Saya daftar pada tanggal 18 Oktober 2019. Diproses pada hari itu juga, lalu mendapat pemberitahuan pada tanggal 22 Oktober 2019.


Selamat malam.

Terima kasih banyak telah mendaftar ke KMC. Saya ingin mengumunkan jika besok kakak-kakak akan dimasukkan ke dalam grup seleksi yang akan berlangsung dari tanggal 23-27 Oktober.

Untuk hal teknis seleksi, nanti akan dijelaskan ketika masuk dalam grup seleksi.

Terima kasih.

Karena baru pertama kali bergabung, saya kaget dong! Masih diseleksi lagi? Ternyata setelah dimasukan ke dalam grup seleksi itu jumlah orang yang mendaftar buanyak banget. Baru deh ngeh kenapa harus seleksi ulang. Dengan segitu banyaknya orang yang bergabung tentu akan disaring, dicari orang-orang yang bener-bener niat belajar aja.

Waktu itu saya masuk dalam grup Albert Camus dengan ketuanya Kak Tara. Menjadi calon member, kita diberi Surat Perjanjian. Profesional banget deh KMC. Suka! Setelah mencetak dan mengisi surat perjanjian, difoto dan dikirim ke kakak pembimbing yang di KMC disebuat coach yang bertugas.

The war begin!

Seleksi menjadi calon member KMC ini ketat banget. Saya lupa pastinya dalam tiap kelompok ada berapa orang. Yang pasti member grup yang tidak aktif langsung ditendang, hingga dari sekian banyak orang itu hanya tersisa beberapa. Seleksi dikerjakan secara kelompok, tapi tiap individu punya tanggung jawab yang sama karena tugas kelompok itu dikerjakan oleh seluruh anggota.

Saya merasa beruntung karena dalam kelompok Albert Camus ada Kak Sekar yang selalu aktif memimpin diskusi di dalam grup. Mengumpulkan anggota, membuat outline dan membagi tugas, mengedit, dan mengumpulkan tugas. Kak Sekar bertindak sebagai ketua kelompok dalam kelompok saya.

Lho! Bukannya ketuanya Kak Tara?

Iya. Kak Tara bertugas membimbing kami. Alih-alih ketua, Kak Tara lebih pantas disebut sebagai pembimbing atau kakak pendamping kalau dalam MOS. Menurut saya lho ya!

Seleksinya ketat banget! Tugas, presentasi, dan sebagainya. Membuat kami dalam Albert Camus saling siaga dan saling menjaga. Saking ketatnya saya sampai berujar, "Saya merasa kayak lagi ikutan Produce 101 saja."

Itu beneran. Kpopers yang udah nonton Produce 101 pasti tahu bagaimana prosesnya. Dibagi dalam kelompok dengan tugas dalam waktu singkat. Tugas dikerjakan bersama tapi tidak ada anggota yang bisa bersantai karena tiap anggota punya tanggung jawab yang sama terlebih untuk diri sendiri.

Bedanya, kalau di Produce 101 yang mengeliminasi adalah vote, kalau di seleksi KMC diri kita sendiri. Kalau kita ongkang-ongkangan, males-malesan, ndak mau aktif dikerja kelompok ya bye! Tidak menunggu performance udah langsung dieliminasi hari itu juga. Kejam! Banget! Tapi, seru! Kekeke.

Sepanjang jalannya seleksi itu siaga terus. Karena selalu aja ada kejutan. Udah beneran kayak lagi ikutan Produce 101. Tapi, saya demen sama kelompok Albert Camus. Kompak banget. Saling mengingatkan. Sampai-sampai kami sepakat untuk saling missed call kalau ada member yang lama nggak nongol.

Yang saya ingat semasa seleksi itu saya kebagian tugas membuat surat cinta untuk member kelompok lain. Trus membuat tugas, duh apa sih namanya, lupa. Pokoknya membuat materi untuk presentasi dengan tema videografi. Untuk tugas umumnya yang dikerjakan secara individu adalah membuat resensi novel. Judul novel ditentukan dan kami bisa membacanya di Ipusnas. Dari seleksi KMC inilah saya kenal Ipusnas dan mendapat kejutan di sana.

Karena kemampuan baca saya yang masih rendah, dari semua judul buku yang ditentukan untuk tugas umum, saya memilih yang halamannya paling sedikit. Dengan tugas-tugas seleksi yang padat, saya khawatir tidak bisa menyelesaikan membaca jika memilih buku dengan jumlah halaman yang banyak.

Saya pun menjatuhkan pilihan pada buku Animal Farm karya George Orwell. Buku dengan jumlah halaman 144 halaman ini selesai saya baca dalam waktu satu hari. Rekor membaca tercepat. Kekeke. Silahkan yang mau baca Resensi Novel Animal Farm

Kejutan setelah mengenal Ipusnas adalah ketika saya iseng mencari nama pena saya di sana. Kaget dong ketika ada satu karya dengan nama saya di sana. Yang bikin kaget lagi yang ada di sana adalah buku yang saya terbitkan tapi tidak untuk diperjualbelikan di Indonesia. Sebenarnya dijual di Indonesia, cuman nggak ada yang beli. Wkwkwk.

Yang ada di Ipusnas adalah buku From ToppKlass To ToppDogg yang saya buat atas kepercayaan dari ToppDogg Wizard Indonesia, ToppDogg Indonesia, dan ToppKlass di seluruh dunia. Proses singkatnya pernah saya bahas di sini

Karena ditemukannya buku From ToppKlass To ToppDogg saya jadi sedikit paham kenapa buku ini ada di sana. Hehehe.





Momen yang paling tak terlupakan saat seleksi adalah saat presentasi. Saya lupa kelompok kami mendapat materi dari kelompok siapa. Yang saya ingat temanya puisi. Setelah merangkum materi, kami dimasukan ke dalam grup Coach Room dan melakukan presentasi di sana. Yang bikin gemes tuh setelah persentasi, para coach memberondong kami dengan banyak pertanyaan secara bersama-sama. Saya sampai bingung harus menjawab yang mana. Begitu menjawab dan mau kasih contoh, tau-tau udah ditendang keluar grup karena waktu habis. Gemes banget sama para coach!

Yang paling mendebarkan adalah saat penentuan lolos atau tidak. Waktu itu di grup Albert Camus hanya tersisa delapan orang setelah seleksi. Cewek semua. Dari delapan orang hanya tujuh yang lolos. Sedih banget. Ngarepnya semua bisa lolos. Tapi malah menyisakan satu orang saja.
Kalau tidak salah ingat, kelas untuk KMC batch 7 dimulai pada tanggal 1 November 2019 dan akan berakhir pada pertengahan Januari 2020.

Kalau ditanya kenapa gabung sama KMC, saya penasaran. Yang kedua, karena kelasnya gratis. Hari ini siapa yang nggak mau dapat ilmu gratisan? Di saat banyak kelas menulis berbayar, KMC menyediakan dengan gratis. Ketiga, karena yang diajarkan di KMC bukan hanya materi tentang kepenulisan. Tapi, ada materi videografi dan desain cover. Dua materi itulah yang paling menarik perhatian saya. Karena saya masih amat sangat awam sekali pakek banget sama keduanya.

Sistem belajarnya bagaimana? Ya kayak sekolah. Tiap hari materi beda dengan coach yang berbeda pula. Tugas-tugas juga ada. Saya mendapat banyak ilmu selama saya bergabung bersama KMC.

Tapi, sedih rasanya harus memutuskan pergi di tengah perjalanan. Padahal masih banyak ilmu yang belum saya pelajari. Tapi, apa daya. Saya akhirnya memutuskan untuk mengalah pada diri saya sendiri dan pamit undur dari KMC pada tanggal 10 Desember 2019. Sedih banget! Tapi saya ngga bisa menghandle diri saya sendiri. Daripada memberi dampak lebih buruk pada diri saya juga pada kelompok dan kelas, lebih baik saya berhenti.

Jika mengingat perjuangan semasa seleksi memang amat sangat sayang sekali pakek banget harus berhenti di tengah jalan. Tapi.... Ah! Sudahlah! Tiap ingat hari itu ketika saya memutuskan berhenti sedih banget rasanya.

Terima kasih Kak Siti atas kesempatannya untuk bergabung di KMC. Terima kasih para coach, Kak Siti, Kak Helen, Kak Yandi, Kak Ata, Kak Didik, Kak Cii, Kak Dwi, Kak Ariny, Kak Ny, dan Kak Lucky atas bimbingan dan sharing ilmunya. Ilmu yang saya dapatkan pasti akan saya simpan dan saya terapkan. Jika suatu saat ada kesempatan rezeki dan jodoh, semoga saya bisa bergabung dan belajar bersama KMC lagi.

Terima kasih Kak Siti untuk kaos kecenya ini! Suka banget! Love it so much!




Oya, selamat ulang tahun Kak Siti. Semoga panjang umur, sehat selalu, dan makin sukses. Semua doa terindah untukmu, Kak. Tuhan yang akan membalas semua kebaikan kakak yang sudah mau berbagi dengan gratis di zaman yang serba bayar ini.

Terima kasih pada kakak-kakak ketua yang mendampingi dan membantu saya dari proses seleksi hingga proses belajar di KMC. Maaf jika saya sangat merepotkan.

Terima kasih teman-teman seperjuangan Albert Camus. Kalian keren! Terima kasih sudah menjaga silaturahmi hingga kini. Saya berharap suatu saat kita bisa membuat buku kolaborasi dan diterbitkan di KMC. Aamiin....

Thank you lovely people!

Mohon maaf jika ada salah kata.

Tempurung kura-kura, 24 Desember 2019.
- shytUrtle -


You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews