Fan Fiction FF

¤ Oppa...Saranghae!!! ¤

21:37

assalamualaikum,



annyeong haseyo nae sarangeun shi-gui ^^v mumpung lagi ada ide oneshot jadi saya (nyicil) publish ff lagi. ff ini untuk yang tersayang 'mas junki' yang masih sibuk menjalani wamil. aku rindu padamu mas junki...aku tunggu kau pulang 16-februari-2012 (seingat saya mas junki kelar wamil tanggal itu,mianhae kalo salah ~/\~) ntar hehehe...ok,shi-gui!





-selamat datang dalam lautan khayalan shytUrtle-









¤ Oppa...Saranghae!!! ¤





. genre: oneshoot/romance



. author: shytUrtle



. main cast: Lee Junki - Park Hyunyoung











"Cinta... cinta itu sangat halus layaknya hembusan angin. Kau tidak akan pernah tahu kapan cinta akan datang menyapa hatimu. Ketika tersadar,Kau sudah berada dalam lingkaran merah itu dan merasakan pahit manis cinta. Cinta..."







Junki -Lee Junki- berdiri mematung di tepi jalan menatap rumah mewah yang berdiri megah di seberang sana. Setelah 10menit Ia bertahan seperti itu Junki kembali menuntun sepeda miliknya kemudian mengayuhnya dan pergi.







* 3bulan yang lalu *



Junki berdiri berkacak pinggang dan wajahnya menunjukkan ekspresi kesal sangat kesal. Ia seolah-olah kehabisan akal menghadapi gadis yang masih bertahan berdiri di hadapannya. Gadis dengan rambut berkepang dua itu berdiri menundukkan kepala di hadapan Junki. Terdapat sebuah koper di samping kanan gadis itu dan sebuah gitar yang tergantung rapi di punggungnya.



"kau! Aish... Apa Kau tidak lelah terus mengikuti Aku seperti ini?!" Junki tidak tahu harus memberi alasan apalagi agar gadis itu tak membuntutinya lagi.



"Oppa..." bisik Hyunyoung -Park Hyunyoung- dengan wajah mengiba "...kepada siapa lagi Aku akan mengemis? Bagaimana pun juga Oppa adalah anak Umma..." sedikit mengangkat kepala menatap wajah Junki. Junki melotot tajam pada Hyunyoung. "Meski hanya setahun..." tambahnya.



"Iya,Kau memang adik tiriku tapi Appa dan Umma sudah tidak ada lagi...kecelakaan itu..." mata Junki berkaca-kaca mengenang peristiwa pahit 6bulan silam yang merenggut nyawa ayah kandungnnya dan juga nyawa ibu kandung Hyunyoung. "Deritaku belum berkurang dan Kau mau menambahnya?!".



Hyunyoung kembali menundukkan kepala "Ma'af...tapi kepada siapa lagi Aku harus pergi dan mengemis..."



Junki tidak tega melihat ekspresi Hyunyoung. "Baiklah! Kau boleh tinggal bersama Ku tapi ingat hanya sementara SE-MEN-TA-RA sampai Kau menemukan tempat tinggal untukmu,Kau paham?!"



Secepat kilat Hyunyoung mengangkat kepala dan menunjukkan senyum terbaiknya seraya mengangguk antusias. "Aku tahu Oppa adalah orang yang baik jadi tidak mungkin Oppa membiarkan seorang gadis menjadi gelandangan hehehe"



Hyunyoung terkekeh kemudian menyeret kopernya dan berdiri di samping Junki "Ayo,Kita pulang!" ajak Hyunyoung penuh semangat.

***







Sejak peristiwa malam itu Junki dan Hyunyoung tinggal bersama. Junki sebenarnya tak begitu mempermasalahkan jika Ia harus berbagi tempat tinggal dengan Hyunyoung sebab sejak mendiang ayahnya menikah dengan mendiang ibu kandung Hyunyoung,Junki sudah menganggap Hyunyoung seperti adiknya sendiri. Tapi ada suatu hal yang mengganjal di hatinya yaitu status Hyunyoung yang tak lain adalah putri bungsu Park Jinyoung. Park Jinyoung seorang produser terkenal di Korea dan sekaligus mantan suami dari ibu tiri Junki. Awalnya Junki merasa takut dan khawatir jika tiba-tiba saja ada puluhan orang berbadan tegap akan mengobrak-abrik rumahnya hanya untuk menjemput Hyunyoung pulang,tapi semua itu tidak terjadi sampai genap sebulan Hyunyoung tinggal bersamanya. Junki yang terbiasa hidup sendiri harus beradaptasi dengan adanya 'makhluk baru' di rumahnya. Sebulan bersama Junki mulai terbiasa hidup bersama Hyunyoung dan kini keduanya saling menopang satu sama lain.

***







Jonghyun -Kim Jonghyun- berdecak kesal dan kembali melihat jam tangannya. Terlihat ekspresi khawatir di wajahnya. Hal ini berusaha di tutupinya dengan berjalan mondar-mandir di dalam rest room.



"Tidak bisakah Kau duduk tenang?" tanya Yonghwa -Jung Yonghwa- yang merasa terganggu atas ulah Jonghyun.



Minhwan -Choi Minhwan- yang sedari tadi duduk sambil sibuk sendiri seolah-olah sedang menggebuk drum ikut menghentikan aktifitasnya dan menatap Jonghyun. "Kau nervous ya?" tanyanya kemudian tapi hanya di jawab gelengan kepala Jonghyun.



"Tenang saja..." Yonghwa kembali memasang headset di telinga kanannya "Dia pasti datang" sambungnya seraya merebahkan punggungnya pada punggung sofa.









Jalanan masih basah dan sedikit becek. Hyunyoung berdiri berkacak pinggang di tepi jalan. "SIAL!" umpatnya seraya menendang ban belakang mobil berwarna metalik itu. Hyunyoung melihat jam tangannya lalu bergegas menarik gitar yang Ia letakkan di jok belakang mobil dan menyangkletnya di punggung. "Aku tidak bisa menunggu lagi" ucapnya "Aku pergi!"



"Hey! Hyunyoung!" Chansung -Hwang Chansung- berteriak memanggil Hyunyoung yang mulai berjalan cepat kemudian berlari.



"Kau rawat saja Dia!" melambaikan tangan kanannya tanpa menoleh kearah Chansung.



"Hagh! Dasar Dark Angel!" maki Chansung kemudian kembali menatap mobilnya "kenapa Kau mogok??"



Hyunyoung terus berlari. Hari ini Ia dan bandnya mendapat undangan untuk tampil di Honey Bee Café. Kesempatan emas karena Honey Bee Café terkenal sebagai tempat hang out-nya para pencari bakat dan produser musik. Hyunyoung menghentikan langkahnya dan membungkuk memegang kedua lututnya sambil mengatur nafasnya. Kenapa malam ini jalanan begitu sepi? Tak ada satu pun kendaraan yang melintas untuk dimintai tumpangan. Hanya kurang 3Km saja untuk sampai di Honey Bee Café tapi tidak ada tumpangan. Hyunyoung menegakkan badannya dan menghela nafas bersiap untuk kembali berlari. "...tin! ...tin! ...tin!" terdengar bunyi klakson sekuter yang sangat tidak asing di telinga Hyunyoung dan itu bergerak semakin dekat.



"Changmin??" bisik Hyunyoung seraya membalikkan badan menyambut sekuter yang berjalan kearahnya. "Oppa??" Hyunyoung melotot kaget ketika sekuter itu berhenti di hadapannya.



"Lekas naik!" perintah Junki.



"Kenapa Oppa kemari?" Hyunyoung masih bertahan di tempat Ia berdiri.



"Apa Kau akan berdiri saja seperti itu?! Ayo! Waktumu tidak banyak!"



Hyunyoung lekas naik dalam boncengan Junki yang segera melajukan sekuternya. "Oppa meminjam sekuter Changmin hanya untuk mengantar Ku?"



"Semua memaksaku untuk pulang lebih cepat bahkan Changmin merelakan sekuternya dan memintaku untuk pergi memberi dukungan Be-4"



"Wah...istimewa sekali hahaha... Aku merasa jadi orang spesial"



Junki meraìh tangan kiri Hyunyoung dan melingkarkan di pinggangnya lalu melajukan sekuternya dengan kencang. Hyunyoung hanya bisa menundukkan kepala dan tersipu malu di balik punggung Junki.







Jonghyun tersenyum lebar ketika Hyunyoung membuka pintu rest room. "Syukurlah Kau datang" sambutnya.



"Emm,berkat Oppa" Hyunyoung menunjuk Junki yang baru saja memasuki rest room "Mobil Chansung payah"



"Hahaha... sudah Ku bilang Dia tidak bisa diandalkan,begitu mau mendaftar jadi manajer Be-4" cerocos Minhwan.



"Ayo,Kita berdo'a" ajak Yonghwa.



"Oppa!" Hyunyoung mengajak Junki bergabung dalam lingkaran dan kelimanya berdo'a bersama sebelum 'B-4' tampil menghibur pengunjung cafè.





Junki duduk di meja no.4 yang berada di depan pojok untuk menyaksikan perform Hyunyoung bersama bandnya 'Be-4'. Junki tersenyum sendiri menatap Hyunyoung yang sempat membawakan dua lagu menunjukkan kemampuan vokalnya.









"Kau menolaknya?? Kenapa??" tanya Changmin -Shim Changmin- sa'at makan bersama. "Kau itu bodoh!" celanya sembari menatap kesal kearah Hyunyoung yang duduk tepat di hadapannya. "Membuang kesempatan emas untuk menjadi terkenal ckckck!" kemudian beralih menatap Junki "Hyung,kenapa Kau mau menampung gadis bebal ini?"



"Hey!" Hyunyoung mengarahkan ujung sumpitnya tepat ke wajah Changmin "kalau Kau bicari lagi maka sumpit ini akan bergerak!" menggerakan sumpitnya.



Changmin hanya berdecak kesal dan membuang muka lalu melanjutkan makan menanggapinya.



"Hyunyoung menolak tawaran itu karena Kami" Yonghwa angkat bicara dan sukses membuat tatapan Changmin terfokus padanya.



"Karena Kalian??" Chansung pun sama menunjukkan ekpresi bingung di wajahnya.



"Karena produser itu hanya tertarik padanya" Jonghyun melirik Hyunyoung yang duduk disamping kanannya.



"Hyunyoung tidak mau pergi tanpa 'Be-4' padahal Kami sudah merelakannya untuk mengambil kesempatan itu" Minhwan menimpali.



"Oh...jadi intinya produser itu hanya mau membawa si bebal ini?" Changmin manggut-manggut.



"Aku punya nama!!" protes Hyunyoung "Dasar,RAKUS!!" mengolok Changmin membuat semua yang berada mengitari meja makan tertawa.



"Ah~ Aku batal jadi manajer" keluh Chansung "kenapa tidak Kau terima saja?"



"Dia mana mau" sahut Kimjay yang datang membawa 2piring hidangan penutup. Kimjay duduk disamping Changmin lalu menatap Hyunyoung "Produser itu Jung Ilwoo bukan?".



Hyunyoung hanya menatap Kimjay tanpa memberi isyarat yang membenarkan atau menjawab pertanyaannya.



"Eh?? Hyung kenal??" sahut Minhwan.



"Tidak tapi Aku tahu jika Jung Ilwoo adalah sahabat baik Park Shi Ho" Kimjay menatap lurus pada Hyunyoung "Kakak kandung Park Hyun Young" menunjuk Hyunyoung dengan ujung sumpit ditangannya.



Semua mata tertuju pada Hyunyoung. "Kimjay Oppa!" Hyunyoung melebarkan matanya namun Kimjay malah tersenyum santai. "Sudah Aku katakan tidak ada lagi Park Hyunyoung!". Semua melongo menatap Hyunyoung mengisyaratkan pertanyaan 'Bukankah Kau itu Park Hyunyoung?'. Hyunyoung tersenyum "sekarang yang ada adalah Lee Hyunyoung,iyakan Oppa?" menyikut Junki yang duduk tepat di samping kanannya.



Junki kontan tersedak dan langsung batuk-batuk. "Ap...apa??" tanyanya kebingungan ketika semua mata yang ada diruangan itu menyerangnya.

***









Hyunyoung duduk bersila diatas rumput dan besiap mengelus gitarnya. Junki sengaja duduk jarak dua langkah di hadapan Hyunyoung bertindak sebagai penonton. Junki tersenyum menatap kagum pada Hyunyoung yang serius menggenjreng gitarnya mulai memainkan beberapa intro lagu.



"Oppa~" panggil Hyunyoung sedikit manja pada Junki.



Junki menatap lembut dan penuh perhatian pada Hyunyoung seolah mengungkapkan pertanyaan 'Apa?'



Hyunyoung tersenyum manis "lagu ini...untuk Mu...".



Junki membalas senyum menunggu pertunjukkan Hyunyoung. Tangan Hyunyoung kembali bergerak mengelus senar gitar akustik kesayangannya. Intro lagu 'With You' tembang milik Avril Lavigne pun mulai terdengar jelas di telinga Junki mengalahkan suara bising di sekitar taman tempat keduanya berada malam ini. Hyunyoung mulai bernyanyi dan Junki terlihat benar menikmati pertunjukkan solo satu-satunya personel perempuan dalam band 'Be-4'. Junki menahan dagu dengan kedua tangannya dan fokus menatap Hyunyoung. Junki tersenyum karena teringat semua dari awal Ia bertemu Hyunyoung sa'at mendiang ibu tirinya memperkenalkan gadis itu padanya. Semuanya,bahkan sa'at dimana Hyunyoung menangis dan memeluknya erat ketika ibu kandung Hyunyoung meninggal dalam kecelakaan. Meskipun kala itu Park Shihoo dan Park Jinyoung berada dalam ruangan yang sama,namun Hyunyoung malah merasa nyaman berada didekat Junki. Lagi-lagi Junki tersenyum masih menatap Hyunyoung. Gadis yang awalnya Ia pikir akan merepotkan namun belakangan terus menemani dan menghiasi hari-harinya. Gadis yang sering membuat Junki tertawa karena tak jarang bertingkah aneh. Hyunyoung membawa banyak cerita selama 3bulan Ia hadir dalam kehidupan Junki.



"...It's a damn cold night,try to figure out this life,take me by the hand take me somewhere new,I don't know who you are but I... I'm with you... I'm with you... I'm with youuu..." Hyunyoung menghentikan gerak tangannya dan mengangkat kepala menatap Junki. Dua pasang mata itu bertemu dan beradu pandang. Junki merasa kikuk lalu membuang tatapannya kesegala arah. "Oppa!!" seru Hyunyoung membuat Junki kembali menatapnya "Oppa tidak mau mengucapkan 'terima kasih'? Lagu tadi untukmu" protesnya kemudian.



Junki beranjak dan jongkok dihadapan Hyunyoung. "Terima kasih" ucapnya seraya tersenyum manis.



"Hanya begitu saja?"



"Emm??"



"Pertunjukkan Ku selesai,mana bayarannya?" menadongkan telapak tangan kanannya pada Junki.



Junki tersenyum lebih lebar lalu duduk di samping kanan Hyunyoung. "Kita seperti dalam film Taiyou No Uta saja ya?" memegang lututnya dan menatap langit malam.



"Lalu Aku berakhir dengan kematian? Aigo...Oppa benar menginginkan hal itu?"



"Aa~ tidak! Tidak begitu..." menggoyang kedua tangannya dan ekspresi Junki sukses membuat Hyunyoung terkikik. "Kau itu! Gemar sekali membuatku merasa terbodohi seperti ini!"



Hyunyoung berusaha menghentikan tawanya yang meledak sampai-sampai pundaknya bergoyang "Ma'af...tapi Aku suka ekspresi Oppa itu..."



"Haaagh...dasar! Kau mau apa? Aneh sekali malam ini meminta bayaran?" menggaruk kepalanya.



"Aku mau selamanya bersama Oppa"



"He??" lagi-lagi Junki memasang ekspresi kagetnya dan Hyunyoung kembali tertawa. "Hyunyoung!!!" protes Junki merasa kesal.



"Belikan Aku sesuatu malam ini atau ajak Aku bersenang-senang sebagai kenang-kenangan"



"Kenang-kenangan??"



"Emm! Sudah 3bulan,Aku merasa tidak enak terus menumpang dan merepotkan Oppa"



"Tidak!" sahut Junki cepat "Kau tidak merepotkanku"



Hyunyoung tersenyum "Rumah itu terlalu sempit untuk Kita berdua,tenang saja Aku sudah mendapatkan tempat kos murah masih satu komplek dengan Jonghyun"



"Jonghyun??"



"He'em,kenapa Oppa kaget sekali?"



"Tidak...syukurlah kalau Kau bisa mandiri" Junki kembali mengedar pandangannya pada orang-orang yang lalu-lalang di taman.



Hyunyoung tersenyum tipis menatap Junki yang bertahan duduk di sampingnya kemudian kembali menggenjreng gitarnya.









Junki duduk dipinggir ranjang dalam kamarnya dan terus memutar-mutar amplop ditangannya. 3bulan yang lalu Junki mengirim surat lamaran pada 3restoran di Jepang,hari ini salah satu dari 3restoran itu menerima lamaran Junki dan memintanya segera bertolak ke Jepang. Junki merasa bingung,kenapa tak menggebu seperti waktu itu? Bahkan Ia enggan pergi ke Jepang memenuhi panggilan itu. Junki merebahkan badannya dan diam menatap langit-langit kamarnya.



"Aku tidak bisa tenang meninggalkannya sendiri" gumam di hatinya.

***









Hyunyoung berdiri menundukkan kepala dihadapan Junki. "Ma'afkan Aku,Oppa..." bisiknya seiring dengan menetesnya air mata dipipi Hyunyoung.



Junki meraih tubuh Hyunyoung dan memeluknya erat. Hyunyoung membenamkan wajahnya dalam pelukan Junki dan menangis. Junki mengelus pelan rambut panjang Hyunyoung berusaha menenangkan gadis itu.



"Kau yakin akan kembali kesana??" tanya Junki lembut.



"Oppa yakin akan berangkat ke Jepang??" Hyunyoung balik bertanya.



"Hyunyoung!!" Junki melepas pelukannya dan mendorong tubuh Hyunyoung jarak satu lengan agar Ia bisa menatap wajah gadis itu. Hyunyoung tersenyum dengan mata dan wajah basah karena air matanya. "Sama sekali tidak berubah" mengusap pelan sisa air mata di pipi Hyunyoung "Kau jelek sekali kalau menangis,Aku tidak suka". Hyunyoung berusaha tersenyum dan Junki meletakkan jari telunjuknya di lesung pipi Hyunyoung. "Pulanglah..." seraya mengelus kepala Hyunyoung.



Hyunyoung mengangguk "Oppa...terima kasih sudah merawatku dengan baik 3bulan ini"



Junki tersenyum dan menganggukkan kepala. Ia bertahan berdiri seperti itu menatap punggung Hyunyoung yang berjalan semakin jauh darinya. "Selamat tinggal,Hyunyoung... Semoga Kau bahagia selamanya..." bisik dalam hati Junki seraya mengusap buliran air mata yang meluncur pelan menuruni pipinya "...ma'af...karena Aku...mencintaimu..."



Hanya kurang satu langkah lagi Hyunyoung memasuki pintu mobil sedan hitam yang terbuka lebar itu. Ia menghentikan langkahnya lalu berbalik. "OPPA!!" teriaknya "SARANGHAE!!!" mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi membentuk hati kemudian bergegas masuk kedalam mobil.



Junki tertegun di tempat Ia berdiri. Sedan hitam itu lenyap dari pandangannya dan Junki tertawa juga menangis sekaligus. "OPPA!! SARANGHAE!!!" suara Hyunyoung masih terniang jelas ditelinganya. "Aku... Aku juga mencintaimu,Hyunyoung..."

***







Junki duduk diruang tunggu penumpang. Kimjay merelakannya ke Jepang,tidak ada pilihan lagi untuk tinggal di Korea karena Hyunyoung telah kembali kerumah besar kediaman Keluarga Park. Junki tersenyum geli ketika membayangkan Hyunyoung datang untuk sekedar melepas kepergiannya meski Ia tahu itu tidak mungkin.



Tokyo. Junki memijakkan kakinya pertama kali di Jepang. Musim dingin yang tak jauh berbeda dari Korea. Ia pun bergegas menuju hotel. Usai melakukan beberapa persiapan,Junki langsung meluncur ke restoran yang akan menjadi tempat kerja barunya. Seseorang menyambut kedatangan Junki lalu memintanya untuk menunggu. Junki menurut dan duduk sabar menunggu di ruangan pemilik restoran yang baru berkembang di Jepang itu. Junki adalah seorang koki berbakat dan berkarya di Jepang adalah impiannya sejak dulu. Ia tersenyum lega mengamati seluruh sudut ruangan. Terdengar suara pintu terbuka,Junki segera bangkit dan membalikan badan.



"Hyunyoung??" Junki melotot kaget melihat sosok gadis yang memasuki ruangan itu tak lain adalah Hyunyoung.



Hyunyoung tersenyum manis "Anny...eong,Oppa!" membungkuk sopan "selamat datang kembali"



"Kak...Kau?? Kenapa Kau disini?"



Hyunyoung berjalan mendekati Junki "Aku disini karena Oppa" bisiknya.



"Aku??"



"Emm! Sudah Aku katakan jika Aku ingin bersama Oppa selamanya karena itu Aku disini"



"Aku benar-benar tidak paham"



"Oppa!!!" memukul pelan bahu Junki.

***







Junki mengayuh sepedanya dan membonceng Hyunyoung lalu keduanya duduk di bawah sebuah pohon. Salju pertama di musim dingin turun hari ini. Hyunyoung menadahkan tangan menangkap butiran lembut salju yang terjatuh. Junki terus tersenyum menatap Hyunyoung yang duduk tepat di samping kirinya.



"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Hyunyoung seraya menoleh menatap lembut Junki.



"Tidak..." jawab Junki. Hyunyoung kembali menadahkan tangan dan mendongak menatap langit. "Saranghae.." bisik

Junki lembut di telinga kanan Hyunyoung hingga membuat gadis itu menoleh. "Aku sangat mencintaimu Hyunyoung" Junki mengulangi ucapannya.















_______THE END_______









-shytUrtle-













berasa nggak nyambung sama judulnya ya --a ma'af.....saya agak boring nie sama ff hehehe...........

Fan Fiction FF

¤ Because I Love You ¤

05:34

assalamualaikum,



annyeong haseyo... ff ini saya tulis spesial (pakek telor) buat 'kelinci' yang selama ini uda banyak ngebantuin saya dalam nulis ff. ini ep-ep buat e'ep hehehe. ok,shi-gui...





-selamat datang dalam lautan khayalan shytUrtle-











¤ Because I Love You ¤





. genre: oneshoot/romance



. author: shytUrtle



. main cast: Minho SHINee - Kim Taerin











"...bintang jatuh,kabulkanlah permohonan Ku. Tuhan,tunjukkan jalan yang terbaik untuk Ku,agar tidak ada lagi air mata. Langit malam,jangan pernah berpaling dan tetap temani Aku. Kegelapan,Aku sangat takut pada Mu,akankah Kau memeluk Ku dan menjadi akhir dari semua perjalanan ini? Biarkanlah senyuman itu tetap terkembang di wajah Mereka..."





Musik B1A4-Only One mengalun memenuhi kedua telinganya. Ia yang masih mendongak menatap langit malam dan pikirannya kembali mengembara. "Taerin!" samar terdengar suara seorang wanita menyebut namanya. "Taerin!!" kali ini suara itu semakin jelas hingga Taerin tersadar dari lamunan dan menoleh kebawah. Taerin -Kim Taerin- tersenyum. "Onni..." ucapnya seraya melepas headset dari kedua telinganya.



Wanita itu tersenyum "Lekas turun!" perintah Youngie -Lee Youngie- sang kakak ipar.



Taerin bergegas menuruni tembok setinggi 2 meter itu. "Onni tahu Aku di sini?" bisik Taerin sa'at sudah sampai di hadapan Youngie.



"Tidak ada rotan akar pun jadi,tidak bisa memanjat atap memanjat tembok" Youngie menggelengkan kepala.



"Onni~ jangan mengadu pada Oppa ya,plis..." memasang wajah mengiba.







Kemarin Kim Jaejoong memboyong keluarga kecilnya pindah ke pinggiran Kota Daegu. Jaejoong seorang Guru Sastra di pindahkan untuk mengajar di Dong Hwa Highschool. Otomatis Jaejoong memboyong keluarga kecilnya untuk ikut serta. Lumayan,Jaejoong mendapat fasilitas rumah dinas setidaknya ini bisa menghemat biaya karena Ia tak perlu mengeluarkan ongkos dan biaya sewa rumah.



"Oppa~" panggil Taerin pada Jaejoong di sela makan malam.



"Em??" Jaejoong menatap lembut Taerin.



"Kapan Kau beri Aku keponakan yang lucu?" celetuk Taerin ringan membuat Jaejoong dan Youngie kompak menghentikan gerak mulut Mereka yang masih mengunyah makanan. Jaejoong dan Youngie saling melempar pandangan lalu menatap Taerin. "Sudah setahun tapi tidak ada tanda-tanda Onni hamil" tambah Taerin.



"Kau tahu sendiri bagaimana Kakak Mu itu!" Jaejoong melirik Youngie "Dia takut untuk memiliki seorang bayi"



"Itu bukan alasan saja kan,Onni?" menatap Youngie "Aku rasa tidak masuk akal jika seorang dokter takut hamil"



"Eh,sindrom baby blue bisa melanda siapa saja" Jaejoong membela Istri tercintanya "Dia takut jika cinta Ku terbagi nantinya" menatap mesra Youngie yang segera tersipu malu mendengarnya.



Taerin tersenyum melihat keduanya,"Jangan mengulur waktu lagi"



"Kami tidak mengulur waktu,sabar ya...Aku akan benar-benar mempersiapkan diri Ku untuk menjadi seorang Ibu" Youngie menyanggupi.



"Kami tidak jadi tinggal terpisah jadi akan banyak waktu untuk bersama" sambung Jaejoong.



"Ok! Aku menunggu kabar bahagia itu" jawab Taerin seraya menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.







"Sudah larut,istirahatlah..." Youngie mengelus mesra pundak Jaejoong.



"Taerin,apa Dia akan baik-baik saja di sini?" seraya meraih kedua tangan Youngie.



Youngie mendekap Jaejoong "Aku akan menjaganya,Taerin pasti akan baik-baik saja"



"Emm" Jaejoong mengangguk "Aku percaya pada Mu"

***







"Senior Ok!" seru Youngie seraya berjalan menghampiri Taecyeon. "Annyeong hasimnikka" membungkukkan badan.



Taecyeon -Ok Taecyeon- tersenyum lebar. "Lee Youngie... Kau sama sekali tidak berubah! Bagaimana bisa Kau awet muda seperti ini?" pujinya membuat Youngie tersipu "Mana Jaejoong? Dia tidak mengantar Mu?"



"Ini masih jam sekolah,Senior!"



"Oh iya hehe ma'af Aku lupa" lalu menatap gadis yang berdiri di samping Youngie "..eh?? Ini...Taerin??"



"Iya,ini Adik Ku,Taerin" Youngie memegang pundak Taerin.



"Annyeong hasimnikka" Taerin membungkuk memberi salam.



"Wah...Dia semakin cantik saja. Oya,ayo ke ruangan Ku!" ajak Taecyeon.



"Onni...boleh Aku menunggu di sini?" pinta Taerin.



"Kau yakin??". Taerin mengangguk mantab. "Baiklah,Aku tidak akan lama" Youngie segera menyusul langkah Taecyeon.







Rumah sakit bukanlah hal baru dalam hidup Taerin. Taerin masih berdiri di tempatnya lalu mengedarkan pandangannya pada seluruh sudut ruang yang terhampar di hadapannya. Rumah sakit ini memang sangat sederhana jauh berbeda dari tempat kerja Youngie sebelumnya di Seoul. Taerin mulai melangkahkan kakinya menyurusi rumah sakit. Youngie,Dia adalah dokter yang menangani Taerin sejak gadis remaja itu di ketahui menderita kelainan pada ginjalnya. Taerin sangat mengagumi sosok Youngie dan Ia makin bahagia ketika Youngie menjalin cinta dengan Jaejoong yang tak lain adalah kakak tiri Taerin. Sejenak Taerin merasa bahagia karena salah satu impiannya terkabul yaitu Jaejoong mendapatkan pendamping yang mencintai dan mampu menjaganya. Akan tetapi ketika pernikahan itu terjadi Taerin merasa hampa dan menjadi beban bagi keduanya. Harusnya Jaejoong-Youngie menikmati masa indah kebersamaan Mereka tapi itu tidak terjadi karena Taerin,bukan tapi penyakit yang di derita Taerin. Keadaan ini terkadang membuat Taerin menyesali keberadaanya dan tak jarang Ia menyalahkan dirinya sendiri dan protes kepada Tuhan atas takdir hidupnya. Taerin berhenti dan menatap taman sederhana yang tertata rapi,masih terus memikirkan tentang dirinya,Jaejoong dan Youngie.



"Haish! Pura-pura sakit hanya agar Aku menyerah?!" suara pemuda itu menyita perhatian Taerin. Taerin menoleh ke samping kanan dan mendapati seorang pemuda sedang berdiri di depan sebuah pintu ruang rawat inap kelas I. Pemuda itu tampak kesal dan kembali mengenakan jaket kulit warna hitamnya. "Kenapa tidak sekalian pura-pura mati saja! Aish!" tambah Pemuda itu masìh membenahi jaketnya kemudian menoleh ke arah Taerin. Taerin kelincutan namun Ia terlanjur tertangkap mata sedang menatap lurus ke arah Pemuda itu. Pemuda itu kembali menatap ke arah ruang rawat inap kemudian berjalan pergi.



"Huft..." Taerin menghela nafas panjang seraya meletakkan telapak tangan kanannya di dada. Ia takut jika tiba-tiba Pemuda yang hanya berjarak 5 langkah kaki darinya itu menghampirinya dan marah karena Taerin menatapnya.

***







Makan malam bersama keluarga Choi Siwon selaku Kepala Sekolah Dong Hwa Highschool berjalan lancar. Taerin sepenuhnya diam sa'at mengikuti prosesi itu. Masih ada waktu setengah jam sebelum jam tidur,Taerin kembali memanjat tembok agar bisa menatap bintang lebih jelas dari ketinggian itu.





"Aaa...!!!" Taerin menjerit ketika bersamaan Ia sampai di puncak tembok ada seorang pemuda yang juga memanjat tembok itu. Taerin kaget dan kehilangan keseimbangan sampai hampir terjatuh,untung pemuda itu dengan sigap meraih tangan Taerin hingga gadis itu tidak terjatuh.



"Siapa orang ini? Kenapa Ia memanjat tembok sekolah? Apa Dia pencuri? Lalu kenapa Ia malah sibuk dengan laptopnya? Tunggu!" gumam Taerin dalam hati lalu menamatkan pengamatannya "Eh? Bukankah Dia pemuda di rumah sakit waktu itu? dan..."



"Lakukan saja apa yang ingin Kau lakukan" celetuk pemuda itu. Taerin menjadi kaku dan mengalìhkan pandangannya. "Kenapa menatap Ku terus?" sambung pemuda itu menghentikan aktifitasnya menatap layar laptop dan mengelus keybord kini benar menatap Taerin. "Kau orang baru,tidak usah heran Aku sudah sering melakukan ini sebelumnya,Kau ingin tahu kenapa? Wifi,Aku butuh itu dan SMA ini yang terbaik jadi lakukan saja apa yang ingin Kau lakukan,Kita berbagi atau anggap saja Aku tidak ada"



Taerin tidak bisa bertahan seperti ini dan memilih pergi tanpa mengucap sepatah kata pun. Taerin terlihat kesal dan berjalan pulang. "Op...pa..." Taerin kaget mendapati Jaejoong sudah menunggunya.



Jaejoong melihat jam tangannya lalu tersenyum pada Taerin "Tumben hanya sebentar? Apa sudah bosan?"



Taerin tersenyum lega karena Jaejoong tidak marah. Iya,Jaejoong biasanya akan mengomel panjang lebar pada Taerin,bukan marah tapi Ia khawatir pada Taerin. Taerin yang lemah karena hanya hidup dengan satu ginjal.

***







Youngie mulai aktif bekerja itu artinya Taerin akan lebih sering berada sendirian di rumah. Taerin membuka jendela kamarnya lebar membiarkan angin masuk. Ia pun duduk di depan kanvas dan bersiap melukis. Seperti biasa Taerin memejamkan mata sejenak untuk melihat objek apa yang muncul dalam imajinasinya. Taerin tersentak,"Kenapa Dia??" tanya di benaknya. Taerin menghela nafas lalu kembali memejamkan mata. Ia kembali tersentak ketika wajah pemuda itu kembali muncul dalam imajinasinya. Taerin menggelengkan kepalanya lalu menarik nafas dalam-dalam membuangnya pelan dan kembali memejamkan matanya. Apa ini? Lagi-lagi wajah pemuda itu yang muncul. Taerin menghela nafas panjang lalu mulai memegang kuas dan menuntunnya menari di atas kanvas.





Malam kembali datang dan Taerin menatap pemandangan malam dari jendela kamarnya. Musim gugur sudah tiba,sebentar lagi musim dingin tidak akan ada banyak waktu untuk bermain di luar sana. Taerin menoleh menatap lukisannya pagi tadi. Taerin mendekati lukisan itu dan menyentuh wajah pemuda dalam lukisan itu dan tersenyum kecil.

***







Malam ini Jaejoong pergi menjemput Youngie dan Ia sudah memastikan jika akan terlambat pulang. Taerin bosan dan keluar membawa peralatan lukisnya. Taerin kembali memanjat tembok lalu duduk menatap langit.



"Eh? Kau kembali?" pemuda itu baru sampai di puncak tembok. Taerin hanya diam memeluk kanvas memperhatikan pemuda yang kini duduk jarak satu lengan darinya. Pemuda itu tersenyum manis "Aku Choi Minho" mengulurkan tangan kanannya.



Taerin kaget,ekspresi itu sangat jelas terlihat. Ia ragu namun di dasar hatinya terus berbisik 'ayo jabat tangannya dan katakan Taerin,Aku Kim Taerin'. "Taerin...Kim Taerin" menjabat tangan Minho menuruti kata hatinya.



Minho tersenyum "Senang berkenalan dengan Mu" mengayun tangan Taerin. "Kau adik dari Guru baru itu kan? Guru Sastra yang punya Istri Dokter" cerocos Minho.



Taerin menatap heran Minho seolah bertanya 'Kau tahu??'



Lagi-lagi Minho tersenyum. "Aku tahu segalanya tentang sekolah ini" cetusnya dengan yakin.



"Aku pernah melihat foto Mu di rumah Kepala Sekolah" Taerin kembali bersuara.



"Iya,Choi Siwon Si Kepala Sekolah itu Kakak Ku" aku Minho enteng. "Oya ma'af soal malam itu"



"Nee??"



"Malam itu Aku mengejutkan Mu hingga Kau hampir jatuh lalu Kau diam dan pergi begitu saja setelah itu tidak kembali lagi kemari,apa Kau marah?"



"Marah?? Apa hak Ku untuk marah? Tidak,Aku tidak marah,Kita impas"



"Impas??"



"Emm! Kau mengejutkan Aku tapi Kau juga menyelamatkan Aku,jika Kau tidak sigap meraìh tangan Ku pasti Aku sudah terjatuh dan tamat malam itu juga"



"Ah~ Kau itu bisa saja" Minho menggaruk kepalanya. "Kalau begitu Kita berteman dan berbagi tempat ini,apa Kau mau? Emm?" kembali mengulurkan tangannya. Taerin menatap Minho dan terlihat ragu. Minho tetap mengulurkan tangan dan menunjukkan senyum terbaiknya.



"Ok" Taerin kembali menjabat tangan Minho.



"Ok! Mulai malam ini Kita berteman dan berbagi tembok Horin"



"Tembok Horin??"



"Iya,Minho-Taerin jadi HoRin bagus tidak? Seperti nama couple artis bukan? Kau tahu WGM? We Got Married selalu ada nama couple kan...ah~ Aku hanya tahu Khuntoria" sembari menggaruk kepalanya.



Taerin tersenyum kecil melihat tingkah Minho "Iya bagus" komentarnya kemudian.



"Syukurlah kalau Kau juga suka". Taerin tersenyum. "Oh!" memasang ekspresi kaget.



"Kenapa??"



"Kedua mata Mu...indah sekali ketika Kau tersenyum seperti itu"



"Dasar!"









* After School-With You *



Sejak malam itu Taerin dan Minho berbagi tembok 'Horin'. Pribadi Minho yang humoris,periang dan mudah mencari bahan obrolan membuat Taerin nyaman berada dekat denganya. Taerin seolah menemukan kembali teman dan kehidupan yang seolah hilang sejenak darinya. Bahagia,apakah ini yang di namakan kebahagiaan?





"Aku tahu Kau gadis yang cerdas,terlihat dari pembawaan dan cara pandang Mu tapi kenapa Kau memilih tidak kuliah?" tanya Minho pada Taerin yang duduk di dekatnya.



"Belakangan Kau seolah jadi wartawan saja,apa untungnya menguak tentang Ku?" jawab Taerin tanpa mengalihkan pandangannya dari kanvas.



"Menurut Ku,Kau itu aneh,Aku jadi penasaran" jawab Minho jujur.



"Kata Onni tidak perlu kuliah untuk menjadi seniman,seniman tidak butuh ijazah tapi karya"



"Kau dulu sekolah melukis?" pertanyaan bodoh itu malah keluar dengan mulusnya dari bibir Minho.



Taerin tersenyum bukan lebih tepat menertawakan Minho dengan senyumnya "anee..." jawabnya singkat.



"Oh...iya,jadi Kau memang pandai melukis,bakat sejak lahir..." Minho benar terlihat bodoh malam ini "tidak ingin ikut pameran atau apalah...untuk lukisan-lukisan Mu..."



"Sudah,sa'at di Seoul. Ada apa?" menghentikan membuat sketsa lukisan dan menatap Minho.



"ada-apa??" Minho kelincutan.



"Dari tadi Kau seolah berputar-putar saja,ada yang ingin Kau sampaikan?"



"Umm...iya,itu...besok malam tepat 21 hari Kita berteman,Aku ingin Kita merayakannya"



"Iya kah? Mau buat apa?"



"Besok jam 7 malam Aku akan menjemput Mu,bisa kan?"



"Ok!" Taerin manggut-manggut.



"Ok" Minho ikut manggut-manggut merasa lega bisa menyampaikan maksud hatinya.

***







Tatapan Youngie meredup seraya meletakkan kertas di tangannya. Matanya memanas berusaha keras menahan air matanya.



"Kau sudah menjelaskannya pada Jaejoong?" tanya Taecyeon.



"Iya,jauh-jauh hari ketika Ia setuju mengangkat ginjal kanan Taerin...sampai sekarang Kami belum menemukan ginjal yang cocok untuk Taerin...Aku tidak sanggup menjelaskan hal ini pada Jaejoong" air mata Youngie meleleh dan Ia menutup muka dengan kedua tangannya.



Taecyeon hanya terdiam hanya bisa menatap Youngie lalu menepuk pelan pundak Youngie yang bergoyang karena tangisannya.

***







Minho kembali mengoreksi penampilannya di depan cermin. Usai merasa yakin penampilannya telah sempurna,Ia pun melangkah pergi meninggalkan kamarnya.



Taerin sudah rapi mengenakan baju hangatnya menunggu Minho di depan gerbang. Tak lama kemudian Minho datang dengan mengendarai motor besarnya. Motor Minho melaju menembus lalu lintas membawa serta Taerin dalam boncengannya.







* After School - With You *



Taerin duduk di atas motor Minho yang sudah terparkir rapi di tepi jalan. Minho terus menatap Taerin dan tanpa Ia sadari Ia tersenyum melihat ekspresi wajah Taerin yang berbinar terlihat amat senang malam itu.



"Jangan menatap Ku seperti itu" seraya menoleh menatap Minho "...itu membuat Ku tidak nyaman"



"Ma'af..." Minho salah tingkah "eng...Aku...Aku senang melihat ekspresi Mu malam ini"



"Tapi Kau menatap Ku seolah Kau tidak akan melihat Ku lagi" protes Taerin.



"Ma'af...bukan begitu maksud Ku..."



Taerin terkikik melihat ekspresi Minho. "Sudahlah,Aku hanya bercanda...ma'af ya..."



"Waktu itu Kau bilang Kau ingin berada lebih tinggi dari bintang,Aku tidaj tahu apa maksudnya,hanya ini yang bisa Aku berikan di hari ke 21 tembok Horin...Aku rasa ini sama saja,Kau lihat itu!" menunjuk gemerlap lampu kota Daegu yang tersaji luas di bawah keduanya "sama gemerlapnya dengan bintang bukan? Tapi...itu menurut Ku saja,ma'af kalau Kau tidak suka"



"Suka...sangat suka...gomapta..."



Minho tersenyum lega seraya menganggukkan kepala. "Taerin~aa,apa Kau masih sendiri?"



"Nee??" kembali menoleh menatap Minho dengan ekspresi tidak paham.



"Maksud Ku..." seraya mengacak rambutnya.



"Tidak,Aku tidak sendiri" sahut Taerin. "Aku tidak sendiri sekarang,ada Kau tapi ma'afkan Aku..." melanjutkannya dalam hati.



"Oh..." Minho mengangguk seolah benar paham maksud Taerin dan terlihat guratan kekecewaan di wajah Minho.

***







Setelah malam itu,Minho tak lagi datang mengunjungi tembok Horin. Ia merasa kecewa dan kesal. Minho terus merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa hanya dalam waktu 21 malam Ia merasa yakin jika Ia jatuh hati pada Taerin? Minho terus memaki dirinya sendiri dan kebodohannya.



"Kebodohan? Jatuh cinta bukanlah kebodohan! Itu bisa saja terjadi dalam waktu 21 detik saja bisa apalagi 21 malam!" gumamnya sendiri "tapi...tapi Taerin tidak sendiri lagi...Aku lah yang bodoh..." memukul pelan kepalanya. Lalu kedua mata Minho menangkap bingkisan pemberian Taerin yang Ia letakan begitu saja di lantai dan bersandar pada dinding.





"Ma'af..." Taerin mengulurkan bingkisan yang terbungkus rapi dalam balutan kertas berwarna coklat "...hanya ini yang bisa Aku berikan di hari ke 21 tembok Horin"





Minho terbelalak mengingat kejadian malam itu sebelum Ia pamit pergi. Seolah tersengat listrik Minho segera bangkit dari duduknya dan secepat kilat meraih bingkisan pemberian Taerin. Melihat ukuran bingkisan itu sepertinya sebuah lukisan. Minho penasaran dan bergegas membuka bingkisan itu. Ia tersenyum tipis mendapati wajahnya sendiri dalam lukisan itu lalu meraih amplop merah yang terjatuh seiring dengan tanggalnya kertas pembungkus lukisan itu. Minho menepis keraguannya dan membuka amplop itu. Secarik kertas di tangan Minho,sedikit gemetar ketika Ia membukanya.









Tembok Horin



- Stars by Kang Minhyuk-



...apa Kau tahu lagu itu? Tahu kah Kau selera musik Mu amat buruk hehehe. Ini Aku,Taerin. Aku tidak pandai menuangkan perasaan Ku dalam kata-kata,apalagi untuk menggambarkan bagaimana perasaan Ku selama 21 hari ini. Aku sangat bahagia dan ingin Aku katakan ''You're My star'' tapi mulut Ku seolah terkunci rapat. Bintang tidak boleh jatuh ke bumi,karena jika itu terjadi bumi akan hancur. Kehidupan memang terkadang tidak adil tapi setelah ini Aku akan terus tersenyum karena Kau telah membawa cahaya indah dalam sisa hidup Ku. Oya,Aku ingin mengingatkan Mu,jika pertemuan pertama Kita bukanlah di tembok Horin tapi di rumah sakit. Aku tidak yakin apa Kau mengingatnya tapi Aku masih mengingat semua dengan jelas. Lukisan ini Aku buat usai pertemuan kedua Kita di tembok Horin. Kenapa wajah Mu muncul dalam imajinasi Ku hingga berulang kali? Entahlah...Aku melukisnya,sangat mirip kan? Jujur Aku merasa senang bisa mengenal seorang 'Choi Minho'. Kau membawa cerita indah di sisa umur Ku...Aku janji akan membawa kenangan itu sampai sa'at Aku berada di tempat yang lebih tinggi dari pada bintang...dalam pelukan Tuhan...

Senang bisa berkenalan dengan Mu...

Annyeong...



-Taerin-









Minho terduduk lemas dan membiarkan kertas di tangannya jatuh terkulai. "Tidak! Taerin! Taerin!" Minho beranjak dan menyambar helmnya. Ia bergegas menuju rumah dinas Jaejoong. Satpam yang berjaga heran melihat Minho datang tergesa-gesa kemudian menggedor pintu rumah dinas Jaejoong sambil meneriakan nama Taerin.



"Ya! Minho~aa" seru Siwon yang baru saja sampai usai satpam menyusulnya.



"Hyung..."



"Ada apa?? Kenapa Kau menggedor pintu segencar itu?"



"Aku...Aku ingin bertemu Taerin,Kim Taerin..."



"Jaejoong...Mereka kembali ke Seoul...dua hari yang lalu..."







* Yonghwa - Because I Miss You *



Minho menangis memeluk lututnya.





"...dua hari yang lalu gadis itu tiba-tiba pingsan...gadis yang malang,baru Aku tahu jika gadis itu menderita kelainan ginjal...Kim Taerin,gadis semuda itu harus menderita karena penyakitnya. Aku sempat ngobrol dengan dan...Taerin tanpa henti terus menceritakan tentang Mu dan terus memuji Mu...sampai hari ini Jaejoong belum memberi kabar,lebih baik Kita berdo'a untuk yang terbaik..."





Air mata Minho tumpah. Ia menyesali semua. Kenapa Ia terlambat mengetahui semua ini? Kenapa Ia terlambat mengetahui jika Taerin menderita gagal ginjal? Kenapa Ia terlambat mengetahui jika Taerin hanya hidup dengan satu ginjal dan terus melakukan cuci darah agar bisa bertahan hidup? Minho merasa bodoh telah mengabaikan gadis yang Ia cintai. Menyesal dan sangat takut hingga tak tahu harus berbuat apa.

***







Jaejoong duduk dan terdiam di dalam kapel rumah sakit. Ia terus memanjatkan do'a di tengah penyesalannya. Jaejoong merasa bodoh dan terus menyalahkan dirinya sendiri. "Kenapa harus Taerin? Tuhan.....Dia masih terlalu muda...Aku mohon jangan rampas Dia dari Ku Tuhan...Aku belum sempat membahagiakannya...Aku belum sempat..." Jaejoong menangis tersedu.



Youngie yang berdiri di tengah pintu kapel yang terbuka ikut menitikan air mata melihat Jaejoong. Ia tak berani mendekat dan memilih tetap berada di jarak ini. Youngie menunduk mengusap air matanya dan berbalik. Ia tersentak kaget mendapati seorang pemuda tengah berdiri di belakangnya dan menatapnya haru.



"Nun...Nuna...Taerin...di mana Taerin?"

***







* 3 bulan kemudian *







"Aegiya!!!" Jaejoong berlari girang menuju dapur "...Aegiya!!!...ap..apa ini?" menunjukkan alat tes kehamilan di tangannya.



Youngie tersenyum "Kau...Kau akan menjadi seorang Ayah..."



"Ay...Ayah??" Jaejoong seolah tak percaya mendengarnya dan Youngie mengangguk membenarkan. "Woo!! Hoo!! Aku akan jadi seorang Ayah!" Jaejoong kegirangan seraya memeluk tubuh Youngie. "Gomapta..." bisiknya kemudian mengecup lembut kening Youngie.



"Ini janji Ku pada Taerin"



"Taerin??"











Minho tersenyum dan menundukkan kepala lalu menghela nafas panjang kemudian mendongak menatap langit.



"Gomawo..." ucapanya.



"Emm??" Taerin menoleh dan menatap heran Minho.



Minho memegang kedua pipi Taerin "Terima kasih telah hadir dalam hidup Ku dan membuat Ku belajar banyak hal..."



"Oppa...Kau membuat wajah Ku terasa sempit dan sakit..." keluh Taerin.



Minho mendaratkan ciuman hangatnya pada kening Taerin.



"Oppa...lepaskan tang..."



Minho membungkam bibir Taerin dengan bibirnya untuk beberapa sa'at. "Jangan banyak bicara lagi! Ingat janji Mu pada Ku"



"Janji??". Minho mengerutkan muka dan Taerin terkekeh. "Iya,Aku ingat. Karena Aku hidup dari salah satu ginjal Oppa,Aku janji tidak akan menyembunyikan sesuatu dari Oppa dan membuat Oppa ketakutan lagi"



Minho tersenyum lebar mendengar ucapan Taerin. "Hah...tembok Horin..." merangkul Taerin "...tidak ada tempat senyaman tembok ini"



"Emm!" Taerin mengangguk dan menyandarkan kepalanya di dada Minho.







"...bintang jatuh terima kasih...Tuhan,Aku mencintai Mu... Kegelapan...mungkin Kita akan bertemu tapi tidak sekarang...Terima kasih...atas tenggang waktu ini..."















-shytUrtle-













dari kUra-kUra untuk kelinci......mianhae kalocerita gak sesuai ma maunya elu ^^

Fan Fiction FF

¤ Parofiction - The Power of Merah-Putih (versi 2011) ¤

06:48

assalamualaikum,



annyeong haseyo naui sarangeun shi-gui ^^



shytUrtle is back hehehe. kali ini saya menulis kembali parody fiction yang pernah saya post di agustus 2010 tapi kemudian (tanpa alasan yang jelas) saya hapus dari note fb saya. ok,inilah 'The Power of Merah-Putih' yang pernah di pentaskan oleh '12 Sarang Clover Girls' pada 26.08.2007. terima kasih kepada 'Haris Firmansyah Hirawling' karena telah membantu menyelewengkan (?) nama-nama artis KPOP yang terlibat dalam pementasan (khayalan parody fiction) ini. ok,let's go simak hasil otak seweng kUra-kUra yang uda di permak ulang :-D









¤ Parofiction - The Power of Merah (versi 2011) ¤



. genre: parody fiction



. author: shytUrtle



. creator name: Haris Firmansyah Hirawling



. cast:

(nama-nama sengaja di plesetin jadi gaje,ma'af yang tidak berkenan ^^)

- Almighty Key SHINee aka Kim Kibum as Sim Kibul (Koy) aka Merah

- Taemin SHINee aka Lee Taemin as Li Aming aka Putih

- Jonghyun SHINee aka Kim Jonghyun as Sim Wong Pikun aka Mbok Cinde

- Max Changmin TVXQ aka Shim Changmin as Sim Cang Amin aka Penyebar Woro-woro

- Nichkhun 2PM as Nicikun aka Pengisruh Ulung I

- Taecyeon 2PM as Terjun aka Pengisruh Ulung II

- Jay Park aka Park Jaebum as Pak Jebom aka Pengisruh Ulung III

- Onew SHINee aka Lee Jinki as Le Juki aka Anak KADES I

- Minho SHINee aka Choi Minho as Coy Minjem aka Anak KADES II

- Lee Gikwang B2ST as Li Gipang aka Cameo I

- Kevin Woo UKISS as Kepin Wong aka Cameo II

- Yang Yoseob B2ST as Eyang Yakub aka Cameo III

- Lee Jaejin FT.Island as Li Jengjing aka Cameo IV

- Kim Jaejoong JYJ of TVXQ as Kim Si Jongos aka Cameo V

- Oh Wonbin as Oh Wong Jin aka Cameo VI



. Spesial apperance: Leeteuk Super Junior as Narator



. Costume:

(silahkan Shi-Gui membayangkan sendiri ^^)

- Key --> kebaya warna merah+jarik (sewek) warna merah seatas lutut+wig merah panjang dan di iket dua+kaos kaki+sepatu merah (all red is Key hehehe)

- Taemin --> kebaya warna putih+jarik (sewek) warna putih seatas lutut+wig putih panjang di kepang dua+kaos kaki+sepatu putih (all white is Taemin hehehe)

- Jonghyun --> kebaya nenek motif bunga-bunga ala musim semi+jarik (sewek) panjang aka nenek-nenek+wig warna item campur putih di gelung (pokoknya nenek-nenek banget dah)

- Onew+Minho --> baju adat khas bangsawan Jawa (pasti cakep yak Minhonew kayak kemanten cow hahaha ^^v)

- Changmin --> kaos oblong putih+celana 3/4 warna item+nyangklet sarung+kopyah miring+sandal jepit (ala Kabayan gitu lah)

- Nichkhun --> kaos tanpa lengan warna item+celana panjang item+iket kepala item+senapan mainan item (ala Rambo tapi bukan si Rembo ayam jago di pilem Upin-Ipin)

- Jaebum --> kaos lorek merah-putih+baju item panjang+celana item 3/4+iket kepala khas Madura+kumis tebel (Madura banget lah)

- Taecyeon --> kostum ala orang Betawi

- Kostum Cameo --> all memakai kaos oblong plus celana 3/4+nyangklet sarung+kopyah ala Unyil (?)



. NB:

cerita sedikit di rubah dari versi sebelumnya yang pernah publish pada agustus 2010. karena drama sebenarnya untuk menyambut HUT RI maka tema parody pun mengikuti naskah aslinya. memang agak telat soalnya bulan agustus uda lewat tapi tak apalah ini persembahan dari hati untuk negeri. setting di gambarkan sesuai perayaan HUT RI 2007 di SETAW NATALES kampung halaman si kUra-kUra gila. jadi bayangin aja seolah-olah Shi-Gui lagi nonton drama pas ada pentas 17 agustusan di kampung masing-masing. are you ready shi-gui?







- selamat datang di lautan khayalan shytUrtle -





(shi-gui uda pada duduk rapi di depan komputer en laptop,ada juga yang tiduran mantengin layar hape dan mulai petualangan khayal dalam lautan khayalan shytUrtle. di sebuah jalan kampung di dirikan sebuah panggung sederhana tanpa atap tanpa background dan di hias ala kadarnya. semua lampu di padamkan dan hanya ada cahaya dari oncor-oncor (obor) dan cempluk yang tertata rapi di kanan dan kiri jalan raya. malam yang hening dan syahdu di penuhi cahaya-cahaya sendu. para penduduk memadati perempatan tempat panggung berdiri. cahaya lampu bersinar benderang hanya berasal dari kawasan panggung ini. sound system mulai terdengar memutar lagu dangdut koplo yang lagi trend. mc yang entah Shindong-Eunhyuk atau Jiyeon-Suzy mulai membuka acara. penampilan bocah-bocah pengisi acara di mulai,sambutan ketua panitia di lantunkan dan tibalah acara inti. drama 'The Power Of Merah-Putìh'. penonton (khayalan) keprok-keprok dan MC turun panggung. ada yang bisik-bisik penasaran,ada yang garuk-garuk kepala karena kutuan,ada yang ngupil,dll dpp dst dsb dkk...show pun di mulai)







# GOONG Opening #



Leeteuk berjalan dengan anggunnya menaiki tangga yang berada di sisi kanan panggung kemudian tersenyum manis kepada para penonton. Leeteuk yang malam ini berdandan ala Dalang OVJ tampak mudah saja berjalan gemulai (?) ala Putri Indonesia. Leeteuk berdiri di depan mic dan masih menampakan senyum sejuta dolarnya.



Leeteuk: "...assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh!". Penonton (khayalan kompak menjawab salam). "malam ini saya akan membacakan narasi dari sebuah drama yang berjudul 'The Power Of Merah-Putih' yang khusus di persembahkan untuk memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia yang Kita cintai ini. Ok,Kita mulai"



# In The Morning Light-Ost.Final Fantasy #



Leeteuk: "...Alkisah tentang sebuah keluarga kecil yang beranggotakan 3 wanita. Adalah seorang janda tua bernama Sim Wong Pikun yang hidup bersama dua putri kesayangannya Sim Kibul Koy dan Li Aming. Wong Pikun Si Janda Tua yang rada rabun dalam kesehariannya bekerja sebagai penjual sayur di pasar. Wong Pikun seperti namanya kadang Wong Pikun emang suka pikun. Si Sulung Sim Kibul biasa juga di sapa Koy atau Si (Jago) Merah karena all in Her is Merah. Si Bungsu Li Aming,cewek berwajah kalem ngga' hobi dugem juga ngga' tembem dan pendiem suka di panggil Putih,all in Her is Putih. Wong Pikun merasa tua termakan usia kebelet pengen liat dua anaknya naik pelaminan alias nikah sebelum dirinya tutup usia. Suatu hari menjelang siang,Wong Pikun pulang dari berjualan sayur di pesta kebun dengan di sengaja (oleh author) bertemu dengan Sim Cang Amin pemuda yang lagi asik masang woro-woro. Jangan salahkan author ngelantur emang Wong Pikun rada rabun tanpa menyelidiki (?) lebìh lanjut Wong Pikun langsung menggondol informasi sesatnya dan memaksa dua putrinya urun andil dalam kejahilannya. Lantas apa yang terjadi selanjutnya?". Tiba-tiba terdengar suara monyet dalam intro lagu Shout Out-SHINee. Leeteuk mulai berpose,"...A-yo! We're back! A'ah...A'ah...Let's shake it up!" niruin suara Minho. (Ma'af kalo liriknya salah ~/\~).





# Onara Onara-Ost.Jewel In The Palace #



"Di pagi menjelang siang yang agak terik" (ini masih Leeteuk yang jadi narator. ceritanya si Leeteuk ngumpet di pojokan panggung jadi yang kedengaran cuman suaranya doang di sela-sela backsound yang amat tak nyambung sekali). "Wong Pikun berjalan lunglai lengkap dengan ekspresi lelahnya"



(Jonghyun naik ke atas panggung dan mulai berjalan ke kanan balik ke kiri lagi. Lalu Changmin naik panggung pura-pura sibuk masang woro-woro di pohon)



"Tak di duga tak di sangka tapi memang di sengaja di tengah perjalanan pulang Wöng Pikun bertemu Sim Cang Amin yang sedang sibuk memasang woro-woro pada pohon pete yang berdiri bohay aduhai di pinggir jalan. Wong Pikun pun tergoda melihat Sim Cang Amin yang lagi asik memaku woro-woro sambil goyang pinggul"





# Oh!-SNSD reff #



Changmin asik goyang pinggul ala SNSD samping pura-pura memaku sesuatu. Jonghyun langsung jongkok di belakang Changmin sambil menahan kepala dengan kedua tangannya terkesima melihat goyangan bohay Changmin. Merasa ada yang aneh Changmin pun menoleh.



Changmin: "Astaganagabonarjadidua" mencolot kaget mendapati Nenek-nenek peyot jongkok sambil ngiler mlototin pantatnya. Changmin langsung ngelus pantatnya memastikan pantatnya masih utuh atau sudah berkurang. Setelah yakin pantatnya aman tak kurang sedikit pun Changmin gantian melototin Si Nenek yang kini sudah berdiri. "Ini manusia apa jin penunggu pohon pete ini yak? Serem banget dah,tompelnya segedhe upil gajah pula" ngomong ngadep ke penonton (khayalan).



Jonghyun: "Anak muda zaman sekarang ngga' ada sopan santunnya sama sekali ckckck!" geleng-geleng ngelap ilernya.



Changmin: "Bukannya ngga' sopan Mbok,tapi Sampean bikin Saya takut jongkok sambil mlotot kayak tadi"



Jonghyun: "Saya juga heran"



Changmin: "Lhah?? Kok heran??"



Jonghyun: "Masalahnya gini,tiap ada parody fiction pasti Aku dapet peran jadi 'Emak' parahnya 'Emak itu janda jelek jablay' EJJJ gitu dah!"



Changmin: "Kalo itu mah protes ke author aja Mbok,Saya kagak ngarti apa-apa dan tau-tau di daulat jadi pemain kayak gini" nunjuk dirinya sendiri "anyway,kenapa Kita jadi curhat ya? Tadi dialog nyampek mana Mbok?"



Leeteuk: "Bukannya ngga' sopan Mbok tapi Sampean bikin Saya takut jongkok sambil ngiler kayak gitu" mengingatkan.



Changmin: "Bener! Itu tadi dialog Saya! Jongkok sambil ngiler gitu jorok ah,hiii..."



Jonghyun: "Kamu sendiri ngapain masang woro-woro pakek goyang ala SNSD gitu? Goyang-goyang kayak orang di pilem India menclok di pohon pete kayak kupu mau nelor aja Lu! Mengundang lalat aja!"



Changmin: "Jangan salahkan operator memutar musik! Eh?? Ngundang lalat??"



Jonghyun: "Forget it and don't touch My body!" nyilangin kedua tangannya di dada. Changmin pasang muka bingung. "Eh,lupa! Kita kan ngga' lagi maen parodi Twins Effect 2 ya,Bro?" inget kalo salah gaya. "Wot ar yu doeng bois? Lapo goyang-goyang sambil grepe-grepe pohon pete gitu? Biar Kamu grepe-grepe sampek tu kulit batang ilang ngga' bakal berbuah tu si pete,orang belom musim pete,dasar dudul!"



Changmin: "Mungkin karena uda bau tanah jadi ngaco nie orang ckckck. Mbok,jelek-jelek gini Saya masìh normal,tenang aja Saya bukan kolektor pete kok". Giliran Jonghyun pasang tampang bingung. "Saya ngga' lagi goyang disco grepe-grepe pohon pete tapi Saya lagi pasang woro-woro"



Jonghyun:"Wot?? Sandiwara??"



Changmin: "Astaghfirullah" ngelus dada "Woro-woro,Mbok! W-O-R-O-W-O-R-O" mengeja. "Busikan (ketombean) dah ngomong sama orang budek,uda peyot kayak pondok mau ambruk pula."



Jonghyun: "Emang ada hubungannya?"



Changmin: "Ya,ngga' ada lah"



Jonghyun+Changmin: "Hahaha..." ngakak bareng ala Spongebob.



Jonghyun: "be te we bus way,iku sayembara cari jodoh ya?" sambil mencoba merangkul Changmin yang nyata-nyata lebih tinggi darinya.



Changmin: "Astojim!" meloncat selangkah lebih jauh dari Jonghyun. "Sampean baca sendiri,Saya masih sibuk mau pasang woro-woro di pohon mangga,pohon pisang sama pohon taoge! I'm sorry goodbye!" loncat turun panggung.



Jonghyun: "ckckck! Dasar Cah ora nggawe klunungane sapi" (Dasar,anak tidak memakai loncengnya sapi,st. pepatah aslinya 'dasar cah ora nggawe klunung' yang maksudnya 'anak yang tidak tahu tata krama'). Jonghyun berakting seolah-olah benar membaca sesuatu yang tergantung satu jengkal lebih tinggi dari kepalanya hingga Ia mendongak. "Woa~..." niruin suara Oscar Oasis "Wots e biutiful cens...Saya musti kasih tahu Kibul sama Aming buat ikut sayembara ini!" berjalan turun panggung.







(Setelah persiapan beberapa menit setting seolah-olah beralih di kediaman Wong Pikun. Key+Taemin naik keatas panggung lalu duduk bersimpuh main congklak)



Leeteuk: "Di teras rumah Wong Pikun tampak duo Sim Kibul dan Li Aming lagi asik main congklak usai mengikat sayur untuk di jual ke pasar. Duo Kibul-Aming terang menarik perhatian para kumbang kampung kembang. Para kumbang pun berterbangan di halaman rumah Wong Pikun"



(Yoseob,Kevin,Jaejin,Gikwang naik keatas panggung)



Key: "Dek! Dek! Coba liat Mereka"



Taemin: melirik Gikwang,Jaejin,Yoseob,Kevin yang sibuk mondar-mandir ke kanan lalu ke kiri terus bolak-balik. "Kurang kerja'an banget Mereka! Secara ya,bulan agustus uda lewat dan bentar lagi di Korea uda musim dingin masih aja getol latihan gerak jalan"



Key: "Iya di Korea mau musim dingin,lhah di sini masih hot summer,panas busyet! Oh,mungkin aja Mereka lagi ngadain ritual minta ujan tuh"



Taemin: "Yie,tapi jangan sekarang atuh,gaje mah ntar Kita basah kuyup orang panggung gak ada atapnya"



Key: "Eh,iyo lali"



Leeteuk: "Merasa di abaikan kuartet BBF Biang Bikin Falls Gipang,Jengjing,Kepin dan Yakub kompak mengubah strategi untuk menarik perhatian Duo Kibul-Aming"



Yoseob: "Percuma,Kita riwa-riwi ampek kaki gempor tetep aja Mereka gak kasih respon"



Jaejin: "Lu sih ngga' mau keluar modal,coba mancing perhatiannya pakek 'yang bergambar bunga mawar' pasti dah total perhatian Mereka ma Kita"



Kevin: "Sok teuk Lu! Emang apa tuh 'yang bergambar bunga mawar'? Masak susu kaleng?"



Gikwang: "Yie,tepung beras kali' 'yang bergambar bunga mawar',kalo susu mah bergambar bunga anyelir,koplak Loe!"



Jaejin: "Halah,dudul kabeh! 'yang bergambar bunga mawar' itu uang sratus rebuan,dodol!"



Yoseob: "Aku wes tau! Tapi,ujug-ujug yang responya paleng cepet eh malah si Madam Dedemit Emaknya Kibul sama Aming"



Kevin: "Lha trus piye iki??"



Gikwang: "Yokpo lek Kita nari aja?"



Jaejin: "Nari opo? Remo? Jaranan? Nyanyi aje piye?"



Yoseob: "Nyanyi opo? Lagune SLANK? UNGU? WESTLIFE? TVXQ? BEAST? FT.ISLAND? UKISS? 2PM? LADY GAGA? Just dance gonna be ok da dudu just dance..."



Kevin: "Betapa Aku mencintai Mu...lebih dari yang Kau tahu..." maju dan nyanyi keras membuat Key+Taemin kompak noleh. Ngga' lanjut nyanyi Kevin malah nyengir soalnya lupa lirik selanjutnya. Key+Taemin geleng-geleng lalu kembali melanjutkan main congklak.



Gikwang: "...so I say a little prayer and hope my dreams will take there,where the sky are blue to see you once again my love...over seas from coast to coast to find the place I love the most,where the field are green to see you once again my love..."



(Key+Taemin kompak tepuk tangan buat Gikwang)



Yoseob: "...You look so beautifull in white...today..." niruin gaya Shane Steven Fillan waktu nyanyi Beautifull In White.



Jaejin: "Eh! Eh! Kibul melambai-lambai tuh! Asik Kita di panggil hihihi..."



(Kuartet BBF mendekati Duo Kibul-Aming)



Key: "Kita main yuk!"



Gikwang: "Ogah ah kalo maen congklak,bosen Ching!"



Yoseob: "Maen yang seru nyok...maen Raja-Ratu ato maen rumah-rumahan"



Taemin: "Rumah-rumahan? Kamsudnye?"



Kevin: "Ada yang jadi Emak ada yang jadi Bapak trus ada yang jadi anak gitu"



Taemin: "Ah,males! Yokpo lek 'cublek-cublek suweng'? Mbakyu piye?"



Key: "IDEM!"



Gikwang: "Ok! Kalian gantian yang jadi yo?"



Key: "Yie,Kita kan cewek! Kalian berempat tu gantian!"



Yoseob: "Gak seru dong!?"



Taemin: "Yowes,gak odis maen!" (yauda,gak jadi maen!)



Yoseob: "Ok! Ok! Maen tetep,jangan ngambek ya! Ayok! Hom-pim-pa!" ngajakin Gikwang-Kevin-Jaejin.



Yoseob+Gikwang+Jaejin+Kevin: "...hom-pim-pa alaium gambreng! Tri ala gotri nogosari riwul awal awul jenang kathul dolan awan awan ndelok kemantenan titenono mbesuk gedhe dadi opo podang bakul enak bakul sedang dangkok leak-leok dadi kodok!" semua ngulurin tangan,Jaejin-Yoseob lolos.



Gikwang+Kevin: "suuut...jreng!!!!"



(Gikwang menang. Kevin pun menerima kekalahan dan nungging (posisi orang sujud) dan yang lain mengitarinya sambil meletakkan telapak tangan kanan di punggung Kevin siap maen 'cublek-cublek suweng'. Taemin yang memegang batu kerikil)



All: "...Cublek-cublek suweng,suwenge teng gelender mambu ketundung gudel,pak gempo lera-lere sopo ngguyu ndelik ake,sir sir pong dele kopong! sir sir pong dele kopong! sir-sir pong dele kopong!" semua diem ngepalin kedua tangan dan Kevin kembali duduk dan mengawasi satu per satu temannya siap menebak.



Kevin: "hmmm...Kibul!" menunjuk Key.



Key: "Aaa..." membuka kepalan tangannya dan benar batu kerikil ada dalam genggamannya.



Kevin: "Yie,akurat! Itu tandanya Kita sehati..." pegang tangan Key.



Gikwang: "Wes! Wes!" pisahin tangan Kevin dari tangan Key "Ayo! Hukumannya apa??" gantian elus-elus tangan Key.



Yoseob: "Sempok's Man! Sompret!" narik tangan Gikwang. "Ayo,Koy! Hukumane Kamu joged"



Key: "Wot?? Jog-ged???"



Jaejin: "Yo'i,Koy! Kan Kamu pinter dance dari kecil suka nyumbang tampil dance tiap acara 17-an. Ayo joged India kayak waktu itu...Acha...Acha Septriasa..."



Yoseob: "Chaiyya! Chaiyya!"



Gikwang: "Cinta satu malam oh indahnya...Cinta satu malam buat Ku melayang... Plus goyang patah-patah,ngebor,ngecor,ngebom!"



Kevin: "kucing garong goyang gergaji"



Key: (asik ngupil)



Taemin: "Ih~ Mbakyu! Gidaskil! Jorok ah!"



Key: "Ongis nade! Saya nari! Calm down bebe!" berdiri. "Music,please!"





# The Pussy Cat Dolls-Bottom #



(Key perform short dance. Penonton (khayalan) terkesima,author beneran pengen liat perform Key tapi tahu diri itu gak bakal kesampean. Semua keprok-keprok waktu Key kelar dance sekse ala Pussy Cat. Season #2 permain 'cublek-cublek suweng' giliran Yoseob nungging dan semua nyanyi rame-rame kayak tadi trus diem sambil ngepalin kedua tangan pas lagu berakhir)



Yoseob: "Aming! Batunya di Aming!" nuding Taemin. Taemin membuka kepalan tangan kanannya dan benar batu ada di sana. "Uhuy! Mai pileng emang kenceng sama Kamu Ming,buktinya langsung bener tebakan Ku!". Taemin enek dengernya. "Hukumannya popo Aku yak hahaha"



Gikwang: "Gundul Mu amoh!" menjundu Yoseob.



Yoseob: "AKU GAK GUNDUL,SEMPRUL!!!"



Kevin: "Nyanyi aja wes nyanyi"



Taemin: "Aku ndak bisa nyanyi e...yapo??"



Jaejin: "Tenanglah Sayang..." menggandeng tangan Taemin dan menuntunnya untuk berdiri. Jaejin natap Taemin penuh kasih masih menggenggam kedua tangan Taemin. "...Kau terindah di hati Ku,mungkinkah Aku mampu untuk meraih Mu...Kau seperti bidadari,tetaplah Kau di sini menemani Aku. Karena diri Mu,Aku menunggu. Karena belai kasìh Mu,di peluk Mu,di sentuh Mu sayangi Aku...uuu..."



Taemin: "...bayangkanlah bila Aku..."



Jaejin: "...menjadi cinta sejati Ku"



Taemin: "...bayangkanlah bila Aku..."



Jaejin: "...datang dan memeluk tubuh Ku!" mau meluk Taemin tapi tiba-tiba...



Jonghyun:"...WOY!!!!!!!" teriak seriosa pakek suara 3 oktafnya dari tangga panggung sambil nyincing seweknya sampek selutut membuat panggung bergoyang patah-patah ala Anisa Bahar.



Gikwang+Yoseob+Kevin+Jaejin:"LARI!!! ADA MADAM DEDEMIT!!!!" kompak loncat turun panggung.



Jonghyun: langsung berhenti seriosa "Lho?? Kok pada kabur?? Who is 'Madam Dedemit'??" nanya ke penonton (khayalan). "Ah...padahal Aku cuman pengen ikut maen eh malah pada kabur,knapa se?" ikut duduk bersimpuh di samping Key+Taemin.



Key: "Uda jelas kali Mak kalo Mereka takut sama Emak,muka Emak kayak Madam Dedemit!"



Taemin: "Iya,Ratu Demit! Jadi batal dah kencan sama Mas Jengjing!" manyunin bibir.



Jonghyun: "Dasar Anak Kuntilanak!! Tega bener ngejek Emak sendiri padahal Emak pulang bawa berita hepi!"



Key: "kalo Kita anak kuntilanak berarti Emak Kuntilanak dong??"



Key+Taemin: "Hahaha..." kompak ngakak.



Jonghyun: "Iya,trus beranak Kalian dalam kubur!" sewot.



Taemin: "Aih...Emak ngambek,jangan ngambek dong Mak,ntar ilang cakepnya. Senyum gi!" merangkul Jonghyun sambil nunjukin senyum manisnya dan Jonghyun ikut senyum terpaksa. "Ai...juelek banget senyumnya mekso gitu"



Key: "Emak tadi bawa apa? Happy Salma?" ikut merangkul Jonghyun.



Jonghyun: "Ini mah lebih hot dari Happy Salma dan lebih Wowow dari Hepi Wawa". Key dan Taemin pasang muka cengok. "Gini,Emak bakal mboyong Kalian berdua ke Desa Kancil ikut sayembara cari namja! Emak yakin Kalian bakal kawin"



Key+Taemin: "HA?? KAWIN??"







* Key+Jonghyun+Taemin jadi patung *



Leeteuk: "Madam Dedemit... Ups!! Wong Pikun membawa berita gembira pada dua putrinya. Duo Merah-Putih Si Kibul-Aming bukan seneng tapi malah senep dan gundah gulana. 'Hari gini manaenek sayembara berhadiah cowok-cowok keren?' begitu tanya di benak keduanya. Waktu cepat berlalu dan malam pun tiba. Duo Kibul-Aming terserang virus gundah gulana sampai tak bisa tidur memejamkan mata"



(Jonghyun turun panggung dan hanya tersisa Key+Taemin yang masih duduk bersimpuh)



Key: "Keh ta hai dil bar bar" meletakkan telapak tangan kanan di dadanya "hati Ku berdebar-debar"



Taemin: seolah-olah menatap bintang. "Gilak! Nie lampu terang banget yak? Pedes mata Gua mlototin lampu terus menerus"



Key: "Ngapaen juga Lu plototin lampu? Kayak kurang kerja'an aje! Eh,sesok iki piye?"



Taemin: "Aku yo wegah berangkat ke Desa Kancil. Di logika aja ya gak mungkin ada sayembara macam gitu. Ini taon 2011 aneh bin mustahil"



Key: "Panjat pinang berhadiah cowok keren? Eh,masak ada? Masak cowok-cowok keren itu pada di gantung di pohon pinang trus Kita manjat pohon pinang-pinangan yang pasti licin trus berbau aneh itu buat milih cowok inceran Kita? Idih...ngga' banget deh"



Taemin: "Itu mah 'Mission Impossible 3' sapa juga mau di gantung kayak ikan asin lagi di jemur. Perasaan Ku jadi gak enak Mbakyu...mungkin aja emang bener ada lomba panjat pinang ato sayembara apalah yang hadiahnya kambing bengek,nah Loe! Mampus Kita!"



Jonghyun: kembali naik panggung "Hello! Hello!" pakek nada reff Hello-SHINee "Emak is back again..." duduk nyendel-nyendel Key+Taemin. "Lagi ngomongi Emak ya?"



Key: "Idih...amit-amit dah Mak,nyebut..."



Jonghyun:"...but...but...but! Udah ah,Emak mau kasih warisan sama Kalian,peninggalan paling berharga keluarga Kita secara turun temurun"



Taemin: "...HUAAAAAAA!!! EMAAAAAAA!!!" pura-pura mewek sambil peluk Jonghyun "...Emak jangan mati..."



Jonghyun: "Busyet!!! Sopo seng kate mati?? Aku belum jadi orang kaya jadi Aku ngga' mau mati dulu,DODOL!!!"



Taemin: "Eh,kirain mau mati kok tiba-tiba ngomonin warisan" nyengir gaje pura-pura menahan malu.



Key: "Keluarga Kita punya warisan juga Mak? Perasaan Kita miskun Mak"



Jonghyun: "Kita emang miskun harta tapi kaya lembu hahaha jyah opo ae!" ngusap air liurnya (?) "Intinya meski Kita miskin harta tapi kaya hati begitu anak-anak Ku...Kelama'an dah,ini ni warisan turun temurun our family" mengeluarkan selendang sutra warna merah dan warna putih. "Udah tau aturannya kan? Merah dapet merah,putih dapet putih biar ngga' saltum,okeh!"



Key: "Selendang? Emak dulu mantan penari ronggeng?"



Jonghyun: "Bukan tapi tukang jamu. Protes mulu!"



Taemin: "Tanya kali' bukan protes!" nyium selendang putih di tangannya "Oh,no! Kenapa baunya aneh banget ya?"



Key: ikutan nyium selendangnya "punya Ku aroma stroberi,punya Mu?"



Taemin: "Vanilla Sky. Oh My Darling I Love You! Sensasinya..."



Jonghyun: bengong "Perasaan kagak gitu dah" garuk-garuk idung. "Oya,setiap warisan pasti ada wasiatnya"



Key: "Mak,beneran warisannya ini? Ini di jual ke Tukang Loak juga kagak bakal laku"



Jonghyun: "Woh! Don yu nyek-nyek me! Jangan menghina dan jangan salah! Itu kain berpetuah dan jangan di anggap remeh. Kain itu punya kekuatan besar,magic!"



Leeteuk: "Ini 2011 masih ngomong soal magic? Manaenek,Mbok!"



Jonghyun: "Diem Loe,Kampret! Inget ya,Loe tuh Narator NA-RA-TOR bukan komentator,cerewet amat sich Loe!" ngomelin Leeteuk "every little thing have a meaning baby,gimana sich Loe!" kemudian kembali natap Key+Taemin yang manyun kayak kambing dudul. "eniwe,arti dari merah adalah berani dan putih adalah suci"



Key: "Lek iku mah Kita wes ngerti Mak. Dari zaman SD uda di ajarin di sekolah sama Bu Guru 'Anak-anak arti dari bendera Kita Sang Saka Merah-Putih,Merah adalah berani dan Putih adalah suci' iya kan Ming?"



Taemin: "Ho'oh,its rite!"



Jonghyun: "Whatever..." niruin gaya Kareena Kapoor "yang perlu Kalian inget bahkan kalo perlu di catet yie,jangan sekali-kali Kalian mencuci kain ini,gaswat dah kalo itu sampai terjadi,hancur nie cerita!"



Taemin: "Ih...Emak lebe banget deh...emang kenapa kalo di cuci? Trus sapa juga yang peduli kalo cerita ini ancur?"



Jonghyun: "Busyet dah nie anak banteng,makin pinter ngomong aja...kata author yie,kalo ini kain di cuci kesaktian bisa ilang tapi kalo kata saya se kalo selendang ini di cuci cerita yang bakal ancur"



Key: "Emang apa hubungannya?"



Jonghyun: "ya gak ada se hahaha..." ngakak ala Pahlawan Bertopeng "...pokoknya gitu dah jangan di cuci apapun keadaanya,meski jatoh ke tai sapi ato di pipisin embek,don't wash it just wash your hand,ok?!"



Key+Taemin: pasang muka cengok trus kompak manggut-manggut "Key...Key...Key..."



Jonghyun: "yasudlah,sekarang ayo Kita bobok siap-siap buat besok"



(Jonghyun merangkul Key+Taemin menepi di pojokan panggung. Leeteuk kembali tampil di depan publik)







Leeteuk: (kok saya jadi ngebayangin teuki oppa aka si kadir ngomong ala parto di ovj ya? hehehe) "...keDUDULan pun berlanjut. Duo Merah Putih-Kibul Aming tidak bisa menolak ajakan Sang Emak Wong Pikun. Duo Kibul-Aming menyimpan kain warisan masing-masing dan terbaring memejamkan mata menunggu datangnya pagi. Jangkrik terus bernyanyi sepanjang malam dan begitu cepat pagi pun datang menyapa bumi. Keributan pun di mulai lagi"



Key: "Busyet! Loe mau pindah rumah Ming? Ampek bawa 2 koper plus 1 tas carrier gitu??"



Taemin: "Endi se Mbakyu?"



Key: "Pura-puranya gitu Dul,Dudul!"



Taemin: "Eh,iya lupa!" mengingat dialog selanjutnya "Pengorbanan demi penampilan,jadi semua isi kamar Aku bawa serta mulai dari alat mandi sampek alat pencukur bulu ketek favorit Mbakyu,brilian kan Aku?"



Key: "Sekalian aja kasur bantal guling kalo perlu rumah masukin bawa semua,kebacut Ming! Yang ada ntar Kamu gempor jalan kaki sambil bawa barang segini banyak"



Jonghyun: "Opo se kok pagi-pagi wes ribut?"



Key: "Iki lho Si Aming bawa barang kayak mau pindah rumah aja"



Jonghyun: "Ora popo binti tidak apa-apa,Kita kan naik mersi"



Taemin: "Wuik,Emak nyewa mercy? Keren tuh!"



Jonghyun: "Boro-boro buat nyewa mercy buat makan aja susah setengah idup"



Key: "lha trus piye kamsude?"



Jonghyun: "Kamsude naek mer-sikil-e dhewe-dhewe alias on foot binti jalan kaki! Wes ayo berangkat!" nyangklet tas punggungnya "Let's pray" semua menunduk usai menyangklet tas punggung masing-masing "finish! Lets go! Kaja! Kaja!"



Jonghyun+Key+Taemin: pada nyangklet tas punggung trus pakek topi pramuka juga bawa tongkat berjalan berbaris persis anak pramuka lagi hiking "...dung dung dung indahnya,dung dung dung asiknya! Dung dung dung indahnya,hati Ku gembira! Berjalan di jembatan bagai prajurit perang aaaaa...dung dung indahnya,hati Ku gembira" bertiga kompak nyanyi lagunya Remi sambil muter panggung sebanyak dua kali.



Jonghyun: duduk di lantai panggung "...hoh...siapa pun kasih Aku nafas bantuan..." pura-pura ngos-ngosan.



Taemin: "Minum Mak minum lalu tarik nafas panjang lepasin pelan-pelan,awas kentut tapi hehehe..."



Key: "Baru dua langkah uda tepar,efek doyan dugem tuh!"



Jonghyun: "Emang ada hubungannya?"



Key: "ya gak lah"



Jonghyun+Key+Taemin: "Hahaha...mekso!"



(Yonghwa mulai naik tangga panggung dan cengar-cengir mirip kebo di sawah kayak lagu Ningrat-nya Jamrud)



Leeteuk: "Di tengah candaan Emak vs Anak itu muncullah Yönghah si Pemilik Andong yang terkenal dengan 'Speed of Sound' ala Coldplay. Monggo gabung Mas Yonghah!"



Yonghwa: masuk ke atas panggung (?) sambil pura-pura jadi kusir andong bolak-balik kanan-kiri di depan trio SimLi yang berubah bengong. Setelah 3X bolak-balik pura-pura jadi kusir andong kayak orang gila lagi kumat langsung berhenti di depan Jonghyun+Key+Taemin yang masih duduk bersimpuh di lantai panggung. "Annyeong haseyo! Moshi! Moshi! Wots ap en wots hepen Mbak Ndul?" nyapa trio SimLi yang masih bengong. "Hello~~ Saya Yong,hah!"



Jonghyun+Key+Taemin: "Ooooooo...Mas Yong,huh! Huh! Huh! Huh!" ala 4MINUTE dan giliran Yonghwa pasang muka bengong.



Jonghyun: "Mas Yong huh! Huh! Huh! Huh! Anterin Kita dong..."



Yonghwa: "Ajumma mau kemana?"



Jonghyun: "Ajumma? Panganan opo iku?" (makanan apa itu?)



Yonghwa: "...yang pasti bukan..." nyanyi "...gethuk asale soko telo...moto ngantuk iku tambane opo..."



Taemin: "Turu!" sambil pasang muka tanpa ekspresi dan sukses membuat semua mata di panggung menatap padanya. "Lhah,kok pada mlotot? Kalo ngantuk ya tidur,bener se??"



All: "Whatever~~" kompak niruin Kareena Kapoor.



Yonghwa: "Mau di anter kemana?"



Jonghyun: "Desa Kancil,keluar brapa ongkos?"



Yonghwa: "per kepala 15rebu jadi total semua 45rebu"



Jonghyun: "Mahal amir Mas? Amir aja kagak mahal"



Yonghwa: "itu udah tak diskon 25%"



Key: "per kepala...??" pegang lehernya "Oh My Darling I Love You! Per kepala 15rebu? Mas,Kita gak di bawa kepalanya doang kan?"



Yonghwa: "Weleh,yo gak lah Nduk! Ayo,berangkat!"



Jonghyun: "Wokey! Tarik Coey!" nyincing seweknya ampek di atas lutut.



Yonghwa: "Astojim!" ngusap muka plus ngelus dada ketika dengan sengaja melihat paha Wong Pikun yang uda ngga' sulum lagi.



(Yonghwa berdiri paling depan dan di belakangnya ada Jonghyun memegang pundak Yonghwa di susul Key dan Taemin paling belakang)



Yonghwa: "Are You ready??"



Jonghyun+Key+Taemin: "Yes,Kuser!!!"



# Intro Wild Dance- Ruslana # (brasa dalam sirkus aja ^^)



Yonghwa+Jonghyun

+Key+Taemin: "...naik kereta api tut tut tul! Siapa hendak turut? Ke Bandung...Surabaya...Bolehkah naik dengan percuma? Ayo! Kawan Ku lekas naik! Kereta Ku tak berhenti lama..." nyanyi sambil muter panggung sampek 2 putaran dan di sela-sela permainan itu Jaejoong dan Wonbin naik panggung.



Yonghwa: "Kita sampai!"



Jonghyun: "Woa~..." ala Oscar Oasis (lagi) "...ternyata andong Mas Yong Huh! Huh! Huh! Huh!" ala 4MINUTE (lagi) "...emang patas seperti lagunya Coldplay yang Speed Of Sound yah...Ok,Mas Yong Huh! Huh! Huh! Huh! Tengkyu yak!"



Yonghwa: "Ok,no problemo!" lalu nyanyi ala SLANK "...anytime Kamu perluuuuu...just call Me...gud bai,muach!" loncat turun panggung.



Leeteuk: "Gua demen sama gaya Si Yong Huh! Huh! Huh! Huh! hehe..." niruin Jonghyun "...lalu sepasang mata rabun Wong Pikun menatap dua sosok pemuda yang lagi asik duduk bersila maen kartu yang tak lain adalah Oh Wong Jin tapi bukan anak jin dan Kim Si Jongos tapi gak tongos dua pemuda penjaga pintu Desa Kancil. Trio SimLi pun berjalan mengendap-endap mendekati Wong Jin dan Jongos!"



Jonghyun: "Loe kate Kita maling apa pakek jalan ngendap-ngendap!" protes lalu berjalan mendekati Wonbin-Jaejoong. "Oh..." nyanyi lagu dangdut "...mengapa? mengapa hati Ku berdebar-debar...ketika melìhat diri Mu...Wahai dua jejaka tampan..." Jjong #MENDADAKDANGDUT



Wonbin: berdiri "Ee...Dayoe teko! Ee...Beberno kloso! Ee...Klosone bedah! Ee...Tambalen bolah! Ee...Bolahe methel! Ee...Tambalen tetel! Ee...Tetel e mambu! Ee...Pakakno asu! Woo..." ngerap ala penyanyi di album Bumi Arema.



(Trio SimLi mlongo,Jaejoong jungkir balik roll depan roll belakang kayak cacing lagi akrobat)



Key: maju sambil benerin poninya "Yo! Yo! Yo! Come on! Belu tong töng! Ragelem camilan! Cacaho gulo pepes lung jinawung ilang! Siti nang kali,Bagong nang embong! Siti njaluk rabi di rabekno kucing garong!" gak mau kalah ikutan ngerap ala penyanyi yang author lupa namanya yang juga ngisi di album Bumi Arema.



(Jaejoong nyari kutu di rambut Jonghyun,Wonbin melongo,Taemin jongkok mencari inspirasi,shi-gui gaplokin nyamuk)



Taemin: bangkit usai dapet inspirasi lalu berdiri meletakkan tangan di dada "...Garuda di dada Ku! Arema kebanggaan Ku!".



(Jaejoong semangat '45 mengayun tongkat pramuka mengibarkan bendera Arema di belakang bagian kiri Taemin dan Jonghyun mengayun tongkat pramuka mengibarkan bendera Merah-Putih di belakang bagian kanan Taemin)



Taemin: "...Kami generasi biru! Generasi bola Arema! Kami slalu mendukung Mu! Karena Engkau Arema Ku!"



(Key+Wonbin ikut berdiri lalu jalan di tempat sambil meletakkan telapak tangan kanan di dada)



All: "...Bapak Ku,Aremania! Ibu Ku,Aremanita! Darah Ku,darah Arema! Salam Ku,satu jiwa!" (sejak kapan Mereka jadi suporter Arema??)



Wonbin: "Kita tadi mau ngapaen se? Ada apa sebenarnya?"



Key: "Meneketehek! Situ mulai Kita urun nyambung"



Jaejoöng: "Kalian ini rombongan bencong darimana? Abnormal banget"



Jonghyun+Key+Taemin: "Bencong jarene?? Hello...Ngomong sama tangan!" kompak nunjukin telapak tangan kanan Mereka.



Jaejoong+Wonbin: "Whatevil~..." bales nunjukin telapak tangan kanan Mereka.



Jonghyun: "Sutra lah...beneran kagak Kami ini uda masuk perbatasan desa Kancil?"



Jaejoong: "Wah,Mbok salah paham nich"



Jonghyun: "Wot?!!" sambil mencolot "Kok Mbok se?? Emangnya Aku uda keliatan tua apa? Calon orang kaya ini! Gimana se??" benerin rambut ala Tesi.



Jaejoong: "Gak tua kok tapi kewut alias tuwek,keriput tapi gak mau nyebut but but but"



Jonghyun: "What upil..." sok cool "trus letak kesalahpahamannya dimane?"



Jaejoöng: "Ini mah pintu masuk desa Kancil,du yu andestud?"



Jonghyun: "Apa?? Kentut?? Engga' kok..."



Wonbin: "Susah ngomong sama orang goblok"



ALL: "WHATEVER..."



Wonbin: "gampangnya gini Mbok uda nyampek desa Kancil paham?"



Jonghyun: "My hump! My hump! My hump!" ala BEP "iya,paham!"



Jaejoong: "Ok,Kami pamit! Stres lama-lama di sini! Si ya!!" loncat turun panggung sama Wonbin.



(Onew,Changmin,Minho mengendap-endap naek panggung)



Leeteuk: "Akhirnya Wong Pikun dan kedua putrinya sampai di desa Kancil. Trio SimLi segera mencari bundaran desa yang konon katanya tempat sandiwara eh sayembara berada"



Jonghyun: "STOP!!!" mendadak menghentikan langkahnya membuat Key jatoh nimpuk dirinya dan Taemin nimpuk Key. "Adududududu..." menjerit kesakitan pakek nada lagu dangdut.



Key: "Emak se berhentinya MENDADAK DANGDUT!!!"



Taemin: "He'em! Jongor dech Kita!"



Jonghyun: "Itu juga! 3 anak cengok! Bego' dah kagak mau nolongin Kita!" nuding Onew yang lagi ngupil,Changmin lagi garuk-garuk kepala ngupilin (?) ketombe dan Minho ngupilin lantai panggung berharap dapet harta karun. "Hey! Playboy!" ala CL "Ehem! Ehem! Ehem!" berdehem tapi trio ngupil masih cuek "Ehem! Ehem! Ehem! Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk!!!"



...dan tiba-tiba "...TOT!!!" terdengar bunyi kentut kuda menggelegar.



(Trio ngupil mulai tersadar dan berhenti ngupil)



Onew: "Busyet,Min! Loe tadi makan bangkai dinosaurus ya? Bau amoniak Loe tajem abis"



Changmin: "Yie..bukan Saya yang kelepasan si Minjem tu kelepasan kali',liat aja tampangnya mendung banget"



Minho: "Eh,sori yo! Aku masih punya toto kromo"



Changmin: "Gilak! Aromanya lebih parah dari amoniak sapi peliharaan Wak Lurah! Sapa yang punya!? Ngaku dong!"



Jonghyun: pegang pantat "aiem sori mister,kelepasan" nyengir kuda "sori sori sori jek! Tuntutan skenario"



Leeteuk: "Dasar Biang Keringet! Skenario apa'an! Kentut Lu bau' bangkai!"



Jonghyun: "Sutra lah...Ongskey,Kita kembali pada dialog. Ehem! Ehem! Saya mau nanya nich,boleh gak?"



(Trio Ngupil sekarang berdiri bego' pura-pura dengkek binti budek. Onew ngupil ketombe di kepala Changmin. Changmin nyengir-nyengir keenakan. Minho ngitung nyamuk yang asik terbang muter-muter menari meminta hujan di atas kepalanya)



Jonghyun: "WOY! GUE MAU NANYA,BUDEK...!!!" seriosa pakek suara 3 oktaf-nya.



Key: bungkem mulut Jonghyun "Wes Mak cukup! Bisa budek semua! Nao let mi trai,oke!"



Taemin: "Mi tu! Mi tu!"



Key: "Apane yang metu?"



Taemin: "Oh mai BOLOT! Mi tu Mbakyu Mi tu,Aku pisan! Saya juga!"



Key: "Ooooooo...Ongskey! Ongskey! MARI BUNG REBUT KEMBALI"



Key+Taemin: "HALO! HALO! BANDUNG! IBU KOTA PERIANGAN! HALO! HALO! BANDUNG KOTA KENANG-KENANGAN! SUDAH LAMA BETA TIDAK BERJUMPA DENGAN KAU! SEKARANG TELAH MENJADI LAUTAN API,MARI BUNG REBUT KEMBALI!" semua keprok-keprok.



Key: "Halo! Tes 1,2,3! Testing! Testing! Makan kates itu penting!" ngetes suara lalu maju ngedeketin Changmin. "Eh,Mas nanya dong!" nyolek Changmin "...denger-denger katanya kemaren Lee Junki dateng ke Indonesia ya? Lalu ada Hyunbin juga? Bener gak sih Si Ayu Ting Ting mau di kirim ke Korea Selatan jadi duta TNI Indonesia untuk Korsel?"



(Changmin bengong pasang muka bego')



Jonghyun: "Hadeh! Kamu itu mau nanya apa mau nggosip?"



Key: "Double! Double! Combo!" ala G.D



Jonghyun: "SARAP! KUDISAN LOE! Udah Ming,Kamu aja" dorong Taemin.



Taemin: "Assalamualaikum! Nuwun sewu! Sampur rasun! Permisi! Hello,what's up,brada!" nyalamin Changmin-Onew-Minho yang pada pasang muka bego'.



Changmin: nyeret Onew-Minho agak menjauh "Ini orang-orang ngga' bener,yakin Saya mah"



Minho: "Yo'i,kok maleh medheni? Hii...serem!!!"



Onew: "Jangan-jangan Mereka komploton para Pengisruh Ulung dari Suku Pemulung yang rada linglung"



Jonghyun: nrombol Trio Ngupil "Apa'an se bisik-bisik,ikutan dong...lhoh???" kaget liat muka Changmin "Kamu kan..." nuding idung Changmin.



Changmin: "Ngga' ngga' ngga' ngga' ngga' ngga' ngga' kenal,Aku ngga' kenal" ala 7ICONS.



Jonghyun: "Bojong! Baru juga a few minute ago nulis status di fb uda bilang ngga' ngga' ngga' ngga' ngga' ngga' ngga' kenal,Aku ngga' kenal..." niruin Changmin.



Changmin: "...orang belum selesai ngomong uda maen cut aja! Saya emang ngga' kenal sama situ tapi Saya masih inget sama situ. Situ pan Nenek-nenek yang mlototin pantat Ane sambil ngiler,ngapaen ke sini?"



Jonghyun: "Astojim! Buka aib nie anak,KAMPRET! Aku mau nyari Kamu"



Changmin: "WOT?!!! Nyari Aku?? What for,Mak what for??"



Jonghyun: "Kita kawin hehehe...Kamu Sim Cang Amin kan?" Changmin manggut-manggut "Jangan tanya 'Kok tau?' itu reaksi yang uda umum,jelaslah Saya tau,orang Kita latian drama bareng mulu ya kan? Whatever~ ini lomba panjat pinang uda mulai belom? Saya uda panuan nie nungguin"



Changmin: "Lomba panjat pinang? Di mana?"



Jonghyun: "Ya di sini dong masak di sana lah! Pan waktu itu Kamu yang bilang ada lomba panjat pinang hadiahnya cowok keren"



Changmin: "Eh,gila Lu ya! Kapan Gua ngomong kayak gitu?"



Jonghyun: "Emang Kamu kagak pernah ngomong haha di kadalin mau aja Loe buaya gurun!"



Changmin: "Sumpah Gua bingung nie Mak Lampir maunya apa!" geleng-geleng kayak lagi dugem.



Key: "Gini lho Mas,Emak bilang di desa Kancil ada sayembara yang hadiahnya calon suami na Kita di paksa suruh ikutan,begitu ceritanya..."



Changmin: "Eh,sumpeh Loe mau join??"



Taemin: "Lha emang napa? Suer dah,perasaan Saya enek sampek pengen muntah"



Changmin: "M.E??"



Taemin: "M.E??"



Changmin: "Meteng Enom alias hamil muda"



Taemin: "No! No! I don't need nobody,anyone to take your place but you... Ngawur!!!"



Key: "Halah,kesuwen! Ada apa sebenarnya? Kenapa Kami merasa terbodohi?"



Changmin: "Ini naskah asli woro-woro,eh bukan asli Ding,aslinya tuh pakek tulisan aksara Jawa,ini mah udah terjemahan"



Taemin: "kelamaan Lu,ngoceh aja!" nyamber kertas di tangan Changmin lalu membaca isi dalam gulungan kertas buram itu. "PENGUMUMAN BIN WORO-WORO! DI BUTUHKAN SEGERA! KSATRIA SEGALA UMUR DAN SEGALA JURUSAN UNTUK MELAWAN 3 PENGISRUH ULUNG DARI SUKU PEMULUNG YANG RADA LINGLUNG. TERSEDIA HADIAH SEBESA Rp.17.082.011,- BAGI PEMENANG. ANDA BERMINAT? SEGERA KUNJUNGI BUNDARAN DESA KANCIL. TERTANDA DARI YANG TERSAYANG LURAH DESA KANCIL YANG PALING GANTENG"



Key: "JANG GEUN SUK! Where is the hell boy?" nanya ke penonton (khayalan). "Kandhani ora percoyo..." niruin Sule "harusnya Emak kemana-mana tuh pakek kacamata kuda"



Jonghyun: "Anak kurang bumbu! Loe kate Gua kuda penarik andong?? Ora popo wes gak oleh mantu yang penting dapet duit,ndang sogeh bin kaya gak usah jadi babi ngepet hahaha..." ngakak "eniwei,Mereka itu sapa?" nuding Onew sama Minho yang ketiduran di pojokan panggung karena di cuekin.



Changmin: "Bener apa yang Loe bilang" merangkul Key "harusnya nie Nenek-nenek pakek kacamata kuda biar gak lirik sana lirik sini,hmmm..." trus bangunin Onew sama Minho "...Mereka ini Li Juki Oneng sama Coy Minjem anaknya lurah desa Kancil,na Saya Sim Cang Amin ASPRI lurah desa Kancil"



Jonghyun: "Ora takon!"



(Onew-Minho yang baru bangun kucek-kucek mata trus sengaja natap ke arah Key-Taemin yang lagi senyam-senyum nunjukin tampang imut Mereka. Onew-Minho terpesona melihat kecantikan dua gadis yang kini juga menatapnya)



Jonghyun: "...pandangan pertama awal Aku berjumpa..." nyanyi sambil bawa ecek-ecek "...pandangan pertama awal Aku berjumpa..."



Changmin: "...seolah-olah hanya,impian yang berlalu...sungguh tak Ku sangka dan rasa tak percaya..."



Jonghyun: "...cowok setampan Dia..." nyubit pipi Changmin "...datang menghampiri Ku...hampir-hampir Aku tak sadar di buatnya!"



Jonghyun+Changmin: "...sungguh karena Dia...Aku di depannya...memberanikan diri...bergaya dan bernyanyi..."



Jonghyun: "...pandangan pertama awal Aku berjumpa..."



Changmin:"...auuu! Yeah..."



Jonghyun: "...pandangan pertama awal Aku berjumpa..."



(Semua pada asoy geboy goyang. Tiba-tiba...)





# Hereos Come Back-Ost.Naruto #



(Nichkhun+Jaebum+Taecyeon naik ke atas panggung lalu lipsing dan bergaya ala raper lagi ngerap lagu Hereos Come Back. Perform dangdut ecek-ecek sebelumnya tergusur oleh kehadiran 3 lakon baru ini)



Nichkhun: "Huh...panas banget ya..." kebas-kebasin baju "padahal cuman gaya-gayaan doang..."



Taecyeon: "Loe sich tadi sore kagak mandi,padahal seru loh mandi di kali,iya kan Bom?" merangkul Jaebum.



Jaebum: "Ho'oh!"



Nichkhun: "Males! Mandi campur sapi hii...jijay markujay dah! Gidaskil lalaski torik-torik" #MENDADAKBENCONG



Jaebum: "...de re ma...kok sepi?" pakek logat Madura.



Taecyeon: "Terang aja,penontonnya khayalan semua"



Jaebum: "Whatever~"



Taecyeon: "Min Kuadrat Oneng!" manggil Minho-Changmin-Onew "Mana jagoan Loe? Uda kehabisan stok Loe pade? Inget ye ini hari trakhir"



Jaebum: "...Saya suda tak sabar buat betel den tak iye..."



Nichkhun: "Diem Loe! Dari tadi ngomong gak nyambung,bikin malu partai aja! Mana-mana jagoan Kalian?"



(Changmin+Minho+Onew berakting pura-pura bingung sambil bisik-bisik)



Jonghyun: "Sodara-sodara Ku sebangsa dan setanah air" merangkul Changmin "janganlah Kau bimbang dan janganlah Kau ragu apalagi takut,Kita masih punya harapan hari yang cerah untuk jiwa yang sepi"



Changmin: "Mbok ini ngomong opo ae! Kita lagi parno! Ini hari terakhir,kalo gak ada yang bisa ngalahin tu tiga pengisruh desa Kancil bakal runtuh,bagaimana nasib wanita dan anak-anak ketika para lelaki di perbudak?"



Jonghyun: "Don't worry be happy apalagi scary movie (?) tenang aja,Kita masih punya jagoan"



Changmin+Onew+Minho: "MANA???"



Jonghyun: "Here They are!!!" sorong Key+Taemin maju.



Key+Taemin: "What?? Hey! Are You kidding Me? Huh! Huh! Huh! Huh! Huh!"



Jaebum: "Jadi Mereka jagoan Kalian? Bisa dance apa Mereka?!"



Nichkhun: "Iki ngaco ae dari tadi! Eh,kira-kira dong bercandanya...masak cewek-cewek ini jagoan Kalian?!"



Taecyeon: "Eleh-eleh...Neng gelis ini mah mending nikah sama Saya aja atuh,di jamin bahagia dunia akherat"



Key: "WOT DU YU SEI?!!! Neng gelis?? Denger yie nama Ku Kibul bukan Neng,emang Dia apa Oneng!" nunjuk Onew "dan Adek Ku namanya Aming bukan gelis,emang apanya yang cepet?!!" marah berapi-api.



Taecyeon: "Jyah,cakep-cakep blo'onnya gak ketulungan,Dudul! Neng itu Nona trus gelis itu cantik,o'on duldul!"



Key: "Whatever~"



Nichkhun: "Loe orang beneran mau lawan Kita?"



Key+Taemin: "Meneketehek ai don no babar blas" kompak ngangkat bahu.



Jonghyun: "Iya! Is rite! Anak Ku yang bakal lawan Kalian"



Taemin: "Mak,plis deh! Gak liat apa badan Mereka tuh kayak pohon palem gitu??"



Key: "Iya,Emak iki! Apa Emak pengen Kita mampus perawan sebelum sempet kawin? Gilak ya! Sarap panuan dah!"



Jonghyun: "Ssh! Ssh! Diem,inget hadiahnya,Kita bakal kaya mendadak tau!"



Taemin: "lek gak tepak mampus mendadak,ih Emak!"



Jonghyun: "lisen tu mi! lisen tu mi!" merangkul Key+Taemin lalu ketiganya melingkar kayak pemaen base ball lagi ngatur strategi #SOTOY. "Ongskey??"



Key+Taemin: "Ongskey!" ketiganya tosh.



Changmin: "Jadi brantem kagak nie? Uda gak sabar buat taruhan haha..."



Jonghyun: "Kutu kumpret! Judi haram! Ya,jadilah! Anak Ku bakal lawan pengisruh itu tapi beneran ya hadiahnya di bayar tunai?"



Changmin: "Iya lah. Eh,sumpeh Loe mau lawan Mereka??"



Key+Taemin: "IYOOO!!!"



Onew: "TUNGGU!" memegang pundak Key. Key kaget lalu berbalik menatap Onew. "Dek Kibul...apa Dek Kibul yakin mau maju lawan Mereka?"



Key: "Iyalah,masak mundur! Emang napa?"



Onew: "Aku ngga' rela kalo Dek Kibul kalah trus nikah sama para pengisruh itu"



Key: "Emang sapa mau nikah sama Mereka? Trus kenapa ngga' rela?"



Onew: "...karena...karena...Ku tak bisa...jauh...jauh...dari Mu..." pegang kedua tangan Key "Dek Kibul... Aku terlanjur jatuh hati pada Mu sejak pertama kali menatap Mu..." menatap Key penuh kasih.



Key: "...Oh mungkin Aku bermimpi...menginginkan diri Mu,untuk ada di sini menemani Ku...Oh mungkinkah Kau yang jadi kekasih sejati Ku uuu...semoga tak sekedar khayal Ku..." bales natap Onew.



Minho: maju ke hadapan Taemin sambil natap Taemin penuh kasih sambil naruh kedua tangannya di pundak Taemin "...menatap indahnya senyuman di wajah Mu,membuat Ku terdiam dan terpaku...mengerti akan hadirnya cinta terindah,sa'at Kau peluk mesra tubuh Ku..." memeluk Taemin "...banyak kata yang tak mampu Aku ungkapkan kepada diri Mu...Aku ingin Engkau slalu...hadir dan temani Aku,di setiap langkah yang meyakini Ku,Kau tercipta untuk Ku...sepanjang hidup Ku..."



Taemin: kedip-kedip barongsai dalam pelukan Minho lalu mencolot "...beruntungnya diri Ku memiliki Mu,berikan cahaya temani langkah Ku. Andai sejak dulu Kau ada di sini,pasti tak kan ada cinta yang lain. Tak Ku rasa sebelumnya...sejuta cinta yang terindah..."



Nichkhun: colek-colek Minho "Udah?? Mupeng nie nungguin"



Minho: "Udah udah monggo di lanjut" ngajak Onew minggir.



Changmin: "Oke! Kita cut aja ya biar gak kelamaan nie parody. Umm...emm..." garuk-garuk kepala.



Yonghwa: tiba-tiba muncul dari belakang panggung "Anda berketombe? Cobalah shampo anti ketombe NTXTC di jamin Anda bebas dari NARKOTIKA" nyengir kuda kemudian kabur.



Leeteuk: "Sebut saja Merah-Putìh dan Trio LingLung. Merah-Putih siap bertarung melawan Trio LingLung yang lengkap membawa senjata andalan masing-masing. Nicikun dengan senapan buatan Belanda,Jebom dengan parangnya dan Terjun Payung dengan goloknya. Trio LingLung di bikin bingung melihat penampilan Merah-Putih yang sama sekali tidak membawa senjata tetapi malah menyangklet selendang kayak penari Jaipong mau ngelenong (?). Di pinggir arena tampak Wong Pikun komat-kamit entah membaca mantra atau memanjatkan do'a"



Taecyeon: "Sarap! Gua di katain Terjun payung" geleng-geleng "Eh,Loe Duo Abang-Poteh mau nari apa mau duel?"



Key: "Suka-suka Kita dunk,pengen tau aja Loe! Udah buruan Kita duel!"



Jaebum: "Lha sumonggo..."





# Ost.Fearless-Jay Chou #



(Key+Taemin pasang kuda-kula ala penari Jaipong. Nichkhun+Jaebum+Taecyeon pasang kuda-kuda ala penari Remo **kuda-kuda yang aneh** lalu kelimanya bersama-sama cover dance ala Jay Chou)



Jaebum: "Sumpah Gua suka cara dance Loe" tosh bareng Key+Taemin "Sekarang ayo Kita duet! LHOH!" ala Tora Sudiro "Duel kamsudnye"



Changmin+Jonghyun+Onew+Minho: tiba-tiba berdiri berjajar dan saling berangkulan "...Ayo! Ayo,Arema! Sore ini Kita harus menang!" bernyanyi dan menggoyang kaki ala suporter Arema. "...Ayo! Ayo,Arema! Sore ini Kita harus menang..."



Changmin: "A...aa...aye!"



Key: "Kok Arema?? Kibul-Aming dong"



Changmin+Jonghyun+Onew+Minho: mengulang lagu dan tariannya "...Ayo...Ayo,Kibul-Aming...sore ini Kita harus menang...a a a aye!"



Changmin: "Gak enak banget,duduk aja yuk!" semua pun duduk.



Onew: "Ayo,Kibul! Kibul! Kalo menang Kita kawin!" bawa pom-pom. "Kibul pasti menang! Hidup Kibul! Hidup Kibul!"



Minho: "Aming! Aming! Aming!" ngangkat kardus yang di pasang foto Taemin.



Jaebum: "Penawaran trakhir,nyerah dan nikah sama Kita,daripada babak belur kayak telor orak-arik"



Key+Taemin: "No! No! No! No!" ala Westlife.



Taecyeon: "Di jamin bahagia lahir batin"



Key+Taemin: "Emoh! Emoh!"



Nichkhun: "Di jamin hidup kaya raya sampek tua"



Key+Taemin: "Olga! Olga!"



Jaebum: "Ya sudahlah" ala Bondan "RASAKAN AKIBATNYA!!!"





# Ost.Naruto-Fighting Spirit (kalo gak salah itu judulnya,lupa saya mianhae ~/\~) #



Nichkhun: "Dasar kepala batu! Rasakan tembakan Ku!"



"DOR!!!" Jaejoong+Wonbin+Yonghwa nyalain petasan di samping panggung.



Key+Taemin: akting nangkis pakek selendang "WEK! GAK KENA!"



Nichkhun: "Loh??" garuk-garuk idung.



Jaebum: "Giliran Ku! Ciaaat!!!" mau membacok Key+Taemin.



Key+Taemin: nangkis pakek "Ora mempan! Ora mempan ora mempan!" loncat-loncat di tempat ala suporter Arema.



Jaebum: "Wot hepen wit mai parang?"



Taecyeon: "Rasakan tebasan golok Ku! Hyaaat!!!"



Key: rebut pedang Taecyeon lalu membungkusnya pakek selendang merah dan mematahkannya. (NB: golok terbuat dari foam jadi mudah patah dan tidak berbahaya,st)



Taecyeon: "Oh my Golok!!!"



Key+Taemin: "It's show time!!"



Key: "RED POWER!!! MUNCULLAH!!!" triak sambil ngangkat selendang merah.



Taemin:"WHITE POWER!!! DATANGLAH!!!" niruin gaya Key.



Key+Taemin: "The Power of Merah-Putih BERSATU!!!!!!!"



# Opening Power Rangers Wile Force #



(Key+Taemin bergandengan tangan lalu nari muter-muter. Yonghwa+Jaejoong+Wonbin sibuk bakar kertas buat asap. Yang laen pada batuk-batuk. Entah darimana asalnya tiba-tiba Key+Taemin memegang tongkat mayoret mainan dari plastik warna merah-putih lalu mengarahkan ujungnya pada Trio Nichkhun+Jaebum+Taecyeon. Asap makin tebel,semua gak tahu apa yang terjadi di atas panggung. Kipas anggin di nyalakan untuk mengusir asap yang sukses menimbulkan bau 'sangit' yang menempel pekat)



Jaebum: "ha??" kaget melihat dirinya sendiri "Ada apa dengan Cinta?"



Taecyeon: "Oh My Darling I Love You" sama kaget kayak Jaebum "kapan Kita berganti kostum?"



Nichkhun: "kan barusan! Lebe amat sih Loe pada,udah ayok Kita kondangan,uda rapi pakek baju koko putih sama sarung gini malu kalo jadi tukang palak,tobat Kita" ngajak Jaebum-Taecyeon turun panggung.



Onew: "Syukur alhamdulillah Kamu menang Dek" rangkul Key.



Minho: "Iya,Dek Aming menyelamatkan desa Kami"



Jonghyun: "trus kapan Kita kawin??" gandeng tangan Onew+Minho.



ALL: "KABUR!!!!!" kompak turun panggung ninggalin Jonghyun.



Leeteuk: "Akhirnya Merah-Putih menang dan Wong Pikun dapet jackpot plus bonus dua mantu sekaligus. Semua hidup bahagia selamanya..." tersenyum manis pada shi-gui yang lagi baca note ini.









- closing scene ala lautan khayalan shytUrtle -



semua cast - Jaejoong,Jonghyun,Key,Onew,Taemin,Minho,Changmin,Yonghwa,Jaebum,Nichkhun,Taecyeon,Leeteuk,Yoseob,Kevin,Jaejin,Wonbin,Gikwang - naik ke atas panggung bawa bendera merah putih kecil sambil nyanyiin lagu "Gebyar-gebyar". Kembang api di lepaskan dan pecah di langit malam menutup pertunjukkan dalam lautan khayalan shytUrtle. What's a beautifull ending??







-----------------THE END-----------------













-shytUrtle-





yakin dah nui parody gaje sangat.......mianhae.....

Search This Blog

Total Pageviews