Fan Fiction FF

¤ SECRET WISH (5 STARS 5 DREAMS) ¤

23:36

¤ SECRET WISH (5 STARS 5 DREAMS) ¤





Cast:

- MIR MBLAQ as Bang Cheol Yong

- Minhwan FT.Island as Choi Min Hwan

- Sungjong Infinite as Lee Sung Jong

- Jiyoung KARA as Kang Ji Young

- Sulli f(x) as Choi Jin Ri











(Backsound Love Song Instrumental-Violet)

Pagi yang sejuk ,angin bertiup sepoi-sepoi menyentuh wajah mulus Jiyoung. Ia tersenyum dan perlahan membuka mata dan masih duduk menyandarkan tubuhnya pada pohon oak yang tumbuh dibukit. Ia bangkit dari duduknya dan mengitari pohon impian itu sambil menyentuhnya. Ia berhenti dan mengelus pahatan berbentuk bintang dibatang pohon itu “Five stars,five dream’s……sebentar lagi” bisiknya lirih



***

(love song instrumental- love is blue)

Pertunjukan ditutup dengan tarian . Para pemain teater menari diiringi instrumental love song –love is blue . Sungjong _Lee Sung Jong _ terlihat tampan memakai kostum bak pangeran negeri dongeng. Senyum terus terkembang diwajahnya sambil terus bersemangat menari bersama rekan-rekannya. Hari ini teater “Soul” kembali menggelar pertunjukan besar dan lagi-lagi tiket terjual habis. Riuh tepuk tangan penonton memenuhi gedung pertunjukan sa’at tarian usai.

“Bravo!!!” Cheolyong _Bang Cheol Yong_ menyusul kebelakang panggung. ”Aku sampai tidak mengenalimu,benar-benar terlihat seperti pangeran.

“ah! kau terlalu memuji. Itu karena tipuan make up” Sungjong merendah.

“Sungjong! Cheolyong!” suara itu memanggil keduanya dengan lembut.

Cheol yong dan Sungjong kompak membalikkan badan. ”Jiyoung??” ucap keduanya kompak. Jiyoung pun tersenyum lebar. Betapa senangnya Cheol yong dan Sungjong melihat salah satu sahabatnya muncul malam itu. Usai pertunjukkan ketiganya memutuskan untuk nongkrong bersama disebuah café.



“kenapa tidak bilang kalau mau datang ke Seoul? kemana saja 2tahun belakangan ini? Aku sangat rindu pada mu”cerocos cheol yong.

“kau sama sekali tidak berubah jiyoung,masih sama seperti 5tahun yg lalu “sambut jiyoung.

Jiyoung tersenyum manis seperti biasa “seminggu lagi,di pohon impian”

“Oh! iya. kami juga sudah membicarakannya”. Jiyoung mengangguk paham.

“permisi,ini pesanan anda”sela Yoo Sooyoung sambil menatap heran pada Sungjong dan Cheolyong.

“terima kasih” ucap Cheolyong seraya tersenyum halus menatap Sooyoung sambil menatap Sooyoung yang segera pamit dari hadapan ketiganya. ”kau datang untuk mengingatkan kami?” kembali menatap Jiyoung.

“iya,Aku khawatir kalian lupa,karena sudah 5tahun berlalu”

“itu sa’at yang kami tunggu-tunggu,bagaimana kami bisa lupa”sahut Sungjong.

“ah! Aku yang lupa,jujur saja hehehe” Cheol yong meringis.

“5 stars,5 dreams,sebentar lagi” bisik Jiyoung seraya tersenyum.

***







“kau tidak mau mengaku!” bentak Jinri _Choi Jinri_ sambil berdiri dan manggebrak meja. ”coba kau baca ini!”melemparkan map merah ”aku ingin tahu,apa kau akan tetap mengelak setelah membacanya!”





“kau semakin hebat saja!” Chansung _Hwang Chansung_ rekan kerja Jinri merangkul gadis manis itu sa’at keluar dari ruang introgasi.

“kasus selesai dan aku akan mengambil cuti”

“cuti?? Oh…kau akan pulang kampung memenuhi janji itu?”

“iya. Hah… aku rindu sekali pada Jiyoung,Cheol yong,Sung jong dan Minhwan”

“kau yakin mereka mengingatnya? Kau bilang mereka diseoul “

“iya,Cheolyong dan Sung jong. Minhwan masih di Jepang sedang Jiyoung… sudah 2tahun aku kehilangan kontak dengannya”

“wah… pasti menyenangkan sa’at itu terjadi. Setelah 5 tahun berpisah dan mengejar mimpi masing-masing lalu kembali berkumpul, aku jadi ingin ikut”







Rasa lelah itu hilang, usai jinri meredam tubuhnya dalam air hajat. Ia kembali merasa segar. Ditemani secangkir teh hangat,Ia kembali menatap layar komputer di kamanya untuk memeriksa inbox e-mailnya. Mata jinri terbelalak melihat pesan yang di kirim jiyoung. “Jiyoung ?? Akhirnya dia kembali”segera membuka pesan itu.



“Anyeong Jinri ^_^ bagaimana kabar mu? ma’af lama tidak menghubungi mu. Aku sibuk belakangan ini. seminggu lagi,kau tidak lupakan? 5 stars,5 dreams”



Jinri tersenyum usai membaca pesan itu dan segera membalasnya. “Kemana saja kau? Bertapa? Iya,ingat. Aku sudah tidak sabar menantinya. sampai ketemu di Gongju”

***







Nyonya Choi tersenyum dan menghampiri putra semata wayangnya . ”Akan berangkat lebih awal ?”

“Iya ,Omma” jawab Minhwan_Choi Minhwan_ sambil memasukkan baju-baju kedalam koper.



“Omma juga rindu korea,seperti apa sekarang? Hanya bisa melihat dari televisi saja”



“Ikut saja dengan ku,kita akan mengunjungi Gongju bersama-sama “



“Iya, Omma sudah membicarakanya dengan Appa mu,tapi kami akan menyusul setelah semua urusan selesai,jadi kau akan pulang sendiri ke korea”



“Iya ,Omma ! Cheol yong dan Sungjong akan menjemput di bandara lalu kami pulang bersama-sama ke Gongju. Jinri dan Jiyoung juga mengirim pesan”

“Sepertinya mereka masih mengingat semua”

“karena itu ,Aku jadi sangat tidak sabar ingin segera kembali ke Korea”

***

Kebiasaan buruk Cheol yong tak berubah . Sungjong sudah berdiri memegang kertas bertuliskan “Welcome home Choi Minhwan “ dan dengan sabar menunggu Minhwan di bandara. Senyum terkembang di wajah Sungjong ketika seorang pemuda melambai padanya kemudian berjalan mendekat.

“Minhwan ??”Tanya Sungjoung “Beda sekali…..”

“Sungjoung “ langsung memeluk sahabatnya “Aku sangat rindu pada mu,mana Cheol yong ?”

“sudah lima tahun,tapi kebiasaanya sama sekali tidak berubah”

“Benarkah ?”

“Ayo kita pergi !”



Minhwan membayangkan betapa menyenangkan menjadi Sungjong dan Cheol yong pindah ke Thailand namun pemuda itu menolak ikut dan memilih tetap di Korea untuk melanjutkan kuliahnya . Sungjong yang lebih dulu di tinggal orang tuanya pindah ke Inggris akhirnya mengajak Cheol yong tinggal bersama di apartemen mewahnya. Bel berdering ,Minhwan tersenyum lebar dan berfikir itu pasti Cheol yong.

“Jiyoung ?? Ini ….ini kau ??” sa’at membuka pintu “Masuklah” Minhwan memimpin Jiyoung masuk ‘’Ini benar-benar kejutan !”

“kau baru tiba….”

“Iya. kau sama sekali tidak berubah . kau tinggal di seoul ?”

“Tidak ,hanya datang untuk berkunjung . 5 stars,5 dreams,sebentar lagi “ ucapnya sambil tersenyum manis.





Minhwan ,Cheol yoong dan Sung jong berkumpul untuk makan malam.



“Apa ?? Jiyoung datang ?” Cheol yong melotot kaget “kenapa tidak kau suruh dia tinggal ? Kita kan bisa makan malam bersama lalu besok berangkat bersama-sama ke Gongju “

“Dia bilang dia terburu-buru karena jinri sudah sampai di Gongju “

“Mungkin”jawab Minhwan singkat sembari menyuapkan makanan ke mulutnya.









(love song instrumental – violet)

Jinri duduk menatap bintang dari atap rumah sederhana beratap jerami di kaki bukit. Ia tersenyum sendiri menjemari masa-masa indah kala Ia bersama ke empat sahabatnya Cheol yong , Jiyoung, Minhwan,dan sungjong selalu duduk di atap ini untuk bersama-sama menatap bintang dan berbagi cerita . Ia sangat rindu masa-masa itu.



“sebentar lagi “ suara itu mengejutkan jinri.

“Jiyoung ?? kapan kau datang ?” Jinri benar-benar terkejut mendapati jiyoung sudah duduk di sampingnya.

Jiyoung tersenyum manis “kau terlalu serius mengenang sampai tidak sadar Aku datang dan naik kemari”

“Pondok ini masih berdiri kokoh sampai sekarang ,sa’at sampai Aku buru-buru kemari “

“Aku tidak ingin tempat ini berubah ,sampai kalian kembali ,karena itu Aku menjaganya”

“Besok Cheol yong ,Minhwan,dan sungjong akan tiba”



“Iya ,kita akan bersama-sama membuka secret wish itu”

***

Cheol young ,Minhwan,dan Sungjoung sampai di desa Gongju . Jinri menyambut ketiganya dan bersama-sama menuju bukit dan berkumpul di bawah pohon impian. Tidak ada yang berubah dari tempat itu. Masih sama bahkan ukiran bergambar bintang di pohon itu masih ada. jam tangan jinri menunjukkan pukul 04.30 p.m,namun jiyoung belum juga muncul . keempatnya mulai gelisah karena jiyoung belum juga muncul. Bersabar ,itu yang mereka lakukan,mungkin saja jiyoung sibuk dan terlambat . 05.00 p.m, sudah satu jam tapi dia belum juga muncul. setengah jam kemudian masih sama,sosok jiyoung belum juga menampakkan batang hidungnya . jinri menyusulkan untuk menunggu 15 menit lagi tapi semua menolak dan memilih untuk pergi ke rumah jiyoung.

Cheol young ,Minhwan,Jinri dan Sungjoung tertegun ketika sampai di kediaman jiyoung . Ramai sekali dan ada bendera tanda berduka di rumah itu. “Ada apa ini ?” Tanya di benak ke empatnya . perlahan ke empatnya melangkahkan kaki dan memasuki kediaman jiyoung. Tampak Nyonya Kang duduk memandangi foto Jyoung dan air mata it uterus mengalir di pipinya. Sejenak Ia menatap ke-empat sahabat Putri bungsunya satu per satu lalu tersenyum dan mengangguk agar ke-empatnya mendekat. “Terima kasih. Kalian bersedia datang hari ini. Jiyoung pasti akan senang dan beristirahat dengan tenang”. Apa ini? Tanya di benak Cheolyong dan yang lain. Ada apa dengan Jiyoung? Tak berhenti,pertanyaan it uterus muncul di benak ke-empatnya.





Keesokkan harinya Cheolyong,Jinri,Sungjong dan Minhwan mengikuti prosesi pemakaman Jiyoung. Gerimis mengiringi pemakaman pagi itu. Jiyoung meninggal karena kanker darah yang menggerogoti tubuhnya. 2 tahun bertahan akhirnya Jiyoung menyerah dan meninggal dunia. Hujan adalah hal yang paling Ia sukai dan di hari pemakaman Jiyoung,hujan turun mengantarkan kepergian Jiyoung.



Jinri masih menangis dan menyadarkan kepalanya di bahu Cheolyong. Minhwan memegang botol berisi gulungan mimpi dari kelimanya. Sungjong mengangguk dan Minhwan membuka botol itu. Gulungan pertama milik Sungjong dan berisi tulisan “Aku ingin menjadi pemain teater terkenal”. Semua tersenyum menatap Sungjong. Gulungan kedua milik Minhwan sendiri dan berisi tulisan “Pemusik”. Minhwan tersenyum sendiri dan menggelengkan kepala. Gulungan ketiga milik Jinri dan berisi “Polisi! Aku ingin jadi polisi ^^v”. Gulungan keempat milik Cheolyong dan berisi “Dokter hewan,pasti menyenangkan”. Giliran gulungan terakhir milik Jiyoung. Keempatnya saling memandang dan Minhwan membuka gulungan itu. “Apakah akan cukup? Aku ingin melihat teman-teman Ku berhasil meraih mimpinya”













(5 tahun yang lalu)



“5 tahun??” Cheolyong terlihat keberatan.



“Apa tidak terlalu lama??” Jiyoung pun sama.



“Paling tidak butuh waktu 5 tahun untuk meraih impian kita” Sungjong menjelaskan.



“Baiklah,Aku setuju” Minhwan menyetujui dan di ikuti Cheolyong,Sungjong dan Jiyoung.



“Kalau begitu 5 tahun lagi Kita berkumpul di bawah pohon impian ini dan bersama-sama membuka secret wish ini” tutup Jinri.













_______THE END_______













_shytUrtle_

Fan Fiction FF

¤ FF TVXQ.JYJ,SHINee,2PM - TRIANGLE ¤

23:36

Annyeong My Lovely Shi-Gui ^^sebelumnya saya mau minta ma'af atas keterlambatan dari episode #4 ini. seminggu kemarin saya (sok) sibuk sekali dengan sebuah dunia baru saya hehehe.



oKEY~ Shi-Gui,welcome to lautan khayalan shytUrtle.







¤ T.R.I.A.N.G.L.E ¤





* Cast:

- Lee Youngie/Yui Kagemiya,Jung Heebyul,Song Hyuri,Park Chaebin,Kim Hyejin/Moon Hyeoseo.

- TVXQ.JYJ,SHINee,2PM



* Genre: Serial/Straight/Horor-Fantasy



* Daftar Istilah:

- Hallow: makhluk 1/2 siluman atau darah campuran.

- Hyõnin: para pejabat tinggi pemegang pemerintahan dalam Utopia.

- Hon: golongan roh gentayangan.

- Saviour: golongan manusia ksatria pembasmi Viper yang tergabung dalam Utopia.

- Utopia: tempat berkumpulnya para ksatria pembasmi.

- Valour: golongan ksatria dari kaum Yowl.

- Viper: siluman golongan hitam yang menggunakan kekuatan goblin dan bertransformasi menjadi makhluk abadi penghisap darah (vampir)- Voracious: siluman yang telah terinfeksi racun Viper dan menjadi monster yang selalu haus darah dan pemakan daging dan merupakan budak kaum Viper.

- Yowl: golongan siluman putih.

















episode #4







Junsu hanya diam menatap Youngie dan Wooyoung secara bergantian. Tangan Wooyoung terlihat gemetar menahan emosi masih memegang amplop yang bertuliskan "Hyesõng Academy" dan Youngie masih menatapnya dengan tatapan sendu itu.



"Nona..." Junsu mencoba menengahi,tapi Youngie memberi isyarat bahwa Junsu tak perlu membantunya.



"Tuan Muda Park Yoochun memberikan tawaran itu. Tadinya tidak pernah terpikir untuk kembali berhubungan dengan Utopia,tapi belakangan ini Aku sangat ingin melakukannya dan tawaran itu datang" Youngie mencoba menjelaskan "semua tidak seperti yang Kak Wooyoung pikirkan"



"Bagaimana kalau ini benar jebakan? Bagaimana kalau Yoochun sebenarnya curiga pada Mu?"



"Kalau benar begitu rencananya,maka Aku akan memberikan apa yang Ia cari dari Ku"



"Youngie..."









Junsu masih setia menemani Youngie yang duduk melamun di atas atap sebuah gedung. "Nona,tolong bicaralah dan katakan apa yang bisa Aku lakukan?"



"Aku tidak tahu...tidak ada yang harus Kau lakukan"



"Nona...melihat Nona seperti ini Aku jadi merasa sedih... Aku sudah berjanji untuk melayani Nona tapi jika begini sama artinya Aku adalah Hon bodoh yang tidak berguna"



Youngie mengembangkan senyum di wajahnya menatap Junsu "sa'atnya berburu" kemudian bangkit dari duduknya dan kembali memakai topengnya.***









Heebyul masih terjaga. Jam meja di kamarnya menunjukkan pukul 11.00 pm. Ia tersenyum dan segera menyalakan komputer di kamarnya. Senyumnya semakin lebar ketika kembali mengunjungi sebuah ruang chatting internet.



Silence: Annyeong ^^ <--- Heebyul menyapa teman chattingnya Key: sudah standby? Silence: seperti biasa tapi sedikit terlambat. baru muncul,sibuk ya? Key: tidak tapi lumayan,Nuna? Silence: sama,lumayan juga ^^ akan ada kompetisi,kami mulai berdengung seperti lebah sekarang Key: hmm... Silence: Kau ingat tantangan Mu? Key: ma'af? Kita ada taruhan lagi? Silence: kau ini pelupa sekali (__") Key: aku benar2 lupa,ada apa sebenarnya (--)? Silence: sebenarnya tidak ada taruhan hahaha Key: nuna! Silence: jadi kau benar2 lupa? Ah,kau payah! Bagaimana bisa kau menyebut diri mu "key"?? tapi tidak bisa menjadi kunci yang sebenarnya payah --" Key: nuna marah? jangan marah ya please >/\<



Silence: baiklah Mr.Key yang sangat pelupa! Kita tidak ada taruhan tapi Aku akan melawan rasa benci ku dan mencari tau alasan kenapa aku benci



Key: nuna bicara apa? aku benar2 tidak paham --a



Silence: :-/



Key: haha aku bercanda,tentang sekolah aneh itu?



Silence: he'em



Key: APA?!! NUNA SERIUS??



Silence: reaksi mu berlebihan sekali ,"? ini saran mu



Key: (--")?



Silence: kau pernah bilang "kenapa nuna benci? tapi anehnya nuna tak tahu apa alasannya,itu konyol. segala sesuatu punya alasan,benci tanpa ada alasan hah...bodoh! kalau aku jadi nuna,aku akan melawan rasa benci itu dan mencari tahu alasannya bukan malah diam memendam rasa itu saja" kau ingat tidak?



Key: hehehe...apa aku yang mengatakan itu semua?



Silence: dasar!



Key: hehe gud luck nuna,i like it ^^b



Silence: tapi sa'at aku mulai aktif jadi siswa pasti akan jarang menyapa mu seperti ini



Key: kita rubah saja waktunya







Silence aka Heebyul mengenal Key setahun yang lalu dalam sebuah ruang chatting internet. Meski Heebyul tak tahu pasti siapa sebenarnya Key tapi Ia merasa nyaman berteman dan berbagi rasa kesepian dengan Key. Bagi Heebyul,Key adalah pribadi yang menyenangkan. Key adalah pribadi yang manja dan kekanak-kanakan tapi bisa juga berubah menjadi sosok yang dewasa yang mampu meredam perasaan kalut Heebyul.***









Chaebin sudah siap berangkat menuju kediaman presiden tempat Ia bekerja. Ia tersenyum melihat sosok Yui muncul dengan tunggangan favoritnya sekuter warna hitam.



"Pagi,Chaebin!" sapa Youngie sa'at sekuternya berhenti tepat di depan Chaebin. "Tunggu apa lagi? Urusan pekerjaan dan uang harus tepat waktu" memberikan helm pada Chaebin "pegangan yang erat Aku tidak terbiasa mengendara dengan pelan" sa'at Chaebin naik dalam boncengannya. Chaebin memeluk erat pinggang Youngie sa'at gadis itu ngebut dengan sekuternya. "Woa~ ini istanya?" Youngie benar terkagum-kagum sa'at tiba di depan kediaman Park Jinyoung.



"Cepat! Cepat! Jalan karyawan di samping" ajak Chaebin memimpin Youngie masuk.





Youngie menunggu di ruang ganti pelayan. Ia mengintip dari balik jendela dan tersenyum melihat para pelayan melakukan apel pagi lengkap dengan seragam Mereka. Setelah 15 menit menunggu Chaebin datang menjemput Youngie untuk menemui Joongki.



"Annyeong hasimnikka,jonun Park Youngie imnida" dengan sopan Youngie memperkenalkan diri di hadapan Joongki.



"Aku Song Joongki,Kepala Pelayan di rumah ini. Chaebin cerita banyak tentang Mu,apa benar Kau pernah bekerja di sebuah EO?"



"Iya,Tuan. Selama setahun"



"Pasti Kau paham tentang pesta,Aku akan merasa senang jika Kita bisa mendiskusikannya bersama,mulai besok datanglah kemari dan bersiap dengan yang lain"



"Tuan menerima Saya?"



"Iya,bekerjalah dengan baik meski hanya sebagai pelayan tambahan sementara"



"Iya,Tuan. Terima kasih"



"Chaebin,tolong jelaskan pada Youngie bagaimana peraturan disini"



"Iya,Tuan". Chaebin dan Youngie keluar dari ruangan Joongki. "Berseri sekali? Kau terpesona ketampanan Kepala Pelayan Song?"



"Apa??"



"Ah! Sudahlah lupakan! Dengar,mulai hari ini Aku akan memanggil Mu Youngie,Aku tidak mau ketahuan kalau Kau jika Kau bukan orang Korea"



"Aku orang Korea!"



"Kau dapat pelayan tambahan? Cepat sekali..." Jisun muncul bersama Gyuri dan Sunyoung "Siapa Dia? Apa kepala pelayan Song menerimanya?"



"Pilihan Ku pasti langsung di terima" Chaebin sedikit menyombongkan diri "Dia ini Park Youngie"



"Dia langsung lolos?" Gyuri dengan ekspresi tak percaya.



"Dia hanya pelayan tambahan sementara,setelah pesta usai Dia akan pergi" jawab Jisun "Sepertinya Kau bukan gadis biasa" mengamati Youngie "semoga Kau betah"



"Mohon bimbingannya" Youngie membungkukkan badan.



"Park Youngie...nama Mu mencolok sekali" celetuk Sunyoung.



"Mencolok?" tanya Chaebin.



"Pasti Nona Senior terpengaruh cerita Lonely Star,karena cerita itu nama Youngie jadi populer" jawab Youngie.



"Kau juga mengikutinya?" Sunyoung terlihat tertarik "Iya,Aku suka membaca karya tak bertuan itu" tambahnya malu-malu.



"Sudah! Sudah! Lekas mengerjakan tugas masing-masing" potong Jisun "Chaebin,Aku serahkan gadis ini pada Mu"



"Baik,Senior". Jisun pun pergi di susul Gyuri dan Sunyoung.



"Astaga~ Aku benar di buat pusing" keluh Youngie.



"Kenapa?" Chaebin tampak keheranan.



"Semua orang di sini bermarga Park dan Aku terjebak di dalamnya"



"Aish~ Kau ini! Ayo,banyak hal yang harus Kau pelajari"

***







"Tumben Kau datang kemari?" Minkyung kaget sa'at Hyeoseo berkunjung ke tokonya "seingat Ku,Kau tidak suka coklat dan permen"



"Aku mau lolipop"



"Ha?? Lolipop?? Untuk Mu sendiri??"



"Mmm...bukan tapi untuk penjaga perpustakaan Hyesõng Academy"



"Kak Jaebum?? Hey,ada apa?? Kau mulai perhatian padanya,tapi lolipop bukan ide yang bagus untuk memulai"



"Minkyung! Aku hanya mau minta ma'af,sebut saja ini gerakan menyuapnya"



"suap? dengan lolipop? apa itu! trend 2011?"



"Aku hanya ingin minta ma'af pada Kak Jaebum. Aku banyak meminjam buku tapi terlambat mengembalikannya,sering sekali seperti ini"



"Oh...lalu menurut Mu,Kak Jaebum suka lolipop? Hyeoseo ini konyol!"



"Entahlah,tapi Aku rasa ini cukup baik. Tolong berikan permen terbaik dari toko ini"



"Kau lihat-lihat saja dulu" Minkyung menyambut Hyuri yang baru tiba "Selamat datang Nona,seperti biasa?"



"Iya,satu toples permen coklat Magic" jawab Hyuri.



"Baiklah,tunggu sebentar"



"Tolong sekalian di hias ya" seru Hyuri kemudian menoleh dan tersenyum pada Hyeoseo. "Baru pertama kali kemari?" tanya Hyuri memulai.



"Apa kelihatan sekali?" Hyeoseo sambil memegang kedua pipinya.



"Permen coklat Magic saja,itu senjata andalan Ku"



"Yang terbaik dari toko ini ya?"



"Bukan tapi yang terbaik menurut Ku" dengan senyum penuh keyakinan.



"Ini pesanan Anda Nona" Minkyung datang.



"Tolong ganti pitanya dengan warna biru" pinta Hyuri.



"Astaga~ ma'af,Aku lupa kalau Nona tidak suka warna merah,tunggu sebentar ya"



"Minkyung! Aku juga mau satu!" pinta Hyeoseo seraya tersenyum pada Hyuri yang segera membalas senyum padanya.



Hyeoseo keluar sambil memeluk bungkusan permen dari toko MM. Ia optimis Jaebum pasti akan suka.









"Apa ini?" tanya Yoochun "Kau datang dan membawa toples cantik berisi permen coklat,apa ini berarti Kau menyuap Ku?"



"Terserah Tuan menganggapnya apa,Saya hanya ingin berbagi kebahagiaan. Ma'af pitanya berwarna biru padahal Tuan suka warna merah"



"Kau tahu?? Hahaha tidak apa-apa,terima kasih"



"Ada apa Tuan memanggil Saya kembali?"



"Song Joongki,Kau kenal Dia?"



"Song Joongki??"



"Melihat ekspresi Mu,Aku rasa Kau tidak mengenalnya. Dia Kakak kandung Song Hami dan Dia berkerja sebagai kepala pelayan di rumah Ku"



"Kakak kandung Nona Hami?"



"Iya. Kemarin Joongki meminta pendapat Ku tentang keinginan yang di ajukan adiknya Hami. Hami ingin Kami merekomendasikan Song Hyuri untuk masuk Hyesõng Academy. Aku ingin bertanya langsung pada Mu,apa Kau butuh akses masuk ke dalam Hyesõng Academy?". Hyuri tampak memikirkannya. "Jika Kau butuh,Aku bersedia membantu"



"Jika apa yang Tuan maksud dengan sesuatu yang belum di temukan kunci dari semua misteri ini ada di dalam Utopia tidak mungkin Tuan mengundurkan diri dari Utopia". Yoochun tersenyum mendengarnya. "Tadinya sempat berpikir seperti itu tapi setelah melakukan wawancara dengan Tuan,Saya sadar kunci itu tidak berada disana selain itu pihak Utopia sampai sa'at ini masih terus mengawasi Saya,jika Saya bergabung sama saja dengan bunuh diri"



"Jadi Kau benar-benar tidak butuh akses masuk dalam Hyesõng Academy?"



Hyuri kembali berpikir "Sebenarnya Saya membutuhkannya Tuan. Ada beberapa hal yang ingin Saya ketahui dari sana"



"Begitu ya...bagaimana kalau Kita bekerja sama?"



"Bekerja sama?"

***







Hyeoseo sengaja berangkat setengah jam lebih awal dan langsung menuju perpustakaan Hyesõng Academy. Ia menyembunyikan toples permen di balik punggungnya,"Annyeong..."



"Annyeong" jawab Jaebum _Park Jaebum_ si penjaga perpustakaan "Datangnya pagi sekali? Ada apa? Kau butuh buku lagi?"



"Kakak menghina Ku? Buku-buku yang Aku pinjam belum ada yang kembali"



"Kekeke~" Jaebum terkekeh mendengarnya "lalu apa?"



Hyeoseo tersenyum manis dan meletakkan bingkisan toples permen coklat Magic di meja Jaebum. "Mungkin ini terkesan konyol tapi Aku benar-benar minta ma'af karena Aku sering merepotkan Kak Jaebum" membungkukkan badan. "Ma'af Aku tidak tahu apa kesukaan Kak Jaebum jadi hanya ini yang bisa Aku berikan"



"terima kasih,ini pertama kalinya Aku menerima hadiah. Aku sangat senang"



"Benarkah?? Kak Jaebum hanya ingin menghibur Ku saja kan?"



"Hehehe Aku ketahuan. Aku tidak sepayah itu,meski Aku yatim piatu tapi Aku punya banyak teman. Terima kasih,Aku sangat suka permen coklat Magic. Lain kali tidak usah begini,Hyeoseo terlambat mengembalikan buku,bukanlah hal baru jadi tidak perlu merasa sungkan pada Ku"



"Kak Jaebum,ma'afkan Aku"









(Hyungga-kantor Dewan Senior Hyesõng Academy,06.00pm)



"Tahun ini jumlah calon Saviour meningkat tajam tapi tidak dengan Valour,kemana perginya kaum Yowl?" Minkyung memeriksa satu per satu map pendaftaran "Harusnya ini bukan tugas Kita hah..." menghela nafas panjang melihat tumpukkan map di hadapannya.



"Kalau mengeluh terus tidak akan selesai!" cerca Eunsuh _Lee Eun Suh_ "Kita hanya perlu merapikan map-map ini sebelum di kirim ke Utopia"



"Kalian sudah dengar gosip yang beredar?" tanya Minrie _Park Minrie_ yang di jawab anggukkan kepala Minkyung dan Eunsuh "Dewan Senior meributkan rumor anak asuh Tuan Park Yoochun dan perihal Jung Heebyul yang akan mengikuti pendidikan Saviour tahun ini"



"Jung Heebyul adik dari Jung Yoomi dan Jung Yunho?" Eunsuh memastikan "Dia akhirnya mau bergabung?"



"Pasti di paksa" komentar Minkyung "Aneh kan Dia tiba-tiba bergabung? Selama ini yang Kita tahu Heebyul sangat membenci Utopia karena Ia merasa Utopia telah membunuh kedua orang tuanya"



"Entahlah" Minrie mengangkat kedua bahunya.



"Berhenti bergosip membicarakan hal tidak penting itu!" bentak Hyeoseo.









Heebyul berjalan pelan memasuki halaman Hyesõng Academy. Di pandanginya bangunan besar bergaya klasik khas bangunan Belanda itu secara menyeluruh. Kedua tangannya masih memeluk map merah. Heebyul menundukkan kepala dan lagi-lagi menghela nafas panjang kemudian kembali melangkahkan kakinya. Ia berhenti di depan papan denah sekolah dan mengamatinya.



"Musim gugur telah berlalu,musim dingin pun usai,ini pertengahan musim semi tapi kenapa masih murung?". Suara itu mengejutkan Heebyul dan Ia segera menoleh ke samping kanan tempat sumber suara berasal. "Kau bertanya sejak kapan Aku di sini?" tanya Youngie membuat Heebyul makin bingung merasa gadis itu membaca pikirannya. Youngie menggosok hidungnya "Baru saja sampai,Kau saja terlalu serius melihat denah ini. Aku Yui Kagemiya" mengulurkan tangannya "Kau,Jung Heebyul kan?" tapi Heebyul masih terdiam tak menjabat tangannya "huh! tidak mau rupanya" menarik tangannya kembali "sombong sekali" sambil menggerutu.



"Ma'af??"



"Iya! S-O-M-B-O-N-G S-E-K-A-L-I!" Youngie memperjelas ucapannya "Apa semua keluarga Hyõnin seperti Mu? Aku tahu Kau memang pantas bersikap begitu,jangan merasa istimewa,Kau itu bukan apa-apa,hanya terbawa kehebatan kedua kakak Mu,jika Aku jadi Kau,Aku malu bersikap seperti itu"



"Nona! Ma'af! Ucapan Anda sangat menyinggung sekali. Aku tidak merasa hebat dan tidak ingin di istimewakan!"



"Kenapa memanggil Ku Nona?"



"Meskipun Anda Senior tapi tetap saja Aku tidak suka mendengar ucapan Anda tadi"



"Senior? Aku Yui Kagemiya dan Aku bukan senior" melangkah pergi.



"Hey! Tunggu!" Heebyul menyusul langkah Youngie "Kau bukan senior?"



"Bukan. Ma'af jika Kau tersinggung,sikap Mu membuat Ku kesal"



"Jadi Kau juga calon siswa?"



"kenapa?"



"Tidak"



"Heran Aku tahu siapa Kau?"



"Iya"



"Dari kalung Mu,bintang Byul haha"



"Bohong!"



"Siapa bilang Aku jujur? Aku tidak minta Kau percaya". Youngie dan Heebyul berjalan beriringan sambil terus beradu argumen.



"BERHENTI!!!" suara teriakan itu menghentikan langkah sekaligus percakapan Youngie dan Heebyul serta kompak memandang ke arah sumber suara.



"Chaebin??" Youngie kaget melihat Chaebin.



"Yui??" Chaebin pun sama "Apa yang Kau lakukan di sini?"



"Apa yang Kau lakukan di sini?"



"Aish! Kau tidak lìhat?" menunjukkan stok untuk mengepel lantai di tangannya "Apa yang Kau lakukan di sekolah ini?"



"Oh,Aku mengantar Nona ini hehe". Heebyul langsung menatap heran pada Youngie. "Hey Otak Dolar! Kau juga bekerja di sini?"



"Haha Mata Uang Won,Kau tahu saja. Ada waktu luang,lumayan menambah isi dompet! Dia calon Savior? Memutar saja lantainya masìh basah!"



"Ok! Bye Otak Dolar!"



"Daag! Mata Uang Won!" Chaebin melambaikan tangan kanannya.





"Mengantar Nona ini? Hey! Kau ini sebenarnya siapa?" Heebyul mulai lagi "tadi Kau bilang Kau juga calon siswa tapi sebentar saja sudah berubah"



"Aigo~ kelihatannya saja pendiam ternyata sangat cerewet! Sudah Ku bilang berulang kali Aku Yui Kagemiya,apa Kau tidak dengar?"



"Aish! Kau itu menyebalkan sekali!"



"Sudah tahu begitu tapi kenapa Kau terus mengekor pada Ku?"



"Ma'af?!!!"



"Oh...itu Dia!" Youngie mengalihkan topik "Hyungga...mengerikan sekali sebutannya" segera menuju ruangan itu dan Heebyul masih mengekor di belakangnya. "Annyeonghasimnikka"



Minkyung terbelalak melihat Youngie "Yui?? Apa yang Kau lakukan di sini??"



"Minkyung" Youngie tersenyum lebar "Aku mengantar ini" menyerahkan map merah yang baru saja Ia keluarkan dari tas silangnya.



"Kau melamar jadi calon siswa? Ini tidak menghasilkan uang,Kau tertarik?" kemudian menatap Heebyul yang berdiri di belakang Youngie "Anda juga datang untuk melamar?"



"Iya" Heebyul menyerahkan mapnya.



"Jung Heebyul??" Minkyung kembali menatap Heebyul membuat Minrie,Eunsuh dan Hyeoseo ikut melihat ke arah Heebyul.



"dan Aku Yui Kagemiya,apa ada yang salah?" sela Youngie.



"Pengumumannya seminggu lagi,Kalian yang lolos akan menerima surat undangan" Eunsuh angkat bicara.



"Semua tetap di seleksi apakah bisa lolos menjadi calon siswa" sambung Minrie.



Hyeoseo bangkit dari duduknya hendak keluar. Ia sempat saling berpandangan dengan Heebyul sebelum meninggalkan Hyungga. Heebyul meletakkan tangan kanan di dadanya dan berbalik menatap punggung Hyeoseo yang berjalan menjauh. Heebyul merasa tak asing dengan tatapan itu dan terus memikirkannya.





"Dia itu Moon Hyeoseo" Youngie memecah kebisuan sa'at keduanya berjalan pulang. "Mahasiswi tingkat akhir Changgong University jurusan psikolog. Wanita yang hebat. Kau merasa tak asing ya?"





"Wanita merasakan deja vu bukan hal yang aneh" jawab Heebyul.



"Dia mengingatkan Mu pada seseorang??"



"Yui~ssi!"



"Jangan marah! Tidak Aku tidak bisa membaca pikiran orang,itu hanya dugaan Mu"



"Kau bisa membaca pikiran Ku"



"Ahahaha...Kau benar berpikir begitu?"



"Tidak juga"



"Padahal iya,hah...dasar!"



"Itu..."



"Lupakan saja. Sebentar lagi pasti bisa mencari tahu banyak tentang Moon Hyeoseo,Kau tertarik?"



"Aku??"



"Pasti tidak! Apalagi Kau sangat sibuk mempersiapkan kompetisi dance tingkat nasional itu"



"Kau juga tahu tentang itu?"



"Posternya tersebar di mana-mana,Caliptra..."



"Bahkan Kau tahu tentang Caliptra? Kau ini siapa?"



"Hah...malam yang dingin dan Aku di temani gadis yang dari tadi bertanya Aku ini siapa..." kemudian menatap langit



"Byul..." tersenyum.



Heebyul ikut mendongak menatap langit. "tidak ada bin..." menoleh namun Youngie tak lagi di sisinya. Heebyul memeriksa sekelilingnya namun Youngie tidak ada dan jalanan tampak sepi. Heebyul mengelus tengkuknya dan memeriksa jam di ponselnya. "kemana Dia pergi? cepat sekali..."



Sedan metalik itu muncul dan menyorot Heebyul dengan lampu jauh. Heebyul segera mengangkat tangan kanan untuk menutupi wajahnya karena silau. Mobil itu berhenti tepat di hadapan Heebyul yang berdiri di trotoar. Chansung _Hwang Chansung_ muncul dan tersenyum manis pada Heebyul yang segera membalas senyum.

***







Youngie duduk di hadapan Ken dan Wooyoung,sementara Junsu duduk tak jauh di belakang Youngie. Wooyoung masih tampak kesal dan marah.



"Apa yang menurut Yui benar,selama ini terbukti benar adanya. Jika Kau merasa ini benar dan ini keputusan Mu,maka Kakek hanya bisa mendukung"



"Tapi,Tuan" protes Wooyoung.



"Kak Wooyoung..." potong Youngie "Bantu saja Aku,seperti sebelumnya. Jika Taemin masih hidup,pasti Dia juga akan masuk akademi,Aku rasa ini akan berguna"



"Aku rasa? Bertindak tidak hanya butuh rasa tapi juga logika"



"Hey,Jang Wooyoung! Apa pernah Nona bertindak tanpa memikirkannya lebih dulu?" sela Junsu "Kau itu terlalu berlebihan!"



Youngie tersenyum melihat keduanya "Hati Ku berkata semua akan baik-baik saja,pasti ada sesuatu di sana. Bagaimana kalau Kita keluar dan mencari udara segar saja?"



"Berburu? Asik!" Junsu antusias.



"Kenapa tidak mencoba untuk tidur? 7 tahun belakangan Kau tidak pernah meluangkan waktu untuk benar-benar tidur" tanya Ken.



"Aku takut. Aku takut jika Aku terlelap,Ratu Black Widow selalu muncul,Aku takut Dia menguasai jiwa Ku. Itu kenapa selama 7 tahun ini Aku tidak bisa benar-benar tidur". Ketiga pria di ruangan itu menatap iba Youngie. "Jangan menatap Ku seperti itu,Aku baik-baik saja" menunjukkan senyum terbaiknya. Tiba-tiba ponsel Youngie berdering dan seseorang menelfonnya. "Aku harus pergi"



"Berburu? Aku ikut!" pinta Junsu.



"Gudang uang! Aku pergi dulu" langsung hilang dari ruangan itu.



"Wooyoung!" cegah Ken sa'at Wooyoung hendak menyusul "Biarkan Dia pergi. Dia tahu apa yang harus Ia lakukan"











*Restoran Phunggyõng*



Sudah hampir jam tutup,tapi malam ini suasana restoran masih ramai pengunjung.





"Pangeran suka kota ini?" tanya Hyunjoo _Son Hyunjoo_ "Apa tempat ini terlalu padat?"



"Tidak. Aku senang bisa berbaur" Nichkhun merasa nyaman "Ini restoran terbaik di kota ini,ramai sekali"



"Apa perlu menyewa tempat VIP?"



"Tidak"



"Ma'af Tuan mau pesan apa?" tanya Juyeon.



"Wine kualitas terbaik"



"Baik,Tuan. Mohon tunggu sebentar"







Youngie baru sampai di restoran Phunggyõng. Ia mendengus kesal melihat suasana restoran yang padat. Di awasinya seluruh ruangan dan berhasil menemukan Yoochun yang duduk di meja no.8. Youngie tersenyum dan membalas lambaian tangan Yoochun.



Nichkhun merasa bingung menoleh ke kanan dan kirinya. Ia berpikir apakah gadis yang berdiri di dekat pintu masuk itu tersenyum dan melambai padanya. Nichkhun jadi sedikit salah tingkah apalagi gadis itu tampak berjalan mendekatinya. Nichkhun membenahi posisi duduknya berusaha rileks dan menunjukkan ekspresi terbaiknya bersiap menyambut Youngie yang berjalan menuju padanya. Namun Youngie hanya melewatinya dan menuju meja no.8. Nichkhun menarik senyumnya dan merasa malu.







"Ada apa menelfon dan meminta Ku datang? Ada uang?" tanya Youngie tanpa sungkan sembari duduk di hadapan Yoochun.



"Miss Fussy,Kau tidak lihat ada orang lain disini?"



"Siapa Dia? Pacar baru Mu? Halo Nona" melihat Hyuri sekejap mata "Bisnis? Uang?" kembali menatap Yoochun.



"Aish! Sopan sedikit" merasa sungkan pada Hyuri "Dia ini..."



"Song Hyuri" potong Youngie "Dia bekerja di Song's Magazine dan jadi incaran Utopia karena tulisannya...Fallen Leaf"



Yoochun merasa kehabisan kata-kata "yah...Dia lah Yui Kagemiya"



"Kau mau Aku bantu Dia? Sial! Kenapa mengajak bertemu di sini?" cerca Youngie "Aku tunggu di gang"





Nichkhun terus menatap Youngie yang berjalan keluar. "Siapa Dia? Makhluk apa Dia?" gumamnya lirih.



"Ma'af?" Hyunjoo kemudian mengikuti arah pandangan Nichkhun "Ada apa dengan gadis itu Pangeran?"



"Baru pertama kali ini Aku merasakan detak jantung seperti itu"







Hyuri berjalan memasuki gang dan menatap sekelilingnya.



"Aku di sini!" Youngie duduk di atas sebuah tong dengan rokok di mulutnya. "Kau benci ini?"



"Tidak" bantah Hyuri meski sebenarnya Ia merasa terganggu.



"Siapa suruh memakai aroma melon" meniupkan asap rokok ke arah Hyuri "langsung saja,Kau mulai dari harga berapa?"



"Ma'af??"



"Informasi seperti apa yang Kau inginkan? Kau ini wartawan apa detektif?"



"Informasi dari tahun 1993-2004. Tuan Yoochun bilang Kau tahu banyak hal dan pasti benar-benar istimewa"



"Karena Aku anak asuhnya? Aku hanya butuh uang,Dia menyuruh Ku membuat kekacauan di akademi. Bagi Ku itu mudah saja asal ada uang. Kau penasaran tentang isu Hallow bernama Lee Youngie? Tulisan Mu mengarah padanya. Dia tenar sekali begitu banyak yang mencarinya"



"Kau tidak ingin tahu Aku ada di pihak mana?"



"Itu tidak penting! Bagi Ku hanya uang yang penting! Karena yang Kau cari adalah informasi yang banyak di cari orang jadi harganya agak mahal"



"Berapa pun akan Aku bayar"



Youngie kembali mengamati Hyuri "Baiklah. Aku yang buat aturannya"

***











(bangunan tua tak terawat jauh di sudut Kota Changgong)



Pertengahan musim semi,namun hawa terasa begitu dingin. Jaejoong berdiri di balkon dan menatap luasnya cakrawala.



"Tuan Penasehat" Changmin datang bersama Taecyeon "Ada utusan dari barat"



Jaejoong berbalik menghadap keduanya "Apa pesan yang di bawa?"



"Putri Vampir akan segera tiba di Ibu Kota Changgong"



"Itu saja?"



"Ada juga informasi tentang seorang Pangeran Vampir dari Thailand juga tiba di Ibu Kota" jawab Taecyeon "Kami sedang melacaknya"



"Apa ada perkembangan lagi"



"Tentang Hallow itu...ma'af Tuan Penasehat,Kami belum menemukan titik terang"



"Persiapkan semua dan lindungi para Putri Vampir yang akan tiba"



"Baik,Tuan!" Changmin dan Taecyeon kompak kemudian pergi.



Jaejoong kembali melihat tangan kanannya. Separo bagian dari tangan itu hilang "Aku tidak akan mema'afkan Mu,Lee Youngie! Kau harus membayar atas kekacauan yang Kau buat!" bisiknya dengan tatapan penuh dendam.











Nichkhun berdiri di temani Hyunjoo dan beberapa pengawalnya. Ia mengamati rumah tua yang masih berdiri tegak di hadapannya. Tak jauh dari bangunan itu masih tampak sisa bangunan gereja yang hancur akibat peristiwa di tahun 2004. "Aku suka rumah ini" Nichkhun tersenyum dan masih mengamati rumah tua itu.



"Jadi Pangeran akan menyewanya?" tanya Hyunjoo yang di amini anggukkan kepala Nichkhun. "Baiklah,perantaranya akan datang mungkin sedikit terlambat"



10 menit kemudian Youngie muncul. Nichkhun tampak terkejut melihatnya. "Ma'af membuat Anda menunggu,mari!" langsung memimpin Hyunjoo untuk masuk ke dalam rumah. "Ini Dia!" usai membuka pintu "Saya Yui Kagemiya,Anda yang akan menyewa rumah ini silahkan melihat-lihat dahulu" lengkap dengan senyumannya.



"Kami akan menyewanya!" ucap Nichkhun tegas.



"Tidak ingin melihat-lihat dulu?"



"Tidak"



"Baiklah" mengeluarkan kertas-kertas dari tasnya "Kalian pasti aman di sini"



"Ma'af??" tanya Hyunjoo.



"Sejak peristiwa 2004,kawasan ini di abaikan,baik Viper ataupun Saviour tidak pernah muncul di sini"



"Kau tahu siapa Kami?" sahut Nichkhun.



"Tentu saja. Wajah putih pucat,berkulit dingin dan tak memilki detak jantung"



"Kau! Jaga bicara Mu!" bentak Hyunjoo.



"Tenang saja. Bagi Ku tidak ada yang menarik dan penting kecuali uang" sembari menyodorkan kertas dalam map pada Nichkhun "Tanda tangan di sini dan bayar uang sewanya" menatap Nichkhun tanpa ragu.



Nichkhun tersenyum mengambil map dari tangan Youngie "Ada lagi yang ingin Kau sampaikan?"



"Rumah ini sangat berarti bagi Kakek Ku,jadi tolong di jaga"



"Jangan khawatir tentang itu" kembali menyerahkan map nya kemudian memberi isyarat agar Hyunjoo memberikan koper berisi uang sewa itu pada Youngie.



"Baiklah,Aku pergi!" usai menerima koper "Aku akan menghitungnya nanti"

***











Hari ini hari terakhir bagi pendaftaran calon Saviour dan Valour. Hyeoseo dan Minkyung terlìhat lelah dan bosan menunggu jam piket berakhir sambil terus menatap jam dinding. Hanya kurang 10 menit tapi terasa begitu lama. Samar-samar terdengar suara derap kaki sedang berlari. Hyeoseo menajamkan telinganya,Ia paham ada dua orang yang berlari mendekati kantor Hyungga. Hyeoseo dan Minkyung saling melempar pandangan penasaran.



Sunyoung terus menggandeng tangan Chaebin dan terus menyeretnya berlari menuju kantor Hyungga. "Sillyehamnida..." Sunyoung terengah-engah.





"Keluarga Presiden tahun ini merekomendasikan Park Chaebin" Hyeoseo membaca isi formulir yang baru saja di tinggalkan Sunyoung. "Dari penampilannya,Aku rasa Dia tidak secakap Park Minyoung yang di rekomendasikan tahun lalu"



"Dia juga menjadi office girl di akademi ini sejak sebulan yang lalu" komentar Minkyung "Aku heran kenapa Tuan Park Yoochun merekomendasikan Yui sebagai anak asuhnya?"



"Ada masalah?"



"Setahu Ku,Dia itu tidak punya keahlian dan hanya bisa membuat kekacauan. Semoga saja Mereka tidak jadi satu kelompok"



"Mereka?"



"Yui dan Chaebin"



"Apa hubungannya?"



"Tidak ada sih..."











Semua data calon Saviour dan Valour di kirim ke Utopia dan siap di seleksi tahap awal.



"Anak asuh Yoochun bernama Yui Kagemiya?" Yunho kembali bertanya "Dia orang Jepang?"



"Menurut Yoochun,Gadis itu peranakan Korea-Jepang. Aku sendiri penasaran ingin tahu siapa sebenarnya gadis itu" jawab Yoomi.



Yunho mengangguk pelan "Lalu siapa yang akan di kirim ke Hyesông Academy?"



"Aku sendiri dan beberapa orang dari Badan Pengawas lalu Jenderal Pasukan Wilayah Timur Choi Siwon"



"Siwon Hyung..."



"Aku sedang mengajukan permohonan agar 3 jendral utama bisa bergabung,jadi tidak hanya Jenderal Choi tapi juga Kau dan Jenderal Pasukan Wilayah Utara Kim Jeong Hoon"



Yunho tersenyum tulus "Terima kasih Nuna"

***











Youngie memasuki studio tempat Caliptra berlatih. Ia langsung duduk di samping Chansung yang tampak serius mengamati Caliptra berlatih. "Buruk sekali" celetuk Youngie.



Chansung kaget dan langsung menoleh dan menatap heran pada Youngie. "Kau siapa? Sejak kapan ada di sini?"



"Sejak kapan? Aku juga lupa hehe". Chansung menatap tajam pada Youngie. "Baru saja. Apa bagusnya Mereka sampai-sampai mata Mu tak berkedip menatapnya dan tidak sadar ada Aku di sini!"



"Ma'af,tapi...Aku benar-benar tidak..."



"Aku Yui Kagemiya. Ah! Byul payah sekali!"



"Apa??"



"Kenapa tidak bilang padanya kalau dancer paling buruk dari Caliptra adalah Naomi Jung! Aigo~ begitu masih saja mendongak"



"Berjalan saja Dia menunduk" Chansung sambil menggaruk kepalanya.



"Diantara Mereka Vicotria paling baik,lalu setingkat di bawahnya Nana,Lizzy dan Amber,Naomi paling bawah haha menyedihkan"



"Hey,Nona! Kau ini sebenarnya siapa? Apa tujuan Mu mengatakan itu semua?"



"Aku hanya mengatakan apa yang ada di otak Ku,jika tidak suka jangan di dengar. Hey,Tuan! Kau ini tampan tapi kenapa tetap bertahan di samping Heebyul? Dia itu..."



"Hey!" seru Heebyul "Kau!" berjalan menuju Chansung dan Youngie "Apa yang Kau lakukan di sini? Kau tahu tempat ini? Kenapa malam itu Kau tiba-tiba menghilang?" cerocosnya sa'at sudah berdiri di hadapan Youngie.



"Ish!" Youngie memasukkan jari telunjuknya ke telinga merasa terganggu oleh ocehan Heebyul "Ah~ annyeong" tersenyum lebar menyambut keempat teman Heebyul "Si Cantik Victoria,Si Ulzzang Nana,Si Cute Lizzy dan Si Charming Amber,aigo~ Aku sangat senang bisa bertemu Kalian" puji Youngie membuat ke empat teman Heebyul tertawa geli "Perkenalkan! Aku Yui Kagemiya" membungkukkan badan.



"Yui! Kau itu!" bentak Heebyul.



"Oh iya,Si Jutek Naomi"



"Yui!!!"



"Byul,teman Mu ini lucu sekali" Victoria balas memuji "sering-seringlah kemari"



"Aku ulzzang?? Hah..." Nana menggelengkan kepala.



"Terima kasih. Kau benar-benar lucu!" Lizzy mencubit pipi chubby Youngie.



"Aku tampan? Haha,Aku perempuan" sambung Amber dan keempatnya pergi.



"Aigo~ orang-orang yang menyenangkan!" Youngie beralih menatap Heebyul "Aku akan sering-sering kemari"



"Kau datang untuk mengganggu Ku lagi?!!"



"Heebyul..." sela Chansung.



"Oppa tidak tahu betapa menyebalkannya Dia!" Heebyul terdengar manja.



"Aku pergi dulu ya! Daag!" Youngie melambaikan tangan dan pergi.



"Meski terkesan aneh tapi Aku rasa Dia gadis yang baik"



"Oppa!" Heebyul langsung cemberut.



"Jangan bersikap skeptis padanya,Aku yakin Dia orang yang baik" mengelus mesra kepala Heebyul.

***







"Seragam Hyesõng Academy keren sekali! Aku tidak sabar ingin melihat Nona memakainya" Junsu usai menyetrika seragam milik Youngie "Ah~ pagi-pagi Nona sudah pergi"



"Ada apa pagi-pagi sudah mengomel?" tanya Ken.



"Nona mengantar semua pesanan dengan cepat lalu pergi begitu saja,padahal Aku ingin Nona mencoba ini dulu"

Sementara Wooyoung hanya duduk membaca koran dan tampak acuh.











"Aku akan menempuh pendidikan Saviour di Hyesông Academy ahahaha Park Chaebin akan jadi saviour" Chaebin membanggakan diri "Akhirnya Tuan Presiden melirik bakat Ku"



"Aku heran kenapa Kau yang di rekomendasikan"



"He?? Yui,apa maksud Mu??"



"Aku rasa Senior Sunyoung lebih pantas tapi kenapa Kau?"



"Kenapa Aku?? Hey! Kau pikir Aku ini payah?? Hey! Park Youngie! Kau iri pada Ku??"



"Iri?? Aish~ siapa yang bertugas menyeleksi?"



"Jadi Kau menghina Kepala Pelayan Song? Kau merasa hebat Otak Dolar?"



"YOUNGIE!!!"



"Chaebin bantu Aku" Sunyoung menyeret Chaebin yang masih mengomel.





Youngie terkekeh melihat Chaebin. "Hey! Pelayan!" suara pemuda itu menghentikan tawa Youngie. "Iya" Youngie berbalik dan sangat kaget melihat pemuda yang menengok dari jendela kamarnya.



"Kau! Ambilkan seragam sekolah Ku!" perintah Yoohwan _Park Yoohwan_ pada Youngie. "Kenapa diam saja! Cepat Aku sudah terlambat!" bentaknya.



"Ii..iya Tuan Muda" Youngie menunduk dan segera pergi sambil meletakkan tangan kanan di dadanya. Jantungnya berdetak kencang kala melihat Yoohwan. Jika Taemin masih hidup,pasti akan seperti Yoohwan Putra Bungsu dari keluarga Presiden. Youngie tersenyum kemudian memeluk seragam Yoohwan dan segera menuju kamar Yoohwan. "Tuan Muda,ini seragamnya" berdiri di depan pintu kamar Yoohwan yang terbuka. Youngie kembali merasa iri melihat Yoohwan bercanda dengan Hyochan sang kakak.



"Kau pelayan baru? Aku tidak pernah melihat Mu sebelumnya" sapa Hyochan ramah "masuklah! Kenapa menatap Ku seperti itu? Aku Park Hyochan,Kakak kedua Yoohwan"



Youngie berdiri mematung dan menatap Hyochan dengan terharu. "Senang bertemu dengan Anda" membungkuk 90 derajat di hadapan Hyochan. "Saya Youngie,Park Youngie" tersenyum lebar pada Hyochan.













_______TBC_______















Cameo:

1. Victoria+Amber f(x)

2. Nana+Lizzy Orange Caramel-After School

3. Park Yoo Hwan

4. Son Hyun Joo















_shytUrtle_

Fan Fiction FF

¤ FF TVXQ.JYJ,SHINee,2PM - TRIANGLE ¤

06:46

¤ T.R.I.A.N.G.L.E ¤





* Cast:

- Lee Youngie/Yui Kagemiya,Jung Heebyul,Song Hyuri,Park Chaebin,Kim Hyejin/Moon Hyeoseo.

- TVXQ.JYJ,SHINee,2PM



* Genre: Serial/Straight/Horor-Fantasy



* Daftar Istilah:

- Hallow: makhluk 1/2 siluman atau darah campuran.

- Hyõnin: para pejabat tinggi pemegang pemerintahan dalam Utopia.

- Hon: golongan roh gentayangan.

- Saviour: golongan manusia ksatria pembasmi Viper yang tergabung dalam Utopia.

- Utopia: tempat berkumpulnya para ksatria pembasmi.

- Valour: golongan ksatria dari kaum Yowl.

- Viper: siluman golongan hitam yang menggunakan kekuatan goblin dan bertransformasi menjadi makhluk abadi penghisap darah (vampir)- Voracious: siluman yang telah terinfeksi racun Viper dan menjadi monster yang selalu haus darah dan pemakan daging dan merupakan budak kaum Viper.

- Yowl: golongan siluman putih.









Episode #3







Yoomi baru sampai bersama pasukannya,akan tetapi terlambat. Ia hanya menemukan Yoochun dan Yunho yang terluka parah serta gereja yang hancur dan terbakar. Diadakan penyisiran setelah api padam akan tetapi hasilnya nihil. Utopia kemudian mengeluarkan pengumuman bahwa Ksatria Valour Utopia Four Leaf Clover dan dua Ksatria Savior Red Clover Kim Junsu-Jokwon tewas dalam insiden malam itu. Luka yang kembali menggores Yunho dan Yoochun. Keduanya kembali kehilangan seorang sahabat dan seorang rekan saviour.

***





Wooyoung masih terbaring penuh luka dan belum sadarkan diri. Youngie duduk di samping ranjang dan matanya terlihat sembab. Tatapan Yeonmi sebelum Ia meledakkan dirinya terus muncul dalam ingatannya. Air mata Youngie kembali meleleh dan Ia menangisi kematian tiga kakak angkatnya.



"Kau menangis lagi?" kakek tua itu muncul membawa semangkok obat "minumlah ini"



Youngie mengusap air matanya dan tersenyum "terima kasih telah menolong kami,saya Youngie Lee Youngie"



"Aku tahu. Kau putri kandung mendiang Hyõnin Lee dan Ksatria Valour Agung Lee". Youngie kaget mendengarnya. "dulu Aku juga tinggal di wilayah Gyõndong,sebelum akhirnya kekuasaan Hyõnin Lee tumbang. Aku Ken Kagemiya. Kau seorang hallow kan?". Youngie mengangguk. "jangan takut,Aku di pihak Hyõnin Lee dan Aku akan menjaga Mu seperti yang lain"



Youngie kembali menangis "Terima kasih Tuan Ken"



"Bisakah Kau panggil Aku,Kakek? Melihat Mu...Aku jadi teringat pada Cucu Ku...Rei"



Youngie mengangguk "iya Kakek"



Ken tersenyum "Kakak Mu sudah melewati masa kritisnya,jangan khawatir lagi"

***











(2011,Ibu Kota Changgong)



"Utopia sedikit goyah dan banyak hal buruk terjadi usai kejadian malam itu. Perselisihan dan perebutan posisi Hyõnin. Seperti yang Kau katakan,kasus seolah di tutup dan tidak ada penyelidikan lebih lanjut atau penjelasan rinci tentang peristiwa di gereja. Tidak ada yang tahu apakah Ratu Black Widow sudah mati atau selamat dari ledakan itu. Setahun kemudian Aku memutuskan keluar dari satuan saviour juga Utopia. Aku tidak bisa memperjuangkannya dan mundur sebagai pecundang" Yoochun tak melanjutkan penjelasannya kemudian menatap wartawati yang duduk di hadapannya. "Kau tertarik akan hal ini,apa ada hubungannya dengan Mu?"



Hyuri _Song Hyuri_ tersenyum manis "Saya berasal dari wilayah Gyõndong,Tuan. Ada banyak pertanyaan di otak Saya,tapi Saya tidak bisa berbuat apa-apa dan karena itu Saya menuangkannya dalam tulisan. Meski hanya fiksi tapi Saya terinspirasi dari kejadian yang menimpa mendiang Hyõnin Lee,karena itu Saya terus mencari informasi dari beberapa narasumber salah satunya Tuan Yoochun"



"Tulisan Mu menjadi sorotan pihak Utopia,sebaiknya Kau hati-hati"



"Terima kasih atas perhatian Tuan. Ini memang tidak mudah tapi beruntung ada pemerintah yang melindungi hak manusia biasa"



Yoochun tersenyum "Aku salut pada Mu"



"Iya?? Ah~" Hyuri tersipu "sebenarnya Saya penasaran,kenapa tiba-tiba Tuan bersedia wawancara?"



"Hah...seseorang bilang pada Ku,apa Aku ini orang yang tidak punya hati? selama setahun wartawati itu terus bersabar berharap bisa wawancara dengan Mu,jadi bermurah hatilah sedikit padanya" menghela nafas "Aku bukan orang yang tak punya hati,karena itu Aku menerima Mu untuk wawancara"



"Benarkah? Jadi Saya sudah sepantasnya mengucapkan terima kasih pada orang itu"



"selain itu,Aku rasa tujuan Kita sama yaitu mencari sesuatu yang belum di temukan,kunci dari semua misteri ini"











"Di zaman modern seperti sekarang,Viper dan Yowl masih ada dan hidup dengan bebas di luar sana menyusup di antara manusia. Saviour dan Utopia masih bertahan meski tak semegah dahulu. Lalu,bagaimana dengan makhluk yang berada di antara ketiga golongan itu? Hallow...selalu menjadi misteri,makhluk penyendiri yang sulit di jangkau..."



Hami _Song Hami_ berkacak pinggang dan menggelengkan kepala melihat Hyuri. "selalu begitu" berjalan mendekati Hyuri "Song Hyuri!" melepas headset yang bertengger di telinga Hyuri.



"Nona!" Hyuri kaget langsung bangkit dari duduknya "Ma'afkan Saya,Nona" membungkuk hingga 90 derajat di hadapan Hami.



"Ini bukan pertama kalinya dan tidak lelah kah Kau selalu minta ma'af seperti itu?"



"Nona...Saya benar-benar tidak enak"



"Music is My life,My life is music! Tidak perlu sungkan,musik pasti membantu Mu jadi benar kreatif"



"Nona..." tersipu malu "apakah ada hal penting sampai-sampai Nona datang ke ruangan Saya? Wajah Nona berseri sekali..."



"Daebak! It's amazing! Bagaimana... Ah~,Song's Magazine...minggu ini ada di peringkat tiga dalam skala penjualan. Majalah Kita semakin merangkak naik,Hyuri!!!"



"Benarkah?? Ya,Tuhan! Ini berita bagus,selamat Nona"



"Bagaimana bisa Kau berkata seperti itu? Song's Magazine jadi terus meroket itu karena Kau!"



"Saya??"



"He'em! Fallen Leaf"



"Nona...itu tidak benar. Song's Magazine menjadi begitu pesat karena banyak orang hebat yang mengasuhnya"



"itu benar! salah satunya adalah Kau! Tulisan Mu banyak di minati dan jadi populer di masyarakat apalagi remaja,sampai-sampai ada beberapa fansclub untuk tokoh fiksi Mu itu. Fallen Leaf sendiri mempunyai fansclub dan Aku berencana akan meresmikannya"



"Nona..."



"Pasti menyenangkan jika Kita mengadakan meet and great"



"Nona...itu berlebihan"



"Ssh! Kau pantas mendapatkannya! Oya,Kau berhasil mewawancarai Park Yoochun?"



"Iya,Nona. Setelah setahun bersabar menunggu,akhirnya kemarin siang Tuan Yoochun bersedia wawancara"



"Wah,itu bagus. Lalu Kau bisa mengorek informasi darinya?"



"hanya sedikit tapi lumayan membantu. Saya sependapat dengan Tuan Yoochun"



"tentang?"



"Saya harus mencari sesuatu yang belum ditemukan,kunci dari misteri ini"



"tapi itu tidak mudah"



"Iya,Nona. Tapi,Saya tidak mau menyerah"



"sepenuhnya Aku pasrahkan pada Mu,Hyuri"

***







Pagi yang sedikit gerimis. Jalanan tampak lenggang. "kring! kring! kring!" bunyi bel ini tak asing lagi.Setiap pagi selalu terdengar dan segelas susu hangat akan sampai ke rumah Mu.



"Selamat pagi,Kakek!" Yui _Yui Kagemiya (Lee Youngie)_ sudah kembali.



"Sepagi ini Kau sudah menyelesaikan tugas Mu?"



"Pagi ini sangat dingin,sebotol susu hangat pasti termasuk salah satu hal yang di tunggu"



"Aku terlalu tua untuk bisa mengikuti Mu,Cucu Ku"



"Karna itu Kakek cukup jadi pengawas saja. Apa Kak Wooyoung sudah siap?"



"Dia sudah menunggu Mu di mobil. Jangan lupa menagih ini" memberikan nota tagihan pada Yui.



"Aish! Tuan Muda ini! Awas,nanti pasti Aku akan memaksanya agar membayar"



"Jangan terlalu keras pada pelanggan"



"Hehehe...iya Kek. Aku berangkat dulu!" berlari menuju mobix box putih yang sudah menunggunya. "selamat pagi Kak Wooyoung! Bagaimana sarapan pagi ini?" sambil memasang sabuk pengamannya.



"Kau yang terbaik,Youngie" puji Wooyoung.



"Kakak tidak hanya pandai menjaga Ku tapi juga pandai membesarkan hati Ku"



"Kita berangkat sekarang?"









7 tahun berlalu. Youngie dan Wooyoung tinggal bersama Ken Kagemiya. Ken mengakui Youngie sebagai cucunya dan merubah nama gadis itu menjadi Yui Kagemiya.





Mobil pengantar susu berhenti di depan toko permen "MM-Milky Mingle" milik Tuan Cho.



"Selamat pagi,Minkyung! Apa kabar Mu hari ini? Tumben Kau jadi front girl?" cerocos Yui "Kau terlihat lesu dan kusut"



"Lihat diri Mu sendiri!" Minkyung _Cho Minkyung_ terdengar ketus seperti kesehariannya. "Hah...tiap malam harus lembur,akan ada seleksi calon saviour jadi Kami semua sibuk"



"Siapa suruh Kau masuk Hyesõng Academy? Wajah Mu tidak cocok jadi pembasmi,Kau lebìh cocok menjadi pembuat permen seperti Ayah Mu. Kau tahu,wajah Mu itu sangat manis semanis permen hehe"



"Pagi-pagi sudah meracau! Setelah ini Kau pasti akan berkata apa untungnya masuk akademi itu? Daripada menjadi pembasmi lebih bahagia menjadi manusia biasa seperti Aku...Aish! Aku sampai hafal kata-kata Mu!!"



"Itu tandanya Kau cerdas! Itu pendapat Ku dan cara pandang Ku" memberikan nota tagihan "suatu sa'at Aku akan mendirikan surga Ku sendiri dan Aku akan tinggal di sana bersama orang-orang yang Aku sayangi..."



"...karena itu Aku bekerja keras!" potong Minkyung "Kau juga boleh bergabung. Surga yang Aku bangun bebas untuk siapa saja yang mencintai perdamaian"



"Wah...Kau tidak hanya manis tapi benar-benar cerdas Minkyung. Kau hafal semua kata-kata Ku"



"Kau selalu mengucapkannya setiap kali ribut soal akademi atau Utopia. Apa Kau tidak takut di curigai akan melakukan kudeta?"



"Gadis pengantar susu melakukan kudeta? Untuk apa? Agar semua penduduk Ibu Kota Changgong membeli susu darinya? Lelucon apalagi? Hahaha...terima kasih telah mengingat kata-kata Ku dan juga bayaran ini" mengambil uang di tangan Minkyung "Aku pergi! Bye,Minkyung! Saranghae!!" berjalan sambil bicara dan melambaikan tangan pada Minkyung yang menggeleng heran menatapnya. "Selanjutnya restoran Phunggyõng" kembali memakai sabuk pengamannya.



"Kau baik-baik saja?" tanya Wooyoung.



"iya??"



"tidak,hanya saja Kau terlihat lebih pucat"



"semalam bulan purnama dan...cepat lajukan mobilnya! Aku tidak sabar ingin menghajar Tuan Muda itu"









Restoran terbesar di Kota Changgong itu baru saja memulai aktifitasnya. Seperti biasa,Wooyoung langsung melajukan mobilnya menuju dapur dan memarkirnya tepat di depan pintu dapur.



"Selamat pagi semua!" sapa Yui sa'at memasuki dapur.



"Selamat pagi! Kau sedikit terlambat Yui" sambut Juyeon _Lee Juyeon_ "tapi Kau selalu yang terbaik"



"hehehe...itulah Aku! Apa Tuan Muda sudah datang?"



"Ada di ruang kerjanya,langsung saja kesana"



"Terima kasih!" segera menuju ruangan direktur restoran. "Ini Aku Yui Kagemiya" mengetuk pintu dan segera membukanya ketika terdengar suara yang mempersilahkannya masuk. "Hah...akhirnya!!!"



"Akhirnya?" Yoochun dengan ekspresi bingung.



"Iya! Akhirnya! Aku bisa bertemu dengan Tuan Muda pemilik restoran ini. Tagìhan ini,bagian keuangan tidak mau membayarnya. Mereka meragukan nota Ku. Ah~ yang benar saja! Mereka bersikap seperti itu seolah-olah Aku ini penipu! Padahal benar restoran ini menelfon dan meminta tambahan coklat dan susu"



"Astaga~ apa tidak bisa Kau basa-basi dulu Miss Fussy? Setidaknya peluk Aku sebentar,apa Kau tidak rindu pada Ku?"



"Aish! Aku tidak punya waktu! Hey,nama Ku Yui Kagemiya bukan Miss Fussy! Seenaknya saja Kau mengganti nama orang!"



"Ckckck! Benar-benar tidak rindu pada Ku! Berikan notanya pada Ku! Kau hanya rindu pada uang Ku,sebenarnya Kau anggap apa Aku ini" sambil memeriksa nota tagìhan di tangannya.



"Kau adalah mesin uang Ku"



"Hah...tega sekali Kau Jagiya"



"Apa?? Jagiya??"



"Hahaha... Kita akan semakin sibuk"



"Kita??"



"Iya. Akan ada pesta besar di rumah Ku"



"Oh,ulang tahun Tuan Park? Iya ya...pasti membutuhkan banyak susu dan coklat dan uang akan mengalir pada Ku dan...aigo~!! Tapi,jangan sampai telat membayarnya!"



"Sudah berapa lama Kita bekerja sama?"



"Hampir tiga tahun sejak Kau menambahkan menu es krim dan kue ke restoran ini"



"Selama itu apa Aku pernah menipu Mu?"



"Tentu saja tidak. Hanya saja jika Kau membayarnya telat itu menghambat kerja Kami!"



"Haha Yui,Kau itu lucu sekali. Aku rasa Kita ini benar-benar cocok jika menjadi pasangan"



"Kisah Cinderella hanya ada dalam dongeng jadi jangan membuat Ku berharap diri Ku ini adalah Cinderella itu dengan kata-kata Mu itu"



"Hahaha...Kau benar-benar tidak bisa di rayu ya"



"Aku dengar Kau menyerah pada wartawati itu,apa yang sebenarnya terjadi?"



"Aku menuruti saran Mu. Aku bukanlah orang yang tidak punya hati. Eh,bagaimana Kau tahu? Jangan-jangan wartawati itu teman Mu!"



"Tuan Muda! Kau pikun? Kau mengirim pesan singkat pada Ku dan memuji wartawati itu. Kau bilang Dia sangat cantik,jangan-jangan Kau suka padanya? Cinta pada pandangan pertama hahaha"



"Aku hanya suka pada Mu. Selama ini hanya Kau yang slalu bisa membuat Ku tertawa"



"Aku juga suka pada Mu" mengambil uang di tangan Yoochun "Selama ini hanya Kau yang slalu bisa membuat Ku tertawa" mengipaskan uang di tangannya "tapi jika Kau telat membayar,Kau akan membuat Ku menangis haha. Aku pergi! Terima kasih,Tuan Muda! Aku mencintai Mu!"



"Hey! Kau masih bekerja keras mengumpulkan uang untuk membangun surga Mu?"



Yui berhenti dan menoleh "Iya. Kau boleh bergabung nanti" kemudian pergi dari ruangan Yoochun.



"Hah... Yui Kagemiya... Siapa sebenarnya diri Mu?"

***







"Ayolah Oppa bantu Aku..." rengek Hami sambil terus mengekor pada Kakak laki-lakinya "Kali ini Aku benar-benar butuh bantuan Oppa,sekali ini saja please..."



"Kau pikir Aku ini siapa?" Joongki _Song Joongki_ sibuk menata pakaiannya "Aku hanya kepala pelayan di kediaman Tuan Presiden"



"Karena itu Aku minta bantuan Oppa. Tolong rekomendasikan Hyuri agar di terima masuk Hyesõng Academy tanpa perlu proses yang sulit seperti peserta yang lain. Dia butuh akses kesana"



Joongki menghentikan aktifitasnya dan berbalik menatap Hami "Hyuri...Fallen Leaf??". Hami mengangguk antusias. "Dia yang meminta Mu melakukan ini?"



"Bukan. Dia bahkan tidak tahu rencana Ku ini"



"Kau mau membunuhnya?"



"Aa...apa?? Oppa..."



"Tulisannya menjadi sorotan dan Utopia tidak bisa menyentuhnya karena Dia sebagai penulis di lindungi oleh hukum pemerintah dan mendapat kebebasan berkarya. Jika Dia masuk Hyesõng Academy apa Kau bisa menjamin Dia akan selamat?"



"Oppa... Aku tidak berpikir sejauh itu. Aku hanya berpikir mungkin masuk akademi itu bisa membantu Hyuri untuk menyelesaikan tulisannya. Tuan Muda Park bilang,Hyuri hanya perlu mencari sesuatu yang belum di temukan kunci dari semua misteri ini"



"kalau sesuatu itu ada di dalam Utopia,tidak mungkin Tuan Muda Park mengundurkan diri"



"Wah... Iya! Kenapa itu tidak terpikirkan oleh Ku? Oppa benar-benar hebat! Aku akan mengatakannya pada Hyuri hehehe"







Hyuri tersenyum membaca pesan singkat yang di kirim Hami. Ia duduk sendiri di meja no.8 restoran Phunggyõng,meja yang terletak di pojok dan dekat dinding kaca. Sangat strategis untuk mengawasi restoran juga situasi di luar sana. Laptopnya duduk manis di meja dan menyala. Secangkir capucino dan stroberi cake menemaninya malam itu. Hanya kamuflase,keduanya Ia biarkan tersaji di meja. Sesekali sepasang mata indah Hyuri mengawasi seluruh sudut ruangan,namun tidak ada kecurigaan. 10 menit kemudian pandangan Hyuri tertuju pada sepasang pria dan wanita yang baru saja memasuki restoran. Mata Hyuri melebar melihat Yunho dan Yoomi datang malam ini. Setahun melakukan hal seperti ini Hyuri tak pernah melihat keduanya sebelumnya. Ada apa ini? Hyuri sangat penasaran tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi dua orang terpandang itu langsung menuju ruang VIP. Hyuri mendengus kesal,andai saja Ia bisa melakukan lebih dari ini.





Yoochun menyambut Yunho dan Yoomi dengan senyum lebar dan raut bahagia. Ia merentangkan kedua tangannya dan segera memeluk Yunho. Ini menjadi reuni kecil bagi tiga orang ini. Sudah lama Mereka tidak bersua dan duduk bersama seperti ini.



"Nuna cantik sekali malam ini. Aku sangat senang melihat Kalian datang,terima kasih" ucap Yoochun tulus "tapi...dimana Byul?"



"Kau tahu sendiri bagaimana Heebyul itu. Dia terlalu asik dengan dunianya sendiri" tersirat kesedihan di wajah Yoomi sa'at mengatakannya "Bukankah Dia sering berkunjung kemari?"



"Iya,untuk es krim vanila dengan gelatos favoritnya". Ketiganya pun tertawa. "Waktu berlalu begitu cepat dan Byul sudah berubah jadi wanita cantik sekarang"



"Kau tidak mulai menyukai Adik Ku kan?" tanya Yunho.



"Dia adik Ku juga,dasar! Oya,selamat atas penobatan Kalian"



"Sa'at itu,Aku benar berharap Kau ada di sana dan melihat Ku"



Yoochun menundukkan kepala "Ma'afkan Aku. Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diri setiap kali ada disana. Aku menyesal tidak bisa melihat penobatan Kalian"



"Tapi Kau mengirim bucket,kartu ucapan dan hadiah pada Kami" sahut Yoomi "hadiah yang sangat banyak,terima kasih"



"Bagaimana rasanya menjadi Jendral Pasukan Pertahanan Wilayah Barat dan Ibu Kepala Badan Pengawas?"



"Melelahkan dan merepotkan" jawab Yoomi "tapi selebihnya menyenangkan"



"Andai semua masìh ada... Kau,Junsu dan Junho..." kenang Yunho.



"Kau masih berusaha mencari Mereka?"



"Secara diam-diam,iya. Kau ingin melaporkannya pada Tuan Presiden?"



"Apa hak Ku? Aku pikir Kau tidak tertarik dan menganggap ucapan Ku angin lalu"



"Aku rasa apa yang Kau katakan benar adanya,sesuatu yang belum di temukan kunci dari semua misteri ini. Karena itulah Aku bertahan dan dengan posisi Ku sekarang,Aku ingin memanfa'atkannya untuk mencari kebenaran"



"Aku berdiri di pihak Mu. Katakan saja jika Kau butuh bantuan"



"Pasti"



"Apakah Utopia masih menyelidiki tentang tulisan yang beredar luas di dunia maya itu? Aku bisa pastikan pelakunya bukan penulis bernama Fallen Leaf"



"Kau mengenalnya? Kami sudah tahu dan Kami sudah membebaskan gadis itu dari kecurigaan. Meski ada kemiripan antara Triangle karya Fallen Leaf dan Lonely Star,tapi jika di amati lebih lanjut keduanya memiliki banyak perbedaan. Lonely Star lebih lugas dan seolah nyata menceritakan kisah hidupnya,sangat berbeda dengan Triangle,tulisan itu sangat fiktif. Tapi sa'at Kami menelusuri biodata pemilik blog itu,pemiliknya sudah meninggal di tahun 2005 dan di ketahui sebagai Dark Angel. Kadang Aku jadi berpikir mungkin saja waktu itu yang mengirim surat kepada Ksatria Valour Utopia Four Leaf Clover adalah Dia,penulis itu"



"Itu berarti Nuna terpancing dan Penulis itu berhasil mengacaukan Utopia"



"Iya. Kami benar-benar bodoh ya....tapi,kenapa Kita jadi membahasnya?? Cari bahasan lain saja. Heebyul sering kemari??"



"Iya,sejak Junsu pergi Dia jadi manja pada Ku. Dia terus memaksa Ku agar bicara pada Kalian agar tidak memaksanya untuk masuk Hyesong Academy,Aku benar-benar pusing di buatnya"



"Ma'afkan Kami,Adik Kami pasti sangat merepotkan Mu" Yoomi menundukkan kepala. "Kau tahu sendiri,hubungan Kami sangat tidak harmonis setelah kematian Ayah dan Ibu"



"Tidak apa-apa Nuna,Byul juga Adik Ku. Bagi Ku,Byul sama seperti Hyochan"



"Yoochun,Kau bilang akan merekomendasikan seseorang menjadi anak angkat Mu untuk masuk masuk akademi,Kau...serius??" tanya Yunho.



"Iya. Tapi Aku belum bertanya padanya,apakah Dia mau atau tidak" tersenyum sendiri.



"Melihat ekspresi Mu,pasti Dia bukan orang biasa"



"Tidak. Dia hanya gadis biasa"



"Gadis???"



"Ah~ sudahlah. Nanti Kau juga Nuna pasti akan bertemu dengannya dan setelah itu beri tahu Aku apa pendapat Kalian tentangnya"

***





Sudah larut malam,tapi Hyuri masih berkutat dengan laptopnya. Gadis bertubuh mungil ini terus memikirkan kejadian di restoran Phunggyong. Sangat penasaran dan ingin tahu apa yang di bicarakan Yoochun,Yunho dan Yoomi. Hyuri hijrah ke Ibu Kota Changgong 2 tahun yang lalu sa'at Song's Magazine mengangkatnya menjadi penulis tetap usai setahun menjalani profesi sebagai penulis lepas. Hyuri lebih di kenal sebagai “Fallen Leaf” dan karya fiksinya “Triangle” menjadi popular di kalangan masyarakat terutama remaja. Cerita yang mengisahkan tentang tiga kehidupan ini banyak di gemari,betapa tidak dalam dunia nyata tidak pernah terjadi seorang pembasmi atau Saviour jatuh cinta pada buruannya Viper. Kisah romantis ini menarik perhatian pembaca,Hyuri berhasil menulisnya dengan apik hingga pembaca menjadi penasaran dan menanti kelanjutan dari kisah bersambung ini. Beberapa fansclub dari tokoh-tokoh fiksi yang di ciptakan Hyuri pun bermunculan imbas dari melejitnya karya fiksi itu.



From: Blackjack “Ginger!! Sebaiknya Kau tidur saja!! Diam dan terus berpikir sepert itu tidak akan merubah apa-apa”



Hyuri tersenyum membaca pesan masuk dari teman mayanya “Blackjack”. Hyuri tak pernah tahu siapa Blackjack sebenarnya. Ia hanya tahu Blackjack adalah orang yang selalu menemaninya di setiap malam yang sepi.



To: Blackjack “Kau masih hidup?”



From: Blackjack “Sudah mati sejak 7 tahun yang lalu”



To: Blackjack “Ya…ya…lalu???”



From: Blackjack “Aku benci melihat Mu seperti orang bodoh duduk di meja no.8 restoran Phunggyong dan terus bertanya-tanya apa yang sedang di bicarakan yoochun dan dua sahabatnya Yunho dan Yoomi. Kenapa tidak menguping saja?? Kau itu memalukan sekali GINGER!!!”



To: Blackjack “jadi Kau tahu??”



From: Blackjack “hahaha…lakukan saja seperti biasanya tapi Aku tidak punya banyak waktu untuk menemani Mu malam ini. Peti mati Ku sudah melambai-lambai”



To: Blackjack “Viper tidak tidur di malam hari,ini waktunya berburu”



From: Blackjack “berburu bukan hal menarik lagi buat ku”



To: Blackjack “lalu mengganggu Ku apakah hal yang menarik??”



From: Blackjack “Kau selalu menarik Ginger,tepat sekali pedas dan hangat”



To: Blackjack “BLACKJACK!!!”



From: Blackjack “Annyeonghigyeseo….<3 SARANGHAE GINGER <3…”



“Hupft~~” Hyuri merebahkan punggungnya pada punggung kursi “Blackjack…..siapa sebenarnya diri Mu???”

***





Ibu Kota Changgong,kota ini tak jauh beda dari kota besar lainnya. Kota ini sangat maju dan berkembang pesat. Utopia masih bertahan,akan tetapi tidak menguasai semua aspek seperti dahulu. Utopia hanya mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan Saviour,Yowl dan Viper. Pemerintah umum di kota itu di sebut Sudo. Suda dan Utopia saling berhubungan dalam mengatur system pemerintahan di Ibu Kota Changgong.



Tahun 1999,Presiden Utopia Park Jinyoung mendirikan Hyesong Academy. Sekolah ini khusus bagi calon Saviour dan Valour. Sistimnya terbuka,tidak hanya khusus bagi keturunan Hyonin,Saviour dan Valour tapi terbuka untuk umum. Siapa saja yang memenuhi kriteria bisa mengikuti pelatihan di Hyesong Academy.

Di kota ini manusia dan yowl hidup berdampingan. Tapi,Viper dan makhluk yang ada di antara Yowl dan manusia,Hallow tetap tidak berubah. Kedua golongan ini masih hidup sembunyi-sembunyi dalam kegelapan.

***



Pagi yang cerah di tengah musim semi. Kediaman Park Jinyoung mulai menampakkan kesibukkannya. Para pelayan terihat siap memakai seragam khas pelayan kediaman presiden dan melakukan tradisi apel pagi sebelum memulai aktifitas Mereka.



“Ya Tuhan……semakin hari Kepala Pelayan Song makin tampan saja” puji Sunyoung _Park Sun Young (Luna fx)_ dengan wajah berbinar “Aku jadi penasaran siapakah wanita yang beruntung mendapatkan hatinya”



“Bagaimana kalau wanita Aku??” Gyuri _Park Gyuri_ menimpali “Hah….Aku pasti tidak akan berhenti menari karena bahagia hehehe…”



“Tidak mungkin itu Kau. Kau bukan tipenya”



“Lalu Kau mau Aku bilang wanita itu KAu??”



“Astaga!!! Kalian ini!! Pagi-pagi sudah mengigau,harusnya Kalian tidak bermimpi dengan mata terbuka seperti itu” cerca Chaebin _Park Chaebin_ pada dua rekannya. “Aku rasa Kepala Pelayan Song tidak punya waktu untukmelirik Kalian! Yang ada hanya pekerjaan,itu yang terpenting baginya”



“Kau bicara seolah Kau sangat mengenalnya. Chaebin,jika wanita beruntung itu Kau bagaimana?” Tanya Sunyoung.



“Hmmm…..Aku akan memikirkannya nanti hahaha….” Ketiga gadis itu pu tertawa bersama.



“Aduh! Aduh! Kepala Ku pusing sekali tapi Kalian malah tertawa sekencang itu” Jisun _Park Jisun_ muncul sambil memegang kepalanya.



“Senior…” Chaebin menyiapkan kursi lalu membantu Jisun duduk “Apa yang terjadi?”



“Ada masalah. Pesta besar akan di gelar,pihak pengatur rumah tangga tidak mau memakai jasa EO dan Kita harus mencari pelayan tambahan…bagaimana mencari pelayan tambahan di zaman modern ini??? Gadis zaman sekarang mana ada yang mau jadi pelayan. Kalian coba cari,siapa saja,part time juga boleh”



“Pelayan tambahan?? “ Chaebin tampak memikirkan sesuatu “Apa ada syarat khusus??”







Joongki tersenyum dan menghela nafas lega sa’at keluar dari ruangan Kepala Pengurus Rumah Tangga keluarga Presiden. “Oh,Chaebin?? Kau menunggu Ku???”



Chaebin menunduk sopan “Iya,Tuan. Ada hal penting yang ingin Saya tanyakan pada Tuan”



Joongki mengajak Chaebin keruangannya,”Jadi Kau ingin merekomendasikan teman mu?”



“Iya,Tuan. Saya rasa Dia cocok untuk masuk jadi pelayan tambahan. Dia juga pernah bekerja di sebuah event organizer”



“Hmmm…bawa Dia pada Ku,nanti baru Kita nilai apa Dia pantas jadi pelayan di rumah ini”





Chaebin tersenyum lebar “Baik,Tuan. Secepatnya Saya akan membawanya menemui Tuan”

***





“Hey! Hey! Nona! Apa Nona tidak bisa diam?? Tolong hentikan melakukan itu…. Nona mengganggu istirahat Saya” protes Junsu _Xiah Junsu_ pada Youngie.



“Tutup saja telinga Mu dan kembalilah tidur” mengulurkan headphone pada Junsu.



“Ini tidak akan membantu”



“Hah…. Aku benar-benar menderita….tolong Aku!!!! Semua pekerjaan telah selesai,tidak ada job tambahan. Aku bisa mati jika begini!!!”



“Nona…”



“Apa???”



“Cobalah untuk tidur,seperti manusia normal lainnya”



“Jika Aku dapat melakukannya pasti sudah Aku lakukan sejak 6 tahun yang lalu. Aku heran pada Mu,apa Hon itu punya rasa kantuk?? Itu kan sifat manusiawi sedang Kau adalah arwah penasaran”



“Aku Hon,Nona”



“Apa bedanya Hon dan arwah penasaran??”



“Ada apa ini??” Ken muncul berjalan di bantu Wooyoung “Kalian rebut sekali”



“Kakek… istirahat Kakek terganggu???”



“Itu pasti! Nona ribut terus dari tadi”



“Awas Kau!!! Aku kembalikan Kau ke botol segel tahu rasa Kau!!!”



“Jangan Nona. Tuan besar,sebaiknya berikan pekerjaan 1x24 jam sehari untuk Nona nonstop”



“Yui,kenapa tidak mencoba istirahat??”



“Aku tidak bisa Kek,ma’af…”



“Kami tidak terganggu tapi Kami mengkhawatirkan Mu”



Ponsel Youngie bordering “Oh…” ekspresi Youngie berubah cerah “Akhirnya ada job juga”



“Yui! Kau mau kemana??”



“Aku pergi dulu!!!” berlari menyangket tas silangnya.









“Cepat sekali???” Minkyung tampak heran.



“Ada job pasti ada uang hehehe…apa yang harus Aku lakukan??”



“Hmmmm…..Kau harus mengantar Ku mencari kado”



“Apa???”



“Kalau Aku berkata jujur Kau tidak mungkin mau jadi Aku bohong hehehe”



“Aiya~~ tega sekali Kau melakukannya pada Ku”



“hahaha… dasar mata duitan!!! Apa bagi Mu yang penting hanya uang??? Kejam sekali!! Ayo pergi!!!” merangkul Yui pergi. Keduanya berkeliling mall untuk berburu kado. Minkyung menunjukan semua barang yang menurutnya pantas menjadi hadiah tapi Yui mengatajkan semuannya buruk. “Huptf~~~ semua yang Aku pilih Kau bilang buruk lalu apa yang bagus???”



“Aku tidak pernah menerima kado dan Aku tidak pernah memberri kado jadi Aku tidak tahu apa barang yang pantas jadi kado”



“Apa??? Jadi Kau mempermainkan Aku??? Yui!!!!!!” Minkyung mencubit pipi chubby Yui dengan gemas.



“Aw!!! Sakit!!!!” keluh Yui.



“Kau benar-benar membuat Ku kesal”



“Kau sendiri yang salah meminta pendapat pada orang seperti Aku. Kau bilang Dia itu cantik,pandai,mandiri dan kaya. Dia sudah punya segalanya jadi buat apa Kau repot-repot mencari kado untuknya??? “



“YUI!!!!!”



“Kalau baju atau kosmetik…pasti sudah banyak yang memberinya kado itu”



“oya?? Lalu apa Kau punya ide??”



Setelah berkeliling dan telah mendapatkan kado,Minkyung mengajak Yui makan. “Makanan ini enak sekali,kenapa Kau tidak memakannya??”. Yui segera menyuapkan makanan ke mulutnya dan mengunyahnya,tapi ekspresinya terlihat sangat menderita. “Jangan di paksa!!!”



“Ma’af…”



“Kau itu manusia bukan??? Makanan Mu apa???”



“Apa saja asal tidak berbau melon”



“Melon??? Ini tidak berbau melon. Kalau sikap Mu seperti itu Kau bisa di kira Viper”



“Viper tidak bisa keluar di siang hari”



“Tapi ini sudah gelap”



“dasar bodoh!!!”



“Apa???”



“Kau calon Saviour,kalau semua Saviour seperti Mu,maka akan jadi apa masa depan manusia??”



“YUI!!!”



Ponsel Yui bordering “Halo???”



“Yui! Kau dimana? Aku ingin bertemu”



“Sekarang??”



“Iya! Cepat ya! Aku tunggu”



“Sekarang???”



“Siapa??” Tanya Minkyung.



“Tugas Ku disini sudah selesai jadi Aku pergi dulu ya…”



“Yui???”



“Daag Minkyung!!! Sarangahae!!!” membentuk hati dengan kedua tangannya lalu berjalan pergi.



“Dia itu…” merasa malu karena ulah Yui dan menundukkan kepala melanjutkan makan.









Chaebin duduk sendiri di taman yang letaknya tak jauh dari kompleks Hyesong Academy. Langit sudah gelap dan jam menunjukkan pukul 8 malam. Ia merasa merinding apalagi hawa dingin di musim semi begitu terasa menusuk tulang. Setengah jam sudah Ia menunggu,tapi orang yang Ia tunggu belum juga muncul. Chaebin mulai gusar dan mengelus tengkuknya. Tiba-tiba ada yang menyentuh pundaknya. Chaebin menjadi tegang dan tubuhnya memanas serta takut untuk menoleh.



“Chaebin!!!” suara itu terdengar familiar.



“Yui!!!!” menarik tangan Yui dan menggigitnya dengan gemas.



“Aaaaa!!!!!! Aaaaa!!!!! Sakit!!!! Chaebin!!!!”



“Huh!!!! Kau hampir saja membuat Ku mati di sini”



Yui mengelus tangan kanannya yang memerah bekas gigitan Chaebin. “kau kelaparan ya??? Tangan Ku hampir saja putus”



“Aku jamuran menunggu Mu dank au malah mengejutkan Aku seperti itu”



“Cuaca memang lembab dan tidak heran jika Kau jamuran,Kau kan jarang mandi hahaha”



“Aish!!! Bukannya itu kau???”



“Sudah! Sudah! Ada apa mencari Ku segencar itu?? Kau rindu pada Ku??”



“Ada job kau mau??”



“Asal dapat uang pasti Aku mau”



“jadi pelayan sementara untuk pesta ulang tahun Tuan Presiden”



“Presiden Utopia?? Pelayan sebanyak itu masih kurang??”



“Pihak Pengurus Rumah Tangga Keluarga Presiden tidak mau memakai jasa EO,semua di lakukan sendiri dan Kami di tugaskan mencari pelayan tambahan”



“Pesta besar di gelar tapi sangat mengirit biaya,orang kaya macam apa??”



“Ssh!! Jaga bicara Mu!!! Kau mau tidak??? Tawaran ini tidak di buka untuk umum”



“Iya Aku mau! Tapi,Aku tidak punya nama Korea”



“Iya juga. Aku sudah bicara tentang Mu pada Kepala Pelayan Song”



“Lalu Kau bilang tentang nama Ku?”



“TIdak,Aku lupa”



“Chaebin!!!”



“Aku lupa tidak bilang kalau kau bukan orang Korea”



“Aku orang Korea,hanya saja Aku tidak punya nama Korea”



“Apa bedanya??”



“Itu karena kakek ku yang memaksa member Ku nama Jepang”



“Tetap saja Kau bukan orang Korea”



“Aku orang Korea!!!”



“Iya! Iya! Ayo buat nama Korea. Park…”



“harus Park???”



“Agar lebih familiar dengan Ku. Park…Park Jeongin…Park Chaerin…Park Changmi…Park Changmi…iyu bagus,bagaimana???”



“Mawar??? Aku tidak secantik mawar… Park Youngie,bagaimana??”



“Park Youngie???”

***









(Restoran Phunggyong 11.30 am)



Suasana semakin ramai menjelang makan siang. Seorang gadis berkaca mata,berambut coklat sebahu duduk sendiri di meja no.7. Ia terlihat sedang menunggu seseorang dan tampak mulai bosan. Es krim vanilla dengan gelatos yang menemaninya sudah hampir habis.



“Sudah lama menunggu Ku??” Yoochun duduj di hadapan gadis itu “Bagaimana latihannya??”



“Lancar” jawab Heebyul _Jung Heebyul_ datar.



“Kau terlihat lelah sekali Byul”



“Oppa akan datang untuk mendukung Ku kan?”



“kau bicara tentang Aku atau Yunho??” goda Yoochun dan segera mendapat hadiah tatapan tajam Heebyul. “Hahaha…Aku becanda. Aku tidak dapat menjanjikan untuk bilang iya,tapi akan Aku usahakan”



Heebyul mendengus kesal “kalau Junsu Oppa ada disini pasti Ia akan langsung bilang iya”. Yoochun jadi merasa bersalah mendengarnya. “Hehehe…satu-satu! Kita impas”



“Byul!!!”



“Aku tahu Oppa sangat sibuk jadi tidak perlu merasa bersalah,tapi Aku sangat berharap Oppa hadir”



“Kau itu!!! Aku akan berusaha hadir untuk Mu”



“Aku akan masuk Hyesong Academy”



“Apa??? Apa Kau bilang???”



“Aku akan masuk akademi tahun ini”



“Kau serius???”



“Apa Aku terlihat bercanda??”



“Yunho dan Nuna pasti senang mendengarnya”



“Biasa saja”



“Biasa saja???”



“datar”.



“Bagaimana kau bisa berubah pikiran begini?”



“seseorang mengatakan pada Ku,bodoh jika Kita benci sesuatu tanpa tahu alasannya. Aku sangat benci pada Utopia tapi Aku tidak tahu alas an pastinya karena itu Aku ingin mencari tahu,mungkin dengan masuk akademi dapat menemukan jawabannya”. Keduanya sama-sama terdiam.



“Tuan,Gadis pengantar susu itu sudah tiba dan menunggu Tuan” sela Juyeon.



“Byul,Aku permisi sebentar”. Heebyul mengangguk sambil menggigit sendok di mulutnya. Yoochun segera menuju ruangannya. Yoochun tersenyum ketika membuka pintu dan mendapati Yiusudah berdiri di ruangannya dan tampak mengamati hiasan di ruangannya.



“Hiasan di ruangan ini tidak ada yang bernilai seni tinggi” ucap Yui seraya berbalik menghadap Yoochun “Pdahal Tuan Presiden sangat menyukai benda-benda bernilai seni tinggi”



“Aku bukan Ayah Ku. Duduklah”



“Ada apa sampai ingin bertemu??”



“Miss Fussy,duduklah dulu”



“Fussy??? Aish!!! Seenaknya saja Kau merubah nama orang!!! Aku sangat sibuk,banyak tempat yang harus Aku kunjungi dan Kau menyita waktu Ku dengan meminta Ku kemari”



“Ckckck!!! Kalau Kau begitu ketus mana ada lelaki yang mau pada Mu”



“Haish!!! Cepat katakan Kau mau apa??”



“Kau masih berniat mendirikan surga??”



“kau tidak bosan terus menanyakannya pada Ku??”





“Aku punya tawaran untuk Mu”

***









“Kau belum tidur??” Geunyoung _Moon Geub Young_ muncul dari balik pintu.



“Masuklah” pinta Hyeoseo _Moon Hyeoseo_ “Sebentar lagi selesai”



Geunyoung pun masuk dan duduk di samping Hyeoseo. “Setahun ini pasti melelahkan sekali”



“Tidak. Semua berjalan seimbang. Onni jangan terlalu khawatir tentang Ku”



“Kau benar ingin menjadi Hyonin??”



“Iya. Itu keinginan terakhir Ayah sebelum Beliau wafat dan Aku akan mewujudkannya”



Geunyoung membelai rambut panjang Hyeoseo “Kenapa Ayah benar yakin kau harus jadi Hyonin,apa Kau pernah berpikir alasannya?”



“Tidak. Keinginan orang tua adalah wasiat bagi Ku dan Aku tidak perlu tahu alasannya apa”



“Aku pikir Kau memang pantas. Oh,apa itu??” menunjuk lampu hias yang duduk rapi di atas meja.



“Tunggu sebentar” Hyeoseo mematikan lampu di kamarnya dan menyalakan lampu hias. Sangat indah,cahaya lampu membentuk cahaya berbentuk bintang dan bulan kecil-kecil memantul di dinding berputar memenuhi seluruh kamar Hyeoseo dan terdengar lirih music pengantar tidur mengiringinya.



“Indah sekali….”



“hadiah dari Minkyung”



“Minkyung???”



“Iya,tapi Dia bilang ini bukan idenya,ini ide temannya dan Aku sangat suka”



“Dia lebih paham apa yang Kau suka daripada Aku”



“Onni….” Memeluk Geunyoung “Tidurlah bersama Ku malam ini”

***







Youngie duduk menatap langit malam dari balkon kamarnya. Ia kembali teringat pada semua. “Ayah… ibu… 14 tahun berlalu,tapi Aku belum juga menemukan Taemin. Aku rindu Kalian…ayah…ibu…kak shindong…kak junho…kak jinki…taemin…onni…”



“Nona!!!” Junsu muncul dengan kepala terbalik seperti kelelawar ketika tidur “Kita tidak kemana-mana mala mini??”



“Jika Kau muncul seperti ini,Aku akan memasukkan Mu kembali ke botol!!!”



“Ampun Nona!!!!” Junsu berlutut di hadapan Youngie.



“Youngie!!! Apa ini!!!” Wooyoung muncul da menunjukkan amplop dio tangannya.



“Kak Wooyoung,itu….”



“Kau mau kembali ke Utopia??!!!!”



“Kakak…..”













_______TBC_______





Cameo Episode #3:



1. Lee Ju Yeon After School

2. Luna f(x)

3. Park Gyuri KARA

4. Song Joongki

5. Park Ji Sun (pelawak)









_shytUrtle_

Search This Blog

Total Pageviews