How Did I Fall In Love With Akiyoshi Rikako Sensei

04:20

How Did I Fall In Love With Akiyoshi Rikako Sensei




Ketika saya membuat ulasan tentang novel Hyouka, saya menyebutkan jika novel J-Lit pertama yang menarik perhatian saya adalah karya Akiyoshi Rikako sensei. Kali ini saya akan membahas tentang buku-buku beliau yang sekarang menjadi penghuni tempurung kura-kura.

Ketika Penerbit Haru mulai menerbitkan novel terjemahan Jepang dan dilabeli J-Lit, saya sama sekali tidak berniat beli. Karena pengaruh film horor Jepang yang pernah saya tonton, otak saya menyimpulkan kisah-kisah dari Jepang itu selalu mengerikan. Karena alasan itu saya sama sekali tidak melirik J-Lit yang diterbitkan oleh Penerbit Haru.

Hingga suatu hari secara tidak sengaja saya melihat postingan promosi J-Lit Girls In The Dark karya Akiyoshi Rikako. Entah kenapa saya tiba-tiba merasa penasaran. Padahal sebelumnya saya menghindari J-Lit. Saya pun membelinya, dan setelah membaca, saya dibuat jatuh hati pada ceritanya. Saya jatuh hati pada penulisnya juga, Akiyoshi Rikako. Setelah mencari akun sosial medianya, baru saya tahu kalau sensei adalah wanita. Kekeke. Payah sekali ya?

Berikut ini akan saya ulas kesan saya setelah membaca buku-buku karya Akiyoshi Rikako sensei. Maaf jika nanti banyak kekurangan.


- Girls In The Dark -



. Judul: Girls In The Dark (Ankoku Joshi)
. Di Jepang terbit pada: 2013
. Penulis: Rikako Akiyoshi
. Jumlah halaman: 289 hlm ; 19 cm
. Note: Cetakan keempat, Agustus 2015


Apa yang ingin disampaikan gadis itu?

Gadis itu mati.

Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.

Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.

Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi....

Kau pernah berpikir ingin membunuh seseorang?


Blurb-nya menarik, bukan? Bikin penasaran. Saya rasa karena alasan itu lah yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk mengadopsi buku ini. Saya lupa membelinya lewat toko buku online atau di Gramedia. Yang pasti buku ini bukan cetakan pertama—karena saat dirilis saya sama sekali tidak tertarik.

Buku ini adalah cetakan keempat yang memiliki label best seller. Sayang sabuk best seller-nya rusak setelah buku ini dipinjam seseorang. Rasanya sedih waktu dia kembali dengan kondisi agak mengenaskan seperti ini. Hiks!



Buku ini pun memiliki bonus cerpen yang berjudul Hukuman Telak. Istimewa, kan? Bagi saya iya. Makanya sedih banget waktu balik dan sabuk kebesarannya rusak. Heuheuheu.

Girls In The Dark menceritakan tentang  kehidupan siswi-siswi SMA Putri Santa Maria yang tergabung dalam Klub Sastra. Klub itu diketuai oleh Shiraishi Itsumi dengan wakilnya Sumikawa Sayuri. Sejak Itsumi ditemukan meninggal, Sayuri naik jabatan menjadi ketua.

Pada pertemuan rutin ke-16, tema tulisan adalah 'Kematian Shiraishi Itsumi'. Pembunuhnya ada di antara para gadis anggota Klub Sastra. Dalam pertemuan bertema yami-nabe (panci dalam kegelapan) itu masing-masing anggota membacakan cerpen hasta karya mereka.

Jadwal Pertemuan Rutin ke-16 Klub Sastra SMA Putri Santa Maria

1. Salam Pembuka dan Penjelasan Peraturan Yami-nabe Oleh Sumikawa Sayuri (Ketua Klub)

2. Pembacaa Naskah: "Tempat Berada" Oleh Nitani Mirei (kelas 1-A)

3. Pembacaan Naskah:
 "Macaronage" Oleh Kominami Akane (Kelas 2-B)

4. Pembacaan Naskah: "Balkan di Musim Semi" Oleh Diana Detcheva (Murid Internasional)

5. Pembacaan Naskah: "Perjamuan Lamia" Oleh Koga Sonoko (Kelas 3-B)

6. Pembacaan Naskah: "Pengebirian Raja Langit" Oleh Takaoka Shiyo (Kelas 2-C)

7. Pembacaan Naskah: "Bisikan Dari Kubur" Oleh Sumikawa Sayuri (Ketua Klub)

8. Salam Penutup Oleh Sumikawa Sayuri (Ketua Klub)


Girls In The Dark berisi cerpen-cerpen karya anggota Klub Sastra. Setiap cerpen berisi sudut pandang masing-masing anggota tentang kematian Itsumi. Masing-masing menganalisis keadaan, lalu menentukan pelaku. Benar saja, tiap anggota jadi saling tuduh siapa pelaku yang membunuh Itsumi.

Cerpen terakhir adalah cerpen karya Itsumi yang dibacakan Sayuri. Saat cerpen Itsumi yang berjudul "Bisikan Dari Kubur" dibacakan, saya dibuat tercengang karena fakta yang disajikan Itsumi tentang  Nitani Mirei, Kominami Akane, Diana Detcheva, Koga Sonoko, dan Takaoka Shiyo.

Kelima gadis itu memiliki rahasia kelam yang diketahui oleh Itsumi. Karenanya mereka mau bergabung menjadi anggota Klub Sastra dan melayani Itsumi. Itsumi menciptakan kerajaannya sendiri dibantu Sayuri.

Lebih dibuat tercengang lagi ketika tahu sosok Sayuri yang sebenarnya. Dia adalah psikopat sebenarnya. Yang membunuh dan memasak lengan Itsumi—hidangan itu dinamakan Lengan Venus—dan menyajikannya untuk anggota klub.

Sayuri cerdik dan menjadikan Itsumi sebagai tokoh dalam panggung sandiwara yang ia buat. Sayangnya Itsumi benar-benar jatuh hati pada guru muda yang tak lain adalah ayah dari anak yang ia kandung. Sayuri marah karena Itsumi memutuskan untuk hidup dengan orang yang ia cintai dan membunuh Itsumi. Sadis!

Kalau kau ingin menggerakkan orang sesuai dengan kehendakmu, genggamlah rahasianya....

Buku ini menggambarkan sisi gelap gadis-gadis yang tampak sempurna. Kecerdikan sekaligus kegilaan mereka. Ending yang mengejutkan.


- The Dead Returns - 



. Judul: The Dead Returns (Houkago Ni Shisha Ha Modoru)
. Penulis: Rikako Akiyoshi
. Di Jepang terbit pada: 2014
. Di Indonesia: Cetakan pertama, Agustus 2015
. Jumlah halaman: 252 hlm ; 19 cm


Suatu malam, aku didorong jatuh dari tebing. Untungnya aku selamat.

Namun, saat aku membuka mataku dan menatap cermin, aku tidak lagi memandang diriku yang biasa-biasa saja.
Tubuhku berganti dengan sosok pemuda tampan yang tadinya hendak menolongku.

Dengan tubuh baruku, aku bertekad mencari pembunuhku.

Tersangkanya, teman sekelas. Total, 35 orang.
Salah satunya adalah pembunuhku.


Jika Girls In The Dark berkisah tentang gadis-gadis, The Dead Returns mengisahkan tentang seorang murid laki-laki yang terbangun namun mendapati dirinya tidak pada tubuhnya. Yap! Body switch atau jiwa yang tertukar.

Buku ini membuat saya terharu ketika saya membacanya. Kisah cinta remaja SMA yang tragis.

Di saat kau baru saja mendapatkan seorang teman, tapi ternyata teman itu adalah teman tidak tampak. Teman yang kau kenali setelah jiwanya terlepas dari raganya. Ngeri-ngeri gimana bacanya. Ada rasa haru juga. Kenapa dua hati itu dipertemukan ketika mereka sudah berbeda dunia?


- Holy Mother -



. Judul: Holy Mother (Seibo)
. Penulis: Rikako Akiyoshi
. Di Jepang terbit pada: 2015
. Di Indonesia: Cetakan pertama, Agustus 2016
Cetakan kedua, Januari 2017
. Jumlah halaman: 284 hlm ; 19 cm


Terjadi pembunuhan mengerikan terhadap seorang anak laki-laki di kota tempat Honami tinggal. Korban bahkan diperkosa setelah dibunuh.

Berita itu membuat Honami mengkhawatirkan keselamatan putri satu-satunya yang dia miliki. Pihak kepolisian bahkan tidak bisa dia percayai.

Apa yang akan dia lakukan untuk melindungi putri tunggalnya itu?


Buku ini menggambarkan bagaimana masa lalu bisa mempengaruhi jiwa seseorang di masa sekarang. Kenangan buruk yang membekas bahkan bisa merubahnya menjadi monster. Tentang jiwa alami seorang ibu yang rela melakukan apa pun untuk melindungi anaknya.

Awal membaca buku ini saya sempat dibuat bingung. Karena setiap orang menceritakan orang yang berbeda. Bahkan saya sempat mengira kalau sosok Makoto itu laki-laki. Kekeke.

Tapi, makin menuju halaman akhir semakin bisa dipahami bagaimana alur ceritanya. Lagi-lagi Akiyoshi Rikako sensei mengangkat kisah girls/women power. Psikopat yang ketika saya membaca kisahnya malah membuat saya merasa bersimpati pada si psikopat dan membenarkan tindakannya. Kisah dua orang ibu yang sama-sama ingin melindungi anaknya.


- Scheduled Suicide Day -



. Judul: Scheduled Suicide Day (Jisatsu Yoteibi)
. Penulis: Rikako Akiyoshi
. Di Jepang terbit pada: 2016
. Di Indonesia: Cetakan pertama, April 2017
. Jumlah halaman: 280 hlm ; 19 cm


Ruri yakin ibu tirinya telah membunuh ayahnya.

Tak sanggup hidup bersama ibu tirinya, Ruri bertekad bunuh diri untuk menyusul ayahnya.

Ruri akhirnya pergi ke desa yang terkenal sebagai tempat bunuh diri, tapi dia malah bertemu dengan hantu seorang pemuda yang menghentikan niatnya. Hantu itu berjanji akan membantu Ruri menemukan bukti yang disembunyikan oleh ibu tirinya, dengan janji dia akan membiarkan Ruri mencabut nyawanya seminggu kemudian jika bukti tersebut tidak ditemukan.

Itulah jadwal bunuh diri Ruri: satu minggu, terhitung dari hari itu.


Buku ini lebih ke cerita keluarga. Cerita keluarga Ruri dan ibu tirinya. Menurut saya buku ini paling unik dan tidak seram atau mengerikan. Ruri yang curiga pada ibu tirinya, lalu bertemu pemuda yang ia kira hantu. Pemuda itu membantunya menemukan kebenaran.

Buku ini memberikan gambaran bahwa tidak selamanya ibu tiri itu kejam. Plot twist yang keren, kan?

Oya, buku ini juga menggambarkan bagaimana penderitaan orang-orang yang ditinggal mati bunuh diri.


- Silence -



. Judul: Silence
. Penulis: Rikako Akiyoshi
. Di Jepang terbit pada: 2017
. Di Indonesia: Cetakan pertama, Desember 2017
. Jumlah halaman: 332 hlm ; 19 cm


Kenapa aku tidak bisa keluar dari pulau ini?

Miyuki dibesarkan di Yuki-no-shima, sebuah pulau terpencil yang konon dilindungi oleh Simatama-san, dewa penjaga pulau. Miyuki yang bermimpi menjadi artis akhirnya keluar dari pulau itu dan tinggal di Tokyo, meskipun ditentang oleh kedua orangtuanya.

Setelah lama tidak pulang, akhirnya tahun ini Miyuki akan pulang bersama dengan Toshiaki, kekasihnya, tapi sepertinya Simatama-san tahu ada yang tidak beres dengan Toshiaki.

Apa pun yang terjadi, Simatama-san pasti melindunginya, kan?


Buku ini saya baca sampai dua kali, karena pertama membaca saya tidak bisa memahami jalan ceritanya. Setelah membaca ulang, barulah saya paham. Warga pulau sendiri lah yang melindungi warga pulau itu. Walau itu harus menghilangkan nyawa orang asing, tak mengapa. Asal warga pulau bisa tetap hidup damai.

Suer bikin merinding pas baca yang kedua kali. Karena baru bisa memahami bagaimana orang-orang itu dibunuh dan diawetkan.


- Absolute Justice -



. Judul: Absolute Justice (Zettai Seigi)
. Penulis: Rikako Akiyoshi
. Di Jepang terbit pada: 2016
. Di Indonesia: Cetakan pertama, Mei 2018
. Jumlah Halaman: 268 hlm ; 19 cm


Seharusnya monster itu sudah mati...


Suer baca buku ini tuh emosi diaduk-aduk. Sebel, benci, gemes, campur aduk jadi satu. Nggak bisa bayangin kalau di dunia ini ada makhluk semacam Takaki Noriko. Suer mengerikan.

Jiwa psikopat itu diwariskan secara turun-temurun. Bahkan jika sampai menghilangkan nyawa tak mengapa, asal sesuai aturan yang dianggap benar.


- Giselle -



. Judul: Giselle
. Penulis: Rikako Akiyoshi
. Di Jepang terbit pada:  2017
. Di Indonesia: Cetakan pertama, Maret 2019
. Jumlah Halaman: 400 hlm ; 19 cm


Lima belas tahun yang lalu, prima balerina Himemiya Mayumi tak sengaja menusuk dirinya sendiri hingga mati dalam usahanya menyerang Kurebayashi Reina, saat balet "Giselle" ditampilkan. "Giselle" pun menjadi judul terlarang dalam Tokyo Grand Ballet.

Lima belas tahun kemudian, sebagai perayaan ulang tahun Tokyo Grand Ballet, "Giselle" diputuskan untuk ditampilkan kembali.

Akan tetapi, saat mereka mulai mempersiapkan pertunjukan, arwah Mayumi mulai muncul. Berbagai kecelakaan dan kejadian nahas pun terjadi beruntun.

Sebenarnya mengapa arwah Mayumi kembali? Apa yang sebenarnya terjadi lima belas tahun silam?

Kisah dengan latar belakang dunia balet adalah hal yang sangat baru buat saya. Baru pertama kalinya membaca cerita dengan tokoh utama seorang balerina. Seluk beluk dunia balet dibahas dalam novel ini.

Balas dendam dengan cara halus. Begitulah yang saya tangkap dalam novel ini. Saya sempat mengira benar karena kutukan hantu Mayumi. Ternyata....


Akiyoshi Rikako sensei sangat pandai meramu cerita dengan plot twist yang sama sekali nggak tertebak. Karena sensei, saya jadi kecanduan J-Lit.

Oya, Girls In The Dark udah dibikin live action atau filmnya lho! Kisahnya sama persis kayak di novel. Jadi, nggak kecewa nontonnya.

Absolute Justice juga udah dibikin dorama. Sayang belum menemukan web yang menyediakan video dan sub Indo/Eng.

Akiyoshi Rikako sensei juga ramah banget. Setiap kali saya mention sensei di Twiter, selalu dibalas. Jarang kan orang Jepang mau balas mention apalagi yang pakai bahasa Inggris.

Well, ini lah kisah bagaimana saya jatuh hati pada Akiyoshi Rikako sensei dan berlanjut pada novel J-Lit by Penerbit Haru. Sekaligus ada ulasan singkat. Maaf jika ada salah kata. Terima kasih.


Tempurung kura-kura, 25 Agustus 2019.
- shytUrtle -

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews