¤ FF TVXQ.JYJ,SHINee,2PM - TRIANGLE ¤
21:54Assalamualaikum
Annyeong hasimnikka
shytUrtle is back again ^^v hehe. kembali dengan ff gaje khas shytUrtle,kali ini mencoba mengangkat cerita tentang manusia,siluman dan vampir. ma'af jika nanti isinya amat sangat membingungkan dan benar-benar tidak jelas. ide ff ini sebenarnya sudah lama akan tetapi saya ragu untuk mempublishnya hehe dan ff ini terinspirasi dari film "TWIN EFFECT" jadi ma'af kalau ada kesamaan tokoh dan istilah juga jalan cerita. ff ini benar-benar menguras pikiran hehe #lebe karena mengangkat cerita tentang siluman dan vampir hingga membutuhkan ketelitian dan sedikit mencari informasi tentang dua makhluk tersebut karena hampir saja saya membuat kesalahan TT. seperti ff shytUrtle sebelumnya,tokoh utama lebih di tekankan pada tokoh fiktif dan para cast dari kpop idol lebih cenderung sebagai pemeran pembantu dan ff ini akan memakai banyak cast seperti dalam anime BLEACH serta memunculkan banyak cameo jadi harap di maklumi dan jangan bingung ketika anda membacanya hehe.
Ok,shi-gui!
_welcome to lautan khyalan shytUrtle_
¤ T.R.I.A.N.G.L.E ¤
* Cast:
- Lee Youngie/Yui Kagemiya,Jung Heebyul,Song Hyuri,Park Chaebin,Kim Hyejin/Moon Hyeoseo.
- TVXQ.JYJ,SHINee,2PM
* Genre: Serial/Straight/Horor-Fantasy
* Daftar Istilah:
- Hallow: makhluk 1/2 siluman atau darah campuran.
- Hyõnin: para pejabat tinggi pemegang pemerintahan dalam Utopia.
- Hon: golongan roh gentayangan.
- Saviour: golongan manusia ksatria pembasmi Viper yang tergabung dalam Utopia.
- Utopia: tempat berkumpulnya para ksatria pembasmi.
- Valour: golongan ksatria dari kaum Yowl.
- Viper: siluman golongan hitam yang menggunakan kekuatan goblin dan bertransformasi menjadi makhluk abadi penghisap darah (vampir)- Voracious: siluman yang telah terinfeksi racun Viper dan menjadi monster yang selalu haus darah dan pemakan daging dan merupakan budak kaum Viper.
- Yowl: golongan siluman putih.
Episode #1
Desa Goyangi,seperti namanya yang berarti Kucing,desa ini merupakan desa yang di huni Kaum Yowl dari Bangsa Kucing Suci Penjaga Makam,Klan tertinggi dari Kaum Yowl. Desa Goyangi terletak di kawasan paling timur dari Ibu Kota Changgong dan merupakan wilayah terpencil. Dari desa inilah para Ksatria Valour terkuat lahir.
(1993-Desa Goyangi)
Suara tangis bayi terdengar memecah keheningan. Lee Taeyun (Jung Il Woo) menghentikan langkahnya yang sedari tadi mondar-mandir dan wajahnya langsung berbinar ketika mendengar tangisan anak pertamanya. Segera Ia masuk untuk menemui Sang Istri.
Young Ah _Lee Young Ah_ tersenyum manis,"Yeobo~ anak Kita...laki-laki" bisiknya pada Taeyun yang sudah duduk di sampingnya.
Taeyun mengusap air mata Young Ah "Terima kasih,Istri Ku" kemudian mengecup pelan kening Young Ah.
"Angsa Liar! Angsa Liar!" Shin Dong Hee _Shin Dong SUJU_ berteriak sambil terus menyusuri tepian sungai. "Angsa Liar! Angsa Liar! Haish! Dimana Anak Nakal itu??" gerutunya sendiri sembari berkacak pinggang dan mengamati sekitar. "AUW!!!" pekik Shindong spontan mengelus kepalanya ketika sebuah kerikil mendarat sempurna di kepalanya. "Hihihi~" terdengar tawa kecil dari atas pohon dan Shindong pun mendongak. "Aiya~ disana Kau rupanya! Lekas turun!" perintahnya pada Gadis berusia 6tahun yang malah menggeleng antusias itu. "ANGSA LIAR!!!"
"Ayah...!!!"
Taeyun tersenyum menyambut dan menggendong gadis kecilnya "Kau dari mana seharian ini?" tanyanya dengan lembut.
"Semakin hari Angsa Liar bermain semakin jauh Kakak" Shindong mengadu.
"Aku hanya pergi mencari ikan di sungai" bantah Youngie _Lee Youngie_
"Benarkah?? Lalu mana ikannya??" Taeyun menatap teduh gadis dalam gendongannya itu.
"hehehe karena keasikan main,Aku jadi lupa dimana Aku menaruh alat pancing Ku" jawab Youngie dengan polosnya.
"Angsa Liar~"
"Ma'afkan Aku,Ayah" Youngie menunjukkan senyum terbaiknya sambil memegang kedua telinganya sendiri.
"Ayah tahu Kau akan selalu begini,sekarang lekas bersihkan badan Mu,apa Kau tidak ingin melihat adik Mu?"
"Adik??!!!"
"Youngie~ berhenti melakukan itu!" panggil Young Ah.
"Hehehe... Aku hanya ingin dekat dengan Adik. Adik tampan sekali,sangat mirip dengan Ayah"
"Kau senang?"
"Saaangat senang! Aku janji akan selalu menjaga Taemin dengan baik! Angsa Liar tidak akan nakal lagi dan hanya akan bermain dengan Taemin,Adik Ku"
Young Ah tersenyum manis "Ibu percaya pada Mu"
*setahun kemudian*
Taeyun menghampiri Youngie yang duduk menatap bintang di teras. "Apa bintang tersenyum lagi pada Mu?"
"Tidak ada bintang yang berkedip pada Ku malam ini. Aku rasa Mereka cemburu karena Aku lebih sering bicara pada Taemin dari pada Mereka"
Taeyun tersenyum melihat tingkah putri sulungnya. "Berapa usia Mu sekarang?" sembari mengelus lembut kepala Youngie.
"7 tahun,kenapa Ayah bertanya berapa usia Ku?"
"Mungkin tidak akan ada waktu lagi untuk mengatakan ini pada Mu. Kau tahu belakangan ini sering terjadi peperangan dengan Kaum Viper,jadi Ayah ingin mengatakan pada Mu sekarang. Ayah akan menceritakan semua pada Mu"
"Ce-ri-ta pa-da Ku?? Tentang apa Ayah??"
"Ibu punya sesuatu untuk Mu" Young Ah datang bergabung kemudian melepas kalung di lehernya dan mengalungkannya di leher Youngie. "Berjanjilah Kau akan selalu memakainya sampai kapan pun"
"Ibu,inikan..."
"Iya. Ini kalung peninggalan Kakek Mu dan kini Ibu ingin Kau menjaganya"
"Ibu..."
*keesokkan harinya*
Youngie duduk melamun di atas batu di pinggir sungai. Tatapannya kosong menatap langit malam dan pikirannya menerawang jauh.
"Kau bukanlah Putri kandung Ayah. Kau selalu bertanya,kenapa Kau berbeda dari penduduk Goyangi yang lain bukan? Itu karena Kau bukanlah anak kandung Ayah. Tapi,meskipun begitu Ayah sangat menyayangi Mu,Kau tetap putri sulung Ayah. Ma'afkan Ayah dan Aku harap Kau tidak membenci Ayah karena hal ini"
"Bukan Ayah yang salah dan pantas di benci,tapi Ibu. Ini kesalahan Ibu,ma'afkan Ibu Mu ini Anak Ku"
"Aku tidak mau pergi! Aku tidak mau pergi dari tempat ini. Aku ingin selamanya disini bersama Ayah,Ibu dan Taemin" Youngie bicara sendiri "Aku tidak peduli siapakah Ayah kandung Ku! Aku tidak akan pergi,tidak akan!" air mata itu meluncur pelan menuruni pipi Youngie.
"Angsa Liar! Angsa Liar!" Shindong tampak buru-buru menghampiri Youngie,tampak dua orang pengawal kepercayaan Taeyun mengawalnya.
"Kak Shindong,ada apa? Kenapa Kakak membawa Taemin kemari?"
"Gawat! Desa Kita di serang Kawanan Voracious"
"Vor-ra-cious??"
"Tidak ada waktu lagi Nona Kecil,Kita harus pergi dari sini" ucap salah satu pengawal.
"Pergi?? Aku tidak mau pergi,Aku mau kembali ke desa!"
"Ini perintah Kak Taeyun! Kita harus pergi dari sini Angsa Liar!"
"Kak Shindong,Aku mau bertemu Ibu!"
Salah seorang pengawal langsung menggendong Youngie dan Mereka segera pergi meninggalkan desa. Ketiganya terus berlari menghindari kejaran para Voracious. Kedua pengawal bertarung menghalau Kawanan Voracious yang berhasil mengejar. Youngie tampak ketakutan dan merapat pada Shindong yang terlihat membungkam mulut Taemin yang terus menangis. Ketiganya bersembunyi dalam kereta barang yang akan segera berangkat.
"Kak Shindong terluka"
"Jangan khawatir Angsa Liar,Aku tidak akan mati sebelum membawa Mu ke Gyõndong,Aku janji!"
*Gyõndong-pusat pemerintahan wilayah timur ibu kota Changgong*
Shindong terlihat pucat dan sudah duduk di depan gerbang kediaman Hyõnin Lee usai memberikan surat peninggalan Young Ah pada penjaga. Youngie tampak panik melihat wajah Shindong yang makin pucat. Ia memeluk erat Taemin yang tertidur dalam gendongannya.
"Kak Shindong baik-baik saja?" tanya Youngie "Kakak terlihat buruk,sungguh". Tubuh Shindong tiba-tiba roboh "Kak Shindong!!!" Youngie makin panik.
Shindong tersenyum lalu mengelus pelan pipi Youngie "Aku sayang pada Mu Angsa Liar"
"Aku juga sayang Kakak,Kakak!" menggoyang lengan Shindong.
"Tu-gas Ku ssu-dah sse-le-sai... Akk-ku ti-ti-dak ma-u jja-ja-di vor-vora-cio-us" mengambil pisau di pinggangnya dan menancapkan tepat di jantungnya.
"KAKAK!!!!!!!" Youngie menjerit histeris bersamaan dengan keluarnya Sang Pemilik rumah. Youngie pingsan seketika menyaksikan kematian Shindong. Tubuh Shindong terbakar sa'at sinar matahari terbit menyentuhnya.
Youngie berdiri dan melihat peristiwa pembantaian di Desa Goyangi. Ia melihat Taeyun dan Young Ah bertempur sebelum akhirnya tumbang.
"AYAH! IBU!" Youngie menjerit dan terbangun. Nafasnya terengah-engah dan wajahnya pucat dan basah di penuhi keringat.
"Kau sudah bangun" laki-laki tampan itu menghampiri Youngie dan duduk di sampingnya "Lee Youngie" tersenyum manis.
Youngie masih tampak shock dan mengamati tempat Ia berada kini.
"Minum ini dulu agar Kau lebih baik,ini teh krisan"
"Aku dimana? Anda siapa?"
"Ini rumah Mu,Anak Ku"
"An-nak Ku?? Anda??"
"Iya,Aku Junki Lee Junki,Ayah kandung Mu"
"Aa...Ayah??"
Junki mengangguk lalu menyentuh kalung berliontin batu mulia cat's eye berwarna hitam di leher Youngie "Kau adalah anak Ku,Putri Kandung Ku"
"Taemin...di mana Adik Ku,Taemin!"
"Dia selamat" wanita cantik itu masuk sambil menggendong Taemin.
"Kami adalah keluarga baru Mu. Aku Ayah Mu dan Dia Ibu Mu"
"Panggil Kami Ayah dan Ibu ya" pinta Soyeon _Lee So Yeon_ "Mulai sekarang Youngie dan Taemin adalah bagian dari Keluarga Hyõnin Lee"
Youngie duduk menatap langit malam. Surat peninggalan Young Ah masih di genggamnya. Meski telah membaca surat itu,Youngie seolah tidak percaya jika Ayah kandungnya adalah seorang Hyõnin.
"Aku dengar seharian ini Kau belum makan" suara pemuda itu membangunkan Youngie dari lamunan. "Kau bisa sakit kalau tidak makan" tambahnya sembari tersenyum manis dan duduk di samping Youngie. "Aku Junho,Lee Junho putra tunggal keluarga ini,meski awalnya sempat kaget ketika mendengar tentang Mu tapi sekarang Aku merasa senang karena Aku punya Adik perempuan yaitu Kau" merangkul Youngie "dengarkan Aku,Aku tidak peduli Kau itu makhluk apa dan berasal darimana tapi Aku peduli pada Mu karena Kita saudara satu Ayah,karena itu mulai detik ini Aku akan menjaga Mu,panggil Aku Kakak"
"Kakak"
"Ahahaha! Aku senang sekali mendengarnya!". Youngie tersenyum melihat ekspresi bahagia Junho. "Kau terlihat cantik sa'at tersenyum,jadi tersenyumlah jangan murung lagi. Kau tahu,senyum Mu itu sangat indah,Adik Ku"
***
Lee Junki adalah salah satu Hyõnin yang bertugas mengatur wilayah timur dari ibu kota Changgong. Ibu kota Changgong memiliki 3 kawasan besar yang masing-masing di pimpin oleh seorang klan Hyõnin. Wilayah bagian timur Gyõndong merupakan tanggung jawab Lee Junki. Wilayah barat Yõng Sõyang merupakan wilayah kekuasaan Jung Jae Wook dan wilayah utara Haeyang Buk merupakan daerah kekuasaan Kim Seungwoo. 3 wilayah ini berada dalam naungan ibukota Changgong yang terletak di selatan. Park Jinyoung adalah Presiden Utopia dan merupakan pimpinan tertinggi di ibukota Changgong. Orang-orang terpilih ini yang memimpin dan mengatur keseimbangan antara manusia dan yowl sekaligus para pembasmi viper. Utopia dan orang-orang di dalamnya adalah golongan tertinggi yang mengatur tata hidup antara manusia,siluman dan vampire.
"Aku rasa Utopia bertindak lambat menangani hal ini,kasus penyerangan dan pembantaian di desa Goyangi bukanlah hal sepele yang pantas di abaikan seperti ini. Sebagai Hyõnin,Aku sedikit kecewa menyikapi tindakan yang di ambil Utopia. Hah...ketika mendengar desa Goyangi di serang,Aku langsung memikirkan diri Mu sahabat Ku" Seungwoo menghela nafas panjang.
"Ini kecerobohan Ku,Utopia sudah melakukan yang terbaik,sisanya akan Ku urus sendiri" Junki menenangkan.
"Kau bilang anak itu selamat,boleh Aku bertemu dengannya?"
"Tentu saja. Tunggu sebentar". Junki kemudian memerintahkan pelayan untuk membawa Youngie padanya. "Ini Dia putri Ku,Youngie"
"Kemarilah Anak Ku" Seungwoo meminta Youngie lebih dekat dan kemudian mengamati gadis kecil itu. "Aigo~ Kau mewarisi mata indah Ayah Mu dan kecantikan Ibu Mu. Mata Mu sangat bening dan ada sinar pelangi di sana,Kau pantas di sebut naga perempuan seperti nama Mu"
"Naga perempuan?" Youngie dengan polosnya.
"Hahaha! Kau harus membawanya bertemu Jaewook,Sahabat Ku" sembari menepuk bahu Junki.
***
"Sekolah?? Ibu mau Aku sekolah??"
"Iya. Ibu sudah mendaftarkan Kau di sekolah yang sama dengan Junho. Kau bilang pada Ibu ingin menjadi Hyõnin seperti Ayah Mu jika besar nanti,maka dari itu Kau harus sekolah" Soyeon membenarkan ucapannya.
"Tapi...apa makhluk seperti Aku bisa jadi Hyõnin,itu tidak mungkin Ibu"
"Sayang,coba dengarkan Ibu" membelai lembut rambut Youngie "tidak ada sesuatu yang tidak mungkin di dunia ini,semua mempunyai kesempatan dan hak yang sama termasuk Kau,jadi jangan berkecil hati. Kau harus tetap berusaha untuk meraihnya. Ibu melihat ada bakat baik pada diri Mu,jika memupuknya dari sekarang Ibu yakin suatu sa'at Kau akan jadi orang hebat,Ibu yakin itu" mendekap Youngie.
Junho menggandeng tangan Youngie memasuki SD Hwasõng. Dengan bangga Ia menuntun Sang Adik dan tak henti-hentinya memperkenalkan bahwa Youngie adalah adik perempuannya kepada setiap teman yang Ia jumpai.
"Wah-wah! Lihat siapa yang datang" Yoochun _Park Yoochun_ menyambut kedatangan Junho.
"Perkenalkan! Adik perempuan Ku,Youngie!" Junho dengan bangganya.
"Langsung sebesar ini??"
"Yoochun! Jangan memandang Adik Ku seperti itu! Aku tidak suka!"
"Siapa Dia?" tanya Junsu _Kim Junsu.2pm_ "Anak saudara dari Ayah Mu?"
"Yap! Benar sekali! Youngie adalah anak Paman Seunghyo,Saudara Ayah yang tinggal di Indonesia"
"Kau pasti senang sekali sekarang" sahut Yunho _Jung Yunho_
"Iya! Akhirnya Aku punya adik perempuan seperti Kalian. Yunho-Heebyul,Junsu-Hyejin,Yoochun-Hyochan dan Junho-Youngie hahaha" tawa Junho pecah.
Ini tidak mudah bagi Youngie. Ia merasa takut dan tidak berani menyapa siswa-siswi di kelasnya.
"Kau bisa duduk dengan Ku. Kau Adik Kak Junsu kan? Aku Hyochan,Park Hyochan" Hyochan _Park Hyochan_ adik kandung Yoochun mengulurkan tangan kanannya.
"Youngie,Lee Youngie" berjabat tangan dengan Hyochan dan keduanya tersenyum bersama.
"Bagaimana hari pertama Mu di sekolah? Apa ada yang jahat pada Mu?" Junki memulai pembicaraan sa'a makan malam.
"Semua baik saja Ayah,itu karena Kak Junho"
"Ayah tidak perlu khawatir. Seluruh sekolah tahu kalau Youngie adalah adik perempuan Lee Junho,jadi Dia aman. Aku kan sudah janji pada Ayah dan Ibu untuk menjaganya" cerocos Junho dan Soyeon hanya tersenyum menggelengkan kepala melihat tingkah Junho.
"Youngie,apa Kau mau belajar bela diri? Para Valour Goyangi terkenal dengan kemahiran Mereka bertarung dengan pedang dan Ayah yakin Kau memiliki bakat itu dalam diri Mu jadi Ayah ingin Kau melatihnya"
"Iya Ayah,Aku mau berlatih bela diri"
Junki tersenyum lega mendengar jawaban Youngie "Baiklah,ayo lanjutkan makan malamnya"
***
"Ayo!" Junho memimpin Youngie menuju tempat Ia biasa latihan. "Kak Jinki!"
Jinki _Lee Jinki_ pemuda 14 tahun itu menghentikan latihannya. "Tuan Muda sudah datang"
"Kak Jinki,ini Adik Ku Youngie,mulai hari ini Dia akan ikut berlatìh"
Youngie pun memberi salam pada Jinki yang diam mengamatinya. "Iya Aku lah gadis itu" celetuk Youngie dan wajah Jinki berubah menunjukkan ekspresi kaget mendengarnya. "Kenapa dengan tatapan Ku?"
"Kau bisa membaca pikiran Ku??"
"Mata Kak Jinki yang mengatakannya" sembari tersenyum manis. "Ternyata Kakak Orang itu,bintang pelindung Ku sama seperti Kak Shindong,Aku tidak menyangka Kita bertemu secepat ini"
"Kau ini bicara apa?" Jinki makin bingung.
"Kakak orang yang baik,Aku yakin Kak Jinki adalah bintang penolong Ku. Kakak,mohon ajari Aku" Youngie membungkuk di hadapan Jinki.
"Kalian sudah datang" Lee Jin Hee _Ji Jin Hee_ ayah Jinki datang menyela. "Tunggu apalagi? Ayo Kita mulai latìhannya"
Junki dan Jaewook datang dan mengamati latihan sore itu.
"Bisa Kau panggil Dia kemari?" pinta Jaewook _Jung Jae Wook_ pada Junki.
"Youngie!" Junki berteriak dan melambaikan tangan. Youngie segera berlari mendekat dan memberi salam pada keduanya.
Jaewook tersenyum pada Youngie "Penilaian Seungwoo benar,gadis ini naga perempuan dengan mata bersinar pelangi. Sebelumnya Kau sudah tahu kalau ini akan terjadi,Aku benar kan?"
Senyum terkembang di wajah Youngie "kalau sudah tahu kenapa Paman bertanya?"
"Hahaha. Anak pintar! Masih merasa sedih?"
"Aku tidak bisa membohongi Paman. Iya,selalu hadir dalam mimpi Ku,tentang Ayah,Ibu dan penduduk Desa Goyangi"
Jaewook menghela nafas "Youngie,dengarkan Paman. Mungkin nasib Mu memang sangat buruk,sangat tidak beruntung,akan tetapi takdir Mu telah terukir,Kau tidak bisa melawan takdir tapi nasib buruk Mu tidak akan bisa mengalahkan Mu,Youngie tidak akan kalah oleh nasibnya,Paman yakin itu,Kau paham kan?"
"Bagaimana tentang bintang kematian?" mengulurkan tangan kirinya "Aku terlahir di bawah naungan bintang hitam,bintang kematian"
"Kau ingin Paman membaca garis tangan Mu?".
Youngie tersenyum dan mengangguk antusias.
*Jang Nara-Wind Of The End Of The Sky*
"Ayah...Ibu..." Youngie tersenyum menatap bintang di langit "Ma'afkan Aku. Sejak peristiwa itu,Aku tidak bisa kembali ke desa bahkan untuk mengunjungi makam Ayah dan Ibu. Aku dan Taemin masih hidup,Tuan Lee merawat Kami dengan baik. Aku janji,Aku akan menjaga Taemin,hanya Dia satu-satunya yang Aku miliki sekarang,Dia makin tampan dan tambah besar" kembali tersenyum sendiri. "Ayah,Ibu,Kak Shindong... Aku rindu Kalian... Aku sangat ingin Kita kembali berkumpul di desa Goyangi" merengkuk dan menangis.
Junki sering mendapati Youngie seperti itu. Duduk menatap langit dari atas pohon plum di belakang rumah. Ia selalu ingin mendekat dan memeluk putri kandungnya itu dan berharap gadis itu mau berbagi kesedihan dengannya,akan tetapi Ia hanya bisa diam di tempat Ia berdiri dan mengawasi dari kejauhan.
***
(Gyõndong,1997)
3 tahun sudah Youngie hidup bersama Ayah kandungnya Junki. Ia merasa beruntung,karena Junki dan Soyeon merawat Ia juga Taemin dengan baik dan memperlakukan dengan penuh kasih sayang.
Hari ini kediaman Junki sangat sibuk. Akan ada pesta perayaan ulang tahun Junki.
"Setiap ulang tahun Ayah,harus memakai hanbok ya?" goda Youngie sa'at Soyeon sibuk mendandaninya.
Soyeon tersenyum dan mencubit pelan pipi cuby Youngie "Anak nakal! Ini tahun ketiga Kau mengikuti prosesi ulang tahun Ayah Mu. Jangan membuat kekacauan lagi,Kau harus diam dan menahan diri"
"Siap,Ibu!" mengangkat tangan kanannya dan hormat pada Soyeon. "Boleh Aku keluar sekarang?". Youngie segera berlari keluar sa'at Soyeon menganggukkan kepalanya.
Para undangan mulai berdatangan. Youngie tampak celingukan mencari sosok Junho. Ia tersenyum lebar ketika mata indahnya menangkap sosok Junho yang terlihat asik ngobrol dengan ketiga teman baiknya Yoochun-Junsu-Yunho. Youngie segera menyincing hanboknya hendak berlari menuju Junho.
"Angsa Liar!!!" suara Jinki menahan langkah Youngie.
"Kak Jinki!"
"Seorang Putri Bangsawan tidak boleh berjalan dengan menyincing hanbok seperti itu!"
"Kak Jinki terus mengatakannya,setiap kali Aku memakai hanbok"
"Itu Aku lakukan karena Kau tidak pernah berubah"
"Hehehe"
"Jangan menyincing hanbok Mu seperti itu. Putri Bangsawan tidak boleh berjalan dengan gaya seperti itu,Kau harus berjalan dengan baik" kemudian pergi.
"Kenapa tidak pernah mengatakannya? Apa sulit untuk mengungkapkan Youngie Kau terlihat cantik jika memakai hanbok,Kau hanya memendamnya dalam hati Kak Jinki" gerutu Youngie sendiri lalu kembali melihat ke arah Junho. Tampak ada juga Heebyul,Hyejin dan Hyochan di sana.
"Eh? Kau kemari? Tidak bersama Tuan Muda?" Jinki sa'at Youngie tiba-tiba duduk di sampingnya. "Kenapa kemari? Tuan Muda pasti mencari Mu"
"Taeminie..." Youngie memangku Taemin yang kini berusia 4 tahun. "Sudah 3 tahun tapi tetap saja tidak nyaman berada di antara Mereka. Aku tidak pantas berada di sana. Hah... Taemin sudah sebesar ini" mengacak rambut Taemin.
Jinki menatap iba pada Youngie,ingin sekali memeluk dan mengelus kepala gadis itu,tapi itu tidak boleh Ia lakukan.
"Jangan menatap Ku seperti itu Kak Jinki,ini bukan malam bulan purnama hehe"
Junki menghampiri Youngie yang terlihat sibuk membereskan kado dan bingkisan. "Seperti biasa,Kau selalu menghilang sa'at pesta. Apa masih sulit bagi Mu? Kenapa menghindar? Kau tidak akan mengamuk jadi kenapa selalu menghindar?"
"Aku tidak khawatir soal itu,karena jika Aku menjadi tak terkendali Kak Jinki pasti akan datang untuk mengikat Ku"
"Berhenti bercanda pada Ayah! Ayah tahu ini terlambat tapi... Ayah benar-benar ingin mengatakannya. Ma'afkan Ayah Mu ini,Ayah telah merusak tatanan dan membuat Mu menderita"
"Aku tidak menderita Ayah,sungguh! Aku baik-baik saja dengan kondisi ini"
"Kenapa Kau tidak mau membaginya dengan Ayah? Aku ini Ayah kandung Mu"
"Ayah... Aku..."
"Kau selalu terlihat ceria akan tetapi Kau memendam semua perih itu sendiri,kenapa? Apa Ayah tidak layak turut merasakannya? Kau masih anak-anak untuk berbuat itu,ada Aku..Ayah kandung Mu"
"Ayah" memeluk Junki yang kemudian mendekapnya erat. "Aku sayang Ayah" bisik Youngie.
(Gyõndong-1997,3 hari usai pesta ulang tahun Junki)
Seharian ini Youngie bertingkah aneh. Ia terus berkata "Mereka sedang menuju kemari,pasukan itu menuju kemari! Kita harus pergi dari sini!" pada Junki dan Soyeon tapi keduanya tampak mengabaikan hal itu.
"Belum tidur?" Junho memperhatikan Youngie yang terjaga dan tampak siaga. "Seharian ini Kau seperti orang gila,Youngie!"
"Kakak tidak bisakah melihat dan meraskan tanda-tandanya?? Coba lihat langit malam ini! Lalu rasakan hawa dinginnya,ini bukan angin musim gugur!"
"Kau tidak lelah terus meracau sepanjang hari?"
"Kak Junho~ apa kali ini Kakak tidak percaya pada Ku?"
"hah~" Junho menghela nafas panjang "Istirahatlah! Ayah sudah meningkatkan sistim keamanan Kita"
Youngie masih terjaga,karena ketakutan Ia pun menggendong Taemin menuju rumah Jinhee. Jinki yang mempercayai ucapan Youngie langsung menyambut Youngie. Ia pun masih terjaga dan tampak siaga. Jinhee mencoba menenangkan Youngie dan meminta gadis kecil itu istirahat dan berjanji akan menjaganya. Akan tetapi Youngie menolak dan tetap terjaga.
"Kakak belum tidur? Ada apa?" tanya Taemin yang terbangun dari tidurnya.
Youngie memegang kalung pemberian Young Ah dan tampak berpikir.
"Kakak~" Taemin menggoyang lengan Youngie.
"Tidak apa-apa,pakai ini dan berjanjilah tidak akan melepas kalung ini sampai kapan pun,ya?"
Taemin mengangguk memegang kalung di lehernya.
"Angsa Liar!" Jinki tiba-tiba masuk dengan wajah pucat.
Tubuh Youngie gemetaran menunggu di gudang belakang bersama Taemin.
"Youngie!" Junho memeluk erat Youngie "Harusnya Kami percaya ucapan Mu"
"Memmereka datang?? Ayah?? Ibu??"
"Mereka ikut bertarung"
"Apa?!"
"Kita harus pergi!" Jinki sudah menggendong Taemin di punggungnya.
"Tapi,bagaimana Ayah juga Ibu?"
"Mereka meminta Ku untuk menjaga Mu,Kita harus pergi!" Junho menggenggam erat tangan Youngie "Ayah dan Ibu ksatria hebat,Mereka pasti bisa mengatasinya"
Terjadi penyerangan lagi. Kediaman Junki di kepung gerombolan Voracious. Asap hitam mengepul dari rumah itu.
"Cari sampai dapat!!! Habisi yang tidak berguna!! Jangan ada yang tersisa!" perintah pria bertubuh tegap dan memakai kostum serba hitam itu. "Panglima Shim,Mereka membuat pagar api" Taecyeon _Ok Taecyeon_ melapor.
"Gunakan Voracious untuk menembusnya" Changmin _Shim Changmin_ tanpa mengalihkan pandangannya.
"Baik,Panglima!"
"Kak Junho... Aku takut!"
"Tenanglah.. Aku akan melindungi Mu,meski nyawa Ku taruhannya"
"Jinki!!"
"Ayah..."
"Dimana Angsa Liar?"
"Kami terpisah"
"Ya Tuhan,ini gawat. Lekas bawa Taemin keluar dari tempat ini,pertahanan Kita mulai tumbang. Aku akan mencari Angsa Liar dan segera menyusul Mu"
"Tapi,Aku takut" rengek Youngie.
"Dengar! Kau harus tetap hidup! Aku akan mengalihkan perhatian Mereka"
"Kak Junho jangan tinggalkan Aku"
"Berjanjilah Kau akan tetap hidup Youngie! Aku janji Aku akan baik-baik saja dan Aku akan segera menyusul Mu. Pergilah ke perbatasan,Kak Jinki juga menuju ke sana"
"Kak Junho..."
"Angsa Liar bukanlah gadis yang cengeng! Aku bangga memiliki Adik seperti Mu. Aku pergi!" lalu menghilang dari hadapan Youngie yang masih menangis ketakutan.
Youngie mengendap-endap,sembunyi-sembunyi. Satu komplek tempat tinggal Hyõnin Lee di buat porak poranda. Asap hitam tebal mengepul di udara. Youngie berdiri terpaku,tubuhnya gemetar sampai-sampai kakinya tidak bisa bergerak. Ia melihat di seberang sana tampak Junki dan Soyeon terkepung monster-monster mengerikan itu. Dua orang berbadan tegap itu berdiri tenang melihat monster-monster Voracious kelaparan itu mulai menyerang Junki dan Soyeon. Pertahanan keduanya roboh. Tampak Junki mencoba meraih tangan Soyeon yang di seret gerombolan Voracious. Monster kelaparan itu segera berpesta mencabik dan memakan tubuh Soyeon. Junki berteriak melihatnya,namun Ia sendiri tak bisa berbuat apa-apa. Taecyeon menghampiri Junki yang tergolek lemah di tanah dan terlihat bertanya sesuatu. Junki menolak dan memilih tutup mulut. Dengan cepat Taecyeon menggigit leher Junki dan menghisap darahnya. Setelah puas Ia melemparkan tubuh Junki pada gerombolan Voracious yang langsung menyambutnya dengan rebutan. Youngie tak kuat melihatnya,pandangannya mulai kabur dan tubuh mungilnya roboh tampak sekelebat bayangan hitam menyambarnya dengan cepat.
***
Youngie tersadar. Ia sudah berada di sebuah kamar. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Kau sudah bangun rupanya" pria paruh baya itu masuk dan mendapati Youngie sudah duduk memegang kepalanya. "Lekas minum obat ini"
"Aku di mana?? Kalian Siapa??"
"Ayah,Dia marah" ucap gadis yang berdiri di dekat pintu masuk.
"Minum obat ini,lalu istirahat dulu,setelah itu Kita bicara lagi"
"Aku baik-baik saja! Jadi,bicara sekarang!"
"Ckckck! Kau ini mewarisi sifat Ibu Mu,tidak sabaran!"
"Ibu??"
"Iya! Aku Chae Jung Mo. Aku kenal baik Ayah Mu,Taeyun juga Ibu Mu,Young Ah...bahkan Aku sendiri yang menggarami dan membakar jasad Mereka"
"Ayah... Ibu..." air mata Youngie kembali meleleh.
"Ma'af Aku terlambat dan tidak bisa menyelamatkan Mereka"
"Tidak,Paman sudah datang tepat waktu dan menyelamatkan Aku" Youngie berusaha tersenyum "Terima kasih Paman"
"Paman?? Aku ini Ayah Mu!"
"Ayah??"
"Lee Youngie si Angsa Liar sudah mati! Kau adalah Putri Bungsu Ku,Chae Youngie si Rubah Salju"
"Aku Chae Youngie?? Rubah Salju??"
"Iya! Aku Chae Jungmo Ayah Mu dan Dia Chae Yeonmi Kakak Mu!"
"Aku...Chae Youngie...Aku Rubah Salju"
Youngie kembali selamat. Kini Ia hidup bersama Jungmo dan Yeonmi di Desa Gyõngchi tempat Suku Gamyõn dari klan rubah tinggal.
"Hmm...jadi Dia Adik baru Mu?" tanya Minchi _Geum Min Chi_
"Dia adik Kita" sahut Songeun _Yoon Song Eun_
"Iya ya Adik Kita tapi apa julukannya?"
"Ayah menjulukinya Rubah Salju"
"Salju?? Dia berunsur air??"
"Iya Kak Songeun" Youngie membenarkan.
"Paman Jungmo memang hebat! Aku Yoon Songeun Rubah Pemburu"
"Aku Geum Minchi Rubah Api"
"Aku Chae Yeonmi Rubah Terbang"
"Dan Aku Chae Youngie Rubah Salju" keempatnya pun tertawa bersama.
Youngie hidup dengan keluarga barunya Suku Gamyõn di desa Gyõngchi. Suku dari golongan Yowl putih yang terkenal misterius. Di kalangan Valour,suku ini di kenal paling ahli menyembunyikan identitas dan dalam hal pengobatan. Desa Gyõngchi terletak di wilayah paling selatan dari Ibukota Changgong. Desa ini sangat terpencil dan selalu tertutup kabut. Tidak semua orang bisa masuk menembus desa ini. Setiap hari Youngie belajar dan berlatih bersama Minchi,Songeun dan Yeonmi dan keempatnya berkembang sebagai calon kuartet Valour dari desa Gyõngchi.
(7 tahun kemudian)
*Bijae-Ost.The Great Queen Seondeok*
"Ayah... Ibu... apakah Kalian bertemu di surga? Aku yakin Kalian selalu melihat Ku. Hari ini ulang tahun Taemin yang ke-11,selamat ulang tahun Taemin. Aku merindukan Mu,Kau pasti sangat tampan. Kak Junho... Kak Jinki... Aku sudah 17 tahun sekarang,apa Kalian tidak ingin melihat Ku?? Aku rindu Kalian semua... 4 bintang yang selalu berkedip pada Ku setiap malam,apakah itu Kalian??" Youngie menatap langit dan wajah serta senyum Taeyun,Young Ah,Junki dan Soyeon kembali muncul dalam ingatannya,Youngie tersenyum mengenangnya. "Besok Aku akan pergi ke Ibukota Changgong dan bergabung dalam Utopia. Baru Aku tahu,penyerangan malam itu tidak hanya menyerang keluarga Kita,tapi juga keluarga Paman Seungwoo. Aku terus memikirkan hal itu dan bertanya-tanya apa yang Mereka cari,Aku sangat ingin tahu kebenarannya"
"Kalau begitu Kita cari tahu" sahut Yeonmi "Bicara sendiri lagi? Tapi,Aku senang karena Kau tidak bicara sendiri sambil menangis seperti dulu"
"Itu karena dukungan Kak Yeonmi dan Ayah angkat,terima kasih"
"Kau masih ingin menjadi Hyõnin seperti Tuan Lee?"
"Tadinya begitu. Awalnya Aku sangat tidak percaya jika Ayah kandung Ku adalah seorang Hyõnin,rasanya sangat khayal seorang Hyõnin bisa jatuh cinta pada Yowl dan...lahirlah Aku,tapi...belakangan Aku berpikir untuk apa Aku jadi Hyõnin,kebenaran hanya itu yang ingin Aku cari karena Aku sadar kaum Viper dan Voracious tidak bisa di sejajarkan dengan manusia dan Yowl"
"Yowl saja tidak bisa di sejajarkan dengan manusia,apalagi dua makhluk mengerikan itu! Mereka itu seperti kanker,jika Kita beri ruang hidup maka Mereka akan menggeroti dan menghabisi Kita,Kau lupa siapa yang menghabisi keluarga Mu?"
"Tentu saja Aku ingat,kejadian itu terus muncul setiap malam dalam tidur Ku bahkan sa'at Aku terjaga. Terkadang Aku jadi berpikir kalau Aku ini adalah salah satu dari Mereka,itu kenapa Mereka membunuh keluarga"
"Apa Kau haus darah? Apa yang Kau makan sama dengan apa yang Aku makan juga keluarga Mu dulu,Kau bukan Viper penghisap darah atau monster Voracious! Kau bukan dari golongan itu! Jadi jangan bicara seperti itu lagi atau Aku akan mengikat Mu selamanya!"
Youngie tersenyum "Dulu Kak Shindong lalu Kak Jinki dan sekarang Kak Yeonmi,Aku selalu saja merepotkan dan setiap kali mengingatnya Aku jadi takut"
"Kau takut Aku juga akan pergi seperti Mereka?". Youngie mengangguk. "Apa yang hidup pasti akan mati,itu pasti. Aku tidak percaya pada ramalan bintang kematian yang menaungi kelahiran Mu,Aku masih hidup bersama Mu hingga kini,jangan pernah berpikir macam-macam lagi,Adik Ku" memeluk Youngie.
"Aduh-aduh! Ada apa dengan Kalian? Harusnya Kalian memeluk Ku,bukan berpelukan sendiri seperti itu!" cerca Jungmo "Mulai besok Ayah akan sangat kesepian"
"Bukankah ada Paman Dongjun dan Janggun?" Yeonmi terlihat tenang.
"Mereka?? Aigo~ Mereka tidak sama dengan Kalian"
"Ayah~" Youngie memeluk Jungmo "Jika ada waktu luang Kami pasti akan pulang"
"Iya-iya. Kalian suka topeng yang Ayah buat untuk Kalian?"
"Sangat suka!" Youngie terdengar riang dan Yeonmi hanya mengangguk.
"Bagaimana perasaan Mu,Youngie?"
"Sangat berdebar-debar,di sini" meletakkan tangan kanan di dadanya "Aku menunggu ini selama 7 tahun jadi bagaimana Aku bisa tenang?"
"Apa Kau pikir Adik Mu Taemin masih hidup?"
"Aku yakin Dia masih hidup meski Aku merasa kesulitan mencari petunjuk tentang Dia. Belakangan yang sering muncul adalah sebuah pertempuran besar dimana Kami berempat terlibat di dalamnya,Aku takut jika itu terjadi"
"Ksatria tidak mengenal kata takut! Jika takut,tidak usah berangkat besok!" Yeonmi dengan ketus.
"Pertempuran selalu ada,Ayah yakin jika itu terjadi Kalian pasti sudah siap menghadapinya"
"Ayah,sebenarnya Utopia itu tempat seperti apa?"
"Utopia adalah gedung tempat Hyõnin dan Saviour berkumpul,nanti Kalian akan menjumpai alat-alat canggih untuk bertempur melawan Viper. Segala kesempurnaan ada di sana"
"Seindah itu kah? Tapi,Ayah pernah bilang ada beberapa yang membenci tempat itu?"
"Sudah-sudah! Sebaiknya Kita istirahat"
"Ayah~" Youngie kembali memeluk Jungmo di susul Yeonmi.
*keesokkan harinya*
Yeonmi,Minchi,Songeun dan Youngie berkumpul siap berangkat menuju ibu kota Changgong.
"Wooyoung,tolong Kau jaga Rubah Salju untuk Ku" pinta Jungmo.
"Iya,Tuan!" Wooyoung _Jang Wooyoung_ menundukkan kepala. "Kami berangkat!"
Dongjun,Jungmo dan Janggun berdiri melihat mobil yang membawa keempat putri mereka pergi.
"Jungmo! Apa Kau menangis?" tanya Janggun _Yoon Jang Gun_ tanpa mengalihkan pandangannya.
"Tidak! Mata Ku kelilipan!" mengusap matanya.
"Mereka satu-satunya yang Kita miliki,tapi Kita malah menyerahkan Mereka pada Utopia,apa ini adil?" Dongjun _ Geum Dong Jun_ juga merasa sedih.
"Ini adalah takdir yang harus Mereka penuhi,Kita tidak bisa merubahnya" Jungmo merangkul kedua sahabatnya.
Mobil yang membawa Yeonmi dan teman-temannya memasuki gerbang ibu kota Changgong. Sebuah kota besar dengan peradaban yang sangat modern. Hal itu membuat 4 gadis itu kagum,semua kesempurnaan ada di kota itu.
Wooyoung melajukan mobil menuju markas Utopia. "Tolong gunakan topeng Kalian,Kita akan memasuki gerbang masuk Utopia" pintanya pada ke empat gadis.
_________TBC_________
Cameo Episode #1:
1. Shindong SUPER JUNIOR
2. Jung Il Woo (Aktor) as Lee Taeyun
3. Lee Young Ah (Aktris)
4. Lee Jun Ki (Aktor)
5. Lee So Yeon (Aktris)
6. Ji Jin Hee (Aktor) as Lee Jin Hee
7. Kim Seung Woo (Aktor)
8. Jung Jae Wook (Singer)
akhirnya ff ini bisa terbit juga. That's from Me "the HOTTEST CASSIOPEIA n the SHINee WORLD"
met baca and jangan lupa R.C.L nya yaaaaaaaaaaa
kamsahamnida
_shytUrtle_
0 comments