¤ FF Gaje Spesial Buat Temen-Temen LOCKET "Pangeran Gemulai Dan Si Cantik Gunung Es" (ENDING) ¤

01:13

¤ FF Gaje Spesial Buat Temen-Temen LOCKET "Pangeran Gemulai Dan Si Cantik Gunung Es" ¤



* Judul lain: The Supple Prince And The Wild Princess



* Kategori: Serial-Roman-Komedi (mungkin hehehe ^^v)



* Author: shyturtle



* Susunan pemain:



- Peran Utama:. Almighty Key SHINee as Kim Ki Bum. Shi Gui aka readers as Lee Ji Yoo



- Keluarga Kim:. Kim Seungwoo (aktor) as Ayah Kibum. Lee Miyoung (artis) as Ibu Kibum. Kim So Yeon (artis). Kim Yoo Jin (UEE After School). Kim Yoo Bin (Wonder Girl's). Kim So Eun (aktris/Ga Eul BBF)



- Keluarga Lee:. Lee Moon Sik (aktor/Jukbang TGQS) as Ayah Jiyoo. Go Hyun Jung (artis/Mishil TGQS) as Ibu Jiyoo. Lee Jun ki (aktor). Lee Jun Ho (2pm). Lee Seung Gi (aktor). Lee Seung Hyun (Seungri Big Bang)



- Geng Kibum:. Jo Kwon (2AM). Kang Ji Young (KARA). Kim Hyun Ah (4MINUTE)





- Geng Jiyoo:. Oh Won Bin (ex gitaris FT.Island). Yong Jun Hyung (B2ST). Lee Jae Jin (FT.Island). Kang Min Hyuk (CN.Blue). Lee Chae Rin (CL 2NE1)



- Pemain pendukung: Son Hyun Joo (aktor),Kang Dong Woon (aktor)



- Special appearance: Park Yoochun and A.N.JELL



* Theme Song:. Ost.Goong S opening. Ost.Sungkyunkwan Scandal track 11 instrumen. Ost.God Of Study track 9 The Final Mission Instrumen. CN.Blue - Try Again,Smile Again. TRAX - Tell Me Your Love















Episod #8







Dongwoon sudah berdiri di hadapan Jiyoo dan Chaerin yang berdiri diam menatapnya. Situasi bertahan seperti selama beberapa detik hingga kemudian Dongwoon tersenyum dan pergi begitu saja membuat Jiyoo saling melempar pandangan dengan Chaerin.







"Kami sempat kehilangan Mereka,laku lintas sangat padat,Kami kesulitan membuntuti Mereka dan sa'at Kami menemukan Mereka kembali,Dongwoon sudah memimpin"



Wonbin menghela nafas mendengar laporan itu "Baiklah,Kalian boleh pergi,terima kasih". Kedua orang itu pun pergi. "Sudah tahu bagaimana kondisi Jiyoo?"



"Belum. Dia tidak membalas pesan Ku" jawab Junhyung "Aku tidak percaya Monyet kalah"



"Aku juga,selama ini Dia paling ahli menembus kepadatan lalu lintas,Kita tahu itu sejak SMA,ini sangat aneh" Minhyuk sependapat.



"Aku yakin pasti telah terjadi sesuatu,hah...Kita tidak bisa menemuinya sekarang" Jaejin mendengus kesal.



"Sudah-sudah,jangan di bahas di sini,ada banyak mata dan telinga,Kalian harus siap-siap untuk dance" Wonbin mengakhiri.





"Hyung!" Jiyoo menghampiri Wonbin "Aku tahu telah terjadi sesuatu...Jiyoo tidak membalas pesan Ku bahkan tidak mau mengangkat telfon Ku"



"Tidak bisa gegabah menemui Jiyoo"



"Tapi Hyung wasitnya!" Jiyoo dengan nada meninggi "Setidaknya temui keduanya! Dongwoon juga Jiyoo,jangan diam saja seperti ini!". Wonbin kaget melihat reaksi Jiyoo dan mengangguk paham. "Aku yakin Jiyoo sedang tidak baik sekarang...Ya Tuhan,jagalah Dia"









"Ma'afkan Aku" Kibum dengan wajah kecewa.



"Melihat Kau kembali dengan selamat,Kami sudah lega" Jungshin membesarkan hati Kibum.



"Pasti terjadi sesuatu di jalan,Kibum katakan saja" ucap Wooyoung.



"Aku harus siap-siap untuk dance,permisi"



"Aku yakin pasti terjadi sesuatu" Yoseob menatap Kibum yang berjalan pergi. "Tapi Dia tampak baik-baik saja"



"Kita selidiki nanti,ayo!" ajak Taemin pada ketiga temannya.













Para pengunjung Carrion Street mulai memadati depan panggung. Beberapa penampilan pembuka di sajikan dan akhirnya tibalah waktunya sesi battle dance.



Junhyung dan pasukannya naik ke atas panggung. Junhyung,Jaejin,Minhyuk dan Chaerin menampilkan dance di iringi lagu "Don't Phunk With My Heart-Black Eyed Peas". Ke empatnya tampil sangat apik dan benar-benar mirip The Black Eyed Peas dengan formasi seperti itu dan seperti biasa kelompok ini selalu mendapat sambutan meriah serta poin tinggi.



Penonton sudah tidak sabar ingin menyaksikan penampilan live perdana Kibum usai beredarnya video battle dancenya bersama Kevin UKISS. Penonton penasaran dance apa yang akan di tampilkan Kibum malam ini. Kibum beserta pasukannya muncul di atas panggung dan langsung mendapat sorakkan penonton. Wajah Hyun Ah,Jiyoung juga Jokwon tampak tegang,hanya Kibum yang tampak tenang sambil terus tersenyum kecil. Alunan musik "Let's Do It-After School" mengiringi dance intro kelompok ini. Baru mulai penonton sudah di buat kagum dengan gerakan dance yang sangat enerjik itu. Tetap menyesuaikan image Kibum dan Jokwon yang lekat dengan dance girl's band,kelompok ini kembali memakai lagu "After School-Bad Guy" untuk mengiringi dance inti Mereka. Lagi-lagi Geng Pangeran Gemulai ini membuat penonton tercengang oleh penampilan Mereka. Kelompok ini menciptakan kreasi gerakan dance berpasangan yang sangat apik,apalagi Kibum sempat melakukan solo dance menjelang lagu berakhir. Penonton pun bersorak riuh ketika penampilan kelompok ini berakhir.







"Penampilan yang bagus! Aku suka,benar-benar puas melihatnya. Ini solo pertama Mu,keren!" Junhyung mengacungkan jempol pada Kibum membuat Hyun Ah,Jiyoung dan Jokwon heran. "Poin Kita beda tipis,hah...benar-benar tidak menduga,Kau hebat!"



"Junhyung!" Chaerin menyikut Junhyung.



"Kami sudah datang,senin Kau harus berkeliling kampus dengan memakai kostum perempuan" Jokwon maju menagih janji Junhyung.



"Wowowow...langsung menagih hadiahnya padahal ini bukan kerja keras Kibum haha jangan khawatir Kau pasti akan mendapatkannya haha,bye!" kemudian pergi.





"Kibum~aa,Kita rayakan ini?" tanya Jokwon.



"Aku sudah janji pada Umma,Aku harus pergi" meninggalkan ketiga temannya.



"Ki...apa Dia baik-baik saja??" bisik Jiyoung lirih.







Kibum berjalan menyusuri koridor rumah sakit yang sudah sepi malam itu sambil memegang tangan kanannya dan meringis menahan sakit. Sa'at Ia masuk,Miyoung sudah terlelap dalam tempat tidur khusus penjaga. Kibum tersenyum dan membenahi selimut Miyoung. Kemudian Ia duduk di samping kanan ranjang Seungwoo dan merebahkan tubuh lelahnya di ranjang.***





Miyoung masih terlelap begitu juga Kibum. Pagi itu,perlahan Seungwoo membuka mata dan tangannya membelai lembut kepala Kibum yang tertidur di samping ranjangnya. Kibum mulai bergerak menyadari ada yang membelai kepalanya. Ia mulai terbangun dan perlahan menegakkan badannya sembari mengucek matanya.





Seungwoo akhirnya tersadar dari koma. "Ma'af Aku membuat Kalian semua khawatir" menatap Istri dan anak-anaknya. "Aku bisa melewati ini semua berkat Kalian"



"Tidak Appa. Ini hanya kerja keras Umma dan Kibum" bantah Soyeon berkaca-kaca.



"Kalian tidak ada di sini bukan berarti Kalian tidak mendo'akan Aku kan? Tapi,Kibum memang paling sering ada di sini dan bercerita banyak hal pada Ku"



"Ma'afkan Kami,Appa" Soyeon menangis dan memeluk Seungwoo bersama-sama dengan ketiga adiknya,suasana di ruangan itu pun jadi haru.







"Setiap hari,mendengar Mu bercerita benar-benar membuat Ku senang,apa Kau menang?" tanya Seungwoo.



"Appa tidak marah Aku melakukan itu semua?"



"Anak bodoh!" menepuk pelan pipi kanan Kibum "Bagaimana bisa Appa marah pada Mu? Kau melakukan apa yang tidak bisa Appa lakukan"



Kibum tersenyum "Sayangnya apa yang Aku rencanakan dan Aku anggap mudah justru sangat sulit dan begitu sebaliknya hah...kenyataannya sangat sulit dan Aku jadi cemas dan takut"



"Apa yang Kau takutkan? Kau sudah menggenggam semuanya di tangan Mu,Anak Ku"



"Jika suatu sa'at Aku bicara jujur tentang diri ku pada appa,apakah appa akan marah pada ku?"



"nee?? Kau ini bicara apa?"



"aku sudah memikirkannya dan jika tiba waktunya,pasti akan aku lakukan"

***







"Jiyoo~aa" Jiyoo menyambut Kibum riang "Benarkah Appa sudah sadar??" Kibum pun mengangguk dan saking senangnya Jiyoo langsung memeluk Kibum "syukurlah" bisiknya masih bertahan memeluk Kibum.





"Auw!" pekik Kibum sa'at memeriksa luka di lengan kanannya,memar itu tampak biru kehitaman.



"Omo! Kenapa lengan Mu??" Jiyoo masuk tanpa permisi.



"Bisa Kau tinggalkan Aku? Aku mau istirahat"



"Apa yang sudah Dongwoon lakukan pada Mu?"



"Ini wajar terjadi,resiko balap liar"



"Aku tahu itu dan mungkin Kau pernah mengalami yang lebih parah,tapi ini adalah bukti nyata,jika kemarin Kau bilang Kita pasti sudah bisa melumpuhkan Dongwoon"



"Aku tidak bisa"



"kenapa?"



"sudahlah!" agak meninggi "keluar dari kamar ku! Skarang!"







Jiyoo mengkhawatirkan Kibum tapi Ia tidak bisa berbuat banyak,apalagi tadi Kibum terlihat marah atas ulahnya.



"Kau sudah bangun,Kita makan malam Aku sudah masak untuk Kita" Jiyoo kemudian menyiapkan makan malam. "Ayo makan! Tapi mungkin rasanya tidak seenak masakan Mu". Kibum pun mulai makan,"Bagaimana?" tanya Jiyoo penasaran.



"Kau memakai produk Kami?"



"Hehe buatan Keluarga Lee yang terbaik,dapur di rumah Ku juga memakainya". Kibum hanya melanjutkan makan usai menggeleng pelan. "semalam Kau tiba-tiba hilang,tidak sempat melihat penampilan Ku"



"Chaerin Onni sudah cerita" dengan ekspresi datar.



"Ough..." diam sejenak "Kau mau melihat rekamannya?"



"Tidak!"



"Ummm...ya sudah" kembali makan.



"kenapa membawakan lagu itu?"



"nee??"



"As One-Wish"



"itu..."



"Dasar lancang! Kau mengobrak-abrik isi laptop ku!!"



"Aku..." merasa bersalah "iya,ma'af Aku penasaran,tadinya Aku pikir Kau benar ingin menyanyikan lagu itu,maka dari itu Aku berlatih keras"



"Tadinya iya". Mendengarnya Jiyoo langsung mengangkat kepala menatap Kibum. "Tadinya Aku ingin menyanyikannya di depan Minjae Oppa tapi..." ekspresi Kibum berubah sendu dan suasana jadi hening.



"lekas makan! kalau dingin tidak enak" ucap Jiyoo riang mencoba mencairkan suasana.

***







Jaejin dan Minhyuk kompak melongo ketika melihat Junhyung sudah memakai baju wanita berwarna pink mengulurkan dua buah baju pada keduanya.



"In...ini??" tanya Jaejin pura-pura bodoh.



"Jangan pura-pura! Chaerin akan segera tiba,Ia pun memakai kostum yang sama!" perintah Junhyung.



"Aigo~ Aku tidak bisa memakai ini" Minhyuk mengamati baju di tangannya.



"Aish!! Kalian ini!!" Junhyung tampak kesal dan Wonbin hanya tersenyum melihat ketiganya.



"Kalian sudah siap?" tanya Jiyoo yang baru saja tiba bersama Chaerin.







*Beautifull Girl-Kim Ah Joong*



Jiyoo berjalan memimpin keempat temannya bak seorang model yang sedang berjalan di catwalk. Jiyoo tampak cantik di balut kostum serba pink plus sepatu boot dengan hak tinggi. Kelimanya tampak seperti "5 Pink Queen" dan dengan percaya diri berkeliling kampus. Semua mata tertuju pada kelimanya terutama Jiyoo. Para pria di buat terpesona olehnya. Jokwon sampai melongo begitu Hyunah dan Jiyoung. Dongwoon dan gengnya tampak mencegat Jiyoo dan tersenyum menatap gadis incarannya.





"Meski tampak konyol Kau benar-benar melakukan ini tapi jujur Aku akui Kau sangat cantik hari ini" puji Dongwoon.



Jiyoo tampak tenang berdiri di hadapan Dongwoon kemudian membuka kaca matanya. "Yah~ inilah Kami! Hari ini Kami telah membuktikan bahwa Kami sportif dan bukan pengecut seperti Mu" dengan nada meremehkan. "Kalau Aku jadi Kau,Aku pasti malu bersikap seperti ini"



"Apa??"



"Jangan pura-pura bodoh,Kau sudah cukup dewasa untuk memahami kata-kata Ku. Meski tidak mungkin,Aku harap Kau bisa belajar dari Kami dan bersikap ksatria yang sportif bukan jagoan kandang yang suka bermain curang"



"Kau bicara apa?!" tampak menahan emosi.



"Sudahlah lupakan saja,jangan khawatir Aku tidak akan ingkar janji pada Mu. Apa yang Aku ucapkan tidak akan Aku tarik kembali dan perlu Kau tahu,Aku bukan pecundang seperti Mu!" mendorong Dongwoon dengan jari telunjuknya. "Ayo!" melanjutkan perjalanannya.









"Tidak turun?" Yoochun menepuk pundak Kibum yang menyaksikan hal itu dari atas gedung olah raga. "Jiyoo cantik sekali berdandan seperti itu. Oya,apa benar yang Aku dengar kalau mulai hari ini Jiyoo resmi menjadi pacar Dongwoo? Rumor itu beredar sejak tadi pagi"



"Itu salah Ku"



"Apa?? Jadi maksud Mu...taruhannya adalah...Lee Jiyoo??"



"Aku kalah dan Aku terlalu takut. Aku ini pengecut!"



"Apa yang sebenarnya terjadi?"









Jiyoo melihat ke arah Jokwon,Hyunah dan Jiyoung sejenak. "Aku berdiri di sini sekarang untuk memenuhi janji Ku pada Jokwon,Hyunah,Jiyoung dan...Kibum. "Sabtu malam kemarin,Kibum dan teman-temannya memenuhi tantangan Junhyung untuk melawan tim dance Ku di Carrion Street. Meski Mereka tak lebih unggul dari tim Ku tapi dengan sportif Mereka hadir dan menunjukkan performance Mereka yang menurut Ku sangat keren. Karena itu hari ini Aku dan tim Ku berkeliling kampus sedemikian rupa untuk memberikan janji Junhyung pada Jokwon. Aku mengakuki kehebatan Pangeran Gemulai dan teman-temannya"



Mahasiswa yang berkumpul jadi ribut mendengar pernyataan Jiyoo.



"Mohon tenang" pinta Jiyoo "Masih ada satu hal lagi yang akan Aku umumkan"



Woonbin yang tadinya tenang berdiri melipat tangan melihat Jiyoo tampak gusar. Ia tahu kali ini Jiyoo pasti akan mengumumkan perihal status hubungannya dengan Dongwoon. Wonbin tak mau melihatnya dan melangkah maju. Tapi Ia menghentikan langkahnya ketika mengetahui Kibum tiba-tiba muncul dan tanpa mempedulikan orang di sekitarnya berjalan lurus menuju Jiyoo. Tanpa ragu Kibum meraih tangan Jiyoo menggandeng dan membawanya pergi dari tempat itu.

***







"Apa maksud semua ini!!" Jokwon sangat marah menghampiri Kibum,Jiyoo dan Chaerin di taman kampus.



"Kibum,apa otak Mu tidak waras membawa Jiyoo seperti itu?" sambung Hyunah.



"Ki..." Jiyoung berharap Kibum segera memberi jawaban.



"Dia sudah cukup menderita karena ulah Ku dan Aku tidak akan membiarkan Dia menyerahkan diri seperti itu pada Dongwoon Hyung karena menanggung kesalahan yang Aku buat"



"Tapi itu keputasannya sendiri! Kesalahan apa yang Kau buat?" bantah Jiyoung. "Jika kekalahan Mu adalah suatu kesalahan lalu bagaimana Kita menyebut keputusan konyol yang Dia buat dan Dia setujui sendiri sebagai taruhan ha?"



"Ma'af jika Kau tidak terima tapi menurut Ku,Kau tidak punya hak untuk mengadili ini semua" Chaerin angkat bicara.



"Mengadili? Hey,Aku hanya bicara pada teman Ku,Ki!"



"Aku tahu! Tampaknya Kau sangat tidak suka melihat kejadian tadi kenapa?"



"Teman Mu itu tidak menanggung kesalahan Ki,tapi Dia bertanggung jawab atas ucapannya sendiri,harusnya Kau merasa malu berbicara dengan kepala mendongak seperti itu di hadapan Ku,pelayan!"



"Kang Jiyoung!" bentak Jiyoo. "Apa begitu sebenarnya pribadi Mu??"



"Apa??"



"Tadinya Aku pikir Kau benar-benar wanita cantik dengan pembawaan yang apik pula,tapi hanya karena melihat sesuatu yang Kau sendiri belum pasti tahu duduk masalahnya,Kau sudah berubah seperti itu. Hagh~ berani sekali menyebut Chaerin Onni pelayan di depan Ku. Aku tidak yakin,sa'at Kau tahu siapa sebenarnya Kakak Mu,apa Kau masih bisa bicara dengan angkuh seperti ini"



"Apa maksud Mu?"



"Harusnya malam itu Kibum yang menang jika Dongwoon tidak memukul lengan kanan Kibum"



"Apa??"



"Hey,Vampir jadi-jadian! Jaga bicara Mu!" cerca Jokwon "Tidak mungkin Hyung melakukan itu!"



Jiyoo memaksa Kibum dan akhirnya berhasil membuat pemuda itu melepas jaket yang Ia kenakan dan menyincing lengan bajunya. "Kau lihat ini! Yang mengukir luka ini adalah Kakak Mu,Kang Dongwoon"



"Apa??" Jiyoung dan teman-temannya benar-benar kaget,begitu juga Chaerin yang tak menduganya.



"Sangat memalukan! Menghalalkan cara apapun untuk menang,bagaimana bisa orang seperti Dia di puja dan di jadikan pemimpin? Orang seperti apa Dia yang tanpa malu dan berlagak paling hebat atas kemenangannya malam itu?"



"Ki! Katakan! Apa itu benar?!"



Kibum hanya diam dan tiba-tiba ponselnya berdering. "Yeoboseyo" diam mendengarkan seseorang di seberang sana bicara "SIAL!!!" langsung berlari pergi dan Chaerin menyusulnya.



"Ya! Jiyoo~aa! Ada apa??" teriak Jiyoo sambil berlari menyusul.



"Jiyoo??" tanya Jokwon.



"Jiyoo?? Apa Aku salah dengar??" Hyunah juga heran.



"Ki!!" Jiyoung menyusul di ikuti kedua temannya.







Jaejin,Junhyung,Minhyuk dan Wonbin tampak terlibat dalam tawuran antara Geng Dongwoon dan Geng Taemin yang terjadi di gang tak jauh dari kampus. Taemin dan teman-temannya sengaja menyerang Dongwoon di sana dan Geng Jiyoo berusaha melerai.



Jiyoo,Jiyoung,Hyunah dan Jokwon yang baru sampai sangat kaget melihat tawuran itu. Tampak pula Kibum dan Chaerin terlibat di dalamnya. Jiyoo makin panik,tubuhnya gemetar dan ketakutan melihat kejadian itu.



"Ya!!" teriakan Jiyoo tak di gubris. "ADA POLISI MENUJU KEMARI!!!" teriaknya sekeras Ia bisa.

***







"Tadi benar-benar mengejutkan,Taemin tiba-tiba datang membawa pasukan seperti itu dan menyerang Dongwoon hah...kacau sekali" Junhyung geleng-geleng. "Ya,Kibum~aa bagaimana bisa Kau teriak seperti tadi??"



Jiyoo tersenyum tersipu "melihat kejadian tadi...Aku sangat ketakutan dan tiba-tiba saja terpikir oleh Ku untuk bilang bahwa ada polisi"



"Jiyoo~aa kenapa Kau tidak bilang kalau Dongwoon bertindak curang?" tanya Wonbin pada Kibum.



"Iya,sebenarnya ini kesempatan bagus buat Kita tapi...untung Kau selamat" tambah Jaejin.



"Iya,beruntung sekali" Minhyuk mengamini. "Besi itu bisa saja mematahkan tulang Mu" tambahnya.



"Orang itu memang Orang kaya yang sombong,bodoh dan tidak punya hati!" Chaerin mengumpat kesal "Aku senang melihat Dia jadi bulan-bulanan seperti tadi"



"Sekarang Aku mengkhawatirkan Kelompok Taemin" Kibum bersuara juga "Aku khawatir Dongwoon melakukan serangan balik"



"Aku rasa Dia tidak akan berani dan jika itu terjadi pasti Orang Kita sudah mengirim pesan tentang itu" Wonbin menenangkan.







Kibum dan Jiyoo mengantar teman-temannya pulang di teras rumah. Jiyoo tampak riang setelah teman-temannya pergi kemudian menatap Kibum yang berdiri di sampingnya.



"Kau mulai lagi! Sudah Ku bilang jangan menatap Ku seperti itu!"



"Tidak...hanya saja melihat wajah Ku dengan beberapa luka habis berkelahi seperti itu...benar-benar keren hihihi" Jiyoo tersipu sendiri "jadi terlihat seperti dalam film kungfu dan film laga lainnya,seperti jagoan!"



"Haish! Jagoan?? Kau tidak marah??"



"Tidak,mengapa harus marah?? Jiyoo~aa"



"Emm??"



"Bagaimana kalau Kita akhiri saja permusuhan di antara Kita?"



"Aku juga memikirkannya,tapi apa Kau yakin? Teman-teman Mu?"

***







Suasana kampus tampak tenang keesokan harinya. Tampak lenggang sekali,mungkin tak terlalu banyak yang tahu tentang tawuran kemarin.





"Kibum~ssi"



Kibum kemudian menemui Taemin,Jungshin,Wooyoung dan Yoseob. Sama seperti Kibum,wajah keempatnya juga menyisakan banyak luka usai perkelahian kemarin.



"Harusnya Kau mengatakan hal itu secara langsung" Wooyoung benar kecewa "Kami sudah menunggunya selama 2tahun"



"Kami sudah menyelidiki dan ada saksi mata" tambah Jungshin.



"Kalian akan mengurus ini?" Kibum balik tanya.



"Balapan kemarin,Dongwoon tidak hanya memukul Mu tapi Dia juga merusak sebuah mobil mewah dan Kau kalah karena pukulan Dongwoon,masih mau diam saja?" Taemin menjelaskan. "Kejadian itu terjadi di terowongan Dongsan (namanya ngawur) meski Kita diam tapi pemilik mobil itu tidak terima"



"Kau tahu siapa Dia?" sahut Yoseob "Masih Keluarga Raja,Orang Istana. Aku rasa tamatlah riwayat Dongwoon sekarang"



"Dia memang memukul kaca depan mobil mewah itu,mungkin Dia kesal karena mobil itu menghalanginya,Ia melakukannya usai memukul Ku" jelas Kibum.



"Jadi Kau melihat kejadiannya?" Taemin memastikan.



"Aku sempat menepikan motor Ku dan berhenti karena kesakitan,lalu kenapa Kalian menyerangnya kemarin?"









Kibum kembali duduk melamun di atas gedung olah raga dan terus memikirkan ucapan Wooyoung. "Kau pernah mengalahkannya dan Kita sama-sama mendapat perlakuan tidak adil. Peristiwa 2 tahun yang lalu...Kami terlalu takut untuk mengatakan pada Jiyoo kalau ada kecurangan,Kami ada di tikungan ketiga sa'at balapan malam itu berlangsung". Kibum kembali memegang lengan kanannya yang masih terasa nyeri dan kenangan buruk tentang Minjae kembali muncul. Kibum menundukkan kepala dan tubuhnya gemetar.



"Kau baik-baik saja?" suara Yoochun membuat Kibum menegakkan kembali kepalanya. "Kemarin benar-benar mengejutkan,penyerangan itu"



"Terima kasih,Sunbae membantu Kami"



"Aku hanya mengambilkan obat untuk Kalian,bukan apa-apa. Kenapa Kau terlibat? Kau membela siapa?"



"Bagaimana mempertanggung jawabkan ini semua Sunbae?"



"Nee??"



"Kebenaran selalu datang terlambat,Mereka mempunyai keberanian menyerang karena Aku hah! Alasan yang tidak masuk akal,lalu apa yang harus Aku lakukan?"



"Kau sudah tahu jawabannya,kenapa masih ragu dan bertanya? Sebenarnya Kau sudah menggenggam semuanya,hanya saja Kau ragu pada diri Mu sendiri,itulah masalah dan kebodohan Mu". Kibum diam merenungi ucapan Yoochun. "Tidak perlu maju sendiri,beri saja dukungan,Mereka hanya butuh dukungan dari Mu. Itu layaknya suntikan vitamin bagi Mereka"



"Benarkah??" Kibum kemudian tersenyum.



"Kau dan Jiyoo tampak baik,Aku senang melihat Ia merawat Mu kemarin. Kau tahu,seperti dalam sinetron saja. Jiyoo merawat Mu dan Jiyoung tampak tak suka begitu juga Dongwoon,lalu Wonbin terus menatap Mu,ada apa dengan Kalian?"



"Sunbae memperhatikannya?". Yoochun mengangguk. "Apa pernah terlintas di benak Sunbae kalau Jiyoo selalu memperhatikan Sunbae?"



"Apa??"



"Dia sangat memperhatikan Sunbae"



"Yakin sekali? Bagaimana Kau tahu?"



"Banyak hal terjadi belakangan ini,mungkin terdengar konyol tapi..."



"Kau mulai menyukainya?" potong Yoochun "Lalu...kenapa Dia memperhatikan Aku?"



"Karena Sunbae sangat mirip dengan Minjae Oppa"



"Hey! Kibum~aa! Kenapa malah diam menatap Ku seperti itu?"



"Sunbae sangat tampan"



"Aish! Kau kambuh lagi memuji Ku seperti itu! Jangan sampai Aku memukul Mu lagi! Aku jadi takut pada Mu"



"Hehehe...Aku hanya berpendapat tentang Jiyoo,Dia pasti memandang Sunbae seperti itu"

***









"Aku merasa senang bisa mengenal Kalian selama hampir 40hari ini,Kalian banyak membantt Ku,Aku benar-benar berterima kasih atas itu semua,kamsahamnida" Jiyoo membungkuk di hadapan Chaerin,Jaejin,Junhyung dan Minhyuk. "Ma'afkan Aku juga,selama ini sikap Ku sangat buruk pada Kalian,terutama Chaerin dan Junhyung,Aku banyak mengeluarkan kata-kata keji pada Kalian. Aku mohon ma'afkan Aku" kembali membungkuk.



"Rasanya aneh melihat tubuh ini yang minta ma'af tapi sudahlah" jawab Junhyung.



"Aku janji,setelah tubuh Ku kembali,Aku akan minta ma'af lagi pada Kalian semua"



"Niat sekali?" Chaerin heran.



"Aku takut kehilangan Kalian...Aku belajar banyak dari Kalian dan setelah ini Aku ingin Kita tetap berteman seperti ini"



"Kami mau,tapi bagaimana teman-teman Mu?" tanya Jaejin.



"Mereka...Aku rasa itu bisa di atur belakangan hehe"



"Jiyoo menghubungi Kalian?" Wonbin baru bergabung dan semua menggeleng.



"Ada apa?? Terjadi sesuatu lagi?" tanya Jiyoo.



"Aku dengar pagi ini Taemin menemuinya"



"Apa?? Lalu Hyung tahu apa yang Mereka bicarakan?"



"Semalam Aku sempat bertemu Mereka dan sepertinya Mereka serius memperkarakan Dongwoon,Mereka sudah mengumpulkan bukti-bukti untuk menyerang tapi Aku rasa itu menunggu persetujuan Mu"



"Aku?? Lalu Aku harus bicara apa nanti?"



"Mereka menemui Kibum karena Dia adalah korban sekaligus saksi,tentang Kau ini berhubungan dengan peristiwa 2 tahun yang lalu"



"Aku tahu,lalu Aku harus bagaimana? Itu bukan hak Ku memberi jawaban tapi itu hak Jiyoo"

***







Jiyoo berdiri menatap Kibum yang duduk melamun sambil memeluk gitarnya di teras. "kenapa tidak di mainkan?" tanya Jiyoo sembari duduk di samping. "Pasti bingung,maju atau mundur?"



"Awalnya sempat berapi-api,tapi belakangan jadi tak bersemangat. Hah..." menghela nafas. "Aku rasa Dia juga tidak menginginkannya,malam itu...Dia tersenyum sa'at menghembuskan nafas terakhirnya...Dongwoon sudah mendapat banyak ganjaran"



"Aku dengar pemilik mobil itu masih keluarga kerajaan,apa benar?"



"Iya,Taemin sudah membersìhkan nama Ku jadi Aku tidak akan memikirkannya lagi"



"Lalu tentang gelar kehormatan mendiang Minjae?"



"Dia sudah memilikinya,Dia...pasti sudah tenang dalam pelukan Tuhan"



"Ya sudah kalau memang begitu keputusan Mu. Hey,mainkan lagu untuk Ku!" berusaha mencairkan suasana. "Kau membawa gitar tapi hanya memeluknya,ayo mainkan!"



"Kau suka lagu apa?"



"hmm...Kau bisa lagu apa saja? Terserah Kau sajalah hehe"



Kibum mulai memetik gitarnya memainkan intro lagu More Than Words.



"Woa~ ini lagu kesukaan Ku! Hihihi"



"Saying I love You,it's not the words I want to hear from You..." Kibum mulai bernyanyi untuk Jiyoo yang terlihat sangat senang di buatnya.

***









Hari tepat 2 tahun Minjae meninggal pun tiba. Kibum,Jiyoo,Wonbin dan yang lain mengadakan upacara di makam Minjae. Usai melakukan upacara,Mereka menuju Carrion Street untuk melakukan tabur bunga dan hening sejenak di tikungan ketiga. Seluruh penghuni Caliptra Space mengikuti ritual ini,tampak pula Taemin,Jungshin,Wooyoung dan Yoseob hadir dalam ritual itu. Usai mengadakan hening satu persatu mulai bubar dan tampak Dongwoon datang kemudian menghampiri Jiyoo. Semua mata tertuju pada dua makhluk Tuhan ini.



"L.J!" Dongwoon memulai dan Jiyoo menatapnya dengan tenang. "Aku datang...Aku mengaku kalah". Semua kaget mendengarnya. "Aku mengaku kalah..." berlutut di hadapan Jiyoo. "Aku pasrah pada Mu"



"Apa maksud semua ini??"



"Aku mengaku kalah pada Mu,benar-benar kalah. Aku benar-benar tersiksa. Semua kekacauan yang terjadi adalah ulah Ku dan..." tak mampu melanjutkan dan menitikan air mata.



Jiyoo jadi terharu "Aku..." tampak ragu kemudian menatap Kibum sejenak dan pemuda itu mengangguk padanya. "Sudah akhiri saja. Aku tidak mau melanjutkan ini semua,Aku sudah lelah"



"Apa??" Dongwoon kaget.



"Aku hanya akan mengambil alih Carrion Street selebihnya Aku tidak mau tahu. Ayo!" memberi perintah agar teman-temannya ikut pergi sedangkan Dongwoon tetap berlutut seperti itu.

***







Jiyoo tersenyum manis pada Kibum. Keduanya duduk berdampingan di kereta menuju kediaman Sang Nenek di Desa Myónggi bersama Hyunjoo. Usai memberi penghormatan untuk Sang Nenek keempatnya berkumpul duduk bersama.



"Jadi Nenek tahu tentang semua ini?" Jiyoo terlihat sangat kaget.



Nenek tersenyum dengan anggunnya "Jika bukan Aku lalu siapa? Aku hanya mengirim Hyunjoo untuk menjaga Jiyoo tapi malam itu Jiyoo datang bersama Kibum,sungguh kesempatan emas dan Kami tidak mau menyia-nyiakan itu. Apa Kalian marah pada Nenek?" menatap teduh Kibum dan Jiyoo "Atau Kalian menyesal?"



"Marah Ku sudah habis pada Momo,kalau menyesal...Aku rasa tidak" jawab Kibum.



"Jadi ini keputusan Kalian? Kalian yakin akan melakukannya?"



"Aku dan Kibum sudah sepakat dan Kami akan melakukannya"



"Baiklah jika Kalian sepakat melakukannya,Aku akan membantu Kalian di hari ke 40 nanti"









"Kau mau ikut?" tanya Kibum pada Jiyoo.



"Kemana?"



Jiyoo duduk dalam boncengan Kibum. Kibum mengayuh sepeda tua itu mengajak Jiyoo berkeliling sambil terus bercerita pada Jiyoo. Keduanya kemudian berhenti dan menatap hamparan perkebunan luas itu.



"Jadi ini akar masalahnya? Hah...Aku jadi merasa picik dan serakah" ucap Jiyoo "Tapi Kau benar berhasil menghentikan rencana Dewan Koalisi di perusahaan Appa,itu hebat"



"Semoga setelah ini semua kembali seperti semula"



"Pasti! Kita akan melakukannya bersama-sama" menggenggam tangan Kibum.

***







"Kibum meminta Kita datang ke restoran Changmi pukul 7 malam nanti?" Seungwoo heran.



"Bukan hanya Kita,tapi juga Soyeon,Yoojin,Yoobin dan Soeun. Dia bilang ada sesuatu yang sangat ingin Ia sampaikan pada Kita semua" ucap Miyoung.







"Meminta Kita datang pukul 7 ke restoran Changmi?" tanya Moonsik.



"Iya,Jiyoo menelfon dan meminta Kita semua hadir nanti malam" Hyunjung membenarkan.



"Ada apa kira-kira??"







Jiyoo dan Kibum mengunjungi makam Sang Kakek bersama Nenek dan Hyunjoo.



"Aku harap semua akan berjalan lancar dan setelah ini pasti Aku bisa istirahat dengan tenang. Ma'af Nenek telah menyusahkan Kalian"



"Nenek..." Jiyoo memeluk Sang Nenek "Satu hal yang ingin Aku katakan,meski awalnya Aku sangat marah tapi sekarang Aku merasa sangat bahagia dan merasa menjadi orang yang berguna dan Aku merasa beruntung bisa merasakan jadi bagian dari Keluarga Lee"

***







Keluarga Lee tiba lebih dulu di restoran Changmi dan menuju ruang VIP yang telah di pesan Jiyoo. Meski heran kenapa Jiyoo melakukan itu tapi Mereka tetap menunggu dengan sabar. Tak lama kemudian Keluarga Kim datang dan masuk ke ruangan yang sama. Kedua keluarga ini sama-sama kaget.



"Kau juga kemari?" Moonsik menghampiri Seungwoo "Bagaimana bisa Kita ada dalam satu ruangan yang sama seperti ini? Apa ini kebetulan?"



"Anak Ku,Kibum yang meminta Ku datang kemari pukul 7 malam"



"Begitukah? Jiyoo juga melakukan hal yang sama,apa mungkin ini sengaja dan merupakan rencana Mereka berdua?"



"Apa?? Tapi bukankah Mereka bermusuhan?"



"Iya juga,tapi ini tidak mungkin jika hanya kebetulan saja"



"Terima kasih sudah menjenguk Ku waktu itu"



"Ah~ Aku lega melihat Mu kembali sehat seperti ini"



"Semua sudah datang!" Jiyoo muncul bersama Kibum,Nenek dan Hyunjoo dan semakin membuat semua bingung.





Semua pun duduk berkumpul mengitari meja panjang yang sudah di siapkan. Nenek pun bicara menjelaskan maksudnya mengumpulkan semua malam itu.



"Apa??" bukan hanya Seungwoo yang kaget tapi semua anggota keluarga Kim dan Lee mendengar penjelasan Nenek.



"Mohon tenang!" pinta Kibum dan suasana kembali tenang. "Apa yang di ucapkan Nenek benar adanya. Aku adalah Lee Jiyoo dan Dia" menunjuk Jiyoo "Adalah Kim Kibum. Mungkin terdengar ngayal dan tak masuk akal tapi inilah kenyataannya dan hari ini adalah hari ke-39 jiwa Kami tertukar maka dari itu Kami sepakat mengumpulkan semua di sini"



"Meski awalnya Kami marah,namun pada akhirnya Kami menjalani ini dan menopang satu sama lain" tambah Jiyoo



"Tapi,Jiyoo lah yang paling berbuat banyak termasuk menyelesaikan masalah tanah sengketa di desa Myõnggi dan berhasil menggagalkan rencana dewan koalisi" tambah Jiyoo.



"Aku sengaja melakukan rencana ini" Nenek mengambil alih "Betapa menyedihkan Kita,persahabatan yang sudah terjalin lama terpecah hanya karena isu surat wasiat seperti itu!". Seungwoo menundukkan kepala. "Perlu Kalian ketahui,surat wasiat itu tidak pernah ada!". Semua tampak kaget. "Ada yang sengaja melakukan sabotase dan Kalian termakan hasutan itu hingga terpecah dan Aku...Aku hanya orang tua bodoh yang tersisa dan tidak bisa menyelesaikan konflik ini. Setelah mengetahui semua ini,apa keputusan Kalian?" menatap Moonsik dan Seungwoo bergantian.



"Kami..." ucap Seungwoo ragu.



"Kami akan mengakhiri ini" sahut Moonsik "Aku tidak ingin terus seperti ini"



"Aku pun begitu..." Seungwoo membenarkan "Aku ingin Kami saling menopang seperti dulu"



"Syukurlah" Jiyoo tersenyum lega "Kita akan saling menopang seperti dulu"



Semua tersenyum dan Seungwoo memeluk Moonsik.



"Besok adalah hari ke-40,Kami tidak tahu apa yang akan terjadi setelah esok,tapi melihat ini semua Aku lega" ucap Kibum.



"Pantas saja Jiyoo berubah aneh,hah...ternyata ulah Nenek" Junho menggelengkan kepala.

***







"Jadi...ini hari ke-40??" Junhyung memastikan dan Jiyoo mengangguk. "Berarti semua akan kembali normal setelah itu?"



"Semoga saja,karena itu hari ini Aku mengajak Kalian ke Namsan ini" ucap Jiyoo riang. "Mari Kita bersenang-senang!"



"Tanpa teman-teman Mu?" goda Junhyung "Haha baiklah Kami akan bersenang-senang" merangkul Jaejin dan Minhyuk pergi.



"Chaerin,Kita jalan-jalan" Wonbin mengajak Chaerin.



Hanya tersisa Kibum dan Jiyoo yang tampak kaku. "Apa Kita terus seperti ini?" Jiyoo memulai. "Karena Aku masih berperan sebagai Jiyoo jadi ajak Aku jalan! Kau kan Kibum" pintanya manja.



"Dasar manja!" Kibum mulai berjalan sambil mengantongi tangannya.



"Ya!" menyusul dan menyelipkan tangannya di lengan Kibum.







Jiyoo bersikap manja pada Kibum,keduanya terlihat mesra sekali.



"Apa harapan Mu?" berusaha mengintip Kibum yang menulis sesuatu pada gembok di tangannya. "Pelit sekali!". Kibum menggantungkan gemboknya kemudian berjalan lagi. "Ya! Tunggu Aku!" Jiyoo segera menyusul.



"Di mana Mereka!"



"Siapa?"



"Yang lain"



"Mereka pasti memberi Kita waktu berduaan"



"Mwo?? Konyol!"



"Mereka tahu,mungkin setelah hari ini Kita tidak akan bisa sedekat ini"







*Beautifull Good Bye-f(x)*



Kibum dan Jiyoo duduk berdampingan.



"Cepat sekali ya..." Jiyoo menghela nafas.



"setelah semua kesulitan itu...iya cepat sekali..."



"Kau yakin setelah ini jiwa Kita akan kembali ke tubuh masing-masing?"



"Aku yakin dan Aku percaya pada ucapan Nenek. Aku sudah cukup menderita karena Mu"



"Apa?? Lebih parah Aku!!" Jiyoo sewot "Kau akan menepati janji Mu kan?"



"Iya,Kita akan memulai awal yang baru bersama keluarga Kita dan Aku akan jadi pengajar yang baik untuk Mu"



"Yaksokhae?" mengulurkan jari kelingkingnya dan Kibum mengaitkan jari kelingkingnya. "Kita berjanji" tersenyum manis.



"Malam ini terasa sangat panjang ya"



"Aku dan yang lain sepakat akan terjaga sepanjang malam,Kau mau ikut?"



"Tentu"



Jiyoo menyandarkan kepalanya di pundak Kibum.



"Kau ini benar-benar pantas menjadi wanita,Kim Kibum Si Pangeran Gemulai!" cerca Kibum.



"Apa Kau bilang?! Aku 100% laki-laki! Kau mau bukti?!" Jiyoo besungut-sungut.



"Kau mau apa??"



Jiyoo langsung meraih wajah Kibum dan mencium lembut bibir Kibum. "Aku adalah laki-laki" kembali mencium bibir Kibum.















"Jiyoo~aa setelah ini,jika Aku katakan Aku cinta pada Mu Lee Jiyoo,apa yang Kau lakukan?"





















___________THE END___________















akhirnya ff gaje dengan banyak cast ini kelar juga,ma'af jika tidak suka dengan endingnya



_shytUrtle_

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews