¤ FF Gaje Spesial Buat Temen-Temen LOCKET "Pangeran Gemulai Dan Si Cantik Gunung Es" ¤

00:02

¤ FF Gaje Spesial Buat Temen-Temen LOCKET "Pangeran Gemulai Dan Si Cantik Gunung Es" ¤



* Judul lain: The Supple Prince And The Wild Princess



* Kategori: Serial-Roman-Komedi (mungkin hehehe ^^v)



* Author: shyturtle



* Susunan pemain:



- Peran Utama:. Almighty Key SHINee as Kim Ki Bum. Shi Gui aka readers as Lee Ji Yoo



- Keluarga Kim:. Kim Seungwoo (aktor) as Ayah Kibum. Lee Miyoung (artis) as Ibu Kibum. Kim So Yeon (artis). Kim Yoo Jin (UEE After School). Kim Yoo Bin (Wonder Girl's). Kim So Eun (aktris/Ga Eul BBF)



- Keluarga Lee:. Lee Moon Sik (aktor/Jukbang TGQS) as Ayah Jiyoo. Go Hyun Jung (artis/Mishil TGQS) as Ibu Jiyoo. Lee Jun ki (aktor). Lee Jun Ho (2pm). Lee Seung Gi (aktor). Lee Seung Hyun (Seungri Big Bang)



- Geng Kibum:. Jo Kwon (2AM). Kang Ji Young (KARA). Kim Hyun Ah (4MINUTE)





- Geng Jiyoo:. Oh Won Bin (ex gitaris FT.Island). Yong Jun Hyung (B2ST). Lee Jae Jin (FT.Island). Kang Min Hyuk (CN.Blue). Lee Chae Rin (CL 2NE1)



- Pemain pendukung: Son Hyun Joo (aktor),Kang Dong Woon (aktor)



- Special appearance: Park Yoochun and A.N.JELL



* Theme Song:. Ost.Goong S opening. Ost.Sungkyunkwan Scandal track 11 instrumen. Ost.God Of Study track 9 The Final Mission Instrumen. CN.Blue - Try Again,Smile Again. TRAX - Tell Me Your Love













Episode #6









Suasana di kampus berubah tegang. Tersebar kabar seantero kampus jika Geng Jiyoo dan Geng Kibum,musuh bebuyutan yang telah lama perang dingin kembali bertengkar di tempat parkir. Tampak dua kubu yang berselisih itu saling berhadapan siap menyerang.







"Ki sudah minta ma'af,Kalian mau apalagi!? Ini masalah sepele,hanya salah parkir tapi Kalian berlagak seperti masalah hidup dan mati saja!" Jiyoung ngotot membela Kibum.



"Dari dulu Kalian selalu begini! Tidak konsisten! Sudah tahu tempat parkir itu milik Jiyoo tapi Gemulai ini malah seenaknya memarkir motornya di sana,Kau sengaja pamer ya?!" Junhyung menuding Kibum. "Apa Kami pernah melanggar garis batas yang sudah sama-sama Kita sepakati?! Kami menghormati itu,tapi Kalian! Hagh! Aku tidak terima!"



"Mungkin Dia memang sengaja mencari gara-gara karena tahu hari ini Jiyoo tidak masuk" sahut Minhyuk.



"Kami juga menghargai garis batas itu,ini pertama kalinya sejak tahun pertama Kita kuliah kan?" Jokwon tak mau kalah di setujui anggukkan kepala Hyun Ah.



"Tetap saja Kami tidak terima! Kami tidak akan menunggu Jiyoo untuk mengurus ini!" Jaejin pun tak mau mengalah.



"Lalu Kalian mau apa?!" Jokwon dengan nada meninggi sambil melotot dan berkacak pinggang memberi isyarat Ia pun tak mau mundur. "Dasar budak-budak Lee Jiyoo!!"



"APA KAU BILANG!!!" Junhyung sudah mengangkat tangan kanannya dan siap melayangkan pukulannya pada Jokwon. "Hyung??" sa'at Wonbin menahan tangannya.



"Ma'afkan kelakuan Junhyung yang tidak sopan ini" ucap Wonbin dengan wajah tenangnya.



"Hyung!! Mereka yang salah! Kenapa Hyung malah minta ma'af?!!" protes Jaejin.



"Mereka itu kurang ajar pada Kita Hyung!" Minhyuk menambahkan.



"Sudahlah!!!" nada bicara Wonbin sedikit meninggi membuat Jaejin dan Minhyuk langsung diam dan sedikit mundur. "Ini hanya salah paham. Aku tidak tahu Jiyoo akan bereaksi apa jika Dia ada disini,kenapa menempati tempat parkir Jiyoo?" bertanya langsung pada Kibum yang sedari tadi hanya diam. Keduanya saling bertatapan sejenak,"Sudahlah,cukup sampai disini"



"Kenapa?! Kalian takut?! Pasti Kalian tidak menyangka kalau Kim Kibum juga bisa seperti Lee Jiyoo! Kalian tidak terima kan?! Aish! Katakan saja Kalian takut pamor Si Putri Es itu tersaingi!" cerocos Jokwon membuat emosi Junhyung terpancing lagi.



"Kau pikir Dia keren bergaya seperti itu,ha!! Dia itu pengecut! Beraninya berulah jika Jiyoo tak ada,sedari dulu begitu!" Junhyung makin geram.



"Terang saja Kami keren! Hari ini mata seluruh kampus ini hanya menatap Prince Kibum,kalian iri!". Jiyoung dan Hyun Ah tidak menyukai situasi ini,tapi keduanya tidak bisa menahan Jokwon,hanya bisa berdiri diam di belakangnya. Sementara Kibum hanya diam tak bereaksi. "Hagh! Dasar orang-orang bodoh! Bisanya hanya emosi dan main pukul!"



"Kau!!!" Junhyung benar-benar emosi dan ingin menghajar Jokwon tapi Jaejin dan Minhyuk menahannya. "Dasar mulut besar! Bisanya hanya mengeluarkan kata-kata keji! Kau itu menyebalkan!! Lepaskan,Aku!! Biar Aku hajar Dia!!"



"Bawa Dia pergi dari sini" perintah Wonbin pada Jaejin dan Minhyuk.



"Hyung! Biarkan Aku menghajarnya!" Junhyung berusaha berontak namun Jaejin dan Minhyuk menyeretnya pergi dari tempat parkir.



"Aku tahu,Kalian pasti sangat marah dan membenci Jiyoo karena ulah Kami. Terserah Kau mau menyebut Kami budak atau apa,tapi perlu Kau tahu Kami tidak pernah merasa jadi budak Jiyoo. Kata itu tidak pernah ada dalam kelompok Kami. Mungkin sedikit sulit di pahami bagi Kalian yang terbiasa mengukur sesuatu dengan uang. Jiyoo tidak pernah membeli Kami dengan uangnya dan Kami ada untuknya karena Dia juga ada untuk Kami,bukan karena uang!" Wonbin tersenyum lalu pergi.



Jokwon mematung di tempat Ia berdiri,Jiyoung dan Hyun Ah diam memandang Wonbin yang berjalan menjauh. Kibum tersenyum dan pergi meninggalkan ketiga temannya.







"Jadi Kau!" Dongwoon dan tiga temannya menghampiri Kibum yang terlihat sibuk memindahkan motornya. "Aku tidak menyangka yang mengalahkan Aku malam itu adalah Kim Kibum. Jiyoung tidak pernah cerita soal ini,tertarik bergabung dengan D'Cruz? Atau...kembali melawan Ku di Carrion Street?"



"Aku akan ada di sana"



"Baiklah! Kita bertemu di sana"***





"Menjalankan saran Ku?" suara Yoochun mengagetkan Kibum yang sedang berdiam di atas gedung olah raga. "Sebelum ini Aku mencobanya dan mengawasi dari sini benar-benar menyenangkan bukan?" berdiri di samping Kibum.



"Aku tidak mengerti maksud Sunbae"



"Astaga! Kau masih memanggil Ku Sunbae??". Kibum tersenyum tipis. "Aku pernah cerita pada Mu kalau Aku sering melihat Jiyoo di sini kan?"



"Sunbae meperhatikan Jiyoo??"



"Kaget sekali reaksi Mu? Pasti seluruh kampus juga memperhatikan gadis itu"



"Oh..."



"Kau banyak berubah belakangan ini"



"Menuruti saran Sunbae"



"Aish~ Kau ini! Hari ini Kau mengejutkan seisi kampus datang dengan motor merah Mu itu,Kau sengaja?"



"Baru Aku tahu Ayah Ku punya motor merah itu"



"Bukannya Ayah Mu dulu juga hobi balapan?". Kibum tampak heran. "Pasti Beliau bangga melihat Mu sekarang,tapi...bagaimana bisa Kau parkir di tempat parkir milik Jiyoo? Kau sengaja ya?"



"Akh,tidak! Itu kesalahan Ku dan Mereka pantas marah. Entahlah di luar kendali Ku"



"Kau mulai rindu ribut-ribut dengannya?"



"Tentu tidak. Belakangan Aku berpikir untuk mengakhiri hal ini"



"Baguslah. Aku jadi bertanya-tanya"



"Soal apa?"



"Kau sudah begini sekarang,pasti bodyguard Mu menganggur semua sekarang,Aku benar kan??"



"Akh~~" tersenyum kecil sedikit tersipu.



"Aku rindu tawa lepas Mu,Kim Kibum" merangkul Kibum.***











"Menurut Mu,Jiyoo membuat kehebohan apa?" Jiyoo dengan tampang innocentnya.



"Kau tidak membalas sms yang lain?" Chaerin balik bertanya.



"Apa Jiyoo akan melakukannya?"



"Apa Jiyoo akan melakukannya?? Aish! Kau benar-benar membuat Ku muak!"



"Aku benar-benar tidak tahu,sungguh..." lalu menangkap sosok Jaejin,Junhyung dan Minhyuk yang sengaja datang ke rumah Jiyoo. "Ya,Tuhan! Mereka kemari! Chaerian~aa,Aku harus bagaimana?"



"Bersikaplah biasa,Mereka hanya datang untuk curhat"



"Curhat??"



Jaejin,Junhyung dan Minhyuk menceritakan bergantian menceritakan kejadian di kampus pada Jiyoo dan Chaerin.



"Aapa?? Jokwon berkata seperti itu??" Jiyoo melotot kaget. "Bagaimana bisa Dia berkata sekasar itu pada Kalian?"



"Bukan kah Kibum dan gengnya sudah biasa seperti itu? Bahkan Mereka pernah berkata lebih kasar pada Ku dan Chaerin,Kau lupa?" jawab Junhyung yang masih tampak kesal. "Sekarang budak dulu..."



"Sudahlah" potong Chaerin sambil melirik Jiyoo yang menundukkan kepala. "Kalian berkelahi?"



"Hampir saja Aku menghajarnya,tapi Wonbin Hyung menghalangi Ku"



"Dan malah minta ma'af pada Kibum" tambah Jaejin. "Hyung lunak sekali pada Mereka. Vamps,Kau tidak kesal pada Gemulai itu??"



"Aku?? Kesal?? Kenapa??" Jiyoo tampak kebingungan.



"Setelah semua yang Ia perbuat?"



"Dance dengan UKISS dan duetnya dengan Calyx" sambung Minhyuk.



"Aku bukan KISS ME kan?"



"Iya,tapi Calyx??" Jaejin gemas melìhat ekspresi Jiyoo.



"Calyx?? Siapa Mereka??"









Jiyoo berbaring menatap langit-langit kamarnya. Pembicaraan dengan Geng Jiyoo tadi terus terniang di telinganya. "Apa benar Aku dan Jokwon selalu berkata sekeji itu? Pasti sangat menyakitkan. Selama ini Aku menganggap diri Ku di atas segalanya dan Aku bisa mendapatkan semua yang Aku inginkan,tapi benar yang di katakan Jiyoo...semua tidak bisa di beli dengan uang. Jika Aku bisa membelinya dengan uang,Aku tidak akan ada dalam tubuh ini sekarang. Lalu...apa teman-teman Ku juga akan membela Ku seperti yang di lakukan teman-teman Jiyoo tadi? Hah...Jiyoo,Dialah yang memiliki segalanya bukan Aku. Jiyoo?? Dia dimana sekarang?"





"Yeoboseyo! Ada apa?"



"Kau,di mana? Aku sudah dengar perihal di kampus,ma'afkan teman-teman Ku"



"Itu salah Ku. Aku merasa diri Ku adalah Jiyoo dan menempati tempat Ku sendiri" terdengar tawa kecil Kibum di seberang sana. "Bodoh sekali Aku"



"Aku ingin bertemu"



"Malam ini Aku kembali"

***











Jiyoo dan Kibum kembali ke rumah kontrakan. Hyunjoo lega melihat keduanya tampak baik-baik saja.





"Senang sekali ekspresi Mu? Apa maksudnya memberikan bingkisan pada Paman Hyunjoo atas nama Nenek?"



"Aku mencoba jadi Kau"



"Jadi Aku??"



"He'em. L.J yang suka berbagi" tersenyum manis. "Oya! Jelaskan pada Ku soal kekacauan di kampus tadi pagi!"



"Hoah~ Aku lelah"



"Jiyoo~aa!!" tapi Kibum tak menghiraukan dan berjalan menuju kamarnya. "Aish!! L.J yang menyebalkan!!" melempar sendalnya dan tepat mengenai punggung Kibum yang hendak masuk ke kamarnya. "Omo!!" Jiyoo langsung masuk kamar.









Pagi yang tak biasa. Kibum kaget melihat Jiyoo sudah bangun dan menunggunya untuk jogging.



"Kenapa tiba-tiba ingin ikut?" tanya Kibum datar.



"Ajari Aku bagaimana laki-laki bersikap"



"Apa??"



"Kau harus melatih Ku! Aku tidak mau sa'at Kita kembali bertukar tubuh,Aku jadi bulan-bulanan lagi,maksud Ku...Kita sudah membuat banyak kekacauan jadi..."



"Esss...Aku juga memikirkannya"



"Jadi bagaimana? Kau juga butuh belajar bagaimana menjadi seorang gadis kan?". Kibum menatap tajam Jiyoo. "Baiklah,Kau tidak butuh" mendengus kesal.



"Dasar!"



"Jiyoo~aa,tunggu Aku!!!" menyusul Kibum.







*Tell Me Your Love-TRAX*



Kibum tampak nyaman,seperti biasa Ia jogging sambil mendengarkan ipod-nya. Jiyoo berlari di belakangnya sambil terus mengoceh memanggil Kibum yang bersikap acuh dan cuek padanya.



"Auw!!!" jerit Jiyoo yang terjatuh. "Ya,Jiyoo~aa!!"



Kibum berhenti dan berbalik kemudian berkacak pinggang menatap Jiyoo yang duduk memijat kakinya. "Begitu saja,apa tidak bisa jalan??"



Jiyoo menggeleng "sakit~" keluhnya manja.



"Aish!! Merepotkan saja!!" kemudian jongkok di hadapan Jiyoo,"ayo naik!"



"Apa??"



"Kaki Mu sakit kan? Tidak perlu malu,Kau ada dalam tubuh Ku sekarang!"



"Tapi..."



"Kalau tidak mau,tetap saja di sini!"



"Tunggu!!"



"Lekas naik!!" Kibum pun menggendong Jiyoo di punggungnya menuju rumah. "Apa yang Kau lakukan pada tubuh Ku??"



"Aa...apa maksud Mu!??"



"Tubuh Ku terasa berat"



"Tidak ada"



"Kau pasti makan sembarangan! Kau tahu kan Aku ada pantangan!"



"Dokter bilang tidak ada yang salah pada makanan jadi Kau tidak perlu menghindari beberapa makanan"



"Aku vegetarian dan itu keputusan Ku,bukan saran Dokter"



"Aigo~ ternyata Kau sangat memperhatikan berat badan Mu juga ya...Ku pikir Kau benar-benar cuek dalam segala hal"



"Bukan urusan Mu! Jadi tidak usah pura-pura peduli!"



"Iya ya L.J hehehe...Oh!" Jiyoo dan Kibum sama-sama kaget melihat Chaerin dan Wonbin sudah menunggunya.







Suasana sangat kaku pagi itu di dalam rumah kontrakan Jiyoo. Chaerin dan Wonbin duduk berdampingan berhadapan dengan Jiyoo dan Kibum.



"Kenapa jadi diam begini? Sebenarnya Aku sudah mencurigai ini sejak awal,tapi Aku tidak menduga kejadiannya seperti ini" Wonbin mencairkan suasana.



"Bagaimana bisa Hyung seyakin ini?" Kibum sangsi.



"Kemarin sa'at bertatapan dengan Kibum,hati Ku terkejut. Tatapan itu adalah tatapan Jiyoo,tapi tidak mungkin Kibum bisa melakukannya,ternyata jiwa Kalian tertukar"



"Kau langsung percaya?" sahut Jiyoo "Kau tidak merasa ini aneh??"



Wonbin hanya tersenyum lalu kembali menatap Kibum membuat Jiyoo kesal,"Aku dengar Kau mengalahkan Dongwoon,apa itu benar?"



"Iya,tidak sengaja"



"Tampaknya jadi masalah" Chaerin menyela "Dia pasti menemui Nona kecil,iya kan?"



"Dia menemui Mu? Menantang Mu lagi?" Wonbin memastikan.



"Ma'af merepotkan Mu Hyung"



"Dan Kau setuju?"



"Aku menyanggupinya"



"Di Carrion Street??" dan Kibum mengangguk,"Astaga...Jiyoo,apa Kau sanggup melakukannya?"



"Itu artinya Nona Kecil akan melawannya tanpa Black Jack dan di Carrion Street...itu bukan ide baik!" Chaerin benar-benar keberatan.



"Kau benar! Aku tidak akan sanggup melewati tikungan ketiga di Carrion Street" ekspresi Kibum meredup.







Chaerin menemani Jiyoo naik bus dan keduanya duduk berdampingan di kursi paling belakang namun saling diam. Jiyoo sesekali menoleh ke arah Chaerin tapi tampak ragu untuk memulai.



"Chaerin~aa"



"Emm??"



"Boleh Aku tanya sesuatu tentang Jiyoo?"



"Kenapa?"



"Bukankah Dia sudah biasa balapan tapi kenapa Dia masih khawatir? Dan ada apa dengan tikungan ketiga Carrion Street?"



"Ku pikir Kau diam dan tidak mempedulikan obrolan Kami,apa Kau tertarik? Apa untungnya bagi Mu?"



"Tidak ada tapi ekspresi Jiyoo meredup sa'at..."



"Minjae!" potong Chaerin. "2 tahun yang lalu Lee Minjae kecelakaan di sana dan Dia meninggal,Dia cinta pertama Nona Kecil,Kau puas sekarang!"



Jiyoo menundukkan kepala. Sejenak Ia dapat merasakan apa yang di rasakan Kibum sekarang dan menjadi sedikit khawatir.

***







Wonbin menemani Kibum membolos hari itu. Diam-diam keduanya pergi ke Carrion Street untuk mencoba balapan. Motor sport merah Kibum siap adu kecepatan dengan Jagoan putih Wonbin. Wonbin sengaja memperlambat laju motornya ketika mendekati tikungan ketiga dan seperti yang Ia perkirakan,Kibum tiba-tiba menginjak rem motornya yang seketika itu juga berhenti tepat di dekat tikungan ketiga. Keringat Kibum bercucuran dan nafasnya terengah-engah ketika motornya berhenti.





*Orange Caramel-Still*



Wonbin duduk di samping kanan Kibum yang mulai tenang dan terus Ia pandangi Kibum yang masih menundukkan kepalanya.



"Kalau begini Aku tidak akan pernah menang,sial!!! Sudah lewat 2 tahun harusnya Aku bisa mengatasi hal ini!! Kau bodoh L.J! Kau bodoh!" Kibum memaki dirinya sendiri.



"Jiyoo tenanglah...masih ada waktu,Kita pasti bisa merebut Carrion Street kembali"



"HAAAAAAA!!!!!!!" Kibum berteriak sekencang Ia bisa dan tak bisa lagi membendung air matanya. Wonbin pun memeluk Kibum dan membiarkan pemuda itu meluapkan air matanya.



"Mianhae,Jiyoo~aa" bisik dalam hati Wonbin.

***







"Chaerin~aa,Kau lihat Wonbin Hyung?" tanya Jaejin.



"Kalian tahu dimana Nona kecil??"



"Kau ini di tanya malah balik tanya" cerca Minhyuk "Mana Kami tahu Jiyoo di mana!"











"Apa Dia pikir Dia hebat selalu bergaya seperti itu? Hobinya membuat sensasi,menyebalkan!"



"Jokwon! Kenapa Kau bicara seperti itu!" bentak Hyun Ah lirih. "Kalau Kibum dengar gawat kan?"



"Biar saja Si Egois itu tahu!"



"Kau ini! Sa'at di depannya Kau membela Ki tapi di belakangnya Kau mencerca. Harusnya Kau senang Ki berubah" sela Jiyoung.



"Dia yang sekarang memang lebih baik dari Dia yang dulu,yang selalu merasa dirinya paling,paling dan paling!"



"Mungkin Ki sudah mendapat pencerahan sekarang"



"Aku merasa apa bedanya Kita dengan budak-budak Jiyoo itu! Kita harus selalu di belakang The Prince Kibum,aish!"



"Jokwon! Kau ini kenapa sich?! Jiyoung,Kita pergi saja!"

***











"Kau dari mana saja?" Jiyoo bangkit dari duduknya sa'at Kibum pulang. "Kau membolos lagi,ada apa?"



Kibum menatap wajah Jiyoo "Kau baik-baik saja?"



"Nee?! Apa peduli Mu!"



"Dengan teman Ku?"



"Apa??"



"Kau ada masalah dengan teman-teman Ku"



"Tidak" Jiyoo menggeleng pelan.



"Ya sudah"



"Tunggu!"



"Apa lagi?"



"Menurut Mu,apa Aku ini egois?"







Jiyoo dan Kibum duduk berdampingan di bangku teras. Jiyoo menceritakan semua yang Ia dengar tentangnya dari teman-temannya sendiri tadi di kampus.



"Jadi Kau menguping?"



"Bukan begitu,tadi tidak sengaja. Sepertinya Jokwon benci sekali pada Ku"



"Tapi belakangan Ia sering berkata "I Love You,Ki" pada Ku"



"Kau ini!" memukul pelan lengan Kibum. "Apa benar Aku seburuk itu?"



"Kau sendiri yang tahu jawabannya"



"Apa teman-teman Mu tidak pernah membicarakan Mu? Mereka sepertinya baik sekali,bagaimana bisa seperti itu?"



"Entahlah! Aku hanya melakukan yang ingin Aku lakukan,mungkin teman-teman Ku lebih membenci Ku daripada teman-teman Mu membenci Mu"



"Tidak mungkin! Mereka sangat menyayangi Mu,bahkan rela membela Mu sampai berkelahi. Apalagi Wonbin Hyung,hanya dengan bertatap mata saja Dia sudah bisa mengenali Mu. Aku rasa Dia itu menyukai Mu"



"Jiyoung juga seperti itu,Dia pasti menyukai Mu"



"Kau itu! Aku serius! Apa Aku harus jadi pendiam dan misterius seperti Mu?"



"Begitu tidak bagus! Untuk apa berusaha menjadi orang lain? Jadilah diri Mu sendiri,itu yang terbaik. Terlalu banyak bicara tidak bagus dan terlalu pendiam juga tidak bagus" Jiyoo berseri menatap Kibum. "Kenapa?"



"Tidak!" menggeleng pelan.



"Besok Kita pergi"



"Apa? Kemana?"



"Charity Angel's"

***









*Love's Way-SHINee*



Entah kenapa sejak semalam wajah Jiyoo berseri. Ia merasa sangat senang sejak ngobrol dengan Kibum semalam,apalagi ketika Kibum hari ini akan mengajaknya mengunjungi Panti Asuhan "Charity Angel's". Sa'at jogging bersama,tak henti-hentinya Jiyoo memandangi Kibum meski pemuda itu cuek padanya. Jiyoo tak jarang tertawa tersipu sendiri usai menatap Kibum.





Mata indah Jiyoo terus mengawasi gerak tubuh Kibum yang sibuk membuat sarapan dan lagi-lagi Ia tersenyum sendiri sesudahnya. Bahkan sa'at sarapan bersama Jiyoo juga terus curi-curi pandang menatap Kibum.





Jiyoo naik bus sendirian karena tidak mungkin Kibum memboncengnya ke kampus. Sa'at tahu Kibum menyalip busnya wajah Jiyoo kembali berseri tapi berubah kecewa sa'at sosok itu lenyap dari jangkauan pandangnya.





Selama kuliah Jiyoo lebih banyak diam dan terkadang melamun. Ia berharap ini cepat berlalu dan Ia bisa segera pergi menemui Kibum. Astaga! Seharian ini hanya Kibum yang ada di benak Jiyoo dan seharian ini terasa berjalan begitu lama. Ketika jam kuliah usai,Jiyoo langsung menghilang dari kampus. Ia segera menuju toko mainan tempat Kibum menunggunya.







Kibum menyambut Jiyoo yang baru sampai dan keduanya mulai sibuk memilih mainan. Sesekali keduanya tampak bercanda sa'at memilih mainan yang akan mereka bawa ke panti asuhan.



"Nona Lee lama sekali tidak kemari" sapa kasir dengan ramah. "Kalian pasangan yang serasi" membuat Jiyoo tersipu dan Kibum hanya tersenyum tipis. "ini bonnya"



"Terima kasih" Jiyoo tersenyum riang dan membungkuk.



"Kami akan mengantarnya setelah ini"



"Iya,Nyonya. Kami permisi dulu"





"Pernah naik motor?" tanya Kibum sembari memberikan helm pada Jiyoo yang segera menggeleng antusias. "Pegangan yang erat!". Motor Kibum segera melaju menembus keramaian lalu lintas menuju panti asuhan. Jiyoo melingkarkan kedua tangannya dan memeluk erat pinggang Kibum karena Pemuda itu sedikit ngebut.







Boram,Hara dan Wooram langsung menyambut keduanya. Lalu ketiganya dengan antusias menceritakan pengalamannya ketika liburan di taman hiburan bersama Kibum pada Jiyoo. Suasana semakin riang ketika mainan yang di pesan Kibum datang. Jiyoo senyum-senyum sendiri duduk memperhatikan Kibum yang asik bermain dengan anak-anak panti.





"Kenapa terus melihat Ku seperti itu?" tanya Kibum sembari duduk di samping Jiyoo.



"Kau senang sekali sepertinya"



"Iya,sudah lama tidak melakukan ini. Aku sangat merindukan Mereka"



Jiyoo kembali memandangi Kibum. "Kau tahu,Kau lebih pantas ada dalam tubuh Ku,jujur Kau tampak keren seperti itu. Jiyoo...entah kenapa seharian ini Aku terus memikirkan Mu dan rasanya senang sekali menatap Mu seperti ini" gumam di hatinya.



"Kau melakukannya lagi"



"Apa??"



"Aku tahu wajah Mu tampan,sempurna tanpa cela,tapi jangan terus menatap Ku seperti itu! Kau membuat Ku risih! Di sana Jiyoung menatap Ku seperti dan di sini Kau!"



"Jiyoung??? Ada apa dengannya???"



"Sepertinya Dia suka pada Mu" menoleh "Kenapa wajah Mu memerah begitu? Oh,Kau juga suka Jiyoung??"



"Tidak" mengalihkan pandangannya "yang di sukai Jiyoung itu Kau bukan Aku,pasti sosok Kibum yang sekarang yang di sukai banyak gadis,bukan Kibum yang dulu"



"Jadi benar Kau juga suka Dia?? Yah,Dia memang sangat cantik dan feminim"



"Memangnya hanya gadis cantik dan feminim saja yang menarik??"



"Apa??"



"Ah,tidak. Permisi,Aku mau ke toilet dulu"







Jiyoo membasuh muka berulang kali. "Hah...ada apa dengan Ku??? Kenapa jantung Ku berdetak kencang dan...Jiyoo,kenapa Aku jadi gugup di dekatnya??"



"Nuna!!!" terdengar teriakan Wooram lengkap dengan suara ketukan pintu,"Ayo,Kita makan!"



"Iya,tunggu sebentar!!" segera mengusap wajahnya yang basah dengan tissu kemudian keluar dan menuntun Wooram menuju ruang makan.







Kejadian ini terulang lagi,Jiyoo tak bisa melepas pandangannya pada Kibum dan Kibum jadi semakin risih di buatnya.

Jiyoo dan Kibum sama-sama diam dan mulai menapaki tangga. Wajah keduanya terlihat senang usai mengunjungi panti asuhan. Makin ke atas terdengar suara ribut-ribut dan keduanya yakin itu suara Paman Hyunjoo,tapi ribut dengan siapa?



Betapa kagetnya Kibum dan Jiyoo ketika sampai di atas dan ternyata Paman Hyunjoo terlibat cek-cok dengan Jaejin,Junhyung dan Minhyuk. Kedua kubu ini terlihat sama-sama kaget kini.





Chaerin dan Wonbin sudah tiba dan semua berkumpul di ruang tamu. Jaejin,Junhyung dan Minhyuk duduk berhadapan dengan Chaerin,Kibum dan Jiyoo. Hyunjoo duduk di samping kanan dan Wonbin di samping kiri. Semua duduk di lantai mengitari meja kecil segi empat itu.



"Aku tidak percaya,itu mustahil! Ini 2011 mana ada sihir" Jaejin meragukan penjelasan Chaerin. "kalau saling suka mengaku saja,tidak usah alasan jiwa Kalian tertukar dan...bagaimana bisa Kucing dan Tikus tinggal serumah seperti ini?



"Sulit di percaya,Kibum adalah Jiyoo dan Jiyoo adalah Kibum?? Minhyuk tolong cubit Aku" pinta Junhyung dan Minhyuk pun mengabulkannya. "Auw! Ini bukan mimpi,ya Tuhan,pasti Aku sudah gila"



"Pantas saja Jiyoo jadi aneh! Hey,Paman! Bagaimana tanggung jawab Mu sudah membuat teman Kami menderita!" tandas Minhyuk pada Hyunjoo.



"Sudah Saya katakan tadi bahwa ini akan netral setelah kurun waktu 40 hari"



"Paman ini konyol! Paman tahu artinya?? Berarti nanti Aku harus melawan Kibum yang tak lain adalah Monyet,maksud Ku Jiyoo" cerocos Junhyung lagi. "Ya,Tuhan! Aku berharap setelah Aku bangun esok ini hanya mimpi" memegang kepalanya.



"Aku mohon jaga rahasia ini" pinta Kibum. "Iya Junhyung,nanti Kau harus melawan Ku"



"Dia juga akan melawan Dongwoon" tambah Wonbin.



"Apa?? Vamps,Kau bercanda kan?? Apa Kau mampu melawan Dongwoon di Carrion Street?" Jaejin berubah tegang.



"Battle dance tidak apa-apa tapi kalau balapan apa Kau bisa menakhlukan tikungan ketiga?" tambah Minhyuk.



"Kami sudah berlatih bersama,tapi Jiyoo tidak bisa mengatasi tikungan ketiga"



"Ini sama saja cari mati Hyung! Hey,Monyet! Sebenarnya apa mau Mu??" Junhyung serius menatap Jiyoo.



"Mengembalikan Carrion Street seperti dulu,tempat itu bukan milik D'cruz. Aku mau merebutnya kembali dan...dan memulihkan nama Minjae Oppa" semua terdiam mendengarnya. "Oppa tidak mabuk malam itu dan ke empat pemuda itu tidak bersalah,selama 2 tahun Aku memikirkannya dan Aku tidak akan menyia-nyiakan tantangannya"



"Kami paham,tapi itu tidak mudah,selama ini Wonbin Hyung belum bisa mengalahkannya" Jaejin kembali bicara.



"Jiyoo mengalahkannya! Itu benar Dia mengalahkan Dongwoon Hyung,sekali meski tanpa di sengaja" Jiyoo angkat bicara. "Dongwoon Hyung juga manusia,Dia pasti punya kelemahan,coba pikirkan! Kita butuh rencana,Kalian paham kan?"



Semua diam dan tampak berpikir. "Tetap saja tidak mudah" Junhyung menggaruk kepalanya. "Meski Kau cukup punya nama tapi Kita kalah massa"



"Massa?? Kau mau balapan atau mau berkelahi?" cerca Jiyoo. "Jungshin,Taemin,Wooyoung dan Yoseob pemuda malam itu?" bertanya pada Kibum.



"Iya,Mereka...Mereka jadi kambing hitam atas kecelakaan yang menimpa Minjae Oppa dan Aku tidak bisa berbuat apa-apa ketika Mereka di usir keluar dari Carrion Street,pantas saja mereka membenci Ku" tampak raut menyesal di wajah Kibum. "Junki Hyung juga menaruh harapan Aku bisa menyelesaikan ini tapi..."



"Pasti,ada cara! Aku ada ide,apa Kalian mau dengar??" usul Jiyoo membuat semua menatapnya penasaran.



"Aku setuju!" Jaejin menyetujui usul Jiyoo.



"Baiklah,Aku juga" Minhyuk pun sama.



"Aku pun begitu" Junhyung juga sama.



"Baiklah,kalau Kalian semua setuju" Wonbin membulatkan keputusan.



"Tunggu! Apa ini tidak akan mempersulit Nona Kecil?" Chaerin yang sedari tadi diam angkat bicara. "Memanfa'atkan situasi ini untuk melawan Dongwoon dan merebut Carrion Street dan...akan terasa ganjil jika Kibum tiba-tiba mengambil alih semuanya"



"Menurut Ku tidak. Jiyoo sudah pernah mengalahkan Dongwoon sebelumnya,yang Dia tahu adalah Aku,Kibum bukan Jiyoo,ini akan jadi pertarungan Dongwoon dan Kibum,Caliptra Space adalah pihak netral. Aku yakin Jiyoo pasti berhasil membujuk Mereka" Jiyoo meyakinkan.



"Hyung,bagaimana?" bisik Junhyung.



"Intinya kembali pada semula. Di luar Kita tidak mengenal Kibum,Dia tetap sebagai Kibum,Kalian hanya perlu fokus pada dance,sisanya biarkan Aku dan Jiyoo yang atur" Wonbin menatap Kibum yang kemudian mengangguk yakin.

***











"Sekarang semua teman-teman Mu sudah tahu,Aku bisa bernafas lega,setidaknya Aku tidak perlu berpura-pura lagi" menatap Kibum yang hanya diam. "Belakangan Aku jadi paham bagaimana teman-teman Mu,jadi Aku bisa percaya Mereka hehe"



"Ma'afkan Aku"



"Nee?? Kenapa Kau minta ma'af??"



"Ini tidak adil untuk Mu,Aku selalu jahat pada Mu tapi sekarang...Aku memanfa'atkan tubuh Mu untuk kepentingan Ku"



"Apa Kau pikir ini juga adil untuk Mu?? Kau baru sadar ya kalau Kau itu jahat sekali?? Tapi sudahlah semua sudah berlalu,Aku mema'afkan Mu kok dan soal tubuh Ku...tidak apa-apa,Aku jadi terlihat keren hehehe". Mendengarnya Kibum pun tersenyum. "Eh,tapi bagaimana dengan pamor Mu?? L.J,Lee Jiyoo Si Cantik Gunung Es yang tangguh itu?"



"Aku tidak pernah peduli tentang itu,Mereka terlalu berlebihan tentang Ku"



"Benar juga,L.J juga manusia biasa,sama seperti Prince Kibum...tapi masih ada satu pertanyaan di benak Ku"



"Apa itu?"



"Kenapa Tuhan menciptakan seorang gadis seperti Mu?"



"Memangnya Aku kenapa?" Kibum tampak penasaran dan Jiyoo malah menertawakannya. "Kenapa Kau malah tertawa?"



"Tidak... Terima kasih"



"Apa??"



Jiyoo menatap Kibum lembut,"Sebenarnya Kau gadis yang baik,Jiyoo..."



"Memangnya Aku kenapa?"



"Kau..."





*When I Fall-After School*



"Kau muncul tiba-tiba di halte malam itu,sa'at Aku ketakutan ketika 4 Orang Malaikat A.N.JELL mengintrogasi Ku,Kau tahu sa'at itu Aku sangat ketakutan tapi tiba-tiba Kau muncul dan mengakui Aku sebagai Sepupu Mu,itu pertama kalinya Aku keluar sendirian dari rumah"



Kibum tersenyum kecil "Aku pun sama"



"Nee??"



"Sa'at ini terjadi,hanya Kau teman yang Aku miliki. Awalnya Aku pikir akan mudah saja bagi Ku hidup di luar rumah,tapi kenyataannya Aku masih merasa takut dan Kau tiba-tiba muncul"



"Kau punya rasa takut juga??"



"Aku hanya manusia biasa juga kan?"



"Hehehe iya...Aku ingat waktu SMA dulu Kau takut sekali pada cicak"



"Waktu itu Kau sengaja memasukkan seekor cicak dalam plastik di tas ku"



"Kau masih ingat?? Kau tahu wajah Mu jelek sekali waktu itu haha Aku puas sekali melihat Mu ketakutan seperti itu"



"Yah,dan Kau benci wortel kan?"



"Iya! Kau pernah menyelipkan wortel di menu makan siang Ku,Aku sampai muntah-muntah,haish~"



"Hahaha iya lucu sekali" Kibum tertawa lepas dan Jiyoo tersenyum memandangnya. "Ehem!" Kibum merasa aneh di buatnya.



"Pernah berpikir apa alasan Kita bermusuhan?"



"Aku tidak suka melihat tingkah Mu,harusnya anak laki-laki tidak seperti itu kan!"



"Oya?? Ku pikir karena masalah keluarga Kita"



"Kau melakukannya karena itu?"



"Aku tidak tahu"



"Aku ingin memanfa'atkan kesempatan ini,untuk keluarga Kita"



"Kita??"



"He'em"



"Kita..." gumam di hati Jiyoo kemudian tertawa sendiri.

***











Kibum kembali berlatih dance bersama Hyun Ah,Jiyoung dan Jokwon. Hari H semakin dekat dan Mereka harus memperbaiki beberapa gerakan yang belum sempurna sebelum nantinya tampil melawan geng Jiyoo.



"Kita makin baik saja,huh..." Jokwon menyelonjorkan kakinya.



"Terima kasih atas kerja keras Kalian,Teman". Mendengar ucapan Kibum semua terdiam. "Aku tidak berharap Kita menang tapi Aku berdo'a agar Kita berempat tampil baik nanti"



"Ten...tentu saja" dengan ragu Jokwon tersenyum.



"Ya,Aku percaya Kita pasti bisa". Jiyoung dan Hyun Ah tersenyum manis.



Ponsel Kibum berdering memecah kebisuan. "Nee,Umma" Kibum diam mendengarkan Sang Ibu di seberang sana kemudian bergegas pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.



"Ki! Ada apa??" teriakan Jiyoung tak di gubrisnya. "Ada apa dengannya??" Hyun Ah dan Jokwon kompak mengangkat bahu.

















_______TBC_______

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews