Fan Fiction FF

Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy - Land #51

04:51

  Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy

 



It's about rainbow, love, hate, glory, loyalty, betrayal and destiny.

 

 

. Judul: “Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy”

. Author: shytUrtle

. Rate: Serial/Straight/Fantasy/Romance.

. Cast:

-                  Song Hyu Ri (송휴리)

-                  Rosmary Magi

-                  Han Su Ri (한수리)

-                  Jung Shin Ae (정신애)

-                  Song Ha Mi (송하미)

-                  Lee Hye Rin (이혜린)

-                  Park Sung Rin (박선린)

-                  Song Joongki, L,Joe Teen Top, L Infinite, Jung Daehyun B.A.P, Jo Jonghwan 100%, Baro B1A4, Jang Geunsuk, Yoo Seungho, Kim Sunggyu Infinite, Choi Joonghun FT.Island, Cho Kyuhyun Super Junior, and many other found it by read the FF.

 

 

Ketika kau melihat pelangi, apa yang ada di benakmu? Tujuh warnanya yang indah atau...? Di sini, di Wisteria Land, kami percaya jika pelangi adalah jelmaan sang Naga. Naga arif dan bijaksana yang selalu mengawasi dan menjaga tanah Wisteria Land. Naga yang pada suatu waktu muncul dengan keelokan wujudnya dengan tujuh warna pelangi. Apa kau juga percaya akan hal ini?

 

Land #51

 

Magi, Su Ri, dan Sung Rin tidak bisa kembali ke sekolah. Begitu juga Jong Hwan dan Seung Ho. Menuruti saran sang ayah, Jong Hwan berangkat menuju vila milik keluarganya yang berada jauh dari pusat kota. Sedang Seung Ho belajar di rumah besarnya.

Seperti yang diperintahkan Magi, Sung Rin pun datang ke Rumah Seni Snowdrop usai dikeluarkan dari panti asuhan. Song Eun sudah menyiapkan sebuah kamar untuk Su Ri dan Sung Rin.

Malam itu Magi telah siap dengan kostum serba hitamnya. Ia akan kembali ke Kastil Asphodel untuk menyapa langsung anggota Lesovik. Song Eun membantunya bersiap. Walau keberatan, ia tak bisa menahan langkah Magi.

"Apakah di luar ada pasukan kerajaan?" Tanya Magi usai merapikan kostum yang menempel indah di tubuhnya.

"Iya. Seperti teman-teman Song Hyu Ri yang lain, Rumah Seni Snowdrop juga dijaga pasukan kerajaan."

Magi menghela napas dengan pelan. "Setidaknya kalian aman."

"Dari jangkauan Ratu Maesil? Tidak ada jaminan. Yang Mulia tahu akan hal itu, kan?"

Magi tersenyum miris. "Aku pergi dulu. Tolong jaga Su Ri dan Sung Rin." Magi memiringkan kepala usai menyebut nama Sung Rin. Bagaimana ia akan melewati para penjaga? Gumamnya dalam hati. Aku penasaran. Apa dia bisa melewati pasukan kerajaan dan datang ke pertemuan malam ini. Tiba-tiba rasa antusias muncul dalam diri Magi.

"Yang Mulia sudah siap?" Suara Song Eun membuyarkan lamunan Magi.

"Nee." Magi menjawab tanpa ragu.

Song Eun mengantar Magi menuju dapur. Di sana Myung Soo dan Baro sudah menunggu. Melalui pintu tersembunyi di lantai dapur, ketiganya masuk ke dalam terowongan rahasia dan meninggalkan Rumah Seni Snowdrop. Jarak antara Kastil Asphodel dan Rumah Seni Snowdrop tidak terlalu jauh. Melalui terowongan bawah tanah itu mereka bisa mencapai kastil dalam waktu 20 menit.

Pintu keluar berada di taman belakang Kastil Asphodel. Di sana, Nichkhun dan Sung Jeong sudah menunggu. Keduanya lega bisa melihat Magi kembali ke kastil bersama Myung Soo dan Baro. Bersama-sama mereka masuk ke dalam kastil untuk memulai rapat.

Nichkhun menyampaikan keberatannya jika Magi akan menyerahkan tahta Leshy—pemimpin tertinggi Lesovik—padanya. Sung Jeong, Myung Soo, dan Baro menyetujui keberatan Nichkhun. Mereka meminta Magi bertahan sebagai Leshy hingga mereka berhasil merebut tahta dan menyelamatkan Hyu Ri. Kalah suara, Magi akhirnya menyerah.

Usai rapat, mereka menuju bangunan yang lokasinya terpisah dari bangunan utama kastil. Letaknya di dekat pintu keluar yang menghubungkan kastil dengan hutan. Dari pintu itulah para anggota Lesovik diizinkan masuk.

Baro tersenyum getir ketika menatap pintu yang sudah terbuka lebar itu. Tiba-tiba ia merindukan Han Su Ri. Dulu ia pernah membawa Han Su Ri melewati pintu itu dan menuju hutan untuk melihat bunga eglantine. Hari itu Su Ri terlihat sangat senang. Dalam hati Baro berjanji, jika peperangan ini sudah selesai dan kutukan yang melekat padanya hilang, ia ingin kembali membaw Su Ri berjalan-jalan menyusuri hutan untuk kembali melihat bunga eglantine.

"Baro, kamu pernah membawa Su Ri ke hutan, kan? Kamu yakin dia tidak melihat markas kita?" Suara Magi membuyarkan lamunan Baro. Pemuda itu terkejut karena merasa Magi bisa membaca apa yang sedang ia pikirkan.

"Markas kita selalu tertutup kabut tebal, efek dari mantra yang Yang Mulia tanam. Dia sama sekali tidak menyadarinya." Baro menjawab dengan agak gugup. Tapi, ia yakin hari itu Su Ri tidak menyadari keberadaan bangunan yang dijadikan markas Lesovik.

"Jika sesuatu terjadi pada kastil, gunakan markas sebagai tempat berlindung. Selama aku masih bernapas, kabut ini akan melindungi kalian dari jangkauan musuh." Magi berhenti jarak satu langkah di depan kabut tebal yang memisahkan area taman dengan bangunan yang berada di baliknya.

"Kenapa Yang Mulia berkata seperti itu? Kasti Asphodel pun dilindungi mantra sihir. Tidak akan terjadi apa-apa di sana." Suara Sung Jeong bergetar.

"Tapi, Hyu Ri sudah melihat dan pernah menginjakkan kaki ke sana." Magi melangkah menembus kabut. Lalu sampai di sisi seberang dan di sambut sebuah bangunan yang lumayan megah. Suasana di sekitarnya sama sekali tak gelap. Banyak lampu-lampu taman yang menyala. Sama persis seperti suasana di taman Kastil Asphodel. Sangat hening dan tenang.

Nichkhun, Sung Jeong, Myung Soo, dan Baro menyusul Magi. Bersama-sama mereka menyusuri jalan yang ditutupi rumput hijau yang terpotong rapi untuk mencapai satu-satunya bangunan di area itu. Walau hari sudah gelap, suasana di taman itu terang karena banyaknya lampu taman. Berbeda dari taman Kastil Asphodel, pada sisi ini tidak ada bunga yang ditanam. Hanya rumput hijau yang menutup tanah di seluruh area. Lalu, di depan pintu besar bangungan markas, pada sisi kanan dan kiri tumbuh bunga wisteria ungu yang menjadi hiasan pintu alami.

Dua orang pemuda menyambut kedatangan rombongan Magi. Baro bertanya pada pemuda yang berdiri di sisi kiri pintu berhadapannya dengannya tentang para anggota. Pemuda itu mengatakan semua anggota utama sudah datang.

Kedua pemuda membuka pintu dan mempersilahkan Magi dan rombongannya untuk masuk. Magi yang berdiri di tengah, di antara Nichkhun dan Sung Jeong pun masuk. Di belakangnya, Myung Soo dan Baro menyusul. Setelah melewati satu lorong, rombongan Magi tiba di sebuah ruangan luas yang di dalamnya sudah berkumpul banyak orang. Kerumunan itu membelah menjadi dua. Memberi jalan di tengah-tengah untuk Magi dan rombongannya yang berjalan menuju ujung ruangan.

Lantai di ujung ruangan sedikit lebih tinggi. Menjadi podium bagi petinggi Lesovik saat berbicara dengan seluruh anggota yang hadir. Magi berada di atas podium didampingi Nichkhun dan Sung Jeong. Baro dan Myung Soo berdiri di atas podium agak jauh di belakang ketiganya.

Magi menatap orang-orang yang berkumpul di hadapannya. Ia menemukan Sung Rin di antara anggota Lesovik. Dia berhasil lolos. Batinnya sembari tersenyum samar.

Magi kembali mengedarkan pandangan dan menemukan Lee Byung Man, ayah L.Joe di antara anggota Lesovik yang datang. Ia bernapas lega ketika tak menemukan L.Joe di sana. Nichkhun sempat menentang ketika Magi memiliki hubungan dengan L.Joe. Waktu itu Sung Jeong yang membelanya dan membeberkan fakta bahwa L.Joe atau Lee Byung Hun adalah putra dari Lee Byung Man. Salah satu orang yang melindungi harta mendiang Raja di luar istana. Orang yang mendukung Lesovik dan melindungi Magi. Kesalahan yang ia buat adalah ia tidak bisa mengendalikan perasaannya dan jatuh hati pada L.Joe. Perasaan mengikat yang kini membuat dadanya sesak karena ketakutan. Takut L.Joe akan mengalami kesialan karena memiliki hubungan khusus dengannya.

Magi menghela napas pelan, lalu meminta Nichkhun untuk memulai agenda pertemuan hari ini. Saat Nichkhun membuka pertemuan, Magi kembali mengamati kerumunan. Wajah-wajah yang tak begitu asing karena ia pernah melihat mereka dalam buku berisi foto dan biodata anggota Lesovik. Kedua mata Magi terhenti pada sosok pemuda yang berdiri di samping Sung Rin. Dia datang, batinnya masih menatap Kyu Hyun. Fokus Magi teralihkan ketika Nichkhun memberinya waktu dan ruang untuk berbicara.

Magi maju satu langkah ke depan dan mulai menyapa anggota Lesovik. Ia berterima kasih atas kehadiran para anggota atas permintaan yang mendadak. Ia juga menyampaikan duka atas meninggalnya salah satu anggota di tangan Ratu Maesil. Kemudian, ia menyampaikan maksud dan tujuan mengumpulkan anggota malam itu. Tak lupa ia memperkenalkan dirinya sebagai Leshy dan juga Putri Ahreum yang selama ini mereka lindungi. Terdengar lirih kericuhan para anggota yang berkerumun di depan podium.

"Saya tidak ingin kehilangan keluarga saya lagi. Lesovik adalah satu-satunya keluarga yang saya miliki sekarang. Karena itu, tolong bantu saya untuk maju dan berjuang sekarang." Magi berusaha meredam kericuhan kecil di hadapannya.

"Saya setuju dengan rencana Yang Mulia. Mati dalam peperangan melawan Ratu Maesil adalah cara yang terhormat bagi saya." Salah satu anggota pria memberanikan diri bersuara.

"Benar! Saya juga setuju. Tuan Leshy, maaf, maksud saya Yang Mulia pasti sudah memiliki rencana hingga berani mengambil keputusan ini. Saya juga merasa terhormat bisa membantu perjuangan ini. Mati pun saya siap." Satu anggota pria lainnya turut mengutarakan pendapatnya.

Suara setuju saling bersahutan. Lebih banyak suara setuju daripada tidak setuju. Pertemuan malam itu pun mencapai kesepakatan untuk mendukung langkah yang dipilih Magi. Nichkhun pun mengatakan jika rencana akan dibagikan pada ketua tiap kelompok. Pertemuan selama dua jam itu pun berjalan dengan lancar, sesuai apa yang diharapkan Magi.

 

Magi menyapa Lee Byung Man yang menemuinya setelah pertemuan. Magi merasa agak canggung harus berhadapan dengan ayah dari L.Joe. Jika ia dan L.Joe berjodoh, pria di depannya itu akan menjadi bapak mertua baginya.

Lee Byung Man mendesah, "Walau awalnya saya pikir ini terlalu gegabah, tapi saya akan mendukung rencana Yang Mulia dengan sepenuh hati."

"Terima kasih." Magi berterima kasih dengan sopan.

"Karena Ratu Maesil sudah mengibarkan bendera perang, saya pun sudah melakukan banyak persiapan. Sebisa mungkin, saya akan melakukan yang terbaik untuk mendukung Yang Mulia. Tolong kembalikan kestabilan Wisteria Land. Akhiri kejahatan Ratu Maesil."

Magi melihat ketulusan pada wajah Lee Byung Man. Ia paham, pria itu pasti mengkhawatirkan keluarganya. "Saya tidak akan mundur lagi! Keputusan saya sudah bulat. Saya ingin menyelamatkan Song Hyu Ri dan mengakhiri kekuasaan Ratu Maesil."

"Saya percaya, Anda pasti akan melakukannya. Karena, hanya Anda yang bisa menjadi lawan seimbang Ratu Maesil."

"Saya akan berusaha, hingga akhir!"

Lee Byung Man menganggukkan kepala. Ia tak memiliki keraguan sedikit pun pada Magi. "Yang Mulia."

"Iya?"

Lee Byung Man menatap Magi, ragu untuk mengungkap apa yang menjadi ganjalan hatinya. "Ah! Tidak! Tidak apa-apa."

"Katakan saja. Apa pun itu, saya ingin mendengarnya."

Lee Byung Man masih ragu. Ia menarik napas dan mengembuskannya dengan cepat. "Saat ini, Byung Hun baik-baik saja. Saya memang tidak berniat membawanya ke dalam pertemuan ini. Tapi, dia pun di pihak yang sama dengan Anda."

Magi terkejut mendengarnya. Jadi... L.Joe Seonbaenim tahu siapa aku yang sebenarnya?

"Tolong maafkan dia. Karena telah berani jatuh hati kepada Yang Mulia." Lee Byung Man membungkuk dalam-dalam di depan Magi.

Sejenak Magi merasa linglung. "Aa-anee. Jatuh cinta bukanlah kesalahan. Kenapa harus dimaafkan?" Kalimat itu keluar terputus-putus dari mulut Magi.

Lee Byung Man tersenyum melihat wajah Magi yang merona. Ia tahu jika gadis itu tulus mencintai putranya. "Terima kasih sudah menerima Byung Hun. Saya pikir dia akan mundur. Nyatanya seperti ini. Namun, saya sama sekali tak menyesalinya."

Magi tersenyum dan menundukkan kepala.

"Kalau begitu, mari bersama-sama maju untuk melawan Ratu Maesil."

"Mohon bantuannya." Gantian Magi yang membungkuk dalam-dalam di depan Lee Byung Man.

Ketulusan Magi membuat Byung Man terharu. Dalam hati ia memanjatkan doa agar Magi dan L.Joe bisa bersama hingga akhir peperangan ini.

***

 

Fan Fiction FF

Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy - Land #50

04:09

 Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy

 


It's about rainbow, love, hate, glory, loyalty, betrayal and destiny.

 

 

. Judul: “Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy”

. Author: shytUrtle

. Rate: Serial/Straight/Fantasy/Romance.

. Cast:

-                  Song Hyu Ri (송휴리)

-                  Rosmary Magi

-                  Han Su Ri (한수리)

-                  Jung Shin Ae (정신애)

-                  Song Ha Mi (송하미)

-                  Lee Hye Rin (이혜린)

-                  Park Sung Rin (박선린)

-                  Song Joongki, L,Joe Teen Top, L Infinite, Jung Daehyun B.A.P, Jo Jonghwan 100%, Baro B1A4, Jang Geunsuk, Yoo Seungho, Kim Sunggyu Infinite, Choi Joonghun FT.Island, Cho Kyuhyun Super Junior, and many other found it by read the FF.

 

 

Ketika kau melihat pelangi, apa yang ada di benakmu? Tujuh warnanya yang indah atau...? Di sini, di Wisteria Land, kami percaya jika pelangi adalah jelmaan sang Naga. Naga arif dan bijaksana yang selalu mengawasi dan menjaga tanah Wisteria Land. Naga yang pada suatu waktu muncul dengan keelokan wujudnya dengan tujuh warna pelangi. Apa kau juga percaya akan hal ini?

 

 

Land #50

 

Usai mendengar berita ditemukannya mayat pria yang kemudian dikonfirmasi sebagai rekan sejawatnya, Shi Hoo langsung bergegas menuju Kastil Basil. Ratu Maesil yang telah menunggu menyambutnya dengan ramah. Namun, Shi Hoo justru dibuat muak karenanya.

"Yang Mulia yang melakukannya?" Tanpa basa-basi, Shi Hoo langsung bertanya perihal kematian Jun Ki.

"Melakukan apa?" Ratu Maesil balik bertanya.

"Yang Mulia!" Nada bicara Shi Hoo sedikit meninggi. "Haruskah kita melibatkan orang yang tidak bersalah?"

Senyum di wajah Ratu Maesil sirna mendengarnya. "Tidak bersalah katamu?! Kau tahu siapa itu Lee Jun Ki dan kenapa dia bisa bersama Trio Mae Hwa itu masuk ke Hwaseong Academy? Kau tidak tahu atau pura-pura tidak tahu?! Lee Jun Ki adalah anggota Lesovik yang dikirim untuk menjaga Trio Mae Hwa. Jangan-jangan, kau sengaja menyembunyikan hal ini dariku?!"

Shi Hoo terkejut mendengar penjelasan Ratu Maesil. Ia benar-benar tidak tahu jika Lee Jun Ki adalah anggota Lesovik.

"Kenapa aku harus turun tangan sendiri? Karena dia adalah salah satu kstria terbaik Lesovik. Petarung biasa tidak akan bisa melumpuhkannya."

Shi Hoo bungkam dalam duduknya. Ia masih belum bisa memercayai fakta yang dibeberkan Ratu Maesil tentang Lee Jun Ki. Saat mengajaknya beradu panahan, melihat kemampuan Jun Ki, sama sekali tak terbesit di benaknya jika Jun Ki adalah anggota Lesovik. Menurutnya wajar jika Jun Ki mahir, karena memanah termasuk salah satu olah raga populer di Wisteria Land.

"Kau tidak perlu melakukan apa-apa. Aku tak ingin kau terluka. Sekolah pasti akan mendesak duo Mae Hwa yang tersisa untuk berhenti. Jika surat itu benar akan segera dikeluarkan, kau yang harus mengantarkannya. Aku ingin melihat dari matamu, dari duo Mae Hwa yang tersisa, siapakah Putri Ahreum yang sebenarnya."

Shi Hoo bergeming.

"Acanthus!" Ratu Maesil meninggikan suaranya.

"Iya, Yang Mulia." Jawab Shi Hoo dengan lemah.

Ratu Maesil meredam rasa kesalnya karena melihat respon Shi Hoo yang tiba-tiba terlihat tak bersemangat. "Setuju atau tidak, peperangan akan segera dimulai! Aku sudah mengatur semuanya. Kau cukup duduk diam dan melihat."

Shi Hoo bergeming. Kepalanya tertunduk semakin dalam.

***

 

Fan Fiction FF

Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy - Land #49

04:25

  Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy

 


 

It's about rainbow, love, hate, glory, loyalty, betrayal and destiny.

 

 

. Judul: “Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy”

. Author: shytUrtle

. Rate: Serial/Straight/Fantasy/Romance.

. Cast:

-                  Song Hyu Ri (송휴리)

-                  Rosmary Magi

-                  Han Su Ri (한수리)

-                  Jung Shin Ae (정신애)

-                  Song Ha Mi (송하미)

-                  Lee Hye Rin (이혜린)

-                  Park Sung Rin (박선린)

-                  Song Joongki, L,Joe Teen Top, L Infinite, Jung Daehyun B.A.P, Jo Jonghwan 100%, Baro B1A4, Jang Geunsuk, Yoo Seungho, Kim Sunggyu Infinite, Choi Joonghun FT.Island, Cho Kyuhyun Super Junior, and many other found it by read the FF.

 

 

Ketika kau melihat pelangi, apa yang ada di benakmu? Tujuh warnanya yang indah atau...? Di sini, di Wisteria Land, kami percaya jika pelangi adalah jelmaan sang Naga. Naga arif dan bijaksana yang selalu mengawasi dan menjaga tanah Wisteria Land. Naga yang pada suatu waktu muncul dengan keelokan wujudnya dengan tujuh warna pelangi. Apa kau juga percaya akan hal ini?

 

Land #49

 

Magi kembali usai bermeditasi pagi di taman Rumah Seni Snowdrop. Ia mendengar suara gaduh dari orang-orang yang entah membahas kehebohan apa. Ia ingin mengabaikannya, tapi Su Ri dan Song Eun menghampirinya.

"Pagi-pagi sudah ribut apa?" Magi menyambut Su Ri dan Sung Rin. Ekspresi keduanya membuat kening Magi berkerut. Pasti terjadi sesuatu yang buruk. Tapi, apa? Apakah Raja mengirim pasukan untuk menjemputku? Magi menduga-duga dalam hati. "Eonni, kenapa?" Magi mendesak Song Eun untuk bicara.

Song Eun mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Magi.

Kedua mata Magi melebar setelah mendengar apa yang disampaikan Song Eun. Tanpa pikir panjang, ia langsung berlari menuju gerbang utama Rumah Seni Snowdrop, berniat keluar untuk menuju lokasi keributan. Namun, Choi Jin Hyuk meraih lengan Magi sesaat gadis itu akan keluar gerbang. Langkah Magi pun terhenti seketika.

"Lepaskan! Jangan hentikan aku!" Dengan mata berkaca-kaca, Magi menatap lurus pada Jin Hyuk. Meminta pria itu melepaskan lengan kanannya.

"Jeosonghamnida," Jin Hyuk meminta maaf seraya menundukkan kepala, "tapi, Anda tidak boleh pergi." Imbuhnya.

"Wae?!!" Magi berteriak frustasi. Air matanya melelah.

Su Ri dan Song Eun berhasil menyusul Magi. Napas keduanya terengah-engah. Song Eun lega, melihat Jin Hyuk berhasil menahan Magi. Ia pun berjalan mendekat diikuti Su Ri.

"Ajushi...." Magi merengek.

Jin Hyuk teguh pada pendiriannya dan menggeleng. "Mohon tunggu di dalam dan tunggu konfirmasi dari pihak berwenang. Seseorang yang menemukannya telah melapor. Kasus sudah ditangani pihak berwenang. Yang Mulia tidak bisa ke sana dan menarik perhatian."

Magi yang sebelumnya berontak menyerah. Ia seolah kehilangan tenaga, hingga tubuhnya sedikit oleng. Jin Hyuk dengan sigap menahan tubuh Magi. Membuat Su Ri dan Song Eun yang kompak hendak menangkap tubuh Magi mengurungkan gerakan mereka.

"Ini salahku... Ini salahku...." Magi berbisik lirih.

"Mohon tenangkan diri Anda, Yang Mulia." Song Eun mendekat dan membantu menyangga tubuh Magi.

"Tolong bawa Yang Mulia ke dalam." Jin Hyuk meminta bantuan Song Eun. "Yang Mulia, mohon menahan diri. Saya akan pergi untuk mencari informasi."

Magi berusaha menguatkan dirinya. "Tolong cari tahu secara mendetail penyebab kematiannya. Lalu, laporkan padaku. Karena Lee Jun Ki Seonsaengnim yatim piatu, aku akan berada di rumah duka saat jenazah tiba hingga prosesi pemakaman usai."

Jin Hyuk menganggukkan kepala, lalu melepaskan Magi dan pergi. Su Ri mengambil alih tempat di samping kiri Magi, bersama Song Eun membawa Magi kembali ke kamar.

Magi tak ingin memercayai apa yang ia dengar. Tentang mayat yang ditemukan di pinggir jalan tak jauh dari Kampung Lupin. Karena mayat menggunakan hanbok, diduga korban usai mengunjungi Festival Seni Kampung Lupin. Informasi sementara yang masuk korban adalah Lee Jun Ki. Semalam Magi bertemu dengan Jun Ki, tapi pagi ini guru kesayangannya itu ditemukan tak bernyawa. Dugaan sementara Jun Ki menjadi korban pembunuhan. Magi yakin dalang di balik kematian Lee Jun Ki adalah Ratu Maesil.

***

 

Fan Fiction FF

Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy - Land #48

04:16

 Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy

 


 

It's about rainbow, love, hate, glory, loyalty, betrayal and destiny.

 

 

. Judul: “Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy”

. Author: shytUrtle

. Rate: Serial/Straight/Fantasy/Romance.

. Cast:

-                  Song Hyu Ri (송휴리)

-                  Rosmary Magi

-                  Han Su Ri (한수리)

-                  Jung Shin Ae (정신애)

-                  Song Ha Mi (송하미)

-                  Lee Hye Rin (이혜린)

-                  Park Sung Rin (박선린)

-                  Song Joongki, L,Joe Teen Top, L Infinite, Jung Daehyun B.A.P, Jo Jonghwan 100%, Baro B1A4, Jang Geunsuk, Yoo Seungho, Kim Sunggyu Infinite, Choi Joonghun FT.Island, Cho Kyuhyun Super Junior, and many other found it by read the FF.

 

 

Ketika kau melihat pelangi, apa yang ada di benakmu? Tujuh warnanya yang indah atau...? Di sini, di Wisteria Land, kami percaya jika pelangi adalah jelmaan sang Naga. Naga arif dan bijaksana yang selalu mengawasi dan menjaga tanah Wisteria Land. Naga yang pada suatu waktu muncul dengan keelokan wujudnya dengan tujuh warna pelangi. Apa kau juga percaya akan hal ini?

 

Land #48

 

Langit senja berubah gelap. Lampu-lampu dinyalakan. Membuat suasana di Kampung Lupin semakin syahdu karena lampu-lampu yang dihias berbentuk lampion. Namun, arus pengunjung tak surut, malah semakin padat. Begitu juga di Rumah Seni Snowdrop. Para pengunjung pun mulai berpusat di depan panggung dan duduk berjajar di atas tikar yang sudah digelar di depan panggung.

Rumah Seni Snowdrop berusaha semirip mungkin menyajikan tempat pertunjukan seperti di masa lalu. Bahkan panggung pun dibuat tak terlalu tinggi agar suasana benar-benar seperti di masa lalu.

Sung Rin dan Su Ri sudah kembali bergabung bersama Seung Ho, Jong Hwan, L.Joe, dan Geun Suk. Mereka duduk di atas tikar di deretan kedua tepat di depan panggung. Jun Ki duduk tepat di samping kanan Geun Suk. Sedang Shi Hoo sudah memisahkan diri sejak permainan panahan usai. Ia tak mau terlalu terlihat, jadi memilih duduk di deretan tikar nomor empat di bagian tengah.

Tepat di depan kelompok Su Ri, Joong Ki dan ketiga pengawal pribadinya duduk. Sung Rin yang menyadari hal itu berusaha keras menyembunyikan rasa tak nyamannya. Sebelumnya Sung Rin telah menemui Magi dan menyampaikan jika ia melihat Raja ada diantara kerumunan pengunjung. Ia tak ingin Magi terlalu terkejut ketika naik ke atas panggung dan menemukan Raja yang mungkin saja akan duduk di deretan paling depan. Entah takdir atau memang sengaja, Jun Ki malah mengajak untuk duduk tepat di belakang Raja.

Geun Suk yang mengenal rombongan di depannya juga merasa tak nyaman. Sama seperti Sung Rin, ia pun berusaha menutupi hal itu dari rekan-rekannya.

Jun Ki tersenyum melihat panggung, lalu ia menoleh ke arah kiri dan menatap L.Joe yang sibuk dengan kameranya. "Byunghyun-aa, apa tak apa kita duduk di sini? Kamu bisa mengambil foto dengan baik? Aku pikir dari sini cukup bagus untuk mengabadikan penampilan kekasihmu." Jun Ki bertanya agak keras karena L.Joe duduk tepat di samping kiri Jong Hwan yang duduk tepat di sebelah Su Ri.

Su Ri dan Sung Rin duduk di tengah-tengah. Sung Rin duduk di samping kiri Seung Ho. Di samping kanan Seung Ho ada Geun Suk dan kemudian Jun Ki. Su Ri duduk di samping kiri Sung Rin. Di samping kiri Su Ri ada Jong Hwan, kemudian L.Joe duduk di samping kiri Jong Hwan.

"Ssaem, tidak usah khawatir. Dari sudut mana pun, asal modelnya Magi, L.Joe Seonbaenim pasti bisa mengambil foto dengan baik. Jika modelnya seorang kekasih, pasti hasilnya akan selalu bagus. Karena, setiap foto diambil dengan sepenuh hati." Seung Ho memuji kemampuan memotret L.Joe.

"Begitu ya?" Jun Ki tersenyum, masih menatap L.Joe. "Bagaimanapun, terima kasih sudah menjaga Magi dengan baik."

Ucapan terima kasih Jun Ki pada L.Joe menyita perhatian murid-murid yang duduk bersamanya. L.Joe, Jong Hwan, Su Ri, Sung Rin, Seung Ho, dan Geun Suk kompak menoleh ke arah kanan dan menatap Jun Ki.

Jun Ki tersenyum melihat reaksi anak didiknya. "Terima kasih juga padamu Park Sung Rin, Jo Jong Hwan, dan Yoo Seung Ho. Kupikir anak-anakku, Magi, Hyu Ri, dan Su Ri tidak akan mendapat teman saat pindah ke Hwaseong Academy. Tapi, kalian menerima mereka dengan baik. Aku merasa bersyukur akan hal itu. Maaf, karena baru berterima kasih hari ini. Rasanya tenang setelah melihat anak-anakku memiliki teman-teman yang baik."

"Ssaem, kenapa berkata seperti itu? Hal itu membuatku merasa mellow." Seung Ho menegur Jun Ki.

"Tapi, apa yang dikatakan Lee Jun Ki Seonsaengnim benar adanya. Aku pun dulu merasa takut untuk masuk ke Hwaseong Academy. Karenanya aku mengejar Magi dan Hyu Ri. Mereka berdua sumber kekuatanku untuk bertahan." Su Ri membagi apa yang ia rasa.

"Kita ke sini untuk memberi dukungan pada Magi dan bersenang-senang, kenapa justru jadi sedih begini? Ah! Lee Jun Ki Seonsaengnim harus bertanggung jawab." Seung Ho lagi-lagi menegur Jun Ki.

"Pokoknya terima kasih. Sekarang, mari bersenang-senang. Ah! Magi tidak akan tampil di awal ya?" Jun Ki mengalihkan pandangan ke panggung.

Para murid masih menatapnya, lalu saling melempar pandangan sebelum akhirnya turut menatap panggung.

 

Karena deretan tikar ditata dengan jarak cukup dekat, Joong Ki yang duduk tepat di depan kelompok Su Ri bisa mendengar obrolan Jun Ki dan murid-muridnya. Ia bersimpati pada apa yang dirasakan Jun Ki. Walau tak melihat secara langsung, ia bisa membayangkan kesulitan yang dialami Magi dan Hyu Ri juga satu gadis SMA Mae Hwa lainnya yang ditransfer ke Hwaseong Academy. Terlebih Ha Mi pernah membagi cerita tentang hal itu. Joong Ki menghela napas panjang. Andai Hyu Ri bisa datang ke festival ini, pasti gadis itu merasa senang karena bisa melihat pertunjukan Magi sekaligus bertemu teman-temannya.

Ucapan Jun Ki juga membuat Joong Ki terkejut. Karena Jun Ki menyebut nama pemuda dan kekasih. Lalu, pemuda lainnya menyebut nama Magi sebagai kekasih dari pemuda yang dipanggil Jun Ki. Penasaran, perlahan Joong Ki pun menoleh ke belakang. Tatapannya langsung terfokus pada L.Joe yang sedang sibuk mempersiapkan kamera dengan mencoba membidik panggung. Kening Joong Ki berkerut ketika ia berhasil melihat wajah L.Joe.

Setelah menjawab rasa penasarannya, Joong Ki kembali menghadap depan. Ia menghela napas pelan. Ada rasa kecewa menyeruak di dadanya. Magi sudah memiliki kekasih. Ia merasa tak memiliki kesempatan lagi untuk mendekati gadis itu. Padahal hari ini tujuannya datang festival adalah untuk lebih mendekati Magi.

Kyu Hyun, Il Woo, dan Dong Hae yang duduk di sekitar Joong Ki sesekali mengamati tingkah Joong Ki karena ketiganya turut mendengar obrolan orang-orang di belakang mereka. Ketiganya yakin Joong Ki merasa terpukul karena mendengar Magi telah memiliki kekasih. Kyu Hyun dan Il Woo sama-sama meminta maaf dalam hati karena menyembunyikan fakta itu dari Joong Ki.

Riuh sambutan penonton ketika seseorang naik ke atas panggung membuyarkan konsentrasi Joong Ki, Kyu Hyun, dan Il Woo yang sibuk dengan pikiran masing-masing. Ketiganya pun mengangkat kepala dan menatap panggung sambil turut bertepuk tangan seperti pengunjung lainnya yang sudah duduk rapi di atas tikar di depan panggung.

***

 

Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy - Land #47

04:45

 Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy

 


It's about rainbow, love, hate, glory, loyalty, betrayal and destiny.

 

 

. Judul: “Wisteria Land: Another Story of Hwaseong Academy”

. Author: shytUrtle

. Rate: Serial/Straight/Fantasy/Romance.

. Cast:

-                  Song Hyu Ri (송휴리)

-                  Rosmary Magi

-                  Han Su Ri (한수리)

-                  Jung Shin Ae (정신애)

-                  Song Ha Mi (송하미)

-                  Lee Hye Rin (이혜린)

-                  Park Sung Rin (박선린)

-                  Song Joongki, L,Joe Teen Top, L Infinite, Jung Daehyun B.A.P, Jo Jonghwan 100%, Baro B1A4, Jang Geunsuk, Yoo Seungho, Kim Sunggyu Infinite, Choi Joonghun FT.Island, Cho Kyuhyun Super Junior, and many other found it by read the FF.

 

 

Ketika kau melihat pelangi, apa yang ada di benakmu? Tujuh warnanya yang indah atau...? Di sini, di Wisteria Land, kami percaya jika pelangi adalah jelmaan sang Naga. Naga arif dan bijaksana yang selalu mengawasi dan menjaga tanah Wisteria Land. Naga yang pada suatu waktu muncul dengan keelokan wujudnya dengan tujuh warna pelangi. Apa kau juga percaya akan hal ini?

 

 

 

Land #47

 

Setelah selesai dengan semua tugasnya, Shin Ae bergegas menemui Hyu Ri. Ia membagi informasi yang berhasil ia kumpulkan dengan Hyu Ri.

"Apa??! Merekrut Magi untuk menjadi musisi kerajaan??! Itu tidak boleh. Itu tidak boleh." Hyu Ri panik usai mendengar informasi yang baru saja dibagi Shin Ae. "Itu tidak boleh terjadi. Aku yakin Magi adalah—"

"Mohon tenang!" Shin Ae dengan nada agak meninggi.

"Tunggu!" Hyu Ri baru menyadari satu hal dalam benaknya. "Ini bisa menjadi strategi baru jika kita bisa berbicara pada Yang Mulia Raja."

"Saya pun sempat memikirkannya."

"Dengan begitu, Magi bisa diboyong dengan aman ke istana. Tapi, apa benar itu yang ia inginkan?"

Shin Ae menatap Hyu Ri dalam diam. Ia tak menyangka memiliki pemikiran yang sama dengan Song Hyu Ri. Bahkan, hingga pada pertanyaan, apakah hal itu benar yang diinginkan Magi. Memasuki istana mungkin bukan hal yang diinginkan Magi.

"Astaga!"

Shin Ae yang sedikit melamun karena sibuk dengan pikirannya sendiri terkejut. Ia melihat Hyu Ri menutup mulut dengan telapak tangan kanannya. Ekspresinya kembali panik. "Ada apa?"

"Gawat!"

"Gawat??"

"Hari ini aku meminta bantuan Putri Song Ha Mi untuk menitipkan surat pada Lee Hye Rin Seonbaenim."

Shin Ae langsung teringat pada cerita L.Joe, tentang Hye Rin yang tiba-tiba membawa Magi pergi dari perpustakaan dengan alasan dipanggil Park Shi Hoo. Hye Rin menemui Magi untuk memberikan surat titipan Hyu Ri.

"Identitas Seonbaenim pasti disembunyikan. Jadi, aku tidak bisa meminta bantuan itu pada Seonbaenim."

"Saya tahu Lee Hye Rin sudah melaksanakan tugasnya. Sepertinya begitu, jika rencananya berjalan dengan lancar. Lee Hye Rin membawa Magi pergi saat ada di perpustakaan bersama L.Joe."

"Jadi suratnya kemungkinan besar sudah di tangan Magi, kan?"

"Iya. Saya rasa begitu. Lalu, kenapa Yang Mulia panik?"

Pundak Hyu Ri melorot. "Dalam surat itu, aku memberi tahu Magi jika Yang Mulia Raja menyukainya. Dengan begitu, ia pasti akan menolak rencana Raja. Aku yakin itu."

Shin Ae tak terkejut. Baginya wajar jika Hyu Ri panik hingga memikirkan cara untuk mengirim surat pada Magi. "Saya rasa tidak terlalu buruk. Magi sudah pasti menolak permintaan itu karena berada di istana akan membatasi ruang geraknya. Yang Mulia tidak perlu terlalu khawatir."

"Benarkah tak terlalu buruk?"

Shin Ae menganggukkan kepala untuk meyakinkan Hyu Ri.

"Syukurlah. Aku harap Magi bijak dalam menanggapi hal ini."

"Yang paling mengganggu pikiran saya adalah penawaran yang dilakukan di sekolah."

Hyu Ri bingung. Ia pun diculik untuk dibawa ke istana saat di sekolah. Lalu, kedua matanya membulat setelah menyadari apa yang dikhawatirkan Shin Ae. "Ratu Maesil??"

"Mm." Shin Ae bergumam dan menganggukkan kepala. "Dinding sekolah bisa saja mempunyai mata dan telinga yang memihak Ratu Maesil. Karena dengan cara itu pula Ratu Maesil menjebak Yang Mulia hingga ada di sini."

"Benar juga. Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

"Besok akan digelar Festival Seni Kampung Lupin. Magi menuliskan alamat tempat tinggalnya di Rumah Seni Snowdrop, di Kampung Lupin."

Hyu Ri memahami jika Magi menyembunyikan Kastil Asphodel sebagai tempat tinggalnya. Namun, ia tak menyangka jika Magi akan memilih Kampung Lupin sebagai pelarian.

"Sepertinya Yang Mulia Raja akan menghadiri festival itu untuk bertemu Magi."

"Seonbaenim akan pergi? Bersama L.Joe Seonbaenim?"

"Tidak. Besok saya harus sembahyang di kuil. Tapi, rekan saya akan pergi." Shin Ae menelan ludah usai menyebut kata rekan saya. Yang ia maksud adalah Jang Geun Suk yang belakangan ini memang menjadi rekannya. Ia merasakan ada keanehan saat menyebut Geun Suk sebagai rekan. Selama ini baginya Geun Suk adalah saingannya yang menyebalkan.

"Dia yang akan pergi dan mengawasi juga menjaga Magi dan Su Ri." Shin Ae menambahkan.

Hyu Ri menghela napas panjang. Ia merindukan Magi dan Su Ri. Ia ingin berkumpul dengan dua teman dekatnya itu. "Apa kita tidak bisa pergi?"

"Nee?? Oh! Setelah insiden pasti Yang Mulia belum diberi izin untuk keluar dengan alasan keamanan, walau festival itu terbuka untuk segala gender."

Hyu Ri mendesah kasar. "Aku benci sangkar emas ini!"

Shin Ae tersenyum samar mendengar keluhan Hyu Ri.

***

 

Search This Blog

Total Pageviews