Khayalan shytUrtle

AWAKE "Rigel Story" - Bab II

04:24

AWAKE - Rigel Story



Bab II


SMA Horison didirikan pada 15 Juni 1962 oleh Nyonya Athena Park. Setiap tahunnya, jumlah murid SMA Horison ada 600 orang. Dengan perbandingan murid laki-laki lebih banyak daripada murid perempuan. Setiap kelas berisi 25 murid. Hal ini agar proses belajar-mengajar berjalan lebih efektif.
Bunga krisan kuning adalah bunga SMA Horison yang diartikan sebagai optisme. Pohon jati adalah pohon SMA Horison yang merupakan simbol kekuatan dan keunggulan. Warna identitas SMA Horison adalah biru, putih, kuning, merah, dan hitam. Motto SMA Horison adalah Bersama Meraih Kemenangan. Proses belajar-mengajar di SMA Horison berlangsung dari hari Senin sampai Jumat. Dimulai dari pukul delapan pagi hingga pukul lima sore.
SMA Horison memilki dua seragam. Untuk hari Senin dan Selasa, atasan putih dan bawahan oranye. Untuk hari Rabu dan Kamis, atasan kuning dan bawahan abu-abu. Rok untuk siswi bermodel lipit dengan panjang selutut. Untuk seragam olah raga, kaos berwarna kuning dan celana hitam. Masing-masing seragam memiliki logo SMA Horison di dada sebelah kiri. Atribut tambahan bagi murid adalah dasi kupu-kupu untuk murid putri dan dasi segitiga untuk murid putra. Sedang untuk hari Jumat, murid mengenakan pakaian bebas.
Selama masa MPLS, para senior yang terdiri dari anggota Dewan Senior (DS) dan Majelis Perwakilan Siswa (MPK) mengenakan seragam kuning abu-abu. Sedang para junior mengenakan seragam putih hitam.
***

Mobil sedan hitam berhenti tak jauh dari gerbang SMA Horison. Seorang siswa yang mengenakan seragam putih hitam turun dari mobil sedan mewah itu. Ia berdiri menatap kerumunan di depan gerbang SMA Horison. Ia menyipitkan mata, lalu membetulkan letak kacamatanya. “Kenapa mereka berkerumun di sana?” tanyanya ketika seorang gadis berhijab menyusulnya turun dari mobil.
“Kenakan atributmu!” Gadis berhijab putih itu memberikan kertas manila berbentuk segi empat sama sisi berwarna biru berukuran 15 x 15 cm. Ada pita berwarna putih yang mengikat setiap pojok papan nama dari kertas itu. Kemudian, ia membetulkan kertas berbentuk dan berukuran sama namun berwarna merah yang sudah tergantung bagai rompi kotak yang menutupi dadanya. Tertulis nama Esya di atas kertas itu.
Pemuda berkacamata menggunakan atribut yang diberikan Esya padanya. Tertera nama Hojoon di atas kertas berwarna biru itu. Mobil sedan yang mengantarnya pun pergi usai si sopir berpamitan padanya.
“Kenapa mereka berkumpul di depan gerbang? Apa ada aturan seperti itu di surat edaran tentang MPLS?” Hojoon mengulangi pertanyaannya yang belum dijawab oleh Esya.
“Mm?” Esya mengangkat kepalanya dan menatap ke arah gerbang; tempat para murid berkerumun. “Oh… mereka itu Orion. Mereka pasti sedang menunggu kedatangan Rigel.”
“Rigel? Kelompok pemburu hantu yang sering kamu ceritakan itu?”
“He’em!” Esya mengangguk mantab.
“Hagh! Sebegitunya!” Hojoon kembali membetulkan letak kacamatanya.
“Hey!” Esya menegur Hojoon. “Rigel itu keren! Kamu lihat video-video yang mereka buat? Nggak hanya menangkap orbs, tapi juga penampakannya. Video mereka ditonton jutaan orang. Mereka pantas mendapat perlakuan itu!”
Hojoon memutar kedua bola matanya. “Percuma berdebat tentang Rigel denganmu. Sebaiknya kita masuk!”
Baru dua langkah berjalan, Hojoon dan Esya kompak berhenti ketika empat orang murid mengenakan seragam SMA Horison muncul dari jalan yang berada di samping kiri bangunan sekolah. Dua murid putri dan dua murid putra.
Melihat kehebohan murid yang berkumpul di depan gerbang—yang menurut Esya adalah Orion, Hojoon bisa menebak jika empat murid senior itu adalah Rigel. Terlebih ketika ia menoleh ke arah kiri dan mendapati wajah Esya berbinar menatap keempat murid senior itu. Semakin membenarkan tebakannya jika mereka adalah Rigel.
“Hanjoo benar-benar tampan!” bisik Esya memuji Hanjoo.
“Hanjoo?” pekik Hojoon.
“Hush!” Esya memberi kode agar Hojoon menurunkan volume suaranya.
Hojoon mengerucutkan bibir dan menatap empat murid senior yang kini sedang berdiri di depan para penggemar mereka.
“Sayang sekali Dio memangkas rambutnya jadi pendek. Padahal aku suka sekali gaya pony tail-nya.”
“Dio??”
Esya menoleh, menyipitkan mata menatap Hojoon.
“Aku bukan Orion. Jadi, aku nggak tahu apa-apa tentang Rigel!” Hojoon mengangkat kedua tangannya dan menggelengkan kepala.
“Baiklah! Sebelum terlambat, aku harus memberi tahu tentang Rigel padamu sekarang.”
“Kenapa aku harus tahu?”
“Karena Rigel adalah orang penting di sekolah kita.”
“Ya, aku tahu mereka senior kita. Mereka anggota Dewan Senior atau MPK, mungkin? Atau hanya perwakilan ekstrakurikuler seperti PMR yang membantu jalannya MPLS? Pentingnya itu aja kan?”
Esya melipat tangan di dada. Memiringkan kepala, menatap Hojoon dengan sinis.
“Oke! Katakan padaku tentang Rigel, wahai sahabatku.”
“Rigel bukan perwakilan eskul. Rigel adalah anggota Dewan Senior. Bahkan, Rue adalah Ketua Dewan Senior saat ini.” Esya menjelaskan dengan kesal.
“Rr-Rue??”
“Mm!” Esya mengangguk singkat. Ia melihat ekspresi tak paham di wajah Hojoon. “Gadis yang rambutnya dikuncir ekor kuda dan dikepang itu, dia adalah Rue. Ketua Dewan Senior SMA Horison.” Esya memperjelas sambil menuding gadis yang ia maksud.
Hojoon kembali menatap kerumuman—lebih tepatnya kembali menatap gadis yang ditunjuk Esya sebagai Rue.Ia memperhatikan gadis berambut ikal dan bermata panda yang memiliki postur tubuh tinggi besar. Walau berambut ikal, gadis bernama Rue itu berkulit kuning langsat. Ia memiliki sepasang mata bulat, hidung yang tak terlalu mancung dan bibir tipis. Ia juga memiliki satu lesung pipi di pipi kanannya. Ketika ia tersenyum, lesung pipi itu terlihat jelas.
“Kita masuk!” suara Esya membuyarkan lamunan Hojoon yang sedang fokus memperhatikan Rue.
Hojoon berjalan cepat. Menyusul langkah Esya yang sudah berjalan lebih dulu menuju kerumunan.
***

Rigel; Rue, Hanjoo, Dio, dan Byungjae. Rue yang memiliki kemampuan bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk astral tentu saja yang memiliki paling banyak penggemar. Hanjoo yang peka dan pandai menggambar pun memiliki pendukung sendiri.
Dio yang tak peka dan tak bisa menggambar namun pandai mengambil gambar dengan baik melalui kameranya juga memiliki fans sendiri. Byungjae yang unik karena kerap kali hampir kesurupan saat berburu penampakan atau ditempeli makhluk halus usai berburu penampakan pun punya fans fanatik sendiri. Walau cukup tenar di dunia maya, keempat member Rigel tak menyangka akan mendapat kejutan di dunia nyata di hari pertama MPLS.
“Superstar kita sudah datang!” sambut siswa berkacamata saat Rue dan ketiga rekannya memasuki kantor Dewan Senior.
“Selamat pagi, Kevin!” Rue membalas sambutan itu dengan sapaan riang.
“Pagi, Rue! Kau senang pada kejutannya?” Kevin membalas sapaan Rue. Pemuda berdarah Inggris-Korea itu menyunggingkan sebuah senyuman.
“Jujur, itu terlalu berlebihan.” Dio menyahut. “Apa geng mutiara sudah datang?” tanyanya sedikit berbisik.
“Belum.” Kevin menutup buku di tangannya. “Jika mereka sudah ada di sini bisa aku pas—”
“What's wrong with them all?” gadis yang baru memasuki kantor Dewan Senior sambil mengomel itu memotong ucapan Kevin.
“Yang kau cari sudah datang,” Kevin berbisik pada Dio yang berdiri di samping kirinya.
“Hai, Pearl!” Rue menyapa gadis yang baru memasuki kantor Dewan Senior bersama kedua rekannya itu.
“Mana yang lain?” Pearl, gadis berdarah Amerika-Korea itu tak membalas sapaan Rue. Ia bertanya pada Kevin. Di samping kanannya berdiri Ruby. Si gadis Amerika-Cina. Dan, di samping kirinya berdiri Linde. Gadis berambut pirang dan bermata hijau.
“Kalian anggota Dewan Senior yang datang paling akhir. Yang lain sedang menyiapkan lapangan untuk upacara pembukaan MPLS.” jawab Kevin.
“Kalau begitu kita ke lapangan saja. Di sini terlalu sesak.” Pearl melirik sinis pada Rue. Lalu berjalan keluar diikuti kedua rekannya.
“Dia terlihat seperti ibu tiri dan kedua putrinya dalam dongeng Cinderella.” Dio bergidik ngeri. “Tak bisa kubayangkan jika kau juga berada di sana bersamanya. Bisa-bisa kau jadi Cinderella-nya,” imbuhnya sembari menatap Rue.
“Jangan membawa urusan pribadi ke forum!” Kevin memperingatkan.
“Dih! Mentang-mentang jadi Ketua Panitia MPLS, kau jadi begini sombong!” Dio mengolok Kevin.
“Hey! Dia wakilku yang terbaik!” Rue membela Kevin.
“Kau dengar? Rue saja mencintaiku. Masa kau tidak?” Kevin membanggakan dirinya sendiri.
Dio berlagak akan muntah mendengarnya. Membuat Kevin terbahak.
“Oh! Lapangan sudah siap. Semua murid baru sudah berkumpul di sana. Sebaiknya kita naik.” Kevin membaca pesan yang baru saja memasuki ponselnya. Kemudian, ia merapikan kertas yang berserakan di meja. Ia pun keluar ruangan bersama keempat member Rigel.
Mereka berlima berjalan bersama menuju lapangan basket yang digunakan sebagai lapangan upacara pembukaan MPLS pagi ini. Mereka menghentikan langkah ketika melintas di depan kantor MPK. Karena, bersamaan dengan mereka sampai di depan kantor MPK, Ketua MPK dan wakilnya keluar dari kantor. Kevin dan keempat member Rigel segera membungkukkan badan untuk memberi salam pada Ketua MPK.
Nicholas Lee yang lebih akrab disapa Nicky Lee itu tersenyum. Tatapannya langsung tertuju pada Rue. “Apa semalam kau begadang?” ia bertanya pada Rue tanpa basa-basi.
“Eung… iya.” Rue selalu salah tingkah ketika berhadapan dengan Nicky. Bukan hanya karena Nicky adalah senior dan juga atasannya di organisasi. Tapi, juga karena Nicky sangat tampan bak anggota boy band di mata Rue. Dan, pemuda itu selalu memperhatikannya. Semua alasan itu cukup untuk membuat Rue selalu dibuat salah tingkah di depan Nicky.
“Jangan terlalu banyak begadang. Lihat! Lingkar hitam di matamu semakin tebal saja.”
Wajah Rue memanas. Rona merah—yang selalu tak diinginkannya—muncul menghiasi wajah pucatnya.
“Mari bersemangat dan bekerja sama untuk hari ini dan dua hari ke depan.” Nicky tersenyum manis pada Rue, lalu kepada keempat rekan Rue. Ia lalu berjalan lebih dulu menuju lapangan diikuti wakilnya yang juga berwajah tampan bak anggota boy band.
“Pantas saja Nath memanggilmu Tomato!” Dio menggelengkan kepala sambil mengamati wajah Rue yang merona.
“Kenapa kalian tidak pacaran saja? Ketua MPK dan Ketua Dewan Senior pacaran. Kau akan menambah catatan sejarah sekolah. Setelah menjadi siswi pertama yang menjabat sebagai Ketua Dewan Senior, kau akan tercatat sebagai Ketua Dewan Senior pertama yang berpacaran dengan Ketua MPK. Wow! Bukankah itu keren?” Kevin segera mendapat hadiah pukulan di lengan kanannya dari Rue.
“Berhenti menggodaku!” Rue memperingatkan.
“Oke! Oke!” Kevin kembali berjalan. Begitu juga Rue, Dio, Byungjae, dan Hanjoo yang mengekor di belakangnya. “Semoga di MPLS tahun ini tak ada murid yang kesurupan.” Kevin mengucap harapan yang segera diamini oleh keempat member Rigel.
***

Semua murid kelas X dikumpulkan dan berbaris di lapangan basket. Anggota Dewan Senior dan MPK yang ditunjuk sebagai panitia MPLS sibuk di depan lapangan. Ada yang bersiap menjadi pemimpin upacara, ada yang bertugas menjadi paduan suara dan dirijen. Anggota Dewan Senior dan MPK yang tersisa, berbaris di sisi kiri lapangan. Berhadapan dengan tim paduan suara yang berada di sisi kanan lapangan. Kevin selaku ketua panitia bertindak sebagai pembina upacara pembukaan MPLS.
Karena postur tubuhnya tinggi, Rue pun berdiri di barisan paling depan untuk anggota Dewan Senior dan MPK putri. Ia tersenyum melihat rekan-rekannya yang sedang sibuk menyiapkan segala perlengkapan upacara. Ia merasa beruntung memiliki Kevin sebagai wakilnya. Pemuda tampan dan berkacamata itu sangat banyak membantunya sejak mereka menjabat sebagai ketua dan wakil ketua Dewan Senior.
Rue mengalihkan pandangan. Menatap deretan murid baru yang berbaris sesuai kelas mereka. Ia mengamati dari kelas X-1 sampai kelas X-8. Kening Rue berkerut. Tatapannya terfokus pada barisan kelas X-8.
Rue melihat sosok pemuda yang mengenakan kostum serba hitam sedang berdiri di belakang barisan kelas X-8. Sosok yang selalu ia lihat ketika akan ada kematian. Sosok yang ia yakini sebagai malaikat maut.
Ekspresi Rue berubah tegang. Kenapa malaikat maut itu muncul di hari pertama MPLS? gumamnya dalam hati.
“Kau baik-baik saja, Rue?” tanya pemuda yang berdiri di samping kanan Rue. Rupanya rekan sesama anggota Dewan Senior itu menyadari perubahan ekspresi Rue.
“Eung? Ah, ya! Aku baik-baik saja.” Rue tersenyum kaku.
“Jika matahari membuatmu tak nyaman, kau bisa berteduh, di pinggir lapangan. Bersama para petugas medis dari PMR.” saran pemuda itu.
“Aku baik-baik saja.” Rue meyakinkan.
Bisik-bisik antara Rue dan rekannya menyita perhatian Nicky hingga pemuda itu menoleh pada Rue. Bahasa tubuhnya mengisyaratkan pertanyaan ada apa.
Rue tersenyum dan menggeleng canggung. Nicky mengangguk, lalu kembali menatap lurus ke depan. Rue kembali menatap ke barisan kelas X-8. Sosok pemuda berkostum serba hitam itu masih berdiri di sana, balas menatapnya.
Rue berdehem. Lalu mengalihkan pandangannya lurus ke depan. Upacara pembukaan MPLS pun dimulai.
***


Review bacaan dan tontonan

Review Drama Korea Hotel Del Luna (2019)

07:59

Hotel Del Luna




From AsianWiki

Profile

Drama: Hotel Del Luna
Revised romanization: Hotel Delluna
Hangul: 호텔 델루나
Director: Oh Choong-Hwan
Writer: Hong Jung-Eun, Hong Mi-Ran
Network: tvN
Episodes: 16
Release Date: July 13 - September 1, 2019
Runtime: Sat. & Sun. 21:00
Language: Korean
Country: South Korea

Plot Synopsis by AsianWiki Staff ©

Jang Man-Wol (IU) is the CEO of Hotel del Luna. The hotel is situated in downtown in Seoul and has a very old appearance. She made a big error many years ago and, because of this, she has been stuck at Hotel del Luna. She is beautiful, but she is fickle, suspicious and greedy.

Koo Chan-Sung (Yeo Jin-Goo) worked as the youngest assistant manager ever at a multinational hotel corporation. He is a sincere perfectionist. He looks level-headed, but he actually has a soft disposition. Due to an unexpected case, he begins to work as a manager at Hotel del Luna. The hotel's clientele consists of ghosts.

Notes

1. "Hotel Del Luna" takes over the tvN Sat. & Sun. 21:00 time slot previously occupied by "Arthdal Chronicles" and followed by "Arthdal Chronicles" on September 7, 2019.
2. First still images of Yeo Jin-Goo and IU in tvN drama series "Hotel Del Luna."
3. Group poster for tvN drama series “Hotel Del Luna."
4. Lee Joon-Gi to make cameo appearance in tvN drama series “Hotel Del Luna.”

Cast

. IU as Jang Man-Wol
. Yeo Jin-Goo as Koo Chan-Sung
. Cho Hyun-Chul as Sanchez
. Park Yoo-Na as Lee Mi-Ra
. Shin Jung-Keun as Kim Sun-Bi
. Bae Hae-Sun as Choi Seo-Hee
. P.O as Ji Hyun-Joong
. Kang Mi-Na as Kim Yoo-Na
. Jeong Dong-Hwan as No Joon-Seok
. Seo Yi-Sook as God Mago
. Kang Hong-Suk as Death Angel
. Lee Do-Hyun as Ko Choeng-Myung
. Lee Tae-Sun as Yeon-Woo

Additional Cast Members:

Lee Su-A - Yoon-Seo
Jo Hyun-Sik - #404 human customer
Kim Won-Hae - corrupt mayor (ep.1)
Park Ga-Ram - Jung Soo-Jung (ep.3)


Jang Man-Wol (IU) adalah CEO Hotel del Luna. Hotel ini terletak di pusat kota Seoul dan memiliki penampilan yang sangat tua. Dia membuat kesalahan besar bertahun-tahun yang lalu dan, karena ini, dia terjebak di Hotel del Luna. Dia cantik, tapi dia berubah-ubah, curiga dan serakah.

Koo Chan-Sung (Yeo Jin-Goo) bekerja sebagai asisten manajer termuda yang pernah ada di sebuah perusahaan perhotelan multinasional. Dia adalah perfeksionis yang tulus. Dia terlihat berkepala dingin, tetapi sebenarnya dia memiliki kecenderungan yang lembut. Karena kasus yang tidak terduga, ia mulai bekerja sebagai manajer di Hotel del Luna. Pelanggan hotel terdiri dari hantu.




Akhirnya drama ini nyampek ending juga. Hiks! Seneng akhirnya masa penyiksaan selesai sudah. Kekeke.

Kenapa masa penyiksaan? Karena nonton drama ini saat masih tayang di Korea alias ongoing. Jadi, setelah tayang pasti dibikin penasaran ama gimana cerita di episode selanjutnya.

Awalnya saya tidak berniat nonton Hotel Del Luna walau promosi dramanya berseliweran di timeline Facebook dan Twitter. Resiko nonton drama ongoing selain kuras kuota, rasa penasarannya yang bikin nggak nyaman. Bahkan, ketika sudah tayang saya pun belum berniat nonton.

Sampai ketika saya chat sama Kookie Noona, dia bilang kalau Hotel Del Luna kayak Goblin tapi versi cewek. Kebetulan saya sama Kookie Noona juga ada niat nulis fan fiction yang terinspirasi dari Goblin. Makhluk abadinya si cewek. Begitu Hotel Del Luna tayang, kaget lah saya. Ternyata dasar idenya sama; makhluk abadinya cewek.

Saya jadi penasaran dan akhirnya nonton. Alhamdulillah ada bahan riset. Waktu itu saya lagi ada niatan nonton Mama Fairy and The Woodcutter juga sebagai riset untuk proyek fan fiction kami. Jadilah saya nonton Hotel Del Luna dan... tertarik untuk lanjut nonton. Ngikutin deh itu drama ongoing. Siapin kuota, siapin mental juga. Kekeke.

Sekarang saya mau berbagi kesan saya setelah menonton Hotel Del Luna dari episode 1-16. Mari kita sharing!




Hotel Del Luna berkisah tentang sebuah hotel yang diperuntukan bagi para hantu atau arwah yang hendak menyeberang ke alam baka. Hotel tersebut menyediakan berbagai fasilitas untuk hantu atau arwah yang hendak menyeberang. Misalnya fasilitas yang tidak pernah diterima hantu/arwah semasa mereka hidup.

Pemilik Hotel Del Luna seorang wanita cantik bernama Jang Man Wol (IU). Jang Sajang ini penampilannya selalu membuat mulut saya ternganga. Pakaiannya bagus-bagus, mewah, elegan. Top banget dah! Nggak pernah kusut.




Man Wol itu orangnya rada serakah. Gila uang lah. Maklum doi demen hidup bermewah-mewahan. Super kaya deh pokoknya.

Suatu malam ada arwah orang koma yang masuk ke Hotel Del Luna dan hendak mencuri. Man Wol menangkap arwah itu. Sebagai ganti dari perbuatan curang arwah itu, Man Wol meminta kelak anak semata wayangnya pria itu harus mengabdi pada Man Wol. Si pria pun dibebaskan dan diberi banyak uang untuk membesarkan putra semata wayangnya.

Waktu pun berlalu dan si anak tumbuh menjadi pemuda yang pintar. Lulusan Harvard dan bekerja sebagai manajer hotel. Pemuda itu bernama Koo Chan Sung (Yeo Jin Go).




Merasa sudah dewasa dan aman, Chan Sung yang sebelumnya tinggal di luar negeri pun kembali ke Korea. Ia pun mulai mengalami kejadian aneh ketika kembali ke Korea. Terlebih ketika akhirnya ia bertemu Jang Man Wol. Chan Sung jadi bisa melihat hantu.

Dalam mengelola Hotel Del Luna, Man Wol dibantu oleh Manajer No (Jeong Dong Hwan) yang seorang manusia. Manajer No sudah tua dan sakit-sakitan. Karenanya, Man Wol hendak menagih janji dan menjadikan Chan Sung sebagai manajer baru di Hotel Del Luna. Karena itu, ia membuat Chan Sung bisa melihat hantu.

Man Wol juga dibantu oleh tiga hantu yang memilih tinggal di Hotel Del Luna karena urusan mereka yang belum selesai.

Kim Seonbae (Shin Jung-Keun) seorang cendekiawan era Joseon yang sudah tinggal selama 500 tahun di Hotel Del Luna. Ia adalah seorang bartender di Hotel Del Luna.



Gaeksilljang Choi Seo-Hee (Bae Hae-Sun) yang sudah tinggal selama 200 tahun di Hotel Del Luna. Beliau ini semacam kepala pelayan di hotel. Tinggal karena dendam kesumat pada keluarga suaminya. Ia akan pergi setelah keturunan terakhir dari keluarga suaminya mati.



Ji Hyun-Joong (P.O) resepsionis tampan yang sudah tinggal selama 70 tahun di Hotel Del Luna. Ia sengaja tinggal demi menunggu adiknya yang masih hidup.


Awalnya Chan Sung menolak, tapi akhirnya ia luluh juga dan mau bekerja sebagai manajer di Hotel Del Luna. Chan Sung mulai mengenal Man Wol, Kim Seonbae, Gaeksilljang, dan Hyun Joong. Juga mulai terbiasa berurusan dengan hantu.

Oya, ada satu tokoh yang unik. Unik menurut saya karena sebenarnya dia hantu yang tinggal di dalam tubuh seorang gadis bernama Kim Yoo Na. Tokoh ini diperankan oleh Kang Mina Gugudan. Baru kali ini nemu hantu bisa tinggal lama di tubuh seseorang. Hehehe. Makanya saya bilang unik.



Bekerja di Hotel Del Luna dan mengenal Man Wol lebih jauh, Chan Sung mulai bisa melihat masa lalu Man Wol lewat mimpi-mimpinya. Masa lalu Man Wol yang mengerikan dan penuh amarah dan dendam. Dendam yang terus Man Wol bawa bahkan setelah ia hidup abadi selama 1000 tahun di dunia.

Yap! Man Wol terjebak di antara alam manusia dan alam arwah. Dia terikat dengan pohon bulan yang tumbuh di Hotel Del Luna. Ia tidak bisa lari, karena kemanapun ia pergi. Pohon itu akan pergi bersamanya.

Masa lalu Man Wol mulai terungkap. Chan Sung dan Man Wol yang dekat pun mulai tertarik satu sama lain. Benih cinta mulai tumbuh di hati masing-masing. Perlahan Chan Sung mulai merubah Man Wol menjadi manusia yang lebih baik.




Fantasi berbumbu romansa. Man Wol dan Chan Sung saling jatuh hati. Saling membutuhkan, saling menggantungkan. Saling melindungi. Tapi, lagi-lagi saya terkena SLS alias Second Lead Syndrome. Eh? Apa bisa disebut second lead ya? Intinya saya lebih baper ke kisah kasih Man Wol di masa lalu, daripada di masa depan.

Di masa lalu Man Wol jatuh hati pada panglima bernama Ko Choeng-Myung (Lee Do Hyun). Namun, mereka nggak bisa bersatu. Komplotan Man Wol berakhir mati di tangan Choeng Myung, dan Choeng Myung berakhir mati di tangan Man Wol.



Suer itu panglima bikin baper. Saya sempat menduga-duga apakah si kunang-kunang yang tinggal di Hotel Del Luna adalah si panglima—yang awalnya saya sebut hwarang. Soalnya pas hotelnya dipindahin ama Man Wol, itu kunang-kunang berubah jadi siluet kayak si panglima. Makin menjelang ending ternyata beneran itu dia. Cinta saya tidak berubah ternyata. Eh? Kekeke.




Yang unik itu ketika Mago menyatukan dua musuh di masa lalu menjadi sepasang kekasih di masa sekarang. Yaitu reinkarnasi putri dan Yeon Woo (Lee Tae Sun). Putri menjadi Lee Mi Ra (Park Yoo Na) yang ngakunya mantan si Chan Sung. Saking emosinya, Man Wol pernah jeburin Mi Ra ke laut.



Di masa sekarang, reinkarnasi Yeon Woo menjadi seorang polisi. Ia akhirnya pacaran, bahkan berencana nikah ama Mi Ra. Mereka sering cek-cok, tapi saling mencintai. Unik deh kopel satu ini.



Dewa Mago (Seo Yi Sook) yang mukanya sama, tapi penampilan beda-beda. Ada yang penampilannya kayak nenek-nenek demen nenteng anting kayu berisi bunga lily putih. Ada yang nyentrik dengan kostum pink dan rambut pirang. Ada yang sederhana, dan ada yang sangar dengan pakaian serba hitam. Bahkan, ada yang penampilannya bak pengemis.



Malaikat Maut dengan ciri khasnya yang berpakaian serba hitam. Kadang sok cool, tapi kadang iseng juga.



Seribu tahun bersama, Man Wol dan makhluk-makhluk astral yang tinggal bersamanya di hotel pun layaknya keluarga. Saya nangis pas adegan perpisahan ama Hyun Joong. Entah kenapa nyesek banget. Juga pas adegan perpisahan ama Gaeksilljang.

Satu per satu trio pengurus utama hotel pun pergi. Hingga menyisakan Man Wol seorang. Kita akan merasa kehilangan ketika orang yang kita sayangi sudah nggak ada bersama kita. Itu lah yang dirasakan Man Wol setelah Kim Seonbae, Gaeksilljang, dan Hyung Joong pergi. Btw, CMIIW ya soal 'gaeksilljang'. Seingat saya itu sih nama julukannya. Maaf jika saya salah.



Oya, ada satu tokoh yang macem... apa ya, ibu peri? Yaitu Sanchez (Cho Hyun Chul). Kang pizza yang udah kayak hyung sendiri buat Chan Sung.


Drama ini komedinya ada, romansanya ada, tragisnya yang bikin mewek juga ada. Selain itu bertabur cameo. Sebut saja Mas Junki. Eh, maksud saya Lee Junki Oppa. Lalu, dedek emesh yang jadi penunggu sumur satu ini.


Selain bertabur cowok tampan mulai dari oppa sampai dedek emesh, drama ini juga bertabur cameo cewek-cewek cantik. Sebut aja yang jadi Veronica dan Sulli. Bahkan, ada Kim Soo Hyun juga. Doi nongol bentar di episode 16. Jadi pemilik sangraloka bulan yang baru yang dia kasih nama Hotel Blue Moon. Dari siluetnya sih udah nebak itu Kim Soo Hyun. Ternyata beneran. Kekeke.

Saya puas setelah mengikuti dan menonton drama ongoing ini. Hotel Del Luna tidak menyisakan kesan buruk bagi saya. Semua konflik terselesaikan. Ending-nya pun jelas menurut saya. Jadi, sebelum ditolong Yeon Woo di masa lalu, Man Wol bertemu anak laki-laki dan ayahnya. Anak laki-laki itu lah yang menolong Man Wol pertama kali. Anak laki-laki yang di masa sekarang adalah Chan Sung. CMIIW.

Lalu, bagaimana dengan adegan Chan Sung bertemu Man Wol di tamans setelah Man Wol menyeberang? Kayaknya si writer pengen membuat penonton menyimpulkannya sendiri. Kesimpulan saya sih, itu hanya mimpi Chan Sung. Karena keduanya berjanji akan bertemu di kehidupan berikutnya. Keduanya yakin ada cara. Bisa juga itu adalah kehidupan berikutnya bagi Man Wol dan Chan Sung. Hehehe.

Drama bagus dengan ost-ost yang keren juga. Silahkan ditonton sendiri. Selamat menonton.




Sekian review dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Selamat menonton.

Photo by: Hancinema.


Tempurung kura-kura, 02 September 2019.
- shytUrtle -

Review bacaan dan tontonan

Review Love Alarm (2019)

05:05

Love Alarm



From AsianWiki

Profile

Drama: Love Alarm (English title)R
evised romanization: Joahamyun Woolrineun
Hangul: 좋아하면 울리는
Director: Lee Na-Jeong
Writer: Cheon Kye-Young (webcomic), Lee A-Yeon, Seo Bo-Ra
Network: Netflix
Episodes: 8
Release Date: August 22, 2019
Runtime:
Language: Korean
Country: South Korea

Plot

Cellphone app Joalarm is created. If someone likes you and they are within 10 meters of you, the alarm for the app rings. The app also shows how many people like you, but the app doesn't reveal specific details on who likes you.

Kim Jo-Jo (Kim So-Hyun) is a high school student. She is pretty and smart. She seems like cheerful person, but her parents died when she was young. Since the death of her parents, Kim Jo-Jo has lived with aunt's family. Living there is not easy for Kim Jo-Jo. She doesn't download the app Joalarm.

Meanwhile, Hwang Sun-O is a popular male student at the same high school where Kim Jo-Jo attends. He is the son of a wealthy family, but he is not loved by his parents. His best friend Lee Hye-Young also attends the same high school. Hwang Sun-O notices that his best friend Lee Hye-Young likes Kim Jo-Jo. Hwang Sun-O wants to know if his friend really likes her, so he kisses her.

Notes

Based on webcomic "Joahamyun Woolrineun” by Cheon Kye-Young (first published September 14, 2014 via webtoon.daum.net/)

Cast

- Kim So-Hyun as Kim Jo-Jo
- Jung Ga-Ram as Lee Hye-Young
- Song Kang as Hwang Sun-O

Additional Cast Members:

Choi Joo-Won - Joo-Won
Go Min-Si - Park Gool-Mi
Song Geon-Hee - Marks
Shin Seung-Ho - Il-Sik
Shim Yi-Young - Hye-Young's mother
Song Seon-Mi - Sun-O's mother
Kim Young-Ok - Jo-Jo's grandmother
Son Su-Min
Kim Hee-Chang
Kim Si-Eun
Yoo In-Soo




Aplikasi ponsel Joalarm dibuat. Jika seseorang menyukai Anda dan mereka berada dalam jarak 10 meter dari Anda, alarm untuk aplikasi berdering. Aplikasi ini juga menunjukkan berapa banyak orang menyukai Anda, tetapi aplikasi tersebut tidak mengungkapkan detail spesifik tentang siapa yang menyukai Anda.

Kim Jo-Jo (Kim So-Hyun) adalah seorang siswa sekolah menengah. Dia cantik dan pintar. Dia tampak seperti orang yang ceria, tetapi orang tuanya meninggal ketika dia masih muda. Sejak kematian orang tuanya, Kim Jo-Jo telah tinggal bersama keluarga bibi. Tinggal di sana tidak mudah bagi Kim Jo-Jo. Dia tidak mengunduh aplikasi Joalarm.

Sementara itu, Hwang Sun-O adalah siswa pria yang populer di sekolah menengah yang sama tempat Kim Jo-Jo hadir. Dia adalah putra keluarga kaya, tetapi dia tidak dicintai oleh orang tuanya. Sahabatnya Lee Hye-Young juga menghadiri sekolah menengah yang sama. Hwang Sun-O memperhatikan bahwa sahabatnya Lee Hye-Young menyukai Kim Jo-Jo. Hwang Sun-O ingin tahu apakah temannya benar-benar menyukainya, jadi dia menciumnya.




Akhirnya kelar juga nonton Love Alarm yang lagi rame dibicarain temen-temen pecinta drama. Padahal dari rilis udah dikasih link ama Kookie Noona. Tapi, masih sok sibuk aje dan nggak kunjung nonton. Gomawo Kookie Noona. Sekarang mari kita tulis kesan setelah nonton drama yang berjumlah delapan episode ini.


Berkisah tentang tiga remaja SMA yaitu Kim Jo Jo (Kim So Hyun), Lee Hye Young ( Jung Ga Ram) dan Hwang Sun Oh (Song Kang) yang terlibat cinta segitiga. Tema yang umum banget sebenernya ya. Tapi, tetep asik buat ditonton karena dikemas secara unik dengan latar belakang adanya aplikasi Love Alarm.





Aplikasi itu akan mengidentifikasi orang yang menyukai kita jika orang itu berada dalam jarak 10 meter dari kita. Syaratnya, kudu sama-sama punya aplikasi dan kudu sama-sama nekan tombol Love Alarm. Intinya itu aplikasi buat nembak seseorang.

Hye Young menyukai Jo Jo dalam diam. Ia selalu memperhatikan gadis itu, namun nggak berani ngomong suka atau ungkapin perasaannya. Hingga suatu hari, majikan yang sekaligus sahabatnya Sun Oh kembali dari Amerika.



Sun Oh yang sengaja membuntuti Hye Young menemukan jika Hye Young sedang menguntit seorang gadis. Tanpa sengaja, Sun Oh dan gadis yang bernama Kim Jo Jo itu saling beradu pandang. Tanpa ragu Jo Jo menatap Sun Oh.

Sun Oh pun jadi penasaran pada Jo Jo dan diam-diam mendekati Jo Jo. Ia bertanya pada Hye Young apakah Hye Young menyukai Jo Jo. Namun Hye Young membantah dengan mengatakan tak menyukai Jo Jo, karena Jo Jo sudah punya pacar—namanya Il Sik.



Sun Oh membuntuti Jo Jo dan kemudian mencium gadis itu. Jo Jo pun tak menolak. Hubungan keduanya pun dimulai setelah ciuman di sebuah gang itu.




Waktu menonton adegan kisseu Sun Oh dan Jo Jo, saya dibuat tercengang. Bagaimana seorang gadis mau berciuman dengan orang yang bahkan belum ia kenal? Tapi, siapa yang bisa menolak pesona cowok tampan seperti Sun Oh? Tampan, kaya, dan terkenal. Seandainya saya di posisi Jo Jo pun bisa-bisa saya juga khilaf dan mau aja dicium. Wkwkwk.

Tapi, kemudian memang tumbuh rasa saling suka di hati Sun Oh dan Jo Jo. Sun Oh walaupun terkenal, tampan, dan kaya, namun masih terkesan lugu. Perasaannya ke Jo Jo juga murni dan tulus. Seperti cinta pertama di kala SMA. Tipikal cowok cool, ceplas-ceplos, dan perhatian ke ceweknya. Perfect banget!

Nah liat Jo Jo, saya malah mikir ini cewek gampang banget move on. Kekeke. Putus dari Il Sik langsung jadian ama Sun Oh. Kalau dia nggak ada rasa ama Il Sik, ngapain mau jadian ama Il Sik gitu. Habis itu mau aja di kisseu ama Sun Oh.

Kalau Hye Young tipikal pemuja rahasia. Mencintai tanpa harus terbalas. Tulus dan selalu ingin ada, melindungi orang yang disayanginya. Namun, enggan menunjukkan jati dirinya.


Seperti yang saya tulis di atas, drama ini mengisahkan kehidupan remaja SMA pada umumnya. Ada tokoh yang benci dan dengki ama tokoh utama cewek. Sebenernya kayak drama Korea kebanyakan sih. Si tokoh cewek miskin dan hidup ama saudara dia yang kejem. Udah banyak kan, kayak gitu?

Kayak hubungan antara Il Sik, Jo Jo, dan Sun Oh. Zaman SMA dulu saya pernah melihat fenomena semacam ini. Putus dari A, jadian ama B. Macem Jo Jo putus ama Il Sik, trus jadian ama Sun Oh. Jadi, macem gitu ada di dunia nyata.

Unik itu Duk Gu. Saya curiga dia beneran yang buat aplikasi Love Alarm
 Tapi, kok di ending kayake dia yang mimpin gerakan anti Love Alarm, yak?

Trus, Sun Oh, Jo Jo, dan Hye Young ini ending nya gimana? Maybe si Jo Jo ntar bakalan ama Hye Young. Tapi, sapa tahu kalau dia balik ama Sun Oh. Hati Jo Jo kayaknya rapuh banget. Kekeke.

Semoga aja beneran ada season 2-nya. Untuk sementara saya jadi tim Sun Oh. Kekeke. Saya belum bisa move on dari Sun Oh. Tapi, siapa tahu kalau afa season 2 saya justru berpaling ke Hye Young. Kekeke.


Berikan tanganmu, karena akan kugenggam.



Hye Young mengalah karena Sun Oh adalah majikan dan sahabatnya?


Kata-kata keren dari Love Alarm!










Sekian review dari saya. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih. Selamat menonton.

Photo by: Hancinema & screenshot by me.


Tempurung kura-kura, 02 September 2019.
- shytUrtle -

Review bacaan dan tontonan

J-Lit Ketiga Penghuni Tempurung Kura-kura - Another I & II

18:55

J-Lit Ketiga Penghuni Tempurung Kura-kura - Another I & II




Sebelumnya saya pernah membahas novel J-Lit atau novel terjemahan Jepang yang berjudul Hyouka dan kemudian semua karya Akiyoshi Rikako sensei yang saya punya. Akiyoshi Rikako sensei lah yang membuat saya kecanduan membaca novel J-Lit.

Kali ini saya akan membagi kesan saya setelah membaca novel J-Lit ketiga yang menarik perhatian saya. Yap, Another I dan II karya Ayatsuji Yukito. Novel ini udah diadaptasi ke versi anime dan live action/film. Saya sudah menonton keduanya. Hehehe.

Silahkan dibaca ulasan tentang



Sekarang saya mau berbagi kesan setelah membaca kedua seri novelnya ya.




. Judul: Another I (Another Vol. 1)
. Penulis: Yukito Ayatsuji
. Jepang: 2011
. Indonesia:
- Cetakan pertama, Agustus 2018
- Cetakan kedua, Desember 2018
. Penerbit: Haru Media
. Jumlah halaman: 336 hlm ; 19 cm

Musim semi tahun 1998, Sakakibara Kouichi harus pindah sekolah ke SMP Yomiyama Utara dan masuk ke kelas 3-3. Namun, kelas 3-3 tampak begitu ketakutan akan sesuatu, hal yang tidak bisa dia jelaskan.

Ingin tahu apa yang membuat mereka ketakutan, Sakakibara mencoba mendekati Misaki Mei. Namun, tanpa dia sadari.... dia melakukan kesalahan.

Kesalahan besar yang membuat teror dan kengerian mulai merebak....


Novel-novel J-Lit yang sebelumnya saya baca membuat pandangan saya tentang novel Jepang yang selalu horor dan sadis berubah. Hingga akhirnya saya pun membeli novel Another I dan II. Tapi, novel ini ternyata termasuk jenis sadis. Kekeke. Suer saya sempat berpikir untuk berhenti membacanya. Tapi, rasa penasaran mengalahkan pikiran itu.

Novel teenlit ini mengisahkan tentang kepindahan Sakakibara ke SMP Yomiyama Utara. Ia tinggal di rumah sang nenek dan SMP tempatnya bersekolah, dulunya adalah tempat ibu dan bibinya menempuh pendidikan juga.

Cerita ditulis berdasarkan sudut pandang Sakakibara. Ia mulai menemukan keanehan sejak ia pindah ke kota tempat neneknya tinggal. Ia yang harusnya masuk sekolah malah di opname. Dan, di rumah sakit ia malah bertemu siswi aneh yang satu matanya di tutup kain.

Keanehan semakin menjadi saat Sakakibara masuk sekolah di SMP Yomiyama Utara. Ia mulai mendengar kisah-kisah mistis sehubungan dengan sekolah. Di sekolah itu pula ia kembali melihat siswi yang satu matanya tertutup yang bernama Misaki Mei.

Rumor yang beredar di kelas 3-3, ada murid bernama Misaki yang meninggal dunia, namun di foto kelulusan ia justru ada. Serem banget, kan?

Bacanya emang berasa creepy banget.  Apalagi saat teror-teror mulai bermunculan. Saya sempat menyimpulkan bahwa Mei adalah hantu. Hantu murid bernama Misaki yang bergentayangan di kelas 3-3.

Senja yang melihat malam milik mata biru kosong.

Nggak hanya creepy, novel ini juga sadis. Menurut saya udah sadis. Karena saya sempat dibuat enek setelah membaca, karena ngebayangin adegannya. Heuheuheu.

Adegan yang paling fenomenal adalah jatuhnya siswi di tangga yang kemudian lehernya tertusuk ujung payung yang tajam. SEREM BANGET! SADIS!

Lalu, adegan wali kelas yang bunuh diri di depan murid-murid kelas 3-3. Digambarkan secara detail. Dengan darah di mana-mana. Sadis banget. Tonton versi animenya ada adegan ini. Hiks!

Adegan kedua itu saya lupa di seri I apa II. CMIIW.

Orang mati-nya, siapa?




. Judul: Another II (Another Vol. 2)
. Penulis: Yukito Ayatsuji
. Jepang: 2011
. Indonesia:
- Cetakan pertama, Agustus 2018
. Penerbit: Haru Media
. Jumlah halaman: 296 hlm ; 19 cm

Musim semi tahun 1998, Sakakibara Kouichi harus pindah sekolah ke SMP Yomiyama Utara dan masuk ke kelas 3-3. Namun, kelas 3-3 tampak begitu ketakutan akan sesuatu, hal yang tidak bisa dia jelaskan.

Sakakibara akhirnya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di kelas 3-3, tapi teror tak juga berhenti.

Akankah teror itu berakhir dan kelas 3-3 bertahan? Atau, akankah seluruh kelas mati bersimbah darah?


Perjuangan Sakakibara berlanjut. Ia sudah tahu kalau Mei bukan hantu dan berteman dengan Mei. Malah ia berakhir jadi seperti Mei, dijadikan murid yang ada tapi tidak ada. Seperti hantu. Tapi, walau sudah melakukan hal itu, kelas 3-3 masih belum terlepas dari teror yang menyebabkan kematian penghuni kelas 3-3 secara tragis.

Kematian seringnya karena kecelakaan tragis. Kalau di seri pertama leher tertusuk ujung payung yang runcing dan kecelakaan lift, di seri kedua makin banyak adegan berdarah-darah dan sadis. Terutama waktu murid-murid kelas 3-3 melakukan perjalanan wisata untuk bersembahyang di kuil tua di gunung demi melepaskan kelas dari kutukan.

Ending-nya bikin nyesek waktu ketemu siapa sebenarnya  orang mati yang kembali ke dunia dan membuat kutukan di kelas 3-3 berjalan lagi.

Saya menyebutnya sebagai kutukan karena emang ngeri kayak kutukan. Berawal dari guru dan murid kelas 3-3 pada 26 tahun yang lalu yang nggak rela waktu dengar kabar Misaki mati. Misaki yang mati ternyata cowok. Guru dan murid kelas 3-3 menganggap Misaki masih ada bersama mereka. Waktu lulusan dan foto bersama, ternyata Misaki ada dalam foto.

Pada angkatan berikutnya kutukan mulai bekerja. Jumlah kursi selalu kurang. Padahal di absen sudah pas. Ada satu murid tak tampak yang selalu menyusup ke kelas lalu menyebabkan kematian tragis penghuni atau keluarga penghuni kelas 3-3. Sakakibara dan Mei termasuk dalam deretan korban. Orang terdekat mereka meninggal karena kutukan dalam kelas 3-3.

Novel ini membuat pandangan saya tentang novel Jepang itu sadis pun kembali. Kekeke. Tapi, saya bisa menyelesaikan dua serinya lho! Hurray! Oya, katanya Haru mau nerbitin Another S yang mengisahkan liburan keluarga Misaki. Hmm, jadi penasaran. Kekeke.

Maaf jika ada salah kata. Terima kasih.


Tempurung kura-kura, 28 Agustus 2019.
- shytUrtle -

Search This Blog

Total Pageviews