Arkipas Team Goes To Malang Flower Carnival (MFC) 2017.
05:59
Arkipas Team Goes To Malang Flower Carnival
(MFC) 2017.
Dulu, beberapa tahun yang lalu ketika ide kami terpilih.
Kami hanya bisa membawa mereka sampai pada posisi ketiga di tingkat kecamatan.
Kini, melihat mereka bisa mencapai posisi pertama. Sungguh! Kami bangga. Kami
bahagia.
Beberapa tahun yang lalu ide Sarang Clover memang pernah terpilih sebagai tema karnaval kampung Arkipas (Arek Kidul Pasar) Wates. Karnaval tingkat kecamatan yang digelar untuk memperingati HUT Republik Indonesia. Bahkan waktu itu kegiatan pun di pusatkan di markas Sarang Clover. Persiapan karnaval di pusatkan di markas Sarang Clover.
Kita sedikit bernostalgia ya. Waktu itu kami nggak tahu nama temanya apa. Idenya adalah kostum berupa sak/karung yang diberi hiasan daun nangka. Bagian atas adalah kresek merah besar yang juga di hiasi daun nangka. Mahkota berupa bunga kuning mirip bunga matahari yang dirangkai dengan dedaunan dan bunga liar lainnya. Apa sih ya nama bunganya. Di sini nyebutnya Daun Paitan. Nah, bunganya yang warna kuning itu yang dijadikan mahkota.
Asesoris lainnya berupa kalung dibuat dari cabe besar. Aku ingat, waktu itu harga cabe besar sedang melambung tinggi. Ketika kami sampai di finish dan bersiap untuk pulang. Banyak ibu-ibu penonton yang berteriak-teriak meminta kalung yang kami kenakan. Hahaha. I feel so famous!
Kami pikir akan sedikit yang bergabung karena ide kami yang dipakai. Saat hari H, ternyata banyak yang bergabung. Dari orang tua sampai anak-anak pada ikutan. Galau semaleman langsung ilang dan berganti haru. Apalagi rekan-rekan sesama remaja kampung membuat kostum ala-ala... apa ya, orang pedalaman atau apalah namanya. Pokoknya mereka bikin kostum dari daun kelapa. Sumpah itu kejutan banget.
Alhamdulillah walau sempat dienyek, diejek "karnaval resek" alias "karnaval sampah" karena kami memakai karung plastik dan dedaunan. Banyak yang ikut partisipasi. Konon katanya kami dapat juara tiga. Tapi, entah benar atau tidak. Bagiku pribadi itu tetap menjadi sebuah misteri. Sampai sekarang. Hehehe.
Itu pertama kalinya aku terlibat dalam tim karnaval kampung. Menyenangkan. Kenangan terindah. Markas Sarang Clover pernah berguna bagi kampung Arkipas. Alhamdulillah.
Beberapa tahun yang lalu ide Sarang Clover memang pernah terpilih sebagai tema karnaval kampung Arkipas (Arek Kidul Pasar) Wates. Karnaval tingkat kecamatan yang digelar untuk memperingati HUT Republik Indonesia. Bahkan waktu itu kegiatan pun di pusatkan di markas Sarang Clover. Persiapan karnaval di pusatkan di markas Sarang Clover.
Kita sedikit bernostalgia ya. Waktu itu kami nggak tahu nama temanya apa. Idenya adalah kostum berupa sak/karung yang diberi hiasan daun nangka. Bagian atas adalah kresek merah besar yang juga di hiasi daun nangka. Mahkota berupa bunga kuning mirip bunga matahari yang dirangkai dengan dedaunan dan bunga liar lainnya. Apa sih ya nama bunganya. Di sini nyebutnya Daun Paitan. Nah, bunganya yang warna kuning itu yang dijadikan mahkota.
Asesoris lainnya berupa kalung dibuat dari cabe besar. Aku ingat, waktu itu harga cabe besar sedang melambung tinggi. Ketika kami sampai di finish dan bersiap untuk pulang. Banyak ibu-ibu penonton yang berteriak-teriak meminta kalung yang kami kenakan. Hahaha. I feel so famous!
Kami pikir akan sedikit yang bergabung karena ide kami yang dipakai. Saat hari H, ternyata banyak yang bergabung. Dari orang tua sampai anak-anak pada ikutan. Galau semaleman langsung ilang dan berganti haru. Apalagi rekan-rekan sesama remaja kampung membuat kostum ala-ala... apa ya, orang pedalaman atau apalah namanya. Pokoknya mereka bikin kostum dari daun kelapa. Sumpah itu kejutan banget.
Alhamdulillah walau sempat dienyek, diejek "karnaval resek" alias "karnaval sampah" karena kami memakai karung plastik dan dedaunan. Banyak yang ikut partisipasi. Konon katanya kami dapat juara tiga. Tapi, entah benar atau tidak. Bagiku pribadi itu tetap menjadi sebuah misteri. Sampai sekarang. Hehehe.
Itu pertama kalinya aku terlibat dalam tim karnaval kampung. Menyenangkan. Kenangan terindah. Markas Sarang Clover pernah berguna bagi kampung Arkipas. Alhamdulillah.
Agustus 2015.
Seingatku tahun 2015 lah awal kemunculan Kebo Geni. Hasta karya anak Arkipas yang kemudian jadi bintangnya karnaval. Setelah dia dirilis, diperkenalkan ke publik. Kebo Geni banyak disewa untuk karnaval.
Kalau aku nggak salah nih ya. Tahun 2015 juga Arkipas menjadi juara pertama karnval tingkat kecamatan.
Seingatku tahun 2015 lah awal kemunculan Kebo Geni. Hasta karya anak Arkipas yang kemudian jadi bintangnya karnaval. Setelah dia dirilis, diperkenalkan ke publik. Kebo Geni banyak disewa untuk karnaval.
Kalau aku nggak salah nih ya. Tahun 2015 juga Arkipas menjadi juara pertama karnval tingkat kecamatan.
Kebo Geni 2015
Agustus 2016.
Tahun 2016, penampakan Kebo Geni semakin banyak. Tidak hanya cowok saja yang mengenakan kostum berwarna merah bak api berkobar itu. Ada para cewek yang juga mengenakan kostum Kebo Geni. Tentu saja tampilannya dibuat lebih manis dan cantik. Tidak segarang dua Kebo Geni yang dirilis pada tahun 2015.
Selain Kebo Geni, ada pasukan badut juga. Sumpah ini pasukan lucu banget. Sayangnya aku nggak sempet bikin video atraksi mereka. Kamera udah di tangan, tapi aku terkesima sama atraksi mereka hingga lupa nggak mengabadikannya dalam video.
Selain itu ada tim gadis-gadis cantik dan malaikat-malaikat kecil. Lalu ada semacam black angel juga.
Tahun 2016, Arkipas keluar sebagai juara pertama lagi dalam karnaval tingkat kecamatan. Denger-denger tim Arkipas mendapat undangan buat karnaval kabupaten.
Bangga banget. Walau nggak bantu apa-apa, ikutan bangga denger tim kampung kebanggaan menjadi juara.
Tahun 2016, penampakan Kebo Geni semakin banyak. Tidak hanya cowok saja yang mengenakan kostum berwarna merah bak api berkobar itu. Ada para cewek yang juga mengenakan kostum Kebo Geni. Tentu saja tampilannya dibuat lebih manis dan cantik. Tidak segarang dua Kebo Geni yang dirilis pada tahun 2015.
Selain Kebo Geni, ada pasukan badut juga. Sumpah ini pasukan lucu banget. Sayangnya aku nggak sempet bikin video atraksi mereka. Kamera udah di tangan, tapi aku terkesima sama atraksi mereka hingga lupa nggak mengabadikannya dalam video.
Selain itu ada tim gadis-gadis cantik dan malaikat-malaikat kecil. Lalu ada semacam black angel juga.
Tahun 2016, Arkipas keluar sebagai juara pertama lagi dalam karnaval tingkat kecamatan. Denger-denger tim Arkipas mendapat undangan buat karnaval kabupaten.
Bangga banget. Walau nggak bantu apa-apa, ikutan bangga denger tim kampung kebanggaan menjadi juara.
Karnaval 2016
Agustus 2017.
Tim Arkipas kembali dengan kreatifitasnya yang unik. Kebo Geni, Badut, dan Predator masih ada. Gadis-gadis cantik juga masih ada. Tahun ini semakin beragam. Ada Sekar Langit dan peri-peri kecil. Juga khas Dayak. Maaf aku nggak hapal satu per satu nama kostumnya.
Dan, lagi-lagi gagal mengabadikan atraksi badut. Alhamdulillah ada video walau tidak seluruh tim.
Sayang banget tim Arkipas lewat pas hari sudah gelap. Tapi, mereka tetap mempesona. Dan... menjadi juara pertama lagi. Hore!!! Arkipas, jjang!!!
Karnaval 2017
Malang Flower Carnival (MFC) 2017.
Aku mengikuti berita tentang Malang Flower Carnival (MFC) di Twitter. Tahun lalu aku membayangkan, andai ya Arkipas ikut MFC. Pasti keren! Menurutku Kebo Geni bisa ditampilkan di MFC.
Tahun 2017 ini khayalanku terwujud. Alhamdulillah tim Arkipas bisa mengikuti Malang Flower Carnival (MFC) di kota Malang. Alhamdulillah juga salah satu pesertanya adalah penghuni Sarang Clover.
Tapi, hal yang paling menyedihkan adalah aku dan penghuni Sarang Clover lainnya tidak ada yang pergi untuk menonton MFC. Untuk mendukung tim Arkipas. Untuk mendokumentasikan aksi tim Arkipas. I'm so sad!!!
Kenapa aku tidak pergi? Aku terlalu takut untuk pergi. Khawatir akan anxie yang bisa saja muncul secara tiba-tiba karena aku berada di keramaian dan aku tak mengenal medan. Akhirnya aku memilih tetap tinggal di markas. Dan hanya bisa mendoakan.
Untuk MFC, tim Arkipas mengeluarkan lima perwakilan. Satu untuk kategori SD. Empat untuk umum. Tema yang diusung tim Arkipas adalah Sekar Tirto dan Sekar Hayu Ning Bawono.
Rasanya merinding, terharu waktu nama Arkipas disebut dan para gadis melenggak-lenggok di depan panggung kehormatan. Bahkan tim Arkipas sempat di shot Malang TV lho! Thata yang jadi front girl bolak-balik ke shot kamera. Hehehe.
Sumpah bangga banget! Bangga Arkipas bisa ikut ajang bergengsi di Malang Raya itu. FYI, peserta MFC bukan dari Malang aja lho! Ada yang dari Bali dan Kalimantan juga. Bahkan, ada bule yang juga ikut lho tahun ini.
Daebak! Bener-bener bangga tim Arkipas bisa berada di sana. Menjadi salah satu peserta.
Aku mendapatkan foto-foto tim Arkipas dari Thata, Mbak Octa dan Sam Atram. Video juga dapat dari Sam Atram. Sedang video lainnya dapat dari rekaman penonton yang di share di Youtube. Sayang video dari Malang TV tidak diunggah di Youtube. Padahal itu pertunjukkan inti di depan panggung kehormatan.
Malang Flower Carnival (MFC) 2017
Video tim Arkipas di MFC.
Arkipas, jjang!!!
Maju terus ya! Teruslah berkarya!
Well, inilah sepenggal kisah tentang kampung halamanku tercinta yang biasa dipanggil Arkipas atau Wates Kidul Pasar. Terima kasih atas foto-foto dan videonya.
Terima kasih buat yang sudah berkunjung dan membaca tulisan ini. Maaf jika ada salah kata.
Tempurung kura-kura, 22 September 2017.
. shytUrtle .
. shytUrtle .
0 comments