Dan berujung cidera pada kaki kiri saya, lagi. Betapa rapuhnya kaki
kiri ini, malang. Andai saja semalam saya lebih hati-hati, andai pikiran
ini fokus tidak blank, andai andai dan andai. Namun apa daya jika Tuhan
sudah berkehendak memang musibah ini milik saya. Menghindar pun pasti
akan menghampiri saya juga.
Ma'af saya jadi merepotkan lagi, Ibu, Bapak dan terutama Mbak Bidha
Rara. Saya berharap esok sudah membaik hingga saya tak merepotkan Anda
sekalian seperti hari ini.
Dari tadi tulis note hapus, tulis lagi hapus lagi. Saya bingung mau
sharing apa. Lalu ditengah kepala mual dan perut pusing, saya keinget
kalau hari ini ada yang take off ke Busan. Kyaaaaaaa~!!!!!!! Langsung
nyaut blackjack, log in fb, update status. Iya, Oppa hari ini terbang ke
Busan, Korea Selatan. Membuat iri? Sedikit.
Oppa, namanya Mas Mul, saya nggak tahu nama panjangnya sapa. Oppa,
suaminya Mbak Dian, Dian Onni, bidan, anaknya Budhe Yani, temen kerjanya
Ibu di Puskesmas. Orangnya baek, ramah, tidak sombong dan murah senyum.
Pertama kali saya ketemu sama Oppa sewaktu ada rekreasi bersama ke
JATIM PARK Batu. Waktu itu saya baru lulus SMA dan Kelinci lagi demam
sama pilem 'My Sassy Girl Chunyang'. Malem minggu sebelum esoknya kami
rekreasi ke JATIM PARK, saya dengerin pelajaran Bahasa Inggris di
radio....... ma'af saya lupa namanya --a Nah waktu itu bintang tamunya
dokter cewek dari Korea Selatan. Dia ada kunjungan ke Malang. Si Dokter
ini banyak cerita tentang Korea Selatan dan menurutnya Malang itu hampir
mirip Daegu di Korea sono. Sama-sama daerah yang dikelilingi
pegunungan. Dia juga terkesan sama indahnya waktu maghrib dan gado-gado
yang menurutnya sangat lezat. Lalu Dokter ini menyebutkan 'annyeong
haseyo' sama 'saranghaeyo' dan saya tak paham artinya.
Keesokan harinya kami ikut rombongan Puskesmas Poncokusumo rekreasi
ke JATIM PARK, tentu bukan JP yang seindah sekarang. Kebetulan kami
dapet satu mobil bison yang diisi tiga keluarga yaitu keluarga saya,
Mbak Sri Ibunya Kelinci dan Budhe Yani. Oppa-nya nggak ada soalnya naek
motor sama istri dan anak pertamanya. Pas ngantri tiket masuk, kami,
saya sama Kelinci, dikasih tahu sama Ibu, "itu lho Mas Mul yang baru
pulang dari Korea."
Woa~ saya sama Kelinci terkesima, cakep, kayak orang Korea beneran.
Lalu kami, saya dan Kelinci, saling dorong buat nanyain apa artinya
'saranghaeyo'. Akhirnya the hero is Mbak Bidha Rara yang maju buat
nanyain arti saranghaeyo. Dan Oppa menjawab, "aku-cinta-kamu."
Oh my God! Begitulah awal kali kami bertemu.
Tidak banyak pertemuan atau obrolan setelah Dian Onni diterima jadi
bidan di Puskesmas Poncokusumo menempati wilayah Sumberjo. Sampai pada
lebaran tahun ini ketika Dian Onni mengirim pesan selamat hari raya idul
fitri dan permintaan ma'af dalam bahasa Korea. Saya paham maksudnya
namun nggak bisa bales, mau buka kamus males, akhirnya saya minta
bantuan Mbah Google buat nerjemahin jawaban saya ke bahasa Korea. Dan
sejak sa'at itu, setiap kali bertemu, Oppa selalu ngajak saya ngomong
pakek bahasa Korea.
Tu orang cucok banget jadi orang Korea. Secara fisik dia dukung,
wajah cakep dan berbau oriental. Trus kalo pas lagi ngomong Korea persis
kayak orang Korea di tipi-tipi hihihi.......
Apakah sekarang udah landing di Busan? Oh, Seoul dulu baru ke Busan, kampung halaman Wooyoung dan Hoya =(
Disana lagi musim gugur kan? Akh, andai waktu itu Oppa jadi bikin fb, kan seru tuh.
Have a nice trip Oppa. Kalau Oppa di Busan, ane di Daegu Indonesia alias Malang kamsudnya XD
Salam ya kalo Oppa nggak sengaja ketemu Mas Jeje, Mas Junki, Jaejin,
Konci, Myungsoo, Nichkhun, Uyong, Howon, apalah ini. Kalo kagak ketemu
mereka, ketemu emak bapaknya Uyong ma Howon di Busan juga nggak papa XD
Sampai jumpa berapa tahun lagi dan jangan bosan ngajarin ane bahasa Korea yah.. Hehehe...
Kemarin ekspresi Dian Onni lesu banget waktu bilang, "besok suami ku terbang ke Korea." Hiks! Jadi ikutan sedìh.
0 comments