¤ FF TVXQ.JYJ,SHINee,2PM - TRIANGLE ¤

06:39

¤ T.R.I.A.N.G.L.E ¤





* Cast:

- Lee Youngie/Yui Kagemiya,Jung Heebyul,Song Hyuri,Park Chaebin,Kim Hyejin/Moon Hyeoseo.

- TVXQ.JYJ,SHINee,2PM



* Genre: Serial/Straight/Horor-Fantasy



* Daftar Istilah:

- Hallow: makhluk 1/2 siluman atau darah campuran.

- Hyõnin: para pejabat tinggi pemegang pemerintahan dalam Utopia.

- Hon: golongan roh gentayangan.

- Saviour: golongan manusia ksatria pembasmi Viper yang tergabung dalam Utopia.

- Utopia: tempat berkumpulnya para ksatria pembasmi.

- Valour: golongan ksatria dari kaum Yowl.

- Viper: siluman golongan hitam yang menggunakan kekuatan goblin dan bertransformasi menjadi makhluk abadi penghisap darah (vampir)

- Voracious: siluman yang telah terinfeksi racun Viper dan menjadi monster yang selalu haus darah dan pemakan daging dan merupakan budak kaum Viper.

- Yowl: golongan siluman putih.





Episode #7







kelompok 41 kembali di hadapkan dengan kelompok White Lily yang di ketuai Hyeoseo. Chaebin sangat yakin akan kembali mendapat hukuman karena sepertinya Youngie tidak akan muncul malam ini.



"Benar-benar kelompok yang menyedihkan!" Minrie mengamati ketiga gadis di hadapannya.



"Belum ada kabar dari Yui?" Minkyung terdengar lebih sopan.



"Atau Kalian sengaja tidak mencari tahu apa yang terjadi pada ketua Kalian?" giliran Eunsuh angkat bicara.



"Sudah!" sahut Youngie yang tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang kelompok White Lily. Semua di buat terkejut dan dengan santainya Youngie berjalan melewati Hyeoseo beserta kelompoknya. "Ma'af Saya terlambat" membungkuk di hadapan kelompok White Lily. "Ma'af,kemarin Aku tidak bisa hadir,karena itu Kalian mendapat hukuman" berganti meminta ma'af pada ketiga temannya.



"Hey!" bentak Eunsuh "Kau! Gerbang sudah di tutup,bagaimana Kau bisa masuk?"



"Banyak sela yang bisa di lewati kucing di sekolah ini,kenapa Kakak Senior begitu heran? Oya,Aku lupa kalau Kalian ini adalah orang yang terlalu patuh pada peraturan jadi meskipun ada banyak lubang untuk menyusup jelas saja Kalian tidak akan tahu"



"Kau!!!" Minrie geram melihat sikap Youngie.



"Kenapa? Apa ada yang salah dengan kata-kata Ku?"



"Kau bangga dengan sikap Mu ini?" sela Hyeoseo "Akan Kau bawa kemana kelompok 41? Apa Kau bangga dengan kondisi ini? Apa Kau tidak malu pada status Mu? Anak asuh Putra Sulung Tuan Presiden. Apa seperti ini tanggung jawab Mu sebagai ketua? Kelompok 41 sudah menjadi sorotan sejak awal terbentuk,Aku kecewa di hari pertama sudah melakukan sesuatu yang buruk"



"Buruk? Apa tidak dapat hadir di hari pertama sekolah adalah hal buruk?"



"Aish!! Kau! Sudah berbuat kesalahan tapi masih sesombong ini!" Minrie benar-benar geram.



"Aku tahu Aku salah. Tidak datang ke sekolah dan tidak memberi keterangan akan hal itu. Tapi,mohon jangan karena hal itu Kakak Senior menilai kelompok 41 buruk seluruhnya. Tolong jangan menilai kelompok 41 dari kesalahan Ku saja". Suasana kembali hening sejenak. "Tolong,jangan memberi penilaian dari satu sudut saja" Youngie mengulangi.



"Kita lihat saja. Buktikan pada Kami jika hal itu benar" Hyeoseo dengan nada datar.



Youngie mengembangkan senyumnya "Terima kasih. Jangan khawatir,Kami tidak akan lari"







"Hah!!!" Minrie membanting buku di tangannya ke meja. "Anak itu! Benar-benar menyebalkan! Pantaskah Dia merasa bangga seperti itu?!! Aish!!! Apa hebatnya jadi anak asuh calon pewaris tahta!"



"Sebenarnya Dia tidak seperti itu" bela Minkyung "Maksud Ku,memang Yui itu sedikit banyak bicara tapi Dia bukanlah gadis..."



"Kau membelanya karena Kau temannya!" potong Eunsuh. "Seberapa jauh Kau mengenal Yui Kagemiya?? Aku benar-benar ingin menelannya hidup-hidup!"



"Kita tidak boleh meremehkan anak itu" ucap Hyeoseo langsung membuat ketiga temannya menaruh perhatian penuh padanya. "Tatapannya mengatakan bahwa Dia tidak akan mengalah"









"Kak Jisun terus bertanya tentang Mu. Aku bisa jawab apa? Eh,bagaimana Kau bisa masuk?"



"Lorong Hantu". Chaebin melotot mendengar jawaban Youngie,begitu juga Aesook dan Heebyul. "Kenapa Kalian menatap Ku seperti itu?"



"Mata Uang Won! Bicara yang benar! Apa maksudnya lorong hantu??"



"Ini rahasia! Orang yang terlalu patuh pada peraturan tidak boleh tahu tentang hal ini" sembari menatap Heebyul.



"Kenapa melirik Ku?" protes Heebyul "Meski Aku dari keluarga Jung bukan berarti Aku orang yang patuh pada peraturan dan tukang mengadu!"



"Aigo~ padahal Aku mau bilang,selamat ya atas kemenangan Caliptra". Hal ini kontan membuat wajah Heebyul memerah. "Ma'af terlambat mengucapkannya". Malu dan sedikit shock,karena Heebyul selalu berpikir buruk tentang Youngie. "Harusnya Kau mentraktir Kami,iya kan?" usul Youngie di amini anggukkan kepala Aesook dan Chaebin.



"Boleh,jika Kalian ada waktu" Heebyul tersenyum tulus.



"Mata Uang Won! Katakan soal lorong hantu,memang ada? Dimana?" Chaebin ngotot ingin tahu.



"Tentu saja ada. Seseorang yang baru Aku kenal yang memberi tahu tentang tempat itu"



"Seseorang yang baru Kau kenal?"



"Ah~ lupakan saja! Sekarang Kita sudah bersama jadi...ayo Kita membuat keributan di sekolah ini!" mengulurkan tangan.



"Aku suka kekacauan!" Heebyul meletakkan tangannya di atas tangan Youngie.



"Kedengarannya menarik" Aesook menyusul meletakkan tangannya di atas tangan Heebyul.



"Ayo!" Chaebin meletakkan tangannya di atas tangan Aesook. "41! We're the best!"

***







Jaejoong duduk menatap hamparan gemerlap Kota. Ia memegang gelas wine berisi darah segar dan terlihat amat santai menikmati pemandangan malam itu.



"Tuan Penasehat" Taecyeon datang menghadap "Sudah tiba,apa yang harus Saya lakukan?"



Jaejoong tak merubah posisinya sedikit pun. "Kumpulkan Mereka di aula pertemuan"



"Baik" Taecyeon pamit. Ia kemudian memimpin rombongannya menuju aula. Sa'at sampai,di aula telah ada Changmin dan empat putri vampir.



"Darahnya...siapa Dia?" Dara _Sandara Park_ langsung menoleh dan mengamati rombongan yang baru sampai.



"Bukan klan biasa" sahut Lee Chaerin _CL_ yang duduk di sampingnya "tampaknya pesaing Kita"



"Pesaing??" tanya Park Bom "Apa Dia juga datang untuk Tuan Penasehat juga?"



"Aroma darah ini" Gong Minji _Minzy_ menghirup udara dalam-dalam "Golongan bangsawan tingkat I"



"Aku tidak tertarik!" jawab Chaerin "Aku datang hanya untuk Penasehat Kim"



"Tapi seperti apa Penasehat itu?"



"Katanya sangat tampan" sahut Dara.



"Dan Kita harus bersaing untuk mendapatkannya" sambung Park Bom.



Nichkhun tersenyum tipis melihat empat putri vampir yang duduk mengitari meja kotak panjang di aula pertemuan. Kemudian Ia berjalan menghampiri ke-empat putri vampir. "Cuaca hari sangat hangat,menyenangkan bukan?" sapa Nichkhun ramah "Kalian juga di sini,tapi sepertinya Kalian tidak menyukai kehadiran Ku hah...sedikit menyedihkan"



"Kau Pangeran Vampir dari Thailand bukan?" Dara menanggapi dan Nichkhun mengangguk.



"Apa yang Kau lakukan di sini?" sambung Chaerin ketus.



"Urus saja urusan Kalian,jangan khawatir Aku datang hanya berniat menyapa" Nichkhun masìh terlihat tenang membuat Chaerin geram.



Suasana kembali tenang,kemudian Jaejoong muncul langsung menyita perhatian perhatian ke-empat putri vampir. Benar yang di katakan kebanyakan viper bahwa Tuan Penasehat sangat tampan. Semua telah duduk mengitari meja kotak panjang di aula dan Jaejoong pun memimpin pertemuan malam itu.







Nichkhun mengikuti Jaejoong menuju ruangan pribadinya usai pertemuan. Jaejoong kembali duduk menatap gemerlap kota. Di temani sebotol darah keduanya duduk menikmati pemandangan malam.



"Aku sempat berpikir Pangeran menolak tawaran Ku,lalu Aku mendengar kabar bahwa seorang Pangeran Vampir tiba di ibukota. Pangeran tiba-tiba muncul tanpa memberi tahu Kami?" Jaejoong memulai obrolan.



Nichkhun tersenyum "Aku takut akan terlalu merepotkan Tuan Penasehat jika harus mempersiapkan kedatangan Kami. Ternyata cukup mudah memasuki kota ini. Jangan khawatir,Kami bertindak dengan hati-hati,Utopia tidak mengendus kedatangan Kami"



"Memang tidak terlalu rumit,penciuman Utopia semakin menurun belakangan ini,tapi Pangeran harus tetap waspada karena masih ada komunitas Dark Angel,Mereka lebih mengerikan dari Utopia"



"Aku sudah dengar tentang hal itu. Tuan Penasehat,Aku berjanji akan menjadi mata dan telinga bagi Tuan Penasehat. Tidak hanya itu,Aku telah memutuskan pasukan yang Aku miliki akan menjadi kaki dan tangan bagi Tuan Penasehat"



Jaejoong menegakkan punggungnya dan menoleh ke arah Nichkhun yang duduk di samping kirinya. "Pangeran,tidak kah itu berlebihan?"



Nichkhun tersenyum tulus "Kesempurnaan harus di bayar dengan kesempurnaan"



Jaejoong membalas senyum namun terkesan sebuah senyuman yang dingin. "Kita akan menopang satu sama lain. Kita akan mencapai kesempurnaan itu bersama-sama". Keduanya saling tatap kemudian sama-sama tersenyum. "Bagaimana tentang kota ini? Apa Pangeran betah berada di kota ini?"



"Sangat menyenangkan,Aku pasti betah di sini"

***







Menjadi sedikit sibuk. Hyuri harus bolak-balik untuk membantu Sang Kakak. Namun Ia sama sekali tak merasa terbebani akan hal itu. Ia merasa sangat senang bisa kembali melayani Keluarga Hyõnin Lee. Siang itu,Hyuri menyempatkan diri menemani Junho,Jinki dan Taemin berjalan-jalan.



"Aigo~ jika melìhat diri Mu sekarang... Aku benar-benar tidak percaya jika gadis ini adalah Song Hyuri. Dulu Song Hyuri kecil sangat pemalu,diam-diam Dia suka mengintip dari balik pohon jika Kami sedang berlatih pedang hah..." kenang Junho. "Sudah begitu lama ya...terkadang ingin sekali mengulang waktu untuk kembali ke masa itu. Andai saja malam itu Aku mau serius mendengar peringatan Youngie".



Hyuri menoleh mengamati Junho yang menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. "Tapi,hal itu sudah di gariskan harus terjadi dan...hanya tersisa Tuan Yoochun dan Tuan Yunho"



"Emm!" Junho kemudian menoleh ke arah Hyuri. "Kau bekerja sama dengan Yoochun?"



Hyuri mengangguk,"Meski awalnya sulit mendapat kepercayaan Beliau,tapi belakangan ini Tuan Yoochun banyak membantu Ku"



Junho tersenyum sendiri menatap ekspresi Hyuri. Manis sekali dan gadis ini tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik di mata Junho. "Jika Youngie masih hidup pasti Dia sebesar Kau sekarang"



"Iya. Kami seumuran dan pasti Nona tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik"



"Kau juga cantik" puji Junho dalam hati.



"Tuan Muda Juno!"



"Iya??"



"Apa Tuan hanya akan duduk terus begini?"







Jika Junho dan Hyuri duduk mengobrol,Jinki dan Taemin sibuk berkeliling mall. Dengan sabar Jinki setia menemani Taemin yang terlihat semangat berbelanja.



"Tuan,apa ini tidak terlalu berlebihan?" Jinki bermaksud menghentikan kegiatan Taemin membeli barang. "Kemarin di Indonesia,Tuan sudah membeli begitu banyak barang,ini terkesan seperti menghamburkan uang"



"Ah~ Kakak. Aku tidak menghamburkan uang. Ini janji Ku pada teman baik Ku di Indonesia. Aku sudah janji sa'at tiba di Korea akan membeli barang dan mengirimkan ini pada Mereka. Untuk barang yang Aku beli di Indonesia...Aku...Aku ingin memberikannya pada Kak Youngie jika Aku bertemu dengannya kelak" ekspresi Taemin berubah sedikit redup. "Kak Jinki lapar kan? Ayo Kita cari Kak Junho" kembali ceria.







"Nöna! Nona!" Kibum mengejar langkah Youngie. "Aigo~ apa Nona tidak lelah? Lihatlah sudah begini banyak,ini sudah cukup untuk Kami"



"Cukup?? Itu hanya untuk Kak Junsu! Lihat pakaian Mu"



"Aku?? Nona,tidak perlu menghamburkan uang untuk Ku"



"Aish~ sudah diam saja! Ayo!" menggandeng tangan Kibum.





Youngie berjalan beriringan dengan Kibum dan dari arah berlawanan Taemin berjalan bersama Jinki di belakangnya. Keduanya sempat berpapasan namun berlalu begitu saja.







Chaebin diam menundukkan kepala menunggu Yoochun kembali bicara. Sejak setengah jam yang lalu Ia di panggil ke ruangan Joongki. Yoochun menanyakan banyak hal tentang Youngie pada Chaebin. Sudah tiga hari gadis itu tidak muncul untuk mengantar coklat dan susu juga tidak datang sebagai pelayan tambahan di rumah Yoochun padahal pesta ulang tahun Sang Ayah hanya tinggal menghitung hari. Merasa bersalah atas pengakuannya dan takut Youngie akan menjauh,karena itu Yoochun memanggil Chaebin. Chaebin jadi penasaran melihat sikap Yoochun yang terlihat jelas begitu mengkhawatirkan Youngie.









Usai latihan sangat menyenangkan bagi Heebyul karena Chansung meluangkan waktu untuk menemaninya bersantai sejenak di restoran Phunggyõng. Es krim vanila dengan gelatos menemani keduanya siang itu.



"Di luar cuaca masih dingin tapi Kau begitu semangat melahap es krim" cela Chansung sambil memperhatikan cara makan Heebyul.



"Hari ini cuaca hangat Oppa,musim panas akan segera datang nanti pasti lebih dari ini" Heebyul tetap cuek.



"Sekalian saja makan bagian Ku!" goda Chansung yang segera tertawa melihat ekspresi Heebyul. "Ma'af,Aku hanya bercanda. Oya,Kau bilang Yui sudah muncul kembali di sekolah"



"He'em! Seperti biasa muncul secara tiba-tiba dan kemudian juga menghilang dengan tiba-tiba. Ah~ Dia itu gadis yang aneh,tapi sepertinya sedikit berubah ketika Ia muncul semalam. Aku sangat senang ketika Ia mengucapkan selamat atas kemenangan Caliptra,terdengar sangat tulus"



"Wah...mulai suka pada Yui?"



"Tidak juga. Dia leader Ku,jadi mau tidak mau harus memperhatikan Dia"



"Tapi,wajah Mu sangat berbinar ketika bercerita tentang Yui. Aigo~ itu membuat Ku cemburu"



"Oppa! Ini efek makan es krim!"



"Apa??"









Hyeoseo terdiam dan serius memikirkan kejadian semalam antara Kelompok White Lily dan Kelompok 41. Ia merasa kesal pada Youngie dan Kelompoknya tapi di sisi lain Ia sudah berjanji pada Yoochun untuk menjaga Youngie. Merasa bingung juga tak mau di remehkan oleh kuartet junior 41.

***







Hyuri ikut bersama Juyeon untuk mengirim makanan ke kantin Hyesõng Academy. Yoochun memberi kesempatan ini pada Hyuri agar gadis itu bisa melihat secara langsung bagaimana kehidupan di dalam akademi para ksatria pembasmi viper ini. Hyuri benar-benar di buat terpesona oleh kemegahan gedung sekolah. Ia tersenyum ketika melihat Youngie dan ketiga temannya memasuki gerbang sekolah. Ia segera mengangkat sekotak makanan dan melangkah menyusul Juyeon.



"Oh! Bawa kemari!" sambut seorang pemuda berpawakan tinggi besar itu. "Jadi Kau orang baru itu?". Hyuri menganggukkan kepala. "Aku Minho,Choi Minho" sembari membantu Hyuri meletakkan barang "Kenapa?"



"Eh? kenapa?" Hyuri balik bertanya.



"Kau! Kaku sekali. Aku harus memanggil Mu siapa?"



"Oh...Hyuri,panggil saja Hyuri" mengembangkan senyum terbaiknya.



"Kenapa selalu kaku di hari pertama? Ah~ rileks saja"







Lagi-lagi ada perubahan rencana dari Utopia. Kegiatan outdoor ke pantai di batalkan dan menunggu keputusan lebih lanjut. Tentang agenda tahunan untuk mengunjungi desa suaka koyangi juga tidak ada kepastian. Hal ini membuat pihak sekolah dan dewan senior selaku pengajar kebingungan. Sedikit kekisruhan tentang program pengajaran dari Utopio memunculkan banyak rumor di kalangan siswa Hyesõng Academy.



"Sebenarnya apa yang terjadi? Apa rencana Utopia? Kenapa Mereka semakin sering mengumumkan suatu hal lalu secara tiba-tiba menggagalkannya! Hah! Benar-benar tidak memikirkan betapa susahnya Kita sebagai dewan senior!" cerocos Minrie meluapkan kekesalannya.



"Para siswa terus membicarakan hal ini dan menghubungkannya dengan hal-hal yang menurut Ku tidak masuk akal" Eunsuh menimpali "Kenapa begitu banyak orang sok tahu di luar sana?"



"Situasi sekarang semakin sulit,Aku rasa ini karena pihak Utopia terlalu longgar dalam peraturan" sambung Minkyung.



"Kelompok 41" ucap Hyeoseo menyela "Mereka ada di ruang berapa? Siapa yang menjadi pengajar Mereka?"



"Kau itu serius sekali! Utopia tidak akan membayar mahal pada Mu meski Kau bekerja keras. Selama bergelar siswa hal seperti itu tidak berguna" jawab Minrie.



Hyeoseo menutup buku yang sedari tadi Ia baca. "Tadinya Aku pikir kelompok Ku benar-benar kumpulan orang istimewa,ternyata Kau tidak sepaham yang Aku kira". Ekspresi Minrie berubah kaku. "Kita bisa menimba ilmu dengan gratis di sekolah ini apa itu tidak cukup? jika pemikiran Mu seperti itu maka apa bedanya Kau dengan Yui yang selalu mengukur segala sesuatu dengan uang? Sudah Ku bilang berhenti bicara tentang hal yang tidak penting atau itu akan membunuh Mu" bangkit dari duduknya kemudian pergi di ikuti Minkyung.



"Haish! Aku tidak percaya Dia tega berkata seperti itu pada Ku!" Minrie benar kesal di buatnya.



"Sudah! Sudah! Ayo Kita bekerja" Eunsuh mengelus bahu Minrie.





Kelompok White Lily menuju ruang A7 tempat kelompok 41 berada. Di sana kelompok 41 bersama tiga kelompok lain sedang menerima materi dari Kelompok Senior Blue Sky. Hyeoseo menghentikan langkahnya dan memilih mengawasi dari luar kelas. Di dalam ada empat kelompok junior dan kelompok senior Blue Sky yang bersiap memberikan materi. Lee Jonghyun duduk di depan dan mengamati daftar nama anggota kelompok yang menjadi tanggung jawabnya. Di belakang ada Lee Jungshin yang melakukan hal yang sama. Jung Yonghwa dan Kang Minhyuk bekerja sama untuk menyampaikan materi di hadapan junior.



Yonghwa selesai menyampaikan materi pemanasan. "sekarang,apa ada di antara Kalian yang bisa menjelaskan apa itu Viper?" tanyanya kemudian dan Youngie segera mengangkat tangannya. "Baiklah Kau Nona berkepang dua...Yui...Kagemiya?? Kau orang Jepang?"



"Bukan Kak! Aku orang Korea hanya saja Kakek Ku memberi Ku nama Jepang ketika Aku lahir,jadi Aku orang Korea tapi juga keturunan Jepang hehe"



"Oh begitu. Baiklah,coba jelaskan apa yang Kau tahu tentang Viper"



"Ehem! Viper...seperti asal kata dari Viper itu sendiri,Kaum ini sangat mengerikan. Mereka berasal dari golongan Yowl laba-laba dan hidup abadi dengan bergantung dari darah. Mereka bertahan hidup dengan menghisap darah makhluk hidup lain. Mereka tidak mempunyai detak jantung,berkulit pucat dan dingin,Aku lebuh suka menyebutnya mayat hidup. Mereka sangat ahli dalam mendektsi detak jantung hmmm...maksud Ku...Aku bingung menjelaskannya hehehe" dengan polosnya membuat semua yang ada di ruangan itu ikut tertawa. "Intinya Mereka bisa...aduh...Aku jadi bingung...Aku rasa sama seperti Aku ketika melihat uang menjadi agresif begitulah Viper ketika mencium bau darah"



Lagi-lagi ruangan gaduh mendengar penjelasan Youngie. "Bagaimana bisa Kau menyamakan diri Mu dan uang dengan Viper dan darah?" Minhyuk di tengah tawanya.



"Aku bingung bagaimana menjelaskannya,setahu Ku begitu. Oya adalagi,meski Viper hidup dalam keabadian namun Mereka tidak sempurna,Mereka tidak bisa keluar di siang hari karena sinar matahari bisa membunuh Mereka. Cara membunuh golongan ini adalah memenggal kepala Mereka atau menusuk jantung Mereka"



Seisi kelas jadi hening dan di luar kelas kelompok White Lily di buat terkejut mendengar penjelasan Youngie. "Walau sedikit kacau tapi penjelasan Mu sempurna" puji Yonghwa.



"Terima kasih. Aku berusaha keras untuk menghafalnya" Youngie kembali duduk.



"Bagaimana dengan Voracious?". Aesook segera mengangkat tangan. "Nona Cho Ae Sook,coba jelaskan"



Aesook pun berdiri. "Voracious,golongan ini di sebut Voracious karena Mereka adalah makhluk yang rakus,Mereka tidak hanya menghisap darah tapi juga memakan daging mangsanya. Sebenarnya Voracious adalah golongan Yowl lemah yang sengaja di perbudak oleh Kaum Viper. Viper menghisap darah Yowl lemah namun tidak sampai mati dan golongan Yowl lemah terinfeksi hingga berubah menjadi makhluk mengerikan yang haus darah dan pemangsa daging. Kaum Viper mengendalikan Voracious sebagai budak Mereka. Kita harus membakar Voracious agar racun yang ada dalam tubuh Mereka tidak menyebar dan menjadi wabah"



Kelompok Blue Sky dan White Lily kembali di buat terkejut dengan penjelasan anggota kelompok 41. "Hallow,apa kelompok 41 mau menjawab lagi?" tanya Minhyuk "Atau kelompok yang lain?" namun semua terdiam.



"Hallow..." Heebyul terdengar ragu.



"Iya??" Minhyuk menatap Heebyul "Nona Jung Heebyul ingin memberi penjelasan?"



Heebyul mengangguk kemudian berdiri. "Hallow adalah makhluk setengah siluman,Mereka terlahir dari perkawinan manusia dan yowl. Mereka terlahir dengan membawa banyak kelebihan karena itu Mereka di buru..." kembali terdiam dan membuat semua menunggu namun sepertinya Heebyul tidak bisa melanjutkan penjelasannya.



"Kenapa Kau setengah-setengah menjelaskannya?" tanya Yonghwa.



"Ma'af" Chaebin berdiri "Hallow memiliki banyak kelebihan maksudnya kekuatan Mereka juga darah Mereka bisa di gunakan untuk banyak hal baik hitam atau putih. Aku rasa Kakak Senior paham dan hal ini tidak boleh di bahas terlalu dalam sebagai materi pemula"



Hyeoseo menghela nafas "Kita pergi!"



"Baiklah,cukup untuk pemanasan. Tentang istilah Kalian bisa mempelajari di modul pertama. Aku akan melanjutkan ke materi berikutnya tentang sistim di akademi ini juga Utopia,jadi tolong berganti pada modul kedua" pinta Yonghwa.







Jam istirahat berdering,siswa berhamburan keluar kelas. Hyuri tidak bertugas melayani siswa di kantin,ini memberinya ruang untuk bebas mengawasi siswa yang terlihat mengantri di kantin. Hyuri tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikan beberapa moment via kamera ponselnya. Aesook dan Chaebin ikut mengantri di kantin.



"Lihat! Itu Dia!" tunjuk Aesook pada Minho "Banyak siswi yang mengidolakannya,bagaimana menurut Mu?"



Chaebin memperhatikan Minho yang berjarak sekitar 3M darinya. "Menurut Ku biasa,memang Dia punya wajah manis dan postur tubuh bagus,itu saja. Tidak begitu keren"



"Kau ini! Coba perhatikan baik-baik!"



"Tetap saja dari sudut pandang Ku Dia tidak keren. Tampan dan keren itu kan relatif,siapa namanya?"



"Choi Minho. Eh? Kenapa Kau tanya namanya? Kau bilang Dia sama sekali tidak keren"



"Hanya ingin tahu!"







Heebyul membawa kotak berisi bekal makanan dan mencari Youngie. Ia menemukan gadis itu sedang duduk sendiri di bawah lampu kolam di taman sekolah. Heebyul terus memperhatikan Youngie. Penasaran dan merasa aneh ketika gadis yang biasa cerewet itu kembali muncul namun lebih banyak diam. Ini kesempatan dan Heebyul tak mau menyia-nyiakannya. Ia pun mulai melangkah menuju Youngie namun seketika itu juga Ia menghentikan langkahnya karena tampak Hyochan datang menghampiri Youngie. Heebyul masih berdiri di tempat yang sama dan terus mengamati Hyochan dan Youngie. Kedua gadis itu berbicara kemudian Youngie mengikuti langkah Hyochan.





Heebyul sedikit membanting kotak bekalnya membuat Aesook dan Chaebin kompak menatapnya. Heebyul kemudian duduk di samping Chaebin. "Park Hyochan muncul di sekolah dan membawa Yui pergi,ada apa?" menatap Chaebin.



"Nona Park?? Mana Aku tahu" jawab Chaebin "Memang benar Nona Park Hyochan??"



"Aish! Aku mengenalnya lebih dari Kau!" Heebyul kesal tapi Chaebin malah tertawa terkekeh melihat ekspresi Heebyul.







"Terima kasih telah meminjamkan ruangan ini" Hyochan sedikit menundukkan kepalanya di hadapan Hyeoseo yang segera pamit pergi.



Hyeoseo sempat menatap Youngie sebelum pergi dan begitu sebaliknya. "Kita pergi!" perintahnya.



"Di dalam,apa yang terjadi?" tanya Eunsuh penasaran.



"Apa Kalian mau menguping?!" Hyeoseo dengan tatapan dinginnya membuat Eunsuh dan Minrie kompak menggeleng kemudian mengikuti langkahnya.



"Gadis itu membuat Ku deja vu" ucap Hyochan.



"Sama seperti Heebyul,apa Kakak Senior Hyeoseo mirip seseorang?"



"Ingin tahu sekali!" Hyochan duduk di hadapan Youngie. "Kemana saja Kau?"



"Tuan Muda yang meminta Nona kemari?"



"Kak Yoochun? Ah~ tidak. Ini kemauan Ku sendiri. Kau ada masalah dengan Kakak Ku? karena itu Kau tidak datang sebagai pelayan tambahan? Aish~ Kau ini kekanak-kanakan sekali! Memang apa masalahnya?"



"Saya...Saya tidak suka pada sikap Tuan Muda yang menjadikan Saya sebagai bayangan Lee Youngie"



"Begitu kah?? Hah~ padahal Aku juga berpikiran sama. Kau mengingatkan Aku pada teman masa kecil Ku,Lee Youngie"



"Nona??"







Youngie lebih banyak diam sejak Ia kembali. Ia pun terlihat tidak kosentrasi penuh sa'at di kelas. Bukan hanya kelompoknya yang heran melihat sikap Youngie tapi juga Hyeoseo yang terus mengawasinya.







Jinyoung memanggil Yunho dan Yoomi ke ruangannya. Ia menceritakan semua yang menjadi beban pikirannya. "Bahkan putra Ku sendiri melindungi gadis itu dan menganugerahkan nama Korea Park Youngie pada gadis itu. Baru saja Aku menerima laporan putri Ku,Hyochan datang ke akademi hanya untuk menemui gadis itu. Jujur saja ketika menatap mata Yui Kagemiya seolah Aku menatap mata Lee Youngie,apa yang sebenarnya terjadi? Dan apa yang harus Aku lakukan?"



"Kami akan menyelidiki gadis itu" ucap Yunho menenangkan.



"Yoochun tidak akan suka dan bisa fatal jika Yoochun sampai mengetahui hal itu"



"Saya sudah memikirkan cara untuk menyelidiki gadis itu" sahut Yoomi "harap Tuan menenangkan diri"



"Baiklah,Aku serahkan hal ini pada Kalian berdua"

***







Youngie berjalan pelan dan terus menundukkan kepala menuju kediaman Junsu.



"Redup sekali" kelelawar itu berubah menjadi Nichkhun.



"Pangeran? Ma'af malam ini Aku tidak bisa menemani Pangeran ngobrol atau jalan-jalan"



"Aku paham,terlihat jelas dari wajah Mu" sembari tersenyum manis. Youngie mencoba membalas senyuman Nichkhun dengan tulus namun perasaannya yang teramat kacau membuat semua jadi buruk. "Aku hanya ingin bertemu dengan Mu,sebentar saja. Lain kali kalau sudah merasa lebih baik Kau harus menemani Aku jalan-jalan"



"Iya"



"Janji?" mengulurkan jari kelingking tangan kanannya.



"Iya,Aku janji" mengaitkan jari kelingkingnya pada jari Nichkhun.



"Aku akan menunggunya"







"Nona!" Kibum yang sudah menunggu Youngie segera berlari menjemput "Aku pikir Nona tidak akan muncul,ayo masuk!"



"Kakak,Aku pulang!" seru Youngie sa'at memasuki rumah Junsu.



"Kau sudah datang" Junsu menyambut Youngie.



"Aigo~ lelah sekali" duduk menyelonjorkan kedua kakinya. "Kakak tidak suka Aku datang?"



"Aa...tidak hanya saja..."



"Youngie is here!" melebarkan senyumnya mengacuhkan wajah Junsu yang terlihat keberatan. "Malam ini Aku mau menginap disini,perasaan Ku kacau di rumah sendiri pun merasa tak nyaman. Kibum,mulai sekarang jangan panggil Aku Nona tapi panggil Aku kakak"



"Ap...apa?? Kak...Kakak??" Kibum terlihat shock mendengarnya.



"Iya,Kakak. Kau tidak mau jadi adik Ku?"



"Adik...Nona??"



"Entah kenapa setiap kali melihat Mu seolah Aku melihat Taemin,ma'af Aku jadi menganggap Mu seperti itu"



"Ah~ Nona,ini..."



"Nona??"



"Maksud Ku,Kakak..." wajah Kibum berseri.



"Aku tidur di kamar Mu ya!"



"Apa??"



"Siapkan kamar Mu untuk Youngie,Kau tidur dengan Ku malam ini" perintah Junsu.



"Baik!!" Kibum bergegas membersihkan kamarnya.



"Ada apa?" Junsu menatap Youngie dengan tatapan teduhnya.



"Entahlah,tapi Aku merasa sangat sedih hingga ingin menangis. Rasanya begitu sesak sekali" air mata itu mengalir menuruni pipi Youngie yang memerah. "Sesak sekali Kak..."



Junsu mendekap Youngie,"Menangislah..." bisiknya. Kibum hanya mematung di tempat Ia berdiri dan terharu melihat Junsu dan Youngie.







Yoochun menonton video masa kecilnya. Disana masih lengkap ada Junho,Junsu,Hyejin dan Youngie. Ia kembali meneguk segelas wine dan terlihat menahan air matanya.

***







Hari ini pesta besar di gelar di kediaman presiden. Pesta ulang tahun yang selalu meriah setiap tahunnya. Kediaman presiden terlihat sibuk sejak pagi.





"Aku pikir Kau sudah mati dan tidak akan kembali! Kau ini menyebalkan sekali!" Jisun menepuk bahu Youngie.



"Ma'af...senang sekali di perhatikan Kakak Senior sampai seperti ini. Aku tidak sabar ingin melihat Kak Sunyoung dan Kak Gyuri. Mereka pasti cantik sekali hari ini"



"Mata Uang Won!" Chaebin datang "Kapan Kau datang? Aku pikir Kau tidak akan datang!"



"Aku di bayar untuk pesta ini,jadi ayo Kita bekerja!"







Para pelayan sibuk mempersiapkan pesta. Hari ini waktu terasa berjalan begitu cepat hingga malam tiba.



"Kalian! Lekas ganti baju!" perintah Jisun.



"Ganti baju?" tanya Youngie.



"Iya. Kita harus memakai hanbok" jawab Chaebin.



"Apa?? Kita juga??"



"Ayo!" Chaebin menyeret Youngie ke ruang ganti. "Ini hanbok pelayan,lekas ganti baju Mu. Aish! Apa yang Kau pikirkan? Apa perlu Aku bantu?"



"Tidak,Aku bisa sendiri". Usai berganti pakaian Youngie mengamati penampilannya di depan cermin. Ia mengamati bayangan dirinya di dalam cermin,sudah lama sekali Ia tak memakai hanbok. Terakhir kali memakai hanbok mewah ketika ulang tahun terakhir mendiang Lee Junki. Ia tersenyum pada bayangannya sendiri. "Kak Jinki...kenapa Kau tidak bersuara lagi? Lihatlah! Aku memakai hanbok hari ini,apa Kau tidak ingin mencela Ku? Ibu Soyeon...kenapa tidak memuji Ku? Kak Junho...Ayah Junki...Aku cantik kan?" Youngie berbicara sendiri di depan cermin.



"Aigo~ Kau cantik sekali Mata Uang Won!" Chaebin mengejutkan Youngie. "Eh,Kau menangis?"



"Tidak...ayo Kita pergi!"





Keduanya keluar. Di tengah perjalanan menuju dapur secara tidak sengaja keduanya berpapasan dengan Yoochun. Youngie dan Yoochun sama-sama kaget dan saling berpandangan sejenak. Yoochun tersenyum kemudian melanjutkan perjalanannya. Youngie sempat memperhatikan beberapa sa'at kemudian kembali berjalan menuju dapur.



Para undangan mulai berdatangan. Taman rumah kediaman presiden tempat pesta di gelar mulai di padati tamu

Para petinggi Utopia juga hadir malam ini,tampak pula Yunho dan Yoomi datang bersama Heebyul yang di temani Chansung. Yoochun langsung menyambut ke-empatnya kemudian ngobrol bersama.









"Ada pesta besar hah....." Hami menghela nafas "Kakak Ku seorang kepala pelayan di kediaman presiden tapi Aku hanya di sini,berdiam diri di apartemen Song Hyuri,hupft~ menyebalkan! Kapan Aku bernasib baik?". Hyuri hanya tersenyum menanggapinya. "Aku ingin sekali hadir di sini,hari ulang tahun ke-51 presiden,sudah tua sekali,pasti malam ini banyak gadis datang ke pesta"



"Gadis?? Apa hubungannya Nona??"



"Aish! Kau ini tidak tahu apa pura-pura tidak tahu?? Tuan Muda Park Yoochun bukankah sudah sa'atnya mencari calon pendamping hidup"



"Oh...eh,Nona?? Nona menyukai Tuan Muda Park Yoochun?? dan Nona ingin ikut kompetisi?"



"Ha?? Kompetisi??"



"Kompetisi menjadi calon istri Putra Sulung Presiden hahaha"



"Aaa...Hyuri!!"







Limosin hitam itu memasuki gerbang kediaman presiden. Seunghyo keluar di susul Junho,Taemin dan Seunghyun. Sejak hijrah dan menetap di Indonesia,ini pertama kalinya Seunghyo datang ke pesta ulang tahun Jinyoung. Junho merasa gugup,Ia hanya tahu Yoochun dari foto yang di tunjukkan Hyuri. Malam ini Ia akan melihat langsung Yoochun dan Yunho sahabat masa kecilnya.







Hyuri setia menemani Hami duduk di balkon apartemennya. Ia membayangkan tentang suasana pesta yang pasti meriah di kediaman presiden. Andai saja Ia bisa menemani Junho menghadiri pesta. Benar-benar menginginkan hal itu.

Di tempat lain Junsu menatap langit. "Selamat ulang tahun,Paman" bisiknya seraya tersenyum.







"Selamat ulang tahun" Seunghyo menyapa Jinyoung.



"Kau? Benar ini Kau? Lee Seunghyo?" Jinyoung seolah tak percaya pria yang berdiri di hadapannya adalah Lee Seunghyo Kakak kandung Lee Junki.







Youngie hendak kembali ke dapur usai mengantar makanan. "Nona!" panggil seorang pria membuat Youngie menghentikan langkahnya kemudian berbalik. Ada dua orang pemuda berjalan menghampirinya. "Tuan memanggil Saya?"



Jinki mengangguk "Bisakah tunjukkan kepada Kami dimana toiletnya?"



Youngie mengamati pemuda yang berdiri di belakang Jinki "Sepertinya sudah tidak tahan" gumamnya lirih "Silahkan ikuti Saya". Youngie mengantar Jinki dan Taemin ke toilet tamu.



"Terima kasih dan ma'af merepotkan" Jinki dengan tulus.



"Tidak,ini juga tugas Saya. Baiklah,Saya permisi pergi". Youngie berhenti setelah berjalan beberapa langkah. Ia menoleh kembali menatap Jinki yang masih berdiri di depan pintu toilet. Ia menggelengkan kepala kemudian kembali berjalan.



"Mengejutkan sekali juga melihat Mu disini" Yunho mengejutkan Youngie yang segera menunduk memberi salam. "Park Youngie...sepertinya Yoochun benar-benar menyayangi Mu"



"Apa maksud Tuan berkata seperti itu?"



"Sebaiknya Kau berhati-hati karena ini terlalu mencolok" pergi begitu saja.



"Hah! Jung Yunho! Kau masih sama!" gerutu Youngie sebelum pergi.







Chaebin mencuri waktu dan mengajak Youngie mengintip jalannya pesta. Yoochun memainkan piano sementara Hyochan,Yoohwan,Heebyul,Yunho bersama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Youngie tersenyum pahit mengenang pesta ulang tahun terakhir Junki. Dulu Yoochun juga memainkan piano dan bernyanyi bersama Junho,Junsu,Hyejin,Yunho dan Heebyul. Berusaha sekuat tenaga menahan air mata dan membuat dadanya terasa sesak. Tidak kuat lagi,sebentar lagi air mata itu pasti jatuh,Youngie pun berlari pergi. Chaebin kebingungan dan mengejar Youngie yang berlari menuju tempat sepi. Chaebin menemukan Youngie yang berdiri membelakanginya.



Ragu-ragu Chaebin berjalan mendekat. "Mata Uang Won! Kau...kenapa?"



"Tidak apa-apa,tinggalkan saja Aku di sini!"



"Kau menangis?"

***







"Ku pikir Kau benar-benar berniat menghilang dari kehidupan Ku" Yoochun berbinar ketika Youngie kembali muncul mengantar susu dan coklat ke restorannya. "Kau masih marah pada Ku?"



"Aku hanya cuti 3 hari,iya sedikit marah dan kesal jadi Aku butuh waktu untuk menenangkan diri sejenak dan mencoba menerima kondisi ini"



"Apa?? Haish~"



"Sudah Aku katakan Aku tidak suka di jadikan bayangan orang lain! Tapi,Nona Hyochan juga mengungkapkan hal yang sama lalu Aku bisa berbuat apa? Tapi,sudahlah. Jika ini bisa membuat orang lain merasa bahagia,kata Kakek nanti Aku pun akan mendapat berkahnya,jadi Aku berpikir tidak apa-apa"



"Terima kasih"



"Terima kasih juga untuk uangnya"



"Kau tidak akan tinggal?"



"Tinggal??"



"Sebagai pelayan di rumah Ku,jika Kau tinggal Aku akan meminta Kepala Pelayan Song memasukkan Mu dalam daftar orang Ku"



"Itu artinya Aku menjadi pelayan Tuan Muda? Aku tidak mau!"



"Semalam Kau terlihat cantik ketika memakai hanbok"



"Aish~ meski Tuan merayu atau memberi Ku setumpuk uang,Aku tetap tidak akan mau menjadi pelayan Tuan. Sudah,Aku harus pergi"



"Youngie!" Yoochun menarik tangan Youngie dan meraih Youngie dalam pelukkannya. "Terima kasih. Terima kasih telah kembali dan tidak berubah pada Ku. Kau adalah Park Youngie...jangan tinggalkan Aku lagi...karena itu bisa membunuh Ku..." bisiknya masih terus memeluk Youngie.

***





Jam makan siang tiba. Hyuri menepati janjinya pada Junho,Jinki dan Taemin untuk mentraktir Mereka bertiga makan di restoran Phungyõng.



"Dia keluar dari Utopia dan membangun dunianya sendiri" Junho mengamati seluruh sudut ruangan "Meja no.8 memang strategis"



"Ini tempat favorit Saya. Saya sering menghabiskan waktu di sini". Pesanan pun tiba. "Ini adalah menu andalan restoran ini,menurut rumor yang menemukan resep ini adalah Tuan Yoochun sendiri"



"Benarkah?"



"Iya,di beri nama kerinduan hati karena setiap orang pasti akan merasa rindu dan ingin kembali mencicipi makanan ini"



Junho segera menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya. "Ini enak sekali"









Heebyul baru saja sampai. Yoomi dan Yunho sudah menunggu dan meminta Heebyul duduk bergabung. Heebyul tetap menunjukkan ekspresi masam namun kedua Kakaknya mengabaikan hal itu. "Apalagi yang mau Kalian katakan sampai memanggil Ku begini?" gerutu Heebyul dalam hati.



"Aku tidak akan basa-basi" Yoomi memulai "ini mengenai Utopia,belakangan ini begitu banyak kekacauan dan Kau pasti tahu ini berimbas pada Hyesông Academy"



"Ada apa sebenarnya?" potong Heebyul "kenapa membicarakan Utopia dengan Ku? Walau Aku sudah menjadi siswi di Hyesông Academy bukan berarti Aku tertarik dan mau berhubungan dengan Utopia"



Yunho menghela nafas panjang melihat sikap Heebyul yang sama sekali tak berubah. "Lalu apa motivasi Mu sampai Kau bersedia masuk akademi?"



"Tidak ada!"



"Kami membutuhkan bantuan Mu" Yoomi kembali bicara "Ini perintah Presiden Utopia"



"Bantuan Ku? Aku tidak bisa berbuat apa-apa karena Aku hanya seorang pecundang,Aku pasti akan mengecewakan Kalian!"



"Kau satu kelompok dengan anak asuh Park Yoochun bukan?"



"Aku tidak mau!" jawab Heebyul tegas "Aku tidak mau memata-matai teman Ku sendiri!"



"Kau sudah tahu maksud Kami?" tanya Yunho.



"Kenapa Utopia selalu mencurigai orang berbakat? Apa karena Yui selalu mengatakan ingin mendirikan surga sendiri maka Dia di curigai sebagai pemberontak? Atau karena Kak Yoochun terlalu menyayangi Yui? Kenapa Presiden begitu picik!"



"Heebyul!!!" bentak Yunho.



Heebyul bangkit dari duduknya. "Apapun alasannya dan apapun yang akan Kalian lakukan,lakukan sendiri! Aku tidak mau ikut campur!" berlari menaiki tangga mengabaikan Yunho yang terus meneriakkan namanya. Sesampai di kamar Heebyul mengunci pintu dan menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Ia menghela nafas panjang menatap langit-langit kamarnya "Yui Kagemiya! Kenapa Aku jadi peduli padanya? Kenapa Aku membelanya? Sebulan...sebulan bersama dan Aku mulai menyukainya. Hupft~ sepertinya Aku mulai menyukai gadis itu,bagaimana ini?"

***







Kemunculan Seunghyo secara tiba-tiba di pesta ulang tahun Jinyoung cukup membuat presiden Utopia itu bermain-main dengan pikirannya sendiri. Ia berpikir jauh karena Ia tahu Seunghyo adalah Kakak kandung Junki. Setelah sekian lama menghilang tiba-tiba Seunghyo muncul kembali di ibukota Changgong. Meskipun masa kejayaan Hyônin Trisula telah runtuh namun bukan berarti para pendukungnya menghilang. Menyebarnya berita tentang kemunculan Seunghyo memunculkan banyak rumor. Tidak hanya di hantui masalah Seunghyo,belakangan banyak surat kaleng yang sengaja di kirim ke Utopia. Berita tentang masuknya vampir ke ibukota juga telah sampai ke telinga Utopia.







"Paman,tidak kah ini berlebihan? Maksud Ku reaksi atas kemunculan Paman di pesta ulang tahun Presiden,efeknya sangat luar biasa"



"Aku tidak akan diam lagi. Kau telah kembali dan juga Taemin,sudah sa'atnya Kita mencari kebenaran" Seunghyo terlihat serius "Aku akan mengumpulkan kembali kekuatan Hyõnin Trisula dan mengembalikan status Mu,Junho. Taemin,apa benar Kau bertekad untuk mengembalikan Klan Koyangi?"



"Iya,Paman. Aku adalah putra tunggal Lee Taeyun dan Lee Youngah. Aku kembali untun mengumpulkan kaum Ku dan mengembalikan kekuasaan Ayah untuk mendukung Kak Junho"



"Kita akan berjuang bersama-sama"





Taemin kembali menyendiri dan menatap langit malam. Di genggamnya kalung dengan liontin batu cat eyes pemberian Youngie yang masih tergantung di lehernya. "Aku masih memakainya Kak dan Aku telah kembali,bersabarlah dan tunggulah Aku..."









"Kak Junsu masih menolak untuk tinggal bersama Kita. Aku benar-benar mengkhawatirkannya berada sendiri di luar sana" Youngie duduk di atap kastil tempat Ia tinggal.



Wooyoung setia menemani duduk di samping kanan Youngie. "Apa Dia masih datang dalam mimpi Mu?"



"Ratu Black Widow...belakangan makin sering bahkan ketika Aku terjaga dan sedikit lalai,sa'at pikiran Ku kosong Ia juga muncul. Apa mungkin karena Aku adalah bagian darinya kini? Lalu Aku ini termasuk dalam golongan apa??"



"Nona! Nona!" Junsu datang "Nona sudah dengar berita baru?"



"Berita baru?" tanya Wooyoung.



"Lee Seunghyo kakak kandung Lee Junki muncul di pesta ulang tahun Presiden Utopia"



"Apa??" Youngie benar terkejut mendengarnya. "Aku......."

















_TBC_













cameo:

1. 2NE1

2. CN.Blue













_shytUrtle_





mian kalo makin rumit

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews