Bilik shytUrtle

Bilik shytUrtle - Jum'at Nostalgia 20 Mei 2016.

03:57



Bilik shytUrtle - Jum'at Nostalgia 20 Mei 2016.


Bekerja di instalasi kesehatan bukan berarti bisa berbuat banyak hal yang bisa membantu mempercepat proses pengobatan dll. Ibu saya sendiri yang bekerja di PUSKESMAS tidak bisa menolong dirinya sendiri ketika harus operasi miom dua tahun yang lalu. Tidak bisa menolong dirinya sendiri maksudnya adalah ketika masuk IGD rumah sakit tidak bisa mendapat prioritas perawatan dan kamar walau beliau pemegang ASKES dan seorang pegawai PUSKESMAS. Ibu harus berjuang sama seperti pasien lainnya yang entah itu umum atau JAMKESMAS yaitu mengantre kamar setelah penanganan di IGD. Waktu itu kami menunggu 12 jam di IGD hanya untuk mengantre kamar. Tapi karena Ibu pemegang ASKES waktu itu sempat ditanya apa mau naik kelas (kelas I) karena jatah kelas (kelas II) kamarnya penuh semua. Sayangnya Ibu nggak mau jadi kami harus menunggu selama dua belas jam baru dapet kamar. Itu pada tahun 2014.

Belakangan kisah-kisah susahnya dapet kamar untuk rawat inap di rumah sakit makin marak. Prosedur rujukan pun sedikit rumit (menurut saya). Kecuali jika Anda pasien umum Anda bebas mau ke rumah sakit mana saja tapi tetap saja--belajar dari kasus semalam, melihat pasien umum dirujuk- kamar pun harus mengantre karena rumah sakit penuh.

Mungkin sebagian besar orang awam berpikir bahwa orang yang bekerja di instalasi kesehatan bisa berbuat banyak hal termasuk melobi-lobi rumah sakit untuk cepat dapat kamar. Bisa jadi ya tapi jika punya koneksi di rumah sakit dan memiliki kedudukan tinggi. Tapi tentu tidak akan semudah yang kita bayangkan karena ada peraturan dan prosedur rumah sakit yang harus dipatuhi. Saya sendiri pernah mengalami bagaimana rasanya seolah terkatung-katung di IGD rumah sakit karena menunggu dapet kamar. Kasihan lihat keluarga yang sakit, pasti. Capek fisik dan pikiran, tentu saja. Tapi mau bagaimana lagi? Kita pengen yang sakit cepat dapet kamar biar kita juga segera bisa istirahat--walau sebenarnya menjaga orang sakit di rumah sakit itu tidak bisa benar-benar istirahat- udah pasti, tapi mau bagaimana lagi jika kondisi rumah sakitnya emang lagi penuh dan kita harus mematuhi prosedurnya. Kadang miris juga tapi kita hanya orang awam yang lebih banyak gatau. Tapi mari kita berusaha memahami.

Sempat menulisnya tapi tak jadi mempublikasikannya. Saat Kakek dirujuk ke rumah sakit pun mengalami hal yang sama. Di rujuk pada pukul dua belas malam tapi sampai kami menyusul ke rumah sakit pada Jum'at siang Kakek belum dapat kamar.
Judulnya nostalgia. Ya nostalgia karena dengan dirujuknya Kakek ke rumah sakit yang kebetulan dapet di RS Kanjuruhan Kepanjen udah pasti membuat saya dan keluarga harus balik mengunjungi rumah sakit tersebut setelah sempat menginap di sana pada awal tahun 2014 lalu.


Jum'at 20 Mei 2016 sepulang Jum'atan kami sekeluarga berangkat ke Kepanjen. Karena belum berani nyetir jauh sendirian, saya pun ditemenin adik ipar. Tentu saja masih dengan membawa tas punggung yang berisi segala macam alat tempur. Wates - Kepanjen jauh, jadi walau dibonceng harus tetep bawa semua alat tempur yang ya Anda pasti sudah tahu apa saja.

Berangkat sekitar pukul setengah dua siang jalan lintas selatan lumayan sepi. Tapi sepinya jalan lintas selatan ya masih ketemu truk gede-gede yang bikin deg-deg pyar (?). Maklum dulu pas awal-awal dapet SIM trus perjalanan ke Kepanjen nyetir sendiri pulangnya kecelakaan hampir tabrakan sama truk. Jadi kadang masih suka ngeri kalo naik motor trus papakan truk walaupun cuman dibonceng. Apalagi kalo ke jalur selatan.

Sebelumnya sudah mendapat informasi kalau Kakek udah dapet kamar di ruang Imam Bonjol. Belum tahu kalau peraturan berubah jadi langsung masuk lewat pintu masuk selatan. Untung nggak jadi lewat pintu masuk IGD yang ternyata sekarang nggak bisa masuk lewat sana. Bingung ya? (o.O")?

Masih kayak dulu, pas masuk langsung bayar parkir dulu dan dapet karcis. Tempat parkir motornya nggak berubah cuman ada tambahan di belakang gedung poli... dulu sih poli kandungan dan poli anak, nggak tahu sekarang, pokoknya di belakang gedung itu lah.

Two years later and a lot of changes. Bangunan yang dulunya adalah ruang Imam Bonjol tak ada lagi. Berganti bangunan megah bertingkat. Ruang Imam Bonjol berganti di belakang bangunan megah itu dan nggak cuman satu gedung kayak dulu. Ruang Imam Bonjol luas dan sepertinya ada beberapa bangunan. Sudah masuk ruang Imam Bonjol ternyata dapet informasi Kakek masih di IGD. Well, kami pun harus jalan balik ke IGD yang letaknya di ujung utara. FYI ruang Imam Bonjol di ujung selatan.

Melewati lorong itu lagi. Lorong yang menjadi pemisah ruang laundry dan dapur kalo nggak salah. Jadi keinget dua tahun yang lalu, malem-malem udah hampir jam sembilan jalan di lorong itu sendiri. Keluar lorong sebelah kanan adalah kamar mayat, well can you imagine what I feel?? Jalan sendirian malem-malem di lorong dan keluar lorong di sambut kamar mayat. Tapi aku lupa apa yang aku rasain dua tahun yang lalu (-.-")!

Menyusuri koridor panjang melewati ruang Fatahilah dan taman di depannya. Masih sama. Bagian belakang ruang F-8 pun masih sama ketika menengoknya. Dua tahun yang lalu lima hari lima malam daku ngemper di teras belakang ruang F-8. Saat melintasi koridor tempat "mbak cantik bergaun hitam dan berambut merah" duduk, aku tersenyum. Mbak Cantik itu duduk di tepian itu dan menampakan diri di kamera saat Mbak Maimun memotretnya.

Jalan lagi, sampai di ruang G. Aku lupa G itu singkatan dari apa. Di depan ruang G itu dua tahun yang lalu aku berpapasan sama Dokter muda berkacamata yang menurut aku mirip Hojoon. Jadi senyum lagi. Eh tunggu, Dokter apa perawat ya? Perawat deh kayaknya. Soalnya seragamnya putih-putih. Kalo Dokter kan biasanya jasnya aja yang putih sedang baju dalemnya baju bebas but rapi. Ya perawat kayaknya. Di ruang G itu dulu Tunjung sempet lihat Mr. Poci pas dia besuk Ibu.

Ruang Hasanudin. Juga masih sama. Ruang VIP yang ruang H-2 -nya jadi kamar Ibu dari Minggu malam sampai Jum'at pagi. Ruang yang kata Tunjung mirip hotel. Tidak berubah. Dua tahun yang lalu lima hari lima malam daku sempat jadi penghuninya. Itu pohon rambutan berbuah lebat di parkiran kayaknya udah nggak ada. Kamar operasinya entah masih di depan ruang H itu atau sudah pindah. Tapi sepertinya masih.

Sampailah kami di IGD. IGD masih sama. Kantin dan swalayannya juga masih sama. Cuman ada tambahan farmasi di depan IGD. Enak dah kalo nebus obat ga jauh-jauh. Ga kayak aku dulu yang harus jalan dulu ke bagian depan di ujung selatan. Trus di belakang ruang satpam ada ruang tunggu luas plus kamar mandi. Entah itu dari dulu udah ada atau baru di bangun. Dua tahun lalu pas nungguin Ibu ga nemu tempat itu. Dan lega mendengar kabar kalo Kakek udah sadar di dalam IGD. Tapi mau masuk ketir-ketir. Trauma. Dulu pas jagain Ibu masuk IGD sumpah bikin pusing dan mual. Pasien di samping kanan Ibu entah sakit apa. Di bawah ranjangnya darah dan urin bercampur aduk memenuhi lantai. Sedang pasien di depan Ibu terbungkus seperi mummy. Korban luka bakar katanya. Serem dah. Makanya ragu-ragu mau nyusul Mbak yang masuk lebih dulu ke IGD.



Berasa menjadi pemeran utama dalam drama Decendants of the Sun.

Anda para penggemar Descendants of the Sun pasti sudah tahu dan hafal adegan di mana Yoo shi Jin pertama kali ketemu Kang Mo Yeon. Iya benar, di IGD rumah sakit. Biarin aje ye ane sok-sokan merasa ala-ala pemeran DOTS karena ada momen... eum, aku bingung menyebutnya. I'll tell you the story.

Bagiku kisah ini manis. Semanis madu yang biasa aku seduh di pagi dan malam hari sebagai obat GERD. Halah! Jadi gini, pas nyampek IGD langsung nyamperin Budhe dan Mas yang ngemper di teras minim kantin. Minim karena terasnya sempit. Jadi keinget dua tahun yang lalu. Aku juga begitu. Ngemper sama Thata dari jam sepuluh pagi sampai bedhug Maghrib menggema.

Ceritanya lagi asik ngobrol dan posisi aku ada di bawah pagar pembatas jalan menanjak masuk ke IGD, ada Dokter keluar dari IGD. Sebelum Dokter itu keluar ada mobil dateng, pasien baru. Sempet lihat ke mobil itu tapi ngalihin pandangan lagi. Nggak lama kemudian pas aku noleh ke kanan, ke arah mobil, ada Dokter keluar dari IGD. Dokter muda yang... sumpah ganteng banget. Wajahnya oriental tapi separo wajahnya tertutup masker. Nggak terlalu tinggi, kulitnya putih bersih, rambut hitam, berjas putih dan hem kotak-kotak warna-warni plus celana... jeans abu-abu seingatku. Sepatunya pun sepatu keds. Mungkin karena weekend jadi outfit yang dia pakek terkesan santai begitu.

Yeah, karena dia berada di atas dan begitu menarik perhatian hingga aku langsung memperhatikan detail penampilannya. Dokter itu membawa kertas di tangannya, memanggil keluarga pasien yang ia tangani sambil memperhatikan orang-orang yang bekerumun di depan IGD. Melihatku? Sepertinya tidak karena dari atas sana aku hanya nampak kepala saja. Tak mungkin Dokter itu melihatku. Tapi aku melihatnya, memperhatikannya bahkan sampai tak berkedip dan berujar dalam hati, "Subhanallah... Indah sekali makhluk-Mu ini ya ALLOH..." Tapi kemudian berceletuk, "Ya ALLOH gantenge," hingga membuat semua yang berada di sekitarku mengikuti arah pandanganku. Sayang si Dokter sudah membalikan badan jadi sepertinya mereka hanya melihat punggungnya saja.

Saat Dokter itu kembali masuk ke ruang IGD, aku mengerjapkan mata dan kembali berujar, "Ternyata Dokter cakep kayak di drama-drama Korea itu ada ya? Wow..." Yeah, sepertinya aku masih terkesima, tersihir. Hihihi...

Entah efek terkesima liat Dokter ganteng itu atau emang udah bisa ngatasi trauma aku pun masuk ke ruang IGD. Dua tahun yang lalu ruang IGD hanya ada dua sap, sekarang ada tiga. Ruang depan, ruang tengah yang sekaligus menjadi ruang berkumpulnya staf medis dan ruang belakang. Kakek ada di ruang sap tiga, deket pintu evakuasi.

Kesan pertama masuk IGD pastilah adem karena ruangannya ber-AC. Di ruang sap pertama diisi pasien-pasien yang nggak terlalu gawat. Lanjut jalan ke ruang sap kedua. Melirik meja titik tempat para staf medis berkumpul. Dokter cakep itu duduk di sana, fokus pada lembaran-lembaran kertas di tangannya. Ketika aku masuk ke ruang sap dua itu dan meliriknya, Dokter cakep itu juga kebetulan mengangkat kepalanya dan menatap ke arahku. Ya, tatapan kami bertemu. Aku lanjut berjalan, sedang Dokter cakep itu tetap duduk di kursinya. Tubuhnya nggak bergerak tapi matanya terus menatap ke arahku sampai aku mengalihkan pandanganku. Kalau sesuai adegan di drama, aku yakin Dokter itu terus natap aku hingga aku sampai di tempat tujuanku. Tapi aku gatau karna aku juga udah ngalihin pandanganku. Kalo melirik terus bisa-bisa aku nabrak perawat yang sibuk lalu-lalang. Aku sampai di ranjang Kakek lalu salim dan diusir sama perawat. Cuman satu orang yang boleh jaga. Akhirnya aku buru-buru keluar. Pas nyampek di ruang sap dua, si Dokter cakep lagi nangangin pasien. Makin nambah kerennya. Heuheuheu...

Nggak tahu kenapa aku selalu terkesima setiap kali melihat staf medis lagi nangangin pasien. Kelihatan keren gitu. Apa karena aku tumbuh dan besar di lingkungan medis jadi aku punya pandangan begitu ya? Entahlah~

Mbak kirim pesan via WhatsApp dan bilang Kakek nyariin aku. Oh harus masuk IGD lagi. Kondisi di dalem sih bersih, nggak kayak pas Ibu masuk dulu. Tapi di dalem ber-AC. Setelah kena GERD daku jadi nggak tahan sama AC, tapi lawan aja dah. Masuk kedua si Dokter tampan entah ada di mana. Mungkin lagi nanganin pasien. Aku langsung nyelonong ke ranjang Kakek. Mbak keluar karena Kakek minta makan sama lontong orem-orem, gantian aku di dalem. Kakek udah bisa diajak ngobrol. Udah inget sama Nenek dan ayam-ayam piaraannya. Cuman lucunya Kakek bilang, "Wahyu tak suruh keluar beli lontong orem-orem." Padahal yang jagain Kakek kan aku, Wahyu. Hehehe. Mungkin kesadarannya belum stabil.

Di tengah-tengah ngobrol Kakek minta minum. Aku nggak tahu yang mana minumnya. Kakek nuding minuman dalam anting. Aku ragu kok yang dalam anting air mineral sedang Kakek kan nggak mau minum air tawar. Orang samping yang juga jaga pasien aku tanya apa anting itu punya keluarga Kakek, beliau gatau. Si Kakek udah ngeyel tapi aku menyanggupi agar sabar karena aku mau keluar dulu manggil Budhe yang tahu yang mana minuman Kakek. Cuekin Kakek yang ngomel ngotot kalo air di dalam anting itu miliknya, aku berjalan cepat keluar. Saat di ruang sap dua ketemu lagi sama si Dokter cakep. Dia lagi berdiri di dekat meja dan masih bawa lembaran-lembaran kertas. Kami beradu pandang lagi dan aku tersenyum sambil menurunkan masker yang menutupi daguku lalu berlari kecil segera keluar dari ruang sap dua. Pas nyampek di luar baru mikir gini, mungkin Dokter tampan tadi liatin aku gara-gara masker yang aku pakek. Karena masker hitamku dibubuhi parfum sama Thata hingga bikin aku enek, aku ke RS pakek masker putih dari Potlot. Masker putih bergambar logo peace dengan warna khas reggae yaitu merah, kuning dan hijau. Ya, mungkin karena masker itu.

Pas masuk lagi ke IGD, lupa mau ngapain. Apa pas mau pamit ya? Lupa deh. Pas masuk lagi si Dokter tampan lagi berdiri di pintu (tanpa daun pintu) yang menghubungkan ruang sap dua dengan ruang sap tiga. Dia masih bawa kertas-kertas di tangannya dan masih memakai masker. Dia nggak terlalu tinggi emang dan aku sampai di depannya jarak satu langkah. Waktu aku mau lewat kiri, dia ke kiri. Aku mau lewat kanan, dia ke kanan. Kepalanya nunduk fokus sama kertas-kertas di tangannya tapi kok bisa gerakan tubuhnya samaan kayak aku? Akhirnya aku berhenti, diem natap dia. Lalu liatin tag name yang dia pakek. Karena hurufnya latin dan berwarna emas, aku nggak bisa baca namanya. Babo! Pas aku fokus ke tag name-nya, Dokter tampan itu berjalan dekat lewat samping kanan dan melewati aku. Setelah dia menghilang dari pintu, aku langsung menuju ranjang Kakek.

Huft... kenapa kejadiannya sinetron banget sih? Komentar Cha, "Wkwkwkw kayak cerita novel." Hahaha. Yes like adegan di novel tapi udah sampai situ aja nggak ada lanjutannya. Kalo komentar Nyitnyit, "Cieee first sight love unn?" Heuheuheu... Mana ada? Yang kayak gitu cuman ada di drama, di novel, di film. In real mah kayaknya nggak ada walau katanya adegan dalam film atau novel ada karena kejadian kayak gitu pernah terjadi di dunia nyata.

Sayangnya nggak nungguin Kakek sampai dapet kamar karena hari itu masih harus jenguk sodara yang juga lagi rawat inap di salah satu RS di lintas selatan.


"Percayalah. Ini nyata. Dokter yang cakep kayak di drama-drama Korea itu ada lho di Indonesia, di Malang. Tadi ketemu di IGD. Sungguh indah ciptaan-Mu ya ALLOH..."

Status itu pun langsung menarik perhatian. Dari Nurse Yulia jadi tahu kalo Dokter tampan itu ternyata Dokter internship. Huaaa jadi ngarep itu Dokter ntar tugas di PKM. Hahaha. Dan Kelinci yang ikutan komentar menduga Dokter tampan itu tak lain adalah Dokter Kahfi. Hehehe entahlah.

Lihat di sini postingannya: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=10201641980007830&id=1728908627&refid=17&_ft_=top_level_post_id.10201641980007830%3Atl_objid.10201641980007830%3Athid.1728908627%3A306061129499414%3A2%3A0%3A1464764399%3A-3705084290788602358

Btw, kalo Dokter tampan itu tiba-tiba tugas di PKM bisa-bisa kisah berlanjut ya? Wah, jadi Desta dan Dokter Juna versi real dong. Hahaha. Ngarep pol!!! Habis dia cool banget. Kalo Dokter William kan ramah, sama pasien selalu senyum ramah, nah Dokter tampan itu beda. Dia sikapnya dingin dan cuek gitu. Liat sekilas kapan hari pas ketemu gitu. Duh makanya jadi suka. Loh!!! Hahaha. Aku suka sih sama cowok yang ganteng, dingin dan cuek gitu. Korban drama kali ya. Hahaha.



Kemana langkahku pergi selalu ada creepy story.

Mungkin kurang afdol kali ya kalo pergi ke suatu tempat tanpa membawa pulang creepy story. Apalagi kalo tempat yang dikunjungi semacam rumah sakit. Entah kenapa rumah sakit identik sama hal-hal creepy. Apa mungkin karena beragamnya orang yang meninggal di sana? Entahlah...

Saat lagi duduk-duduk di depan IGD, aku dikejutkan sama munculnya luka cakaran di pergelangan tangan kananku. Sebelumnya nggak ada, bahkan saat melepas jaket juga belum ada. Lukanya berwarna pink, kelihatan masih baru. Ada dua bekas cakaran tepat dipergelangan tangan kanan dan satu lainnya agak bawah dari pergelangan tangan. Total ada tiga luka. Sayang hape yang kameranya clear rusak jadi nggak bisa fotoin.
Pas ketemu Tunjung langsung aku tunjukin lukaku. Dipengang sama dia, digenggam. Rasanya panas. Lalu si Tunjung senyum. Yakin dah pasti ada yang nggak beres. Buru-buru nanya ada apa sebenarnya.

Kata Tunjung aku digandoli anak kecil pas di pintu masuk. Anak kecil itu pegang pergelangan tangan kananku seolah melarang aku masuk. Anak kecil yang mati karena jatuh dari atap katanya. Tapi entah kenapa pegangan itu menyisakan luka bak cakaran padahal menurut Tunjung kuku-kuku anak itu tak panjang.

Well, seperti dua tahun yang lalu. Aku bawa pulang creepy story dari RS. Heuheuheu...

Tinggal menunggu kondisi Kakek pulih. Get well soon Kakek. Cepat sembuh. Jangan bandel biar cepet sembuh dan cepet pulang ya.
tempurung kUra-kUra, 22 Mei 2016.
-- shytUrtle --

Random (KPOP)

Hanbyul yang Tak Terduga.

04:54



Hanbyul yang Tak Terduga.

-      Judul oleh: Dey.
-      Narasumber: Dey dan hasil Googling.
-      Foto oleh: Dey.

Umma, Hanbyul oppa d Jakarta... 😧 @shyturtle23

Begitulah isi mention dari Nao di Twitter pada tanggal 11 Mei 2016. Kebetulan membaca mention itu setelah menengok akun Twitter Jason (Jang Hanbyul ex. LED Apple) yang udah lama nggak pernah aku stalk lagi.

Aku kaget waktu nemuin update terakhir dari Jason. Dia post selca di Instagram (yang disambungin (?) ke Twitter) dengan tag "Can't wait to see the Indonesian fans at the dance cover festival!! Seoul ->>>JAKARTA tomorrow!..."

Jason ke Jakarta? Ngapain? Dateng ke event dance cover? Dance cover apa? Kok nggak ada info? KoreanIndo, DreamersRadioID dan KoreanWaveINA pun tak membagikan informasi tentang kedatangan Jason ke Indonesia.

Penasaran. Nggak ada hujan, nggak ada angin (?) kok tiba-tiba Jason mau ke Jakarta. Memang semenjak Jason keluar dari LED Apple jadi jarang stalk akun Twitter dia. Terlebih karena sibuk (merhatiin Hojoon #gubraks) sama kerjaan jadi makin jarang ngegaje fangirling di Twitter. Terakhir tahu news tentang Jason pas dia nyanyiin soundtrack kalo nggak salah dan bubarnya LED Apple.

Selanjutnya, sambil stalk akun Jason, ngrumpi sama Nao di Twitter yang topiknya ya ngobrolin si Jason alias Hanbyul itu. Trus keinget Maul yang juga hobi dance cover, kali aja dia tahu. Kirim PM ke Maul, nanya-nanya soal event DC di Jakarta. Ternyata Maul gatau dan udah pensiun dari dunia dance cover (T.T)

Di WhatsApp ngrumpi sama Cha dan Nyitnyit. Mereka kaget juga waktu aku kasih tahu Jason mau ke Jakarta. Nyari info sebenernya Jason ke Indonesia buat dateng ke event cover dance apa di grup ToppDoggKlassFams. Dari sana dapet pencerahan dari Zi. Katanya emang ada event tahunan yang nanti pemenangnya bisa ke Korea. Oh, sama seperti yang diceritain Cha. Tapi keduanya nggak tahu nama event-nya apa. Poor me...

Menunggu dan menunggu. Kata Oppa (teman yang pernah kerja di Korea) perjalanan Jakarta-Seoul membutuhkan waktu lima jam. Tapi kenapa Jason nggak kunjung sampai di Indonesia setelah update ready flight to Jakarta pada 12 Mei 2016?
Lucu. Jason posting pakek Bahasa Indonesia tapi pakek Google translate. Wkwkwk. Cek di sini: https://www.twitter.com/jasononestar/status/730667147857399809?p=p

Aku pernah mengira Jason menguasai Bahasa Indonesia karena di salah satu episode Hanbyul Bla Bla Bla Jason pernah ngomong "Duduk, duduk," waktu mempersilahkan Kyumin duduk bergabung sama dia. Lupa di episode berapa.

Aku pun mengucapkan selamat datang dan meminta Jason mampir ke Malang. Xixixi~ https://www.twitter.com/shyturtle23/status/730729242653249536?p=p

Lalu aku post link MV Zivilia - Aishiteru 3 dan menulis bahwa lagu itu yang ingin aku dengar Jason menyanyikannya. Gatau kenapa pas pertama dengerin lagu itu aku merasa cocok aja seandainya Jason mau nyanyiin lagu itu. Entalah kenapa otak cancerku mengimajinasikan hal itu. Tapi emang cocok kan? Hahaha maksa ini namanya. Dan tweet ini dapet satu like tapi aku gatau sapa (o.O")? https://www.twitter.com/shyturtle23/status/730752026032799746?p=p

Berharap suatu saat Jason beneran nyanyiin lagi Zivilia - Aishiteru 3. NGIMPI LU KURA-KURA! Heuheuheu... Pas ada proyek Music Note aja minta LED Apple bawain lagu Linkin Park ga dituruti. Apalagi nyanyi lagu Indonesia. Nggak mungkin banget lah. Kecuali ada proyek konser yang kayak kapan waktu tuh si Hyorin SISTAR nyanyi lagu Kemesraan. Wait miracle come.

Pada tanggal 13 Mei 2016 Jason membuat postingan bahwa dia sudah sampai di Jakarta. Entah late post atau emang dia baru nyampek trus bikin postingan. Segera membalas dengan mengucapkan selamat datang. Nao yang nungguin juga lega karena Oppa-nya sampai dengan selamat di Jakarta. https://www.twitter.com/shyturtle23/status/730986648394141696?p=p

Pada 14 Mei 2016, nyampah lagi rusuhin akun Twitter Jason. Aku rekomemdasiin dia makan gado-gado. Hehehe. Kira-kira dia baca nggak ya? https://www.twitter.com/shyturtle23/status/731281680087060480?p=v

Oya pada tanggal 12 Mei 2016 sempet mention akun fansite Jason, tapi kayaknya itu fansite udah nggak aktif lagi sejak Jason keluar dari LED Apple. Btw fansite LED Apple itu keren loh. Kerennya mereka mau follow back akun fans. Keren kan? Aku dapet folbek dari masternim Jason, Kwangyeon dan Youngjun. Kalo yang pernah chatt sama masternim Jason aja. Sweet memory (^___^) https://www.twitter.com/shyturtle23/status/730585689700569088?p=p

Sempet mention Herlin juga. Temen sesama LEDA dari Malaysia tapi kuliah dan tinggal di Aussie. Aku bilang Jason ke Indonesia tapi aku ga bisa dateng buat ketemu dia. Kebetulan pas Jason ke Jakarta itu nenekku masuk rumah sakit. Jadi pas aku meracau di tweet itu aku nyambi jagain nenek di RS. Heuheuheu...

Tanggal 14 Mei 2016 Jason membuat banyak postingan. Sepertinya memang hari itu event digelar dan lagi-lagi dari Jason sendiri aku tahu kalo event-nya ada di Bandung.

Pada postingan kedua ada fans protes karena Jason nulis "makasih" dipisah jadi "ma kasih". Ya emang artinya jadi beda, tapi segitunya. Kan Jason masih belajar.


Walau tidak bisa datang langsung untuk bertemu Jason, ikutan senang karena Jason sudah berkunjung ke negeraku Indonesia. Oya, pas tahu Jason mau ke Jakarta, aku usul ke Nao biar nyuruh Debrina Eonni bawa Jason ke Malang. Lucunya Debrina Eonni malah gatau Jason itu sapa (>_<)



Babak baru dimulai. Ini benar-benar menjadi "Hanbyul yang Tak Terduga" seperti kata Dey. Pada tanggal 15 Mei 2016 Dey tiba-tiba mengomentari gambar screen capture yang ku posting di Facebook pada tanggal 12 Mei 2016. Ya, screen capture postingan Jason. Dey menulis komentar yang membuatku terbelalak ketika membacanya. Then I'm screaming in my room. Aaaaa!!!

ummaaa aku ktmu hanbyul di bandung. ganteng banget. tp sayang ga smpet foto. cma dpt fto crew dance dari koreanya aja

Dey ketemu sama Jason. How lucky she is!!!
Jika Anda fans Jason atau paling tidak seorang LEDA maka (mungkin) Anda akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan ketika membaca komentar-komentar ini:

Langsung screen capture dan ngadu (?) ke Nao di Twitter. Kami-- aku dan Nao- berpelukan dan menangis bersama merutuki nasib sebagai unlucky fangirl (.)



Jadi keinget sama salah satu temen ToppKlass yang pernah nulis di Twitter, "Kenapa selalu non-fans yang beruntung?" Aku sependapat. Kenapa selalu non-fans yang beruntung? Setahuku Dey cuman ngefans Jung Ilwoo doang. Kekeke~ Tapi ternyata Dey juga tahu Jason Jang Hanbyul. Daebak!!!

Semalem Dey nepatin janjinya. Dia ngirim "hadiah" buat aku yaitu dua foto Jason. Satu di pos langsung di wall dan satu dikirim via PM. Pas liat fotonya tiba-tiba nangis. Terharu. Betapa perhatiannya salah salah satu anakku ini. Tahu ummanya ga bisa dateng buat ketemu langsung sama Hanbyul eh dikasih foto edisi khusus. Foto dari jarak dekat dan clear banget fotonya. Senyum dan lesung pipinya Hanbyul bikin melting (>_<) Bagiku Jason itu ga tampan, tapi senyum sama lesung pipinya yang bikin aku suka dia.

Postingan Dey membuat perasaanku yang kacau gara-gara hape Sony rusak lagi jadi membaik. Langsung lupa sama itu hape yang layarnya tiba-tiba copot dan nggak peka pas disentuh. Asik ngobrol sama Dey di postingan juga di PM. Thanks Dey. Makasih. Kau datang disaat yang tepat. Hehehe…



Kenapa selalu non-fans yang beruntung?

Kalimat itu bukan sekedar pernyataan tapi fakta. Dey bukti nyatanya. Maaf ya Dey karena umma sebut Dey non-fans. Kekeke. Kan umma taunya Dey ngefans sama Jung Ilwoo doang. Hihihi. Pisss v(>_<)v

Dari chattingan semalem terbongkarlah kronologi bagaimana Dey bisa ketemu Hanbyul alias Jason. Itu semua karena nggak sengaja. Iya karena NGGAK SENGAJA! Seperti kebanyakan kasus (?) yang kita temui kan? Non-fans lagi jalan-jalan ke suatu tempat eh nggak sengaja ketemu KPOP idol trus mereka selca bareng posting di sosmed jadilah mereka tenar dan jadi pembicaraan di kalangan fans. Fansnya pada ngenes karna ngiri. Wkwkwk. Tapi sayangnya Dey nggak sempet ngajak Jason selca. Tapi Dey lebih lucky dari sekedar nggak sengaja ketemu lalu foto bareng. Tahu kenapa Dey nggak sempet ngajak Jason selca? Itu karena dia keasikan ngobrol sama Jason. Iya!!! KEASIKAN NGOBROL SAMA JASON!
(ㅜㅜ.ㅜㅜ) *mewek peluk guling

Hasil interogasi (?) sama Dey, Jason dateng buat jadi bintang tamu di event dance cover itu, jadi juri. Jason juga bilang dalam waktu dekat ini bakal balik lagi ke Indonesia tapi untuk event apa dia dateng masih dirahasiakan. Menurut Dey si Jason itu ganteng banget dan ramah. Bahasa Inggris-nya juga lancar. Kita tahu tentang itu. Gimana bawelnya Jason ngomong pakek Bahasa Inggris di Hanbyul Bla Bla Bla dan After School Club. Saking asiknya ngobrol dan saking terkesimanya sama Jason yang mempesona, Dey sampai lupa nggak ngajakin Jason buat selca bareng. Sayang sekali. Padahal selca bisa jadi kenangan kalo kita pernah ketemu idol. Etapi aku pas ketemu Defvalen juga salaman doang dan nggak sempet ngajak mereka selca. Padahal keren mereka. Kadang emang kita jadi blank pas udah berhadapan sama orang terkenal walau orang itu bukan idola kita. Apalagi cewek yang agak susah ngontrol emosi kayak aku gini. Hahaha.

Tapi, tapi aku belum pernah sih ketemu idola. Jadi gatau gimana rasanya pas berhadapan langsung sama idola. Pas ketemu Jason T sama Defvalen juga biasa aja rasanya. Maksudnya nggak nervous. Ah entahlah.


Hanbyul yang tak terduga bagi Dey. Hari itu ceritanya Dey pergi ke mall tempat event yang Jason jadi bintang tamunya digelar buat nyari wifi. Pas nyampek mall Dey lihat ada panggung dan ada Jason di sana. Lupalah Dey sama wifi dan beralih nonton Jason. Begitu mempesonanya Jason sampai bisa mengalihkan perhatian siapa saja yang melihatnya. Heuheuheu...

Walau datengnya telat, Dey sempet lihat Jason pakek batik. Cuman nggak sempet lihat pas Jason nyanyi. Aku penasaran itu anak nyanyiin lagu apa. Ga mungkinlah kalo dia nyanyiin Aishiteru 3. Wkwkwk. Palingan nyanyiin lagunya Bruno Mars.
Dey juga aku tahu info kalo Jason nginep di Trans Studio Hotel. Wah, info sebelumnya salah dong? Entahlah...


Dey sempet tanya juga tapi dia bilang masih rahasia acaranya entah minggu depan atau bulan depan.

Heuheuheu... Jason sok misterius ah. Semoga next project si Jason dateng ke Malang dan aku bisa dateng ke event-nya. Aamiin... Ngarep banget ini mah.
Nggak dapet selca sama Jason, Dey dapet selca sama bintang tamu dari Korea lainnya. Entah dari tim perkusi atau dance-nya. Cakep orangnya. Kayak KPOP idol gitu dah. Beruntung sekali (.)

Oya, kan itu foto Jason pakek jas ya. Aku mikir dia nggak kepanasan apa ke Bandung pakek kostum gitu? Jas plus kemeja hitam kalo nggak salah ya dalemnya, nggak kebakar apa dia? Nanya juga ke Dey soal itu. Karena Jason kalo keringetan suka over. Pernah liat video yang isinya Jason pas lagi keringetan. Wew~ baju pas diketeknya ampek basah. Kok jadi bahas Jason keringetan sih???

Eummm... apalagi ya hasil introgasi semalem? (-.-)a Yang pasti seneng banget. Dari cerita Dey aku bisa ikutan ngrasain gimana serunya acaranya di sana. Di tambah lagi kiriman foto sebagai visualisasi. Kelihatannya meriah sekali. Makasih Dey udah mau berbagi dan juga mengizinkan cerita ini aku publikasi. Maaf jika ada salah kata dalam tulisan ini. Makasih juga buat usulan judulnya. Hehehe.


Dari obrolan semalam di facebook muncullah ide menulis kisah ini. Untuk melengkapinya aku googling nyari info tentang event yang dihadiri Jason. Pencarian berdasarkan tanggal dan kata KPOP dance cover, ketemulah informasi tentang event dance cover yang dihadiri Jason. Nama event-nya 2016 K-POP COVER DANCE FESTIVAL. Kenapa banyak LEDA Indonesia yang nggak tahu kalo Jason bakal ada di event itu karena nama Jason nggak ada di list bintang tamu. Yang ada hanya Korea Traditional Group TAGO dan Taekwondo Performance. Mungkin Jason semacam tamu rahasia gitu kali ya. Kejutan buat fans yang dateng. Aw! Senengnya. Dan kerennya event itu GRATIS. Heuheuheu... Kapan di Malang diadain event itu? Lagi-lagi ngarep.


Dan berita tentang Jason aka Hanbyul yang datang di event KPOP dance cover itu ada di Okezone. Ini infonya: www.okezone.com/read/2016/05/14/33/1388109/hanbyul-eks-led-apple-jadi-bintang-tamu-festival-k-pop-di-bandung

Well, demikianlah cerita mengejar Hanbyul yang tak terduga. Walau nggak bisa dateng masih merasa beruntung karena ada Dey yang tinggal di Bandung dan hari itu kebetulan dateng ke Trans Studio Mall Plaza Bandung. Dey jadi mata dan telinga buatku. Hehehe. Sekali lagi makasih Dey buat semua cerita dan juga foto-fotonya. Misal ntar Hanbyul ke Bandung lagi, umma doaen Dey bisa ketemu dia lagi. Umma nitip salam ya. Hehehe.

Sekian dan terima kasih. Maaf jika ada salah kata dalam tulisan ini. Semoga bermanfaat.

Monggo nikmati parade fotonya ^___^ 

Jason Jang Hanbyul
Senyum dan lesung pipinya bikin melting.



Ekspresinya lucu.



Aku selalu menyukai foto punggung pria atau fotopria dari belakang . Dan aku mendapatkan foto punggung Hanbyul.


Dey dan Oppa. Bikin envy.
 


Kemeriahan2016 K-POP COVER DANCE FESTIVAL.



Sponsornya. Wow.
   

Ini poster event-nya. Nggak ada nama Jason kan?
 
tempurung kUra-kUra, 18 Mei 2016.
-- shytUrtle --


Bilik shytUrtle

Kisah Fans dan Idola.

04:27



Siapa sih yang nggak pengen di notice sama idolanya? Impian semua fans pastilah bisa di notice atau dikenali sama idolanya. Termasuk saya, iyalah.
Kesempatan bisa deket sama idol jelas nggak mungkin apalagi buat KPOPers yang nyata-nyata hidupnya terpisahkan jarak jutaan kilometer sama idolnya. Makanya yang bisa kita lakukan cuman ngayal dan nuangin khayalan itu lewat fanfict--buat yang hobi nulis.

Buat fans angkatan jadul, tentu dulu sangat sulit untuk bisa berinteraksi sama idola. Pengalaman saya sih gitu. Media sosial udah ada. Zaman dulu yang paling tren ya Friendster. Banyak akun dengan nama idol, tapi we never know itu real atau hanya akun fake. Kayaknya dulu yang bisa diakui keasliannya cuman akun Kevin Woo alias Kevin UKISS but still we never know itu 100% real apa just fake akun atau hanya akun roleplayer. Tapi makin ke sini idol makin terbuka membuka peluang bagi fans untuk bisa berinteraksi dengan mereka melalui akun media sosial. Banyal idol yang punya akun pribadi di Twitter.

Akun Mas Jeje, Mas Junki sama Jaejin. Dulu tiga akun itu yang sering saya rusuhin. Akun suami, abang sama adek. Hehehe... Lalu sering ngrusuhin akun L.Joe Teen Top, Jonghwan 100% dan ex member 100% Lee Sang Hoon. Alasannya karena mereka semua lahir di tanggal 23. Bersama Key SHINee saya menamai mereka Reed 23, tapi sayang Key nggak ada akun Twitter dan waktu itu saya belum punya akun di Instagram, jadilah hanya ngrusuhin akun L.Joe, Jonghwan dan Sanghoon. Itu sebelum akun L.Joe dan Jaejin di deact. Tapi sekarang Jaejin udah bikin akun baru lagi di Twitter cuman saya lupa username-nya apa (-.-")?

Kalau mau di notice idol sekelas Mas Jeje, Mas Junki, Key dan Jaejin itu hanya mimpi nurut saya. Mereka udah senior dan udah pasti banyak fans-nya. Susah kalo pengen mereka bisa ngenali kita walau kita rajin ngerusuh pakek mention/reply di Twitter atau komentar di IG. Ngarep sih ada tapi tetap aja itu suatu hal yang nggak mungkin. Kalau Cha dulu pernah dapet favorit apa retweet dari Kyumin LED Apple, tapi sesudahnya akunnya langsung nggak bisa di buka lagi. Kena hack. Fans kadang mengerikan juga.
Kalau saya nggak pernah dapet perhatian kayak gitu dari idol. L.Joe bikin open mention party nggak pernah lucky. ToppDogg bikin open mention party nggak pernah lucky. Bahkan pernah iseng ikutan open mention party-nya Jeje S4 juga nggak lucky. Nasib, nasib.

Dulu ngrusuhin Om Kaka juga nggak pernah dapet respon. Kalo dari Mbah Sujiwo Tejo pernah di retweet pas saya ngirim foto senja. Puh! Itu udah seneng sekali pakek banget.
Dasarnya saya emang ndendeng. Walau nggak pernah dapet respon tetep rajin ngrusuh. Paling gila zaman awal-awal suka Hojoon dan nemuin akun personal dia. Tiap hari ngrusuhin akun Hojoon sama Esya. Yang beruntung Esya, di follow back sama Hojoon pas di ultah dia. Lucky bener. Trus Ann juga lucky. Dia dapet balesan dari Nakta pas open mention party. Cuman ToppKlass tuh baik-baik. Belum pernah nemuin kasus akun ToppKlass di hack setelah dapet balesan dari ToppDogg. Atau mungkin fans sekarang pemikirannya emang udah lebih terbuka. Entahlah.

Bukan cuman ngrusuhin akun KPOP idol, saya pun ngrusuhin akun idola dari negeri sendiri. Seperti yang saya sebut sebelumnya ada Om Kaka SLANK, Mbah Sujiwo Tejo dan Jeje S4. Cuman Mbah Sujiwo Tejo saja yang pernah memberikan respon dengan me-retweet foto senja yang saya posting dengan mention akun beliau. Sampai saya tahu tentang Ki Prana Lewu dari Tunjung.

Waktu itu Jejak Paranormal mulai tayang dan pengasuhnya ada Ki Prana Lewu dan Kak Ana Cikey. Acaranya bagus. Udah pasti saya langsung follow akun Jejak Paranormal, Ki Prana Lewu dan Kak Ana Cikey. Lalu as usual mulai ngrusuh. Seingat saya yang pertama kasih respon itu Kak Ana Cikey. Beliau bales mention saya. Seneng banget pasti. Kalau screen capt-nya masih ada nanti saya posting. Lalu dapet respon juga dari Ki Prana Lewu. Awalnya cuman retweet, tapi akhirnya dapet balesan juga. I feel in heaven waktu dapet respon dari Ki Prana Lewu. Hehehe...

Selain Ki Prana Lewu dan Kak Ana Cikey, satu lagi akun seleb Indonesia yang suka saya rusuhin yaitu akun Kak Ria Winata. Saya suka banget sama seleb satu ini. Dia cantik, seksi, DJ dan praktisi juga. So wow banget. Awal-awal sempet ragu pas mau mention tapi akhirnya mention juga dan dapet respon. I'm so happy. Itu keajaiban. Saya lihat Kak Ria jarang bales mention fans. Am I the lucky one??

Kalau sama KPOP idol, bisa dapet balesan dari fansite noona-nya aja udah wow banget apalagi bisa dapet respon dari idolnya. Itu super wow namanya. Hehehe.
Ketika harapan mendapat respon dari Hojoon mulai terkikis, sebuah keajaiban datang ketika Hojoon tiba-tiba memposting selca dengan memakai topi yang saya kirim untuknya. Itu keajaiban. Subhanallah. Padahal saya sempet, apa ya, bisa dikatakan putus asa. Tapi keajaiban itu datang. Satu lagi bukti bahwa Tuhan tak memberikan apa yang kita inginkan tapi Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan. Dengan dipakainya snapback itu saya yakin Hojoon juga menerima surat dari saya dan membacanya walau mungkin kemampuan Bahasa Inggris-nya sama minimnya kayak saya. Dan bolehkah saya merasa ke-GR-an dengan beranggapan bahwa finally Hojoon noticed me?? Izinkan saya menikmatinya. Keyakinan dan khayalan saya sendiri (*____*) Hati saya berbunga-bunga ketika menemukan postingan salah satu ToppKlass yang menulis "Item baru favorit Hojoon" sambil menyertakan foto Hojoon memakai snapback dari saya. Item baru favorit Hojoon? Oh my!!! *faint*

Ketika seorang fans mencapai titik tertentu yang dinilai sebagai suatu kedekatan dengan idola, tentu saja ada pujian dan rasa iri dibalik pujian. Saya sendiri pas Esya dapet folbek dari Hojoon merasa seneng tapi juga ngeluh kok bukan saya yang dapet folbek padahal kita ngrusuhnya sama-sama. Manusiawi sekali. Tapi jangan asal iri tanpa melihat perjuangan fans yang sampai bisa di notice idolanya.
Di bandingkan salah satu teman ToppKlass dari Thailand saya mah bukan apa-apa. Teman ToppKlass saya ini bahkan sampai pergi ke Korea. Dan ya dia bisa bertemu Hojoon dan Hojoon pun mengenalinya bahkan tak hanya mengingat namanya, Hojoon memberikan nama panggilan untuknya. Untuk bisa di notice sama idola itu butuh perjuangan dan pengorbanan, suer.

Ini cuman sekedar sharing ya, nggak maksud ngungkit-ngungkit atau apa. Dari pengalaman saya sendiri, untuk bisa direspon sama Mbah Sujiwo Tejo, Ki Prana, Kak Ria, Kak Ana itu butuh perjuangan. Stalk akun mereka, kalau mereka online buru-buru respon postingan mereka dan itu nggak cukup sekali aja langsung dapet. Usahanya berkali-kali. Kesel lihat fans lain dapet respon tapi saya nggak, sering. Tapi kesabaran itu memang selalu berbuah manis. Pada akhirnya usaha yang cukup melelahkan itu membuahkan hasil.

Untuk Hojoon malah lebih gila lagi. Pertama, kendala terbesar adalah bahasa. Saya nggak bisa Bahasa Korea dan kemampuan Bahasa Inggris saya juga sangat minim. Setahu saya kemampuan Bahasa Inggris Hojoon juga sangat minim. Ini kunci pertama untuk bisa komunikasi saja saya udah minus, tapi masa bodoh ah. Ada Google translate atau Bing. Hojoon kan bisa pakek itu buat terjemahin kiriman saya. Pede aja dah. Hihihi...
Nggak cuman ngerusuh gila-gilaan di Twitter tapi juga kirim surat secara langsung ke Hojoon. Nitip Kirana, nitip Dio, nitip Intan bahkan nitip salam ke fansite Hojoon dan koreografer ToppDogg. Ya, saya memang edyan! Gendeng tenan. Bahkan nekat bikin video photoslide Hojoon yang backsound-nya suara saya lagi nyanyi More Than Words - Westlife. Videonya di share sama Dio di fancafe. Kami benar-benar gila hanya untuk membuat Hojoon mengenali kami.

Puncaknya ketika ada proyek kirim hadiah untuk ToppDogg. Menguras sisa tabungan setelah digunakan travelling ke Jogja dua kali dalam sebulan dan perayaan hari raya, saya nekat ngirim beberapa barang ke Hojoon. Untuk ukuran saya itu sangat tidak murah tapi I do it cuz I feel glad to do that. Ya gila memang. Ikutan proyeknya sembunyi-sembunyi dari Emak. Kalau Emak tahu bisa dimarahin saya karena menghamburkan uang demi kirim hadiah ke Hojoon.

Harus rela berkorban materi, pikiran, fisik dan waktu lalu bersabar. Keajaiban itu pun datang. Saat ToppDogg showcase di Brasil, Gohn bertanya pada temen Dio, "Are you Dio?" padahal itu cuman temen Dio bukan Dio. Usaha Dio terbayar. Dan saya, pada akhirnya Hojoon memakai snapback pemberian saya dan menunjukannya pada dunia. Semua usaha kami terbayar sudah.

Harapan untuk bisa bertemu di dunia nyata itu ada, tapi semua terserah pada-Nya.
Well, sekian sharing, curhatan saya. Maaf jika ada salah kata dan terima kasih.

 Kak Ana Cikey



Ki Prana Lewu



Kak Ria Winata



tempurung kUra-kUra, 27 April 2016.
-- shytUrtle --

Search This Blog

Total Pageviews