¤ Parofiction - The White Prince and The Red Princess ¤
04:44
Well, akhirnya
bisa juga (kembali) menuangkan kegilaan di otakku. Membaca ulang parofiction
membuatku ingin nulis lagi cerita parodi fiksi. Membayangkan para KPOP idol
mementaskan pertunjukan di atas panggung dari naskah drama yang aku tulis
memberikan kepuasan sendiri bagiku. Seolah-olah mereka adalah juga sebagai
penghuni Sarang Clover yang selalu disibukan dengan persiapan pementasan setiap
bulan Agustus tiba. Seandainya kami (benar) memiliki anggota seperti TVXQ,
SHINee dan 2PM, woa... aku rasa akan seperti apa yang ada dalam otak cancerku.
Hehehe.
Kau tahu, aku
mempunyai satu kegilaan di sudut otak cancerku. Ah, ini rahasia. Tapi akan aku
bocorkan sedikit. Seandainya aku bisa memilih, maka Jaejin yang akan aku
jadikan sebagai Panglima 7 Clover. Lalu Taemin, Minhyuk, Hoya, Wooyoung,
Sungjeong dan ... aku tiba-tiba lupa siapakah anggota ke tujuh dari 7 Clover.
Myungsoo sebagai fotografer handal kami dan Key adalah artis kebanggaan kami.
Astaga... apa ini kUra-kUra?
Sudahlah.
Lupakan. Kembali pada parofiction yang baru saja aku rampungkan. Sebenarnya ide
gila ini muncul di akhir bulan Agustus. Sedikit menyesal karena jika seandainya
ide ini muncul lebih awal maka aku bisa menerbitkannya di bulan Agustus karena
memang (kebanyakan) naskah parofiction dibuat untuk memperingati kemerdekaan
Republik Indonesia tercinta yang jatuh pada bulan Agustus. Seingatku terakhir
menulis parofiction pada 2011 dengan judul The Power of Merah-Putih. Ah,
tiba-tiba teringat bahwa anggota ke tujuh dari 7 Clover adalah Kevin Woo! Oh
my! What a perfect group. Yeah, in my eyes, only!
Kali ini pun
kembali memakai "Merah-Putih" sebagai judul parofiction. Alasannya
pasti sudah pada tahu, iya benar. Karena Merah-Putih adalah bendera negara
kita. Dan entah kenapa yang muncul di otakku adalah "The White Prince and
The Red Princess."
Iya, benar. Itu
memang judul dari fan fiction yang sedang aku tulis belakangan dengan main cast
Taemin SHINee. Sebenarnya fanfiction itu muncul dari ide pementasan drama
"The White Prince and The Red Princess". Hanya saja konsepnya beda.
Ide pementasan
drama itu muncul dari sebuah pertanyaan yang tiba-tiba terlintas di otakku
yaitu "Kira-kira bakal bagaimana ya jika KPOP idol dance pakek lagu
India?" Selanjutnya otak cancerku membayangkan (yang entah kenapa itu adalah)
Taemin dance diiringi lagu Bollywood. Dan... cring! Munculah ide cerita
"The White Prince and The Red Princess."
Sempat
mengabaikan ide itu karena aku masih punya hutang proyek pada penghuni Sarang
Clover. Tapi semakin diabaikan semakin kuat gambaran-gambaran adegan pementasan
muncul menghantui otak cancerku. Akhirnya aku mulai memberi waktu dan perhatian
untuk menuangkannya dalam tulisan.
Kali ini mencomot
all SHINee member, f(x), Leeteuk Super Junior, Kahi, Lee Jooyeon serta Jung Ah
dan Lizzy After School sebagai para pemain drama. Aku harap parofiction yang
kali ini aku tulis bisa menghibur all my lovely shi-gUi. So, selamat membaca
dan berimajinasi menyelami lautan khayalan shytUrtle.
Selamat datang di
lautan khayalan shytUrtle.
¤ Parofiction - The White Prince and The Red Princess ¤
* Genre: Parody Fiction/Romance Comedy. * Author: shytUrtle.
* Cast:
- Taemin SHINee as White Prince.
- shi-gUi (Reader) as Red Princess.
- Key SHINee as Pink Warlock.
- Minho SHINee as Leshy/Curse Prince.
- Jonghyun SHINee as Knight.
- Onew SHINee as The Time/Narrator.
- Amber f(x) as Black King.
- Krystal f(x) as Blue Pearl.
- Luna f(x) as Yellow Lady.
- Victoria f(x) as Dryad.
* Special appearance:
- Leeteuk Super Junior as Grey King/White Prince Dad.
- Kahi as Green Queen/White Prince Mom.
- Jung Ah After School as Violet Lady(Bug).
- Lee Jooyeon (ex. After School) as Brown Lady(Bug).
- Lizzy After School/Orange Caramel as Orange Lady(Bug).
* Theme Song:
- Asoka Theme (Ashoka)
- Khan Theme (My Name is Khan)
- Azeem O Shaan Shahenshah (Jodhaa Akbar) www.bollynook.com/en/lyrics/11010/azeem-o-shaan-shahenshah/
- Dhoom Again (Dhoom 2) www.glamsham.com/music/lyrics/dhoom-2/dhoom-again/573/182.htm
- Dhoom 3 Overture Instrumental (Dhoom 3)
- Khwaja Mere Khwaja (Jodhaa Akbar) www.bollynook.com/en/lyrics/11012/khwaja-mere-khwaja/
- Mitwa (Khabi Alvida Na Kenha) www.bollynook.com/en/lyrics/7580/mitwa/
- Nagada Sang Dhol (Goliyon Ki Rasleela Ram-leela) www.bollynook.com/en/lyrics/12522/nagada-sang-dhol/
- Pretty Women (Kal Ho Naa Ho) www.bollynook.com/en/lyrics/8090/pretty-woman/
- Imaan Ka Asar (Dor) www.hindilyrics.net/translation-Dor/Imaan-Ka-Asar.html
- Comes The Light (Ra.One)
- Yeh Honsla (Dor) www.krazylyrics.in/2013/02/28/816/
- Khudaya Khair (Billu Barber) www.bollynook.com/en/lyrics/16434/khudaya-khair/
- Galliyan (Unplugged) (Ek Villain) ndacham-bollyloversindonesia.blogspot.com/2014/06/terjemahan-galliyan-unplugged.html?m=1
- Pairon Mein Bandhan Hai (Mohabbatein) www.bollynook.com/en/lyrics/7919/pairon-mein-bandhan-hai/
- I'm On (Ra.One)
- Song Of The End (Ra.One)
- Jab Tak Hai Jaan (Jab Tak Hai Jaan) www.bollynook.com/sr/lyrics/6805/jab-tak-hai-jaan/
- Dor Theme (Dor)
- Chennai Express (Title) desikajol.blogspot.com/2013/09/chennai-express-lyrics-dan-artinya.html?m=1
* Setting/location: Stage at reader's imagination.
* Note: No bashing, please. Receive for good and bad comment. Story line is pure mine. Please forgive me for unperfect writing. Thank you.
* Rule: Use your imagination to figure the stage. I'll try to lead you with write the visualisation clearly.
* Costume:
White Prince
Red Princess
Pink Warlock
Black King
Blue Pearl
Yellow Lady
Knight
Leshy Prince
Dryad
Grey King
Green Queen
Violet Lady Bug
Brown Lady Bug
Orange Lady Bug
The Time
(Sebelum tirai panggung terbuka penonton disuguhi alunan musik syahdu Asoka Theme dari film Ashoka. Pada menit ke 1:27 tirai panggung mulai terbuka dan di atas panggung yang redup berdiri sepasang penari--laki-laki dan perempuan- yang kemudian melakukan tarian berpasangan hingga lagu berakhir. Setelah tarian usai, lampu panggung menyala lebih terang dan Onew muncul di atas panggung. Backsound berganti dengan Khan Theme dari film My Name Is Khan. Onew mulai membacakan prolog dan layar raksasa yang menjadi background panggung menampilkan sebuah video tentang bagaimana tangguh dan berpengaruhnya Black King. Dalam video terlihat Amber sedang menyapa rakyatnya.)
Onew: "Akulah Sang Waktu yang abadi. Akulah Sang Waktu yang menjadi saksi ribuan cerita. Akulah Sang Waktu yang kali ini akan membawamu menyimak, menyaksikan sebuah kisah dari dua anak adam bernama White Prince dan Red Princess. Alkisah hiduplah seorang raja muda bernama Black King. Black King naik tahta di usianya yang cukup muda setelah raja terdahulu wafat. Walau masih muda, Black King sangat baik dalam mengemban tugasnya sebagai raja. Ia terkenal arif dan bijaksana. Rakyat yang makmur begitu memuja dan mencintainya. Pada suatu hari Black King mengajak adik kesayangannya yang bernama Red Princess berjalan-jalan keluar istana. Berangkatlah rombongan raja itu ke sebuah hutan yang terkenal dengan keindahannya untuk berlibur. Dan sambutlah Maharaja Yang Agung Black King."
(Onew mundur, kembali ke belakang panggung. Intro Azeem O Shaan Shahenshah (Jodhaa Akbar) mulai terdengar. Tujuh pria yang mengenakan kostum prajurit khas abad pertengahan muncul dan menari. Para penari dengan kostum prajurit itu menampilkan tarian dengan membawa pedang. Di tengah tarian, rombogan Black King memasuki panggung. Amber duduk di atas tandu berada paling depan. Di belakangnya ada Red Princess yang juga di atas tandu. Tandu ketiga membawa Krystal yang tak lain adalah Blue Pearl dan tandu terakhir membawa Luna sang Yellow Lady. Amber, Red Princess, Krystal dan Luna turun dari atas tandu ketika tarian usai. Alunan musik Khan Theme kembali terdengar. Para pembawa tandu turun dari atas panggung. Beberapa figuran yang berperan sebagai prajurit dan dayang tetap berada di atas panggung. Layar background menampilkan video hutan dengan bunga warna-warni yang sedang bermerkaran. Di atas panggung sendiri, pada tepi-tepi panggung telah di tata bunga warna-warni)
Amber: "Nah, inilah hutan yang aku ceritakan pada kalian. Sangat indah bukan? Bagaimana, adikku? Kau suka?"
Red Princess: "Kakak, ini indah sekali. Aku suka." Dengan ekspresi riang membuat Amber tersenyum puas.
Luna: "Yang Mulia, kita akan menginap di sini?"
Amber: Iya. Blue Pearl, kau juga suka kan?"
Krystal: "Ini seperti mimpi. Hutan ini indah sekali, seperti Neverland." Masih terkagum-kagum menatap keindahan pemandangan di sekitarnya. Lagi-lagi Amber tersenyum puas.
Red Princess: "Kau pernah ke Neverland?" Lalu tertawa geli melihat ekspresi kaget Krystal.
Amber: Tersenyum dan menggelengkan kepala. "Baiklah! Aku akan meminta prajurit segera mendirikan tenda untuk kita. Yellow Lady, minta para dayang bersiap juga.”
Luna: "Baik, Yang Mulia." Menunduk sopan lalu berjalan mendekati para dayang.
Red Princess: "Kakak, bolehkah aku berkeliling sebentar? Selama kalian mempersiapkan tenda."
Amber: "Berkeliling?" Memiringkan kepala menimbang permintaan sang adik. "Aku akan meminta satu prajurit menemanimu."
Red Princess: "Tidak perlu, Kak. Blue Pearl akan menemaniku. Iya kan?" Menatap Krystal penuh harap.
Krystal: "Tentu saja. Yang Mulia jangan khawatir. Aku kan jago Taekwondo."
Amber: "Eum, baiklah. Tapi jangan jauh-jauh ya."
Red Princess dan Krystal: "Baik!"
(Oya, karena kalian--para pembaca-adalah Red Princess, maka kalian bebas menggambarkan bagaimana sosok Red Princess. Di dalam khayalanku--kecuali memakai gaun merah seperti dalam visualisasi kostum- rambut Red Princess tergelung rapi)
(Amber terlihat sedang mengawasi para prajurit yang berakting seolah sibuk mendirikan tenda. Luna ada bersama para dayang yang juga berakting seolah sibuk menata barang-barang milik putri. Krystal dan Red Princess berjalan mondar-mandir di atas panggung. Keduanya berakting seolah sedang berjalan-jalan di hutan. Red Princess menghampiri deretan bunga yang tertata rapi pada bagian depan panggung)
Red Princess: "Coba lihat! Bunganya asli!"
Krystal: Memutar kedua bola matanya yang cantik. "Ya iyalah asli, masa palsu? Please deh Princess, kita lagi di hutan gitu loh bukan di mall." Mengibaskan rambut panjangnya yang ia biarkan terurai.
Red Princess: "Tau tau! Tapi biasanya dekorasi kan pakek bunga palsu. Di acara nikahan aja jarang yang pakek bunga asli sekarang karena mahal."
Krystal: "Cieee... nikahan. Ada yang mupeng pengen cepet-cepet nikah ni ceritanya?"
Red Princess: "Whatever... Eh, lihat deh. Ada yang aneh sama bunga-bunga ini."
Krystal: "Aneh?? Aneh gimana?? Perasaan normal aja bentuknya."
Red Princess: "Bentuknya memang normal, tapi coba perhatikan warnanya. Semua pink. Lily pink, daisy pink, anyelir pink, mawar pink, dahlia pink, krisan pink dan hydrangea pink."
Krystal: "Oh my God! Hydrangea pink. Hydrangea bunga favoritmu Tuan Putri. Tapi kok pink ya? Di istana kita biru semua."
Red Princess: "Itu tandanya tanah kita basa. Kalau pink, kemungkinan tanah di hutan ini asam."
Krystal: "Oh, gitu..." Manggut-manggut. "Betewe itu bunga yang ditanem favorit Tuan Putri semua deh. Jangan-jangan hutan ini hutan buatan Yang Mulia Raja."
Red Princess: "Hutan buatan?? Nggak mungkinlah."
Krystal: "Kan Yang Mulia tahu kalau Tuan Putri hobi berkebun dan pecinta bunga. Sapa tahu Yang Mulia emang bikin hutan ini untukmu Putri."
Red Princess: "Kalau benar, maka aku rela jika harus tinggal selamanya di hutan ini untuk menjaga dan merawat bunga-bunga ini."
Krystal: "Hush!" Sambil waspada melirik sekitar. "Hati-hati kalau ngomong. Tiba-tiba aku merinding. Kita kaya lagi diawasi gitu." Mengusuk tenguknya.
Red Princess: "Perasaan kamu aja kali."
Krystal: "Princess gitu deh. Kalo udah ketemu bunga jadi lupa sama segalanya. Udah kita balik aja yuk! Beneran aku merinding ini. Aku yakin ada yang ngawasi kita dari balik rerimbunan pohon itu." Menatap para penonton. "Tuh kan ada yang gerak-gerak!" Menuding ke arah penonton. "Ayo, kita balik!" Menarik tangan Red Princess.
Red Princess: "Sebentar." Memetik setangkai bunga hydrangea.
(Red Princess dan Blue Pearl kembali ke perkemahan. Layar background menampilkan gambar perkemahan yang terdiri dari beberapa tenda klasik khas abad pertengahan. Onew muncul kembali ke atas panggung, sedang para pelakon drama diam seolah menjadi patung)
Onew: "Rombongan Black King tiba di Pink Forest dan mendirikan tenda. Mereka hendak menginap beberapa hari, berlibur menikmati keindahan alam di Pink Forest. Red Princess dan Blue Pearl kembali ke perkemahan usai berjalan-jalan di sekitar hutan. Dengan riang gembira Red Princess menunjukan bunga yang baru saja ia petik kepada Black King. Black King dan Yellow Lady memuji kecantikan bunga pink yang dibawa Red Princess. Namun di tengah keceriaan itu Blue Pearl tampak gelisah. Ia pun mengutarakan apa penyebab kegelisahannya. Ketika semua meragukan dugaan Blue Pearl, tiba-tiba muncul suara aneh menggema di udara. Pink Warlock yang mengaku sebagai si empunya Pink Forest muncul. Ia marah atas ulah Black King dan rombongannya. Apa yang terjadi selanjutnya? Mari kita saksikan bersama-sama."
(Onew kembali menghilang dari atas panggung dan para pelakon drama kembali bergerak)
Red Princess: "Kakak! Kakak! Lihatlah! Cantik sekali bukan?" Menunjukan bunga hydrangea di tangannya.
Amber: "Wah, cantik sekali. Warnanya pink?"
Luna: "Baru kali ini aku melihat bunga hydrangea berwarna pink dan itu sangat cantik. Tuan Putri beruntung mendapatkannya."
Red Princess: "Terima kasih Yellow Lady. Iya, Kak. Warnanya pink. Aku rasa karena tanah di hutan ini terlalu asam."
Amber: Memperhatikan Krystal. "Blue Pearl, apa terjadi sesuatu? Kau terlihat begitu gelisah."
Krystal: "Semua bunga di hutan ini berwarna pink dan aku merasa kita sedang diawasi sejak Red Princess menemukan bunga-bunga itu." Dengan gelisah mengamati sekitar.
Amber: Tersenyum manis. "Pohon-pohon itu juga bernuansa pink," menunjuk layar background yang menampikan gambar Pink Forest, "Apa kau tidak menyadarinya ketika kita sampai?”
Red Princess: "Ah iya, pink. Tadi aku tak memperhatikannya. Karena letaknya di belakang kita. Indah sekali."
Luna: "Menurutku ini wajar. Seperti hutan pink di Jepang. Ada kan di Jepang hutan pink?"
Red Princess: "Iya, hutan Sakura. Aku ingin ke sana suatu hari nanti."
Amber: "Blue Pearl, aku rasa kau lelah usai perjalanan panjang kita menuju kemari. Sebaiknya kau istirahat. Kau bilang kita sedang di awasi?"
Krystal: "Iya. Aku melihat sesuatu bergerak cepat di rerimbunan pohon."
Amber: "Aku akan memerintahkan prajurit untuk memeriksa sekitar perkemahan kita. Sebaiknya kau istirahat. Kau juga Red Princess, sebaiknya beristirahatlah di tenda. Yellow Lady, ajak mereka istirahat di dalam tenda."
Luna: "Baik, Yang Mulia."
Red Princess: "Kakak, nanti bisakah kita mengambil benih bunga-bunga ini?" Kembali menunjukan bunga hydrangea pink di tangannya.
Amber: "Tentu saja. Kita lakukan esok."
Red Princess: "Hore!" Bersorak gembira. "Baiklah, kami akan istirahat sekarang. Bangunkan kami saat makan malam tiba ya!"
(Musik Comes The Light diputar. Lampu di atas panggung yang tadinya menyala terang tiba-tiba kedap-kedip, menyala-mati, menyala-mati, membuat para pelakon drama panik. Asap muncul mulai menyelubungi panggung. Key yang mengenakan jubah hitam dengan penutup kepala naik ke atas panggung dengan membawa replika pisau besar berwarna perak di tangan kanannya. Amber, Red Princess, Krystal dan Luna merapat satu sama lain. Di belakang mereka berkumpul para dayang, sedang para prajurit bersiaga di barisan depan. Angin kencang muncul dan menumbangkan para prajurit yang mencoba menghadang langkah Key. Para prajurit terjatuh, roboh di atas panggung. Key melewatinya dengan santai diiringi hembusan angin yang cukup kencang)
Amber: Berdiri di depan Red Princess dan Krystal. Ia menarik pedang dan menghunuskannya pada Key. "Berhenti! Jangan mendekat!"
(Key Berhenti jarak dua langkah di depan Amber. Tangan kanannya masih memegang replika pisau besar berwarna perak di mana pada bagian yang tajam terdapat warna merah keunguan. Kepalanya yang tertutup sedikit tertunduk sehingga Amber dan anggotanya tak bisa melihat dengan jelas wajah Key)
Amber: "Si... siapa kau?!" Masih menghunuskan pedangnya ke arah Key.
Key: "Si... siapa kau?!" Menirukan Amber.
Amber: "Aku tidak main-main! Katakan! Siapa kau?! Dan kenapa kau datang ke perkemahan kami?"
Key: "Aku tidak main-main! Katakan! Siapa kau?! Dan kenapa kau datang ke hutanku?"
Red Princess: "Hutanku? Kau pemilik hutan ini?"
Key: Mengangkat kepala dan tersenyum lebar. "Iya, cantik." Dengan nada suara yang lebih bersahabat.
Krystal: "Benar kan yang aku bilang. Kita sedang diawasi."
Amber: "Untuk apa kau kemari?!"
Key: "Untuk apa kau kemari?!"
Amber: "Ah! Berhenti menirukan aku!"
Luna: "Kenapa dia datang dengan membawa pisau seperti itu?" Berbisik. "Cairan merah keunguan itu... apakah darah??"
Krystal: "Jangan-jangan dia kanibal. Yang Mulia, hati-hati."
Amber: "Katakan! Apa maumu?!"
Key: "Kalian, mendirikan tenda di sini apakah sudah izin padaku selaku pemilik hutan ini?"
Red Princess: "Kau pemilik hutan ini? Aku pikir hutan ini tak bertuan."
Key: "Tak bertuan? Hahaha... Lalu siapa yang merawat bunga di tanganmu itu, cantik?"
Red Princess: Menyadari jika ia membawa bunga di hydrangea pink di tangan kanannya. "Ya ampun... kau marah karena aku memetiknya tanpa izin? Karena itu kau datang dengan membawa pisau seperti itu?"
Key: Baru sadar jika ia membawa pisau di tangan kanannya. "Aku tadi sedang memasak, meracik ramuan baru dan tiba-tiba aku mendengar keributan jadi ya aku kemari dengan membawanya." Menggerak-gerakan tangan kanannya yang memegang pisau membuat para gadis di depannya merasa ngeri.
Luna: "Warna merah keunguan itu... apakah darah?"
Krystal: "Kau kanibal ya?"
Key: "Aduuuh... para gadis menyerangku. Kalian tahu kan hari ini cuaca cukup terik, aku baru saja mengeksekusi naga untuk melepas dahagaku."
Krystal and Luna: "Apa?? Mengeksekusi naga??"
Key: "Maksudku buah naga, tahu kan? Buah naga merah. Bagus tuh buat kesehatan." Melemparkan pisaunya ke arah belakang.
(Terdengar suara seorang pria menjerit. Lalu salah seorang prajurit maju dengan langkah pincang. Terlihat replika pisau serupa dengan yang dibawa Key menancap di paha kanannya. Prajurit itu--yang diperankan oleh Jaejin sebagai bintang tamu- menangis mendekati Key)
Jaejin: Menangis tersedu-sedu. "Apa salah dan dosaku hingga tega kau lakukan ini padaku?" Menuding paha kanannya yang terkena pisau yang di lemparkan Key.
Krystal: "Oh my God!"
Luna: "Nancep di paha!" Nuding paha Jaejin.
Key: "Kau lupa apa salah dan dosamu?"
Jaejin: "Emang apa salah dan dosaku padamu? Aku nggak pernah ketemu kamu sebelumnya, jadi katakan apa salah dan dosaku padamu hingga tega kau melukai paha mulusku?"
Key: "Yakin mau tahu apa salah dan dosamu padaku?" (Jaejin mengangguk antusias) "Yakin nggak bakal malu?" (Jaejin menggeleng antusias) "Coba diingat-ingat, tadi siapa yang pipis sembarangan?"
Jaejin: "Ha??!" Menirukan ekspresi kaget Macaulay Culkin waktu kaget di film Home Alone. "Tidak!!!" Berlari menuruni panggung.
(Key tersenyum puas melihat Jaejin lari tunggang langgang. Amber, Red Princess, Krystal dan Luna kompak melongo)
Key: "Ngapain kalian bengong gitu? Kaya nggak pernah liat Jaejin aja! Biasa aja keles."
Red Princess: "Jahat banget. Orang cuman pipis sembarangan di lempar golok kena paha kayak gitu. Air seni kan bisa jadi pupuk buat tanaman."
Key: "Iya, ane juga tahu masalah itu. Tapi mana tahan sama baunya itu. Mana belum ada hujan sama sekali di hutan ini."
Red Princess: "Ih kurang kerjaan banget pakek nyium bau bekas kencing."
(Red Princess, Krystal dan Luna kompak tertawa. Key melotot tajam membuat ketiganya langsung terdiam)
Amber: "Jadi kamu pemilik hutan ini?"
Key: "Bener, cin."
Amber: "Trus kalau kami pengen camping di sini harus minta izin dan bayar retribusi gitu?"
Key: "Hahaha... Retribusi. Apalah! Betewe itu cewek-cewek di belakang lo Trio Klething ya?"
Amber: "Enak aja! Ini mah adek gue si Red Princess sama kedua teman baiknya Blue Pearl dan Yellow Lady."
Red Princess: "Trio Klething, emang kita lagi main Ande-ande Lumut apa? Trus kamu ngarep jadi Ande-ande Lumutnya gitu? Aih, dandanan aneh gitu ngarep jadi pangeran."
Key: "Aku memang pangeran di hutan ini."
Krystal: "Pangeran?? Kenapa nggak sekalian raja hutan aja?"
Luna: "Tarzan?"
Red Princess, Krystal and Luna: "Auw... woo...!" Kemudian kompak tertawa bersama.
Key: "Yang namanya putri kaya begini kelakuannye? Ckckck!" Geleng-geleng kepala.
Red Princess: "Aduh, maaf. Habis kamu lucu banget. Lebih lucu dari badut. Emang kamu siapa sih?"
Key: "Aku Pink Warlock. Penguasa Pink Forest ini."
(Suasana kembali suram. Lampu panggung kedap-kedip, mati menyala berulang-ulang. Musik Comes The Light (Ra.One) kembali terdengar. Ekspresi Key berubah seram. Key membuka jubah hitamnya dan kostumnya berganti setelan tuxedo berwarna pink. Jaejin berlari mendekat memberikan topi pesulap dan tongkat berwarna pink. Musik berganti. Alunan intro Dhoom Again (Dhoom 2) mulai terdengar. Key pun lip-sync dan menampilkan sebuah dance. Ia menarik Red Princess maju dan mengajaknya menari. Selanjutnya tak hanya Key dan Red Princess yang menari, tapi Amber, Krystal, Luna, para dayang dan prajurit ikut menari)
-- Selesai menari bersama --
Key: "Nah, kau Red Princess, ayo menikah denganku. Kata Blue Pearl kamu udah kebelet pengen nikah! Lagi pula kita sangat cocok. Aku pandai menari, kau pun sama. Aku suka bunga pink, kau pun sama. Kita ini berjodoh. Dan aku juga mendengar jika kau rela hidup di hutan ini untuk menjaga dan merawat bunga-bunga cantikku. Aku menagih janjimu itu Red Princess."
Krystal: "Tuh kan bener yang aku bilang! Kita emang diawasi dan kebukti dia itu," nuding Key, "yang stalking kita. Nguping obrolanku dan Princess pula."
Key: "Hey! Ini hutanku! Ini kerajaanku! Wajar jika mata dan telingaku ada di mana-mana."
Red Princess: "Pink Warlock, maaf. Ini adalah sebuah kesalahan. Aku bisa menari, tapi hanya sedikit saja. Dan aku suka semua bunga, bukan hanya bunga pink. Aku rela tinggal di hutan ini untuk menjaga dan merawat bunga-bunga itu jika terbukti kakakku yang membuat kejutan itu untukku. Aku rasa kau kurang lengkap mendengar obrolan kami ketika menguping. Satu lagi, aku tidak kebelet nikah. Aku hanya mengatakan, belakangan dekorasi bunga di resepsi nikahan banyak yang memakai bunga palsu bukan bunga asli karena bunga asli mahal. Begitu yang benar."
Luna: "Kau salah dengar Pink Warlock."
Krystal: "Benar yang dikatakan Yellow Lady. Kau salah dengar. Dan berani sekali kau mengajak Yang Mulia Tuan Putri menikah sedang kau ksatria bukan, pangeran juga bukan. Ah iya maaf, kau pangeran hutan ini, tapi itu tak cukup untuk membuatmu bisa menikahi Red Princess. Tidak semudah itu."
Key: "Apalagi yang kurang? Pink Forest seluas ini adalah milikku. Apa itu kurang sebagai mas kawin? Katakan apalagi yang harus aku persembahkan sebagai mas kawin?"
Red Princess: "Jika aku memintamu membuatkanku seribu candi, apa kau sanggup?"
Key: "Enteng! Aku kan Pink Warlock yang sakti mandraguna!"
Red Princess: "Seribu candi yang mengelilingi sebuah istana megah dengan taman penuh bunga-bunga dan sebuah danau. Apa kau bisa membuatkannya untukku? Aku pun ingin sebuah Wisteria Tunnel di tamanku."
(Key diam sejenak dengan tangan di dagu, sedanf berpikir keras. Red Princess harap-harap cemas. Ia berharap Pink Warlock tak akan sanggup melakukan semua itu untuknya)
Key: "Baik! Aku sanggup!"
Red Princess: Kaget. "Benar kau sanggup?"
Key: "Hutanku ini sangat luas. Masih lebih untuk memenuhi semua permintaanmu itu." Tersenyum puas, sedang Red Princess berubah murung. "Jadi, ayo menikahlah denganku! Dan kita bangun Pink Kingdom bersama-sama." Merentangkan kedua tangannya.
Red Princess: Kembali berseri karena menemukan ide baru untuk menolak lamaran Pink Warlock. "Inilah masalah kita. Kau suka pink, tapi aku tidak. Bagaimana aku bisa hidup dalam duniamu yang semua serba pink? Maafkan aku. Aku tidak bisa menikah denganmu."
(Red Princess menundukan kepala, tanda penyesalan karena menolak lamaran Pink Warlock. Key menatap Red Princess yang tertunduk dengan tatapan terkejut. Alunan musik Dhoom 3 Overture (Dhoom 3) mulai terdengar)
Key: "Jadi kau benar-benar tak mau menikah denganku? Apa aku tak tampan?"
Red Princess: "Bukannya kau tak tampan, hanya saja... maaf... Aku benar-benar tak bisa menikah denganmu." Masih dengan kepala tertunduk.
Key: Ekspresinya berubah marah. "Kau memetik bungaku tanpa meminta izin, menghina, menertawakan, aku bisa sabar menerimanya. Tapi kini kau pun menolak cintaku. Aku tidak bisa terima! Jika aku tak bisa memilikimu, maka orang lain pun tak boleh! Kalah rupo, menang dupo!"
(Key merentangkan dan mengangkat kedua tangannya dengan tangan kanan masih memegang tongkat pink. Lampu panggung yang tadinya terang berubah redup. Red Princess dan kelompoknya mulai panik. Asap mengepul memenuhi panggung. Mulut Key komat-kamit dengan kedua tangan masih terangkat. Beberapa orang berjubah hitam lengkap dengan penutup kepala naik ke atas panggung. Mereka menyebar, mengelilingi kelompok Red Princess. Key menurunkan kedua tangannya, kemudian tangan kanan yang memegang tongkat pink menuding ke arah Red Princess dan kelompoknya. Orang-orang berjubah hitam menari, masih mengelilingi Red Princess dan kelompoknya. Lalu setiap dua orang memegang Red Princess, Amber, Krystal dan Luna. Red Princess dan kelompoknya mencoba berontak namun tak bisa. Orang-orang berjubah hitam itu mengatur posisi Red Princess dan kelompoknya. Red Princess diseret maju ke depan dan di posisikan di tengah-tengah. Kedua tangan Red Princess ditata untuk memegang bunga hydrangea pink yang ia petik lalu di posisikan sejajar dada. Krystal di posisikan di samping kanan Red Princess dan Luna di samping kirinya. Amber diposisikan dua langkah di belakang Red Princess. Di belakang mereka empat dayang dan lima prajurit di tata secara acak. Key memutar-mutar tongkatnya, sementara orang-orang berjubah hitam menari mengitari kelompok Red Princess yang sudah mereka tata. Gerakan tangan Key berhenti seiring dengan berakhirnya lagu. Red Princess dan kelompoknya diam tak bergerak bagai patung)
Key: "Hahaha. Hahaha. Hahaha. Inilah maha karya seni abadiku. Jika aku tak bisa memilikinya sebagai istriku, maka orang lain pun tak boleh. Bukankah begini lebih baik? Mereka akan abadi, menjadi patung-patung cantik yang menghiasi hutan pink-ku yang cantik ini. Hahaha. Inilah kutukanku untuk Red Princess yang sombong!" Mengamati kelompok Red Princess yang berubah menjadi patung. "Tak ada yang boleh memandang kecantikannya kecuali aku!"
(Key mengeluarkan kerudung merah dari saku tuxedo pink-nya lalu memakaikannya pada Red Princess. Kerudung yang berberntuk persegi panjang--seperti kerudung yang digunakan bersama kain Sari pada wanita India- itu menutup separo wajah Red Princess yang telah berubah menjadi patung. Key meletakan tongkat di bahunya dan tersenyum puas. Ia pun berjalan meninggalkan panggung. Musik Asoka Theme (Ashoka) pun diperdengarkan. Suasana di atas panggung hening dan Onew kembali muncul)
Onew: "Keceriaan yang sebelumnya terdengar dari perkemahan raja sirna. Cinta bertepuk sebelah tangan telah membutakan hati Pink Warlock. Penolakan Red Princess kepadanya membuatnya sakit hati hingga membuatnya mengutuk gadis cantik itu dan seluruh rombongannya menjadi patung. Patung yang menghiasi Pink Forest miliknya. Dalam keheningan itu, makhluk yang sebelumnya hanya bersembunyi dan mengawasi rombongan raja dari balik rerimbunan pohon menampakan diri. Siapakah dia? Yuk mari kita lihat adegan selanjutnya."
(Onew turun panggung. Tak lama kemudian sosok berbaju kurung berwarna coklat kayu dengan aksen daun kering di sana-sini dan jaring usang yang menyelimuti, telinga panjang menjulang ke atas dan jari-jari menyerupai ranting pohon, wajah mengerikan seperti topeng kayu seram dengan dua mata putih dan bola mata abu-abu muncul di atas panggung. Dengan mengendap-endap, sangat hati-hati ia memasuki panggung dan mendekati patung-patung yang baru saja dibuat oleh Pink Warlock. Makhluk itu mendekati satu per satu patung dan berhenti di depan patung Blue Pearl--Krystal. Beberapa detik menatap patung Blue Pearl--Krystal- sosok mengerikan itu berjalan ke depan panggung. Ia meletakan tangan kanannya di kening dan melihat ke arah para penonton. Kemudian ia menepuk-nepukan tangannya berulang kali, lalu melihat ke arah penonton dengan tangan kanan di kening dan bertepuk tangan lagi. Ia melakukannya selama berulang-ulang. Sosok itu kemudian duduk bersila di atas panggung dan menopang dagu dengan tangan kanannya yang tersandar di paha. Victoria muncul dari sisi kanan panggung--berlawanan dengan sosok aneh yang muncul dari sisi kiri panggung. Ia terlihat cantik dalam balutan kostum peri berwarna coklat lengkap dengan sayap dan bandana yang menghiasi rambut hitamnya yang terurai. Berjinjit-jinjit ia berjalan memasuki panggung. Sosok misterius yang duduk melamun di atas panggung menyadari kehadiran Victoria si peri hutan. Ia bangkit dari duduknya dan menghentak-hentakan kedua kakinya lalu kedua tangannya terarah ke sisi kanan menunjukan patung-patung yang baru dibuat oleh Pink Warlock)
Victoria: "Iya, aku tahu! Tapi seperti apa yang terjadi padamu, aku tak bisa berbuat apa-apa. Kekuatan yang aku miliki tak cukup untuk melawan Pink Warlock."
Leshy (sosok misterius yang mengerikan): Mengangkat kedua tangan sejajar bahu tanda bertanya, "Lalu bagaimana?"
Victoria: "Akan aku lakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan padamu. Semoga bisa sedikit membantu mereka yang malang ini."
(Khan Theme menggantikan Asoka Theme. Victoria mengangkat kedua tangannya dan mengarahkannya kelompok Red Princess yang berubah menjadi patung. Konfeti berbentuk bulat kecil dan berwarna emas berjatuhan bagai hujan dan mengguyur Red Princess, Amber, Krystal, Luna juga dayang dan prajurit yang menjadi patung. Layar background menampilkan matahari yang perlahan terbenam dan kemudian berganti menjadi suasana malam. Red Princess, Amber, Krystal, Luna, dayang-dayang dan para prajurit kembali bisa bergerak. Mereka membersihkan konfeti berwarna emas yang mengotori tubuh mereka)
Krystal: "Bukankah konfeti seharusnya muncul di akhir pertunjukan? Kenapa muncul sekarang? Lagi pula apa yang perlu dirayakan?" Mengomel sambil membersihkan badan dan rambutnya.
(Jaejin, Hoya dan Kevin muncul dengan mengenakan baju kuning khas petugas kebersihan dan menyapu konfeti yang mengotori panggung. Hanya sebentar saja mereka muncul, menyela jalannya pertunjukan)
Victoria: "Hai! Itu bukan konfeti, tapi serbuk peri. Itu serbuk peri milikku yang aku bagi untuk kalian." Krystal: "Oh my God!" Langsung pingsan.
(Amber menangkap tubuh Krystal yang tiba-tiba jatuh pingsan usai mengetahui keberadaan Victoria)
Red Princess: "Kak...kau... peri??
Victoria: "Ehem! Aku Dryad penjaga hutan ini."
Luna: "Masak sih ini bukan konfeti tapi serbuk peri?" Mengendus konfeti di tangannya. "Serbuk peri kok baunya kaya kertas?"
Amber: "Menjauh kau!" Membentak.
(Para prajurit mengepung Leshy yang hendak mendekati Krystal)
Victoria: "Jangan sakiti dia! Dia makhluk baik hati yang juga menjaga hutan ini!"
Amber: "Apa dia sekutu dari Pink Warlock?"
Victoria: "Bukan. Dia sebenarnya adalah orang yang bernasib sama dengan kalian. Dia ahli pengobatan. Biarkan dia membantu temanmu yang pingsan. Hei, aku ini peri. Tak mungkin aku berbohong. Lagi pula jika aku dan Leshy jahat, untuk apa aku membantu kalian?"
Red Princess: "Peri cantik ini yang membebaskan kita dari sihir Pink Warlock, Kak. Aku mohon percayalah padanya ."
Victoria: "Tunggu! Aku tidak sepenuhnya membebaskan kalian dari kutukan itu. Kekuatanku tak cukup untuk melakukan itu. Aku hanya bisa membuat kalian kembali bergerak setelah matahari terbenam. Ketika matahari terbit, kalian akan kembali menjadi patung lagi. Maafkan aku. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk kalian.
Luna: "Itu artinya kita tak bisa pergi dari tempat ini?"
Red Princess: "Ini salahku. Jika aku tak menolak lamaran Pink Warlock, mungkin kutukan ini tak akan menimpa kalian."
Luna: "Aku juga turut mengoloknya. Ini bukan sepenuhnya salah Tuan Putri." Merangkul Red Princess dan mengelus lembut lengannya.
Amber: "Lepaskan makhluk itu!" Memberi perintah pada prajurit yang mengepung Leshy. "Kau, tolonglah temanku yang pingsan ini."
(Leshy mengangguk lalu berlari ke tepi panggung. Ia mencabut salah satu rumput dengan bunga putih-putih kecil dan membawanya mendekati Amber dan Krystal. Ia jongkok di pinggir Krystal sambil menggosok-gosok akar dari rumput yang ia bawa)
Amber: "Kau yakin ini bisa menyembuhkannya?"
Red Princess: "Tenang, Kak. Itu rumput balsem. Akarnya memiliki aroma seperti balsem. Itu akan membantu Blue Pearl siuman."
Luna: "Masa sih?" Jongkok di dekat Leshy. "Sini, lihat!" Merebut rumput di tangan Leshy dan mengendusnya. "Ah, iya. Baunya seperti balsem." Mengembalikan rumput di tangannya pada Leshy dan kembali berdiri di samping Red Princess.
(Leshy mendekatkan akar rumput di tangannya pada hidung Krystal. Perlahan Krystal mulai bergerak dan membuka mata)
Krystal: "Aaaaaaa!!!" Menjerit dan menendang Leshy ketika matanya terbuka.
Amber: "Tenang, Blue Pearl! Tenang! Dia yang menolongmu."
Krystal: "Dia?? Monster itu yang menolongku??"
Victoria: "Ehem!" Berdehem. "Dia bukan monster, tapi dia Leshy."
Krystal: "Oh my God! Katakan ini mimpi. Aku melihat Dryad dan Leshy??" Mencubit dirinya sendiri. "Aw! Sakit... Aku tidak mimpi?? Aku kena kutuk dan bertemu Dryad juga Leshy. Oh my God! Tapi, kita sudah terbebas dari kutukannya kan?" Berdiri bersama Amber.
Victoria: "Belum. Maaf aku tak bisa membantu banyak."
Krystal: "Tapi kami sudah bisa bergerak dan hidup kembali."
Victoria: "Mulai dari matahari terbenam. Ketika matahari terbit, kau akan kembali menjadi patung."
Krystal: "Oh my God!" Memegang kepala dengan kedua tangannya. "Apa tidak ada cara lain?"
Red Princess: "Sang Waktu... di mana Sang Waktu? Coba kita tanya padanya. Sang Waktu... di mana kah kau? Kami butuh bantuanmu."
Luna: "Kenapa Sang Waktu?"
Red Princess: "Dia pemilik segala masa yang abadi. Dia pasti bisa melihat masa depan kita."
Krystal: "Ah, benar! Sang Waktu, di mana kau? Kami butuh bantuanmu. Tolong datanglah."
Amber: "Sudahlah. Sang Waktu itu tidak nyata."
Luna: "Sang Waktu... aku punya sepiring ayam goreng panas untukmu. Di mana kau?
Krystal and Red Princess: "Ayam goreng??"
Onew: "Mana! Ayam goreng mana?!" Naik ke atas panggung.
Luna: "Berhasil! Berhasil! Berhasil!" Loncat-loncat kaya Dora. "Aku pernah baca di drama sebelumnya kalau Sang Waktu suka ayam goreng. Kalau pemerannya sama pasti cerita tak berubah. Hahaha."
Onew: "Hush! Anak cewek nggak boleh ngakak. Mana ayam gorengnya?"
Luna: "Jawab dulu pertanyaan kami."
Onew: "Kalian mau tanya apa?"
Red Princess: "Apakah ada cara untuk membebaskan kami dari kutukan?"
Onew: "Cari saja si Pink Warlock dan minta ia bebaskan kalian. Gampang kan? Atau bunuh dia agar kutukannya hilang."
Krystal: "Tapi dalam film Hocus Pocus kutukan si penyihir tetap berlaku walau si penyihir sudah mati. Gimana kalo ntar Pink Warlock mati dan kami masih terbelenggu kutukan?
Onew: "Itu resiko! Lagian ya, yang namanya masa depan nggak boleh dibocorkan. Nanti malah nggak seru. Daripada kalian sibuk nanya ini itu, mending kalian belajar gimana caranya hidup di tengah hutan belantara seperti ini dan di malam hari. Karena jika kutukan itu tak sirna, bisa jadi selamanya kalian akan hidup seperti ini. Sudah, aku pergi. Jangan panggil-panggil aku dengan iming-iming ayam goreng lagi!"
(Onew pergi, menghilang dari atas panggung. Amber, Krystal, Red Princess dan Luna terdiam. Alunan Song Of The End (Ra.One) terdengar. Kutukan Pink Warlock adalah akhir bagi kehidupan normal mereka)
Victoria: "Kalian jangan bersedih. Leshy akan membantu kalian."
Leshy: Mengangguk antusias lalu melalukan gerakan yang sama sekali tak bisa dipahami.
Luna: "Apa yang ia coba sampaikan?"
Victoria: "Ia akan mengumpulkan makanan di terang hari, hingga kalian bisa memasak dan memakannya di malam hari.
Krystal: "Wah, dia baik sekali. Walau ia monster, tapi hatinya seperti malaikat. Terima kasih telah menolongku dan maaf untuk tendangan itu."
Leshy: Mengangguk-angguk lalu pamit pergi.
Red Princess: "Dia mau ke mana?"
Victoria: "Mengambil makanan untuk kalian. Bersemangatlah. Jangan menyerah. Tetap bertahan dan berjuang. Pasti ada jalan untuk kalian bisa lepas dari kutukan ini. Aku harus pergi. Tugas membagikan berkah musim semi untuk para petani memanggilku. Saat kembali, aku akan kembali menjenguk kalian. Papai..."
(Victoria turun dari panggung. Amber merangkul Red Princess bermaksud memberi kekuatan agar gadis itu tak terus menyalahkan diri atas kutukan itu. Luna memerintah para dayang untuk mempersiapkan makan malam dari bekal yang mereka bawa. Para prajurit berpencar untuk mencari kayu bakar. Alunan intro Imaan Ka Asar (Dor) mulai terdengar. Red Princess dan Krystal turut membantu Luna dan dayang-dayang yang menyiapkan makanan. Prajurit kembali bersama Leshy sudah membawa kayu bakar dan bahan makanan. Leshy membantu membuatkan api unggun. Setelah api unggun menyala, semua duduk mengitarinya. Krystal duduk di samping Leshy. Ia tak takut lagi pada monster itu. Dayang-dayang membagikan makan malam. Amber memanggil prajurit dan dayang yang duduk menjauh untuk bergabung mengitari api unggun)
Amber: "Mulai malam ini, kita akan hidup bekerja sama sebagai keluarga, bukan sebagai majikan dan bawahan. Karenanya jangan berada jauh dari kami. Duduk dan makanlah bersama kami."
Red Princess: "Maafkan aku. Karena keegoisanku kalian jadi turut terkena kutukan."
(Sejenak suasana menjadi hening)
Ketua Dayang: "Ini bukan salah Yang Mulia Tuan Putri. Ini kehendak takdir."
Panglima: "Kami pun akan keberatan jika Yang Mulia menerima lamaran Pink Warlock. Penyihir tak bisa sepenuhnya dipercaya karena mereka selalu berteka-teki. Seperti yang dikatakan Dryad tadi, pasti ada jalan untuk kita. Yang kita butuhkan sekarang hanyalah kerjasama, kepercayaan dan kesabaran. Jika kita bersatu dan menggabungkan tiga hal itu, kita akan menjadi kuat."
(Semua saling bergandengan tangan, berdiri melingkari api unggun. Onew kembali muncul di atas panggung)
Onew: "Kutukan itu memang sempat membuat mereka rapuh. Tapi setelah mendapat wejangan dari Sang Waktu dan Dryad si Peri Hutan, Red Princess dan kelompoknya menjadi lebih kuat. Malam itu mereka saling bergandengan tangan menguatkan satu sama lain. Kejutan baru pun muncul di malam pertama mereka menginap di Pink Forest."
(Onew pergi. Lagu Imaan Ka Asar masih terdengar mengiringi gerakan pelan lingkaran manusia yang saling bergandengan tangan mengelilingi api unggun. Sosok Leshy melepaskan diri dari lingkaran namun semua berakting seolah tak menyadarinya. Minho yang mengenakan kostun pangeran naik ke atas panggung dan bergabung dalam lingkaran mengambil posisi Leshy sebelumnya. Semua tertawa bersama. Tertawa di atas kepedihan)
Krystal: "Oh my God! Kau siapa?!" Menarik tangannya dari genggaman tangan Minho.
Semua menatap ke arah Krystal.
Luna: "Astaga! Dari mana datangnya pangeran tampan itu?"
Minho: Mengamati dirinya sendiri lalu tersenyum. "Inilah wujudku yang sebenarnya. Sama seperti kalian, jika terang hari aku berubah menjadi Leshy. Dan saat tepat pukul dua belas malam, aku akan berubah pada wujudku yang sebenarnya."
Krystal: "Kau pangeran? Dan kau juga kena kutuk? Maaf karena tadi aku menendangmu kuat-kuat."
Minho: Tersenyum manis. "Iya, aku pangeran."
Red Princess: "Karena alasan apa Pink Warlock mengutuk, Pangeran?"
Minho: "Hutan ini sebenarnya adalah milikku. Pink Warlock kini tinggal di istana kecil peninggalan ayah dan ibuku. Ia merebut istanaku dan orang-orang yang aku punya. Ia mengutukku menjadi monster buruk rupa agar tak ada yang berani mendekati hutan ini karena keberadaanku. Orang-orang berjubah hitam itu adalah orang-orangku. Pink Warlock menjadikan mereka sebagai budak. Kerajaan kecil kami dibuat porak-poranda oleh Pink Warlock. Sama seperti kalian, kekuatan Dryad hanya mampu membuat kita normal di malam hari saja."
Amber: "Sudah berapa lama hal itu berlangsung menimpamu?"
Minho: "Setahun. Tapi aku tak putus asa. Aku tak mau menyerah. Pasti ada jalan untukku bisa mengalahkan Pink Warlock dan kembali normal. Sebelumnya aku yakin pasti akan ada orang yang datang ke hutan ini dan menemukan kami, lalu hari ini kalian datang. Pasti ada keajaiban untuk kita. Percayalah."
(Backsound: Khan Theme. Semua yang duduk mengitari api unggun kembali diam seperti patung dan tirai panggung perlahan menutup. Onew muncul di atas panggung)
Onew: "Sejak saat itu Red Princess dan keluarganya hidup di dalam Pink Forest. Ketika matahari terbit, mereka berubah menjadi patung dan ketika matahari terbenam mereka kembali menjadi manusia. Leshy yang dulunya kesepian kini merasa senang karena memiliki teman baru yang juga menyebutnya keluarga. Mereka hidup bersama saling membantu, hari demi hari, bulan demi bulan hingga tak terasa setahun sudah Red Princess hidup dalam kutukan. Selanjutnya aku akan membawa kalian ke sebuah negeri yang berada jauh di seberang Pink Forest. Di sana hiduplah seorang pangeran tampan yang terkenal karena rasa welas asihnya pada rakyat. White Prince, itulah namanya. Suatu hari usai melakukan perjalanan mengunjungi rakyat, White Prince merasa rindu pada saudara sepupunya yang sudah lama tak ada kabar. Ia pun meminta izin kepada sang Ayah untuk mengunjungi si sepupu. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Mari kita saksikan bersama."
(Onew turun panggung. Tirai perlahan kembali terbuka. Lagu Khwaja Mere Khwaja (Jodhaa-Akbar) diputar. Layar background menampilkan Taemin yang mengenakan kostum pangeran berwarna putih sedang membagi-bagikan sedekah pada rakyat. Tampak pula Jonghyun menemaninya. Tak lama kemudian Taemin dan Jonghyun naik ke atas panggung dengan beberapa figuran yang memakai kostum berjalan di belakang keduanya. Layar background ganti menampilkan gambar sebuah istana yang megah)
Taemin: "Pergilah beristirahat. Terima kasih telah membantuku hari ini."
(Para prajurit pun kembali menuruni panggung)
Jonghyun: "Bagaimana? Pangeran senang hari ini?"
Taemin: "Senang sekali Panglimaku. Tapi sepanjang perjalanan kali ini aku terus memikirkan sepupuku. Sudah dua tahun ini ia tak ada kabar. Apa dia baik-baik saja ya?”
Jonghyun: "Sepupu Pangeran?"
Taemin: "Em. Dia hidup sebatang kara. Itu yang kadang-kadang membuatku mengkhawatirkannya. Walau ia sosok yang kuat tapi... ah, aku semakin mengkhawatirkannya. Dua tahun terakhir, ia tak membalas satu pun surat yang aku kirim. Apa sebaiknya kita pergi saja mengunjunginya?"
Jonghyun: "Hamba menurut saja apa kata Pangeran."
Taemin: "Baiklah. Nanti aku akan minta izin Ayahanda dan Ibunda."
(Jung Ah, Jooyeon dan Lizzy naik ke atas panggung. Taemin dan Jonghyun sok kaget melihat ketiganya)
Jonghyun: "Oh, Trio Lady(Bug). Halo, Violet Lady(Bug)! Halo, Brown Lady(Bug)! Halo, Oranye Lady(Bug)!"
Jung Ah, Jooyeon, Lizzy: "Hai, Pangeran! Hai, Knight!"
Jung Ah: "Kok tadi kami nggak diajak?"
Jooyeon: "Iya. Kan katanya kalau mau ada proyek amal kita mau diajakin."
Lizzy: "Lagi-lagi kami ditinggal!"
Jooyeon: "Pangeran..." Dengan manja. "Ayo kita main?"
Jung Ah: "Main petak umpet."
Jooyeon: "Lompat tali aja!"
Lizzy: "Bendan! Bendan!"
Jung Ah: "Jangan. Pangeran kan capek. Gimana kalo main dakon aja?"
Jooyeon: "Monopoli?"
Jung Ah: "Gimana kalo maen rumah-rumahan? Aku mau jadi istri Pangeran." Tersipu-sipu malu.
Jooyeon: "Aku aja yang jadi istrinya. Kamu sama Oranye jadi anaknya!"
Lizzy: "Kok aku jadi anak? Aku mau jadi istri Pangeran juga."
Jooyeon: "Kamu paling kecil, nggak boleh jadi istri."
Jung Ah: "Aku yang paling tua. Aku yang pantas jadi istri Pangeran!"
(Trio Lady(Bug) ribut sendiri, memperebutkan siapakah yang pantas menjadi istri pangeran. Taemin menggelengkan kepala melihatnya, sedang Jonghyun tersenyum geli. Di tengah keributan Leeteuk dan Kahi naik ke atas panggung)
Leeteuk: "Ada apa ini kok ribut-ribut?"
Kahi: "Istri Pangeran? Kalian bertiga..."
Taemin: "Bukan Ibunda!" Berlari menghampiri Kahi. "Mereka mengajakku bermain rumah-rumahan dan berebut siapa yang pantas jadi istriku."
Kahi: "Oalah, Cah. Kamu ini udah pantes omah-omah beneran, bukan omah-omahan. Lah, tiga Lady ini apa calon istrimu?"
Taemin: "Bukan, Bunda! Bukan!" Menggoyang-goyangkan kedua tangannya.
Jung Ah: "Kalau Yang Mulia Ratu berkendak mengangkat kami jadi pendamping Pangeran, kami siap."
Jooyeon: "Iya, siap!"
Lizzy: "Siap! Siap!"
Kahi: "Waduh, piye iki Le? Kabeh gelem dilamar dadi bojomu."
Taemin: "Tapi aku ra sir karo mereka Bun, walau mereka anak pejabat.”
Leeteuk: "Kalian semua menawarkan diri untuk jadi istri anakku?"
(Jung Ah, Jooyeon, Lizzy mengangguk antusias)
Leeteuk: "Kowe sanggup Le duwe bojo telu? Raja wajar punya istri banyak."
Taemin: "Aduh Ayahanda. Aku cuman mau satu yang setia dan nerima aku apa adanya, tapi bukan salah satu dari mereka."
Leeteuk: "Lha terus sopo?"
Taemin: Diam sejenak. Berpikir. "Aha!" melakukan petik jari, tanda mendapatkan ide brilian. "Aku belum pengen nikah. Aku ingin mengembara, mencari pengalaman dan jati diri. Lagi pula belakangan ini aku sangat rindu pada saudara sepupuku. Aku ingin mengunjunginya juga. Sudah dua tahun ini ia tak membalas suratku. Aku khawatir terjadi sesuatu padanya.Ayahanda, Ibunda, tolong izinkan aku mengembara."
Kahi: "Mengembara? Berkelana? Meninggalkan istana?"
Leeteuk: "Iya, Darling. Kaya aku dulu dan perjalanan itu yang membawaku ketemu kamu." Merangkul Kahi yang langsung tersipu malu.
Taemin: "Jadi boleh ya aku pergi mengembara?"
Leeteuk: "Boleh-boleh."
Taemin: "Hore!" Meloncat gembira.
Kahi: "Knight, kau akan pergi bersama anakku kan? Bawa beberapa prajurit bersama kalian."
Taemin: "Aku hanya akan pergi bersama panglimaku, Knight. Tanpa prajurit. Kami tak ingin terlihat mencolok."
Leeteuk: "Ah, aku paham maksudmu. Baiklah, mari bersiap-siap."
(Leeteuk merangkul Kahi dan Taemin lalu turun panggung diikuti Jonghyun. Jung Ah, Jooyeon dan Lizzy diabaikan)
Jung Ah: "Aku harus mempersiapkan sesuatu untuk Pangeran." Berlari menuruni panggung.
Jooyeon: "Aku juga!" Menyusul Jung Ah.
(Lizzy tampak kebingungan lalu dengan ekspresi bingungnya itu berjalan menuruni panggung. Setelah sempat kosong sejenak, Victoria naik ke atas panggung. Ia berlari kecil ke kanan dan ke kiri lalu berhenti di tengah-tengah panggung)
Victoria: "Pangeran itu akan mengembara, ini kesempatan bagiku. Aku harus membawanya ke Pink Forest untuk menolong Red Princess. Tapi, bagaimana jika aku gagal lagi? Aku membawa rombongan Red Princess ke Pink Forest dengan tujuan agar putri itu bisa menolong Pangeran Leshy, tapi akhirnya ia malah kena kutuk juga. Bagaimana jika hal itu terulang pada White Prince? Ah, tapi apa salahnya dicoba. Baiklah, aku akan bersembunyi dan menunggu esok. Lalu aku akan membuntuti White Prince dan membawanya ke Pink Forest."
(Victoria kembali menuruni panggung. Onew naik ke atas panggung)
Onew: "Akhirnya White Prince mendapat izin untuk mengembara. Tanpa diketahui White Prince dan yang lain, Dryad si Peri Hutan menguping. Ia berencana membawa White Prince ke Pink Forest. Apakah usaha Dryad akan berhasil? Mari kita saksikan kelanjutan ceritanya."
(Onew turun dan panggung sejenak kosong. Layar background menampilkan video suasana di pagi hari lengkap dengan suara kicauan burung. Leeteuk, Kahi, Taemin dan Jonghyun naik ke atas pentas. Taemin dan Jonghyun telah berganti kostum. Tak mengenakan baju pangeran dan panglima lagi melainkan mengenakan kostum rakyat jelata khas abad pertengahan)
Leeteuk: "Hari ini kau akan memulai perjalananmu. Berhati-hatilah, Anakku. Knight, tolong jaga anakku baik-baik."
Jonghyun: "Baik, Yang Mulia."
Leeteuk: "Selamat berjuang!" Memeluk Taemin.
Kahi: "Jaga dirimu baik-baik Anakku. Jangan lupa menulis surat."
Taemin: "Iya, Ibunda. Kami berangkat."
(Taemin dan Jonghyun menuruni panggung. Kahi berakting seolah ia menangis dan mengusap air matanya. Leeteuk merangkul Kahi. Jung Ah, Jooyoen dan Lizzy naik ke atas panggung dengan terburu-buru)
Jung Ah: "Di manakah Pangeran? Oh, Yang Mulia."
Leeteuk: "Kenapa kalian lari-lari begitu?"
Jooyeon: "Hamba membuat bekal untuk Pangeran."
Lizzy: "Hamba juga."
Jung Ah: "Hamba juga. Tapi di mana Pangeran?"
Kahi: "Pangeran sudah berangkat."
Jung Ah, Jooyeon, Lizzy: "Yah..."
(Leeteuk dan Kahi turun panggung)
Jung Ah: "Sia-sia aku merajut baju hangat ini semalaman."
Jooyeon: "Kau merajutnya sendiri? Aku tak percaya."
Jung Ah: "Kau sendiri, masakan itu, apa kau yang memasaknya sendiri? Aku tak percaya."
Jooyeon: "Tentu saja aku sendiri yang memasaknya."
Jung Ah: "Oh yeah??"
(Jung Ah dan Jooyeon saling membuang muka lalu berjalan turun panggung ke arah berlawanan. Lizzy yang kebingungan ikut turun panggung. Memilih arah kiri, menyusul Jung Ah. Tak lama kemudian Victoria naik ke atas panggung)
Victoria: "Akhirnya Pangeran berangkat juga. Misi kali ini aku harus berhasil membawanya ke Pink Forest. Harus! Ayo, semangat!"
(Victoria berlari kecil menuruni panggung. Taemin dan Jonghyun kembali muncul di atas panggung. Lagu Mitwaa (Kabhi Alvida Na Kehna) mulai terdengar. Taemin berjalan, lipsync dan menari bersama Jonghyun)
Jonghyun: "Capek juga ya. Sudah tiga hari tiga malam kita berjalan. Kenapa kita tak membawa kuda kesayangan kita saja?"
Taemin: "Rakyat jelata jarang yang punya kuda. Kan aku nggak mau terlihat mencolok."
Jonghyun: "Oh iya, lupa kalau kita sedang dalam misi penyamaran. Malam ini apa kita menginap di sini saja? Sepertinya aman."
Taemin: "Eum, boleh."
Jonghyun: "Baiklah. Aku akan mencari kayu dan membuat api unggun. Pangeran tunggu di sini."
(Jonghyun berjalan ke sana, ke mari di atas panggung sambil mengumpulkan ranting dan replika kayu yang berserakan, sedang Taemin duduk di atas replika batang pohon yang telah ditebang. Jonghyun kembali menghampiri Taemin dan menata kayu-kayu yang ia bawa. Kemudian keduanya duduk di dekat replika kayu yang ditata menyerupai api unggun. Victoria mengendap-endap berjalan menaiki panggung. Taemin dan Jonghyun pura-pura tak melihatnya. Victoria berhenti di tepi bagian depan panggung)
Victoria: "Sudah tiga hari tiga malam aku mengikuti mereka. Jika aku tak bertindak sekarang, bisa-bisa mereka memilih jalan lain dan tak menuju Pink Forest. Apakah sebaiknya aku menampakan diri sekarang?"
(Jonghyun angkat bicara membahas Pangeran Leshy)
Jonghyun: "Jadi di mana istana Pangeran Leshy berada?”
Taemin: "Sehari perjalanan lagi dari sini."
Victoria: "Mereka kenal Leshy?" Berbisik.
(Victoria berakting seolah terjatuh membuat Taemin dan Jonghyun menyadari keberadaannya. Taemin dan Jonghyun bangkit dari duduknya dan mendekati Victoria)
Jonghyun: "Kau bidadari jatuh dari surga dihadapanku eeeaa..." bernyanyi. "Eh, bidadari ya? Jatuh dari surga?"
Victoria: "Aku peri, bukan bidadari."
Jonghyun: "Oh, Peri!" Membantu Victoria berdiri. "Bagaimana peri bisa jatuh?"
Victoria: "Aku sedang terbang, dalam perjalanan pulang. Asap dari api unggun yang kalian buat yang membuatku terjatuh. Mataku jadi pedas dan aku oleng lalu terjatuh."
Jonghyun: "Ya ampun, maafkan kami."
Taemin: "Tapi Nona Peri baik-baik saja kan?"
Victoria: "Em." Mengangguk. "Kalian sedang apa di sini? Aku tak pernah melihat kalian sebelumnya."
Taemin: "Kami hanya seorang pengembara."
Victoria: "Pengembara? Hey! Aku ini peri! Jangan berbohong padaku! Aku tahu kalau kau seorang pangeran. Namamu White Prince kan?"
Jonghyun: "Ssh! Jangan keras-keras! Kami sedang dalam penyamaran!"
Victoria: "Aku tahu. Jangan khawatir, di hutan ini tak ada manusia. Kecuali di Pink Forest."
Taemin: "Pink Forest? Di mana itu?"
Victoria: "Deket kok. Sehari perjalanan dari sini."
Jonghyun: "Itu kan..."
Taemin: Melotot pada Jonghyun. "Aku baru dengar. Memangnya ada Pink Forest?"
Victoria: "Ada. Hutan itu di jaga oleh Leshy."
Taemin: "Leshy??”
Victoria: "Iya. Kenapa?"
Taemin: "Ah, tidak." Melirik Jonghyun yang kebingungan. "Lalu Nona Peri hendak pulang ke mana?"
Victoria: "Pink Forest. Aku juga bermukim di sana."
Taemin: "Bolehkah... kami ikut denganmu Nona Peri? Aku... penasaran pada Pink Forest."
Victoria: "Jangan!"
Jonghyun: "Kenapa tidak boleh?"
Victoria: "Hutan itu... hutan itu dikuasai Pink Warlock yang jahat. Ia pemilik kastil di tepi hutan."
Taemin: "Kastil di tepi hutan??"
Victoria: "Iya. Dulu kastil itu adalah milik Pangeran Leshy tapi..."
Taemin: "Tapi kenapa?"
Victoria: "Tapi Pink Warlock merubah Pangeran Leshy menjadi sosok Leshy yang sebenarnya."
Taemin: "Apa?!!"
Jonghyun: "Ngomong-ngomong Leshy itu apa sih? Kok wujud Leshy yang sebenarnya?"
Victoria: "Leshy itu makhluk penjaga hutan. Aku juga heran kenapa Pangeran tampan itu bernama Leshy dan dia dikutuk jadi Leshy." Geleng-geleng.
Taemin: Memegang kedua lengan Victoria. "Bawa aku ke Pink Forest. Aku mohon!"
Victoria: Melepaskan diri dari Taemin. "Kenapa kau memaksa mau ke sana?"
Taemin: "Karena... karena Pangeran Leshy adalah saudara sepupuku."
Victoria: "Apa??" Terkejut.
Taemin: "Sudah dua tahun ia tak ada kabar, ternyata itu penyebabnya. Aku akan menyelamatkan sepupuku."
Jonghyun: "Tapi Pangeran, bagaimana caranya mengalahkan Pink Warlock? Hey Nona Peri, apa kau tahu bagaimana cara mengalahkannya?"
Victoria: "Itu juga yang sedang aku cari. Kala itu aku ingin menolong Pangerang Leshy, tapi aku hanya berhasil merubahnya menjadi manusia kembali ketika tengah malam tiba. Saat fajar, ia akan kembali menjadi Leshy. Maksudku Leshy si makhluk penjaga hutan."
Jonghyun: "Ah, malangnya. Pangeran, akan sangat berbahaya jika kita pergi tanpa rencana."
Taemin: "Janganlah kau menjadi ciut nyali wahai panglimaku. Ingatlah pada prinsip kita, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Selama kita bersama-sama kita akan kuat. Percayalah padaku. Dan bukankah tujuan kita memang untuk mengunjungi Pangeran Leshy? Aku harap ia tak lupa padaku saat wujudnya berubah menjadi makhluk penjaga hutan. Nona Peri, tolong bawa kami bersamamu.”
Victoria: "Aku... ragu. Aku khawatir kalian akan bernasib sama seperti Pangeran Leshy dan... Begini, Pink Warlock itu sangat sensitif. Sedikit saja dia merasa tersinggung, ia pasti akan mengeluarkan kutukan."
Taemin: "Kalau begitu kami akan menjaga sikap dan tutur kata kami."
Victoria: "Eummm... baiklah. Tapi janji ya kalian harus menjaga sikap dan tutur kata?" Mengulurkan jari kelingking tangan kanannya.
Taemin: "Iya, janji." Mengaitkan jari kelingkingnya pada jari jari kelingking Victoria.
Jonghyun: "Kita berangkat saat fajar."
Victoria: "Iya. Sekarang istirahatlah."
(Taemin dan Jonghyun kembali duduk. Victoria turun panggung. Lampu di atas panggung meredup ketika Taemin dan Jonghyun merebahkan tubuh. Terdengar nyanyian jangkrik. Sejenak kemudian layar background menampilkan video matahari terbit. Victoria kembali naik ke atas panggung dan membangunkan Taemin juga Jonghyun. Taemin dan Jonghyun berkemas lalu mengikuti langkah riang Victoria berputar-putar di atas panggung. Layar background menampilkan gambar Pink Forest dan Victoria menudingnya dengan ekspresi riang gembira. Taemin tersenyum lega dan Jonghyun menatap takjub. Taemin dan Jonghyun mengamati sekitar tak menyadari Victoria yang belarian riang menuruni panggung. Taemin dan Jonghyun berjalan mundur dengan arah berlawanan hingga akhirnya punggung mereka bertabrakan dan keduanya sama-sama terkejut)
Taemin: "Kau melihat Nona Peri?"
Jonghyun: "Itu yang ingin hamba tanyakan pada Pangeran. Ke mana Nona Peri itu pergi?"
Taemin: "Mungkin ia masuk hutan lebih dahulu. Pink Warlock merubah hutan menjadi pink, aku jadi sedikit bingung. Tapi kita harus masuk dan menyusul Nona Peri."
Jonghyun: "Pasti ia meninggalkan jejak."
Taemin: "Kalau begitu mari kita masuk ke dalam hutan dan mencari Nona Peri."
Jonghyun: "Tapi ini sudah sore, Pangeran. Apa sebaiknya kita menunggu Nona Peri kembali?"
Taemin: "Hingga gelap? Panglimaku, apakah kau takut?"
Jonghyun: "Warna pink itu membuatku bergidik. Tapi jika Pangeran ingin masuk sekarang, aku pun akan ikut."
Taemin: "Kita pergi sekarang."
(Taemin dan Jonghyun berjalan pelan, sangat hati-hati dalam setiap langkahnya di atas panggung. Onew muncul ke atas panggung)
Onew: "White Prince dan Knight akhirnya masuk ke dalam Pink Forest untuk mencari Dryad yang tiba-tiba menghilang. Dengan sangat hati-hati mereka melangkah memasuki hutan. Selalu siaga. Dan ketika melihat sekelebat yang menyerupai Dryad, White Prince pun mengejarnya. Knight ikut menyusul hingga keduanya masuk jauh ke dalam hutan."
(Taemin dan Jonghyun turun panggung. Tirai di belakang Onew menutup)
Onew: "Tanpa ragu White Prince mengejar sekelebat bayangan yang menyerupai Dryad hingga masuk jauh ke dalam hutan. Bukannya menemukan Dryad, White Prince justeru menemukan patung-patung cantik di tengah hutan. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Yuk mari saksikan bersama-sama."
(Onew turun panggung. Tak lama kemudian tirai mulai terbuka kembali. Barisan rapi Red Princess, Krystal, Luna, Amber bersama para dayang dan prajurit kembali berada di atas panggung. kemudian Taemin dan Jonghyun kembali naik ke atas panggung)
Taemin: "Panglimaku! Lihat! Apa itu?" Menuding barisan Red Princess kemudian dengan hati-hati mendekatinya. "Oh, patung? Bagaimana patung-patung ini bisa berada di dalam hutan?"
Jonghyun: "Mungkin milik Pink Warlock. Tapi... kenapa patung-patung ini warna-warni?" Mengitari Luna.
Taemin: "Mungkin sengaja di desain demikian untuk memperindah tampilan Pink Forest."
Jonghyun: "Desain? Patung-patung ini terlihat seperti keluarga bangasawan. Oh, tidak! Ini raja!" Berhenti di dekat Amber. "Maksudku patung dengan kostum raja. Tapi kenapa dia berada di tengah-tengah barisan? Selera Pink Warlock itu nyeleneh. Bukankah raja harusnya selalu berada di barisan depan untuk memimpin? Lalu gadis biru dan kuning di samping kanan dan kiri ini..." Mengitari Krystal, "apakah para selir?"
Taemin: Sedari awal hanya berputar-putar di sekitar Red Princess. "Dan siapakah sosok merah ini? Kenapa dia berada di barisan paling depan?"
Jonghyun: Keluar dari area patung. "Sebaiknya kita menjauhi patung-patung ini. Aku bergidik. Mereka terlihat begitu nyata. Aku khawatir mereka bisa hidup."
Taemin: Tetap berputar-putar di sekitar Red Princess. Tak menjauh seperti saran Jonghyun. "Semua wajah terbuka, tapi kenapa patung merah ini tertutup kerudung?" Berhenti dekat di depan Red Princess. "Aku penasaran... siapakah dia?"
Jonghyun: "Pangeran, sebaiknya Pangeran menjauh. Ingat apa yang dikatakan Nona Peri pada kita?"
Taemin: "Aku tahu. Tapi aku hanya ingin tahu siapa dibalik kerudung merah ini." Membuka kerudung merah yang menutupi wajah Red Princess dengan perlahan dan hati-hati.
Jonghyun: "Pangeran! Jangan! Astaga..."
(Instrumen Dor Theme terdengar bersamaan dengan Taemin menanggalkan kerudung merah yang menutupi wajah Red Princess. Taemin tersenyum sumringah melihat wajah ayu dibalik kerudung merah itu. Ia terpana selama beberapa detik)
Jonghyun: "Pangeran..." berbisik, "aku mendengar sesuatu bergerak ke arah kita. Pangeran..."
Onew: (Hanya terdengar suaranya saja) "White Prince yang terkesima melihat kecantikan Red Princess tak mendengar peringatan Knight. Knight yang panik segera menyeret White Prince untuk bersembunyi di balik batu yang letaknya tak jauh dari tempat patung-patung cantik itu berada. Tak lama kemudian kecurigaan Knight terbukti. Ada yang berjalan mendekat. Siapakah itu?"
(Jonghyun menarik Taemin untuk bersembunyi di balik replika batu yang berada di sisi kiri depan panggung. Selendang merah yang sebelumnya menutupi wajah Red Princess jatuh tergeletak di lantai panggung. Sosok Leshy naik panggung sambil memikul pohon singkong beserta umbinya yang besar dan berjumlah lima. Di tangan kirinya menenteng satu batang buah pisang)
Onew: "Leshy yang baru kembali dari mencari makanan terkejut melihat selendang Red Princess jatuh. Ia segera menghampiri Red Princess dan membetulkan letak selendang merah itu dengan sangat hati-hati."
(Sosok Leshy berlari mendekati Red Princess, meletakan barang bawaannya dan beralih mengambil kerudung merah kemudian meletakannya kembali untuk menutupi wajah Red Princess)
Onew: "Leshy diam dan berpikir, apa penyebab jatuhnya selendang merah itu. Ia merentangkan kedua tangannya untuk merasakan hembusan angin."
(Sosok Leshy melakukan apa yang dikatakan Onew)
Onew: "Angin tak berhembus kencang. Lalu bagaimana kerudung itu bisa jatuh? Leshy pun memeriksa sekitar
membuat White Prince dan Knight merunduk semakin dalam di balik batu."
(Sosok Leshy, Taemin dan Jonghyun melakukan seperti apa yang dikatakan Onew)
Onew: "Tak ada siapa-siapa kecuali dirinya. Leshy berpikir mungkin Pink Warlock datang berkunjung saat dia pergi dan membuka kerudung itu. Tapi ia ragu. Sejak mengucap kutukan, hanya sekali saja Pink Warlock berkunjung. Itu pun tanpa melirik patung Red Princess. Ia hanya datang untuk mengatakan pada Leshy agar menjaga patung-patung itu dengan baik dan jika Leshy tak melaksanakannya, ia akan di siksa dengan cara keji. Begitu ancam Pink Warlock. Leshy berdiri termenung, lalu ia meletakan tangan di dahi dan menengok ke arah barat. Leshy meloncat girang dan bertepuk tangan lalu merapikan bahan makanan yang ia bawa ke tepi tenda."
(Sosok Leshy melakukan seperti apa yang dikatakan Onew)
Onew: "Sementara itu White Prince dan Knight masih mengawasi dari tempat persembunyian. Leshy yang sibuk menata makanan sesekali menoleh, ia merasa ada yang sedang mengawasinya. Tapi ia sibuk kembali setelah yakin bahwa tak ada siapa-siapa di sana kecuali dirinya. Dan pertunjukan indah itu akan segera menyihir White Prince dan Knight ketika..." Lalu Onew bernyanyi, "Matahari terbenam, hari mulai malam. Terdengar burung hantu, suaranya merdu. Kukuk Kukuk Kukuk Kukuk Kukuk Kukuk Kukuk Kukuk Kukuk Kukuk."
(Onew bernyanyi dan Leshy berjoget)
Onew: "Ya, matahari terbenam dan malam datang menyelimuti Pink Forest. Seperti biasa Leshy akan belari riang mengitari patung-patung yang ia jaga membuat White Prince dan Knight yang mengintipnya terheran-heran. Ada apakah gerangan?"
(Leshy melakukan apa yang dikatakan Onew. Berlarian riang mengitari patung-patung yang ia jaga. Layar background menampilkan pemandangan malam. Perlahan Red Princess, Krystal, Amber dan Luna beserta para dayang dan prajurit yang sebelumnya diam bak patung mulai bergerak. Taemin dan Jonghyun terkejut melihatnya)
Jonghyun: "Makhluk itu melakukan tarian sihir?" berbisik. "Lihat! Patung-patung itu bergerak! Patung-patung itu hidup!"
Taemin: "Ssh! Jangan berisik."
(Red Princess menggeliat. Meregangkan tubuhnya yang kaku usai seharian menjadi patung. Krystal, Amber, Luna, dayang dan prajurit pun melakukan hal yang sama)
Krystal: "Hi, Leshy! Oh, hari ini kau membawa singkong. Itu kesukaanku. Terima kasih.”
Luna: "Dan pisang-pisang masak. Oh, Leshy... kau sangat baik. Terima kasih." (Leshy menunduk sopan)
Amber: "Prajurit, nyalakan api!"
Salah satu prajurit: "Nyalakan api!"
(Para prajurit sibuk sendiri. Mereka mendekati obor-obor yang tertata rapi lalu pura-pura menyalakannya. Krystal ikut sibuk bersama Luna. Red Princess ikut menyalakan obor dan lentera-lentera kecil. Lagu Nagada Sang Dol mulai terdengar. Red Princess lipsync dan menari bersama para prajurit dan dayang. Krystal, Luna dan Amber duduk menyaksikan tarian. Leshy ikut berputar-putar dalam barisan penari, ikut menari. Taemin yang mengamati dari tempat persembunyian tersenyum kagum Jonghyun pun sama terkesimanya. Suasana di atas panggung meriah dengan tarian. Semua bersorak saat tarian usai)
Amber: "Oh, sungguh tarian yang indah adikku."
Krystal: "Kenapa Yang Mulia tak mengajakku menari?"
Red Princess: "Kenapa kau tak bergabung saja?"
Luna: "Yang Mulia, tarian itu..."
Red Princess: "Iya. Maaf. Aku sedikit merasa bosan."
Krystal: Bangkit dari duduknya. "Oh, sahabatku," merangkul Red Princess, "aku harap kau tak lemah karena kutukan ini."
Amber: Ikut bangkit dari duduknya dan juga memeluk Red Princess. "Benar adikku. Jangan katakan lagi hal itu! Kau mau menyerahkan dirimu pada Pink Warlock agar kita terlepas dari kutukan. Jangan!"
Luna: Berdiri dan tersenyum meraih tangan Red Princess. "Jangan bersedih wahai Tuan Putri-ku yang cantik. Selama kita sama-sama, semua akan baik-baik saja. Bersatu kita teguh! Bercerai kita runtuh!"
Red Princess: "Aku tahu. Tapi, sampai kapan kita akan begini?"
(Suasana kembali hening. Samar-samar terdengar intro lagu Pretty Women. Taemin dan Jonghyun pun keluar dari tempat persembunyian. Taemin lipsync. Kemudian menari bersama Jonghyun dan beberapa penari yang tiba-tiba naik ke atas panggung. White Prince menari dan bernyanyi memuji kecantikan Red Princess. Saat lagu berakhir, prajurit langsung mengepung Taemin dan Jonghyun. Amber berdiri di depan para gadis)
Amber: "Siapa kalian?!"
Taemin: "Kami hanya pengembara yang tak sengaja sampai di sini. Dan aku terpesona pada kecantikan putri berbaju merah itu," tersenyum pada Red Princess yang berdiri mengintip di belakang Amber.
Amber: "Sejak kapan kau berada di sini?"
(Leshy yang masih berputar-putar, menari walau musik telah berhenti lama akhirnya menghentikan aktifitasnya. Ia menatap kerumunan prajurit lalu meloncat ke dalamnya dan memeluk Taemin erat-erat. Semua terkejut melihatnya)
Krystal: "Hey! Leshy! Apa yang kau lakukan?!"
Luna: "Ya ampun... sepertinya ia begitu menyukai pemuda itu."
Krystal: "Leshy! Hentikan!"
Jonghyun: "Dia tetap mengenalimu Pangeran. Walau wujudnya berubah mengerikan."
Kyrstal dan Luna: "Pangeran??" (Leshy menggerak-gerakan badannya)
Amber: "Blue Pearl, apa yang ia katakan?"
Krystal: "Dia mengatakan... pemuda itu adalah saudara sepupunya. Tapi aku tak yakin. Yah, setahun bersamanya aku belum bisa menjadi penerjemah handal. Kita butuh Dryad. Ke mana dia?"
Taemin: "Itu benar. Aku memang saudara sepupu Pangeran Leshy. Aku datang untuk mengunjunginya tapi..."
Krystal: "Kau pasti tahu apa yang terjadi kan?"
Red Princess: "Blue Pearl! Tahan dirimu. Dia pangeran. Bersikaplah sopan."
Amber: "Prajurit! Minggir!" Para prajurit pun menepi. "Maafkan ketidaksopanan kami," membungkuk sopan.
Taemin: "Aku pun minta maaf karena tak sopan telah bersembunyi dan mengintip kalian. Aku White Prince dan ini Knight, sahabatku."
Amber: "Aku Black King. Dan ini adikku, Red Princess berserta dua sahabatnya Blue Pearl dan Yellow Lady."
(Para gadis memberi salam dengan sopan. Taemin tersenyum manis pada Red Princess. Victoria naik ke atas panggung)
Victoria: "Oh, di sini rupanya. Aku berputar-putar mencari kalian. Aku ketakutan. Jangan-jangan kalian tertangkap Pink Warlock. Syukurlah kalian sampai di sini. Oh, White Prince! Kau sudah bertemu Leshy kan? Ah leganya."
Taemin: "Kau tak bilang ada penghuni lain yang terkena kutukan di dalam hutan ini. Black King... aku mendengar kabar tentang hilangnya dirimu dan keluargamu. Ternyata kau di sini."
Red Princess: "Semua karena salahku."
Krystal: "Itu salahku juga."
Luna: "Aku pun andil bersalah."
Amber: "Sudah, sudah. Maafkan adik-adikku. Hari ini mereka cukup sensitif."
Taemin: "Nona Peri, apa benar-benar tak ada cara untuk mengalahkan Pink Warlock? Aku ingin menolong sepupuku juga mereka."
Victoria: "Aku tak tahu. Mungkin ciuman seorang pangeran bisa membebaskan Red Princess dari kutukan."
Krystal: "Aku rasa bukan itu." (Semua menatap Krystal)
Amber: "Ah iya. Kau berpacaran dengan Leshy, maksudku Pangeran Leshy. Aku tahu, kau pasti telah menciumnya dan tetap seperti ini."
(Krystal tersipu malu dan menundukan kepala)
Red Princess: "Mungkin lebih baik aku menyerah pada Pink Warlock agar kita semua terbebas dari kutukan."
Taemin: "Tidak! Tidak boleh! Kau milikku!"
Semua: "Ha??" dengan kompak.
Taemin: "Ya aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya. Ketika aku membuka kerudung merah itu dan melihat wajah ayu Red Princess, aku langsung jatuh cinta."
Victoria: "So sweet... Kalau begitu mari kita gelar pesta pernikahan untuk mereka." Bertepuk tangan riang.
Krystal: "Dryad! Kendalikan dirimu!"
Victoria: "Oh, maaf. Aku terlampau bahagia hingga ingin berpesta dan menari sepanjang malam."
Luna: "Pesta?!!! Astaga! Lihat!" Menuding ke atas. "Malam ini bulan purnama dan kita... kita belum menyiapkan apa pun untuk pesta."
Red Princess: "Ya ampun! Aku lupa. Ini karena aku terlalu melankolis hari ini. Bagaimana ini? Dewi Bulan bisa bersedih karenanya."
Krystal: "Bagaimana ini?"
(Leshy menggerak-gerakan badannya)
Victoria: "Leshy akan mencari beberapa makanan lain. Oh Leshy, kau sangat baik. Bisa kah prajurit membantunya? Agar kita bisa berpesta malam ini."
Amber: "Tentu saja. Aku pun akan membantu."
Taemin: "Bolehkah aku dan sahabatku turut membantu?"
Amber: "Dengan senang hati."
Luna: "Gadis-gadis! Mari bersiap!"
Onew: (Terdengar hanya suaranya saja) "Raja, pangeran, putri, panglima, dayang dan prajurit bekerja sama untuk mempersiapkan pesta menyambut datangnya bulan purnama. Tepat tengah malam, persiapan pun selesai. Leshy kembali ke wujud manusianya dan itu membuat White Prince senang. Mereka pun bernyanyi dan menari menyambut datangnya bulan purnama."
(Lagu Pairon Mein Bandhan Hai diputar. Minho-Krystal, Taemin-Red Princess, Jonghyun-Luna menari berpasangan. Beberapa penari pun naik ke atas panggung untuk turut menari berpasangan. Setelah tarian usai semua bersorak, tertawa bersama. Lalu duduk dan terlihat ngobrol satu sama lain. Suara Onew kembali terdengar)
Onew: "Malam itu semua berpesta pora hingga pagi tiba. White Prince memutuskan untuk tinggal di Pink Forest. Ia ingin menyelidiki apa kelemahan Pink Warlock hingga ia bisa mengalahkan penyihir sensitif yang gemar mengutuk itu. Ketika pagi tiba, White Prince merasa sedih karena harus menyaksikan Red Princess kembali menjadi patung dan Pangeran Leshy menjadi makhluk mengerikan si penjaga hutan. Sejak saat itu White Prince dan Knight membantu Leshy untuk mencari bahan makanan di siang hari. Sambil diam-diam mengumpulkan informasi tentang bagaimana caranya mengalahkan Pink Warlock. Mereka menjalaninya hari demi hari dengan penuh kesabaran."
(Lagu Yeh Honsla diperdengarkan. Layar background menampilkan video Taemin, Jonghyun dan Leshy berjalan menyusuri hutan untuk mengumpulkan makanan berupa umbi-umbian dan buah-buahan. Tampak dalam video, Taemin sedang menyusuri hutan lalu menemukan segerombol bunga lily putih. Ia pun memetik beberapa bunganya dan membawanya. Taemin, Jonghyun dan Leshy kembali muncul di atas panggung dengan membawa replika buah-buahan. Taemin membawa beberapa tangkai bunga lili putih asli di tangan kanannya)
Onew: "Hari ini White Prince, Knight dan Leshy mendapatkan banyak buah. White Prince memetik beberapa tangkai bunga lili hutan putih dan berniat memberikannya pada sang pujaan hati, Red Princess. Ia melepas lelah dengan duduk bersandar pada batu tempat dahulu ia bersembunyi. White Prince yang lelah dan menunggu malam tiba pun ketiduran di sore yang cukup sejuk. Semlilir angin telah berhasil menina-bobokan pangeran tampan itu. White Prince pun terlelap hingga malam tiba. Red Princess yang baru saja kembali menjadi manusia merasa iba melihat White Prince tertidur tanpa alas tidur, tanpa selimut. Ia bergegas menuju tenda untuk mengambil selimut dan menghampiri White Prince untuk menyelimutinya."
(Red Princess melakukan seperti apa yang dikatakan Onew. Kemudian ia menghampiri Taemin dan menyelimutinya. Taemin terkejut dan terbangun ketika Red Princess meletakan selimut di atas tubuhnya)
Red Princess: "Oh, maaf. Aku tak bermaksud membangunkan Pangeran."
Taemin: Duduk. "Maaf aku mengejutkanmu."
(Keduanya sama-sama diam dan tersipu)
Taemin: "Oya, aku punya sesuatu untukmu." Memberikan lili hutan putih di tangannya.
Red Princess: "Oh cantik sekali. Aku suka lili hutan. Terima kasih. Warnanya putih?"
Taemin: "Aku rasa ia berhasil lolos dari kutukan Pink Warlock."
(Taemin dan Red Princess tertawa bersama. Lalu Red Princess mencium bunga lili hutan di tangannya dan membuat serbuk sari menempel di hidungnya. Taemin tersenyum dan membersihkan serbuk sari yang menempel di hidung Red Princess membuat gadis berbaju merah itu tersipu malu. Taemin berdiri dan mengulurkan tangan pada Red Princess. Red Princess meraih uluran tangan Taemin dan berdiri di hadapannya. Keduanya masih saling tersipu. Intro lagu Khudaya Khair terdengar saat para dayang memanggil Red Princess pun pamit dari hadapan Taemin. Ia bergabung bersama para dayang kemudian mulai menari bersama mereka. Taemin ikut menari dan lipsync. Pada bagian tengah lagu menjelang lagu berakhir--pada menit 2:42 - 3:21, Taemin dan Red Princess menampilkan tarian berpasangan yang sangat memukau. Usai menari bersama, Taemin dan Red Princess duduk berdampingan di atas lantai panggung. Keduanya sedang melihat indahnya langit malam)
Taemin: "Kau tahu, sebelumnya aku tak pernah menduga aku akan menjalani petualangan hebat ini."
Red Princess: "Petualangan hebat?"
Taemin: "Iya. Bertemu peri dan melihat hutan berwarna pink. Dan bertemu patung yang bisa hidup di malam hari. Semua ini seperti mimpi."
(Red Princess mencubit Taemin)
Taemin: "Aw! Sakit!"
Red Princess: "Sakit?" Taemin mengangguk. "Itu tandanya ini kenyataan. Bukan mimpi."
Taemin: "Iya. Aku lega ini bukan mimpi. Ayah dan ibuku pasti senang jika aku pulang nanti. Aku tak hanya membawakan mereka kisah petualanganku yang hebat tapi juga membawakan mereka menantu yang cantik jelita."
Red Princess: "Tapi... kita tak tahu kapan itu akan terjadi. Bagaimana aku bisa terlepas dari kutukan ini masih misteri. Kita sama-sama belum menemukan jawabannya."
(Red Princess menundukan kepala dengan ekspresi sedih. Taemin menyesal karena telah membuat Red Princess sedih. Ia berbaring dan menjatuhkan kepala di atas pangkuan Red Princess)
Taemin: "Aku jadi rindu pada ibuku. Biasanya kalau aku tak bisa tidur, ibu akan datang dan membiarkan aku tidur dalam pangkuannya, seperti ini. Lalu ibu akan menyanyikan lagu nina bobok untukku. Seharian aku berkeliling hutan untuk mencari makanan dan saat aku lelah sampai tertidur, kau malah membangunkan aku. Sekarang kau harus tanggung jawab."
Red Princess: "Tanggung jawab?"
Taemin: "Bernyanyilah untukku. Agar aku bisa terlelap."
(Red Princess membelai kepala Taemin dengan lembut seperti seorang ibu yang membelai kepala anaknya. Intro gitar akustik memainkan lagu Galliyan mulai terdengar. Red Princess pun bernyanyi membawakan lagu Galliyan Unplugged masih dengan membelai lembut kepala Taemin. Taemin kembali duduk dan turut bernyanyi. Keduanya kemudian bernyanyi bersama. Taemin hendak mencium bibir Red Princess namun tiba-tiba instrumen Comes The Light (Theme) terdengar. Red Princess bangkit dari duduknya, begitu juga Taemin. Amber, Jonghyun, Luna, Krystal, Minho, dayang dan prajurit kembali naik ke atas panggung. Semua berkumpul, merapat dan terlihat panik. Lampu di atas panggung kedap-kedip. Key naik ke atas panggung. Para prajurit siaga menghadangnya namun seperti sebelumnya, mereka terpental ketika Key mengayunkan tongkat pink di tangannya. Taemin, Minho, Amber dan Jonghyun berdiri melindungi para gadis. Key berhenti jarak dua langkah di depan mereka. Ia berusaha menampilkan ekspresi paling bengis yang ia bisa)
Jonghyun: "Siapa kau?" Maju selangkah dari barisan.
Key: "Siapa kau?" Menirukan Jonghyun.
Jonghyun: "Oh, aku tahu. Melihat penampilanmu, aku tahu kau siapa. Kau adalah Pink Warlock kan?
Key: "Hahaha... Iya, itu aku. Apa aku setenar itu?"
Jonghyun: "Tidak. Hanya saja kau terlalu mencolok dengan kostum serba pink itu."
Luna: "Knight! Jangan sampai menyinggung perasaannya yang sensitif." Berbisik dari belakang mengingatkan Jonghyun.
Jonghyun: "Maaf jika perkataanku membuatmu tersinggung. Kau memilih ciri khas yang sempurna."
Key: "Kau mencoba merayuku? Berani sekali kau tinggal dihutanku tanpa minta izin dahulu."
Minho: "Ini hutanku!"
Key: "Oh Pangeran Leshy. Ah, aku lupa jika kau ada di sini. Oh, ini sudah tengah malam ya? Pantas saja kau berubah. Juga patung-patung itu. Di mana Dryad usil itu? Berani sekali ia mengusik kesenanganku."
Taemin: "Jadi Anda yang bernama Pink Warlock?" Maju di samping Jonghyun.
Key: "Iya!" Ketus.
Taemin: "Aku dengar Anda suka menari."
Key: "Ya!" Masih ketus.
Taemin: "Aku pun suka menari. Aku ingin menantang Anda menari, apakah Anda bersedia menerima tantanganku?"
Key: "Hem?"
Taemin: "Iya, kita bertarung. Aku yakin selama ini Anda mengawasi kami dan pasti Anda tahu jika aku menyukai Red Princess dan ingin menjadikan ia sebagai permaisuriku."
Key: "Ya! Jika tadi aku terlambat sedetik saja, kau pasti sudah menciumnya."
Taemin: "Aku menginginkan Red Princess, jadi mari kita bertarung."
Red Princess: "Pangeran..." Maju memegang lengan Taemin.
Key: Melotot melihatnya lalu membuang muka. "Jadi kau masih tak menginginkanku wahai Red Princess?"
Red Princess: "Maafkan aku. Tapi semua ini juga salahmu."
Key: "Salahku?" Mendelik menatap Red Princess.
Red Princess: "Iya, salahmu. Jika kau benar-benar menyukaiku, seharusnya kau berusaha meluluhkan hatiku bukan malah mengutukku dan membuatku hidup dalam penderitaan. Bagaimana aku bisa mencintai pria yang gemar membuatku menderita?"
Key: "Kau!!!"
(Taemin menghadang Key)
Key: "Baiklah! Kita duel!" Menguhunuskan tongkat pada Taemin. "Jika kau menang maka aku akan melepaskan Red Princess juga Pangeran Leshy. Tapi jika kau kalah, kau pun akan menjadi koleksi budakku di dalam hutan ini."
Victoria: "Interupsi!" Naik ke atas panggung.
Key: "Nah ini dia si biang kerok pembuat kekacauan baru muncul."
Victoria: "Loe tu biang keringet! Interupsi!"
Key: "Aduuuh... mau interupsi apa sih Mpok? Ganggu orang mau duel aja!"
Victoria: "Gini ye, pan lu bisa sihir, nah si White Prince kagak bisa sihir. Nggak adil kan kalau duetnya eh duet. Maksud ane duelnya lu pakek sihir. Jelas lu yang menang dong."
Key: "Siapa yang mau duel pakek sihir Mpok?"
Victoria: "Lu berdua!" Nuding Key lalu Taemin.
Key: "Kita mah mau duel dance Mpok, dance."
Victoria: "Oalah dance. Bilang dong dari tadi. Yowes, ayas ready dadi juri. Ayo kita mulai!"
(Semua menepi. Key dan Taemin maju ke tengah panggung. Keduanya saling mengawasi satu sama lain. Musik I'm On mulai terdengar. Taemin melakukan dance, begitu juga Key. Keduanya melakukan gerakan dance seperti dua orang yang sedang bertarung, berkelahi. Di akhir lagu yang hanya berdurasi 1:21 menit itu.Taemin jatuh tersungkur karena serangan Key yang segera menghunuskan tongkat pink miliknya pada Taemin. Red Princess berlari maju ke depan Taemin menghadang serangan Key)
Red Princess: "Hentikan!" Key: "Minggir kau Red Princess!"
(Jonghyun memegangi Key dari belakang. Minho ikut memegangi Key)
Victoria: "Rebut tongkatnya! Rebut tongkatnya!"
(Taemin segera bangkit dan berusaha merebut tongkat di tangan Key. Key menggenggam erat tongkatnya. Amber maju dan pura-pura menggelitiki Key. Key berakting kegelian dan melepas tongkatnya untuk Taemin. Jonghyun dan Minho melepaskan Key setelah Taemin berhasil merebut tongkatnya. Key jatuh terduduk dan memohon ampun mengaku kalah. Taemin menghunuskan tongkat pink di tangannya pada Key)
Taemin: "Katakan bagaimana cara melepaskan kutukan pada Red Princess juga Pangeran Leshy dan yang lain?"
Key: "Bukankah tongkatku sudah di tanganmu."
Victoria: "Patahkan saja tongkatnya!"
Minho: "Sini. Itu mudah bagiku."
Key: "Jangan! Jangan!" Segera bangkit. "Aku mohon jangan." Mengiba. "Tongkat itu tongkat mainan kesayanganku. Peninggalan nenekku."
Taemin: "Kau sudah kalah, jadi kau harus menepati janjimu.”
Key: "Aku tahu."
Jonghyun: "Lalu tunggu apalagi? Ayo bebaskan Red Princess dan yang lain dari kutukan."
Victoria: "Oh, tidak. Matahari terbit!"
(Red Princess, Amber, Krystal, Luna, dayang dan prajurit kembali ke posisi semula dan menjadi patung. Minho turun panggung dan sosok Leshy naik menggantikannya. Instrumen Song Of The End terdengar ketika Red Princess dan teman-temannya kembali berubah menjadi patung. Taemin marah, menarik pedangnya dan menghunuskannya pada Key)
Taemin: "Kembalikan mereka pada wujud aslinya! Jika tidak akan ku patahkan tongkat ini!" Mengalihkan pedang pada tongkat.
Key: Berlutut. "Aku mohon jangan." Memohon.
Taemin: "Kalau begitu kembalikan wujud mereka! Tarik kutukanmu!"
Key: "Masalahnya... masalahnya aku lupa mantra pemulihannya. Izinkan aku ke kastil untuk mengambil buku mantraku. Aku akan mencari mantra pemulihannya."
Jonghyun: "Aku akan mengantarnya." Memegangi Key.
(Leshy ikut memegangi tanda ia ingin ikut mengawal Key bersama Jonghyun)
Taemin: "Baiklah. Aku akan menyimpan tongkat ini sampai kau kembali. Cepat ambil buku mantramu!"
(Key buru-buru pergi menuruni panggung bersama Jonghyun dan Leshy. Taemin menyarungkan kembali pedangnya dan memberikan tongkat pink pada Victoria yang kemudian menepi. Taemin melempar pedangnya ke segala arah dan berjalan gontai mendekati patung Red Princess. Intro lagu Jab Tak Hai Jaan mulai terdengar. Taemin berjalan mengitari Red Princess. Ia menyanyi lipsync dan menari mengitari Red Princess diiringi lagi Jab Tak Hai Jaan. Pada menit 1:47 Taemin mengecup bibir Red Princess lalu berjalan membelakanginya. Dua langkah berjalan, Taemin merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Ia terkejut, berbalik dan mendapati Red Princess-lah yang memeluknya. Taemin tak percaya apakah itu nyata. Red Princess mencubitnya dan Taemin merasakan sakit. Itu kenyataan. Bukan mimpi. Taemin pun memeluk Red Princess erat kemudian menjatuhkan kecupan di kening Red Princess. Keduanya menyanyi lipsync dan menari masih diiringi lagu Jab Tak Hai Jaan. Menjelang lagu berakhir Taemin kembali memeluk Red Princess hingga lagu berakhir. Saat Taemin dan Red Princess berpelukan, Amber, Krystal, Luna, dayang dan prajurit kembali menjadi manusia dan bisa bergerak. Mereka bersorak sorai. Taemin melepas pelukannya dan bersama Red Princess turut larut dalam kebahagiaan. Key yang baru naik ke atas panggung bersama Jonghyun menjatuhkan buku tebal di tangannya)
Key: "Mereka... hidup??" Menoleh ke arah kanan. "Kau??"
Minho: Mengamati dirinya sendiri. "Aku kembali! Aku kembali ke wujudku! Aku kembali!" Memeluk erat Key lalu berlari menghampiri Krystal.
Key: "Tapi aku belum melakukan apa-apa. Bahkan aku belum menemukan mantranya."
Victoria: "Itulah keajaiban dari kekuatan cinta. Cinta White Prince dan Red Princess berhasil menghapus kutukanmu!"
Jonghyun: "Sekarang, enakanya kita apakan dia?"
Krystal: "Sihir saja menjadi Leshy buruk rupa. Dryad pasti bisa melakukannya."
Red Princess: "Jangan! Apa bedanya kita dengannya?"
Luna: "Benar. Aku setuju dengan Red Princess."
Minho: "Kau boleh tetap tinggal di hutanku ini, tapi tolong jangan buat kesemuanya menjadi pink. Iya walau aku tahu hutan pink itu unik tapi jika semua pink apa kau tak bosan?"
Key: "Aku boleh tetap tinggal di sini?"
Red Princess: "Wah, Pangeran Leshy baik sekali. Kalau begitu Pink Warlock, buatlah hutan yang unik dan indah agar kami bisa bersenang-senang bersamamu di setiap musim semi."
Key: "Bahkan kau pun mau memaafkan aku?"
Victoria: "Walau pekerjaanku akan bertambah, setidaknya aku punya teman baru setelah Leshy si penjaga hutan pergi." Mengembalikan tongkat pink pada Key.
Key: "Kalian semua..." Menangis. "Maafkan aku..."
Minho: "Sudahlah. Mari kita memulai semuanya dari awal."
Amber: "Akhirnya kita akan kembali ke istana."
Taemin: "Sebelum kita berpisah, apa tak sebaiknya membuat pesta di hutan pink yang indah ini? Aku ingin mengundang ayah dan ibu kemari. Dan Pink Warlock, bolehkah aku menikahi Red Princess di hutan buatanmu yang unik ini?"
Key: "Kau semakin ingin melukai hatiku dengan melihat pernikahanmu dengan gadis yang aku sukai? Tentu saja aku tak keberatan jika Pangeran Leshy pun setuju."
(Semua tertawa)
Taemin: "Baiklah. Aku akan segera mengirim undangan ke istana."
Key: "Aku akan menyiapkan pestanya."
(Taemin turun panggung. Yang lain terlihat sibuk. Taemin kembali naik ke atas panggung dengan mengenakan kostum pangeran berwarna putihnya. Alunan musik Jashn-E-Baharaa (Instrumental) terdengar dan layar background menampilkan suasana pesta kebun yang meriah. Leeteuk, Kahi, Jung Ah, Jooyeon dan Lizzy naik ke atas panggung. Semua menyambutnya)
Kahi: "Oh, anakku. Semalaman aku tak tidur demi membaca suratmu yang amat sangat panjang sekali pakek banget itu."
Leeteuk: "Aku lega kau selamat."
Kahi: "Dan inikah gadis yang kau maksud dalam suratmu?"
Taemin: "Iya, Ibu. Dialah Red Princess, calon istriku."
Jung Ah, Jooyeon dan Lizzy: "Calon istri?!!"
Taemin: "Iya. Cal-lon is-tri!" Mengeja dengan pelan dan jelas.
(Jung Ah, Jooyeon dan Lizzy kompak berakting jatuh pingsan)
Onew: Naik ke atas panggung. "Demikianlah akhir kisah White Prince and Red Princess. Semua berakhir bahagia karena kekuatan cinta. Cinta adalah keabadian. Maka sucikanlah cinta dan cintailah cinta agar hidupmu berada dalam.kebahagiaan selalu."
Jung Ah, Jooyeon dan Lizzy bangun kembali. Sosok Leshy dan para penari kembali naik ke atas panggung. Semua menari diiringi lagu Chennai Express sebagai adengan penutup.
Well done. Akhirnya selesai juga naskah panjang dari drama super gaje ini. Aku berusaha menuangkan apa yang ada di dalam otakku segamblang-gamblangnya. Maaf karena kegajean dan kekurangannya. Sekian. Terima kasih.
tempurung kUra-kUra, 28 Oktober 2015.
.shytUrtle.
0 comments