Bilik shytUrtle - "Elsa dan Anna Versi Mimpi kUra-kUra"

04:28



Bilik shytUrtle - "Elsa dan Anna Versi Mimpi kUra-kUra"



Bilik shytUrtle - "Elsa dan Anna Versi Mimpi kUra-kUra"

Hai.......
Pertama kalinya kembali memakai judul "Bilik shytUrtle" setelah sekian lama vakum.

Well, hari ini pengen nyritain tentang mimpi saya semalem. Mimpi yang menurut saya konyol. Lucu juga sih. Mimpinya punya alur cerita yang runtut. Jadi dari berangkat tidur sampai bangun mimpinya cuman satu itu, dari awal sampai akhir. Tumben juga semalem boboknya tenglur nggak nglilir blas. Alhamdulillah.

Sebenernya semalem anxie sempet menyerang karena menemukan artikel tentang ramalan kejadian besar yang diperkirakan bakal terjadi September tahun ini. Akhirnya setelah rileksasi bisa kembali tenang dan bersiap tidur. Alhamdulillah.

Mata mulai terlelap pukul 23.00 WIB dan entah di menit keberapa mimpi itu dimulai.

Adegan awal dari mimpi saya semalem adalah saya sedang nonton film Barbie tapi bukan di TV. Tempatnya--jarak antara saya dan apa yang saya tonton sangat dekat-seperti dalam sebuah gedung pertunjukan di mana desain gedung bergaya Eropa. Namun para lakon pertunjukannya seperti boneka Barbie. Cantik dan luar biasa seperti dalam gambar-gambar fantasi yang sering saya temukan dari pencarian via Mbah Google. Tokoh utamanya seorang gadis--dengan perawakan dan wajah ayu seperti dalam gambar-gambar fantasi-berambut pendek. Ia menari dan bernyanyi dengan pakaian khas gadis-gadis bangsawan Inggris. Pemandangan ini sejenak saja muncul. Lalu tiba-tiba saya berubah menjadi tokoh utama dalam cerita dalam mimpi saya sendiri. Petualangan pun dimulai.

Dalam mimpi tersebut, saya dan keluarga tinggal di sebuah desa. Asri sekali desa tempat kami tinggal. Rumah kami memiliki halaman yang luas dan di tumbuhi banyak tumbuhan rindang. Ada pohon keres, jambu biji, mangga, kelengkeng--itu yang saya ingat- dan bunga-bunga perdu warna-warni. Saya tinggal bersama kakak perempuan yang sosoknya adalah gadis yang lebih pendek dari saya, berkulit cokelat dengan rambut pendek lurus. Selain kakak perempuan, ada sosok ibu dan ayah juga. Tapi saya nggak inget wajah mereka yang pasti mereka bukan orang tua kandung saya di dunia nyata. Adegan yang saya inget sih kami hidup bahagia walau sederhana. Adegannya di siang yang agak terik dan kering. Kami menikmati hari di halaman luas kami.

Selanjutnya, tiba-tiba muncul serombongan orang memasuki halaman rumah kami. Sosok Ibu membisikan pada saya kalau itu adalah rombongan pangeran kaya yang hendak melamar saya. Yeah, PANGERAN KAYA YANG HENDAK MELAMAR SAYA. What a great dream!!! BIG NO!!!
Anehnya, dalam mimpi sikap saya kaya di dunia nyata kalo denger mau dikenalin cowok, cuek. Kakak perempuan dalam mimpi yang antusias menyambut rombongan pangeran kaya yang hendak melamar saya.

Tada!!! Ternyata mimpi tak selamanya indah. Jika kebanyakan gadis bertemu pangeran tampan dalam mimpinya, pada kasus saya beda. Pangeran kaya raya yang hendak melamar saya dalam mimpi bukanlah sosok tampan dan rupawan. Pangeran kaya raya dalam mimpi saya adalah sosok seorang kurcaci. Iya, kurcaci. Manusia kerdil.

"Benarkah dia pangeran? Apakah dia pangeran yang terkena kutukan dan harus mendapatkan ciuman tulus seorang gadis untuk bisa kembali ke wujud aslinya?" Kira-kira begitulah yang saya katakan pada kakak perempuan saya dalam mimpi.

Adegan pun berganti. Malam hari. Saya dan kakak perempuan saya dalam mimpi bersiap kabur dari rumah. Kami berjalan mengendap-endap dan berhasil keluar dari rumah. Ketika di jalan, kami berpapasan dengan gadis kecil berambut keriting dengan kulit sawo matang membawa seikat bunga berwarna ungu di tangannya. Kakak perempuan saya dalam mimpi meminta gadis itu diam dan berpura-pura tak melihat kami. Gadis itu mengangguk. Ia sempat melihat ke arah saya ketika saya berjalan melewatinya untuk turun ke saluran pembuangan air. Iya, kami berdua kabur meninggalkan desa melewati gorong-gorong. Sempat duduk beristirahat di dalam gorong-gorong, akhirnya kami sampai di sebuah desa di pesisir pantai pada pagi harinya. Kami senang bukan kepalang karena berhasil kabur dan menghindari perjodohan dengan pangeran kerdil.

Tiba-tiba adegan berubah. Kami--saya dan kakak perempuan saya di dalam mimpi- tiba-tiba berada di dalam sebuah kapal. Ada semacam tabung-tabung besar dalam ruangan yang sekelilingnya terbuat dari besi itu. Kami bersembunyi di sana. Sesekali kami bercanda. Lalu seseorang menemukan kami. Kakak perempuan saya mendorong orang itu dan menutup pintu dengan bangga karena berhasil mengusir orang yang hendak menangkap kami. Lalu kakak perempuan saya dalam mimpi membuka pintu sebuah ruangan. Betapa terkejutnya kami ketika pintu itu terbuka. Di dalam ruangan yang berada di balik pintu, ada pria-pria berbadan kekar sedang meracik entah apa, namun yang saya lihat adalah serbuk putih seperti tepung. Narkoba kali ya. Pria-pria dalam ruangan sama terkejutnya dengan kami. Salah satu dari mereka bergerak sigap dan menangkap tubuh mungil kakak perempuan dalam mimpi saya.

"Ayu! Lari!" Kakak perempuan saya dalam mimpi berteriak.

Saya berhasil lolos dan berlari tanpa tujuan. Orang-orang yang berkumpul memandang saya dengan tatapan bingung. Saya sendiri pun tidak tahu harus minta tolong pada siapa karena tak satu pun dari mereka yang saya kenal. Di tengah kepanikan dalam keramaian, saya bertemu dengan pangeran kerdil yang hendak mempersunting saya. Merasa tak punya pilihan, saya akhirnya meminta tolong pada pangeran kerdil itu. Dan seperti dalam dongeng kebanyakan, pangeran kerdil bersedia membantu dengan syarat saya mau menikah dengan dia. Karena mengkhawatirkan keselamatan kakak perempuan saya dalam mimpi, saya pun menyetujui syarat yang diajukan pangeran kerdil.

Setelah perjanjian disetujui, pangeran kerdil mengirim pasukannya untuk menolong kakak perempuan saya dalam mimpi.

Sangat bahagia melihat kakak perempuan saya selamat. Namun di sisi lain sedih karena harus menikah dengan pangeran kerdil. Tiba-tiba saya terbangun di pukul 03.30 pagi karena kebelat pipis. Alhamdulillah.

Aneh kan mimpinya? Kaya maen pilem aja ya. Hehehe. Nah, di mana Elsa sama Anna-nya?? Itu, pengorbanan si adik demi si kakak. Kaya Anna sama Elsa kan? Maksa yah. Hehehe.

Demikian. Maaf jika ada yang tak berkenan. Terima kasih.

tempurung kUra-kUra, 01 September 2015.
- shytUrtle -

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews