The White Prince and The Red Princess #3

05:23

The White Prince and The Red Princess.

* Cast:
- Lee Taemin SHINee as White Prince
- Choi Min Hee (reader) as Red Princess
- All SHINee and f(x) members.

Cinta adalah berat dan ringan, terang dan gelap, panas dan dingin, sakit dan senang, terbangun dan terjaga. Cinta adalah semuanya, kecuali apa arti dia yang sesungguhnya. - William Shakespeare, Romeo and Juliet. 




Part #3

"Ada serbuk sari menempel di pipi Sunbaenim," ucap Minhee sembari mengusap pipi kiri Taemin dengan lembut. "Nah, sekarang sudah beres." ia tersenyum dan menurunkan tangannya.
Taemin berdiri mematung di depan Minhee. Apa yang baru saja terjadi?
"Sunbaenim... baik-baik saja?" tanya Minhee khawatir melihat Taemin yang tiba-tiba membeku di hadapannya.
Taemin meraih tangan kanan Minhee dan meletakkan di dadanya membuat Minhee terkejut dan berontak mencoba melepas pegangan Taemin. "Tolong. Sebentar saja," pinta Taemin masih meletakkan tangan Minhee di dadanya. "Bisa kau rasakan debaran jantungku? Ini tak pernah terjadi sebelumnya. Minhee, apa yang kau lakukan padaku?"
"Aku..." Minhee menarik tangannya berusaha melepas pegangan Taemin.
Bukannya melepaskan Minhee, Taemin malah menarik gadis itu dalam pelukannya.
Minhee terkejut karena Taemin tiba-tiba memeluknya. "Sunbaenim..." bisik Minhee mencoba melepaskan diri dari pelukan erat Taemin.
"Aku rasa aku telah jatuh hati padamu, Minhee..." bisik Taemin dekat di telinga Minhee.
Minhee terperanjat. Taemin berbisik dan mengungkapkan perasaannya? Minhee tak percaya akan hal itu.

"Oh my God!" Krystal terkejut saat kembali dan menemukan Taemin memeluk Minhee di depan altar.
***

Lebih banyak hening sepanjang perjalanan pulang dari gereja. Krystal, Minhee, Kibum dan Taemin kembali ke taman di mana mereka bertemu sore tadi. Kibum pamit pergi lebih dulu meninggalkan Krystal, Minhee dan Taemin. Krystal yang berdiri di samping Minhee tiba-tiba berdiri di depan Taemin dan seperti biasa menatap pemuda itu dengan tatapan memicing.

"Ya! Lee Taemin, aku melihatmu memeluk Minhee-ku di depan altar," Krystal mulai bicara dan mengejutkan Minhee hingga mengangkat kepalanya yang tertunduk. "Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang kau inginkan dari Minhee? Jangan katakan Minhee-ku ini yang menggodamu! Itu tidak mungkin. Aku harap kau tahu siapa kami."
"Mendengar ungkapan siswa kemaren, aku rasa kalian cukup terkenal di SMP kalian dahulu." jawab Taemin santai.
"Kau itu benar-benar kurang bergaul ya," vonis Krystal pada Taemin. "Payah sekali. Kami tak hanya 'cukup' terkenal di sekolah kami, tapi kami 'sangat' terkenal di sekolah kami," Krystal meralat pernyataan Taemin. "Kau pernah mendengar nama Red Princess? Pasti tidak ya. Kau kan orang yang sombong, egois dan kurang bergaul, tidak peduli pada lingkungan sekitar. Jadi mana mungkin kau tahu siapa Red Princess."
"Krystal. Sudahlah." sela Minhee.
"Aku harus bicara padanya tentang ini agar dia lebih hati-hati padamu!" Krystal menatap lurus pada Taemin yang menatapnya dengan datar. "Temanku ini bukan gadis biasa seperti yang mungkin ada dalam pikiranmu. Apa kau tidak bertanya pada Lee Junki Sonsaengnim kenapa kau harus belajar pada si penulis naskah? Ah, pasti tidak. Mana peduli kau dengan alasan orang lain. Dari caramu menatap Minhee-ku dan ditambah adegan pelukan tadi, aku rasa kau menyukai Minhee-ku. Apa aku salah? Aku rasa tak mungkin. Analisisku selalu benar."
"Kau mau aku mengakuinya?" tanya Taemin. "Kau benar. Aku menyukai Minhee-mu. Ah, kenapa kau menyebutnya dengan sebutan itu? Minhee-ku. Mengganggu sekali!"
Krystal menyincingkan senyum. "Ya, Minhee-ya! Apa kau juga suka dia?" tanya Krystal pada Minhee dengan tatapan tajam masih terfokus pada Taemin.
"Ne?? Krystal!" Minhee menatap Krystal dengan ekspresi kesal, mungkin juga marah.
"Kau ini cemburu ya karena aku suka Minhee?" Taemin masih dengan santainya.
"Ne!" Krystal menarik Minhee dekat ke sisinya. "Kau pikir karena kau terkenal di sekolah maka kau bisa melakukan hal itu seenaknya? Dengar ya, sebelum kau mempermainkan Minhee sebaiknya kau cari tahu dulu tentang siapa itu Red Princess."
"Aku?? Mempermainkan Minhee?? Ya! Kau salah paham. Aku..."
"Kita pergi!" Krystal menuntun Minhee dan berjalan pergi.
"Dengarkan aku!" Taemin menghadang langkah Krystal dan Minhee. Ia menatap kesal pada Krystal kemudian beralih menatap Minhee. "Aku menyukai Minhee dan aku pasti akan membuatnya menyukaiku juga."
Senyum menyincing kembali muncul di wajah ayu Krystal. "Kita lihat saja nanti!" ia masih menuntun Minhee dan berjalan pergi bersama Minhee.
"Hagh!" Taemin menertawakan dirinya sendiri. "Apa yang baru saja aku lakukan? Red Princess??"
***

Taemin berdiri mengamati murid-murid yang berdatangan memasuki gerbang dari atap sekolah.

"Kau di sini," Jinki menghampiri Taemin dan berdiri di sampingnya turut menatap murid-murid yang memasuki gerbang sekolah. "Jadi hukumanmu... klub teater ya?"
"Em." Taemin menganggukan kepala. Senyum terkembang di wajahnya ketika melihat Minhee keluar dari mobil sedan hitam dan berdiri di depan gerbang sekolah.
"Jadi sedikit ramai karena kehadirannya." ucap Jinki.
Taemin menoleh, menatap Jinki yang masih memandang ke arah gerbang. Ia ikut mengikuti arah pandangan Jinki dan menemukan Minhee. "Maksudmu?" Taemin sambil mengerutkan dahi.
Jinki tersenyum, "Lihat saja!"

Krystal keluar dari mobil sedan hitam di mana Minhee juga keuar dari sana. Ia kemudian berdiri di samping Minhee. Beberapa murid yang berkumpul di depan gerbang menghampiri keduanya, meminta untuk foto bersama secara bergantian. Kerutan di kening Taemin semakin dalam ketika menyaksikan adegan itu.

"Ada murid dari sekolah lain juga? Berkumpul di depan gerbang sekolah kita?" tanya Taemin.
"Rata-rata iya. Mereka menunggu untuk bertemu Red Princess." jawab Jinki.
"Red Princess??" pekik Taemin seraya menoleh menatap Jinki.
"Iya. Choi Minhee. Dia adalah Red Princess yang saat ini cukup terkenal di kalangan remaja. Dan Krystal Jung adalah Blue Pearl. Keduanya sama-sama di gandrungi kebanyakan remaja belakangan ini." Mulut Taemin terngaga ketika Jinki menoleh dan menatapnya. "Kau kenapa?"
"Red Princess? Blue Pearl?"
"Sama sekali tidak tahu? Red Princess, dia penulis. Naskahnya banyak di filmkan menjadi drama remaja dan drama web. Lalu naskah yang ia tulis juga pernah di pentaskan oleh teater Shine. Teater nomer satu di negeri kita ini. Sedang Blue Pearl adalah gadis SMP pertama yang lolos casting untuk masuk menjadi pemeran utama dalam teater Shine. Mereka duo gadis remaja cantik yang paling di gandrungi saat ini. Para lelaki di sekolah kita jadi ribut sejak tahu keduanya masuk di SMA kita. Aku pikir kau sudah tahu tentang ini dan memang tak peduli."
Taemin kembali menatap gerbang. Minhee dan Krystal sudah tak di sana. "Krystal lolos karena bantuan Minhee dan ia terkenal karena itu. Begitu kan? Aku mendengar pengakuannya saat diskusi pemilihan pemeran."
"Iya, Minhee yang mengajukan sahabatnya itu. Tapi Krystal juga melalui tahapan seleksi seperti yang lain. Karena dia memang berbakat jadi dia lolos."
Taemin diam menghela napas.
"Oya, aku dengar kau terpilih jadi pemeran utama pria ya? Wah, selamat. Kau akan beradu akting dengan Blue Pearl."
"Bukan Blue Pearl, tapi Red Princess."
"Eh? Kok?"
Taemin menyimpan kedua tangannya dalam saku celana dan berjalan pergi meninggalkan Jinki yang kemudian berlari menyusulnya meninggalkan atap sekolah.
***

Walau sudah biasa menjadi pusat perhatian karena ketenarannya, kali ini Taemin sedikit dibuat risih. Kabar tentang terpilihnya ia menjadi pemeran utama pria untuk pertunjukan teater yang akan ditampilkan saat festival sekolah telah menyebar seantero sekolah. Taemin tak hanya menjadi perhatian murid perempuan saja kini, tapi juga murid laki-laki. Itulah yang membuatnya risih.

Para pria bisa menjadi sensitif juga jika menyangkut gadis yang mereka sukai. Lidah mereka yang terkenal lebih tumpul dari lidah perempuan ternyata tak sepenuhnya benar. Ada beberapa murid lelaki yang berani menegur Taemin langsung sehubungan dengan kesempatan yang ia peroleh dengan cara tak terhormat itu. Kali ini Taemin dibuat sedikit ngeri oleh tindakan para penggemar Blue Pearl. Ia kesal juga karena sebenarnya bukanlah Blue Pearl yang akan menjadi lawan mainnya di dalam pertunjukan nanti, tapi ia justeru mendapat tekanan dari fans Blue Pearl.

Taemin berjalan dengan wajah merengut menuju basecamp teater. Seluruh kekacauan yang ia alami hari ini, ia yakini sebagai ulah Krystal. Ia berjalan terburu-buru menuju basecamp teater bukan hanya untuk mengikuti latihan tapi juga untuk menegur gadis sok yang tak ia sukai, Krystal.

Suasana sedikit berbeda ketika Taemin memasuki basecamp teater. Ia mendengar alunan musik. Langkahnya terhenti ketika sampai di ruang utama basecamp teater. Seluruh anggota duduk di atas lantai seperti biasa namun yang berbeda adalah mereka duduk bukan untuk latihan dialog tapi untuk menonton Krystal dan Minhee yang sedang melakukan dance berdua.

Dua bidadari itu terlihat lentur menggerakan badan mereka, melakukan pertunjukan dance di depan anggota klub teater. Taemin berdiri turut menyaksikan pertunjukan dance yang dipersembahkan Krystal dan Minhee. Tentu saja perhatiannya terfokus pada Minhee yang menari enerjik dengan senyum terus terkembang di wajah ayunya. Tanpa sadar, senyum terkembang di wajah Taemin saat menikmati jalannya pertunjukan.

Taemin tersenyum lebih lebar ketika melihat Victoria dan Amber bangkit dari duduknya turut menari menirukan gerakan Krystal dan Minhee. Ia dibuat melotot kaget ketika Luna tiba-tiba bangkit dari duduknya dan ikut menari. Bagaimana bisa Luna juga berada di sana?

Taemin ikut bertepuk tangan ketika pertunjukan usai. Ada anggota laki-laki yang bersuit-suit untuk Krystal dan Minhee, ada juga yang berseru "daebak!" Sedang Krystal dan Minhee membungkukan badan sebagai tanda terima kasih.

"Oh, bintang utama kita sudah sampai sepertinya," ucap Krystal saat menyadari kehadiran Taemin membuat semua pasang mata yang ada di dalam basecamp teater mengikuti arah pandangnya. "Bisa nggak sih datang tepat waktu?" tegur Krystal.
Luna yang berdiri di dekat Minhee melambai-lambaikan tangan pada Taemin lengkap dengan senyum lebarnya.
"Mulai besok kalau Sunbaenim terlambat lagi, kami akan memberikan hukuman pada Sunbaenim," Minhee menyambung teguran Krystal membuat Taemin terkejut mendenganya. "Saya tidak suka pada pemain yang tidak disiplin, jadi mohon datang tepat waktu. Waktu yang kami tentukan telah kami perhitungkan dengan berakhirnya jam sekolah jadi tolong hargailah waktu yang ada."

Krystal tersenyum bangga, penuh kemenangan mendengar teguran Minhee untuk Taemin. Sedang Luna terlihat mengkhawatirkan Taemin karena ia tahu bagaimana seorang Taemin itu.

"Jadi yang berkuasa di sini bukan Victoria Nuna dan Amber lagi, melainkan Krystal dan Minhee?" Taemin berjalan mendekat. "Bagaimana bisa dua orang junior mengontrol para senior?" saat ia sudah sampai di hadapan Minhee.
"Jika tindakan junior itu benar, kenapa tidak?" jawab Victoria santai. "Begini ya Lee Taemin, ini bukan karena mereka terkenal atau ini naskah Minhee. Aku masih pegang kendali dan memang kau salah kan? Sejak jadwal latihan ditentukan kau tidak pernah datang tepat waktu. Sebaiknya kau intropeksi diri sebelum menegur kami."
"Jadi aku benar-benar jadi boneka mainan di sini?"
"Ya! Murid terhukum!" bentak Krystal.
"Sunbaenim pikir itu ulah Krystal ya?" Minhee menyela. "Atau anak-anak klub teater? Sebenarnya yang seperti itu bisa ditebak kok. Kalau ada bintang besar yang bersinar yang bisa kita raih, kenapa memilih bintang kecil? Yang seperti itu, tanpa di umumkan ke publik pun publik sudah bisa meringkas sendiri bagaimana kesimpulannya. Klub teater lagi ketiban rejeki nomplok dengan di hukumnya Lee Taemin untuk bergabung, jadi sudah pasti klub teater akan menggunakan Lee Taemin bukan Amber lagi."

Taemin melongo mendengarnya. Minhee jadi banyak bicara seperti itu hanya untuk membela Krystal?

"Baiklah. Itu bukan ulah Krystal atau anak klub teater. Itu ringkasan publik. Lalu menari seperti tadi apa itu tidak membuang waktu? Apa hal itu digunakan untuk mengisi waktu menunggu aku yang terlambat ini?" Taemin mengeluarkan alibi lain yang terdengar konyol. Bahkan ada beberapa anggota klub yang tertawa tanpa suara mendengarnya.
"Kau benar-benar!" Krystal geram.
"Sunbaenim anggota klub dance juga kan?" tanya Minhee. "Pasti tahu apa saja manfaat dance. Kenapa masih bertanya tentang tujuannya apa?"
"Ya! Taemin-aa!" Luna menyela. "Bisakah kau bersikap sedikit lunak?" Luna yang sudah berada dekat di samping kanan Taemin berbisik. "Tanpa bantuan mereka kau tak akan bisa lolos hukuman. Lagi pula kau memang salah kan? Kenapa hobi sekali sih ribut dengan orang?" Luna lanjut mengomel.
"Bertahan atau pergi. Kalau kau tak suka pada aturan yang kami buat, kau bisa pergi." Krystal maju selangkah berdiri di samping kiri Minhee yang berdiri berhadapan dengan Taemin.
Taemin melirik Krystal sejenak lalu kembali menatap Minhee yang juga balas menatapnya. "Aku akan tinggal!" ucap Taemin dengan tegas. "Bukan karena hukuman Lee Junki Sonsaengnim, tapi karena gadis yang berdiri di hadapanku ini." lanjutnya dalam hati.
***

Walau sempat bersitegang dan adu pendapat, sore itu Taemin terlihat nyaman mengikuti jalannya latihan pertama. Ia duduk di samping Minhee dan bergabung dengan anggota klub yang terlibat dalam pertunjukan untuk pembacaan naskah.

Minhee dengan telaten mengajari Taemin bagaimana berdialog yang benar sesuai yang ia inginkan dalam naskah. Sedang Krystal berulang kali mengolok Taemin ketika pemuda itu membuat kesalahan hingga membuat Taemin kesal. Luna yang penasaran juga ikut bertahan di basecamp sampai latihan usai.

Taemin mengabaikan Luna dan mengejar Minhee yang terburu-buru meninggalkan sekolah bersama Krystal usai mengakhiri latihan. Luna pun mengekor Taemin.

"Ya!" panggil Taemin ketika sampai di depan gerbang. "Kalian terburu-buru sekali!" saat ia berhasil menyusul Krystal dan Minhee.
"Aku telefon taxinya." ucap Krystal pada Minhee mengabaikan teguran Taemin. Minhee mengangguk.
"Kalian mau kemana sih?" tanya Luna yang baru sampai dengan napas terengah-engah karena harus berlari mengejar Taemin.
"Astaga! Gereja kemarin ya?" tanya Taemin dan Minhee segera mengangguk antusias.
"Sudah selesai ya?" Jinki datang bergabung.
"Ya!" bentak Krystal saat Taemin merebut dan mengakhiri panggilan dalam ponselnya.
"Tidak akan terkejar jika menunggu taxi," Taemin mengembalikan ponsel Krystal. "Jinki, kau bawa Krystal dan ikuti aku. Ayo!" ia meraih tangan Minhee dan menuntunnya pergi.
"Aku??" Jinki menuding hidungnya sendiri.
"Ayo, cepat!" Krystal menyeret Jinki untuk menyusul Taemin dan Minhee.
Luna yang ditinggal begitu saja hanya bisa kebingungan mengamati sekitarnya yang berubah hening.
***

Taemin melajukan motornya dengan kencang dengan membawa Minhee dalam boncengannya. Di belakangnya Jinki mengikuti dengan membonceng Krystal. Ia meraih tangan kiri Minhee dan melingkarkan di pinggangnya lalu menambah laju kecepatan motornya.

Minhee yang merasa takut melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Taemin dan memeluknya erat. Taemin tersenyum dibuatnya.

Jinki bingung karena Taemin membawanya ke sebuah gereja kecil di mana di dalamnya akan digelar sebuah pernikahan. Usai memakirkan motor, keduanya masuk ke dalam gereja dan duduk di bangku kosong di urutan ketiga dari belakang.

"Taemin, kenapa kita masuk? Ini pernikahan siapa? Kemana Minhee dan Krystal pergi?" buru Jinki saat sudah duduk berdampingan dengan Taemin.
"Ah, kau di sini!" Kibum datang menyela. Ia terlihat panik.
Taemin tersenyum manis. "Mereka sudah siap-siap." ucapnya pada Kibum.
"Hah... syukurlah. Terima kasih ya," Kibum menepuk bahu Taemin. "Tapi kenapa kau duduk di belakang?"
"Masih berseragam."
"Ah, iya!" Kibum menepuk keningnya sendiri.
"Hyung, yakin tak butuh bantuan?" Taemin khawatir melihat Kibum.
"Tidak. Tapi kau tetap di sini kan?"
Taemin mengangguk.
"Baiklah. Nanti kalau aku butuh bantuanmu, aku akan langsung kemari." Kibum seraya pergi.
"Ya!" Jinki menyikut Taemin. "Dia siapa? Dan kenapa kita bertahan duduk di sini? Ini pernikahan siapa?"
"Nanti kau juga tahu." jawab Taemin sembari menyamankan posisi duduknya.
***

Limabelas menit kemudian diumumkan jika prosesi pernikahan akan segera dimulai. Para tamu yang berada di dalam gereja diminta berdiri karena mempelai wanita akan segera memasuki gereja. Taemin dan Jinki--yang masih menunjukan ekspresi bingung-turut berdiri.

Taemin tersenyum lebar ketika pengantin perempuan memasuki gereja. Bukan karena ia kagum menatap mempelai wanita yang terlihat cantik dan anggun malam itu, tapi karena ia menemukan Minhee berjalan sebagai pengiring di belakang mempelai wanita.

"Oh! Mereka?!" Jinki menuding Minhee dan Krystal yang berjalan sebagai pengiring mempelai wanita.
"Ne. Itu kenapa kita buru-buru membawa mereka kemari." Taemin dengan suara selirih mungkin.
"Lalu, ini pernikahan siapa?"
"Nuna dari Kim Kibum Hyung Pemuda yang menyapa kita tadi."
"Oh..." Jinki menganggukan kepala. "Lalu Kim Kibum Hyung itu siapa?"
Taemin menoleh dan menatap tajam pada Jinki. Ia merasa kesal karena kekhusyukannya menikmati kecantikan Minhee terusik oleh Jinki. Jinki segera menundukan kepala dan tak bicara lagi.

Pernikahan berlangsung khidmat. Selanjutnya digelar sebuah pesta sederhana di taman kecil yang berada di samping gereja. Di pesta tersebut Krystal dan Minhee menampilkan sebuah duet sebagai hadiah untuk kedua mempelai. Minhee memainkan gitar dan Krystal bernyanyi.

"Jadi selain dance, dia juga bisa bermain alat musik?" komentar Taemin saat menikmati pertunjukan Minhee.
"Dia bisa bernyanyi juga. Ada banyak video yang mereka unggah ke Youtube. Blue Pearl and Red Princess. Kadang mereka duet cover, ada juga dance." Jinki menanggapi komentar Taemin.
"Kau tahu banyak?" Taemin beralih menatap Jinki.
"Penasaran saat teman-teman di sekolah ribut soal Blue Pearl dan Red Princess yang masuk ke sekolah kita. Karenanya aku mencari tahu tentang mereka."
Taemin kembali menatap Minhee.
"Ya, apa ini termasuk hukumanmu? Membantu si Red Princess?"
"Anio."
"Lalu? Kau ini kan jarang sekali berbaik hati pada orang lain. Apalagi pada seorang gadis. Gadis asing pula."
Taemin tersenyum manis. "Aku rasa, aku menyukai Minhee."
"Mm-mwo??" mulut Jinki membulat mendengar pengakuan Taemin. Kedua matanya melebar karena kaget.
"Ne. Aku menyukainya sejak pertama aku melihatnya. Aku rasa aku telah jatuh cinta pada Minhee." dengan senyum di wajahnya dan tatapan terfokus pada Minhee, Taemin mengakui perasaannya.



------- TBC --------
.shytUrtle.
 

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews