¤ Forever Love (As We Kiss Good Bye-Kiss Shita Mama Sayonara) ¤

00:00

¤ Forever Love (As We Kiss Good Bye-Kiss Shita Mama Sayonara) ¤


. Cast: Kim Jaejoong,Lee Youngie,Park Minrie,Kim Yoojin (UEE-After School)



. Genre: sad romance



. Author: shyturtle



. Theme song: One Fine Spring Day-Super Junior Ryeowook











"Hal yang terindah adalah sa'at Aku memiliki Mu. Setiap musim semi tiba...hati Ku terasa beku,rasanya ingin tetap tinggal,tapi...Aku harus pergi. Aku mencintai Mu! Aku mencintai Mu! Aku mencintai Mu,selamanya..."







Dia sangat sempurna! Tidak ada kata lain yang bisa Aku ucapkan selain "sempurna" sejak pertama mengenalnya. Sa'at itu,Aku kelas 6 SD sa'at Dia datang ke kota kecil ini. Rumah Kami berseberangan dan Aku sangat iri pada keluarganya yang harmonis. Kami berteman baik sejak sa'at itu,Aku dan Kim Jaejoong. Ya,Kim Jaejoong! Aku hanya ingin Kim Jaejoong untuk Ku di masa lalu,sekarang,nanti dan selamanya bahkan sampai kehidupan berikutnya.







"Youngie~aa!!! Chukae!!!" Minrie memeluk Ku erat "Akhirnya Kau menerima tawaran itu! Naskah Mu akan di pentaskan dan Kau jadi pemeran utamanya Ooo... Aku sangat senang bisa terlibat dalam pementasan ini"



"Kalau begitu cium Aku!" Minrie langsung melotot pada Ku "Hahaha Aku bercanda,tapi Aku kesal! Kenapa Kim Jay Sunbae memilih Kibum sebagai pemeran utama pria?!"



"Ya,Aku juga sedikit kecewa padahal banyak yang lebih pantas,eh tapi kenapa? Bukannya Kalian cukup dekat? Ini hanya drama bukan masalah kan? Memangnya Kau mau siapa? Jung Yonghwa? Choi Minho? Atau Pangeran Bule Nichkhun? Jangan bilang Kau mau Changmin!?"



"Hahaha Changmin?? Tidak semua,Aku mau Kim Jaejoong"



"Youngie!! Telinga Ku karatan mendengar hal itu! Sejak Kita kenal Jaejoong,Kau slalu bilang "Aku hanya mau Kim Jaejoong! Dia itu sempurna,tanpa cela! Aku cinta Kim Jaejoong" haish~ benar-benar! Dulu Senior Yunho,Kau tolak bahkan Oppa Ku sendiri Yoochun,Kau juga tidak mau,sampai kapan Kau akan menunggu Jaejoong? Ha?! Kau tidak masuk dalam kriteria Dia,harusnya Kau sadar itu! Kau tahu kan bagaimana tipe wanita kesukaannya? Selamanya Kau hanya akan jadi sahabat oh bukan Dia tidak pantas di sebut sahabat,cukup menyebutnya teman saja,kau tahu kan Dia itu lebih sering menyusahkan Mu,selalu merepotkan Mu,dasar anak manja! Tapi,Aku heran Kau tetap saja baik padanya,hah...ini cinta atau Kau yang buta??"



"Nee arayo,tapi tetap saja Aku mau Kim Jaejoong" sambil nyengir dan membuat Minrie kesal.









Aku sendiri tidak mengerti akan perasaan Ku,padahal Aku tahu Jaejoong tidak akan suka pada Ku tapi tetap saja Aku menyimpan rasa ini sampai kini. Aku merasa senang bisa berada di sampingnya selalu sebagai seorang teman. Minrie tidak iri,Dia sahabat Ku,Kami tumbuh bersama di kota ini. Hanya saja,Minrie tidak suka pada sikap Jaejoong yang menurutnya hanya ingat Aku di kala Dia sedang susah. Minrie...bukan begitu,Aku sayang Kalian berdua,Kau dan Jaejoong,tapi Aku mencintai Jaejoong,ma'afkan Aku.



Entah ini air mata yang ke berapa,setiap kali Jaejoong bercerita Ia telah memiliki pacar,hati Ku terasa sakit dan hancur,tapi Aku tetap bertahan dengan senyum itu dan sa'at Dia pergi Aku menangis. Siang tadi Jaejoong menemui Ku di kantin dan Dia bilang Kim Yoojin telah menerima cintanya. Ya,Kim Yoojin,Dia bintang di kampus Kami,seorang mahasiswi yang berparas cantik dan bertubuh seksi. Dia baru saja memenangkan kontes pemilihan model kampus. Mereka pasangan yang sempurna,seorang Pangeran Tampan dan Putri Cantik seperti dalam dongeng.

***









"Wah,Aku tidak sabar ingin melihatnya. Ini pementasan besar,akhirnya Kau tidak jadi orang belakang layar terus Youngie,Kau tidak hanya jadi penulis naskah dan sutradara dalam drama ini tapi Kau juga menjadi pemeran utama wanita,Umma jadi iri,kapan anak Umma ini bisa membuat prestasi seperti ini" Bibi Kim menemani Kami sore itu.



"Umma selalu begitu membandingkan Aku dan Kura-kura ini! Anak Mu ini juga hebat!" protes Jaejoong."Hebat membuat onar,Aku benar kan Bibi Kim?" sahut Minrie dan Bibi Kim tertawa kecil "Ma'af Aku hanya bercanda,Jaejoong memang hebat,Dia bintang di kampus Kami"



"Bintang playboy,hah sudah Kalian lanjutkan saja" Bibi Kim lalu pergi dan Kami melanjutkan acara ngobrol.













"As We Kiss Good Bye...judul yang menyentuh,dapat ide darimana?" Jaejoong membaca naskah milik Minrie "Pemeran utama prianya Kibum? Wah,pasti Dia senang sekali,iya kan Minrie? Ya,Youngie~aa kenapa Kau tidak pacaran saja dengannya?"



Minrie melirik Ku "Ya,Kibum itu tampan,baik dan juga perhatian pada Youngie,sebenarnya Aku juga setuju kalau Mereka pacaran,di Korea wajar jika laki-laki berpacaran dengan wanita yang lebih tua dari usianya"



"Kau itu! Aku juga tampan,baik dan perhatian pada Youngie,jangan Kau jangan pacaran dengannya Kau kan milik Ku"



"Milik Ku?? Itu Dia milik Mu!" Minrie menunjuk Yoojin yang berjalan ke arah Kami.



"Oppa~" panggil Yoojin manja seraya melingkarkan kedua tangannya di lengan Jaejoong "Hari ini Aku ada jadwal pemotretan,Oppa antar Aku ya? Setelah makan siang,ayo~" keduanya segera pergi.



"Kasihan sekali Jaejoong jadi sopir pribadi Yoojin sekarang ckckck" Minrie menggelengkan kepala "Hey,itu Kibum! Aku pergi dulu ya,Changmin Oppa sudah menunggu Ku,bye Youngie"



"Annyeong Nuna" Kibum duduk di hadapan Ku "Ayo,Kita berlatih dialog Christoper dan Isabel"







Kim Kibum,Dia junior Ku sejak SMA. Entah kenapa sejak pertama bertemu Dia jadi sangat perhatian pada Ku,bahkan Dia adalah laki-laki pertama yang memberi Ku hadiah di hari kasih sayang. Aku masih ingat,waktu itu hari valentine tepat satu tahun Kami berteman. Dia anak yang baik dan sopan,tiba-tiba saja Dia datang ke rumah sambil membawa sekotak coklat dan sebuah bantal berbentuk hati berwarna pink. Ya Tuhan,Aku benar-benar merasa di atas awan waktu itu,sangat lucu!

***











"Belakangan ini Aku sering merasa pusing dan setiap kali kepala Ku sakit,yang ada dalam otak Ku adalah Kamu,Kura-kura" Jaejoong sembari menyandarkan kepalanya di bahu Ku.



"Kau tahu kenapa? Itu karena Aku memantrai Mu,Kau lupa Aku bisa sihir??"



"Hahaha" tawa Jaejoong pecah "Aku rela jika itu terjadi. Youngie..."



"Mmm??"



"Aku akan sangat cemburu sa'at Kau beradu akting dengan Kibum"



"Aku juga sangat cemburu sa'at Kau bersama Yoojin"



"Aish~ Aku serius!"



"Aku juga serius! Memang cemburu kenapa? Karna Dia sering teriak "Nuna Saranghae!" begitu? Jaejin sering mengatakannya kan?"



"Jaejin kan adik Mu,nah Dia?! Dia itu benar-benar suka pada Mu,Aku tahu itu"



"Tapi,Aku benar-benar menyukai Kim Jaejoong lalu bagaimana?"



"Aish,Anak ini!" mencubit pipi tembem Ku "Apa Kau akan pergi? Orang-orang pasti akan pergi dan Aku hanya akan sendiri di sini,itu perlahan tapi pasti iya kan?"



"Aku tidak akan pergi,karna Lee Youngie adalah milik Kim Jaejoong"



"Berhenti mengatakan permainan Kita dulu itu! Kalau ada Minrie Dia pasti akan marah-marah"



"Aku sudah janji kan? Aku tidak akan pergi Jaejoong,Aku tidak akan pergi"



Jaejoong menatap Ku sejenak dan suasana jadi hening "Oya,apa Kau akan berciuman dengan Kibum?"

***











Aku mempercepat langkah Ku menyusuri koridor rumah sakit dan Kibum mengekor di belakang Ku bersama Minrie. Aku berharap tidak terjadi hal yang buruk pada Jaejoong. Yoojin menelfon Ku sa'at Kami bertiga berlatih bersama sore ini. Jaejoong tiba-tiba mimisan dan pingsan sa'at menunggunya untuk pemotretan.



"Jadi ini sudah lama?!" Yoojin tampak kesal dan Aku mengangguk "Hah! Bagaimana bisa?! Aku tidak mau punya pacar penyakitan meski Dia tampan dan kaya raya! Sial!" melemparkan kunci mobil sport milik Jaejoong kepada Ku lalu pergi.



"Dia itu gila! Lihat saja Aku akan menyebarkan itu!" ancam Minrie kesal.



"Sudah-sudah"



"Nuna,Kau baik-baik saja kan?" Kibum usai memungut kunci mobil yang tergeletak di lantai.







Sa'at Aku masuk,Jaejoong sudah sadar dan dari ekspresi wajahnya,Aku tahu Dia mendengar semua ucapan Yoojin. Aku pun memeluknya dan air mata Jaejoong tumpah. Ini bukan yang pertama dan itu membuat Ku semakin tak ingin pergi dari sisinya.

***











"Sudah Ku bilang Kibum itu benar suka pada Mu. Lihat,hari ini Dia membuat taman kecil itu untuk Mu" menatap taman di depan kamar Ku "Kenapa tidak Kau terima saja cintanya?"



"Apa Dia bilang Dia cinta pada Ku seperti Kim Jaejoong? Tidak kan? Aku hanya ingin Kim Jaejoong bukan yang lain apa tidak boleh?"



Senyum terkembang di wajah Jaejoong "Kenapa harus Aku? Aku tahu Kau tidak bercanda mengatakan itu,Aku tahu itu..." diam menatap langit "Belakangan Aku berpikir bahwa ucapan Minrie itu benar"



"Ucapan yang mana?" sambil Ku betulkan selimut di tubuh Jaejoong "Bahwa Lee Youngie sudah gila dan terobsesi pada Jaejoong?"



Jaejoong tertawa dan Aku senang melihatnya "Aku selalu saja merepotkan Mu,bahkan sampai hari ini,tapi tenang saja karna..."



"lakukan terus" potong Ku sa'at Jaejoong mulai serius "Jangan hiraukan ucapan Minrie,Dia juga selalu di repotkan oleh Changmin. Aku tidak akan pergi jadi jangan bicara macam-macam karna itu akan membuat hati Ku sakit dan Kau akan berdosa karenanya,arasho?"



Jaejoong tersenyum lagi "Ayo peluk Aku! Kau membuat Ku ingin menangis" Aku pun memeluknya "Semua telah tahu dan semua pergi menjauh,hanya Kau yang Aku miliki kini" bisiknya dan air mata itu kembali meleleh "Aku mohon tetaplah memeluk Ku seperti ini,Aku mohon jangan tinggalkan Aku,Aku takut sendirian,Aku takut" semakin erat memeluk Ku.



"Lee Youngie tidak akan pergi karna Lee Youngie adalah milik Kim Jaejoong,Lee Youngie adalah milik Kim Jaejoong.

***















Jaejoong tak kuliah lagi dan mulai menjalani kemoterapi. Setahun yang lalu sa'at Kami masuk semester ketiga kuliah,penyakit ini terdeteksi,ya kanker darah. Jaejoong sempat drop kala itu,tapi akhirnya Dia bisa mengatasi hal itu dan semangatnya sangat tinggi hingga tak tampak kalau Ia sakit. Ia sangat sehat dan aktif seperti sebelumnya. Kini semua tahu Jaejoong tidaklah sempurna dan seperti yang Ia takutkan beberapa temannya pergi meninggalkannya.

Aku sibuk berlatih untuk pementasan akhir semester dan tugas-tugas kuliah Ku,tapi tetap saja Aku akan selalu ada untuk Jaejoong. Bahkan Aku sampai lupa pada rumah Ku sendiri tapi tidak akan jadi masalah untuk orang tua Ku,baik ada ataupun tidak tetap saja Aku seolah tak ada. Aku senang jika Jaejoong tertawa ketika Aku menceritakan hal yang Aku alami sehari-hari,sepertinya itu menghiburnya setelah 6bulan pas tak pernah datang ke kampus.





Rambut lebat Jaejoong mulai rontok dan tubuhnya makin kurus akibat kemoterapi yang di jalaninya. Jujur Aku tak tega melihatnya seperti ini dan Aku sering menangis di kala sendiri mengenang Jaejoong Ku yang sempurna.



"Youngie kemari!" panggil Jaejoong yang duduk di depan cermin "Lihat! Aku seperti Lex Luthor,mirip kan? Kepala botak dan...Aku masih tampan kan?"



"Apa mau pakai wig? Emm! Emm!" Aku menaik-naikkan kedua alis Ku "Lalu Kita berkeliaran dan membuat kekacauan seperti dulu bagaimana?"



"Boleh tapi tidak hari ini ya?!"



"He'em! Kita masih punya banyak waktu" lalu Aku meletakkan kepala Ku di atas kepala Jaejoong "Bagaimana kalau begini?" rambut panjang Ku segera menutupi kepala botak Jaejoong "Aigo...Kau cantik sekali Jaejoong,tapi kalau begini Kita terlihat seperti siluman berkepala susun" celetuk Ku dan Jaejoong terkekeh "Aku benarkan??"

***











Pertunjukkan Kami sukses! Aku senang Jaejoong dan Keluarganya datang menonton bersama Jaejin,meski merasa kosong tapi setidaknya Paman dan Bibi Kim bisa jadi Orang tua Ku. Bibi Kim bahkan membuat pesta kecil untuk merayakannya dan mengundang Kibum juga Minrie,ah iya Aku lupa kalau Kibum teman satu angkatan dengan Jonghyun adik Jaejoong,pantas saja Ia tak canggung berada di tengah-tengah keluarga Kim.





"Aku terharu tapi juga cemburu menyaksikan pertunjukkan tadi" ucap Jaejoong yang duduk di samping Ku menatap bintang dari balkon kamarnya "Aku cemburu karena Kibum mencium Mu,Kau kan milik Ku" kemudian meletakkan kepalanya di pangkuan Ku dan merebahkan tubuhnya di kursi santai itu "Meski hanya akting tapi Aku cemburu...itu pasti ciuman pertama Mu,iya kan? Hah...senang sekali jadi Christopher,Ia sempat menikah dengan Issabel sebelum maut menjemputnya,benar-benar dramatis,Kau terinspirasi dari Ku ya?"



Aku tersentak mendengar pertanyaan Jaejoong "Iya sedikit,Kau merasa sangat mirip ya?"



"Aku juga ingin menikah sebelum Aku mati...Aku ingin tahu bagaimana rasanya berumah tangga,menjadi seorang suami dan seorang ayah,tapi apa Aku punya waktu untuk itu? Lalu mana ada gadis yang mau menikah dengank Ku?"



"Aku mau! Aku tahu sekarang..."



"Hentikan bercanda Mu! Kau tahu apa sekarang?"



"Sebenarnya Kau tidak rela kan Aku jadi milik orang lain iya kan? Jadi Aku benar kan? Lee Youngie milik Kim Jaejoong tidak main-main kan?"



"Kau ini!" kembali duduk "Tidak Aku hanya bercanda"



"Tapi Aku serius,Aku mau menikah dengan Mu,apa tidak boleh?"



Jaejoong menatap Ku tajam seolah berkata "Berhenti bercanda seperti itu!"



"Aku tidak bercanda,jika Kau ingin menikah,Kita menikah dan Kita hidup bersama..."



Jaejoong memeluk Ku erat "Lee Youngie adalah milik Kim Jaejoong,Youngie milik Jaejoong" bisiknya terus menerus.

***







Kesehatan Jaejoong tampaknya mulai membaik dan musim semi akan tiba. Aku menemaninya pulang ke Gongju tempat kelahirannya dan Kami berdua tinggal di rumah Nenek Jaejoong. Tempat itu sangat indah dan Kami menikmati pagi yang indah setiap hari. Akhirnya Jaejoong menikahi Ku hari ketiga di awal musim semi. Kami menikah secara tradisional,Minrie dan Changmin datang turut menjadi saksi hari bahagia Ku dan Jaejoong. Sebuah pernikahan sederhana yang di hadiri keluarga dekat Jaejoong.



"Chukae!" Minrie memeluk Ku "Kim Yosa"



"Selamat ya!" Changmin pun memeluk Jaejoong "Jaga Youngie baik-baik,Dia teman baik Ku dan segera beri Kami keponakan yang lucu,OK!"



"Changmin! Kau kapan menikahi Minrie!" Aku menimpali.











"Aegiya~" dengan manja Jaejoong memanggil Ku "Kau cantik sekali dengan gaun pengantin tradisional ini"



"Kau ingin meledek Ku ya??"



"Aniya~ Kau benar-benar cantik! Ah~" menyandarkan kepala di pangkuan Ku "Ini malam pertama Kita kan?"



"Hmm" Aku mengangguk pelan dan jujur Aku sangat gugup.



"Youngie"



"Nee??"



Jaejoong menggerakkan jari tangannya memberi isyarat agar Aku lebih dekat. Aku pun membungkuk dan mendekatkan wajah Ku pada wajah Jaejoong yang masih terbaring.



"Mianhae" bisiknya lirih.



"Hmm?? Untuk apa??"



"Aku tahu dari dulu Kau menyukai Aku tapi Aku meragukan Mu dan menganggap Kau sama seperti gadis lainnya,tadinya Aku pikir Kau mencintai Aku hanya karna Aku tampan dan kaya tapi Kau menemani hingga kini,Aku mohon ma'afkan Aku"



"Kita keluarga sekarang Kau tidak perlu meminta ma'af Yeobo~"



Jaejoong tersenyum "Ucapkan itu lagi" pintanya.



"Yeo...bo~ " Ku ucapkan dengan mesra dekat di telinga Jaejoong.



Jaejoong meraih kepala Ku dan mengecup lembut bibir Ku beberapa sa'at lalu berbisik "Aku mencintai Mu,Youngie"



"Aku juga mencintai Mu Jaejoong"



"Aku lelah sekali,mau kah Kau memeluk Ku? Aku ingin tidur dalam pelukan Mu"



Aku pun memenuhinya dan Ku dekap tubuh Jaejoong.



"Nyanyikan lagu itu" bisiknya.



"Lagu apa??"



"Lagu yang Kau nyanyikan dalam drama itu...As We Kiss Good Bye"



Rasanya Aku ingin menjerit dan menangis mendengarnya tapi Aku menahannya dalam hati dan mulai bernyanyi "Geunal chuhrum dda ddeuthan baram boolgo. Geudaega saranghaduhn hwabooneun kkochi pigo..." Jaejoong menyamankan posisinya dalam pelukan Ku dan mulai menejamkan mata sementara Aku terus bernyanyi.















*backsound One Fine Spring Day-Super Junior Ryeowook*





"Ajoo muhlli ajoo muhlli muhn gose innayo. Geudaeui maeireun bom narira miduh. Ajoo muhn nal ajoo muhn nal geudae nareul mannamyuhn...neul hamkkeyuh ddago yegihae jwuh..." Aku tak bisa menahan air mata Ku usai menyanyikan lagu itu di akhir pertunjukkan.











Aku tahu Kau baik di sana,tapi Aku sangat rindu pada Mu. Musim semi akan segera berakhir dan akan ada pementasan terakhir. Kim Jaejoong... Aku sangat rindu pada Mu... Tega sekali Kau pergi meninggalkan Aku... Kau bilang Kau ingin jadi jadi Suami dan Ayah dari anak-anak Ku tapi...



Tangan lembut Minrie menyentuh bahu Ku dan Ia pun memeluk Ku. Aku tak kuasa lagi dan air mata itu kembali tumpah sa'at Kami mengunjungi makam Jaejoong. Bunga lila putih kesukaan Jaejoong tumbuh dengan subur di sekitar makam dan harumnya yang semerbak membuat Ku terasa masih ada bersamanya hari ini tepat 100hari kematian Jaejoong.











Angin sepoi menyentuh wajah Ku dan Aku terbangun. Di mana ini? Padang rumput hijau nan subur dan sejuk,apakah ini surga? Ya,Tuhan! Jaejoong?? Ia berjalan ke arah Ku. Lihat Ia sangat tampan dengan kostum serba putih itu.



"Ini Kau,Yeobo??" sa'at Jaejoong sudah berdiri tepat di hadapan Ku dan Jaejoong tersenyum sambil mengangguk pelan lalu memeluk Ku erat. Ku rasakan hangatnya dekapan Jaejoong dan sambil tersenyum Ku sandarkan kepala Ku di dada bidangnya.











"Hal yang terindah adalah sa'at Aku memiliki Mu. Setiap musim semi tiba...hati Ku terasa beku,rasanya ingin tetap tinggal,tapi...Aku harus pergi. Aku mencintai Mu! Aku mencintai Mu! Aku mencintai Mu,selamanya..."





















___________THE END_______________

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews