¤ FF Gaje Spesial Buat Temen-Temen LOCKET "Pangeran Gemulai Dan Si Cantik Gunung Es" Episode #2 ¤

23:36

Annyeong~sebelumnya saya minta ma'af karena episode #2 ini molor 2 minggu dari jadwal terbitnya. Jujur saya mengalami krisis percaya diri untuk mempublisnya hahaha jeongmal jeosonghamnida *bow 90 drajat. Seperti biasa edit dan tag setelah saya oel di kompi ya...Let's go khaja khaja!





¤ Pangeran Gemulai Dan Si Cantik Gunung Es ¤





* Judul lain: The Supple Prince And The Wild Princess



* Kategori: Serial-Roman-Komedi (mungkin hehehe ^^v)



* Author: shyturtle



* Susunan pemain:



- Peran Utama:

. Almighty Key SHINee as Kim Ki Bum

. Shi Gui aka readers as Lee Ji Yoo



- Keluarga Kim:

. Kim Seungwoo (aktor) as Ayah Kibum

. Lee Miyoung (artis) as Ibu Kibum

. Kim So Yeon (artis)

. Kim Yoo Jin (UEE After School)

. Kim Yoo Bin (Wonder Girl's)

. Kim So Eun (aktris/Ga Eul BBF)



- Keluarga Lee:

. Lee Moon Sik (aktor/Jukbang TGQS) as Ayah Jiyoo

. Go Hyun Jung (artis/Mishil TGQS) as Ibu Jiyoo

. Lee Jun ki (aktor)

. Lee Jun Ho (2pm)

. Lee Seung Gi (aktor)

. Lee Seung Hyun (Seungri Big Bang)



- Geng Kibum:

. Jo Kwon (2AM)

. Kang Ji Young (KARA)

. Kim Hyun Ah (4MINUTE)





- Geng Jiyoo:

. Oh Won Bin (ex gitaris FT.Island)

. Yong Jun Hyung (B2ST)

. Lee Jae Jin (FT.Island)

. Kang Min Hyuk (CN.Blue)

. Lee Chae Rin (CL 2NE1)



- Pemain pendukung: Son Hyun Joo (aktor),Kang Dong Woon (aktor)



- Special appearance: Park Yoochun and A.N.JELL



* Theme Song:

. Ost.Goong S opening

. Ost.Sungkyunkwan Scandal track 11 instrumen

. Ost.God Of Study track 9 The Final Mission Instrumen

. CN.Blue - Try Again,Smile Again

. TRAX - Tell Me Your Love













Episode #2







Van itu berhenti jarak satu meter dari tempat Kibum berdiri. Jantung Kibum berdetak makin kencang ketika pintu van terbuka. Otaknya membayangkan orang-orang berbadan tegap layaknya bodyguard yang akan muncul dan pasti akan menghajarnya. Lari! Ya lari! Satu kata itu yang terus muncul dalam otak Kibum. Empat orang memakai kostum serba putih turun dari van,Kibum menatapnya satu persatu. Sepertinya Mereka baru saja pulang dari pesta,pakaiannya resmi sekali,tanya dalam benak Kibum. Mereka bukan bodyguard,tapi sangat tampan. Tampan?? Kibum memuji mereka tampan?? Apa mereka malaikat??



"Kau...siapa nama Mu??" tanya salah seorang pemuda setelah ke empatnya berdiri di hadapan Kibum.



"Tampan,tapi...angkuh sekali" gumam di hati Kibum.



"Kenapa diam?? Kau marah??" sambung pemuda yang berdiri di samping kanan pemuda angkuh tadi.



"Wah...karismatik sekali..." Kibum kembali bergumam di hatinya dan tanpa Ia sadari Ia jadi senyum-senyum sendiri menatap pemuda itu.



"Ya!" bentak pemuda berambut pirang itu "Malah senyam-senyum!"



"Astaga~ Dia cute tapi...judes sekali!" Kibum melirik pemuda itu dan masih bergumam dalam hati kemudian menatap pemuda berpostur tubuh paling pendek di antara ke empatnya,"cantik sekali pemuda ini" pujinya dalam hati.



"Sudah?!" tanya pemuda angkuh itu lagi.



"Iya??" celetuk Kibum seolah Ia telah melewatkan sesuatu.



"Aish! Kau tidak mendengar ocehan kami??" sambung pemuda berambut pirang.



"Apa?? Aku..." Kibum diam sejenak "Oh ya,Kau tanya siapa Aku,benar kan? Kenapa?"



"Kami mendengar semua makian tadi" jawab pemuda berwajah tenang dan berkarisma itu.



"ha??" Kibum mangap karena kaget "Itu..."



"Kau sepertinya kesal sekali" potong pemuda angkuh itu "Kami terburu-buru"



"lalu kalian mau minta ma'af??" Kibum dengan gemulainya "hagh~ kalian mengotori baju ku! Ini kan sangat mahal!"



"Aigoo~ kau tahu kan jalanan gelap??" sahut pemuda pirang "Lagian Kau juga buat apa berdiri di pinggir trotoar begini?? Kalau menunggu bus kau kan bisa duduk! Aku sering melakukannya!"



"Apa?? Aish!"



"Kami minta ma'af soal ini" sahut pemuda berkarisma itu "Mohon ma'afkan kami dan tidak perlu membeberkan masalah kecil ini atau mempublikasikannya"



"Apa?? Publikasi?? Kalian ini bicara apa??" Kibum makin bingung.



"Jadi kau tidak terima?!" pemuda angkuh itu bicara lagi "Apa kau minta ganti rugi untuk biaya mencuci ke laundry??"



"Apa?? Sok skali bicara Mu!! Apa kau pikir Aku ini orang miskin?!!"



"Omona!! Jangan-jangan kau itu...anti fans kami ya??" sela pemuda berambut pirang itu.



"Publikasi! Anti fans! Aku tidak tahu apa yang Kalian bicarakan! Dasar aneh!G"



"Kau yang aneh!" bentak pemuda berambut pirang "Kau tahu siapa Kami??"



Kibum kembali memperhatikan ke empatnya satu per satu "...tidak" menggelengkan kepalanya pelan dan membuat ke empat pemuda di hadapannya memasang wajah kecewa. "Memang siapa Kalian??"







"Ma'afkan Dia!" seru Jiyoo sambil bangkit dari duduknya kemudian berjalan mendekat membuat semua menatapnya. "annyeong A.N.JELL Sunbaenim" membuka topi jaketnya.



"Jiyoo??" pemuda berambut pirang itu menyeringai "Apa yang kau lakukan malam-malam di sini? Kau kenal alien ini?" menunjuk Kibum.



"Apa?? Alien??" Kibum mencibir "Kau yang alien!!"



"Lihat kan?? Dari planet mana asalnya hingga tidak tahu kami!" pemuda berambut pirang itu tak kalah kesalnya.



"Dia..." Jiyoo melirik Kibum "...sepupu Ku,ma'afkan Dia,tadi Dia kesal pada Ku"



"Apa?? Sepupu Mu?? Aaa...kenapa tidak bilang!" Jeremy merangkul Kibum "Aku Jeremy..."



"Je...remy??" Kibum masih kebingungan.



"Mereka ini A.N.JELL sunbaenim. Dia itu Hwang Taekyung Hyung" Jiyoo menunjuk pemuda angkuh "Kang Shinwoo Hyung" menunjuk pemuda karismatik "Jeremy dan Go Minam" menunjuk pemuda paling kecil dan yang sedari tadi hanya diam. "Sunbaenim,ma'afkan Dia,Dia itu...kuper sekali dan selera musiknya payah sekali"









"Ya! Apa maksud Mu!" bentak Kibum sembari berkacak pinggang sa'at van A.N.JELL sudah pergi "Kuper dan selera musiknya payah!!"



Jiyoo kembali bersikap dingin dan menatap Kibum dari atas ke bawah kemudian tersenyum mencibir.



"Apa?!! Aku bukannya tidak tahu,tapi..." diam sejenak merasa jika Jiyoo tak mendengarnya "Aku tidak pernah memperhatikan Mereka sedekat ini!" melihat Jiyoo mulai menyangklet carriernya "Kau akan camping ke gunung??" kibum dengan nada rendah.



"Akan kemana?"



"Apa??"



"Kau kabur dari rumah kan?"



Kibum mengangguk pelan dan Jiyoo mencibir kemudian mulai berjalan,"Ya!"



Jiyoo berhenti dan melihat jam di tangan kanannya,"Kau boleh ikut jika Kau mau!"



"Apa??" Kibum mengangkat kepala merasa salah dengar.



"Terserah jika kau ingin tetap di sini" kembali berjalan "Hati-hati! Kalau malam banyak preman di sini" melambaikan tangan.***







"Oh,Nona Lee" Hyunjoo membuka pintu.



"Anda...Paman Hyunjoo??" tanya Jiyoo ragu-ragu.



"Iya benar Nona Lee,Saya Son Hyunjoo..." heran melihat Jiyoo datang bersama Kibum.



"Ma'af Saya terlambat" Jiyoo tersenyum kecil dan Ia paham Hyunjoo heran perihal Kibum bersamanya,"Aku yakin Paman mengenalnya,panjang ceritanya,bisa antar Aku sekarang??"



"Iya...Iya Nona,sebentar" usai mengambil kunci,Hyunjoo memimpin Jiyoo dan Kibum menuju rumah yang sudah di pesan Jiyoo. "Sesuai permintaan,rumah yang Nona pesan ada di lantai 3 paling atas"



"Iya" Jiyoo kemudian menoleh Kibum yang tampak kesulitan membawa kopernya berjalan menaiki tangga. Jiyoo menggeleng kecil kemudian melanjutkan langkahnya mengikuti Hyunjoo.



"Nah,ini Dia!" Hyunjoo merentangkan tangannya sa'at sampai di lantai 3,"Nona Lee??"



Senyum terkembang di wajah Jiyoo "Ini sempurna! Saya menyukainya"



"Hehehe syukurlah. Lalu...Tuan Muda Kim??" dan Jiyoo menatapnya tajam "Ma'afkan Saya tapi..."

"hanya sementara! Saya tidak tega melìhatnya kabur dari rumah!" potong Jiyoo dan Hyunjoo manggut-manggut "saya mohon rahasiakan ini dari teman-teman saya"



"Wonbin?? Iya-ya Nona Saya paham"



"Huh!" Kibum ngos-ngosan sa'at sampai.



Jiyoo hanya menatapnya,sementara Hyunjoo menyambut dan membantu membawakan koper Kibum.







Jiyoo mengamati isi rumah sederhana itu,ada 2 kamar,1 kamar mandi,dapur dan 1 ruang serba guna. Kibum berdiri mematung di belakang Jiyoo.



"Sederhana sekali?? Apa begini selera seorang Lee Jiyoo si cantik Gunung es itu?? Sebenarnya untuk apa Dia menyewa RUSUN sederhana ini?? Ah,Dia itu memang aneh!" Kibum bergumam sendiri di batinnya.



Jiyoo menatap Kibum yang tampak ketawa-ketiwi tidak jelas "Kau tidur di kamar utama!"



"Ya??" Kibum mengangkat kepala menatap Jiyoo "Aku?? Kenapa bukan Kau saja??"



Jiyoo hanya diam lalu masuk ke kamar.



"Aish! Benar-benar menyebalkan!" Kibum menyeret kopernya masuk kamar.







"Nona Lee dan Tuan Muda Kim akan tinggal bersama seperti ini..." Hyunjoo jadi tidak bisa tidur,"haruskah Aku melaporkannya pada nyonya besar?? Mereka berdua di kenal layaknya Tom dan Jerry yang tidak bisa akur ess...tapi ini akan jadi sangat menarik"







Kibum membuka kopernya lalu diam tampak memikirkan sesuatu,"Kenapa Dia jadi baik begini?? Jiyoo adalah musuh bebuyutan ku...Aku harus waspada..." manggut dan "...kruuuk" perut Kibum berbunyi karena lapar "Aish~" mengelus perutnya.

***











Sabtu pagi yang mendung,Jiyoo berdiri di halaman kecil rumah barunya. Ia bentangkan kedua tangannya dan menghirup dalam-dalam udara pagi itu. Jiyoo memasang headset dan mulai turun untuk jogging berkeliling sekitar hunian barunya.

Kawasan ini padat dan rata-rata penduduk kalangan menengah. Jiyoo menemukan sebuah taman bermain kecil juga mini market tak jauh dari tempat Ia tinggal. Ya,lumayan! Begitu pikir Jiyoo.





"Selamat pagi Nona Lee" sapa Hyunjoo yang sudah duduk menunggu Jiyoo di bangku panjang di halaman rumah Jiyoo "apa menyenangkan?"



"Iya,Paman. Aku juga sudah berkeliling tadi. Ada apa? Paman sengaja menunggu ku kan?"



"Iya" membungkuk sopan.



"Ya ampun Paman! Hentikan bersikap seperti itu dan tolong jangan panggil Aku Nona Lee,cukup Ji-yoo bisa kan?" Hyunjoo tampak sungkan "Ayolah Paman,ini bukan rumah besar,OK!"



"Baiklah Nona"

"Huft..."



"Iya ya Jiyoo"



"Sip!" Jiyoo mengacungkan jempolnya.









Sa'at membuka pintu rumah masih tampak sepi. Kibum masih terlelap dalam kamarnya. Jiyoo pun membawa dvd playernya keluar dan sambil tersenyum iblis Ia mulai memutar cd mp3 Gun n Roses favoritnya keras-keras. Kontan rumah yang tadi tenang sekarang berubah bising jadi ribut suara Axl si Vokalis GNR.





Kibum menggeliat dan tampak malas membuka mata. Namun karena Jiyoo mengarahkan speaker dvd playernya ke arah kamar Kibum,musik itu pun terdengar begitu keras di telinga Kibum. Mata kantuk Kibum pun terbuka dan dengan malas Ia bangun kemudian segera menuju kamar mandi sambil menutup kedua telinga dengan jari telunjuknya.





"Kau sudah bangun!" sambut Jiyoo sambil merebut botol air mineral di tangan Kibum dan langsung meneguk separo isinya "lekas bantu aku" mengembalikan botol itu.



"jorok sekali" gerutu Kibum "Kau tidak bisa ya minum memakai gelas?!"



"Ini rumah Ku,apa Kau mau buat aturan di rumah Ku?!"



"Bukan begitu"



"Aku tidak menempelkan mulut ku pada botol apanya yang jorok?! Kalau masih ingin tetap tinggal jangan cerewet! Atau kau sudah ada rencana lain?!"



Kibum menggelengkan kepala "Semalaman berpikir tapi tidak ada yang mencari Ku...mungkin Aku akan tinggal di hotel"



"Hotel?? Sampai orang tua Mu mencari Mu?? Haha itu konyol! Dan menurut Ku tidak akan ada yang mencari Mu!"



"Apa??"



"Kau kabur dari rumah pasti..." Jiyoo tertawa kecil bermaksud mengejek.



"Jadi Kau tahu soal pelatihan itu??" cerocos Kibum dengan wajah panik.



"Tidak,tapi jadi tahu skarang hah...mulut ember..."



"Tunggu!"



"Apa?!"



"Kau akan menyebarkannya??"



"Aku bukan seperti Mu yang sengaja membeberkan latar belakang Chaerin juga Junhyung...tinggal saja sampai kau benar-benar menemukan tempat tinggal yang layak menurut Mu,Aku tahu ini konyol tapi Aku tidak bisa membiarkan Mu jadi gelandangan"



"He?? Gelandangan??"



"Aku orang yang mudah berubah pikiran"



"baiklah Aku mau tinggal!"



"kau tidak boleh membawa atau memberi tahu geng mu terutama Jokwon dan jangan memprotes apapun yang Aku lakukan disini,ini rumah ku,kalau pun kau mau bayar uang sewa Aku tidak akan menerimanya,Kau juga punya kebebasan melakukan kebiasaan Mu,Kita saling menghargai saja,ini prinsip laki-laki,kau paham?!"



"Prinsip laki-laki??"



"Apa Kau bukan laki-laki!?"



"Apa??",Jiyoo hanya diam menggelengkan kepala. "Jiyoo~aa! Apa Kau mau Aku bergantung hidup pada Mu?? Aku akan bayar uang sewa pada Mu! Aku tidak mau di anggap bergantung dan menerima belas kasihan Mu"



"Kau ini manusia bukan?!"



"Apa??"



"Jika menurut Mu semua bisa di beli dengan uang...Kau pasti tidak akan ada di sini,karena kau bisa membeli Ayah mu tanpa harus kabur dari rumah!"



"Ak..." Kibum tidak jadi bicara.



"Aku akan belanja"



"Tunggu Aku ikut!"









Kibum mulai sibuk memilih barang-barang kebutuhannya. Jiyoo hanya bisa geleng-geleng sendiri melihat barang keperluan yang di pilih Kibum jauh lebih banyak darinya. Mata Jiyoo menangkap sosok pemuda yang tak asing baginya. Jiyoo berdiri terpaku dan jantungnya tiba-tiba berdetub kencang,kedua tangannya masih memeluk beberapa barang,matanya menatap pemuda tanpa berkedip.



"Omona~ Yoochun Sunbaenim..." bisik di hati Jiyoo ketika Park Yoochun berjalan ke arahnya. "Omo! Sunbaenim~ Kau berjalan pada Ku?? Ya ini Aku Jiyoo..." kata itu terus bergema di benak Jiyoo.



"Kibum,Kau di sini?" Yoochun hanya melewati Jiyoo dan menyapa Kibum.



Jiyoo langsung meletakkan barang-barangnya dalam anting dan segera memakai topi hoddienya sambil berjalan menuju kasir,sementara Kibum asik ngobrol dengan Yoochun.







"Menyebalkan! Memalukan skali! Rasanya ingin ku pukul saja kepala ku!" Jiyoo menendang kaleng minuman kosong yang tergeletak di trotoar.



"Auw!" teriak seorang laki-laki yang sedang membersihkan selokan sambil mengusuk kepalanya.



"Omo~" Jiyoo menundukkan kepala dan mempercepat langkahnya dan tak menghiraukan Kibum yang berlari mengejar sambil memanggil nama Jiyoo.





"Jiyoo~aa" Kibum ngos-ngosan "kenapa tidak menunggu ku?"



"Kau tahu jalan pulang kan?" jawab Jiyoo tanpa berpaling menatap Kibum "Dasar,manja!"



"Bukan begitu..."



"Lalu apa?!" menatap tajam Kibum dan keduanya saling terdiam. "Huh!" langsung naik tangga.



"Nona Lee!" seru Hyunjoo.



"Apa?!"



Hyunjoo melotot kaget "Tad...tadi ada yang mengantar motor dan..."



"Nanti Aku lìhat!" langsung pergi.



"Permisi" Kibum pamit.



"Hah~" Hyunjoo geleng-geleng.











*backsound TRAX-Tell Me Your Love*



Sepertinya rasa kesal masih menghinggapi Jiyoo. Mendung seperti cuaca pagi itu wajah Jiyoo. Ia terus diam sambil menata rumah barunya.



Meski Jiyoo cuek,Kibum tetap membantu bersih-bersih sebisanya. Bahkan Ia yang tak pernah ngepel lantai rela melakukannya. Sesekali Kibum melirik Jiyoo,Ia heran melihat Jiyoo terlihat lihai melakukan pekerjaan rumah layaknya gadis pada umumnya. Itu sangat jauh dari dugaan Kibum.



Hampir setengah hari Mereka habiskan untuk menata rumah sampai lupa jika belum sarapan. Perut Kibum yang dari semalam keroncongan makin keras berteriak minta di isi makanan. Jiyoo menyiapkan hidangan dan mulai makan,Kibum duduk di hadapannya namun terlihat enggan makan masakan Jiyoo.





"Aku ragu,cewek jadi-jadian ini mana bisa masak enak? Tapi Aku lapar" keluh Kibum dalam hati.



"Kau tidak lapar?" suara Jiyoo memecah kebisuan.



"Iya??" Kibum sadar dari lamunannya.



"Kau itu hobi skali bengong seperti itu! Ma'af jika tidak ada kursi,Aku suka konsep tradisional ini"



"No comment!"



"Aku tidak minta pendapat Mu!" melanjutkan makan "Makanan itu tidak akan habis hanya dengan di lihat! Tenang saja,Aku tidak meracuni makanan itu,tapi kalau Kau tidak mau biarkan saja,Kau bisa beli makanan yang kau suka"



Kibum sedikit merasa bersalah mendengarnya. "Iya,Dia sudah susah payah membuat masakan ini,jahat sekali jika Aku mendiamkannya" gumam di hatinya sambil mengambil sumpit di meja dan agak ragu menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya. Ekspresi wajah Kibum berbinar ketika mulai mengunyah masakan Jiyoo. "Wah,enak sekali~" memuji di dalam hati dan langsung melanjutkan makan dengan lahapnya.

***







Suasana di kediaman keluarga Kim masih di selimuti kecemasan. Miyoung tak sanggup lagi dan mencoba menghubungi Pangeran kesayangannya Kibum. Ia merasa lega Kibum mau bicara meski tak mengatakan tentang keberadaannya. Seungwoo sebenarnya khawatir,tapi Ia menekan dalam-dalam rasa iba itu agar Kibum tak manja lagi. Seungwoo sempat berpikir untuk mengirim pengawalnya agar mencari Kibum sekaligus mengawasi putra dan menjaganya,tapi Ia mengurungkan niatnya itu. Ia teringat pada cerita Moonsik tentang tradisi keluarga Lee yaitu ketika putra/putri mereka berusia 18tahun maka mereka akan di lepas dan harus hidup mandiri di luar rumah selama 2-3tahun atau sampai masa kuliahnya selesai. Seungwoo telah mendapat informasi bahwa Lee Jiyoo putri bungsu dari Moonsik sedang menjalani proses itu kini dan hal ini membuatnya iri. "Jiyoo seorang gadis mampu,masak anak laki-laki Ku Kibum tidak mampu bertahan hidup di luar sana?" begitu pikir Seungwoo.

***









"Ya!" Jiyoo melempar kunci pada Kibum dan kunci itu terjatuh "Aish! Begitu saja tidak bisa!" cela Jiyoo.



"Kunci apa ini?" Kibum memungut kunci yang jatuh di kakinya.



"Rumah ini,Aku tidak mau kerepotan jadi Kita pegang masing-masing"



"Ha??"



"Aku benci muka bengong Mu itu!" menenteng helm dan pergi.



"Berangkat sekarang?" gerutu Kibum dan ponselnya berdering. "Aaa,Jiyoung~aa ada apa? Oh,iya...tidak Aku baik-baik saja"







"syukurlah" Jiyoung lega "Aku tidak akan bertanya lagi tentang keberadaan Mu,tapi apa Kau masih berminat soal Carrion Street??"



"Iya masih kenapa?"



"Dongwoon Oppa setuju mengajak Kita malam ini,apa Kau bisa?"







Jiyoo melajukan motornya menuju Caliptra Space. Kibum bergegas menuju halte tempat Ia bertemu dengan Jiyoo semalam dan menunggu Jokwon menjemputnya. 10 menit menunggu,Jokwon pun tiba dengan mobil sedan Audi metalicnya dan keduanya segera menuju rumah Jiyoung menjelang malam itu.







Jiyoung dan Hyunah sudah menunggu,tampak pula Dongwoon yang sudah siap berangkat dengan gengnya.





"Oppa,ini Kibum yang Aku ceritakan dan ini Jokwon" Jiyoung memperkenalkan.



Dongwoon manggut-manggut sambil mengamati Kibum dan kemudian tersenyum kecil "Baiklah,Kita berangkat sekarang! Ingat sa'at ada di sana jangan jauh-jauh dari kelompok Kami,mengerti?"



"Iya,Hyung" Jokwon mengangguk paham.









Mobil Jokwon ikut dalam barisan mobil geng Dongwoon menuju Carrion Street. Ini pertama kalinya bagi Kibum,Jokwon dan Hyunah pergi ke sana. Mendengar penjelasan Jiyoung,ketiganya menjadi nervous sekaligus penasaran. Malam ini sabtu di minggu ketiga,pasti Carrion Street akan sangat ramai pengunjung. Sekali dalam sebulan akan di adakan taruhan besar-besaran pada sabtu di minggu ketiga. Selain balap motor akan ada battle dance juga guest star. Malam ini Trax kembali di undang untuk mengisi acara konser musik.



Kibum,Jokwon dan Hyunah benar-benar di buat kaget hingga ternganga. Mereka tak menyangka Carrion Street begitu besar dan luas juga ramai seperti ini. Semua kalangan bisa berbaur karena kesamaan hobi,benar-benar keren.

Dongwoon membagikan jaket clubnya pada Jiyoung,Jokwon,Hyunah dan Kibum. "Diam,jangan berbuat macam-macam dan ingat jangan jauh-jauh dari kelompok Kami"





"Kenapa begitu Hyung?" Kibum angkat bicara juga "Kami juga ingin berkeliling untuk melîhat-lihat dan setau ku,club Hyung D'cruz adalah yang terbesar bukan? Apa itu tidak cukup memberi Kami perlindungan?"



"Ini pertama kalinya bagi Mu,jadi jangan sama kan seperti Kau berjalan-jalan dan belanja di mall" Dongwoon menatap Kibum serius "Aku tahu tentang Kau dan Si Cantik Gunung Es,jadi jangan buat masalah!"



"Iya Oppa Kami paham" sahut Jiyoung sembari menyikut Kibum memberi isyarat agak Kibum tak bicara lagi.





"Aku tidak menyangka tempatnya sebesar dan seramai ini" komentar Jokwon masih keheranan "Mengadakan rave party di sini pasti menyenangkan"



"yang ada battle dance dan konser musik rock,pengunjung tempat ini tidak datang untuk clubing!" jawab Jiyoung "tempat ini resmi dan di lindungi hukum jadi aman dan kalian tahu siapa pencetusnya?"



"Dongwoon Hyung??" sahut Jokwon.



"Lee Junki,kakak sulung Jiyoo"



"Apa?? Koki itu??" Kibum tak percaya "Mereka memang keluarga aneh ya"



"Itu keren!" Hyunah berbinar membuat ketiga temannya keheranan.











Para penghuni Caliptara Space berkumpul di tempat khusus milik mereka. Wonbin tampak gagah memakai kostum balap putihnya.



"Bagaimana white fang??" tanya Jiyoo sambil mengelus motor Wonbin "Ya,White Fang,tidak harus menang cukup lakukan yang terbaik" bisiknya pada motor itu "Black Eagle mendukung Mu"



"Aku akan berusaha" Wonbin dengan yakin "bukan untuk menang tapi untuk tampil yang terbaik",Jiyoo tersenyum mengangguk "Ya!" memanggil Junhyung,Jaejin,Minhyuk dan Chaerin dan semua melingkar untuk do'a bersama.











Kibum,Jokwon,Jiyoung dan Hyunah kompak memakai topi jaket Mereka ketika Jiyoo dan gengnya muncul. Balap motor sebagai agenda pertarungan pertama akan segera di mulai dan semua club pun bersiap dengan wakil terbaik mereka. Kibum dan gengnya terus mengawasi geng Jiyoo,tampak Dongwoon menghampiri Jiyoo dan membicarakan sesuatu. Tentunya hal itu membuat Jiyoung penasaran,begitu Kibum,Jokwon dan Hyunah.



"Apa yang mereka bicarakan ya?" bisik Jokwon.



"Jiyoo diam saja begitu..." Hyunah ikut komentar "Misterius sekali"



"Misterius apanya?!" Jiyoung tidak terima "angkuh sekali! Apa Dia bisu?! Sama sekali tidak bicara padahal Oppa ku terlihat serius bicara dengannya" kesal melihat Jiyoo yang berdiri di hadapan Dongwoon sambil mengantongi kedua tangannya "Aku tidak mau Oppa Ku punya pacar seperti Dia!"



"Mereka sudah pacaran?" Kibum terdengar sangat ingin tahu "Aku pikir cewek jadi-jadian itu tidak doyan laki-laki"



"Iya,Jiyoo dan Chaerin ada yang bilang mereka pasangan yuri kan?" sambung Jokwon.



"Jangan menyebarkan rumor yang tidak benar!" protes Hyunah.



"Ya! Sebenarnya Kau ini lawan atau kawan?!" bentak Jokwon.











Balapan pun di mulai dan aksi kebut-kebutan ini pun jadi tontonan pengunjung Carrion Street. Bukan memperhatikan balapan,Kibum dan gengnya masih sibuk memperhatikan Jiyoo. Jika Chaerin,Jaejin,Junhyung dan Minhyuk terlihat antusias memberi semangat pada Wonbin di pinggir lintasan sampai teriak-teriak,Jiyoo yang berdiri agak jauh dari ke empat temannya hanya diam tetap mengantongi kedua tangannya tapi smokey eyesnya terus mengawasi jalannya balapan. Kibum dan gengnya sibuk membicarakan Jiyoo dan tiba-tiba saja Jiyoo menoleh menatap ke empatnya yang berdiri di seberang lintasan sekitar 5 menit lamanya lalu kembali mengawasi balapan.





"Fiuh~ untung Kita pakai topi jaket" Jokwon lega.



"Mungkin dia tahu atau merasa kalau Kita sedang membicarakannya" pendapat Hyunah.





Balapan berakhir dan Wonbin harus puas tetap berada di posisi 2 di bawah Dongwoon. Wonbin terlihat kecewa meski semua telah mebesarkan hatinya.





"Berhenti berusaha menjadi seperti Dia" ucap Jiyoo sa'at hanya berdua dengan Wonbin "Ini...tidak akan bisa dan akan semakin menyiksa Mu Hyung"



Wonbin menoleh menatap Jiyoo "Aku tidak bisa mengatasi rasa takut Ku sa'at menghadapi kelokan itu,padahal sudah lewat 2 tahun,rasanya..." diam dan menundukkan kepala.



Jiyoo bangkit dan menepuk bahu Wonbin,"Dia bahagia Hyung..." kemudian pergi.







Caliptra Space berada di peringkat 2 di bawah D'cruz,point mereka hanya beda tipis. Para pengunjung seperti telah di komando untuk bersiap menyaksikan pertarungan kedua sebelum konser musik yaitu battle dance. Beberapa perform dance menghibur para pengunjung.





"Okey! Next dance perform...apa kali ini Mereka akan menampilkan hal yang baru untuk memperbaiki kekalahan dan menambah poin?" seru D.J "Here they are Caliptra Space!!!"



Para pengunjung bersorak lebih ramai dari sambutan sebelumnya.





"Antusias sekali" komentar Kibum.



"jelas,ini Caliptra Space!" sahut salah seorang pengunjung yang berdiri di sampingnya.



"Memang kenapa jika Caliptra Space?" tanya Kibum.



"Mereka itu keren dan unik selalu ada kejutan,kau tahu bagi kami tidak masalah jika mereka ada di peringkat 2,D'cruz hanya menang massa,Caliptra Space lebih berkualitas"



Jiyoung langsung cemberut mendengar komentar itu.





"Jiyoo itu pasti bukan manusia,hagh...gila! Melihatnya jingkrak-jingkrak seperti itu" Jokwon geleng-geleng "apa dia tidak lelah...dance,band dan jingkrak-jingkrak seperti sekarang"



"Dia itu alien...gadis aneh" Kibum setuju "benar weird"



"kau bicara seolah-olah kau mengenalnya saja Ki" sela Jiyoung (Ki adalah panggilan kesayangan Jiyoung pada Kibum)



"Ayo kita kembali~" rengek Hyunah "seru skali konsernya"



"Aku tidak mau!" Kibum melipat tangan "Musiknya tidak jelas! Membuat telinga sakit!"



"Hey,itu TRAX!" Hyunah masih ngotot.



"Siapa bilang TVXQ!" Jokwon agak kesal.



"Merusak penampilan saja" Kibum membetulkan rambutnya.







"Wooo~ lihat siapa ini!" Junhyung tanpa sengaja menangkap Kibum dan gengnya "Pangeran Gemulai" Junhyung dan teman-temannya melingkari Kibum dan gengnya.



"Wah wah wah...apa ini?" Minhyuk baru tiba bersama Jaejin dan Chaerin "Apa yang Kalian lakukan di sini?"



"Mereka masuk D'cruz?" Chaerin menunjuk kostum ke empatnya.



"Kau lupa Jiyoung itu adik Dongwoon?" jawab Minhyuk "Jangan-jangan Kalian sering seperti ini dan menonton Kami...astaga! Kalian diam-diam..."



"Jadi...sedari tadi itu Kalian?? Pantas saja tidak asing" Chaerin tampak serius.



"Kau tahu itu Kami??" Jokwon melotot kaget.



Chaerin tersenyum mencibir di susul tawa teman-temannya.



"Benarkan Mereka memperhatikan Jiyoo" Minhyuk merangkul Chaerin "Kenapa tidak mengakui saja kalau diam-diam Kalian mengidolakan Jiyoo"



"Kami?? Mengidolakan cewek jadi-jadian itu?? Aish~ amit-amit!" Kibum mulai bicara "Aku hanya ingin tahu apa itu Carrion Street jadi jangan pikir Kami datang untuk Kalian!"



"Hagh~" Junhyung geleng-geleng "Seorang antis masuk dalam komunitas orang yang di bencinya,hanya ingin tahu? Munafik sekali...padahal benar-benar menikmati"



"haha itu benar,padahal menonton Kita" tambah Minhyuk.



"Tidak! Jangan merasa penampilan Kalian sempurna! Hanya dance begitu saja Kami juga bisa!" bantah Kibum di setujui anggukkan Jokwon,Jiyoung dan Hyunah.



"Oya??" Junhyung dan Minhyuk kompak.



"Iya dance cewek" tambah Jaejin "Kalian ingat kan masa SMA dulu?"



"Ya! Puas menghina Kami?!" Jokwon meninggi "Kalian pikir Kalian hebat!"



Junhyung maju dan berdiri sangat dekat di hadapan Jokwon "Ya,Kami memang hebat meski Kami tidak sempurna,lalu apa ini jadi masalah? Siapa yang melanggar garis batasnya?" melirik Kibum "Kalau kalian merasa tidak terima,buktikan! Jangan hanya bicara saja,PEM-BU-AL!"



Jokwon sedikit takut di buatnya dan menelan ludah dalam-dalam "Ak...Aku tidak membual! Kau..."



"Lawan Kami!" potong Junhyung "Sederhana saja,dance!"



"Apa??"



"Kau laki-laki kan?" Junhyung mencubit perut Jokwon "Kau bilang dance Kami tidak baik dan Kalian juga bisa jadi mari Kita buktikan!"



"Taruhan?? Ide bagus!!" Minhyuk setuju.



"Aku akan menyanggupi Kalian,jika Kalian benar-benar datang 3 minggu lagi untuk menerima tantangan Ku,maka Aku akan keliling kampus memakai kostum cewek warna pink" Junhyung melanjutkan "tapi jika Kalian tidak datang maka Kau dan Pangeran Gemulai yang harus melakukannya,simpel kan??"



"Aku ikut!" Minhyuk merangkul Junhyung "Aku akan menemani Mu,Bro!" tosh dengan Junhyung.

***











"Apa?? Mereka terima tantangan Kalian??" Jiyoo tak percaya mendengar cerita Junhyung.



"Ya,Kita lihat 3 minggu lagi" Minhyuk membenarkan.



"Semalam mereka datang ke Carrion Street untuk apa?" tanya Wonbin.













"Ma'afkan Aku ini salah Ku" entah ke berapa kali Jokwon minta ma'af.



"Kau tahu betapa hebatnya Mereka semalam sa'at perform dance Bom Bom Pow,Mereka bukan dance tapi cover song,Aku tidak menyangka Junhyung dan Jaejin bisa rap dan Chaerin juga punya suara bagus tak kalah dari Jiyoo,bahkan pengunjung sampai ikut teriak "bom! bom!" lalu bagaimana kita melawan kuartet itu?" keluh Hyunah "Mereka itu hebat! Aku tidak bisa dance"



"Aku juga..." Jiyoung senada "The Dash...membuat Ku merinding,beda skali dari pnampilan mereka di cafe waktu itu"



"Lalu bagaimana??" Jokwon dengan manja "Aku tidak mau keliling kampus memakai baju cewek"



"Pikirkan konsep dan Kita harus menang!" Kibum serius.



"Jangan sampai Oppa Ku tahu ya...bisa gawat" pinta Jiyoung memelas.

***









Kibum berjalan lesu sore itu dan mulai menaiki tangga. Ia tak khawatir soal Ayahnya lagi tapi soal tantangan Junhyung. Pikirannya kacau,Ia tak mau kalah tapi Ia tak tahu harus berbuat apa.



"Tuan Muda Kim" sapa Hyunjoo.



"Oh Paman" Kibum sadar dari lamunannya "Sudah lama di sini? Menunggu Jiyoo ya? Semalam Dia tidak pulang dan sampai sekarang"



"Iya Saya tahu,Nona Lee punya banyak tempat" menangkap raut murung Kibum "Tuan ada masalah?"



"Hmm??...iya" mengangguk pelan.







Kibum duduk di bangku panjang menikmati senja bersama Hyunjoo. Entah kenapa Dia merasa nyaman dan menceritakan semua yang mengganjal dalam pikirannya Hyunjoo.







"Oh,Paman??" sa'at Jiyoo membuka pintu "tumben,ada apa?"



"Nona,ups! Kau baru pulang Jiyoo?",Jiyoo pun mengangguk,"Aku hanya ingin mengajak Mu dan Tuan Muda Kim minum teh bersama"



Hyunjoo,Jiyoo dan Kibum duduk di halaman sambil duduk di atas tikar menikmati malam yang sedikit mendung. Jiyoo masih cuek pada Kibum dan pura-pura tidak tahu perihal tantangan Junhyung. Kibum pun sama tak mau menceritakan tantangan itu pada Jiyoo,Ia gengsi karena pasti Jiyoo akan berpikir bahwa Ia butuh bantuan. Hyunjoo hanya bisa senyum-senyum sendiri menyaksikan keduanya. Acara minum teh bersama yang sedikit kaku hanya berjalan satu jam saja.







Jika Jiyoo sudah terlelap karena kelelahan,Kibum masih terjaga padahal jam sudah menunjuk pukul 1.59 dini hari. Ia takut kalah,tapi akhirnya tertidur juga.



Jiyoo dan Kibum sama-sama mengalami mimpi buruk seperti di kejar-kejar raksasa yang hendak memangsa mereka. Pukul 04.00 pagi keduanya sama-sama terbangun dari mimpi buruk.



"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa...........!!!!!!!!!!!!!!!" keduanya berteriak.

















_________TBC____________

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews