Tokoh dan Lokasi dalam Novel "Cintaku Bersemi di Kios Bensin" itu Nyata atau Fiktif?

04:49


Tokoh dan Lokasi dalam Novel "Cintaku Bersemi di Kios Bensin" itu Nyata atau Fiktif?




Last day on December 2016. Hua!!! Nggak terasa ya. Dan aku masih terkungkung di sini. Masih disibukkan dengan misi mencari Hantu Lexi. Hahaha.


Ok! Izinkan aku (kembali) membahas tentang anak ke-enamku, novel Cintaku Bersemi di Kios Bensin. Yang nggak suka, nggak usah baca. Yang suka, monggo dinikmati pembahasannya. Hehehe.


Saat proses penulisan selesai dan novel masuk dapur penerbit udah mempersiapkan diri (?) dengan berburu foto lokasi yang menjadi latar belakang beberapa adegan dalam novel Cintaku Bersemi di Kios Bensin. Kisah tentang perburuan foto lokasi bisa dibaca di sini: http://shyturtleyui.blogspot.com/2016/09/160920-berburu-foto-lokasi-novel.html?m=1


Aku berpikir, mungkin saja nanti bakal ada yang bertanya apakah lokasi itu benar-benar nyata. Benar-benar ada, atau hanya fiktif. Jadi, lebih baik mengumpulkan foto lokasi yang nggak mungkin di dapat reader dari Googling.


Dan ya, ternyata benar. Ada yang mempertanyakan tentang nyata atau fiktif dari tempat yang menjadi latar belakang cerita dalam novel CBKB.

Kita mulai dari mana? Tokoh aja ya. Yuk! Let's go!


Tokoh-tokoh dalam novel Cintaku Bersemi di Kios Bensin.


Sebelum aku mengulas tentang tokoh-tokoh dalam novel CBKB, aku ingin sedikit sharing. Boleh kan? Boleh pastinya. Hehehe.


Novel CBKB memang bukan tulisan pertama yang aku angkat dari kisah nyata atau terinspirasi dari kisah nyata. Selama ini, apa-apa yang aku tulis kebanyakan terinspirasi dari kejadian nyata di sekitarku atau pengalamanku sendiri.
AWAKE misalnya. Semua kisah yang tertulis di sana adalah kejadian nyata yang pernah dialami oleh seluruh penghuni Sarang Clover.


Atau beberapa cerpen yang pernah aku tulis. Juga terinspirasi dari kejadian nyata atau pengalaman pribadi. Penasaran sama cerpennya? Blusukan aja di blogku. Hehehe. Monggo main ke lautan khayalanku di sini: http://shyturtleyui.blogspot.com


Tapi, novel CBKB beda walau juga terinspirasi dari kejadian nyata. Bedanya di mana? Aku mendapatkannya jauh dari area markas. Dan, ya dengan orang tak terduga. Bingung ya?


Jadi gini. Biasanya aku nggak perlu susah-susah kalau mau cari inspirasi buat nulis. Cukup berdiam diri di dalam tempurung kura-kura sambil mendengarkan musik, lalu melamun. Cling! Muncullah ide. Lalu menulis. Kalau dengan cara itu nggak bisa. Aku cukup ke kamar mandi saja. Entah hanya untuk buang air kecil atau mengambil wudlu. Udah pasti nemu jalan keluar. Nemu ide. Dapet inspirasi. Simpel banget kan?


Ketika aku pergi keluar dari dalam tempurungku, Tuhan memberikan sebuah keajaiban padaku. Dia mempertemukan aku dengan pemuda trail di bengkel langganan tempatku biasa membeli bensin atau menambah angin ban Jagiya.


Dari pertemuan itu, Tuhan meniupkan sebuah ide ke dalam otak cancerku hingga lahirlah novel Cintaku Bersemi di Kios Bensin. Dapat idenya ya pas lagi manyun di dalam tempurung kura-kura.


Lah sama kan? Bedanya di mana? Eum, ya itu bedanya. Di mana bedanya? Di orang yang dipertemukan denganku. Dia benar-benar asing. Benar-benar baru. Bukan orang yang sudah akrab di sekitarku. Atau orang-orang dari masa lalu yang menyisakan kenangan, yang kemudian menginspirasiku.


Sepanjang tahun 2016 ini. Aku dipertemukan dengan beberapa kejadian unik yang melibatkan beberapa pria. Saat di kantor BPJS, misalnya. Ada seorang pemuda yang bajunya ketempelan ulat tanpa bulu berwarna hijau. Aku membantu pemuda itu untuk menyingkirkan ulat hijau tanpa bulu dari bajunya. Jika mau mengembangkan, pertemuan unik itu bisa jadi awal dari sebuah kisah romantis, kan? Tapi, aku nggak dapat inspirasi apa-apa setelah kejadian itu. Hanya nulis status tentang kejadian itu aja. Udah.


Tapi, entah kenapa dengan kejadian di bengkel kecil itu. Beberapa hari setelah kejadian, dapat inspirasi. Lalu menulis hanya dalam waktu sepuluh hari. Amazing!!! Aku sendiri aja heran. Hahaha.


Tempat pertemuannya aja nggak romantis. Ya, kantor BPJS emang nggak romantis. Tapi, bayangin aja jika kejadian pas aku bantuin masnya ngusir ulet yang nyaman nemplok di bajunya ditulis dengan kata-kata yang yah begitulah. Kata-kata khas novel. Romantis kan walau tempatnya nggak romantis. Di banding kejadian di bengkel, menurutku lebih romantis kejadian di kantor BPJS. Tapi, lagi-lagi, kenapa? Kenapa bukan kejadian itu yang menginspirasi dan jadi cerita manis? Mungkin memang begini kehendak takdir. Bisa apa kalau musuhnya udah takdir? Di lawan nggak bisa. Ditolak pun nggak bisa. Ya, kan? Daripada bertanya kenapa, lebih baik bersyukur. Karena kejadian dan inspirasi itu, akhir tahun jadi punya karya lagi. Alhamdulillah...


Kembali ke bahasan awal ya. Tokoh dalam novel CBKB.


Walau CBKB bukan fan fiction, tapi di otak cancerku tetap aja konsepnya ff. Hehehe. Mungkin karena udah terbiasa nulis ff jadi gitu ya.


Karena terinspirasi dari kejadian nyata, tentu saja tokoh-tokoh dalam novel CBKB itu ada di dunia nyata. Contohnya Mbak Aza yang tak lain adalah perwujudan dari kakak perempuanku yang kebetulan hari itu menemaniku ketika akhirnya kami terhenti di bengkel.


Yang lebih nyata lagi ada Nao, Hilda, Vie, Tadya, dan Debrina Eonni. Aku bahkan tidak merubah nama mereka. Nama-nama itu adalah nick name mereka ketika berkenalan denganku di salah satu forum Kpopers.


Nao dan Hilda dulu tergabung denganku dalam girls band fiksi bernama Girls On Top. Dulu kami aktif dalam melakukan cover sing lagu-lagu Korea. Merekamnya lalu mengupload-nya ke Youtube dan 4shared. Sayang file di akun 4shared nggak bisa di download. Ini salah satu contoh cover sing kami:

SNSD - GEE [Cover by Beby & Belle] www.youtube.com/watch?v=jE9LIwvYEg8&sns=tw



Sebenarnya selain Nao dan Hilda, ada Cha, Va, dan Ina yang jadi member G.O.T (Girls on Top). Tapi, karena cerita berlatar di Malang. Aku hanya memakai nama Nao dan Hilda yang tinggal di Malang. Kalau Tadya dan Vie sesama Kpopers yang tinggal di Malang juga.


Debrina Eonni dulu penyiar radio. Pengasuh acara Asian Lovers di Sola Gracia FM. Dia seorang EO (event organizer) juga. Belakangan Deb Unn aktif di EO aja deh kayaknya. Terakhir ketemu di event di HD'R Comic Cafe tahun 2013 kalau nggak salah.


Jadi, dari kesemuanya itu. Hanya dengan Tadya dan Vie yang aku belum pernah ketemu di dunia nyata. Jadi kangen mereka semua (TT.TT)


Prama. Tokoh ini terinspirasi dari Kak Pram. Kakak kelasku semasa SMA. Kami pernah dipertemukan kembali saat Kak Pram yang seorang perawat bertugas di Puskesmas samping rumah. Setahuku Kak Pram ini hobi trail juga. Dia pernah bawa motor trailnya saat dinas.


Cak Joko si pemilik bengkel. Dia ya si pemilik bengkel itu. Belakangan baru aku tahu kalau namanya Mas Eko. Sama di "ko"-nya ya. Amazing. Hehehe.


Bagong. Dia tokoh fiksi sih. Hehehe. Yang ngepens Bagong jangan kecewa ya. Huhuhu...


Shafira, Dani dan geng Lexi is also fiction.


Lalu, bagaimana dengan Tia? Siapa aja bisa jadi Tia. Tokoh ini adalah untuk pembaca cewek. Tia adalah shi-gUi. Aku berharap pembaca bisa benar-benar menjadi Tia dan merasakan segala romansanya ketika membaca novel CBKB.


Kalau Lexi? Ya! Lexi memang sosok yang terinspirasi dari cowok trail yang nolongin aku di bengkel. Tapi, tokoh ini bisa aku peruntukan untuk shi-gUi juga. Untuk pembaca cowok. Aku berharap sih gitu. Hehehe.




Ada yang kelewatan kah tokohnya? Kayaknya nggak ada deh. Kalau ada boleh protes ke aku. Hihihi.


Semoga ulasan ini bisa menjawab rasa penasaran dari beberapa pembaca novel CBKB ya. Makasih udah mau nanya tentang tokoh-tokohnya. Next! Kita bahas tentang lokasi atau tempat yang menjadi latar dalam novel CBKB.


Lokasi dalam novel Cintaku Bersemi di Kios Bensin.


Ketika menulis noval CBKB, kebodohan yang baru aku sadari adalah selamanya ini aku fokus menulis fan fiction, mengeksplor tentang Korea dan melupakan keindahan alam sekitarku. Padahal begitu banyak tempat di sekitarku yang bisa dijadikan latar dalam cerita. Banyak tempat indah yang bisa dieksplorasi dan dikenalkan pada pembaca.


'Sebuah tamparan' itu dan Lexi telah membawaku pada kesadaran bahwa ada banyak tempat di sekitarku yang bisa aku abadikan dalam cerita. Lalu aku perkenalkan pada pembaca.


Cerita dengan latar belakang kota Malang bukan novel CBKB yang pertama aku garap. Banyak tulisan di zaman dulu yang latarnya juga Malang. Seperti novel T, misalnya. T memiliki dua latar. Pertama di Malang. Selebihnya Bandung. Novel T merupakan novel non Kpop yang pertama diterbitkan dalam bentuk buku. Novel T sebenarnya tulisan dari masa lalu (??) yang diikutkan lomba. Sayang dia hanya lolos sampai 100 besar aja. Akhirnya diterbitin aja secara indie. Karena, dulu banget pas nulis novel itu di buku tulis. Aku memimpikan naskah itu bisa diterbitin jadi buku. And my dreams come true. Alhamdulillah.


Kembali ke lokasi dalam novel CBKB. Kita mulai dari lokasi pertama. TKP ketemunya Lexi dan Tia. Yap! Kios bensin!
Ini bengkelnya!!!


Sebenarnya bukan kios bensin sih. Tapi, bengkel kecil yang juga jualan bensin.

Tampak full


Bengkel itu nyata. Bengkel itu saksi bisu pertemuanku dengan pemuda trail tanggal 5 Juli 2016 lalu.

Lexi jalan dari arah sini




Belakangan baru tahu nama bengkelnya itu Gayatri Rojo Koyo. Dikasih tahu sama Mbak Khusnul yang ternyata kenal juga sama mas pemilik bengkelnya yang belakangan juga baru aku tahu namanya Mas Eko. Tapi, lebih dulu tahu nama Mas Eko daripada nama bengkelnya. Hehehe. Makasih Mbak Khusnul.


Walau bengkelnya kecil, setahuku bengkel itu selalu ramai dan punya pelanggan khusus. Banyak cowok yang demen nongkrong di sana. Apalagi kalau malam.


Kedai es cappucino cincau "Noona's". Dulu di markas baru Sarang Clover emang sempet jualan es cappucino cincau. Tapi, lalu tutup. Jadi sebenarnya kedai itu ada walau namanya bukan kedai "Noona's".


Tuh, kan ada yang kelupaan nama tokohnya. Padahal tokoh yang cukup vital (???). Yap, Danang! Aku belum bahas Danang. Dulu emang ada anak SMP namanya Danang. Anaknya manis dan sopan. Karenanya, aku turut mengabadikan dia dalam novel CBKB. Berharap dia menemukan novel CBKB, lalu membacanya, dan menemukan namanya. Kira-kira gimana reaksinya ya? Jadi penasaran. Hehehe.


Lalu, tentang adegan pasukan baris-berbaris itu nyata apa nggak? Hmmm... menurut kalian, nyata atau fiksi?? Hihihi...


Indomart tempat Lexi dan Tia mangkal (????) nyata. Aku milih Indomart di depan kantor PLN. Di sana tempatnya enak untuk duduk-duduk melepas lelah.




Lokasi event yang digelar Debrina Eonni dan Triantafylla tampil sebagai bintang tamu di @MX Mall Malang. Googling aja. Pasti ketemu kok. Event itu terinspirasi dari Asian Lover Festival yang dulu pas pembukaan perdanannya juga digelar di @MX Mall Malang.


Tentang band tamu dari Surabaya itu sebenarnya adalah Purinsu Lion. Dulu digawangi Lee and Vin cs. Entahlah sekarang mereka masih aktif apa nggak. Member Purinsu Lion itu beneran kayak artis Kpop. Pantes aja Lexi cemburu pas Tia deket-deket mereka ya. Hahaha.


Food court tempat Lexi-Tia makan siang bersama Hilda dan Tadya di MATOS. Lokasinya deketan sama @MX Mall. Jadi aku ambil latar di sana deh. Hehehe.


Lokasi Lexi-Tia berteduh terinspirasi dari kejadian nyata ketika aku berteduh di depan toko yang tutup saat pulang dari pertemuan keluarga di perumahan tentara di Jabung, Pakis. Di sekitar toko emang jarang ada bangunan. Yang ada lahan kosong dan pohon-pohon besar. Jadilah adegan romantis Lexi-Tia aku gambarin di sana. Di teras toko. Ya ampun... romantisnya di mana kura-kura?


Lokasi pesta ulang tahun teman Debrina Eonni di HD'R Comic Café. Googling aja. You'll found it!


IGD RSSA itu IGD Rumah Sakit Saiful Anwar. Googling lagi yuk!!! Hahaha. Dulu waktu aku nungguin mbakku operasi apendix sih ada ruang tunggunya. Dalam ruangan gitu. Kayaknya sekarang belum berubah deh.


Desa Puthuk. Itu nyata. Keindahannya masih sama ketika aku mengunjunginya untuk mengambil gambar. Hanya saja sekarang tertutup pagar. Umbulan juga nyata. Ada. Sumber air di bawah pohon beringin besar namanya Sumber Sono. Sayang, aku tak berani turun untuk mengambil foto.

Desa Puthuk



Umbulan




Bukit Pusung Keris pun nyata. Di atas bukit ini para penghuni Sarang Clover pernah dibikin nyasar. Ceritanya bisa dibaca di buku AWAKE atau di sini:
http://shyturtleyui.blogspot.co.id/2014/02/teasersarang-clover-creepy-story-hiking.html 


Pusung Keris

Oya, legenda tentang cekungan di desa Puthuk yang dituturkan Tia pada Lexi merupakan cerita turun temurun di masyarakat. Bisa jadi dulunya emang gitu ya sejarahnya.


Ledok Ombo Bedengan, Poncokusumo. Tempat ini juga nyata. Bumi perkemahan kebanggaan orang Poncokusumo. Hehehe.

Ledok Ombo Bedengan




Sungai tempat Lexi-Tia jadian


Lapangan tempat trail rider berkumpul sebelum latihan bersama

Taman Makam Pahlawan

Tugu Pahlawan


Kalau tempat latihan bersama di Dampit itu dapat dari videonya Mas Edo. Bisa dilihat di sini:



Nah, udah dibahas semua. Apa yang belum? Udah semua kayaknya ya. Semoga tulisan ini bisa menjawab pertanyaan para pembaca novel CBKB.
Terima kasih udah membaca novel Cintaku Bersemi di Kios Bensin. Bahkan sampai penasaran. Hehehe.
Maaf jika ada salah kata. Terima kasih.

Tempurung kura-kura, 31 Desember 2016.
.shytUrtle.



You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews